Claim Missing Document
Check
Articles

KAJIAN PEMIJAHAN IKAN BAWAL BINTANG (Trachinotus blochii) SECARA INDUKSI HORMONAL wiwin kusuma atmaja putra
Intek Akuakultur Vol. 2 No. 1 (2018): Intek Akualultur
Publisher : Program Studi Budidaya Perairan Universitas Maritim Raja Ali Haji

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (340.49 KB) | DOI: 10.31629/intek.v2i1.540

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah mengetahui bagaimana prosedur induksi hormonal, dan kualitas hasil pemijahan secara pengamatan dan kajian pustaka. Waktu dan tempat pengujian produk hormon adalah bulan Juli 2018 di Balai Benih Ikan Pengujan. Metode penelitian adalah pengamatan lapang 1 kali pemijahan ikan bawal bintang dengan induksi beberapa hormon yang berbeda dan mengkaji secara pustaka. Prosedur penelitian meliputi pelaksanan uji pemijahan dengan 4 induks hormon pada 4 pasang induk bawal bintang yang telah siap memijah dan dilakukan kajian pustaka. Hasil penelitian adalah induks hormon WOFA-FH, hCG Chorullon dan Ovaprim terjadi pemijahan sedangkan hormon hCG Polaris tidak terjadi pemijahan.
Tingkat Efesiensi Pakan dan Pertumbuhan Benih Ikan Bawal Bintang dengan Pemberian Dosis recombinant Growth Hormone (rGH) yang berbeda Zulpikar Zulpikar; henky Irawan; Wiwin Kusuma Atmaja Putra
Intek Akuakultur Vol. 2 No. 2 (2018): Intek Akualultur
Publisher : Program Studi Budidaya Perairan Universitas Maritim Raja Ali Haji

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (497.003 KB) | DOI: 10.31629/intek.v2i2.543

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh rGH dan dosis rGH yangterbaik terhadap efesiensi pakan dan pertumbuhan benih ikan bawal bintang.Penelitian ini dilakukan pada bulan Mei 2017 selama 35 hari di Balai Benih IkanDesa Pengujan, Kabupaten Bintan Kepulauan Riau. Metode yang digunakan ialaheksperimental dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 3 perlakuan dan 3ulangan. Menggunakan analisis data dengan One-Way ANOVA menunjukkanbahwa hormon rGH memberi pengaruhnya terhadap benih ikan bawal bintangdengan dosis 6 mg/kg pakan dimana efesiensi pakan 72,06 % pertumbuhan bobottubuh akhir 12,47 g dan pertumbuhan bobot mutlak 9,78 g.
Tingkat Kelangsungan Hidup Ikan Bawal Bintang (Trachinotus blochii) dengan Penambahan Tepung Sargassum sp. yang Berbeda pada Pakan Putri Sartika Gurning; Wiwin Kusuma Atmaja Putra; Shavika Miranti
Intek Akuakultur Vol. 3 No. 1 (2019): Intek Akuakultur
Publisher : Program Studi Budidaya Perairan Universitas Maritim Raja Ali Haji

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (304.382 KB) | DOI: 10.31629/intek.v3i1.983

Abstract

Penelitian ini menggunakan cara repeleting pakan buatan dengan konsentrasiTepung sargassum sp. yang berbeda. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahuipengaruh (Sargassum sp.) dan konsentrasi Sargassum sp. yang terbaik terhadaptingkat kelangsungan hidup ikan bawal bintang. Penelitian ini dilakukan padabulan Juni – Juli 2018 selama 30 hari di Balai Perikanan Budidaya Laut Batam,pulau setokok, Kota Batam, Kepulauan Riau. Metode yang digunakan adalaheksperimental dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan 3ulangan. Menggunakan analisis data dengan manual menunjukkan bahwaSargassum sp. tidak berpengaruh nyata terhadap tingkat kelangsungan hidup ikanbawal bintang dengan perlakuan terbaik adalah C ( 40 g/kg), dimana,pertumbuhan bobot mutlak 8,75±2,61 g, tingkat kelangsungan hidup 93,33 ± 0,00%.
Tingkat Kematangan Gonad Ikan Sembilang Betina Plotosus Canius Dengan Penyuntikan Hormon Human Chorionic Gonadotropine (hCG) Wenti Anggraini; Wiwin Kusuma Atmaja Putra; Tengku Said Razai
Intek Akuakultur Vol. 3 No. 1 (2019): Intek Akuakultur
Publisher : Program Studi Budidaya Perairan Universitas Maritim Raja Ali Haji

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (450.368 KB) | DOI: 10.31629/intek.v3i1.1010

Abstract

Penelitian ini menggunakan hormon human Chorionic Gonadotropin (hCG) dengan metode penyuntikan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dosis hCG yang tepat untuk proses kematangan gonad ikan Sembilang dan mengetahui persentase kematangan gonad dari hasil penyuntikan hCG terhadap Tingkat Kematangan Gonad ikan sembilang. Metode penelitian yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 3 perlakuan dan 3 ulangan yaitu perlakuan K(NaCL), A (penyuntikan dengan dosis 20IU/Kg bobot tubuh ) B (penyuntikan dengan dosis 15IU/Kg bobot tubuh ). Hasil penelitian optimal terdapat pada perlakuan A (penyuntikan dengan dosis 20IU/Kg bobot tubuh ) mencapai TKG II dengan persentase induk matang 100%. Analisis histologi optimal terdapat pada perlakuan A(penyuntikan dengan dosis 20IU/Kg bobot tubuh ) ciri – ciri memiliki ukuran telur yang hampir seragam jia dibandingkan perlakuan yang lain serta inti sel (nucleus) yang telah melebur dan sudah diisi dengan kuning telur (yolk-egg).
Pengaruh Pemberian Jenis Atraktan yang Berbeda Terhadap Tingkat Konsumsi Pakan pada Ikan Kakap Putih Lates calcalifer Izal Izal; Wiwin Kusuma Atmaja Putra; Tri Yulianto
Intek Akuakultur Vol. 3 No. 1 (2019): Intek Akuakultur
Publisher : Program Studi Budidaya Perairan Universitas Maritim Raja Ali Haji

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (340.635 KB) | DOI: 10.31629/intek.v3i1.1011

Abstract

Pemberian atraktan bertujuan untuk merangsang nafsu makan ikan kakap putih sebagai upaya dalam meningkatkan konsumsi pakan dan pertumbuhan. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus - September 2018 dengan metode rancangan acak lengkap. Perlakuan terdiri atas 4 perlakuan K (tanpa atraktan), A (atraktan minyak ikan tongkol), B (atraktan minyak rajungan) dan C (atraktan vitamin ikan). Hasil yang diperoleh yakni tingkat konsumsi pakan ikan kakap putih pada perlakuan K rata-rata sebesar 17,21%, perlakuan A dengan rata-rata 34,77%, perlakuan B dengan rata-rata 52,70% dan C dengan rata-rata 26,38%. Diantara ke empat perlakuan pemberian atraktan terhadap pertumbuhan dan tingkat konsumsi pakan ikan kakap putih, perlakuan B merupakan perlakuan optimal terhadap pertumbuhan dan respon pakan ikan kakap putih Lates calcalifer.
Tingkat Kematangan Gonad Calon Induk Ikan Kakap Putih dengan Induksi Hormon Oodev (Oocyte Devlopment) Suryadi Saputra; Wiwin Kusuma Atmaja Putra; Henky Irawan
Intek Akuakultur Vol. 3 No. 1 (2019): Intek Akuakultur
Publisher : Program Studi Budidaya Perairan Universitas Maritim Raja Ali Haji

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (588.884 KB) | DOI: 10.31629/intek.v3i1.1012

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh induksi hormon Oodev Optimal terhadap tingkat kematangan gonad ikan kakap putih jantan. Metode yang digunakan ialah eksperimental dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan 3 ulangan. Dosis yang digunakan adalah kontrol Nacl, hormon Oodev 20 IU/kg, 40 IU/kg dan 60 IU/kg. Wadah yang digunakan dalam pemeliharaan ikan uji berupa Keramba Jaring Apung (KJA) dengan ukuran 1,5x3x3m. Hasil Optimal dalam penelitian ini adalah perlakuan 60 IU Oodev dengan nilai GSI sebesar 0,029%, dan tingkat kematangan gonad mencapai TKG III.
Efisiensi Pakan dan Pertumbuhan Ikan Bawal Bintang (Trachinotus blochii) dengan penambahan enzim fitase Suryani Tessalonika; Wiwin Kusuma Atmaja Putra; Shavika Miranti
Intek Akuakultur Vol. 3 No. 2 (2019): Intek Akuakultur
Publisher : Program Studi Budidaya Perairan Universitas Maritim Raja Ali Haji

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (524.997 KB) | DOI: 10.31629/intek.v3i2.1317

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dosis enzim yang tepat untuk meningkatkan efisiensi pakan dan pertumbuhan ikan bawal bintang. Penelitian ini dilakukan pada bulan Februari 2019 selama 35 hari di Balai Perikanan Budidaya Laut (BPBL) Batam. Metode yang digunakan adalah metode eksperimental dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan 3 ulangan. Menggunakan analisis data One-Way ANOVA dan uji Tukey menunjukkan bahwa penambahan enzim fitase memberikan hasil terbaik yaitu perlakuan D (dosis 1,5 g/kg pakan), dimana nilai efisiensi pakan (24,69±1.36 %), laju pertumbuhan bobot spesifik (5,55±0.36 %), laju pertumbuhan panjang spesifik (5,89±0.36 %).
Tingkat Kematangan Gonad Ikan Bawal Bintang (Tranchinotus blochii) dengan Pemberian Dosis Hormon human Chorionic Gonadotropine (hCG) yang Berbeda Rahmat Saputra; Wiwin Kusuma Atmaja Putra; Rika Wulandari
Intek Akuakultur Vol. 3 No. 2 (2019): Intek Akuakultur
Publisher : Program Studi Budidaya Perairan Universitas Maritim Raja Ali Haji

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (684.182 KB) | DOI: 10.31629/intek.v3i2.1392

Abstract

Ikan bawal bintang yang digunakan dalam penelitian ini berukuran berat tubuh 500±150 g, dengan pemberian dosis hormon human Chorionic Gonadotropin (hCG) yang berbeda. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh induksi hormon perlakuan terhadap maturasi gonad ikan bawal bintang, dan mengetahui hormon perlakuan terbaik dalam induksi maturasi gonad ikan bawal bintang, Penelitian ini dilaksanakan pada bulan November - Desember 2018 selama 30 hari di perairan Batam dekat jembatan barelang I Kampung Tuangkang Tua, Kepulauan Riau. Penelitian ini menggunakan metode Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan (kontrol dosis 20 IU/kg), A (dosis 30 IU/Kg), B (dosis 40IU/Kg) dan C (dosis 50 IU/Kg)) dan tiga ulangan. Wadah yang digunakan dalam pemeliharaan ikan uji berupa keramba jaring apung. Perlakuan A dengan dosis hCG 30 IU/Kg, mampu mencapai TKG III untuk keseluruhan induk, kemudian GSI mencapai 0,21%, dan pada nilai HSI perlakuan kontrol mencapai 1,50%, nilai ini juga sama dengan perlakuan 50 IU/kg yaitu 1,50%, ukuran dengan pertumbuhan mutlak sebesar 90,00 g dan hasil histologi mencapai tahap perkembangan oosit primer dan oosit sekunder. Hormon perlakuan terbaik adalah perlakuan hormon hCG dengan dosis 30 IU/kg bobot tubuh ikan.
Pengaruh metode pemberian Rekombinan growth hormone (rGh) terhadap laju pertumbuhan benih ikan badut (Amphiprion Percula) Badut (Amphiprion percula) Susilayanti Simbolon; Henky Irawan; Wiwin Kusuma Atmaja Putra
Intek Akuakultur Vol. 3 No. 2 (2019): Intek Akuakultur
Publisher : Program Studi Budidaya Perairan Universitas Maritim Raja Ali Haji

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (678.757 KB) | DOI: 10.31629/intek.v3i2.1399

Abstract

Penellitian ini bertujuan untuk mengetahui metode terbaik dan pengaruah hormon rGH terhadap pertumbuhan benih ikan Badut. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium basah Fakultas ilmu kelautan dan perikanan Universitas Maritim Raja Ali Haji. pada bulan Mei 2019 selama 30 hari di Metode yang digunakan ialah eksperimental dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan 3 ulangan. Menggunakan analisis data dengan One-Way ANOVA menunjukkan bahwa pemberian hormon rGH dengan metode kombinasi menghasil pertumbuhan terbaik, dimana pertumbuhan berat mutlak (84 mg), pertumbuhan panjang mutlak (3,3mm), laju pertumbuhan spesifik (0,29%), kelangsungan hidup (83,33%)
Tingkat Kematangan Gonad Kepiting Bakau (Scylla serrata) yang Diinduksi Hormon Oodev (Oocyte Development) Syarifah Fitriana; Wiwin Kusuma Atmaja Putra; Shavika Miranti
Intek Akuakultur Vol. 4 No. 1 (2020): Intek Akuakultur
Publisher : Program Studi Budidaya Perairan Universitas Maritim Raja Ali Haji

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (626.527 KB) | DOI: 10.31629/intek.v4i1.2021

Abstract

Kepiting bakau (S. serrata) merupakan jenis kepiting yang paling popular sebagai bahan makanan dan mempunyai harga jual yang cukup mahal. Penelitian ini berjudul Tingkat Kematangan Gonad Kepiting Bakau (S. serrata) yang di Induksi Hormon Oodev (Oocyte Development). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kematangan gonad kepiting bakau (S. serrata) dan dosis terbaik untuk meransang kematangan gonad dengan di induksi hormon Oodev. Penelitian ini dilakukan pada bulan Oktober 2019 selama 30 hari di Desa Tanjung Lanjut. Penelitian ini dilakukan dengan rancangan acak lengkap dengan 4 perlakuan dan 3 ulangan, perlakuan K (Tanpa hormon), perlakuan A (0.5ml/kg bobot tubuh), perlakuan B (1ml/kg bobot tubuh) dan perlakuan C (1.5ml/kg bobot tubuh). Hasil penelitian menunjukkan hormon dengan dosis terbaik yaitu pada perlakuan B (1ml/kg bobot tubuh) dapat meningkatkan kematangan gonad mencapai TKG IV dengan nilai persentase kematangan gonad sebesar 100%, nilai Gonadosomatik indeks sebesar 6.27%, nilai Hepatosomatik indeks sebesar 0.27%, nilai diameter telur sebesar 0.215mm, nilai parameter pertumbuhan bobot mutlak yang terbaik terdapat pada perlakuan C sebesar 6.50g.