cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota adm. jakarta selatan,
Dki jakarta
INDONESIA
Inquiry: Jurnal Ilmiah Psikologi
Published by Universitas Paramadina
ISSN : 19797273     EISSN : 25409255     DOI : -
Core Subject : Education, Social,
Jurnal Ilmiah Psikologi Inquiry ISSN 1979-7273 (Print); ISSN 2540-9255 (Online) diterbitkan oleh program studi psikologi Universitas Paramadina yang mengakomodir publikasi karya ilmiah baik yang bersifat penelitian lapangan, review buku, tinjauan teoretik atau inovasi teoretik dalam bidang psikologi atau perilaku manusia. Karya ilmiah yang dipublikasikan dalam jurnal ilmiah psikologi Inquiry secara khusus juga mengarahkan pada pengembangan Psikologi Indonesia dengan mendasarkan pada tema-tema keragaman sebagai dasar ke-Indonesiaan dan mengusung kearifan lokal yang berkembang dalam bidang Industri dan Organisasi, Sosial, Pendidikan, Klinis, Perkembangan, Konseling, Kesehatan dan lain-lain. Jurnal Ilmiah Psikologi Inquiry diterbitkan secara berkala dua kali dalam setahun, yaitu bulan Juli dan Desember. Saat ini Inquiry telah terindeks pada Google Scholar dan Onesearch.id.
Arjuna Subject : -
Articles 107 Documents
GAMBARAN PROSES SELF-ACCEPTANCE PADA WANITA DEWASA MADYA YANG MENGALAMI KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA (KDRT) Alifia Hadori; Eri Elmawati
Inquiry: Jurnal Ilmiah Psikologi Vol 14 No 01 (2023)
Publisher : Universitas Paramadina

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51353/inquiry.v14i01.783

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran proses self-acceptance pada individu dewasa madya yang mengalami Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT). Partisipan dalam penelitian ini adalah wanita dewasa madya berjumlah 2 orang dengan 4 orang informan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif dengan desain studi kasus. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan bahwa kedua subjek mampu menjalankan proses self-acceptance yang diawali dengan tahap keengganan (aversity), tahap keingintahuan (curiosity), tahap toleransi (tolerance), tahap pembiaran (allowing), dan tahap persahabatan (friendship). Meski demikian, kedua subjek memiliki keputusan akhir yang berbeda. Subjek DA memilih untuk menerima dan melanjutkan rumah tangganya, sementara Subjek ET memilih untuk menerima namun mengakhiri rumah tangganya.
KAJIAN KEBENARAN FILOSOFIS TEORI PSIKOLOGI HUMANISTIK MENURUT ROGERS Basirah; Sumaryati; Siti Urbayatun
Inquiry: Jurnal Ilmiah Psikologi Vol 14 No 02 (2023)
Publisher : Universitas Paramadina

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51353/inquiry.v14i02.582

Abstract

Psikologi humanistik menurut Rogers memiliki pandangan yang positif terhadap manusia, menganggap manusia sebagai makhluk yang bertanggungjawab terhadap diri sendiri dan memiliki kemampuan untuk memutuskan apa yang paling tepat bagi dirinya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melakukan kajian kebenaran filosofis teori Psikologi Humanistik Menurut Rogers. Pentingnya kajian ini adalah untuk mengetahui sumber, metode dan kebenaran dari Psikologi Humanistik Rogers. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah literature review dengan melakukan pencarian serta penelusuran penelitian kepustakaan dengan cara membaca dan menelaah berbagai jurnal, buku, dan berbagai naskah publikasi lainya terkait topik dari penelitian. Berdasarkan hasil kajian didapatkan bahwa Psikologi Humanistik menurut Rogers kebenaran dapat diuji dengan teori kebenaran koherensi dan pragmatis. Didapatkan bahwa adanya konsistensi kefektivitasan penggunaan teknik client centered dan kebermanfaatan dari kajian ini dapat dirasakan oleh beberapa pihak seperti, para Psikolog, Guru, dan Peneliti itu sendiri
Gambaran Konsep Diri Pada Pria Dewasa Awal Yang Mengalami Fatherless Akibat Perceraian Iskandar, Ria Nur; Kertamuda, Fatchiah E.
Inquiry: Jurnal Ilmiah Psikologi Vol 14 No 02 (2023)
Publisher : Universitas Paramadina

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51353/inquiry.v14i02.585

Abstract

Fenomena fatherless di Indonesia ada namun tidak disadari. Indonesia dinobatkan sebagai salah satu negara yang paling “yatim” di dunia, hal ini bukan berdasarkan besarnya jumlah anak yatim di Indonesia melainkan minimnya pengetahuan ayah tentang membesarkan anak, sehingga anak mengalami ketiadaan ayah secara psikologis. Fenomena fatherless menjadi isu yang serius mengingat dampak psikologis yang terjadi pada anak salah satunya yaitu masalah perilaku. Penelitian ini bertujuan untuk melihat gambaran konsep diri pada pria dewasa awal fatherless akibat perceraian. Metode penelitian ini adalah metode kualitatif studi kasus. Subjek penelitian ialah seorang laki-laki dewasa awal berusia 22 tahun dan 3 orang informan. Teknik sampling yang digunakan yaitu non-probability sampling dengan jenis purposeful sampling. Metode pengumpulan data dilakukan dengan wawancara. Hasil penelitian menunjukkan subjek memiliki dua pandangan diri yaitu pandangan positif dan pandangan negatif, subjek mampu menerima keadaan fatherless, dan berorientasi pada masa depan. Faktor yang membentuk konsep diri subjek saat ini yaitu peran ibu, lingkungan pertemanan, pengalaman dan kesadaran subjek atas dirinya sendiri.
HUBUNGAN KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN PROBLEM FOCUSED COPING PADA MAHASISWA BERORGANISASI DI UNIVERSITAS PARAMADINA Tiara Putri Pertiwi; Maida Riyani; Zahra Atha Assyifa; Devi Wulandari
Inquiry: Jurnal Ilmiah Psikologi Vol 14 No 02 (2023)
Publisher : Universitas Paramadina

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51353/inquiry.v14i02.592

Abstract

Banyaknya tuntutan yang harus mahasiswa capai baik yang berasal dari tuntutan akademik dan non akademik (organisasi) akan menunjukan respon yang berbeda dalam diri tiap mahasiswa, maka disinilah peran coping sangat diperlukan. Salah satu bentuk coping yang cukup efektif ialah problem focused coping, terdapat beberapa faktor yang dapat mempengaruhi problem focused coping salah satunya, kecerdasan emosional. Penelitian ini bertujuan untuk meneliti hubungan antara kecerdasan emosional dengan problem focused coping. Subjek penelitian ini adalah mahasiswa Universitas Paramadina yang aktif berorganisasi. Subyek penelitian (N=61) diambil dari populasi dengan teknik non- probability sampling yaitu convenience sampling. Data diperoleh dengan menyebarkan kuesioner berupa G-Form melalui group-group. Hipotesis penelitian diuji dengan teknik korelasi Spearman’s Rho. Hasil uji hipotesis menunjukkan adanya hubungan antara kecerdasan emosional dengan problem focused coping (rs=-0,618; p=0,000). Dari analisis lebih lanjut diketahui bahwa kecerdasan emosional memiliki hubungan positif dengan problem focused coping. Maka dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan positif yang signifikan antara kecerdasan emosional dengan problem focused coping pada mahasiswa berorganisasi di Universitas Paramadina. Dimana semakin tinggi kecerdasan emosional yang dimiliki maka semakin tinggi penggunaan problem focus coping pada mahasiswa dalam mengatasi stress yang dialaminya
MOTIVASI BELAJAR DAN KEMANDIRIAN BELAJAR: STUDI EMPIRIS PADA MAHASISWA PARALEL DI MASA PANDEMI COVID-19 Mayasari, Ika; Eryanto, Agus; Wulandari, Devi
Inquiry: Jurnal Ilmiah Psikologi Vol 14 No 02 (2023)
Publisher : Universitas Paramadina

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51353/inquiry.v14i02.694

Abstract

Kebijakan pembatasan sosial berskala besar yang diberlakukan selama masa pandemi Covid-19, menyebabkan institusi perguruan tinggi di Indonesia menyelenggarakan pembelajaran dengan mengintegrasikan sistem daring secara penuh yang membawa perubahan pada proses dan situasi pembelajaran mahasiswanya. Tujuan utama penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana peran motivasi belajar sebagai prediktor kemandirian belajar mahasiswa paralel dalam lingkungan pembelajaran daring di masa pandemi Covid-19. Penelitian kuantitatif deskriptif dengan desain survey ini menggunakan analisis regresi sederhana untuk menguji hipotesis. Responden penelitian adalah 39 mahasiswa kelas paralel Universitas Paramadina program sarjana (10 laki-laki, 29 perempuan), pengumpulan data menggunakan teknik sampling purposif convenience nonprobability. Penelitian ini menggunakan skala motivasi belajar dengan aspek intrinsik dan ekstrinsik dari Uno (2019) dan skala kemandirian belajar dengan aspek-aspek kemandirian belajar dari Rusman (2014). Hasil penelitian menunjukkan bahwa motivasi belajar berkontribusi sebesar 66,6% terhadap kemandirian belajar dan motivasi belajar sebagai prediktor bernilai positif yang signifikan terhadap kemandirian belajar mahasiswa paralel dalam lingkungan pembelajaran daring di masa pandemi Covid-19 (β=0.864, p<0.00). Pada penelitian ini juga ditemukan indikasi perbedaan tingkat kemandirian belajar mahasiswa berdasarkan gender, kelompok usia, dan aspek pembentuk motivasi belajarnya.
SENSE OF COHERENCE MAHASISWA DI DKI JAKARTA Sofia Tri Putri; Saputra, Dinar; Nurwardana, johan Ramadhan; Wulandari, Devi; Maria, Madonna La; Lestari, Maya Gita
Inquiry: Jurnal Ilmiah Psikologi Vol 14 No 02 (2023)
Publisher : Universitas Paramadina

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51353/inquiry.v14i02.823

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran Sense of Coherence (SOC) pada mahasiswa di DKI Jakarta. Metode yang digunakan adalah mixed method yang mencakup metode kuantitatif dan kualitatif. Metode kuantitatif yang digunakan adalah studi deskriptif dengan instrumen pengukuran Sense Of Coherence (SOC) Scale-13 yang diadaptasi dari Antonovsky. Sementara itu, metode kualitatif yang digunakan adalah wawancara.  Responden penelitian merupakan 183 mahasiswa yang tersebar di wilayah DKI Jakarta. Hasil pada penelitian kuantitatif menunjukkan bahwa 49 responden memiliki sense of coherence yang rendah (26.8%), 88 responden memiliki sense of coherence sedang (48.1%), dan 46 responden memiliki sense of coherence yang tinggi (25.1%). Hasil dari penelitian kualitatif menjelaskan adanya beberapa faktor yang memengaruhi sense of coherence, yaitu dukungan rekan kuliah dan pihak di lingkungan universitas, kemampuan menjalin dan menjaga relasi dengan rekan kuliah, serta fleksibilitas dalam menghadapi perubahan situasi perkuliahan.
PERAN SPIRITUAL HEALTH TERHADAP KECENDERUNGAN POST POWER SYNDROME PENSIUNAN PEGAWAI NEGERI SIPIL ANGGOTA SAHABAT PURNA BAKTI JAKARTA BARAT Hasan, Aliah Bagus Purwakania; Larasati, Almira; Firmiana, Masni Erika
Inquiry: Jurnal Ilmiah Psikologi Vol 15 No 1 (2024): Perspektif Psikologi: Attachment, Spiritualitas, dan Pola Pikir
Publisher : Universitas Paramadina

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51353/inquiry.v15i1.869

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah spiritual health berperan terhadapkecenderungan post power syndrome pada pensiunan Pegawai Negeri Sipil (PNS) AnggotaSahabat Purna Bakti Jakarta Barat. Penelitian ini mengunakan metode survey deskriptif denganpendekatan kuantitatif. Subjek penelitian berjumlah 65 orang, dengan penentuan sampelmenggunakan teknik total sampling. Dalam penelitian ini menggunakan dua alat ukur, yaitu: SkalaSpiritual Health yang berjumlah 23 butir dengan reliabilitas 0,851 dan Skala Post Power Syndromeyang berjumlah 23 dengan reabilitas 0,852. Data dianalisis dengan menggunakan regresi linearsederhana dengan bantuan program SPSS 25.00. Hasil dari R square sebesar 0,471 atau setaradengan 41,7% serta memiliki nilai yang negatif, dimana ketika spiritual health seseorangbertambah satu poin maka post power syndrome akan menurut sebanyak 0,960. Artinya spiritualhealth memberikan pengaruh yang signifikan terhadap post power syndrome seorang pensiunanpegawai negeri sipil anggota Sahabat Purna Bakti Jakarta Barat sebesar 41,7%. Dengan demikian,untuk menjaga pegawai negeri sipil tidak mengalami post power syndrome, mereka dapat menjagakesehatan spiritualnya dengan melaksanakan kegiatan spiritual yang membuat hidup merekalebih bermakna. Bagi pensiunan disarankan untuk tetap menjaga kualitas kesehatan spiritualagar tidak terjadi post power syndrome yang berkepanjangan.
Pengaruh Dukungan Suami Terhadap Post Partume Stress Pada Ibu di Jabodetabek Endang Sriwahyuningsih; Ningsih, Elis Yulia
Inquiry: Jurnal Ilmiah Psikologi Vol 14 No 02 (2023)
Publisher : Universitas Paramadina

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51353/inquiry.v14i02.885

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui prediktor dukungan suami terhadap postpartum stress pada ibu di Jabodetabek. Partisipan dalam penelitian ini adalah perempuan berusia 18 sampai 45 tahun yang memiliki anak dengan rentang usia 1 bulan sampai 12 bulan dengan jumlah 102 orang. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif dengan desain cross sectional. Data dianalisis dengan menggunakan metode regresi sederhana. Berdasarkan hasil penelitian, terdapat bahwa dukungan suami merupakan prediktor negatif yang signifikan terhadap post partum stress pada ibu di Jabodetabek dengan nilai koefisien regresi b1 = -0.278 dan nilai p 0,000, dapat diartikan bahwa apabila dukungan suami semakin tinggi, maka akan semakin rendah postpartum stress yang dialami oleh ibu
Pemikiran Abstrak Pada Mahasiswa Nurwardana, Johan; Ningsih, Elis Yulia
Inquiry: Jurnal Ilmiah Psikologi Vol 15 No 01 (2024)
Publisher : Universitas Paramadina

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51353/inquiry.v15i01.928

Abstract

Peneliti ingin mengetahui pola berpikir abstrak pada mahasiswa terkait dengan proses pembelajaran, dimana berpikir abstrak berkaitan erat dengan perencanaan jangka panjang yang memerlukan komponen rinci serta aspek konsekuensi dan evaluasi jika diperlukan. Kemampuan berpikir abstrak tergambar dari kemampuan seseorang dalam menilai dan bertindak tidak hanya secara fungsional, misalnya kursi tidak hanya dinilai sebagai tempat duduk, tetapi dalam suatu situasi, kursi juga dapat menjadi pijakan untuk memungut benda-benda tinggi. Proses pembelajaran adalah suatu proses dimana terdapat kegiatan interaksi antara dosen dan mahasiswa serta komunikasi timbal balik yang berlangsung dalam situasi pendidikan untuk mencapai tujuan pembelajaran. Partisipan dalam penelitian ini adalah mahasiswa aktif berusia 18-25 tahun. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan teknik pengumpulan data melalui pelaksanaan Focus Group Discussion (FGD) dengan 15 responden. Hasil penelitian melalui analisis tematik menunjukkan pemikiran abstrak dalam proses belajar ditunjukkan mahasiswa dengan idealisme mengenai kualitas mahasiswa, berpikir antisipatif mengenai manfaat belajar untuk masa depan mereka, serta memaknai proses belajar sebagai tahapan yang kompleks, bukan hanya sekedar mendengarkan ceramah, dan memahami sistem pendukung eksternal dalam menunjang hasil pembelajaran.
PENGARUH ATTACHMENT STYLES TERHADAP KETERGANTUNGAN EMOSIONAL REMAJA BERPACARAN Rizka, Cut Mellyza; Danahfatin, Ailsya
Inquiry: Jurnal Ilmiah Psikologi Vol 15 No 01 (2024)
Publisher : Universitas Paramadina

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51353/inquiry.v15i01.974

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh attachment styles orang tua terhadap ketergantungan emosional pada remaja yang sedang menjalani hubungan romantis atau pacaran. Total sebanyak 425 responden yang berpatisipasi dalam penelitian ini. Penelitian ini menggunakan statistik analisis regresi. Hasil penelitian menunjukkan terdapat pengaruh antara attachment styles orang tua terhadap ketergantungan emosional pada pasangan dengan nilai signifikansi 0.000 (p<0.05). Pada secure attachment dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi secure attachment orang tua maka semakin rendah ketergantungan emosional yang dimiliki pada pasangan, begitupun sebaliknya. Sedangkan untuk insecure attachment (ambivalent attachment dan avoidant attachment) dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi insecure attachment orang tua maka semakin tinggi juga ketergantungan emosional pada pasangan, begitupun sebaliknya.

Page 9 of 11 | Total Record : 107