Berasal riset yang dilakukan pada tahun 2022 dan 2023 telah menghasilkan inovasi dalam pemanfaatan Virtual Reality (VR) sebagai media rehabilitasi bagi penyandang disabilitas fisik, menunjukkan peningkatan efektivitas terapi hingga 20% dan perbaikan dalam regulasi emosi. YPK Bali, sebuah yayasan kemanusiaan, tertarik mengadopsi VR untuk memperkaya program terapinya. YPK telah memberikan layanan fisioterapi dan dukungan psikologi tanpa biaya sejak 2001 dan memperluas layanannya dengan program edukasi dan rehabilitasi keliling. Di Bali, terdapat 12.806 penyandang disabilitas, dan 30% mengalami disabilitas fisik, seringkali merasa tidak nyaman dan terisolasi dalam masyarakat. Terapi menjadi solusi untuk meningkatkan kualitas layanan dan mengembangkan potensi penyandang disabilitas sesuai Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2016. VR, yang umumnya digunakan untuk permainan, kini juga berpotensi sebagai sarana terapi berkat riset yang mengungkap manfaatnya dalam neuroscience dan rehabilitasi fisik, seperti pada pasien post-stroke. YPK Bali berinisiatif untuk mengembangkan lebih lanjut pemanfaatan VR dalam terapi, membutuhkan keilmuan arsitektur dan IT untuk menciptakan lingkungan virtual interaktif, desain yang fungsional dan estetis, serta infrastruktur yang mendukung kegiatan terapi VR. Terdapat sinergi antara peneliti, mitra, dan penyandang disabilitas fisik untuk mengembangkan aplikasi VR, dengan harapan menjadi solusi rehabilitasi masa depan.