cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota medan,
Sumatera utara
INDONESIA
JOURNAL OF CIVIL ENGINEERING, BUILDING AND TRANSPORTATION
Published by Universitas Medan Area
ISSN : 25496379     EISSN : 25496387     DOI : -
Core Subject : Engineering,
Jurnal JCEBT Program Studi Teknik Sipil merupakan jurnal ilmiah yang diterbitkan berkala setiap 6 bulan, yaitu Maret dan September. Jurnal JCEBT Program Studi Teknik Sipil diterbitkan untuk pertama kalinya pada tahun 2017 dengan membawa misi sebagai salah satu pelopor dalam penerbitan media informasi perkembangan ilmu Teknik Sipil di Indonesia. Sebagai media nasional, Jurnal JCEBT diharapkan mampu mengakomodir kebutuhan akan sebuah media untuk menyebarluaskan informasi dan perkembangan terbaru bagi para peneliti dan praktisi Teknik Sipil di Indonesia.
Arjuna Subject : -
Articles 218 Documents
ANALISIS PENGARUH PENAMBAHAN SHEAR WALL TERHADAP SIMPANGAN STRUKTUR GEDUNG AKIBAT GEMPA BERDASARKAN SNI 1726-2012: Studi Kasus : Universitas Atmajaya – Tangerang Syafwandi; Agyanata Tua Munthe; Destrina Dwi Aryani
JOURNAL OF CIVIL ENGINEERING BUILDING AND TRANSPORTATION Vol. 8 No. 1 (2024): JCEBT MARET
Publisher : Universitas Medan Area

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31289/jcebt.v8i1.11566

Abstract

Gempa bumi merupakan ancaman serius di Indonesia, terletak di Jalur Lingkar Api Pasifik yang rentan terhadap aktivitas seismik. Bangunan tinggi di daerah ini memerlukan perhatian khusus terkait kekuatan struktural mereka terhadap gaya lateral yang dapat menyebabkan keruntuhan. Dalam konteks ini, penggunaan dinding geser (Shear Wall) menjadi salah satu metode umum untuk meningkatkan kekakuan struktural dan menahan gaya lateral. Penelitian ini bertujuan membandingkan simpangan struktural pada gedung perkuliahan Kampus III Universitas Atmajaya sebelum dan sesudah penambahan dinding geser. Fokus utama adalah mempertimbangkan desain dan posisi shear wall yang efektif. Dua konfigurasi letak shear wall dievaluasi untuk menentukan pengaruhnya terhadap simpangan struktural dan kemampuan menanggapi gaya lateral. Metode penelitian menggunakan permodelan tiga dimensi dengan perangkat lunak ETABS. Analisis melibatkan dua konfigurasi letak shear wall yang berbeda. Hasil analisis memperlihatkan peningkatan signifikan dalam kemampuan struktur menyerap gaya gempa setelah penambahan shear wall. Konfigurasi letak shear wall model 2 terpilih sebagai yang paling efektif, mengatasi torsi besar pada mode 3 yang dimiliki oleh model 1. Dari hasil penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa penambahan shear wall secara efektif meningkatkan kinerja struktural dan mengontrol simpangan struktur. Konfigurasi letak shear wall model 2 menjadi pilihan optimal, memberikan daya dukung terbaik terhadap gaya lateral gempa. Penelitian ini berkontribusi pada pemahaman praktis tentang efektivitas penggunaan shear wall untuk meningkatkan kekakuan struktural di daerah gempa-prone seperti Indonesia.
PERBANDINGAN RESPON SEISMIK SISTEM RANGKA PEMIKUL MOMEN BIASA DAN MENENGAH PADA GEDUNG SIMETRIS DUA ARAH Tegar Fadillah; Malik Mushthofa
JOURNAL OF CIVIL ENGINEERING BUILDING AND TRANSPORTATION Vol. 8 No. 1 (2024): JCEBT MARET
Publisher : Universitas Medan Area

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31289/jcebt.v8i1.11588

Abstract

Penelitian ini membahas tentang perbandingan kinerja struktur terhadap respons seismik antara metode Sistem Rangka Pemikul Momen Biasa (SRPMB) dan Sistem Rangka Pemikul Momen Menengah (SRPMM) pada bangunan pendidikan 7 lantai di Kota Balikpapan, Kalimantan Timur. Metode penelitian menggunakan teknik pengumpulan data primer dan sekunder serta permodelan 3D dengan software SAP2000. Analisis meliputi analisis statik ekuivalen dan analisis dinamik respon spektrum, dengan memperhitungkan pembebanan sesuai dengan standar SNI. Hasil perhitungan menunjukkan bahwa gedung dengan metode SRPMM memiliki berat bangunan lebih ringan dibandingkan dengan SRPMB, namun gaya geser dasar pada SRPMM lebih rendah dari SRPMB. Hal ini disebabkan oleh nilai koefisien modifikasi respons dan faktor pembesaran simpangan lateral yang berbeda antara kedua metode. Dalam hal pergerakan lateral, gedung dengan metode SRPMM menunjukkan simpangan yang lebih besar daripada SRPMB. Hal ini disebabkan oleh faktor pembesaran simpangan lateral yang lebih tinggi pada SRPMM. Meskipun demikian, keduanya masih memenuhi persyaratan kestabilan struktur yang ditetapkan dalam SNI 1726:2019. Dengan demikian, dalam memilih metode sistem rangka pemikul momen untuk bangunan gedung, perlu dipertimbangkan aspek-aspek seperti berat bangunan, gaya geser dasar, dan simpangan lateral. Penelitian ini memberikan pemahaman yang lebih baik tentang perbandingan kinerja antara SRPMB dan SRPMM, yang dapat menjadi pedoman dalam proses perencanaan dan desain struktur bangunan gedung di daerah dengan risiko gempa yang tinggi seperti Indonesia.
PENGARUH PENAMBAHAN ABU SEKAM PADI TERHADAP KOMPOSISI CAMPURAN ASPAL BETON (AC WC) Amiwarti; Herri Purwanto; M. Firdaus; Afriyadi
JOURNAL OF CIVIL ENGINEERING BUILDING AND TRANSPORTATION Vol. 8 No. 1 (2024): JCEBT MARET
Publisher : Universitas Medan Area

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31289/jcebt.v8i1.11590

Abstract

Transportasi yang membutuhkan perkuatan dengan bahan pengisi (filler). Salah satu inovasinya digunakan filler dari abu sekam padi. Pada penelitian dengan metode eksperimental ini, digunakan limbah abu sekam padi dengan variasi 0%, 3%, 4,5% dan 5%. Dari hasil pengujian diketahui bahwa penambahan abu sekam padi sebagai filler pada campuran aspal AC-WC dapat meningkatkan nilai-nilai karakteristik Marshall Test. Hal ini ditunjukkan dengan nilai-nilai karakteristik Marshall Test campuran aspal AC-WC dengan penambahan abu sekam padi 3% yang memenuhi Spesifikasi Bina Marga 2018 Revisi II. Dimana dari hasil pengujian didapat nilai stabilitas 835,62 kg (spesifikasi min 800 kg), VIM 2,422% (spesifikasi min 2%), VMA 14,586% (spesifikasi min 13%), VFA 94,223% (spesifikasi min 65%), Flow 2,48 mm (spesifikasi min 2,0-4,0 mm), dan nilai MQ 416,267 kg/mm (spesifikasi min 250 kg/mm).
PEMANFAATAN LIMBAH GRANIT SEBAGAI SUBSITUSI AGREGAT KASAR DAN LIMBAH ABU BONGGOL JAGUNG SEBAGAI SUBSITUSI SEMEN PADA KUAT TEKAN BETON Ariiq Aziz Ibrahim; Agyanata Tua Munthe
JOURNAL OF CIVIL ENGINEERING BUILDING AND TRANSPORTATION Vol. 9 No. 1 (2025): JCEBT MARET
Publisher : Universitas Medan Area

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31289/jcebt.v9i1.11733

Abstract

Beton adalah material konstruksi utama yang banyak digunakan di seluruh dunia, dengan teknologi beton terus berkembang untuk memenuhi kebutuhan infrastruktur seperti jalan, gedung, dan jembatan. Seiring meningkatnya harga material bangunan, terutama semen sebagai bahan utama beton, pencarian alternatif bahan yang lebih ekonomis dan ramah lingkungan semakin penting. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi pemanfaatan limbah granit sebagai substitusi agregat kasar dan limbah abu bonggol jagung sebagai substitusi semen dalam campuran beton. Pengujian dilakukan untuk mengukur pengaruh substitusi limbah tersebut terhadap kuat tekan beton, nilai slump, dan daya serap air. Lima variasi campuran beton dilakukan, yaitu BN (Beton Normal), LBG 3% ABJ 2%, LBG 5% ABJ 2%, LBG 8% ABJ 2%, dan LBG 10% ABJ 2%. Mutu rencana beton adalah f’c 20 MPa dengan benda uji silinder berdiameter 15 cm dan tinggi 30 cm. Hasil pengujian menunjukkan bahwa kuat tekan tertinggi pada umur 28 hari ditemukan pada BN sebesar 23,51 MPa, sementara yang terendah pada LBG 10% ABJ 2% sebesar 14,30 MPa. Nilai slump tertinggi terjadi pada LBG 10% ABJ 2% sebesar 15 cm, sedangkan yang terendah pada BN sebesar 12 cm. Daya serap air beton tertinggi ditemukan pada LBG 10% ABJ 2% sebesar 2,45%, sedangkan terendah pada BN sebesar 1,95%. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa semakin tinggi persentase substitusi limbah granit dan abu bonggol jagung, semakin rendah kuat tekan beton, semakin tinggi nilai slump, dan semakin tinggi daya serap air beton, yang dipengaruhi oleh substitusi abu bonggol jagung sebagai pengganti semen.
Hazard Risk Management Analysis PO PT Gunung Harta Transport Solutions Uses FMEA And RCA Methods Kadek Bintang Wigayana; Rifano
JOURNAL OF CIVIL ENGINEERING BUILDING AND TRANSPORTATION Vol. 9 No. 1 (2025): JCEBT MARET
Publisher : Universitas Medan Area

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31289/jcebt.v9i1.12203

Abstract

This study aims to determine the potential hazards and risks and to find the root causes of potential hazards and risks in the public transportastion company PT. Gunung Harta Transport Solutions. The methods used are FMEA and RCA with an observation, interview, questionnaire, and documentation approach. The research sample is the Head of Office Administration, Head of Workshop, and Head of Operational Staff. The results of the assessment of 32 indicators using the FMEA method, obtained RPN values with codes X1 to X32. Of the 32 indicators included in the ranking category, 2 are Critical, 3 are High, 7 are Medium, and 20 are Low. To find potential causes of danger, using the RCA method from the RPN results. The office section is the use of computers/laptops, office staff work beyond office operating hours and lack of rest breaks for office staff. The workshop section is the repair of the AC system, lack of awareness of the importance of implementing K3 in the workshop. The operational section is reckless drivers, lack of driver understanding regarding driving safety. This study concludes that companies must always pay attention to K3 aspects in every office, workshop, and vehicle operation activity.
Seismic Performance Study of Multi-storey Building Structures with Nonlinear Time History Analysis Method Eka Faisal Nurhidayatullah; Danang Ardiyanto
JOURNAL OF CIVIL ENGINEERING BUILDING AND TRANSPORTATION Vol. 9 No. 1 (2025): JCEBT MARET
Publisher : Universitas Medan Area

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31289/jcebt.v9i1.12622

Abstract

Assessment of the structure of existing buildings is necessary, especially for multi-story buildings in risk category IV located in high seismicity areas such as Yogyakarta. If there are indications of weaknesses, immediate actions such as retrofitting and rehabilitation can be taken as disaster mitigation efforts. This study examines the seismic behavior and performance of buildings using the Nonlinear Time History Analysis method with modified real earthquake recordings through spectral matching processes to meet the target spectra. Deaggregation analysis shows that fault mechanism earthquakes with a magnitude range of 6.6-6.8 and a distance of 30-40 km are the most dangerous and potentially occurring. The selection of earthquake recordings based on deaggregation analysis results in five identical ground motions: Kobe, Imperial Valley, Friuli, and Northridge. Nonlinear time history analysis using these five ground motions, after spectral matching, shows that the largest base shear force and displacement along the x-axis of the building are influenced by the Imperial Valley earthquake, while along the y-axis by the Kobe earthquake. The performance of the structure against the Imperial Valley earthquake along the x-axis is at the Damage Control level, while the Kobe earthquake along the y-axis is at the Immediate Occupancy level. Plastic hinge analysis results indicate that most structural elements remain in good condition, with only a small potential for damage in the range of 2-5%. Shear walls have effectively functioned as energy dissipators, preventing damage to other structural elements, especially columns, and preventing the soft story effect. The Strong Column Weak Beam damage hierarchy pattern has been successfully achieved.
ANALISA KINERJA WAKTU PELAKSANAAN PEMBANGUNAN GEDUNG DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI (SMKN) 1 PULO AMPEL SERANG Rosmawati, Siti; Rosdiyani, Telly; Euis Amilia; Bambang Hariyanto
JOURNAL OF CIVIL ENGINEERING BUILDING AND TRANSPORTATION Vol. 9 No. 1 (2025): JCEBT MARET
Publisher : Universitas Medan Area

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31289/jcebt.v9i1.12668

Abstract

The construction project of infrastructure building at State Vocational High School (SMKN) 1 Puloampel, Serang Regency, aims to provide better facilities to support the improvement of education quality. Although the project was well-planned, time and cost deviations occurred, affecting the project’s progress. This study aims to analyze the time and cost deviations using the Earned Value Analysis (EVA) method. The data used includes weekly data from week 1 to week 22, with a total project duration of 22 weeks. The results show that the project experienced delays in several weeks, specifically in weeks 1, 10, 11, 15, 16, 19, and 20, resulting in a total delay of 27 days. These time deviations led to a cost overrun of IDR 20,052,074.54. The causes of delay were mainly due to late site preparation, water and equipment needs, and delayed material deliveries. As a solution, it is recommended to add more labor, speed up material delivery, and revise the schedule to avoid further delays and cost overruns.
EVALUASI IMPLEMENTASI PROSES PERSETUJUAN BANGUNAN GEDUNG (PBG) PADA BANGUNAN GEDUNG DI KOTA BANDUNG Ryan Nizar Wiharja; Rina Marina Masri; Dadang M. Ma’soem
JOURNAL OF CIVIL ENGINEERING BUILDING AND TRANSPORTATION Vol. 9 No. 1 (2025): JCEBT MARET
Publisher : Universitas Medan Area

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31289/jcebt.v9i1.12721

Abstract

Setiap tahunnya, Kota Bandung mengalami perkembangan pesat dalam sektor infrastruktur, termasuk pembangunan gedung. Sebelum pembangunan dimulai, setiap gedung harus mendapatkan Persetujuan Bangunan Gedung (PBG), yang mensyaratkan pemenuhan persyaratan administratif dan teknis sesuai dengan fungsi bangunan. Proses PBG meliputi verifikasi dokumen teknis, penilaian oleh tim teknis, persetujuan, dan penerbitan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis Standar Operasional Prosedur (SOP) pengurusan PBG di Kota Bandung, mengidentifikasi faktor hambatan dalam memperoleh PBG, serta mengevaluasi implementasi syarat teknis PBG yang dinilai oleh Tim Penilai Ahli (TPA) di Kota Bandung. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif dengan analisis data menggunakan Principal Component Analysis (PCA) untuk mengidentifikasi faktor-faktor hambatan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa prosedur pengajuan PBG dilakukan melalui website SIMBG, yang mencakup tahap prapermohonan, permohonan, hingga penerbitan. Faktor hambatan yang paling tinggi terjadi pada tahap pembuatan Keterangan Rencana Kota (KRK) dalam aspek administrasi, sementara untuk aspek teknis, hambatan terbesar ditemukan pada tahap proses Data Teknis Gedung Eksisting terkait Data tenaga ahli bangunan Gedung hijau. Pemohon PBG harus memenuhi persyaratan administratif dan teknis, termasuk standar teknis untuk arsitektur, struktur, dan utilitas. Pemahaman yang baik terhadap SOP sangat penting untuk menghindari kendala teknis. Persyaratan yang disiapkan oleh pemohon harus tepat dan sesuai dengan aturan yang berlaku untuk memperoleh PBG.
ANALISIS PERBANDINGAN PERILAKU STRUKTUR BETON BERTULANG DENGAN SISTEM STRUKTUR OPEN FRAME DAN INFILLED FRAME Ni Luh Putu Nada Patricia; Ni Komang Ayu Agustini; I Wayan Gde Erick Triswandana
JOURNAL OF CIVIL ENGINEERING BUILDING AND TRANSPORTATION Vol. 9 No. 1 (2025): JCEBT MARET
Publisher : Universitas Medan Area

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31289/jcebt.v9i1.12762

Abstract

Dinding umumnya dianggap sebagai elemen nonstruktural dan beban dalam sebuah bangunan, namun memiliki kecenderungan untuk berinteraksi dengan struktur rangka utama saat terjadi beban lateral. Penelitian ini menganalisis bangunan ruko empat lantai dengan dua pemodelan struktur yaitu struktur rangka terbuka (open frame) dan struktur rangka dengan dinding pengisi sebagai shell element (Infilled frame) menggunakan bantuan program aplikasi SAP2000. Parameter pembanding adalah simpangan antar tingkat dan gaya-gaya dalam struktur. Hasil analisis menunjukkan simpangan arah X dan Y pada struktur OF masing-masing 83% dan 93% lebih besar dibandingkan struktur IF. Nilai momen, gaya lintang dan gaya aksial struktur IF lebih kecil dibandingkan struktur OF. Dapat disimpulkan bahwa dengan penambahan dinding pengisi dapat meningkatkan kekakuan dari struktur bangunan.
Evaluation Of Building Vulnerability With Microtremor Data (Case Study Of FTI UII Lecture Building): Indonesia Wishal Dinansyah Suleman; Anggit Mas Arifudin
JOURNAL OF CIVIL ENGINEERING BUILDING AND TRANSPORTATION Vol. 9 No. 1 (2025): JCEBT MARET
Publisher : Universitas Medan Area

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31289/jcebt.v9i1.13158

Abstract

Beragamnya fungsi penggunaan bangunan saat ini memerlukan perancangan yang dapat meminimalisir potensi kerusakan, terutama yang disebabkan oleh bencana alam. Gempa bumi merupakan salah satu bencana alam yang menjadi ancaman utama terhadap kerusakan bangunan. Sebagai contoh, peristiwa gempa bumi yang terjadi di Yogyakarta pada tahun 2023 menimbulkan kerusakan pada berbagai fasilitas bangunan. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi tingkat kerentanan bangunan dengan menggunakan data mikrotremor untuk memperoleh nilai frekuensi natural bangunan (fb), indeks resonansi bangunan (R), dan indeks kerentanan bangunan (Kb). Penelitian dilakukan pada gedung perkuliahan FTI UII dengan menggunakan alat Lunitek Digital Seismic Sensor untuk merekam getaran mikrotremor. Metode Floor Spectral Ratio (FSR) diterapkan untuk menganalisis mikrotremor pada bangunan, sementara metode Horizontal to Vertical Spectral Ratio (HVSR) digunakan untuk menganalisis mikrotremor pada tanah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kerentanan bangunan berdasarkan nilai frekuensi natural bangunan teridentifikasi aman, sedangkan nilai indeks resonansi bangunan menunjukkan tingkat kerentanannya yang tinggi. Selain itu, nilai indeks kerentanan bangunan juga menunjukkan kondisi yang aman. Selisih terbesar antara perbandingan frekuensi data mikrotremor dan SAP2000 ditemukan pada blok C sebesar 0,401 Hz dan pada blok D sebesar 0,616 Hz.