Claim Missing Document
Check
Articles

Found 19 Documents
Search

STRATEGI KOMUNIKASI POLITIK ANGGOTA LEGISLATIF PEREMPUAN DI TINGKAT KOMISI PADA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT ACEH Ainol Mardhiah; Dadang Rahmat Hidayat; Agus Rahmat; Nuryah Asri Sjafirah
Jurnal Komunikasi dan Budaya Vol 1 No 1 (2020): Jurnal Komunikasi dan Budaya
Publisher : Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Baturaja

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (536.818 KB) | DOI: 10.54895/jkb.v1i1.307

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan mengenai strategi komunikasi yang dilakukan legislator perempuan di dalam komisi. Kehadiran legislator perempuan dengan jumlah yang sedikit (12 orang) dari 81 Kursi membuat legislator perempuan yang duduk di dalam komisi tidak merata di dalam Alat Kelengkapan Dewan di DPRA, membuat legislator perempuan tidak mampu berkiprah banyak dalam komisi, apalagi ditambah dengan tidak adanya legislator perempuan di dalam komisi yang terkait dengan perempuan dan anak dalam komisi F (Kesehatan dan Kesejahteraan). Penelitian ini menggunakan Teori Interaksi simbolik. Penelitian ini menggunakan Metode kualitatif diskriptif, kajian ini bermaksud untuk mendeskripsikan strategi komunikasi politik anggota legislatif perempuan di dalam parlemen Aceh di tingkat komisi. legislator perempuan dalam menjalankan strategi komunikasinya menyesuaikan dengan visi fraksi dan dapilnya, mereka memiliki strategi komunikasi sendiri dalam membangun komunikasi yang baik dengan sesama anggota komisinya dan juga dengan anggota komisi yang lain, mereka mampu berkomunikasi dengan baik dengan anggota legislatif yang lain juga dengan konstituennya. Sehingga komunikasi politik yang terjadi di dalam komisi berlangsung komunikatif, dialogis, komunikasi berlangsung dengan semi formil, lobbi dan negosiasi kuat, keordinasi berlangsung baik, kompetensi komunikasi legislator perempuan baik, aktif dalam memberikan argumentasi, komunikasi yang terjadi dinamis dan humanis, secara personal antar anggota komisi dekan namun secara profesioanal mereka membawa panji partai masing-masing, pola komunikasi yang terjadi di dalam komisi yaitu antarpribadi, kelompok dan komunikasi organisasi.
Website Accessibility 3 Best Universities in West Sumatra regarding Online Reputation Adzkia Kirana Dipa; Hanny Hafiar; Agus Rahmat
Nyimak: Journal of Communication Vol 5, No 2 (2021): Nyimak: Journal of Communication
Publisher : Faculty of Social and Political Science, Universitas Muhammadiyah Tangerang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (95.433 KB) | DOI: 10.31000/nyimak.v5i2.4203

Abstract

For higher education institutions, reputation is crucial because it has a broad influence. The three best universities in West Sumatra already have PR practitioners using the Internet, especially websites, as a medium of communication that help to shape the reputation. This study aims to evaluate the three websites to see the maximization of resources to ensure easy accessibility to make it easier for audiences to obtain information. This research uses a descriptive quantitative method. The researcher did the evaluation using website evaluation tools,  Taw, and aXe analysis tools. Test parameters are based on WCAG 2.0 guidelines. In this study, the researcher has identified several indicators of checking websites that violate the guidelines the most. There are several notes on accessibility problems at a moderate level that must be corrected to increase the level of web access. Then, several parts of the website must be reviewed to be replaced or improved so that they do not have the potential to become an issue on accessibility. After accessibility, privacy protection on websites can also be questioned, so trust in websites will decrease. Website developers must do their best to explain information honestly and responsibly, and interactivity can always be improved.Keywords: Website accessibility, college, online reputation ABSTRAKBagi institusi perguruan tinggi, reputasi menjadi penting karena memiliki pengaruh yang luas. Tiga perguruan tinggi terbaik di Sumatera Barat sudah memiliki praktisi Humas dan telah memanfaatkan internet, khususnya situs web sebagai sarana komunikasi, yang telah membantu membentuk reputasi perguruan tinggi masing-masing. Penelitian ini bertujuan mengevaluasi ketiga situs web untuk melihat pemaksimalan sumber daya untuk menjamin kemudahan aksesibilitas pada situs web untuk memudahkan khalayak memperoleh informasi. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif deskriptif. Peneliti melakukan evalusi menggunakan tools evaluasi situs web yaitu alat analisis Taw dan aXe. Parameter uji didasarkan pada pedoman WCAG 2.0. Peneliti telah mengidentifikasi beberapa indikator pemeriksaan situs web yang paling melanggar pedoman, terdapat beberapa catatan permasalahan aksesibilitas pada tingkatan moderate yang harus diperbaiki untuk meningkatkan tingkat akses web. Kemudian, terdapat 516 kesalahan dalam tingkatan perceivable dan beberapa bagian website yang harus direview ulang untuk diganti atau ditingkatkan agar tidak berpotensi menjadi issue pada aksesibilitas. Selain Aksesibilitas, perlindungan privasi di situs web juga dapat dipertanyakan, jadi kepercayaan pada situs web akan menurun. Pengelola situs web harus melakukan yang terbaik untuk menjelaskan informasi dengan jujur  dan bertanggung jawab dan  interaktivitas dapat selalu ditingkatkanKata Kunci: Aksesibilitas situs web, perguruan tinggi, reputasi online
KINERJA HUBUNGAN MASYARAKAT PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN DAN KOTA DI JAWA BARAT Agus Rahmat; Iriana Bakti
Jurnal Kajian Komunikasi Vol 4, No 2 (2016): December 2016
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (762.067 KB) | DOI: 10.24198/jkk.v4i2.8612

Abstract

Kebutuhan pemerintah Indonesia atas Humas pemerintah tidak lagi dalam tataran wacana atau sekedar konsep secara keIlmuan, keberadaan Humas pemerintah didorong atas kebutuhan pemerintah untuk menjelaskan apa yang dilakukan oleh pemerintah kepada ,asyarakat guna memperoleh dukungan dan untuk menerangkan apa dan bagaimana yang dilakukan pemerintah sehingga lingkungan masyarakat dalam dan masyarakat luar percaya. sudah sejak lama pemerintah di Indonesia termasuk pemerintah daerah memiliki Humas pemerintah, bahkan khusus di lingkungan pemerintah, profesi ini tergabung dalam wadah BakoHumas. Fakta yang ada dan berkembang mengisyaratkan sekaligus mempertanyakan mengenai kinerja Humas Pemerintah selama ini. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mendeskripsi kinerja Humas pemerintah khususnya Humas Pemerintah kabupaten dan kota di Jawa Barat. Untuk mencapai tujuan penelitian, metode yang digunakan adalah deskriptif dengan teknik pengumpulan data dilakukan melalui penyebaran angket. Temuan dari penelitian ini memperlihatkan bahwa: pertama, kinerja Humas pemerintah lebih banyak menerimaan teguran dibanding pujian/penghargaan atas hasil kerja; kedua, pegawai di bagian Humas pemerintah sangat sedikit yang berlatar belakang pendidikan formal komunikasi, terlebih lulusan keHumasan selain itu pegawai juga jarang mendapat pendidikan non formal bidang keHumasan; ketiga, aktivitas Humas pemerintah lebih tertumpu pada kegiatan rutin berupa penyediaan informasi bagi media. Konsekuens dari temuan penelitian ini adalah perlunya pengembangan kompetensi pegawai Humas pemerintah melalui linieritas bidang kerja dan pendidikan bagi pegawai baru dan pelatihan bidang keHumasan bagi petugas yang sudah ada.DOI: 10.24198/jkk.vol4n2.2
The Creating Share Value communication of PT. Bio Farma in green livestock feed empowerment program Agus Rahmat; Mansyur Mansyur; Sarmedi Sarmedi; Tendry Firmansyah
Jurnal Kajian Komunikasi Vol 10, No 2 (2022): December 2022
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jkk.v10i2.42009

Abstract

One of the flagship Creating Share Value (CSV) programs by PT Biofarma in 2021 is the Re-Grass & Sustainability Village program. First, this program has been able to meet the demand for fodder for horses, which is one of the input rows in the production process at PT. Biofarma and also for the farming community around PT Biofarma’s operations. Even the fostered community is able to supply the needs of green fodder for several breeders in other areas through fermentation activities (silage) and pellet feed. Second, the CSR program to build animal feed security also received MURI records for productivity and high protein content. Third, the results of the evaluation by calculating the value of Social Return on Investment (SROI) show the value of Rp. 7,37. Based on the indicators, there are questions about what kind of communication was built into the program so that it was able to achieve a high level of success. Research with qualitative methods was conducted to answer the questions. The results of the research show that the communication activities carried out include the integration and coordination of various channels and sources of information, designing and implementing various communication techniques, and utilizing the nature and characteristics of communicators according to their respective positions. Implementation of information diffusion of green fodder is also supported by facilities that can simplify and reduce the risk of loss to the target group in adopting innovations.
Komunikasi dan dukungan sosial di lingkungan masyarakat terdampak pembangunan Waduk Jatigede Sumedang Agus Rahmat; Kokom Komariah; Wawan Setiawan
Jurnal Kajian Komunikasi Vol 7, No 1 (2019): June 2019
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (319.91 KB) | DOI: 10.24198/jkk.v7i1.21096

Abstract

Bagi masyarakat yang menjadi terdampak dari pembangunan bendungan Jatigede, persoalan yang dihadapi pasca penggenangan tidak terhenti hanya sampai pada penerimaan uang ganti rugi dan pemukiman kembali diri serta keluarga di tempat yang baru, akan tetapi persoalan yang dihadapi saat ini jauh lebih sulit seperti menyangkut pekerjaan guna menyambung kehidupan diri dan keluarga dan adaptasi diri dan keluarga pada lingkungan yang baru. Sebagai mahluk sosial, persoalan yang dirasa jauh lebih penting terkait dengan adaptasi dengan orang-orang baru baik lingkungan tetangga ataupun lingkungan warga. Kemampuan bertahan dalam lingkungan sosial yang baru ini menjadi keniscayaan untuk kelangsungan hidup orang-orang terdampak pembangunan waduk Jatigede. Masalahnya adalah apakah lingkungan sosial yang baru mendorong kemampuan bertahan dari orang-orang terdampak pembangunan waduk Jatigede atau tidak. Untuk mengetahui kondisi ini, penelitian dilakukan di dua wilayah yaitu wilayah relokasi dan di wilayah sisipan pemukiman kembali. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif atau paradigma positivis, sedangkan untuk dukungan sosial yang dinilai dalam penelitian ini meliputi empat aspek meliputi dukungan emosional, dukungan nyata, dukungan kasih sayang dan interaksi sosial. Hasil kajian menunjukan bahwa dukungan sosial menentukan ketahanan sosial orang-orang terdampak pembangunan waduk Jatigede, baik secara total (gabungan) maupun secara parsial. Adapun hasil perhitungan secara parsial menunjukan bahwa diantara dukungan sosial yang ada, dukungan emosional merupakan dimensi dukungan sosial yang memiliki pengaruh yang paling besar terhadap ketahanan ataupun kemampuan adaptasi dari orang-orang terdampak pembangunan Jatigede.
Pemahaman Humas Lembaga Perguruan Tinggi Tentang Reputasi di Era Digital Public Relations Adzkia Kirana Dipa; Hanny Hafiar; Agus Rahmat
Jurnal Audience: Jurnal Ilmu Komunikasi Vol 5, No 2 (2022): AGUSTUS 2022
Publisher : COMMUNICATION MAJOR

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33633/ja.v5i2.6190

Abstract

Reputasi universitas secara online pada era digital public relations sangat berharga mengingat  karena menentukan sikap masyarakat terhadap institusi. Praktisi humas harus  kemampuan perusahaan untuk memenuhi visibilitas dan stabilitas reputasi di media online yang akan menjadi representasi kolektif yang ada di benak khalayak tentang suatu organisasi. Menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian studi kasus. Pemahaman humas mengenai penggunaan dunia digital dalam menjalankan tugas mereka, yaitu membangun reputasi yang saat ini online reputation selalu diperbincangkan dan merupakan asset penting.  Peneliti melihat apakah situs web dan media sosial sebagai media digital telah dipahami secara holistik oleh para praktisi hubungan masyarakat di lembaga perguruan tinggi, kemudian peneliti juga berusaha untuk menila penggunaan media digital ini telah dipahami praktisi humas kemudian mendorong mereka untuk berpikir secara berbeda sehubungan dengan kebutuhan dan perkembangan komunikasi dengan publik. Peneliti menyarankan agar praktisi humas lembaga perguruan tinggi perlu mempelajari keterampilan baru dalam memahami dan menjalankan web 2.0 dan media sosial untuk memasukkan dan menggunakan pendekatan model komunikasi interaktif dua arah dalam strategi komunikasi dan mempermudah pekerjaan mereka. Kata kunci: Digital Public Relations; Pemahaman Humas, Reputasi Secara Online 
Analisis Faktor-Faktor Hambatan Komunikasi Kegiatan Sensus Penduduk Pada Suku Anak Dalam di Provinsi Jambi Sigit Trawoco; Feliza Zubair; Agus Rahmat
Jurnal Pendidikan dan Konseling (JPDK) Vol. 5 No. 2 (2023): Jurnal Pendidikan dan Konseling
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jpdk.v5i2.13552

Abstract

Sensus penduduk merupakan kegiatan nasional yang diadakan setiap sepuluh tahun sekali, kegiatan ini bertujuan untuk mendapatkan data kependudukan setiap orang yang berada di wilayah Indonesia termasuk masyarakat Suku Anak Dalam yang ada di pedalaman hutan Provinsi Jambi. Kelompok masyarakat tersebut cenderung ekslusif dan hanya berinteraksi dengan kelompoknya sendiri. Penelitian ini bertujuan untuk mencari tahu faktor-faktor apa saja yang menghambat komunikasi antara petugas sensus penduduk dengan warga Suku Anak Dalam. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Pengumpulan data menggunakan teknik purposive sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi hambatan komunikasi sosio-antro-psikologis, semantis dan ekologis yang disebabkan oleh perbedaan bahasa, adat istiadat dan budaya antara Suku Anak Dalam dengan petugas sensus, selain itu keterbatasan pendidikan masyarakat Suku Anak Dalam yang menyebabkan kurangnya pemahaman akan pentingnya sensus penduduk, serta kondisi geografis warga Suku Anak Dalam yang ada di pedalaman hutan yang menyebabkan sulitnya akses petugas sensus untuk dapat berkomunikasi dengan mereka. Petugas sensus dalam pelaksanaan kegiatannya harus meminta ijin dan bantuan dari tumenggung kelompok Suku Anak Dalam sehingga kegiatan sensus berjalan lancar.
PELATIHAN PEMBUATAN PROPOSAL BERBASIS LOCAL BRANDING BAGI MASYARAKAT JATIGEDE SUMEDANG Aat Ruchiat Nugraha; Centurion C. Priyatna; Iriana Bakti; Agus Rahmat; Yustikasari Yustikasari; Retasari Dewi
Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 4 No. 4 (2023): Volume 4 Nomor 4 Tahun 2023
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cdj.v4i4.19813

Abstract

Local branding memiliki peran penting dalam memperkenalkan suatu lokasi, termasuk wilayah Jatigede. Ciri khas dan keunikan yang dimiliki oleh suatu lokasi dapat menjadi modal pembentukan local branding. Keberadaan local branding dapat menjadi inspirasi dalam pengembangan objek wisata yang dikemas dengan baik, salah satunya melalui media komunikasi berupa proposal sponsorship. Namun, tidak semua masyarakat mengetahui cara membuat proposal sponsorship yang berbasis local branding. Tujuan dari kegiatan pengabdian pada masyarakat ini adalah untuk memberikan pengetahuan dan keterampilan dalam pembuatan proposal sponsorship berbasis local branding desa di lingkungan kecamatan Jatigede. Metode yang digunakan adalah ceramah, tanya jawab, diskusi dan pelatihan yang diikuti oleh para tokoh masyarakat, aparat desa, dan tokoh pemuda yang berjumlah 20 orang. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa peserta pelatihan dapat: (1) mengetahui dan memahami materi local branding; (2) mengidentifikasi potensi pembentukkan identitas local branding objek wisata; (3) membuat kerangka proposal sponsorship pembentukkan local branding objek wisata kawasan Jatigede Sumedang. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa peserta telah dapat membuat kerangka proposal sponsorship berbasis local branding yang mendukung pada pengembangan objek wisata Waduk Jatigede.
STRATEGI KOMUNIKASI POLITIK ANGGOTA LEGISLATIF PEREMPUAN DI TINGKAT KOMISI PADA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT ACEH Ainol Mardhiah; Dadang Rahmat Hidayat; Agus Rahmat; Nuryah Asri Sjafirah
Jurnal Komunikasi dan Budaya Vol 1 No 1 (2020): Jurnal Komunikasi dan Budaya
Publisher : Universitas Baturaja

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54895/jkb.v1i1.307

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan mengenai strategi komunikasi yang dilakukan legislator perempuan di dalam komisi. Kehadiran legislator perempuan dengan jumlah yang sedikit (12 orang) dari 81 Kursi membuat legislator perempuan yang duduk di dalam komisi tidak merata di dalam Alat Kelengkapan Dewan di DPRA, membuat legislator perempuan tidak mampu berkiprah banyak dalam komisi, apalagi ditambah dengan tidak adanya legislator perempuan di dalam komisi yang terkait dengan perempuan dan anak dalam komisi F (Kesehatan dan Kesejahteraan). Penelitian ini menggunakan Teori Interaksi simbolik. Penelitian ini menggunakan Metode kualitatif diskriptif, kajian ini bermaksud untuk mendeskripsikan strategi komunikasi politik anggota legislatif perempuan di dalam parlemen Aceh di tingkat komisi. legislator perempuan dalam menjalankan strategi komunikasinya menyesuaikan dengan visi fraksi dan dapilnya, mereka memiliki strategi komunikasi sendiri dalam membangun komunikasi yang baik dengan sesama anggota komisinya dan juga dengan anggota komisi yang lain, mereka mampu berkomunikasi dengan baik dengan anggota legislatif yang lain juga dengan konstituennya. Sehingga komunikasi politik yang terjadi di dalam komisi berlangsung komunikatif, dialogis, komunikasi berlangsung dengan semi formil, lobbi dan negosiasi kuat, keordinasi berlangsung baik, kompetensi komunikasi legislator perempuan baik, aktif dalam memberikan argumentasi, komunikasi yang terjadi dinamis dan humanis, secara personal antar anggota komisi dekan namun secara profesioanal mereka membawa panji partai masing-masing, pola komunikasi yang terjadi di dalam komisi yaitu antarpribadi, kelompok dan komunikasi organisasi.