Claim Missing Document
Check
Articles

Found 33 Documents
Search

Building Students' Social Skills in Learning Conflict Resolution in Grade IV of Laboratory Elementary School Istianti, Tuti; Maftuh, Bunyamin; Maryani, Enok; Wahyuningsih, Yona
PrimaryEdu : Journal of Primary Education Vol. 7 No. 2 (2023): Volume 7, Number 2, September 2023
Publisher : Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan Siliwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22460/pej.v7i2.3446

Abstract

This study aims to describe the results of students' social skills in learning conflict resolution in the fourth grade of Laboratory Elementary School of UPI Cibiru Campus. The research method used is qualitative research. Research results show that the implementation of conflict resolution learning in building social skills in grade IV is carried out through three stages, i.e., 1) preparation stage, 2) implementation stage, and 3) evaluation stage. The preparation stage is the stage of conducting curriculum analysis to see graduate competency standards, core competencies, and basic competencies; mapping the competencies, determining themes, compiling materials, designing evaluation tools, and designing lesson plans. The implementation phase consists of: 1) opening activities, 2). the main activities which include the following stages: search, logical reasoning, agreement building, decision making, conflict reflection, and 3) closing activities. The evaluation phase includes the assessment of affective, knowledge, and social skills competence.Learning conflict resolution for the fourth graders of Laboratory Elementary School of UPI Cibiru in Bandung Regency has an impact on the development of students' social skills including thinking skills, cooperation skills, and emotional control skills. Teachers have focused attention on setting up learning systems and developing conflict resolution learning that enables students to increase their social skills.
Penerapan Model Pembelajaran Radec dalam Merancang Kegiatan Pembelajaran Keberagaman Budaya di SD Kelas IV Fuziani, Indi; Istianti, Tuti; Arifin, Muh. Husen
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 5 No. 3 (2021): 2021
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jptam.v5i3.2335

Abstract

Indonesia merupakan negara yang memiliki banyak keberagaman, salah satunya adalah keberagaman budaya. Pada masa pandemi Covid-19, kegiatan belajar mengajar dilaksanakan secara daring. Hal ini membuat guru perlu menerapkan model pembelajaran yang dapat mendukung pembelajaran jarak jauh. Dengan menggunakan model pembelajaran RADEC diharapkan siswa dan guru dapat membelajarkan keberagaman budaya di SD kelas IV dengan efektif. Penelitian ini menggunakan metode studi literatur yang berasal dari sumber buku dan jurnal ilmiah terkait penerapan model pembelajaran RADEC untuk membelajarkan keberagaman budaya. Terdapat lima sintaks atau langkah-langkah yang perlu diperhatikan oleh guru dalam membuat perencanaan pembelajaran menggunakan model RADEC, yaitu Read, Answer, Discuss, Explain, dan Create. Dengan model RADEC, siswa dapat berkomunikasi dengan siswa lainnya untuk menyamakan persepsi sehingga timbul keterampilan berpikir kritis.
Analisis Materi IPS Kelas IV Tema Berbagai Pekerjaan dengan HOTS Chairunnisa, Chika Chelita; Az-Zahra, Jihan Fauziah Az-Zahra; Istianti, Tuti
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 5 No. 3 (2021): 2021
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jptam.v5i3.2422

Abstract

Saat ini, Pembelajaran di SD/MI dituntut untuk mendorong keterampilan berpikir tingkat tinggi peserta didik atau HOTS (High Order Thinking Skill) yang mengacu pada proses menerapkan, menganalisis, mengevaluasi, dan menciptakan. Dalam meningkatkan berpikir tingkat tinggi peserta didik tersebut, peran guru sebagai fasilitator dalam proses pembelajaran ditunjang dengan sumber buku teks pendamping. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis materi IPS kelas IV tema berbagai pekerjaan dengan HOTS. Metode penelitian yang digunakan adalah studi pustaka dengan data primer berupa salah satu buku tematik guru dan buku tematik siswa kelas IV tema 4 berbagai pekerjaan untuk kemudian dirumuskan indikator sesuai taksonomi bloom revisi tahap tingkatan berfikir C4, C5 dan C6. Selain itu, data sekunder bersumber dari buku dan jurnal-jurnal yang relevan. Analisis data yang digunakan adalah analisis isi dengan teknik analisis data berupa tulisan yang menjadi dasar analisis mengacu pada intrumen buku tematik. Hasil penelitian menunjukkan terdapat 29 indikator yang memuat HOTS yaitu 8 indikator pada subtema 1,6 indikator pada subtema 2, 5 indikator pada subtema 3 sehingga materi IPS pada buku tema kelas IV revisi 2017 yang dikeluarkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan terkait dengan HOTS.
Development of a Simple Seismograph Tool as a Media for Learning Social Science Material in Elementary Schools Nur Alawiyah; Tuti Istianti; Muh. Husen Arifin
Journal Civics And Social Studies Vol. 5 No. 2 (2021): Jurnal Civicos Vol 5 No 2 Tahun 2021
Publisher : Institut Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31980/journalcss.v5i2.153

Abstract

Learning media is an important component in the world of education. In its use, learning media is used to explain and convey information related to the learning being carried out. Learning media helps teachers to attract students' attention when learning. The aim of this research is to determine the effect of developing simple seismograph learning media on material regarding the impact of Indonesia's geographic location in elementary schools. Social studies learning in elementary schools needs to be reformed so that when presenting the material we don't just use the lecture method which results in making students bored and disengaged when learning. Therefore, the researcher created this research so that teachers can always develop something new, namely by developing learning media in the form of a seismograph that is simply designed. This research uses a descriptive method. The results of the research can be concluded that by developing a simple seismograph tool as a learning medium for social studies material in elementary schools about the impact of Indonesia's geographic location on the material samples taken, namely earthquakes. It can be stated that using and making this simple seismograph tool is able to make students involved in learning, make students' curiosity high when studying and can motivate students to learn actively. Its simple production is an added value in the development of this learning media because it is suitable for use by elementary school children.
PELATIHAN PENGEMBANGAN SOCIABLE LEARNING MODEL DENGAN MENGINTEGRASIKAN PERMAINAN TRADISIONAL SUNDA UNTUK GURU TK DI BANDUNG Solihin Ichas Hamid; Tuti Istianti; Mohamad Helmi Ismail; Lina Meilinna
Konferensi Nasional Pengabdian Masyarakat (KOPEMAS) #5 2024 Konferensi Nasional Pengabdian Masyarakat (KOPEMAS) 2021
Publisher : Konferensi Nasional Pengabdian Masyarakat (KOPEMAS) #5 2024

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penerapan pembelajaran yang bersifat student-centered secara umum sampai saat ini masih menjadi permasalahan dalam lingkup PAUD. Hal tersebut menghilangkan peluang anak untuk berkembang dan membangun keterampilan berdasarkan kecenderungan mereka. Sociable learning model dengan mengintegrasikan permainan tradisional sunda memiliki kecenderungan yang sangat student-centered yang dapat memberikan alternative solusi untuk pelaksanaan pembelajaran di jaman sekarang. Pengabdian kepada masyarakat ini dilakukan dengan menerapkan metode pelatihan pendampingan yang melibatkan beberapa orang guru dari enam TK di Kota Bandung. Dengan pelaksanaan pelatihan pendampingan tersebut, para guru menunjukan kompetensi yang baik dalam merancang RPPH yang menerapkan sociable learning model dengan rata-rata nilai capaian keseluruhan, 3.27 dan total nilai 4. Walaupun pada beberapa hal, beberapa orang guru masih belum mencapai nilai yang baik. Secara umum, model sociable learning model yang diintegrasikan dengan permainan tradisional sunda dapat dikemas dengan baik oleh guru dalam bentuk RPPH
PENGGUNAAN MODEL RESOLUSI KONFLIK UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PEMECAHAN MASALAH PADA PEMBELAJARAN IPS SD Tuti Istianti; Mira Mutiara Hanudin; Yona Wahyuningsih; Tin Rustini; Muh. Husein Arifin
Jurnal Cakrawala Pendas Vol. 8 No. 4 (2022)
Publisher : Universitas Majalengka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31949/jcp.v8i4.3378

Abstract

Latar belakang dari penelitian ini adalah rendahnya keterampilan pemecahan masalah sosial siswa SDN 180 Prakarsa Nugraha pada siswa kelas IV. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan proses pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan model resolusi konflik pada pembelajaran IPS di Kelas IV Sekolah Dasar serta mendeskripsikan peningkatan keterampilan pemecahan masalah sosial siswa setelah menggunakan model resolusi konflik pada pembelajaran IPS di Kelas IV Sekolah Dasar. Metode penelitian yang digunakan yakni Penelitian Tindakan Kelas desain model Kemmis dan Mc Taggart yang terdiri dari enam siklus pembelajaran. instrumen penelitian yang digunakan yaitu lembar observasi keterampilan pemecahan masalah sosial siswa, lembar observasi guru, lembar evaluasi, catatan lapangan dan angket. Berdasarkan hasil peneliiian yang diperoleh, pelaksanaan pembelajaran menggunakan model resolusi konflik dapat meningkatkan keterampilan pemecahan masalah sosial siswa. Hal tersebut dapat dilihat dari nilai rata-rata keterampilan pemecahan masalah sosial siswa yang mengalami peningkatan dari setiap siklusnya dalam proses pelaksanaan model resolusi konflik dengan indikator memahami masalah, merencanakan solusi, memilih solusi bersama, dan mengevaluasi. Pada siklus satu, nilai rata-rata keterampilan pemecahan masalah sosial siswa berada pada kategori perlu bimbingan yaitu 41,25. Pada siklus dua, nilai rata-ratanya meningkat  4,5 menjadi 45,75. Pada siklus tiga, nilai rata-ratanya meningkat 18,94 menjadi 64,69. Pada siklus empat, nilai rata-ratanya meningkat 5,31 menjadi 70. Pada siklus lima, nilai rata-ratanya meningkat 6,19 menjadi 76,19. Dan pada siklus enam, nilai rata-ratanya meningkat 5,06 menjadi 81,25 dan berada pada kategori baik. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa model resolusi konflik dapat meningkatkan keterampilan pemecahan masalah sosial siswa pada pembelajaran IPS di kelas IV SD.
Pelatihan Terintegrasi Bagi Kader PKK dan Posyandu Terkait Pencegahan Stunting pada Anak di Kabupaten Bandung Istianti, Tuti; Hopiani, Ayu; Mirawati; Halimah, Leli; Arisandi AM, Muh
Jurnal Mutiara Pendidikan Vol. 5 No. 1 (2025): Special Issue
Publisher : FKIP Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jmp.v5i1.8677

Abstract

Kemajuan suatu bangsa di masa depan sangat bergantung pada kualitas generasi muda yang saat ini berada dalam kelompok anak usia dini. Namun, prevalensi stunting yang tinggi di Indonesia, termasuk Kabupaten Bandung, mengancam potensi masa depan tersebut. Stunting, akibat kekurangan gizi kronis, berdampak pada pertumbuhan fisik, kognitif, dan sosial-emosional anak, serta menurunkan kualitas sumber daya manusia di masa depan. Penelitian ini bertujuan untuk memperkuat peran kader PKK dan Posyandu dalam pencegahan stunting melalui pelatihan terintegrasi di Desa Margamukti, Kecamatan Pangalengan, Kabupaten Bandung. Menggunakan metode Participatory Action Research (PAR), penelitian ini melibatkan 50 kader PKK dan Posyandu. Data dikumpulkan melalui Focus Group Discussion (FGD), wawancara, observasi, dan studi dokumentasi. Pelatihan yang dilakukan mencakup materi tentang pengertian stunting, dampaknya, pola makan sehat, dan perawatan anak yang baik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelatihan meningkatkan pengetahuan dan keterampilan kader PKK dan Posyandu dalam pencegahan stunting. Evaluasi dan refleksi menunjukkan kepuasan peserta terhadap materi dan metode pelatihan, serta pentingnya pendampingan dan monitoring berkala. Penelitian ini menyimpulkan bahwa penguatan kapasitas kader PKK dan Posyandu melalui pelatihan terintegrasi merupakan langkah strategis untuk menurunkan prevalensi stunting di Kabupaten Bandung.
Penguatan Karakter Siswa Sekolah Dasar Melalui Integrasi Kearifan Lokal dalam Proses Pembelajaran Jubaedah, Rida; Dewi, Dini Anggraeni; Istianti, Tuti
Ideguru: Jurnal Karya Ilmiah Guru Vol 10 No 2 (2025): Edisi Mei 2025
Publisher : Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Daerah Istimewa Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51169/ideguru.v10i2.1765

Abstract

Salah satu langkah strategis dalam penguatan karakter adalah mengintegrasikan kearifan lokal ke dalam proses pembelajaran. Kearifan lokal mencerminkan nilai-nilai luhur seperti gotong royong, toleransi, dan cinta lingkungan yang telah menjadi pedoman masyarakat. Pendekatan ini diharapkan mampu mencetak generasi muda yang tidak hanya unggul dalam pengetahuan, tetapi juga memiliki karakter kuat yang berakar pada budaya bangsa. Dengan demikian, pendidikan berbasis kearifan lokal dapat menjadi jembatan untuk mengharmonisasikan tradisi dengan modernisasi di era globalisasi. Penelitian ini memanfaatkan metode studi literatur (literature review) sebagai langkah awal dalam merancang penelitian. Studi literatur dilakukan dengan mencari dan menganalisis berbagai sumber, seperti buku, artikel jurnal, dan publikasi lain yang relevan dengan topik penelitian. Hasil penelitian ini membuktikan bahwa penguatan pendidikan karakter berbasis kearifan lokal, seperti gotong royong, kejujuran, sopan santun, dan toleransi, menjadi strategi utama untuk menjaga identitas budaya di tengah arus globalisasi. Integrasi nilai-nilai ini dilakukan melalui kurikulum, metode pembelajaran berbasis pengalaman, dan kegiatan ekstrakurikuler yang relevan dengan kehidupan siswa.
Determining PAUD Teachers’ Capability To Develop Sociable Learning Model Through Traditional Sundanese Games. Solihin Ichas Hamid; Tuti Istianti; Mohamad Helmi Ismail
International Journal Of Community Service Vol. 1 No. 3 (2021): November 2021 (Indonesia - Malaysia)
Publisher : CV. Inara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51601/ijcs.v1i3.42

Abstract

The application of the Sociable Learning Model has strong relevance as a solution to the problem of early childhood social behavior these days. Meanwhile, the role of Early Childhood Education teachers who have crucial value for Early Childhood cannot be well maximized due to the various restrictions as an effort to handle COVID-19 cases in Indonesia. The implementation of training on the development of the Sociable Learning Model through Traditional Sundanese Games in West Java requires a mapping foundation of the teacher's experiences so that it can provide some meaningful and appropriate resources for further treatments. To accommodate the required data collections, the holding of the workshop is needed to accommodate the variety of teacher's perceptions on the Social Citizenship development efforts in the Early Childhood Education setting that can be a starting point to find out the teacher's basic understanding of the development of social civic behavior in PAUD. The exploration effort is has been carried out by spreading questionnaires to workshop participants to collect various teacher perceptions related to innovations in the development of Social Citizenship Behavioral Skills (PrSKn) based on traditional Sundanese games. Keywords: PrSKn, Sundanese traditional games, Teachers' Competency.
Traditional Wisdom in Cikondang Traditional Village: A Study of Sabilulungan's Value Istianti, Tuti; Maryani, Enok; Maftuh, Bunyamin
Jurnal Moral Kemasyarakatan Vol 7 No 1 (2022): Volume 7, Nomor 1 - Juni 2022
Publisher : Universitas PGRI Kanjuruhan Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21067/jmk.v7i1.6256

Abstract

Tujuan penelitian ini untuk menggali nilai-nilai yang terkandung dalam kearifan lokal Sabilulungan di kampung adat Cikodang. Gerakan pengembangan kearifan lokal mengutamakan karakter gotong royong, persatuan dan kebersamaan untuk menciptakan hubungan relasi sosial yang harmonis. Metode penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan mengungkap data secara mendalam yang ada di lokasi penelitian. Teknik pengumpulan data dengan cara observasi lapangan, wawancara, dan dokumentasi. Responden terdiri dari sesepuh atau tokoh adat, warga kampung adat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Sabilulungan merupakan salah satu kearifan lokal yang ada di masyarakat Sunda yang menekankan pada prinsip kerukunan hidup. Selain itu, nilai kearifan lokal Sabilulungan yaitu gotong-royong, kesatuan, kebersamaan, keadilan dan kemanusiaan. Nilai kearifan lokal Sabilulungan di kampung adat Cikondang terbukti mampu menjaga harmonisasi dalam aktivitas gotong-royong dalam kesehariannya dan di setiap tradisi adat dilandasi spontanitas. Konsep Sabilulungan dalam dunia pendidikan dalam rangka membantu seseorang mencapai pembentukan karakter yang menghasilkan generasi yang memiliki watak, kepribadian, serta peradaban yang bermartabat.