cover
Contact Name
irfai fathurohman
Contact Email
irfai.fathurohman@umk.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
kredo@umk.ac.id
Editorial Address
-
Location
Kab. kudus,
Jawa tengah
INDONESIA
KREDO : Jurnal Ilmiah Bahasa dan Sastra
ISSN : 25983202     EISSN : 2599316X     DOI : -
Jurnal ilmiah "Kredo" merupakan jurnal ilmiah bahasa dan sastra, yang diterbitkan oleh Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muria Kudus. Jurnal ini terbit 2 kali dalam setahun, yakni pada tiap bulan Oktober dan April.
Arjuna Subject : -
Articles 296 Documents
The Translation Shift Extends the Cult of Nature-Themed Song Lyrics from Mandarin to Indonesian Adhimas, Yogi Bagus; Astuti, Yohana Indah Puji; Irawati, Fitriana Dewi; Sugiyanto, Sheriva Sheva
KREDO : Jurnal Ilmiah Bahasa dan Sastra Vol 7, No 2 (2024): JURNAL KREDO VOLUME 7 NO 2 TAHUN 2024
Publisher : Universitas Muria Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24176/kredo.v7i2.10640

Abstract

Sastra terjemahan pada dasarnya harus tercipta dari upaya maksinal untuk dapat menerjemahkan secara sepadan dari bahasa sumber ke bahasa sasaran. Kendati demikian, tidak dapat dipungkiri bahwa perbedaan karakteristik antar bahasa tetap bisa dibuat sepadan. Maka dari itu munculan pemahaman atau kajian pergeseran translasi. Seperti yang terjadi pada lagu terjemahan bahasa Indonesia dari bahasa Mandarin dengan tema lagu tentang mencintai alam. Hasilnya, dapat dihimpun 14 data yang terbukti terjadi pergeseran translasi ke arah pengkultusan dari 12 liirk lagu yang diteliti. Metode yang digunakan untuk menganalisis adalah kualitatif deskriptif yang dipadu dengan pendekatan linguistik kognitif. Dari cara analisis tersebut diharapkan dapat memberikan interpretasi yang mendalam sehingga dapat memaparkan penelitian yang komprehensif. Salah satu bukti atas terjadinya pergeseran translasi ke arah pengkultusan adalah penerjemahan kata “慈母” yang memiliki arti “kasih ibu” atau “ibu” menjadi “Ilahi” yang juga sinonim “Tuhan”, yang kemudian dijabarkan dengan kemungkinan-kemungkinan yang mendekati. Pada akhirnya tujuan penelitian ini adalah untuk membuktikan bahwa benar telah terjadi pergeseran translasi pada lirik lagu tersebut, namun juga memberikan pemahaman bahwa sastra terjemahan tetap memiliki keindahannya tersendiri, dan juga penelitian ini diharapkan bisa memberikan sumbangsih pemikiran tentang kajian pergeseran translasi, khususnya dalam karya sastra Mandarin.Translated literature should basically be created from the maximum effort to be able to translate equivalently from the source language to the target language. However, it cannot be denied that the different characteristics between languages can still be made compatible. Hence the emergence of an understanding or study of translational shifts. As happened in the Indonesian translation song from Mandarin with the theme song about loving nature. As a result, 14 data were collected that proved to have a translational shift towards cultization from 12 song lyrics studied. The method used to analyze is descriptive qualitative combined with cognitive linguistic approach. The method of analysis is expected to provide an in-depth interpretation so as to present a comprehensive research. One of the evidences of the translational shift towards idolatry is the translation of the word “慈母” which means “mother's love” or “mother” into “Illahi” which is also a synonym of “God”, which is then elaborated with approaching possibilities. In the end, the purpose of this research is to prove that there has been a translational shift in the song lyrics, but also to provide an understanding that translated literature still has its own beauty, and also this research is expected to contribute to the study of translational shifts, especially in Mandarin literature.
Theo Van Leeuwen Critical Discuss Analysis on Murder Theme of Criminal News in Cnn.com and Detik.com Wati, Maulida Laily Kusuma; Rustono, Rustono; Bakti Mardikantoro, Hari
KREDO : Jurnal Ilmiah Bahasa dan Sastra Vol 7, No 1 (2023): JURNAL KREDO VOLUME 7 NO 1 TAHUN 2023
Publisher : Universitas Muria Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24176/kredo.v7i1.11254

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah menganalisis penggunaan teori inclusion Leeuwen dalam berita tema kriminal di CNN.com Edisi Agustus 2022. Pengumpulan data dilakukan melalui tiga tahap, (1) membaca dan memahami wacana dengan tema kriminal di CNN.com Edisi Agustus 2022 tujuan untuk memperoleh pemahaman yang jelas tentang isi wacana yang akan diteliti, (2) menandai bagianbagian wacana yang berhubungan dengan teori inclusioan Leeuwen, dan (3) menginventarisasi kalimat dalam wacana yang berhubungan dengan teori inclusioan Leeuwen dengan menggunakan format inventarisasi data. Penganalisisan data dilakukan secara deskriptif. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan pendekatan analisis wacana kritis dari Theo Van Leeuwen untuk mendeskripsikan bagaimana peristiwa dan aktor digambarkan dalam pemberitaan. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan, teori inklusi Leeuwen yang ditemukan pada satu judul berita kriminal dengan tema pembunuhan di CNN.com dan Detik.com Edisi Agustus 2022 menunjukkan bahwa bentuk teori inklusi Leeuwen yang ditemukan dalam satu berita di media online ini bahwa CNN.com dalam berita tentang Kronologi Pembunuhan Gusti Mirah di Bali, Tewas di Tangan Pacar cenderung menggunakan strategi inkluisi. CNN.com memiliki kecenderungan dengan menyembunyikan pelakunya baik dalam menggunakan strategi inklusi, dalam menulis berita kriminal dengan tema pembunuhan wartawan memarjinalkan korban. Penulis (wartawan) tidak berpihak pada actor atau pelaku dan juga tidak berpihak pada korban dari dua berita online yang dianalisis yang memarjinalkan korban dan pelaku pembunuhan. Penulis tidak menyebutkan secara detail siapa saja pelaku dan korbannya. Penulis hanya menggunakan kata tersangka, inisial nama dan korban dalam pemberitaan tersebut. The aim of this research is to analyze the use of Leeuwen's inclusion theory in crime-themed news on CNN.com's August 2022 Edition. Data collection was carried out in three stages, (1) reading and understanding discourse with a crime theme on CNN.com's August 2022 Edition with the aim of gaining a clear understanding be clear about the content of the discourse to be studied, (2) mark parts of the discourse that are related to Leeuwen's theory of inclusion, and (3) make an inventory of sentences in the discourse that are related to Leeuwen's theory of inclusion using a data inventory format. Data analysis was carried out descriptively. This research uses a qualitative descriptive method with a critical discourse analysis approach from Theo Van Leeuwen to describe how events and actors are depicted in the news. Based on the research results, it can be concluded that Leeuwen's theory of inclusion found in a crime news title with the theme of murder on CNN.com and Detik.com August 2022 Edition shows that Leeuwen's form of inclusion theory found in a news story in this online media is CNN.com in News about the Chronology of the Murder of Gusti Mirah in Bali, Killed at the Hands of Her Boyfriend tends to use an inclusion strategy. CNN.com has a tendency to hide the perpetrators both in using inclusion strategies, in writing crime news with the theme of murder, journalists do not marginalize the victims. The writer (journalist) does not side with the actor or perpetrator and also does not side with the victim of the two online news stories analyzed which marginalize the victim and perpetrator of the murder. The author did not mention in detail who the perpetrators and victims were. The author only used the words suspect, initials and victim in the report.
Traditional Games as Thailand Indonesian Cultural Diplomacy Salaebing, Muhammad; Nugraheni, Luthfa
KREDO : Jurnal Ilmiah Bahasa dan Sastra Vol 7, No 1 (2023): JURNAL KREDO VOLUME 7 NO 1 TAHUN 2023
Publisher : Universitas Muria Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24176/kredo.v7i1.9839

Abstract

BIPA merupakan singkatan dari Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing. Upaya untuk menginternasionalkan Bahasa Indonesia adalah melalui pembelajaran BIPA, salah satunya di Negara Thailand. Tujuan dari penelitian ini adalah menjalin diplomasi antar bangsa melalui permainan tradisional. Permainan yang diklasifikasikan adalah permainan yang memiliki kesamaan antara permainan di Thailand dan Indonesia. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Data dalam penelitian ini adalah nama-nama permainan yang ada di Thailand dan Indonesia. Sumber data dari penelitian ini adalah mahasiswa prodi Bahasa Melayu. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah observasi, wawancara dan dokumentasi. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah pengumpulan data lapangan, reduksi data, display data dan verifikasi data. Hasil dari penelitian ini adalah Ada 10 permainan yang memiliki kesamaan, di antaranya Chak Ka Yer, Deed Luk Kaew, Dern Kala, Jam Jee, Ka Fak Khai, Khee Ma Kan Kluay, Kradod Chueak, Kratai Khadeaw, Len Son Ha, dan Len Wao. Selanjutnya dari 10 permainan tradisional tersebut terdapat 5 nilai budaya di antaranya kebersamaan dan saling membantu, cakap berhitung, kepatuhan, kejujuran, dan kesenangan. Melalui 5 nilai budaya tersebut dapat membentuk jati diri dan karakter mahasiswa. Hal ini bertujuan agar dijadikan alat control sosial mahasiswa dalam kehidupan bermasyarakat. The purpose of this research is to build diplomacy between nations through traditional games. Games classified are games that have similarities between games in Thailand and Indonesia. The method used in this research is descriptive qualitative with a case study approach. The data in this study are game names in Thailand and Indonesia. The source of data from this study were students of the Malay Language Study Program. Data collection techniques in this study are observation, interviews and documentation. The data analysis used in this research is field data collection, reduction data, display data and verification data. The results of this study are that there are 10 games that have similarities, including Chak Ka Yer, Deed Luk Kaew, Dern Kala, Jam Jee, Ka Fak Khai, Khee Ma Kan Kluay, Kradod Chueak, Kratai Khadeaw, Len Son Ha, and Len Wao . There are 5 cultural values including togetherness and helping each other, being able to count, obedience, honesty, and fun.BIPA merupakan singkatan dari Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing. Upaya untukmenginternasionalkan Bahasa Indonesia adalah melalui pembelajaran BIPA, salah satunya di NegaraThailand. Tujuan dari penelitian ini adalah menjalin diplomasi antar bangsa melalui permainantradisional. Permainan yang diklasifikasikan adalah permainan yang memiliki kesamaan antarapermainan di Thailand dan Indonesia. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptifkualitatif dengan pendekatan studi kasus. Data dalam penelitian ini adalah nama-nama permainanyang ada di Thailand dan Indonesia. Sumber data dari penelitian ini adalah mahasiswa prodi BahasaMelayu. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah observasi, wawancara dandokumentasi. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah pengumpulan data lapangan,reduksi data, display data dan verifikasi data. Hasil dari penelitian ini adalah Ada 10 permainan yangmemiliki kesamaan, di antaranya Chak Ka Yer, Deed Luk Kaew, Dern Kala, Jam Jee, Ka Fak Khai,Khee Ma Kan Kluay, Kradod Chueak, Kratai Khadeaw, Len Son Ha, dan Len Wao. Selanjutnya dari10 permainan tradisional tersebut terdapat 5 nilai budaya di antaranya kebersamaan dan salingmembantu, cakap berhitung, kepatuhan, kejujuran, dan kesenangan. Melalui 5 nilai budaya tersebutdapat membentuk jati diri dan karakter mahasiswa. Hal ini bertujuan agar dijadikan alat control sosialmahasiswa dalam kehidupan bermasyarakat
The Metaphorical Meaning of the Song Yo Botoi-Botoi in Pasar Bengkulu Sangian, Engga Zakaria; Nasution, Vina Apriani
KREDO : Jurnal Ilmiah Bahasa dan Sastra Vol 7, No 2 (2024): JURNAL KREDO VOLUME 7 NO 2 TAHUN 2024
Publisher : Universitas Muria Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24176/kredo.v7i2.10364

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui makna yang terkandung dalam praktik tradisional "Lagu Yo Botoi-botoi" dalam kehidupan masyarakat pasar Bengkulu. Dalam penelitian ini digunakan pendekatan kualitatif dengan metode pengumpulan data melalui wawancara langsung dan kemudian dianalisis dengan menggunakan teknik analisis metafora yang dikemukakan oleh Lakoff dan Johnson untuk mengidentifikasi makna yang terkandung dalam praktik tradisional "Lagu Yo Botoi-botoi". Hasil penelitian menunjukkan bahwa lagu "Yo Botoi-botoi" memiliki makna yang sangat penting dalam kehidupan masyarakat pasar Bengkulu dan dapat ditemukan dalam komunikasi sehari-hari di pasar Bengkulu. Praktik ini merepresentasikan nilai-nilai kebersamaan gotong royong dalam masyarakat. Lagu "Yo Botoi-botoi" juga memiliki makna simbolik dalam upaya menjaga lingkungan laut melalui penggunaan alat tangkap ikan yang ramah lingkungan dan menjaga hubungan sosial antar individu dan kelompok masyarakat pasar Bengkulu. Secara keseluruhan, penelitian ini menunjukkan bahwa pendekatan metafora dapat menjadi cara yang ampuh untuk memahami makna praktik budaya tradisional seperti lagu "Yo Botoi-botoi". Penelitian ini juga memiliki implikasi praktis untuk mendorong dan menjaga keberlangsungan praktik-praktik budaya tradisional Bengkulu di tengah tantangan modernisasi dan globalisasi saat ini. The purpose of this research is to examine the importance of the traditional practice of "Lagu Yo Botoi-botoi" in the life of Bengkulu market society. In this study, a qualitative approach is used with data collection methods through direct interviews and then analyzed using metaphor analysis techniques proposed by Lakoff and Johnson to identify the meaning contained in the traditional practice of "Lagu Yo Botoi-botoi". The results show that the song "Yo Botoi-botoi" has a very important meaning in the life of the Bengkulu market community and can be found in daily communication in the Bengkulu market. This practice represents the values of togetherness gotong royong in the community. The song "Song Yo Botoi-botoi" also has a symbolic meaning in efforts to protect the marine environment through the use of environmentally friendly fishing gear and maintain social relations between individuals and groups of Bengkulu market communities. Overall, this research shows that the metaphorical approach can be a powerful way to understand the meaning of traditional cultural practices such as the song "Yo Botoi-botoi". This research also has practical implications for encouraging and maintaining the continuity of Bengkulu's traditional cultural practices amidst the challenges of modernization and globalization today.
Exploring Depression and Identity Formation of Turkish Adolescent Migrants in the Novel Ein Schnelles Leben Sari, Puspita; Liyanti, Lisda
KREDO : Jurnal Ilmiah Bahasa dan Sastra Vol 7, No 2 (2024): JURNAL KREDO VOLUME 7 NO 2 TAHUN 2024
Publisher : Universitas Muria Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24176/kredo.v7i2.4474

Abstract

Isu penyakit mental di dunia saat ini merupakan hal yang perlu disikapi dengan serius karena dapat mengancam kehidupan banyak orang. Di Jerman, banyak anak-anak imigran Turki mengalami depresi yang disebabkan krisis identitas karena merasa jauh dari “rumah”. Proses pencarian identitas diri karena perbedaan budaya yang amat mencolok antara barat dan timur memunculkan perasaan stress dan depresi sebagai ciri dari penyakit mental pada remaja. Maka dari itu, Zoë Jenny lewat karyanya Ein schnelles Leben (2002) mengusung tema buku harian sebagai representasi dari pencarian identitas diri. Roman Ein schnelles Leben (2002) karya Zoë Jenny juga ingin menyampaikan bahwa perasaan berada jauh dari “rumah” merupakan hal yang harus dilawan dengan cara yang bisa membuat penderitanya merasa tetap hidup, salah satunya dengan menulis. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode penelitian deskriptif dengan cara menyajikan gambaran lengkap mengenai keadaan atau fenomena sosial yang disajikan dalam roman Ein schnelles Leben.  Didukung dengan teori mengenai buku harian dan juga persona, penelitian ini mencari tahu proses pembentukan identitas dan berbagai persona yang terlibat di dalam prosesnya. Analisa dalam penelitian ini terbagi menjadi tiga sub analisa yaitu a) Das Blaue Buch sebagai media bercerita. b) Identitas, Persona, dan Intertekstualitas dalam Roman Ein schnelles Leben, dan c) Peran Das blaue Buch dalam Pencarian Identitas Hasilnya adalah buku harian dalam proses pencarian identias diri terbukti dapat memberikan kebahagiaan sesaat karena sering dipilih sebagai media “pelarian” oleh sang tokoh utama. Mental illness in the world today is something that needs to be addressed seriously in order to support the lives of many people. In Germany, Turkish immigrant children live through an identity crisis because they feel far from "home". The process of searching for self-identity due to the huge cultural differences between west and east give rise to feelings of stress and depression as a characteristic of mental illness in adolescents. Therefore, Zoë Jenny through her novel Ein Schnelles Leben (2002) carries the theme of the diary as a representation of the search for self-identity. Ein schnelles Leben (2002) by Zoë Jenny also conveys that feeling far from "home" is something that must be resisted in a way that can keep the sufferer alive, such as by writing. In this study, the author uses a descriptive research method by presenting a complete picture of the state or social phenomena presented in the novel Ein Schnelles Leben and supported by theories about diaries and personas to find out the importance of identity and the various personalities (public masks). There are three sections in the analisis: a) Das Blaue Buch as Story Telling Media. b) Persona and Intertextuality in Ein schnelles Leben, and c) Das Blaue Buch’s Role in Identity’s Formation. The result is that diary in the process of searching for self-identity proven to be able to provide happiness because it is often chosen as an "escape" by the main character.
Reading the Tragic Smile Singularities of the Short Story Senyum Karyamin by Ahmad Tohari Mulyani, Via Ajeng; Praditama, Angger Gilang; Purnomo, Eko
KREDO : Jurnal Ilmiah Bahasa dan Sastra Vol 7, No 1 (2023): JURNAL KREDO VOLUME 7 NO 1 TAHUN 2023
Publisher : Universitas Muria Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24176/kredo.v7i1.11588

Abstract

Penelitian ini hendak menelaah mengenai ke-saling berbagi-an (the common) dan singularities dalam cerpen Senyum Karyamin karya Ahmad Tohari. Menggunakan pisau analisis Antonio Negri khususnya mengenai ke-saling berbagi-an (the common) yang merupakan wujud kekuatan biopolitis yang bersifat lentur melawan hegemoni kapital. Berangkat dari kisah para pengumpul batu yang senasib sepenanggungan di bawah kuasa tengkulak, rendahnya harga batu dan tanjakan licin yang setiap hari mereka lewati. Kondisi semacam itu membuat para pengumpul batu memiliki kemampuan biopolitis berkait ke-silih berbagi-an berupa menertawakan diri mereka sendiri. Sebagai the multitude dari rakyat kecil yang bekerja sebagai pengumpul batu, mereka saling berbagi tawa dan senyum yang mereka anggap sebagai simbol kemenangan atas tengkulak. Dalam hal ini, tokoh Karyamin sebagai salah satu subjek singular memiliki kemampuan berbagi motivasi, rasa, kepada orang-orang yang ditemuinya dalam situasi kelaparan akut dan hutang yang melilit. Kemampuan untuk tersenyum pada orang lain ketika situasi demikian barangkali merupakan suatu upaya pengembangan jejalin relasi sosial sekaligus penyelamatan diri. Meski pada akhirnya, kemampuannya berbagi senyum tetap tak dapat mengatasi kelaparan akutnya This research aims to examine the commons and singularities in the short story Senyum Karyamin by Ahmad Tohari. Using Antonio Negri's analytical knife, especially regarding the common, which is a form of biopolitical power that is flexible against capital hegemony. Departing from the story of stone collectors who share the same fate under the power of middlemen, the low price of stones and the slippery slopes they pass every day. Conditions like that make stone collectors have a biopolitical ability related to mutual sharing in the form of laughing at themselves. As the multitude of lowly people who work as stone collectors, they share laughter and smiles which they regard as a symbol of victory over the middlemen. In this case, Karyamin's character as a singular subject has the ability to share motivations, feelings, with people he meets in situations of acute hunger and heavy debts. The ability to smile at others in such a situation is perhaps an attempt to develop a network of social relations as well as self-rescue. Although in the end, his ability to share a smile still could not overcome his acute hunger
Cultural Literacy on the Myth of Seni Barongan Kudus as a Local Wisdom Value Wati, Maulida Laily Kusuma; Rokhman, Fathur; Pristiwati, Rahayu; Isayah, Khamaruddin
KREDO : Jurnal Ilmiah Bahasa dan Sastra Vol 7, No 2 (2024): JURNAL KREDO VOLUME 7 NO 2 TAHUN 2024
Publisher : Universitas Muria Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24176/kredo.v7i2.12156

Abstract

Tujuan penelitian ini berupaya untuk melakukan penelitian dengan judul “Literasi Budaya pada Mitos “Seni Barongan Kudus” Sebagai Nilai Kearifan Lokal”. Cerita ini mengandung nilai kearifan lokal yang menarik yang bisa dikembangkan untuk pembentukan literasi budaya lokal anak Sekolah Dasar. Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan etnografi sebagai salah satu strategi penelitian kualitatif. Teknik pengumpulan data penelitian ini menggabungkan dua metode utama, yaitu wawancara mendalam dan observasi. Teknik analisis data menggunakan model interaktif (interactive model analysis) adalah pendekatan yang umum digunakan dalam penelitian kualitatif. Dalam konteks penelitian ini, analisis data melibatkan tiga komponen pokok, yaitu reduksi data, sajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil analisis nilai-nilai kearifan lokal yang terdapat dalam cerita Seni Barongan di Kudus, dapat diambil beberapa kesimpulan: (1) kearifan dalam disiplin dan keterampilan; (2) kedamaian dan keberagaman agama; (3) penghargaan terhadap budaya lokal; (4) pemeliharaan keseimbangan alam; (5) sikap tanggap terhadap perubahan; (6) kepemimpinan yang bijaksana. Pentingnya melestarikan dan menghargai kearifan lokal, terutama melalui cerita rakyat seperti "Singo Barong" dalam Seni Barongan Kudus. Pesan moral dan budaya yang terkandung dalam cerita ini memang mencerminkan keharmonisan antara tradisi lokal dan perubahan sosial, serta pentingnya menjaga keseimbangan dalam kehidupan masyarakat. Literasi budaya tidak hanya membantu anak-anak memahami identitas bangsa Indonesia tetapi juga mempromosikan sikap toleransi dan penghargaan terhadap keberagaman budaya yang ada di seluruh nusantara.  The aim of this research is to attempt to conduct research with the title "Cultural Literacy on the Myth of "Seni Barongan Kudus" as a Local Wisdom Value". This story contains interesting local wisdom values that can be developed to form local cultural literacy in elementary school children. The research method used is an ethnographic approach as a qualitative research strategy. This research data collection technique combines two main methods, namely in-depth interviews and observation. Data analysis techniques using interactive models (interactive model analysis) are an approach commonly used in qualitative research. In the context of this research, data analysis involves three main components, namely data reduction, data presentation, and drawing conclusions. The results of the analysis of local wisdom values contained in the story of Barongan Art in Kudus, several conclusions can be drawn: (1) wisdom in discipline and skills; (2) peace and religious diversity; (3) respect for local culture; (4) maintenance of natural balance; (5) responsiveness to change; (6) wise leadership. The importance of preserving and appreciating local wisdom, especially through folk tales such as "Singo Barong" in the Kudus Barongan Art. The moral and cultural messages contained in this story reflect the harmony between local traditions and social change, as well as the importance of maintaining balance in people's lives. Cultural literacy not only helps children understand the identity of the Indonesian nation but also promotes attitudes of tolerance and appreciation for the cultural diversity that exists throughout the archipelago.
Students’ Perception of Project-Based Learning Implementation in Teaching English to Young Learners Class Rusiana, Rusiana; Nuraeningsih, Nuraeningsih; Hajimia, Hafizah
KREDO : Jurnal Ilmiah Bahasa dan Sastra Vol 7, No 1 (2023): JURNAL KREDO VOLUME 7 NO 1 TAHUN 2023
Publisher : Universitas Muria Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24176/kredo.v7i1.10507

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan persepsi siswa tentang penerapan Pembelajaran Berbasis Proyek (PjBL) di kelas Teaching English to Young Learners (TEYL). TEYL adalah mata kuliah wajib untuk mahasiswa tahun ketiga sebagai penciri jurusan Pendidikan Bahasa Inggris sebuah universitas swasta di Indonesia. Untuk menjawab pertanyaan penelitian tersebut, data diperoleh melalui angket dan observasi. Hasil temuan penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi terhadap body of knowledge penelitian tentang TEYL dan secara khusus memberikan wawasan lebih bagi para peneliti di TEYL. Penelitian ini menggunakan desain penelitian kualiitatif dan dilaksanakan di kelas TEYL dengan 32 mahasiswa sebagai responden. Angket digunakan untuk mengumpulkan data tentang persepsi mahasiswa terhadap implementasi PjBL dan lembar observasi digunakan untuk mengetahui keterlibatan mahasiswa di kelas. Kuesioner dibuat berdasarkan teori Robbins and Judge (2013). Data kemudian dianalisis secara tematik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mahasiswa mempersepsikan proyek secara netral untuk tiga aspek perciever, target dan situation. Para siswa tidak terlalu termotivasi dan terlibat dalam proyek karena tantangan Covid 19 terjadi dalam waktu bersamaan pada pelaksanaan penelitian. Mereka dipaksa untuk melaksanakan pembelajaran online dan melaksanakan proyek secara individu dengan pembimbingan secara luring yang kurang intensif.This research is aimed to portray the students’ perception of the implementation of PjBL in a Teaching English to Young Learners (TEYL)  class. To answer the questions, the data are obtained through a questionnaire and observation. The findings of the research are expected to contribute to the body of knowledge of research on TEYL and specifically to give more insights to researchers in TEYL. Using qualitative research design, the study was implemented in a TEYL class with 32 students as the participants of English Education Department of Universitas Muria Kudus in the academic year 2019/2020. A questionnaire was used to collect the data and was analyzed thematically using percentage. The research reveals that the students perceived the project neutrally for three aspects of perceiver, target and situation. The observation shows that the students have limited access to their group members out of classroom discussion. In addition, the lecturer only gave minimum assistance before and after the completion of the project. During the project completion, either the lecturer and students or the students and the students seemed not connected. Further factors that might contribute to the success of PjBL should be taken into account, such as the teacher’s role as facilitator, the use of various technological learning media and effective communication between students and teacher and among students themselves.
The Effect of Collaboration Inquiry Problem Based Learning Model on 4C Skills Esteban JR, Alfredo M; Darmuki, Agus; Esteban, Analiza
KREDO : Jurnal Ilmiah Bahasa dan Sastra Vol 7, No 1 (2023): JURNAL KREDO VOLUME 7 NO 1 TAHUN 2023
Publisher : Universitas Muria Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24176/kredo.v7i1.9838

Abstract

Keterampilan yang harus dimiliki pada era revolusi industri diantaranya berpikir kritis dan pemecahan masalah, keterampilan kreativitas dan inovatif, keterampilan kolaborasi dan komunikasi (4C) untuk dapat bersaing secara global. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis efektivitas model pembelajaran PBL kolaborasi Inkuiri terhadap keterampilan 4C pada mahasiswa. Penelitian dilakukan di Prodi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muria Kudus dengan populasi seluruh mahasiswa semester satu dengan jumlah 7 kelas yang mengambil mata kuliah Pakem Bahasa Indonesia. Pengambilan sampel menggunakan metode purposive sampling yang terdiri dari 4 kelas dengan jumlah mahasiswa 126. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif dengan desain one group pretest-posttest design. Hasil penelitian menunjukkan pelaksanaan kegiatan pembelajaran berdasarkan aktivitas dosen memperoleh skor sebesar 0,915 dengan kategori sangat baik. Selanjutnya keterampilan berpikir kritis dan pemecahan masalah mendapatkan skor rata-rata N-Gain 0,587 dengan kategori sedang, keterampilan kreativitas dan inovatif mendapatkan skor rata-rata 0,809, keterampilan kolaborasi skor 0,816 dan keterampilan komunikasi skor 0,825 dengan semua kategori sangat baik. Simpulan penelitian bahwa model pembelajaran PBL kolaborasi Inkuiri efektif terhadap keterampilan 4C mahasiswa.Skills that must be possessed in the industrial revolution era include critical thinking and problem solving, creativity and innovative skills, collaboration and communication skills (4C) to be able to compete globally. This study aims to analyze the effectiveness of the Collaborative Inquiry PBL learning model on the 4C skills of students. The research was conducted in the Elementary School Teacher Education Study Program, Faculty of Teacher Training and Education, Muria Kudus University with a population of all first semester students with a total of 7 classes taking Indonesian Language courses. Sampling used a purposive sampling method consisting of 4 classes with a total of 126 students. This study used a quantitative research method with a one group pretest-posttest design. The results showed that the implementation of learning activities based on lecturer activities obtained a score of 0.915 in the very good category. Furthermore, critical thinking skills and problem solving get an average N-Gain score of 0.587 in the medium category, creativity and innovative skills get an average score of 0.809, collaboration skills score 0.816 and communication skills score 0.825 with all categories very good. These results indicate that the Collaborative Inquiry PBL learning model is effective on students' 4C skills.
Analysis of Pragmatic Presupposition of Characters in Disney's Luca Film Al Kahfi, Raziq Agan; Rosdiana, Aliva; Santos, Miguel R.
KREDO : Jurnal Ilmiah Bahasa dan Sastra Vol 7, No 2 (2024): JURNAL KREDO VOLUME 7 NO 2 TAHUN 2024
Publisher : Universitas Muria Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24176/kredo.v7i2.12302

Abstract

Bahasa memiliki peran penting dalam komunikasi. Artikel ini menyelami ranah wacana sinematik dengan melakukan analisis pragmatis presuposisi dari film animasi "Luca". Dengan mengacu pada prinsip-prinsip pragmatika, penelitian ini bertujuan untuk mengungkap dan menguji presuposisi yang terkandung dalam dialog dan interaksi karakter, memberikan pemahaman tentang asumsi implisit yang membentuk narasi. Dengan pendekatan kualitatif, penelitian ini mengeksplorasi bagaimana presuposisi berkontribusi pada pemahaman penonton tentang karakter, dinamika plot, dan elemen tematik dalam film tersebut. Analisis juga mempertimbangkan nuansa budaya dan kontekstual yang dapat memengaruhi interpretasi presuposisi dalam konteks sinematik. Melalui eksplorasi ini, ditemukan total 177 data jenis presuposisi. Diantaranya, presuposisi faktif menyumbang 74 data (42%), sedangkan presuposisi struktural mencakup 49 data (28%). Presuposisi eksistensial ditemukan dalam 33 data (19%), diikuti oleh presuposisi non-faktif dengan 14 data (8%). Selain itu, presuposisi leksikal diamati dalam 4 data (2%), dan presuposisi kontrafaktual merupakan 3 data sisanya (1%). Presuposisi faktif sering muncul dalam film ini karena seringnya narasi film bergantung pada kebenaran yang sudah jelas dan asumsi-asumsi dalam ceritanya.  Language plays a crucial role in communication. This article delves into the realm of cinematic discourse by undertaking a pragmatic presupposition analysis of the animated film "Luca." Drawing on the principles of pragmatics, this study aims to uncover and examine the underlying presuppositions embedded within the characters' dialogues and interactions, shedding light on the implicit assumptions that shape the narrative. By employing a qualitative approach, the research explores how presuppositions contribute to the audience's understanding of the characters, plot dynamics, and thematic elements in the film. The analysis also considers the cultural and contextual nuances that may influence the interpretation of presuppositions in the cinematic context. Through this exploration, a total of 177 data types of presuppositions were identified. Among these, factive presuppositions accounted for 74 data (42%), while structural presuppositions comprised 49 data (28%). Existential presuppositions were found in 33 data (19%), followed by non-factive presuppositions in 14 data (8%). Additionally, lexical presuppositions were observed in 4 data (2%), and counter-factual presuppositions constituted the remaining 3 data (1%). The most used type of presupposition found in this movie is factive presupposition as evidenced by the frequent reliance on established truths and assumptions within the narrative of this film.