Claim Missing Document
Check
Articles

Found 20 Documents
Search

Identifikasi Sebaran Asap Kebakaran Hutan di Wilayah Jambi dengan Menggunakan Radar C-BAND Ekky Amiral Faqi; Kholis Nur Cahyo; Imma Redha Nugraheni
Jurnal Teori dan Aplikasi Fisika Vol 11, No 2 (2023): Jurnal Teori dan Aplikasi Fisika
Publisher : Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jtaf.v11i2.3087

Abstract

Forest and land fires along with the distribution of smoke are one of the disasters threats in the Jambi region which has tropical forests. By knowing the lowest level of visibility from observations, this study was conducted on September 23, 2015. Weather and satellite radar have ability to detect particles and the distribution of smoke from forest and land fires with great spatial and temporal resolution, supported by HIMAWARI-8 satellite data as comparison. C-Band Doppler radar and default strategy scanning are used to identify smoke in Jambi. Wind layer analysis uses CAPPI V products to display smoke distribution and CMAX dBZ with palette changes to identify smoke particles, which then will be carried out vertical cross section to see smoke reflectivity values, identify smoke vertical profiles, and patterns of smoke distribution of forest and land fires. The smoke reflectivity index value can be seen from the dBZ value. The results of the identification show that the smoke material reaches a maximum reflectivity value of 30 dBZ at the centre of the fire point and the minimum value of very fine smoke particles reaches -24.4 dBZ which scattered with the dominant velocity distribution direction to the northwest.
IDENTIFIKASI ARAH SEBARAN DAN KETINGGIAN ERUPSI GUNUNG BERAPI MENGGUNAKAN CITRA RADAR CUACA Studi Kasus Erupsi Gunung Agung, 28 Juni 2018 Studi Kasus Erupsi Gunung Agung, 28 Juni 2018: (Identification of Volcanic Ash Propagation and Height Using Weather Radar Imagery, Case study: Mt. Agung Eruption, June 28, 2018) Nayla Alvina Rahma; Aprizal Verdyansyah; Muhammad Zakky Faza; Imma Redha Nugraheni; Gumilang Deranadyan
Geomatika Vol. 26 No. 2 (2020): JIG Vol. 26 No. 2 Tahun 2020
Publisher : Badan Informasi Geospasial

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Erupsi vulkanik pada waktu yang lama dapat membahayakan keselamatan masyarakat dan aktivitas penerbangan. Radar cuaca dapat dimanfaatkan untuk monitoring dan identifikasi sebaran debu vulkanik secara real time. Penelitian ini memanfaatkan radar Gematronik dengan produk yang digunakan antara lain: CMAX, VCUT, dan CAPPI sehingga dapat menganalisis debu vulkanik yang dihasilkan oleh erupsi gunung berapi. Dalam kasus kejadian erupsi Gunung Agung tanggal 28 Juni 2018 didapatkan nilai reflektivitas maksimum mencapai 30-35 dBZ, sedangkan pada produk VCUT didapatkan ketinggian kolom debu vulkanik mencapai 7.5 km. Jenis material erupsi dapat diketahui dengan produk VCUT. Produk CAPPI V yang telah ditentukan batasnya yaitu 3 km, 5 km, dan 7 km menggambarkan arah gerakan debu vulkanik berdasarkan lapisannya. Arah sebaran debu vulkanik dominan ke barat dan barat daya. Dilihat secara horizontal maupun vertikal, debu vulkanik mempunyai karakteristik yang khas yaitu nilai echo reflektivitas menurun seiring menjauhi pusat erupsi.
ANALISIS SECARA FISIS DAN DINAMIS KEJADIAN HUJAN PENYEBAB BANJIR DI MAKASSAR TANGGAL 20 FEBRUARI 2022 SETIAWAN, ARIF; TUNA, MIRANDA SAHFIRA; QULUB, ALFI RIFQI; NUGRAHENI, IMMA REDHA
Jurnal Material dan Energi Indonesia Vol 12, No 01 (2022)
Publisher : Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1558.488 KB) | DOI: 10.24198/jme.v12i01.40961

Abstract

Pada tanggal 20 Februari 2022, Sejumlah titik di Kota Makassar terendam banjir yang disebabkan karena hujan lebat yang terjadi di wilayah tersebut. Berdasarkan data curah hujan BMKG, curah hujan yang tercatat pada tanggal tersebut adalah sebesar 166 mm/hari. Dilakukan analisis secara fisis dengan memanfaatkan produk radar cuaca untuk melihat sebaran awan konvektif dan akumulasi curah hujan, serta analisis dinamika atmosfer untuk melihat kondisi atmosfer saat kejadian hujan lebat dan mengetahui penyebab terbentuknya awan-awan konvektif penyebab hujan lebat tersebut. Penelitian ini menggunakan produk CMAX, SRI dan RIH pada citra radar cuaca serta parameter angin, vortisitas, dan vertical velocity dari data reanalysis ERA5 ECMWF. Dari hasil analisisnya dapat diketahui bahwa banjir di Kota Makassar disebabkan karena hujan dengan intensitas lebat yang turun di wilayah tersebut dan diikuti oleh hujan intensitas sedang dalam jangka waktu yang cukup lama. Kejadian hujan sedang-lebat yang menyebabkan banjir di Makassar adalah disebabkan karena awan konvektif yang cukup luas yang menutupi wilayah tersebut. Selain itu, adanya daerah konvergensi angin di sebelah barat daya Kota Makassar yang memicu terjadinya pengangkatan udara ke atas juga menjadi faktor pemicu pertumbuhan awan konvektif penyebab curah hujan yang tinggi di Wilayah MakassarKata kunci: Banjir, Hujan Lebat, Radar Cuaca, Dinamika Atmosfer
Analisis Perubahan Garis Pantai Akibat Terjadinya Siklon Tropis Seroja di Pulau Sabu Nusa Tenggara Timur Zikri, Muhammad Aulia; Al Farrosi, Ahmad Ijmal; Rahmadani, Nur Fitri; Nugraheni, Imma Redha
Jurnal Kelautan Vol 17, No 2: Agustus (2024)
Publisher : Department of Marine Sciences, Trunojoyo University of Madura, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21107/jk.v17i2.24748

Abstract

ABSTRAKPerubahan garis pantai di wilayah pesisir disebabkan oleh berbagai faktor alami dan antropogenik seperti gelombang laut, arus permukaan, dan aktivitas manusia. Perubahan ini dapat berdampak signifikan terhadap lingkungan dan kehidupan manusia di wilayah tersebut. Penelitian ini fokus pada perubahan garis pantai di Pulau Sabu, Nusa Tenggara Timur, sebagai dampak Siklon Tropis Seroja pada April 2021. Data satelit Sentinel-2A dan data oseanografis digunakan untuk menganalisis perubahan garis pantai, arah, dan ketinggian gelombang signifikan, serta kecepatan arus permukaan selama periode siklon. Hasil analisis menunjukkan bahwa ketinggian gelombang signifikan mencapai 4 m dan arus berkecepatan melebihi 1,1 m/s. Perubahan garis pantai menunjukkan sebagian besar wilayah penelitian mengalami abrasi, dengan Desa Waduwalla, Ledeae, dan Ramedue mengalami abrasi yang besar. Di sisi lain, Desa Lobohede mengalami akresi terbesar. Jarak abrasi terbesar mencapai 34,97 m dengan laju abrasi 46,28 m/tahun. Total luas daratan yang mengalami abrasi adalah 45,18 hektar, sementara akresi hanya 1,13 hektar. Hasil ini memberikan pemahaman yang lebih baik tentang dampak Siklon Tropis Seroja terhadap perubahan garis pantai di Pulau Sabu, yang dapat digunakan untuk merumuskan kebijakan perlindungan pesisir dan mitigasi risiko di masa depan.Kata Kunci: Garis pantai, abrasi, akresi, Sentinel-2AABSTRACTShoreline changes in coastal areas are caused by various natural and anthropogenic factors such as ocean waves, surface currents and human activities. These changes can have significant impacts on the environment and human life in the region. This study focuses on shoreline changes on Sabu Island, East Nusa Tenggara, as a result of Tropical Cyclone Seroja in April 2021. Sentinel-2A satellite data and oceanographic data were used to analyze shoreline changes, significant wave height and  direction, and surface current velocity during the cyclone period. The analysis showed that significant wave heights reached 4 m and current speeds exceeded 1,1 m/s. Shoreline changes showed that most of the study area experienced abrasion, with Waduwalla, Ledeae and Ramedue villages experiencing major abrasion. On the other hand, Lobohede Village experienced the greatest accretion. The largest abrasion distance reached 34,97 m with an abrasion rate of 46,28 m/year. The total area of land experiencing abrasion is 45,18 hectares, while accretion is only 1,13 hectares. These results provide a better understanding of the impact of Cyclone Seroja on shoreline change in Sabu Island, which can be used to formulate coastal protection and risk mitigation policies in the future.Keywords: Shoreline, abrasion, accretion, Sentinel-2A  
Prakiraan Perubahan Suhu Permukaan Laut dengan Neuralprophet di Taman Laut Bunaken Syahrin, Khairummin Alfi; Disera, Tiara Emanuella; Nesty Youwe, Angelina Serena Gracella; Merdeka, Juang; Saputra, Agung Hari; Norman, Yosik; Nugraheni, Imma Redha
Jurnal Laut Pulau: Hasil Penelitian Kelautan Vol 3 No 2 (2024): Jurnal Laut Pulau
Publisher : Prodi Ilmu Kelautan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Pattimura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30598/jlpvol3iss2pp42-50

Abstract

Penelitian ini mengkaji prediksi suhu permukaan laut (SPL) di Taman Laut Bunaken yang diproyeksikan meningkat secara signifikan, dengan dampak yang berpotensi besar bagi sektor pariwisata dan ekonomi. Metode yang digunakan adalah kuantitatif deskriptif dengan model Neuralprophet, yang merupakan pengembangan dari Facebook Prophet dan menunjukkan peningkatan kinerja prediksi. Tujuan penelitian ini adalah memprediksi SPL hingga tahun 2032, serta mengidentifikasi konfigurasi hyperparameter Neuralprophet yang memberikan performa optimal. Model Neuralprophet dilatih menggunakan 80% data, menghasilkan nilai MAE training sebesar 0.204115, RMSE training sebesar 0.258052, dan Loss training sebesar 0.004066. Pada tahap pengujian dengan 20% sisa data, model menghasilkan MAE validasi sebesar 0.216127, RMSE validasi sebesar 0.27317, dan Loss validasi sebesar 0.003463. Hasil prediksi menunjukkan adanya peningkatan rata-rata SPL sebesar 0.003815°C per bulan selama 120 bulan, dengan estimasi total peningkatan SPL sebesar 0.4578°C pada tahun 2032.
Identifikasi Karakteristik Mesoscale Convective Complex (MCC) serta Analisis Profil Vertikal Atmosfer di Wilayah Laut Banda dan Sekitarnya (Studi Kasus 9 dan 10 Maret 2024) Adzan, Muhizzadin Abdul; Setyowati, Pertiwi Risky; Sari, Nining Baidila; Nugraheni, Imma Redha
EL-JUGHRAFIYAH Vol 5, No 1 (2025): El-Jughrafiyah : February, 2025
Publisher : Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24014/jej.v5i1.35883

Abstract

Indonesia sebagai negara kepulauan di wilayah tropis memiliki dinamika atmosfer yang unik, termasuk pembentukan sistem mesoscale seperti Mesoscale Convective Complex (MCC). Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi karakteristik MCC yang terjadi di perairan Laut Banda dan sekitarnya pada 9–10 Maret 2024 berdasarkan kriteria Maddox (1980). Penelitian ini menggunakan pendekatan multidata yang terdiri dari data citra satelit Himawari-9, Automatic Weather Station (AWS), dan model reanalysis ECMWF untuk mengidentifikasi suhu puncak awan, luasan awan, eksentrisitas, durasi kejadian, serta kondisi atmosfer pendukungnya. Hasil menunjukkan bahwa MCC fase matang terjadi selama 14 jam dengan suhu puncak awan ≤ -80°C serta rata-rata luasan awan ± 315.784 km² dan eksentrisitas sekitar 0.951307. Berdasarkan metode Cloud Convective Overlays (CCO), distribusi awan cumulonimbus (Cb) mencapai maksimum pada pukul 20–02 UTC. Analisis curah hujan di Kota Baubau menunjukkan intensitas maksimum 46,1 mm/jam selama kejadian MCC, sementara profil vertikal menunjukkan kondisi atmosfer unstable dengan nilai vertical velocity didominasi negatif sekitar -1.8 Pa/s hingga 0 Pa/s. Kelembaban relatif (RH) pada lapisan 1000–10 mb didominasi ≥ 80% yang mendukung pertumbuhan MCC dan presipitasi intensif. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan wawasan yang komprehensif berbasis multidata dalam identifikasi karakteristik MCC dan analisis kondisi atmosfer di wilayah Indonesia.
Identifikasi Variabilitas Suhu Permukaan Laut dan Klorofil-a Lombok Strait pada Triple-Dip La Niña 2020-2022 : Identification of Sea Surface Temperature and Chlorophyll-a Variability in the Lombok Strait During the Triple-Dip La Niña Event (2020–2022) Arzhida, Bima; Novitarini, Putu Widya; Nugraheni, Imma Redha; Carundyatama, Daniar Ihza
Jurnal Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis Vol. 16 No. 3 (2024): Jurnal Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis
Publisher : Department of Marine Science and Technology, Faculty of Fisheries and Marine Science, IPB University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/jitkt.v16i3.57981

Abstract

Fenomena La Niña sering menimbulkan perubahan signifikan pada suhu permukaan laut dan dinamika ekosistem laut dalam konteks perubahan iklim global. Studi ini fokus pada pengaruh Triple-Dip La Niña 2020-2022 di Selat Lombok yang berpotensi mempengaruhi keseimbangan biologis maritim. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan memahami variabilitas suhu permukaan laut dan konsentrasi klorofil-a selama periode Triple-Dip La Niña. Penelitian menggunakan data Sea Surface Temperature (SST) dan chlorophyll (chlor_a) dari satelit Aqua-MODIS dan juga data arah dan kecepatan angin dalam bentuk Windrose di Mataram, Nusa Tenggara Barat selama periode 2020 hingga 2022 dengan periode 3 bulanan untuk meninjau variabilitas suhu permukaan laut dan klorofil-a yang terjadi. Pendekatan statistik, termasuk kalkulasi koefisien korelasi, diaplikasikan untuk menentukan hubungan antarvariabel. Ditemukan bahwa suhu tertinggi terjadi pada tahun 2020, sementara konsentrasi klorofil-a tertinggi tercatat pada tahun yang sama, khususnya di wilayah pesisir dengan suhu permukaan laut yang relatif lebih rendah dari sekitarnya. Hasil penelitian menunjukkan adanya pengaruh lemah antara klorofil-a dan SST pada wilayah Selat Lombok.
EVALUATING SURFACE TEMPERATURE VARIABILITIES AND CLIMATE EXTREMES IN THE DIENG PLATEAU OVER THREE DECADES Nugraheni, Imma Redha; Virgianto, Rista Hernandi; Kristianto, Aries; Septiadi, Deni; Nugroho, Hapsoro Agung; Soegiarto, Ita; Radjab, Fachri
Indonesian Physical Review Vol. 8 No. 2 (2025)
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/ipr.v8i2.493

Abstract

This study examines long-term surface temperature variability and climate extremes in the Dieng Plateau, Central Java, from 1991 to 2022. Despite its tropical location, the region’s unique high-altitude microclimate, with frequent frost events, has raised concerns for local agriculture, particularly potato farming. However, limited observational data has constrained in-depth assessments. To address this, we used bias-corrected ERA5 reanalysis data, calibrated using hourly observations from an Automatic Weather Station (AWS) installed in 2021. The analysis focused on climatological trends and temperature-related extreme indices following the Expert Team on Climate Change Detection and Indices (ETCCDI) framework. Our findings indicate seasonal patterns in diurnal temperatures, with JJA (June–August) exhibiting the greatest variability and the lowest night time temperatures, conditions favorable to frost formation. Among the extreme indices, warmest night temperatures (TNx) increased significantly at a rate of 0.017°C/year (p < 0.01), while coldest night temperatures (TNn) showed a slight but significant decline. The frequency of warm nights (TN90p) rose by 0.242 days/month, while cold nights (TN10p) decreased by 0.161 days/month. Meanwhile, trends for warm days (TX90p), cold days (TX10p), and cold spell duration (CSDI) were statistically insignificant. These results highlight the plateau’s sensitivity to night time warming and the potential risk of climate-driven shifts in frost occurrence. The combination of high-resolution reanalysis data and extreme indices offers valuable insight into microclimate behavior in tropical highlands, with direct implications for frost risk management and climate adaptation strategies in vulnerable agricultural zones.
SEA-LEVEL VARIABILITY IN THE JAVA SEA LINKED TO MONSOON FORCING AND CLIMATE TELECONNECTIONS (2009–2024) Nugraheni, Imma Redha; Lestari, Tri Anggun; Kristianto, Aries; Avrionesti, Avrionesti; Rejeki, Hasti Amrih; Wijaya, Yusuf Jati
Indonesian Physical Review Vol. 8 No. 3 (2025)
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/ipr.v8i3.571

Abstract

The Java Sea is a shallow, strait-connected shelf where seasonal monsoon forcing and climate modes can strongly modulate sea level, yet their sectoral expressions remain under-resolved. Altimetric observations from 2009–2024 (DUACS) are analyzed and validated against a network of Indonesian tide gauges and partition the basin into western (W-JS), central (C-JS), and eastern (E-JS) sectors. After detrending, the seasonal cycle is diagnosed via amplitude and phase metrics and quantifies interannual teleconnections using lead–lag cross-correlations (−12 to +12 months) between sea-level anomaly (SLA) and the Dipole Mode Index (DMI) and Southern Oscillation Index (SOI), with confidence intervals. DUACS reproduces tide-gauge variability with high skill (median correlation ≈ 0.82; RMSE 5–11 cm; small negative biases), supporting its use as a basin proxy. Seasonally, SLA peaks in DJF, weakens in MAM, reaches a pronounced minimum in JJA, and recovers in SON, with marked zonal heterogeneity: E-JS exhibits the strongest annual range (~18 cm) versus W-/C-JS (~12–13 cm). The seasonal phase is non-synchronous (W-JS maxima in May–June; E-JS in December–January), while C-JS behaves as a transition zone. Interannually, IOD impacts are near-synchronous and negative (lag-0, r ~ −0.41 to −0.47 across sectors), whereas ENSO peaks at short positive lags (SOI leads by ~1 month; r ~ 0.45–0.53), implying higher sea level during La Niña and lower during El Niño. These sign-and-lag relationships, combined with tide and surge information, have the potential to inform seasonal outlooks for ports and low-lying coastal areas of Java.
Analisis Spasial dan Temporal Pengaruh Faktor Oseanografi terhadap Sebaran Klorofil-a di Perairan Manado Periode 2017–2019 An-Nizami, Muhammad Subhan; Reksadiwirya, Putu; Pangalo, Gracia Nadya Angelina; Nugraheni, Imma Redha
Jurnal Laut Pulau: Hasil Penelitian Kelautan Vol 4 No 2 (2025): Jurnal Laut Pulau
Publisher : Prodi Ilmu Kelautan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Pattimura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30598/jlpvol4iss2pp61-69

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh faktor oseanografi terhadap sebaran klorofil-a di Perairan Manado selama periode 2017–2019. Data yang digunakan meliputi klorofil-a, suhu permukaan laut (SPL), salinitas, dan arus laut yang diolah secara spasial dan temporal dengan pembagian empat musim klimatologis (DJF, MAM, JJA, SON). Analisis hubungan antarparameter dilakukan menggunakan regresi linear berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsentrasi klorofil-a tertinggi terjadi pada musim DJF dengan nilai mencapai 0,5–0,6 mg/m³ di wilayah pesisir, sedangkan nilai terendah terjadi pada musim JJA. Nilai koefisien determinasi tertinggi (R² adj. = 0,59) diperoleh pada musim DJF dengan faktor dominan suhu permukaan laut, diikuti oleh arus laut pada MAM dan salinitas pada JJA. Pada musim SON, nilai R² adj. hanya sebesar 0,17%, menunjukkan pengaruh oseanografi yang lemah terhadap variasi klorofil-a. Secara keseluruhan, suhu permukaan laut merupakan faktor paling berpengaruh terhadap produktivitas primer perairan. Hasil ini dapat menjadi dasar ilmiah dalam pemantauan ekosistem laut dan pengelolaan sumber daya pesisir secara berkelanjutan.
Co-Authors Adzan, Muhizzadin Abdul Agung Hari Saputra Agustina Dwi Putri Ariyanto Al Farrosi, Ahmad Ijmal Ambinari Rachmi Putri An-Nizami, Muhammad Subhan Andreas Kurniawan Silitonga Anggi M. Hanif Aofany, Diar Aprizal Verdyansyah Arfianti, Dinda R Aries Kristianto Arif Setiawan Arifah Dwi Yuliani Arzhida, Bima Avrionesti, Avrionesti Azka, Mukhamad Adib Azka, Mukhamad Adib Carundyatama, Daniar Ihza Deni Septiadi Deranadyan, Gumilang Disera, Tiara Emanuella Ekky Amiral Faqi Eko Wardoyo Faza, Muhammad Zakky Gumilang Deranadyan Hanif Kurniadi Hapsoro Agung Nugroho Hidayat, Anistia M Hilmi Hasani Samsuri Islamiardi, Rossian Nursiddiq Ismah Atikah Khairunnisa Kholis Nur Cahyo Lestari, Tri Anggun Lilik Ardiyanto Lu&#039;lu Nuthmainati Fu&#039;adah Maulana, Rezky Fajar Maulidyah, Meldisa Putri Merdeka, Juang Muhammad Alfaridzi Muhammad Zakky Faza Mukhamad Adib Azka Nayla Alvina Rahma Nesty Youwe, Angelina Serena Gracella Novitarini, Putu Widya Pangalo, Gracia Nadya Angelina Prabu Aditya Sugianto QULUB, ALFI RIFQI Raden Mohamad Herdian Bhakti Radjab, Fachri Rahma, Nayla Alvina Rahmadani, Nur Fitri Rejeki, Hasti Amrih Reksadiwirya, Putu Rista Hernandi Virgianto Rizka Erwin Lestari Sari, Nining Baidila Setyowati, Pertiwi Risky Silitonga, Andreas Kurniawan Silitonga, Andreas Kurniawan Soegiarto, Ita Sony Ariwibowo Sugianto, Prabu Aditya Sugianto, Prabu Aditya Syadza Siskayani Putri Syahrin, Khairummin Alfi Tamba, Kristian Adi Putra TUNA, MIRANDA SAHFIRA Verdyansyah, Aprizal Wardoyo, Eko Yosik Norman Yusuf Jati Wijaya Zikri, Muhammad Aulia