Claim Missing Document
Check
Articles

PENGARUH HORMON YANG BERBEDA TEHADAP KEBERHASILAN DAN WAKTU LATENSI PEMIJAHAN IKAN BAWAL BINTANG (Trachinotus blochii) Wiwin Kusuma Atmaja Putra; Tengku Said Raza'i; Raja Taufik Zulfikar; Rian Handrianto; Zulpikar Zulpikar; Fauzanadi Fauzanadi
Jurnal Ruaya : Jurnal Penelitian dan Kajian Ilmu Perikanan dan Kelautan Vol 7, No 2 (2019): Jurnal Ruaya : Jurnal Penelitian dan Kajian Ilmu Perikanan dan Kelautan
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONTIANAK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (591.088 KB) | DOI: 10.29406/jr.v7i2.1466

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pengaruh hormon hCG Chorullon, hCG Polaris, WOFA-FH, Ovaprim terhadap keberhasilan pemijahan dan waktu latensi pemijahan ikan Bawal Bintang (Trachinotus blochii). Waktu dan tempat penelitian adalah bulan Juli  - Agustus tahun 2018 di Balai Benih Ikan Pengujan. Metode penelitian adalah eksperimental dengan rancangan acak lengkap (RAL). Penelitian ini terdiri dari 4 perlakuan (hormon WOFA-FH, hCG Chorullon, hCG Polaris dan Ovaprim) dan 4 ulangan pemijahan. Hasil penelitian parameter persentase keberhasilan pemijahanwaktu latensi dan fekunditasadalah hCG Chorullon (100%, 14,5jam dan ±569,730 telur), Ovaprim (75%, 14 jam dan ±372,180 telur), WOFA-FH (100%, 13,3 jam dan ±731,400 telur) dan hCG Polaris (50%, 14,3 jam da ±816,990 telur). Kesimpulan penelitian adalah hormon WOFA FH sebagai perlakuan terbaikKata Kunci: Keberhasilan Pemijahan, Waktu Latensi, fekunditas, Ikan Bawal Bintang, WOFA-FH, Ovaprim, Chorullon, Polaris
Tingkat Kematangan Gonad, Gonadosomatik Indeks dan Hepatosomatik Indeks Ikan Sembilang (Plotosus sp.) di Teluk Pulau Bintan wiwin kusuma atmaja putra; Tri . Yulianto; Shavika . Miranti
Jurnal Ruaya : Jurnal Penelitian dan Kajian Ilmu Perikanan dan Kelautan Vol 8, No 1 (2020): Jurnal Ruaya : Jurnal Penelitian dan Kajian Ilmu Perikanan dan Kelautan
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONTIANAK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29406/jr.v8i1.1553

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah mengetahui tingkat kematangan gonad, nilai gonadosomatik dan hepatosomatik indeks ikan sembilang di Perairan Teluk Pulau Bintan, Propinsi Kepulauan Riau. Penelitian dilaksanakan pada bulan Juli sampai dengan bulan Agustus tahun 2018. Penelitian ini menggunakan metode survei lapang di teluk pulau Bintan dengan jumlah sampel 30 ekor setiap stasiun (total jumlah ikan sebanyak 120 ekor). Parameter penelitian adalah bobot tubuh, panjang, gonadosomatik indeks, hepatosomatik indeks dan tingkat kematangan gonad. Hasil penelitian tingkat kematangan gonad, gonadosomatik, dan hepatosomatik indeks adalah teluk kampong bugis (TKG I-III, 0.21%, 1.45%), Madong (TKG 0-III, 0,75%, 1.33%), Tembeling (TKG I-III, 0,48%, 1,42%), Dompak (TKG 0-II, 0.18%, 1.08%) dan Pengujan (TKG 0-III, V, 0.38%, 1.35%)
Growth and Feed Efficiency of Chopped Grouper Fish Fry (Epinephelus fuscoggutatus> Asih Amanda; Wiwin Kusuma Atmaja Putra; Tri Yulianto
ECOTONE Vol 1, No 2 (2020)
Publisher : Riau University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31258/ecotone.1.2.p.77-84

Abstract

This study aims to determine the best feeding rate (FR) in increasing feed efficiency and growth of Chopped grouper and to determine the efficiency and growth of Chopped grouper (Epinephelus fuscoguttatus x Epinephelus lanceolatus). This research was conducted in February-March 2020 for 42 days at the Household Scale Hatchery of the Marin Agri Sejahtera Cooperative, Tanjungpinang City, Riau Islands. The method used was experimental with a completely randomized design (CRD) with 4 treatments and 3 replications where K treatment (15% trash feed), A treatment (10% trash feed), B treatment (20% trash feed), treatment C (feeding 25% trash feed). The results of the study, through statistical analysis, showed that the papain enzyme dose was able to have a very significant effect.
The Effect Of Fasting On The Growth Response Of Chopped Grouper Fish (Epinephelus fuscoguttatus x Epinephelus lanceolatus) Indriana Citra Dewi; Wiwin Kusuma Atmaja Putra; Tri Yulianto
ECOTONE Vol 1, No 2 (2020)
Publisher : Riau University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31258/ecotone.1.2.p.85-92

Abstract

This research aims to determine the effect of appropriate feeding time for the growth of Chopped Grouper Fish (Epinephelus fuscoguttatus x Epinephelus lanceolatus). This research was conducted from March to April 2020 for 42 days at Madong village, silver pompano culture group, Tanjungpinang City, Riau Islands Province. The methodology used in this research was experimental with a completely randomized design (CRD) with 3 treatments and 4 replications, which the T1: fed daily  T2: 1 day given food 1 day of fasting. T3: 2 days given food, 1 day of fasting. Analysis of the data using One-Way ANOVA showed that the best absolute weight growth was found in T1 treatment of (29.13 ± 1.07 g), daily growth (SGR) (0.69 ± 0.03 cm). The results obtained indicate that T1 treatment is the best treatment for growth
Maturasi Gonad Bawal Bintang (Trachinotus blochii) dengan Induksi Hormon Human Chorionic Gonadotropin (hCG) dan Pregnant Mare Serum Gonadotropin (PMSG) Wiwin Kusuma Atmaja Putra; Rian Hadrianto; Tengku Said Razai
Jurnal Perikanan Universitas Gadjah Mada Vol 19, No 2 (2017)
Publisher : Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/jfs.28790

Abstract

Human Chorionic Gonadotropin (hCG) and Pregnant Mare Serum Gonadotropin (PMSG) hormone is a product that contains the hormone Folicle Stimulating Hormone (FSH) and Litiunizing hormone (LH) that play a role in regulating the development gonad process of fish. This research determine to effect hCG and PMSG hormone induction and find out the best treatment in the induction on gonad maturation of Silver pompano fish. This research used three treatments: control (NaCl), hormone hCG 20 IU.kg-1 and PMSG 20 IU.kg-1 fish body weight. Containers used in the maintenance of fish in the form of Floating Net Cage (KJA) with size 3x3x3 m. The best research result is 20 IU PMSG treatment with GSI value equal to 0.6%, HSI equal to 1.25%, maturity level of gonad reaches TKG III and histologically progress reach secondary oocyte and primary oocyte. The conclusion of this research is hCG and PMSG hormone induction effect on gonad maturation Silver pompano fish for 4 weeks compared to control treatment. The best hormone treatment is PMSG hormone treatment with a dose of 20 IU. Kg-1 fish body weight.
Efisiensi dan Rasio Konversi Pakan Ikan dengan berbagai Dosis Papain pada Kerapu Cantang (E. fuscoguttatus >< E. lanceolatus) Wiwin Kusuma Atmaja Putra; Suhaili Suhaili; Tri Yulianto
Jurnal Perikanan Universitas Gadjah Mada Vol 22, No 1 (2020)
Publisher : Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (604.906 KB) | DOI: 10.22146/jfs.55524

Abstract

Pertumbuhan ikan kerapu cantang pada tahap pendederan berkisar 3-4 bulan, pembesaran di keramba jaring apung berkisar 6-7 bulan maka total waktu dibutuhkan sekitar 9 sampai 1 tahun. Pertumbuhan ikan kerapu akan lebih cepat jika diberi pakan ikan rucah dibandingkan dengan pelet. Tetapi ketersedian ikan rucah tidak pasti sehingga penggunaan pellet mesti dilakukan. Maka untuk meningkatkan pertumbuhan dapat dilakukan penambahan enzim papain agar pencernaan dan penyerapan nutrisi pakan dapat maksimal. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan dosis pemberian enzim papain dalam meningkatkan nilai efisiensi pakan dan nilai konversi pakan ikan kerapu cantang Epinephelus fuscoguttatus >< E lanceolatus. Penelitian ini dilakukan pada bulan Oktober – November 2019 selama 6 minggu (42 hari) di Hatchery Skala Rumah Tangga (HSRT) Koperasi Marin Agri Sejahtera, Kota Tanjungpinang Kepulauan Riau. Metode yang digunakan ialah eksperimental dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan empat perlakuan dan tiga kali ulangan dimana perlakuan K (tanpa pemberian enzim papain), perlakuan A (dosis enzim papain 2,75%), perlakuan B (dosis enzim papain 3,75%), perlakuan C (enzim papain 4,75%). Analisis data menggunakan One-Way ANOVA dan uji lanjut Tukey menunjukkan bahwa pemberian dosis enzim (4,75%) atau perlakuan C, merupakan hasil terbaik dimana hasil yang didapatkan pada nilai efisiensi pakan (74,73±7,14 %), rasio konversi pakan (1,37±0,14), pertumbuhan bobot mutlak sebesar (19,97±2,81 g) dan kelangsungan hidup (100±0,00 %). Rekomendasi dari penelitian ini adalah penambahan enzim papain dengan dosis 4,75% dapat memberikan keuntungan pertumbuhan, efisiensi pakan, kelangsungan hidup lebih tinggi dan rasio konversi pakan lebih rendah
PERFORMA MATURASI BELUT SAWAH (Monopterus albus) YANG DIINDUKSI HORMON GONADOTROPIN BERBEDA Wiwin Kusuma Atmaja Putra
Intek Akuakultur Vol. 1 No. 1 (2017): Intek Akuakultur
Publisher : Program Studi Budidaya Perairan Universitas Maritim Raja Ali Haji

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (597.657 KB) | DOI: 10.31629/intek.v1i1.78

Abstract

Penelitian ini berjudul Performa Maturasi Belut Sawah (Monopterus albus) yang Diinduksi Hormon Gonadotropin Berbeda. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui performa maturasi belut sawah yang diinduksi hormon PMSG dan hCG. Penelitian ini dilakukan dengan metode Ekperimental secara Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan perlakuan kontrol (NaCl), Pregnant Mare Serum Gonadotropin (PMSG) (dosis 20 IU/kg), human Chorionic Gonadotropin (hCG) (dosis 20 IU /kg) dengan tujuh ulangan individu. Data dianalisis secara deskriptif. Parameter uji pada penelitian ini diantaranya adalah konsentrasi estradiol-17β, Gonado Somatik Indeks (GSI), Hepatosomatik Indeks (HSI), tingkat kematangan gonad, tingkat kebuntingan, dan kualitas air (oksigen terlarut (DO), pH, amoniak dan temperatur). Hasil terbaik pada akhir penelitian ini adalah perlakuan hCG dengan TKG (IV). Hasil rata-rata analisis parameter kualitas air adalah berkisar DO (5.84mg/L), amoniak (0.757mg/L), pH (6.42) dan temperatur (27.940C). Hasil ini menunjukkan bahwa hormon hCG dapat menginduksi pematangan gonad belut sawah.
EFEKTIVITAS PENGGUNAAN HORMON HUMAN CHORIONIC GONADOTROPIN hCG DAN OVAPRIM TERHADAP WAKTU LATENSI DAN FEKUNDITAS DALAM PEMIJAHAN IKAN BAWAL BINTANG Trachinotus blochii Arif Mulah; Tengku Said Razai; Wiwin Kusuma Atmaja Putra
Intek Akuakultur Vol. 1 No. 2 (2017): Intek Akuakultur
Publisher : Program Studi Budidaya Perairan Universitas Maritim Raja Ali Haji

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (456.073 KB) | DOI: 10.31629/intek.v1i2.260

Abstract

Salah satu cara untuk mengoptimalkan induk dalam pemijahan adalah dengan rangsangan hormonal secara injeksi. Hormon human Chorionic Gonadotropin (hCG) dan Ovaprim merupakan hormon yang mampu mengoptimalkan pemijahan induk ikan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui tingkat efektivitas penggunaan hormon human Chorionic Gonadotropin (hCG) dan Ovaprim dalam pemijahan ikan bawal bintang. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan empat perlakuan (hCG x hCG; hCG x Ovaprim; Ovaprim x Ovaprim; Ovaprim x hCG) dan tiga ulangan, dengan dosis setiap perlakuan yaitu 250 IU/kg bobot tubuh ikan. Hasil terbaik dari penelitian ini adalah perlakuan hCG x Ovaprim dengan waktu latensi 15,17 jam, Fekunditas 482.776 butir. Kesimpulan penelitian ini adalah perlakuan ovaprim x ovaprim dapat mempercepat waktu latensi pemijahan dan pelakuan hCG x Ovaprim menghasilkan kualitas telur terbaik dilihat dari parameter fekunditas.
PENGARUH HORMON HUMAN CHORIONIC GONADOTROPIN hCG DAN PREGNANT MARE SERUM GONADOTROPIN PMSG TERHADAP PEMATANGAN GONAD IKAN BAWAL BINTANG Trachinotus blochii Rian Handrianto; Tengku Said Razai; Wiwin Kusuma Atmaja Putra
Intek Akuakultur Vol. 1 No. 2 (2017): Intek Akuakultur
Publisher : Program Studi Budidaya Perairan Universitas Maritim Raja Ali Haji

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (636.047 KB) | DOI: 10.31629/intek.v1i2.261

Abstract

Ikan bawal bintang dengan bobot 925±175g disuntik dengan hormon human Chorionic Gonadotropin (hCG) dan hormon Pregnant Mare Serum Gonadotropin (PMSG). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh induksi hormon perlakuan dan hormon terbaik dalam induksi maturasi gonad ikan bawal bintang. Penelitian ini menggunakan metode Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan tiga perlakuan (kontrol (NaCl), hormon hCG, hormon PMSG) dan lima ulangan. Dosis yang digunakan adalah hormon hCG 20 IU/kg bobot tubuh ikan dan hormon PMSG 20 IU/kg bobot tubuh ikan. Wadah yang digunakan dalam pemeliharaan ikan uji berupa Keramba Jaring Apung (KJA) dengan ukuran 3x3x3m. Hasil terbaik dalam penelitian ini adalah perlakuan 20 IU PMSG dengan tingkat kematangan gonad mencapai TKG III dan histologi gonad mencapai tahap perkembangan oosit sekunder dan oosit primer. Kesimpulan penelitian ini adalah induksi hormon hCG dan PMSG berpengaruh terhadap maturasi gonad ikan bawal bintang selama 4 minggu dilihat dari kematangan gonad mencapai TKG III dan histologi mencapai tahap perkembangan oosit sekunder dan oosit primer. Hormon perlakuan terbaik adalah perlakuan hormon PMSG dengan dosis 20 IU/kg bobot tubuh ikan.
Rasio konversi pakan benih ikan kerapu cantang (Epinephelus fuscoguttatus x Epinephelus lanceolatus) dengan pemberian dosis recombinant growth hormone (rGH) yang berbeda Ahmad Hendriansyah; Wiwin Kusuma Atmaja Putra; Shavika Miranti
Intek Akuakultur Vol. 2 No. 2 (2018): Intek Akualultur
Publisher : Program Studi Budidaya Perairan Universitas Maritim Raja Ali Haji

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (564.514 KB) | DOI: 10.31629/intek.v2i2.525

Abstract

penelitian ini menggunakan hormon rekombinan pertumbuhan (rGH) dengan dosis yang berbedapada pakan. tujuan penelitian iniadalah mengetahui dosis rGH yang terbaik untuk menurunkan rasio konversi pakan (fcr) benih ikan kerapu cantang. metode penelitianyang digunakanadalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan empat perlakuan K tanpa rGH; A pemberian RGH 5 mg/kg pakan; B 6 pemberia rGH mg/kg pakan; dan C pemberian rGH 7 mg/kg pakan dengan tiga ulangan. hasil enelitian terbaik adalah perlakuan B dengan nilai parameter penelitian sebagai berikt : bobot mutlak 31,56±4,28 g, dan rasio konversi pakan 1,27±0,16.