cover
Contact Name
Gema
Contact Email
gemarullyana@upi.edu
Phone
-
Journal Mail Official
pedagogia@upi.edu
Editorial Address
-
Location
Kota bandung,
Jawa barat
INDONESIA
PEDAGOGIA
ISSN : 16935276     EISSN : 25797700     DOI : -
Core Subject : Education,
PEDAGOGIA (e-ISSN 2579-7700, p.ISSN 1693-5276 is a peer-reviewed (double blind review) journal published by Faculty of Education, Indonesia Univerity of Education. The goal of this journal is to facilitate scholars, researchers, and teachers for publishing the original research articles or review articles. Pedagogia : Jurnal Ilmu Pendidikan is available in print and online version. PEDAGOGIA published three editions in one year in April, August and December.
Arjuna Subject : -
Articles 239 Documents
KOMUNIKASI KEBIJAKAN PENDIDIKAN INKLUSIF PADA KAWASAN BANTARAN SUNGAI MARTAPURA PROVINSI KALIMANTAN SELATAN Rapisa, Dewi Ratih; Vikalista, Ellisa
PEDAGOGIA Vol 18, No 2 (2020)
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/pdgia.v18i2.31814

Abstract

AbstrakPenyelenggaraan pendidikan inklusif di Indonesia telah didukung dengan banyaknya landasan yuridis yang menjadi dasar dalam proses implementasi. Hal ini menunjukkan besarnya dukungan masyarakat terhadap kebijakan tersebut. Proses perumusan sebuah kebijakan  akan mempengaruhi berjalannya proses penerapan kebijakan tersebut. Pada implemetasinya, masih terdapat faktor penghambat yang disebabkan oleh masalah komunikasi kebijakan pendidikan inklusif. Berdasarkan hal tersebut, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola komunikasi kebijakan inklusif yang diterapkan pada enam sekolah inklusif di kawasan bantaran Sungai Martapura Provinsi Kalimantan Selatan. Metode dalam penelitian ini adalah kualitatif dengan jenis deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksana kebijakan telah memahami tujuan pendidikan inklusif dan terdapat faktor pendukung dalam pelaksanaan pendidikan inklusif. Pada sisi lain, pelaksanaan pendidikan inklusif masih diiringi dengan kurangnya penerimaan guru terhadap keberadaan ABK, masih ditemukannya faktor penghambat pendidikan inklusif seperti kurangnya sarana dan prasarana, perbedaan penliaian antar pelaksana kebijakan mengenai pendidikan inklusif yang diterapkan serta kurangnya komunikasi dan kerjasama antara kepala sekolah, guru dan GPK dalam melayani kebutuhan ABK. AbstractThe implementation of inclusive education in Indonesia has been supported by many juridical foundations that form the basis for the implementation process. This result shows a high support from the people of the policy. Process of policy formulation will affect the implementation of this policy. In its implementation, there are still inhibiting factors caused by communication problems on inclusive education policies. Based on this, this study aims to find the pattern of inclusive policy communication that is applied to six inclusive schools in the Martapura Riverbank area, South Kalimantan Province. The method in this research is qualitative with descriptive type. The results showed that policy implementors understood the goals of inclusive education and there were supporting factors in the implementation of inclusive education. On the other hand, the implementation of inclusive education is still accompanied by a lack of teacher acceptance of existing of children with special needs, the discovery of factors inhibiting inclusive education such as lack of facilities and infrastructure, differences in assessment among policy implementors of applied inclusive education, and a lack of communication and coöperation between school principals and teachers. and shadow teachers in serving the needs of children with special needs.
PENGEMBANGAN KARIR TENAGA KEPENDIDIKAN DI UNIVERSITAS JAMBI: EXPLORATORY DAN CONFIRMATORY FAKTOR ANALISIS Firman, Firman; Pratama, Robin; Tersta, Friscilla Wulan; Susilana, Rudi
PEDAGOGIA Vol 18, No 2 (2020)
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/pdgia.v18i2.25278

Abstract

AbstrakPengembangan sumber daya manusia diakui semakin penting perannya untuk memenuhi tuntutan pekerjaan atau posisi sebagai hasil dari kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi serta persaingan yang semakin ketat di antara organisasi atau lembaga serupa. Setiap karyawan atau staf dituntut untuk dapat bekerja secara efektif dan efisien dalam menyelesaikan pekerjaan dengan menunjukkan kualitas dan kuantitas pekerjaan yang baik dalam rangka mengembangkan daya saing organisasi. Desain survei dalam penelitian ini digunakan untuk menganalisis struktur faktor pengembangan karir untuk tenaga kependidikan di Universitas Jambi. Dengan menggunakan cluster random sampling, responden yang terlibat adalah 164 Tenaga Kependidikan di Universitas Jambi. Tahapan penelitian ini bertujuan untuk menguji validitas instrumen dengan data kuantitatif dianalisis menggunakan exploratory factor analysis (EFA) menggunakan SPSS 23.0 untuk menentukan struktur dan mengeksplorasi faktor-faktor dalam variabel indikator Pengembangan Karir. Confirmatory factor Analysis (CFA) First Order dan Second Order dilakukan untuk memverifikasi validitas faktorial konstruk pengembangan karir. CFA dapat memberikan bukti lebih lanjut tentang kesesuaian model yang disarankan dengan mempertimbangkan struktur faktor-faktor yang diidentifikasi melalui EFA. Temuan dari fase penelitian ini menyimpulkan bahwa ada empat faktor dalam struktur pengembangan karir tenaga kependidikan di Universitas Jambi. AbstractHuman resource development is recognized as increasingly important in fulfilling the demands of work or position as a result of advances in science and technology and increasingly fierce competition among similar organizations or institutions. Every employee or staff is required to be able to work effectively and efficiently in completing work by showing good quality and quantity of work in order to develop organizational competitiveness. The survey design in this study was used to analyze the factor structure of Career Development for Educational Personnel at Jambi University. By using cluster random sampling, the respondents involved were 164 Education Personnel at Jambi University. The stages of this study aim to test the validity of the instrument with quantitative data analyzed using exploratory factor analysis (EFA) using SPSS 23.0 to determine the structure and explore the factors in the Career Development indicator variable. Confirmatory factor Analysis (CFA) First Order and Second Order are conducted to verify the factorial validity of the career development construct. The CFA can provide further evidence of the suitability of the proposed model by considering the structure of the factors identified through the EFA. The findings from this research phase conclude that there are four factors in the structure of the career development of educational staff at the University of Jambi.
INSTRUMEN PENILAIAN PEMBELAJARAN TEACHING FACTORY Lina Mufidah; Eka Rachmawati
PEDAGOGIA Vol 18, No 3 (2020)
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/pdgia.v18i3.29614

Abstract

AbstrakPenerapan pembelajaran teaching factory menuntut perubahan paradigma dalam pembelajaran karena tidak hanya menyebabkan perubahan konsep, metode, dan strategi pendidikan namun juga dalam sistem penilaian. Tujuan penelitian ini adalah untuk membuat instrument penilaian pembelajaran teaching factory yang. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September hingga Desember 2019. Subjek Penelitian adalah mahasiswa Program Studi Tata Boga yang mengambil mata kuliah Manajemen Usaha Restoran Tahun akademik 2019/2020 dengan jumlah 25 Mahasiswa. Pengujian validitas dan reliabilitas digunakan judgment expert (Ahli akademisi dan praktisi).Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Instrumen penilaian aspek kognitif yang dikembangkan berupa rubric penilaian portofolio; (2) Instrumen aspek afektif dinilai berdasarkan nilai teliti, bijaksana, tidak otoriter, berbicara baik dan sopan, bekerja tenang, etos kerja tinggi, patuh prosedur, bertanggungjawab, tepat, komunikatif, displin, dan cepat tanggap (3) Instrumen aspek psikomotor dinilai berdasarkan lembar observasi yang dikembangkan untuk seorang pimpinan atau kelapa dapur, asisten kepala dapur, juru masak, asisten juru masak, bagian keuangan, bagian pemasaran dan penjualan. Saran bagi perguruan tinggi untuk dapat menerapkan instrument penilaian pembelajaran pendekatan teaching factory di matakuliah yang berhubungan dengan manajemen untuk mengukur ketercapaian kompetensi. AbstractThe application of teaching factory learning demands a paradigm shift in learning because it not only causes changes in educational concepts, methods and strategies but also in the assessment system. The purpose of this study was to make a teaching factory learning assessment instrument. This research was conducted from September to December 2019. The research subjects were students of the Catering Study Program who took the Restaurant Business Management course for the 2019/2020 academic year with a total of 25 students. Validity and reliability testing used expert judgment (academic experts and practitioners). The results showed that (1) the cognitive aspect assessment instrument developed was a portfolio assessment rubric; (2) Instruments for the affective aspect are assessed based on the value of being careful, wise, not authoritarian, speaking well and politely, working calmly, having a high work ethic, obeying procedures, being responsible, precise, communicative, disciplined, and responsive (3) The psychomotor aspect instrument is assessed based on an observation sheet developed for a manager or kitchen head, assistant head of the kitchen, cook, assistant cook, finance department, marketing and sales department. Suggestions for tertiary institutions to be able to apply learning assessment instruments of the teaching factory approach in subjects related to management to measure competency attainment.
ANALISIS KELAYAKAN MODEL PEMBELAJARAN PADA SATUAN PKBM DALAM MENINGKATKAN MUTU LAYANAN PENDIDIKAN Asep Saepudin; Ade Sadikin; Iip Saripah
PEDAGOGIA Vol 18, No 3 (2020)
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/pdgia.v18i3.29187

Abstract

Abstrakdapat memberikan layanan pendidikan kepada masyarakat secara konsisten. Namun demikian, dalam perkembangnya dihadapkan dengan segala dinamika dan ragam permasalahan yang perlu diintervensi oleh perguruan tinggi melalui pengembangan model pengelolaan pembelajaran sebagaimana mestinya. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam studi ini terdiri atas: studi dokumentasi; studi literatur; wawancara; dan kelompok diskusi terfokus (FGD).  Subjek penelitian adalah pengelola dan tutor,  serta peserta didik PKBM yang berada di wilayah Bandung Raya, dengan waktu penelitian selama enam bulan. Hasil penelitian, (1) model konseptual yang dikembangkan terdiri atas, rasionalisasi, asumsi, tujuan, komponen, indikator, dan prosedur model, (2) validasi model dilakukan dengan mengunaan dua cara yakni diskusi  dengan teman sejawat (peer group) dan penilaian para ahli (expert judgement. (3) implementasi uji coba kelayakan model dideskipsiikan dalam kegiatan pembelajaran di PKBM. Langkah-langkah uji coba pembelajaran sebagai komponen model adalah proses perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan penilaian dalam pembelajaran. Kesimplan model yang dikembangkan menunjukan hasil yang efektif, dengan indikator: pertama, adanya keterlibatan aktif dan tanggapan positif peserta didik terhadap kegiatan pembelajaran. Kedua,  terdapat  peningkatan  kemampuan pada peserta didik. AbstractThe Community Learning Activity Center (PKBM), is one of the proven pathways of education to consistently provide educational services to the community. However, in its development it is faced with all the dynamics and various problems that need to be intervened by universities through the development of a learning management model as appropriate. This study uses a qualitative approach with descriptive methods. The data collection techniques used in this study consisted of: documentation study; study of literature; Interview; and focus group discussions (FGD). The research subjects were managers and tutors, as well as PKBM students who were in the Greater Bandung area, with a research time of six months. The results of the study, (1) the conceptual model developed consists of rationalization, assumptions, objectives, components, indicators and model procedures, (2) model validation is carried out using two methods, namely discussion with peers (peer group) and expert judgment. (expert judgment. (3) implementation of the feasibility trial of the model described in learning activities at PKBM. The steps of the learning trial as a component of the model are the process of planning, organizing, implementing and evaluating learning. The conceptual model developed shows effective results, with indicators: first, there is active involvement and positive responses of students to learning activities Second, there is an increase in the ability of students.
EMOSI GURU DALAM PENDIDIKAN INKLUSIF SELAMA MASA PANDEMI COVID-19 Suprihatin, Suprihatin; Winarsih, Murni; Purnamawati, Siti Nuraini
PEDAGOGIA Vol 19, No 1 (2021)
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/pdgia.v19i1.29870

Abstract

AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk menggambarkan keadaan emosi para guru umum di mana di kelas mereka terdapat anak berkebutuhan khusus selama masa pandemi Covid-19. Penelitian ini merupakan penelitian survei dengan menggunakan anket terbuka tertutup dan dalam artikel ini yang dilaporkan hanya bagian angket terbuka. Ada 3 pertanyaan terbuka dalam angket tersebut yang terdiri dari 2 pertanyaan yang berhubungan dengan emosi dan 1 pertanyaan berhubungan dengan efikasi diri. Data yang diperoleh melalui pertanyaan terbuka tersebut kemudian dianalisis menurut saran dari Auerbach and Silverstein. Hasil penelitian menunjukkan bahwa para guru memunculkan emosi yang bervariasi baik pada saat pertama kali mengetahui kalau di kelas mereka ada murid berkebutuhan khusus maupun saat pertama kali mengajar. Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa emosi positif para partisipan perlu selalu dijaga agar mereka bisa membelajarkan murid berkebutuhan khusus secara lebih baik.  AbstractThis study aims to describe the emotional state of general teachers where there are children with special needs in their class during the Covid-19 pandemic. This research is a survey research using an open ended questionnaire which in this article only the open questionnaire is reported. There were 3 open questions consisting of 2 questions related to emotions and 1 question related to self-efficacy. The data obtained through open questions were then analyzed according to suggestions from Auerbach and Silverstein. The results showed that the teachers generated varied emotions both when they first found out that there were students in their class with special needs and when they first taught them. Based on the results of this study, it can be concluded that the positive emotions of the participants need to be maintained so that they can better teach students with special needs.
KESIAPAN CALON GURU SEKOLAH DASAR PADA PELAKSANAAN KURIKULUM DALAM KONDISI KHUSUS Angga Hadiapurwa; Rudi Susilana; Rusman Rusman
PEDAGOGIA Vol 19, No 2 (2021)
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/pdgia.v19i2.35096

Abstract

AbstrakImplementasi kurikulum saat pandemi Covid-19 merujuk pedoman pelaksanaan kurikulum pada satuan pendidikan dalam kondisi khusus. Pedoman tersebut diterbitkan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan melalui surat keputusan. Dalam pelaksanaan kurikulum dalam kondisi khusus, atau sering disebut penyederhanaan kurikulum harus tetap memperhatikan ketercapaian kompetensi dan kebutuhan pembelajaran peserta didik. Artikel ini bertujuan mengkaji bagaimana persepsi calon guru sekolah dasar tentang dokumen pedoman pelaksanaan kurikulum dalam kondisi khusus, serta bagaimana tingkat kesiapan dalam persiapan implementasinya. Metode penelitian menggunakan studi survey, dengan pendekatan kuantitatif. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner persepsi dan evaluasi diri. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa sumber informasi tentang pelaksanaan kurikulum dalam kondisi khusus sebagian besar calon guru mengetahui dari media masa online. Selanjutnya tingkat pemahaman calon guru tentang pedoman pelaksanaan kurikulum dalam kondisi khusus termasuk kategori sangat baik. Namun tingkat kesiapan pelaksanaanya masih dalam kategori kurang siap. Berdasarkan hasil tersebut, maka perlu adanya pembekalan lebih lanjut kepada calon guru terkait dengan kesiapan dalam melaksanakan kurikulum pada kondisi khusus.AbstractCurriculum implementation during the Covid-19 pandemic refers to curriculum implementation guidelines in educational units under special conditions. The guidelines are issued by the Minister of Education and Culture through a decree. In implementing the curriculum in special conditions, or often called curriculum simplification, it must still pay attention to the achievement of competencies and learning needs of students. This article aims to examine the perception of prospective elementary school teachers regarding the curriculum implementation guide document in special conditions, as well as how the level of readiness in preparation for its implementation. The research method uses a survey study, with a quantitative approach. The instrument used is a questionnaire of perceptions and self-evaluation. The results of this study indicate that the source of information about the implementation of the curriculum under special conditions is that most prospective teachers know from the online mass media. Furthermore, the level of understanding of prospective teachers about curriculum implementation guidelines in special conditions is included in the very good category. However, the level of readiness for implementation is still in the less ready category. Based on these results, it is necessary to provide further debriefing to prospective teachers related to readiness in implementing the curriculum in special conditions.
PERMASALAHAN GURU BAHASA INGGRIS DALAM MERANCANG DAN MENERAPKAN ASESMEN OTENTIK Oktaviani, Laras; Tari, Nirmala; Safitri, Ni Putu Dianita
PEDAGOGIA Vol 19, No 1 (2021)
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/pdgia.v19i1.32505

Abstract

AbstrakPenelitian studi kasus ini bertujuan untuk menemukan masalah yang dihadapi oleh guru bahasa Inggris di SMAN 1 Baturiti dalam merancang dan melaksanakan penilaian otentik. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Ada 2 guru bahasa Inggris di SMAN 1 Baturiti yang dijadikan subjek penelitian. Pengumpulan data dilakukan dengan cara dokumentasi, wawancara dan observasi. Sedangkan peneliti sebagai instrumen utama. Instrumen pendukung lainnya adalah pedoman wawancara, perekam, dan buku catatan. Data yang diperoleh dianalisis secara kualitatif. Hasil dari penelitian ini adalah 1) guru kurang memiliki pengetahuan tentang penilaian otentik, 2) guru kurang memiliki pelatihan dalam merancang dan melaksanakan penilaian otentik, 3) organisasi guru pasif dalam melakukan diskusi tentang penilaian otentik, dan 4) guru tidak tahu kepada siapa mereka belajar tentang penilaian otentik. Saran  dari penelitian ini adalah 1) guru harus diberikan pelatihan intensif dalam merancang dan melaksanakan penilaian otentik, 2) organisasi guru bahasa Inggris harus aktif dalam mengakomodir kompetensi guru, dan 3) harus ada sinergi dan kerjasama antara sekolah dan perguruan tinggi dalam mengembangkan kompetensi guru, khususnya dalam merancang dan melaksanakan penilaian otentik. AbstractThis case study research aims at discovering the problems encountered by EFL teachers in SMAN 1 Baturiti in designing and implementing authentic assessment. It applies qualitative approach. There were 2 EFL teachers in SMAN 1 Baturiti used as the research subject. Data collection was done by using documenting, interviewing and observing. Meanwhile, the reseacher was as the main instrument. The other supporting instruments were interview guide, recorder, and note book. The obtained data were analyzed qualitatively. This research discovers 1) the teachers have lack of knowledge about authentic assessment, 2) the teachers have lack of training in designing and implementing authentic assessment, 3) the teachers organization is passive in conducting discussion about authentic assessment, and 4) the teachers do not know to whom they learn about authentic assessment. The suggestion of this research are 1) the teachers should be given intensive training in designing and implementing authentic assessment, 2) the EFL teachers organization should be active in accomodating teachers’ competency, and 3) there should be a sinergy and cooperation between schools and university in developing teachers competency, especially in designing and implementing authentic assessment.
MOTIVASI BELAJAR SISWA SEKOLAH DASAR KELAS RENDAH PADA MUATAN PEMBELAJARAN PPKN DI MASA PANDEMI COVID-19 Wahyu Puspa Lina; Iva Sarifah; Imaningtyas -
PEDAGOGIA Vol 19, No 2 (2021)
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/pdgia.v19i2.36744

Abstract

AbstrakDengan adanya pandemi covid-19 membuat sistem pembelajaran di Indonesia dialihkan menjadi pembelajaran jarak jauh atau pembelajaran dalam jaringan. Hal ini sekaligus dapat menyebabkan banyak perubahan dalam kegiatan pembelajaran, salah satunya adalah motivasi belajar siswa. Berdasarkan hal tersebut, peneliti ingin melakukan analisis terkait motivasi belajar siswa di masa pandemi covid-19.  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat motivasi belajar PPKn siswa sekolah dasar kelas rendah  pada masa pandemi covid-19. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif deskriptif. Subjek penelitian diperoleh dengan menggunakan teknik convenience sampling yaitu siswa sekolah dasar kelas rendah di wilayah DKI Jakarta. Dari analisis hasil penelitian, diperoleh bahwa dari tujuh indikator motivasi belajar PPKn siswa kelas rendah mendapat rata-rata 77.40 dengan rincian kelas I mendapatkan hasil 79,88, kelas II mendapatkan hasil 79,30, dan kelas III mendapatkan hasil 71,72 yang berarti dapat disimpulkan bahwa motivasi belajar PPKn siswa sekolah dasar kelas rendah di masa pandemi covid-19 cukup tinggi. Untuk penelitian selanjutnya diharapkan dapat mengkaji lebih lanjut motivasi belajar siswa di masa pandemi pada pembelajaran lainnya dengan dikaitkan beberapa faktor yang mempengaruhi motivasi belajar siswa.AbstractWith the COVID-19 pandemic, the learning system in Indonesia has been shifted to distance learning or online learning. This at the same time can cause many changes in learning activities, one of which is student motivation. Based on this, the researcher wants to conduct an analysis related to student learning motivation during the covid-19 pandemic. This study aims to determine the level of motivation to learn Civics at low grades elementary school students during the covid-19 pandemic. This research is descriptive quantitative research. The research subjects were obtained by using a convenience sampling technique, namely low grades elementary school students in the DKI Jakarta area. From the analysis of the research results, it was found that of the seven indicators of motivation to learn Civics, low grades students got an average of 77.40 with details for class I getting 79.88 results, class II getting 79.30 results, and class III getting 71.72 results, which means that they can It can be concluded that the motivation to learn Civics for elementary school students in low grades during the COVID-19 pandemic is quite high. For further research, it is expected to be able to further examine student learning motivation during the pandemic in other learning by relating several factors that affect student learning motivation.
EXPLORING STUDENTS’ PERCEPTIONS OF INFORMATION TECHNOLOGY IN PROFESSION –CURRICULUM AND LEARNING BASIC COURSE OF HIGHER EDUCATION: PLATFORMS AND USAGE Arifin, Zainal; Setiawan, Budi
PEDAGOGIA Vol 19, No 1 (2021)
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/pdgia.v19i1.36214

Abstract

AbstrakTeknologi informasi sudah menjadi hal yang umum digunakan oleh masyarakat saat ini. Siswa dengan berbagai tujuan menerapkannya untuk mencari, berbagi, dan mendiskusikan topik-topik tertentu di setiap jenjang pendidikan. Mengintegrasikan teknologi informasi ke dalam mata kuliah Kurikulum Pembelajaran Profesi Dasar (MKDP-Kurpem) belum dikembangkan ke dalam format desain pembelajaran yang baru dengan melibatkan teknologi. Penelitian ini bertujuan untuk menggali persepsi mahasiswa terhadap platform dan penggunaan teknologi informasi pada MKDP-Kurpem. Ini adalah studi deskriptif kuantitatif yang mengukur persepsi siswa tentang teknologi informasi dalam mata pelajaran tertentu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 67,5% siswa dengan rentang usia 20-21 tahun menyatakan bahwa platform yang paling cocok untuk diintegrasikan dalam pembelajaran MKDP-Kurpem adalah Google form. Sedangkan penggunaan yang paling signifikan terkait integrasi ini adalah pada aspek efektivitas dan efisiensi pembelajaran yang mencapai 74,5% dengan rentang usia responden 17-19 tahun. Teknologi informasi telah merambah hampir semua aspek kehidupan termasuk dalam bidang pendidikan. Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai acuan dasar pengembangan integrasi teknologi informasi di MKDP-Kurpem untuk memaksimalkan hasil belajar siswa.AbstractInformation technology has become commonly used by society at this time. Students with various purposes applied them to seek, share, and discuss certain topics at any level of education. Integrating information technology into the basic professional-learning curriculum course (MKDP-Kurpem) has not been developed into the new format of instructional design by involving technology. This study aims to explore students' perceptions of the platform and usage of information technology on MKDP-Kurpem. It is a quantitative descriptive study which measures students' perceptions of information technology in certain subjects. The results of the study showed that 67.5% of students with an age range of 20-21 years stated that the most suitable platform to be integrated in MKDP-Kurpem learning was Google form. While the most significant usage related to this integration was in the aspect of effectiveness and efficiency of learning which reached 74.5% by the age range of the respondents’ from17-19 years. Information technology has penetrated almost all aspects of life as well in the field of education. From the results of this research, it is hoped that it will be used as a basis reference for the development of information technology integration in MKDP-Kurpem to maximize student learning outcomes.
PENGUATAN KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU PAUD DALAM PEMBELAJARAN ONLINE DI MASA PANDEMI COVID-19 Gita Vallenti Wibowo; Erni Munastiwi
PEDAGOGIA Vol 19, No 2 (2021)
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/pdgia.v19i2.36535

Abstract

AbstrakPenelitian dilaksanakan dengan maksud untuk mendeskripsikan terkait penguatan kompetensi pedagogik guru PAUD dalam pembelajaran online di masa pandemi Covid-19. Metode deskriptif-kualitatif dengan desain fenomenologis menjadi metode penelitian ini, dimana peneliti mengumpulkan data penelitian dengan cara observasi, wawancara dan dokumentasi yang kemudian data dianalisis dengan langkah reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Peneliti menemukan bahwa dalam pelaksanaan pembelajaran online di masa pandemi Covid-19 TK Islam Adz-Dzikri Kota Bandar Lampung melakukan penguatan terhadap kompetensi pedagogik guru melalui tiga tahap, yakni: 1) planning, yang terdiri dari pelatihan dan persiapan guru dan anak didik dalam pembelajaran online, 2) implementing, terdiri dari komunikasi guru serta pengajaran dan pengawasan guru selama pembelajaran online, dan 3) reflecting, terkait refleksi pada pembelajaran anak dan pembelajaran online.AbstractThe research was carried out with the aim of describing the strengthening of the pedagogic competence of PAUD teachers in online learning during the Covid-19 pandemic. The descriptive-qualitative method with a phenomenological design is the research method, where the researcher collects research data by means of observation, interviews and documentation, then the data is analyzed by data reduction, data presentation, and conclusion drawing. Researchers found that in the implementation of online learning during the Covid-19 pandemic, Islamic Kindergarten Adz-Dzikri Bandar Lampung City strengthened the pedagogic competence of teachers through three stages, namely: 1) planning, which consisted of training and preparation of teachers and students in online learning. , 2) implementing, consisting of teacher communication and teacher teaching and supervision during online learning, and 3) reflecting, related to reflection on children's learning and online learning.