Claim Missing Document
Check
Articles

Pengaruh Waktu Pemberian Pakan terhadap Tingkat Efisiensi Dan Pertumbuhan Ikan Kerapu Cantang (Epinephelus fuscoguttatus x Epinephelus lanceolatus) Untung Simanjuntak Untung Simanjuntak; Tri Yulianto; Wiwin Kusuma Atmaja Putra
Intek Akuakultur Vol. 6 No. 1 (2022): Intek Akuakultur
Publisher : Program Studi Budidaya Perairan Universitas Maritim Raja Ali Haji

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (894.448 KB) | DOI: 10.31629/intek.v6i1.3643

Abstract

Ikan kerapu cantang (Epinephelus fuscoguttatus x Epinephelus lanceolatus) di Indonesia sedang dikembangkan dan digalakkan sebagai komoditas budidaya laut unggulan untuk diekspor dengan nilai yang cukup tinggi. Harga ikan kerapu berkisar antara Rp. 110.000- 120.000/kilogram. Pembudidaya umumnya memberikan pakan pada ikan budidaya hanya menurut kebiasaannya, tanpa mengetahui tentang kebutuhan. Salah satu usaha yang dapat dilakukan dalam usaha budidaya untuk mendukung tingkat keberhasilan budidaya salah satunya dengan cara pengaturan frekuensi pemberian pakan. Sehingga perlu dilakukan penelitian lebih lanjut tentang frekuensi yang tepat untuk dapat mengoptimalkan pertumbuhan ikan kerapu cantang. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Oktober -November 2020 di Kelompok Budidaya Maju Mandiri, Kelurahan Kampung Bugis, Kota Tanjungpinang, Kepulauan Riau. Metode yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan 3 kali ulangan yaitu A : 1 kali/hari, B : 2 kali/hari, C : 3 kali /hari, D : 4 kali/hari. Analisis data menggunakan One-Way ANOVA dan uji lanjut Duncan. Hasil analisis data menunjukan bahwa nilai FCR, EP, BM, PM, SGR terbaik terjadi pada perlakuan D dengan nilai FCR (2,25±0,02), EP (44,49±0,36 %), BM (26,8±0,28 g), PM (5,0±0,35 cm), SGR (0,638±0,006g/hari).
Tingkat Kematangan Gonad, Gonadosomatik Indeks dan Hepatosomatik Indeks Ikan Sembilang (Plotosus sp.) di Teluk Pulau Bintan wiwin kusuma atmaja putra; Tri . Yulianto; Shavika . Miranti
Jurnal Ruaya : Jurnal Penelitian dan Kajian Ilmu Perikanan dan Kelautan Vol 8, No 1 (2020): Jurnal Ruaya : Jurnal Penelitian dan Kajian Ilmu Perikanan dan Kelautan
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONTIANAK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (538.108 KB) | DOI: 10.29406/jr.v8i1.1553

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah mengetahui tingkat kematangan gonad, nilai gonadosomatik dan hepatosomatik indeks ikan sembilang di Perairan Teluk Pulau Bintan, Propinsi Kepulauan Riau. Penelitian dilaksanakan pada bulan Juli sampai dengan bulan Agustus tahun 2018. Penelitian ini menggunakan metode survei lapang di teluk pulau Bintan dengan jumlah sampel 30 ekor setiap stasiun (total jumlah ikan sebanyak 120 ekor). Parameter penelitian adalah bobot tubuh, panjang, gonadosomatik indeks, hepatosomatik indeks dan tingkat kematangan gonad. Hasil penelitian tingkat kematangan gonad, gonadosomatik, dan hepatosomatik indeks adalah teluk kampong bugis (TKG I-III, 0.21%, 1.45%), Madong (TKG 0-III, 0,75%, 1.33%), Tembeling (TKG I-III, 0,48%, 1,42%), Dompak (TKG 0-II, 0.18%, 1.08%) dan Pengujan (TKG 0-III, V, 0.38%, 1.35%)
PENGARUH HORMON YANG BERBEDA TEHADAP KEBERHASILAN DAN WAKTU LATENSI PEMIJAHAN IKAN BAWAL BINTANG (Trachinotus blochii) Wiwin Kusuma Atmaja Putra; Tengku Said Raza'i; Raja Taufik Zulfikar; Rian Handrianto; Zulpikar Zulpikar; Fauzanadi Fauzanadi
Jurnal Ruaya : Jurnal Penelitian dan Kajian Ilmu Perikanan dan Kelautan Vol 7, No 2 (2019): Jurnal Ruaya : Jurnal Penelitian dan Kajian Ilmu Perikanan dan Kelautan
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONTIANAK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (591.088 KB) | DOI: 10.29406/jr.v7i2.1466

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pengaruh hormon hCG Chorullon, hCG Polaris, WOFA-FH, Ovaprim terhadap keberhasilan pemijahan dan waktu latensi pemijahan ikan Bawal Bintang (Trachinotus blochii). Waktu dan tempat penelitian adalah bulan Juli  - Agustus tahun 2018 di Balai Benih Ikan Pengujan. Metode penelitian adalah eksperimental dengan rancangan acak lengkap (RAL). Penelitian ini terdiri dari 4 perlakuan (hormon WOFA-FH, hCG Chorullon, hCG Polaris dan Ovaprim) dan 4 ulangan pemijahan. Hasil penelitian parameter persentase keberhasilan pemijahanwaktu latensi dan fekunditasadalah hCG Chorullon (100%, 14,5jam dan ±569,730 telur), Ovaprim (75%, 14 jam dan ±372,180 telur), WOFA-FH (100%, 13,3 jam dan ±731,400 telur) dan hCG Polaris (50%, 14,3 jam da ±816,990 telur). Kesimpulan penelitian adalah hormon WOFA FH sebagai perlakuan terbaikKata Kunci: Keberhasilan Pemijahan, Waktu Latensi, fekunditas, Ikan Bawal Bintang, WOFA-FH, Ovaprim, Chorullon, Polaris
Efisiensi Pemanfaatan Pakan dan Pertumbuhan Ikan Kakap Putih (Lates calcarifer) dengan Penambahan Crude Enzim Bromelin Anggraini, Aznika Dwi; Putri, Dwi Septiani; Yulianto, Tri; Putra, Wiwin Kusuma Atmaja
Lutjanus Vol 28 No 1 (2023): Lutjanus Edisi Juni
Publisher : Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51978/jlpp.v28i1.510

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pemanfaatan enzim bromelin pakan rucah serta dosis terbaik untuk meningkatkan efesiensi pakan dan pertumbuhan ikan kakap putih (Lates calcarifer). Penelitian ini dilakukan pada bulan Mei hingga Juli 2022, di keramba jaring apung (KJA) Permata Teluk Air, Kampung Teluk Air, Kelurahan Setokok, Kecamatan Bulang, Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau, selama 60 hari. dan pemeliharaan ikan 15 ekor/wadah. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan menggunakan 4 perlakuan dan 3 ulangan dengan perlakuan Perlakuan A (pakan rucah tanpa dicampur apapun, perlakuan B (pakan rucah dengan tambahan enzim bromelin dosis 1,0 ml / kg pakan), perlakuan C (pakan rucah dengan tambahan enzim bromelin dosis 1,5 ml / kg pakan), perlakuan D (pakan rucah dengan tambahan enzim bromelin dosis 2,0 ml / kg pakan). Hasil penelitian menunjukkan total konsumsi pakan 3174,8 g, pertumbuhan efisiensi pemanfaatan pakan 36,85 %, rasio konversi pakan 2,78, pertumbuhan bobot mutlak 75,38 g, pertumbuhan panjang mutlak 8,08 cm, laju pertumbuhan harian 1,26 g, kelangsungan hidup 100%. Nilai kualitas air selama penelitian suhu 280C, salinitas 30 ppt, DO 5,6 mg/L, pH 78. Penambahan enzim bromelin dalam pakan memberikan pengaruh terhadap efisiesi pakan dan pertumbuhan pada ikan kakap putih dan enzim bromelin dosis 1,5 ml/kg pakan merupakan dosis terbaik yang menghasilkan nilai efisiensi pakan (EP) dengan nilai 36,85% dan pertumbuhan bobot 75,38 g.
Hormonal induction maturation of silver pompano Trachinotus blochii Putra, Wiwin Kusuma Atmaja; Raza’i, Tengku Said
Jurnal Akuakultur Indonesia Vol. 19 No. 1 (2020): Jurnal Akuakultur Indonesia
Publisher : Indonesian Society of Scientific Aquaculture (ISSA)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19027/jai.19.1.61-73

Abstract

ABSTRACT This study was aimed to acquire the most suitable hormone treatment to induce gonad maturation of silver pompano Trachinotus blochii. This study used a completely randomized design with four treatments and three replications, i.e NaCl 90% (control) (0.5 mL/kg), hCG (20 IU/kg fish body weight), PMSG (20 IU/kg fish body weight), and PG600 (20 IU/kg fish body weight). Parameters measured were gonadosomatic index (GSI), hepatosomatic index (HSI), gonad maturity level (TKG), gonad histology, and absolute growth. The best result was PG600 treatment with 0.12% gonadosomatic index, 2.29% hepatosomatic index, TKG IV, and 85 g absolute growth for four weeks. This study concludes that the most suitable hormone to induce gonad maturation of silver pompano Trachinotus blochii is PG600 with 20 IU/kg body weight, which effectively affects GSI, HSI, and absolute growth of silver pompano. Keywords: hCG, maturation, PG600, PMSG, silver pompano. ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan hormon yang terbaik untuk menginduksi maturasi gonadikan bawal bintang. Hormon yang digunakan pada penelitian ini adalahkontrol NaCl 90% (dosis 0,5 mL/kg), hCG(dosis 20 IU/kg bobot tubuh ikan), PMSG (dosis 20 IU/kg bobot tubuh ikan), dan PG600 (dosis 20 IU/kg bobot tubuh ikan). Parameter yang diamati adalah indeks gonadosomatik (GSI), indeks hepatosomatik (HSI), tingkat kematangan gonad (TKG), histologi gonad, dan pertumbuhan bobot mutlak. Hasil terbaik adalah perlakuan PG600 dengan gonadosomatik indeks (0,12%), hepatosomatik indeks (2,29%), TKG IV,dan pertumbuhan mutlak (85 g) selama empat minggu. Kesimpulan penelitian ini adalah perlakuan hormone yang berpotensi menginduksi maturasi gonad ikan bawal bintang adalah hormon PG600 dengan dosis 20 IU/kg bobot tubuh dikarenakan adanya pengaruh nyata tehadap parameter GSI, HSI dan pertumbuhan mutlak ikan bawal bintang. Kata kunci: ikan bawal bintang, hCG, PMSG, PG600, maturasi.
PENGARUH PEMBERIAN OVAPRIM DAN HUMAN CHORIONIC GONADOTROPIN (hCG) TERHADAP PEMIJAHAN SIPUT GONGGONG Laevistrombus turturella Muzahar; Putra, Wiwin Kusuma Atmaja; Zahra, Aminatul; Viruly, Lily
Jurnal Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis Vol. 12 No. 3 (2020): Jurnal Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis
Publisher : Department of Marine Science and Technology, Faculty of Fisheries and Marine Science, IPB University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/jitkt.v12i3.31797

Abstract

Keberhasilan pemijahan menentukan ketersediaan benih siput gonggong. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis efektivitas penggunaan jenis hormon berbeda yaitu ovaprim® dan hCG dalam menstimulasi pemijahan siput gonggong. Delapanpuluh empat pasang induk disuntik sesuai rancangan dengan ovaprim® atau hCG, atau kombinasi keduanya masing-masing dengan dosis 0,5 µL/g BB. Induk pascasuntik dipijahkan dalam akuarium dengan densitas 7 pasang per akuarium. Parameter yang diamati adalah: jumlah induk yang memijah, jumlah telur dikeluarkan oleh induk, waktu latensi, dan tampilan histologi gonad induk. Uji Kruskal Wallis digunakan untuk menganalisis data jumlah induk mijah, dan analysis of variance (ANOVA) untuk menganalisis jumlah telur dikeluarkan oleh induk siput. Hasil penelitian menunjukkan tidak ada perbedaan signifikan (P>0,05) jumlah induk mijah di antara perlakuan, namun pemberian hCG memberikan jumlah induk mijah paling tinggi (52,38%). Waktu latensi induk mijah umumnya mulai mijah pada hari ke-2 dan ke-3 setelah pemberian 0,5 µL/gBB ovaprim. Berdasarkan persentase induk mijah dan nilai seluruh parameter pengamatan disimpulkan bahwa pemberian suntikan hCG dosis 0,5 µL/g BB (P1) memberikan respons lebih baik dibanding perlakuan lain.