cover
Contact Name
Widya Kartika Sari
Contact Email
kartikasariwidya56@gmail.com
Phone
+6282185482899
Journal Mail Official
-
Editorial Address
Fakultas Keguruan dan ilmu pendidikan Program Studi Bimbingan dan konseling Jln. A. Yani No. 1 Bengkulu
Location
Kota bengkulu,
Bengkulu
INDONESIA
Psikodidaktika: Jurnal Ilmu Pendidikan, Psikologi, Bimbingan dan Konseling
ISSN : 25486500     EISSN : 26153297     DOI : https://doi.org/10.32663/psikodidaktika
Core Subject : Education,
The journal psikodidaktika is scientific article in prodi guidance and counseling Education Faculty of Teacher university Prof.Dr.Hazairin, S.H Bengkulu. Scientific article contains about writings relating to the science education, the science of psychology and guidance and counseling. Scientific article is rising twite a year , with a period terbitanya is in December and June.
Articles 75 Documents
EMPATI PADA PELAKU BULLYING DI SEKOLAH DASAR Rizka Fibria Nugrahani
Psikodidaktika Vol 5 No 2 (2020): Jurnal Psikodidaktika
Publisher : Guidance and counseling the university of Prof. Dr. Hazairin. SH

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32663/psikodidaktika.v5i2.1360

Abstract

The bully has a lack of empathy or in other words the bully cannot react to other people's feelings with the same emotional response that other people feel. Researchers want to see the empathy abilities by the bully in elementary schools. The research method used is a quantitative method with descriptive analysis. In measuring empathy using an empathy scale based on the empathy proposed by Davis (1983). Researchers provide an empathy scale to reveal responses to aspects of perspective taking, fantasy, empathic concern, and personal distress. Based on the results of research conducted, 60% of bullying actors have a moderate level of empathy. In this case, it is necessary to improve the bullying's empathy so that bullying behavior can be minimized or avoided.
PENERAPAN PSYCHOLOGICAL FIRST AID DALAM MEREDUKSI KECEMASAN MAHASISWA SEMESTER AKHIR BIMBINGAN DAN KONSELING FKIP UMSU Sri Izar Listiana; Sri Ngayomi Yudha Wastuti
Psikodidaktika Vol 5 No 2 (2020): Jurnal Psikodidaktika
Publisher : Guidance and counseling the university of Prof. Dr. Hazairin. SH

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32663/psikodidaktika.v5i2.1528

Abstract

Penelitian ini bertujuan; 1. Untuk mengetahui dan menganalisis penerapan psychological first aid dalam mereduksi kecemasan mahasiswa semester akhir. 2. Untuk mengetahui bagaimana tingkat kecemasan mahasiswa setelah mengikuti layanan informasi tentang Psychological first aid.. Penelitian ini dilaksanakan di Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara tahun pembelajaran 2019-2020 yang berjumlah 110 orang terdiri dari 3 kelas . pengambilan sampel dilakukan dengan random sampling, kelas VII A Pagi sebagai kelas eksperimen dan kelas VII B Pagi sebagai kelas kontrol. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen dengan desain pos-tes only control design dan alat yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah tes esai. Hasil penerapan Psychological First AID Dalam Mereduksi Kecemasan Mahasiswa Semester Akhir Bimbingan pada kelas eksperimen dengan nilai rata-rata 69,06 dan penerapan psychological first aid dalam mereduksi kecemasan pada kelas kontrol dengan rata-rata 62,61. Berdasarkan uji-t diproleh nilai tabel ttabel = 1,986, karena nilai thitung > t tabel yaitu 2,6437 > 1,986. Dapat disimpulkan terdapat pengaruh yang singinifikan pengaruh model sugestopedia terhadap kemampuan menyunting teks laporan oleh mahasiswa kelas VII Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara Tahun pembelajaran 2019-2020. Kata Kunci : Psychological first aid, tingkat kecemasan mahasiswa
PENINGKATKAN AKTIFITAS SISWA DALAM PEMBELAJARAN PPKN MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN STRATEGI PROBLEM SOLVING DI KELAS XI TATA BUSANA 3 SMKN 3 KOTA BENGKULU meka kano
Psikodidaktika Vol 5 No 2 (2020): Jurnal Psikodidaktika
Publisher : Guidance and counseling the university of Prof. Dr. Hazairin. SH

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32663/psikodidaktika.v5i2.1424

Abstract

Tujuan penelitian ini untuk meningkatkan aktifitas belajar siswa melalui pembelajaran kooperatif dalam mata pelajaran PPKN melalui strategi problem solving. Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kleas yang dilakukan dalam 2 siklus masing-masing dua kali pertemuan. Subyek penelitian ini siswa kelas XI Tata Busana 3 SMKN 3 Kota Bengkulu sejumlah 33 orang yang seluruhnya perempuan. Data dikumpulkan melalui observasi, angket dan dokumentasi. Alat yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah lembar observasi, angket keaktifan siswa. Data yang diperoleh pada penelitian ini dianalisis menggunakan teknik analisis deskriptif dengan presentase dan didasarkan pada refleksi tiap siklus. Hasil penelitian: 1) strategi problem solving dapat meningkatkan keaktifan belajar siswa berdasarkan lima indikator, yaitu: menghargai teman, mengemukakan ide, kerja sama, inisiatif, kemauan. 2) hasil observasi maupun angket menunjukkan bahwa aspek yang paling tinggi adalah menghargai teman dan aspek yang paling rendah adalah kemauan. Kesimpulan pembelajaran dengan strategi problem solving pada siswa kelas XI tata busana 3 mampu meningkatkan keaktifan siswa dalam belajar.
PERBEDAAN HARGA DIRI BERDASARKAN ORIENTASI SEKSUAL (HETEROSEKSUAL DAN HOMOSEKSUAL) DI YOGYAKARTA Sri Putri Rahayu Z
Psikodidaktika Vol 5 No 2 (2020): Jurnal Psikodidaktika
Publisher : Guidance and counseling the university of Prof. Dr. Hazairin. SH

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32663/psikodidaktika.v5i2.1222

Abstract

This study aims to determine differences in self-esteem based on sexual orientation by controlling perceived discrimination. The subjects of this study are heterosexual and homosexual people, where homosexuals are divided into two groups, namely gays and transvestites. The number of subjects in this study were 90 people consisting of 30 heterosexual people, 30 gay people and 30 transvestites. The instrument used for data retrieval is the scale of self-esteem, and the scale of perceived discrimination. Interviews and Focus Groub Discussions (FGD) were conducted to obtain qualitative data, which is used to discuss the results of quantitative analysis. The data in this study were analyzed by anacova analysis techniques. The results of this study indicate that there is no significant difference in self-esteem between sexual orientation and self-esteem with a value of F = 1.544 and p = 0.219 (p> 0.05) without controlling for the variable feeling discriminated against (perceived discrimination). The second analysis is done by analyzing perceived discrimination, showing that there is a significant difference in self-esteem with perceived discrimination, where the value of F = 5.314 and p = 0.024 (p <0.05). From the results of further analysis shows that there is a significant difference between self-esteem and sexual orientation by controlling feeling discriminated against (perceived discrimination) where the value of F = 3,639 and p = 0.030 (p <0.05).
EFEKTIVITAS RELAKSASI UNTUK MENURUNKAN EMOSI PADA KLIEN SKIZOFREN HEBIFRENIK Muhamad Fadlullohil Hakim Nurdiyanto
Psikodidaktika Vol 5 No 2 (2020): Jurnal Psikodidaktika
Publisher : Guidance and counseling the university of Prof. Dr. Hazairin. SH

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32663/psikodidaktika.v5i2.1227

Abstract

ABSTRACT This study aims to look at the effect of catharsis in reducing the emotions of hebifrenic schozophrenic clients. The location of this study is at LAWANG Mental Hospital. The client is male and he is currently 21 years old. Catharsis method is where the client is assigned to perform activities that are preferred by clients with the aim to reduce client emotions, by channeling emotions through client hobbies. This study uses a qualitative experimental approach with within-subject research, namely the type of experimental research that examines an individual's behavior, makes observations, and establishes a baseline, then intervenes. After the intervention, the researcher re-observes to determine the effect of the intervention. Observations are made just before the intervention, during the intervention and after the intervention. From the analysis of the data it was found that there was a decrease in emotions in hebifrenic schizophrenic clients. It was shown that the client's emotions from every day the client's behavior often cried and after the intervention of that behavior increasingly decreased. Keywords: Relaksasi, Emosi, Skizofren Hebiftrenik ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh katarsis dalam menurunkan emosi klien skozofren hebifrenik. Lokasi penelitian ini bertempat di RSJ LAWANG. Klien tersebut berjenis kelamin laki – laki serta ia saat ini berumur 21 tahun. Metode katarsis adalah dimana klien ditugaskan untuk melakukan kegiatan yang disukai oleh klien dengan tujuan untuk mereduksi emosi klien, dengan menyalurkan emosi melalui hobi klien. Penelitian ini menggunakan pendekatan eksperimen kualitatif dengan within-subject research, yaitu tipe penelitian eksperimen yang meneliti perilaku seorang individu, melakukan observasi, dan menetapkan baseline, kemudian melakukan intervensi. Setelah intervensi, peneliti melakukan observasi kembali untuk mengetahui pengaruh intervensi. Observasi dilakukan saat sebelum intervensi, selama intervensi dan setelah intervensi. Dari hasil analisis data didapatkan bahwa terdapat penurunan emosi pada klien skizofrenia hebifrenik. Hal itu ditunjukkan bahwa emosi klien dari setiap hari perilaku klien sering menangis dan setelah intervensi perilaku itu semakin hari semakin menurun. Kata Kunci: Relaksasi, Emosi, Skizofren Hebiftrenik
PENGARUH EMOJI DALAM MEDIA LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING ONLINE TERHADAP METAKOGNITIF KONSELI Suci Nora Julina Putri; Ummu Aiman; M Yunus Sudirman; Nanda Alfan Kurniawan; Parid Rilo Pambudi
Psikodidaktika Vol 6 No 1 (2021): Jurnal Psikodidatika
Publisher : Guidance and counseling the university of Prof. Dr. Hazairin. SH

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32663/psikodidaktika.v6i1.1818

Abstract

Online guidance and counseling services began to thrive during the Covid-19 pandemic in the 21st century. The emergence of online-based media and platforms offers various facilities that can support guidance and counseling services more effectively, efficiently, and professionally. Electronic devices that can be used are computers, smartphones, tape recorders, and several technology devices. Technological sophistication attracts participation in various life activities, including education-oriented communication processes. Guidance and counseling are part of educational activities. A collaboration of technological sophistication with guidance and counseling can be supported through attractive features in a device. Emojis are one of the features available on some technology devices. Generally, emojis are used in the communication process to represent feelings and thoughts when conveying messages without the need to write a complete statement. This writing aims to provide information about emojis in online guidance and counseling service media. The writing method used is a literature study, data sources obtained from research articles and books relevant to writing. The data source analysis results show that emojis have a significant effect on the application of online guidance and counseling services for counselees in schools.
KECENDERUNGAN PERILAKUBODY SHAME DITINJAU DARI SELF ACCEPTANCE PADA REMAJA AWAL PUTRI DI SMP Y SURABAYA Fifin Dwi Tyas; Ressy Mardiyanti
Psikodidaktika Vol 6 No 1 (2021): Jurnal Psikodidatika
Publisher : Guidance and counseling the university of Prof. Dr. Hazairin. SH

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32663/psikodidaktika.v6i1.1316

Abstract

Abstrak Body shame yaitu merasa malu, yang membuat dirinya menjadi “olokan” dari orang-orang disekitarnya, kurang percaya diri, bahkan depresi. Tujuan dari penelitian ini agar dapat memberikan gambaran kepada pihak sekolah mengenai kondisi siswa putrinya yang mengalami bodyshame, dimana ada sekitar 63,01% merasa malu dengan dirinya dan berusaha untuk bisa memperbaikinya, karena hal tersebut mempengaruhi perkembangan kepribadian dari siswa terutama dalam hal rasa percaya diri dan kemampuan beradaptasi. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Teknik sampling yang digunakan adalah total sampling. Dimana diambil secara keseluruhan sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan, ada 73 remaja putri yang menjadi responden utuk mengikuti penelitian ini. Hasil penelitian ini terbukti bahwa body shame dengan self acceptance adalah sebesar 0,002 lebih kecil dari 0,05 dan nilai r hitungnya sebesar 0,482 lebih besar dari r tabel yaitu 0,227. Hal ini berarti bahwa terdapat korelasi atau hubungan antara kecenderungan perilaku body shame dengan self acceptance pada remaja awal di SMP Y Surabaya.Kesimpulan penelitian ini terdapat hubungan positif antara kecenderungan perilaku body shame dengan self acceptance. Kecenderungan perilaku body shame cukup tinggi (63,01%) sebagai akibat dari rendahnya self acceptance (61,64%) pada remaja di SMP Y Surabaya.
PENINGKATAN KEMAMPUAN ATTENDING MAHASISWA BK MELALUI LAYANAN KONSELING KELOMPOK MENGGUNAKAN TEKNIK ROLE PLAYING Vira Afriyati; Anna Ayu Herawati; Arsyadani Mishbahuddin
Psikodidaktika Vol 6 No 1 (2021): Jurnal Psikodidatika
Publisher : Guidance and counseling the university of Prof. Dr. Hazairin. SH

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32663/psikodidaktika.v6i1.1499

Abstract

Keterampilan Attending Bagi mahasiswa Bimbingan dan Konseling adalah bekal nantinya dalam melakukan kegiatan konseling, baik itu konseling individu, konseling kelompok, konseling keluarga, konseling anak, konseling lintas budaya dan sebagainya. Namun, dilapangan mahasiswa masih terlihat kesulitan dalam melakukan kegiatan ini. Desain pre-test and post-test observasi akan dilakukan sebanyak dua kali yaitu sebelum dan sesudah eksperimen. Dalam desain ini subjek dikenakan perlakuan dengan dua kali pengukuran. Pengukuran yang pertama dilakukan sebelum layanan konseling kelompok diberikan dan pengukuran kedua dilakukan setelah layanan konseling kelompok dilaksanakan. Penelitian ini dilaksanakan di Universitas Bengkulu pada semester ganjil 2020/2021. Penelitian dilakukan pada mahasiswa FKIP Bimbingan dan Konseling semester 3 tahun ajaran 2020/2021. Pelaksanaan penelitian dilakukan sebanyak 4 kali pertemuan, adapun tempat konseling kelompok ini dilaksanakan adalah ruang kelas FKIP UNIB.
PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TERHADAP KOMUNIKASI INTERPERSONAL SISWAKELAS XI IPA 1 SMAN 09 KOTA BENGKULU Desti Ajayanti Hutajulu; Syamsuddin syamsuddin; Winda Ade Ariani
Psikodidaktika Vol 6 No 1 (2021): Jurnal Psikodidatika
Publisher : Guidance and counseling the university of Prof. Dr. Hazairin. SH

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32663/psikodidaktika.v6i1.1343

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui data komunikasi interpersonalsiswa yang tidak diberi layanan bimbingan kelompok, untuk mengetahui komunikasi interpersonalsiswa yang diberi layanan bimbingan kelompok, untuk mengetahui pengaruh kegiatan layanan bimbingan kelompok terhadap komunikasi interpersonal.Dalam penelitian ini yang menjadi analisis adalah layanan bimbingan kelompok terhadap komunikasi interpersonal siswa kelas XI IPA 1 SMAN 09 Bengkulu.Metode pendekatan yang digunakan adalah metode kuantitatif.Populasinya sebanyak 20 orang.Sampel dalam penelitian ini sebanyak 10 orang.Tehnik pengumpulan data menggunakan angket.Tehnik analisis data dalam penelitian ini menggunakan metode SPSS 20. Berdasarkan hasil analisis yang diperoleh terdapat berbagai perbedaan seperti, sampel yang sebelum diberikan pelayanan Bimbingan Kelompok memiliki rata – rata 52,5, setelah diberikan layanan bimbingan kelompok memiliki rata – rata sebesar 74,8 yang artinya terdapat peningkatan. Sehingga dapat di simpulkan terdapatpengaruh layanan bimbingan kelompok terhadap komunikasi interpersonal siswa kelas XI IPA 1 SMAN 09 Bengkulu yang hal ini dapat dilihat dari persamaan regresi yaitu Y = 70,6 + 0,07X dengan tingkat korelasi sebesar 0,998.
PROFIL ANAK PUTUS SEKOLAH DI NAGARI SUNGAI PATAI KECAMATAN SUNGAYANG KABUPATEN TANAH DATAR Rada Desviana; Masril Masril
Psikodidaktika Vol 6 No 1 (2021): Jurnal Psikodidatika
Publisher : Guidance and counseling the university of Prof. Dr. Hazairin. SH

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32663/psikodidaktika.v6i1.1803

Abstract

Abstrak Pokok permasalahan dalam penelitian ini adalah Profil Anak Putus Sekolah di Nagari Sungai Patai Kecamatan Sungayang Kabupaten Tanah Datar. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran anak putus sekolah di Nagari Sungai Patai setelah mengalami putus sekolah. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian lapangan (descriptif research), menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif, teknik pengumpulan data berupa wawancara, observasi dan dokumentasi. Sumber data menggunakan teknik Snowball sampling. Dengan teknik analisis data model Milles dan Huberman dan teknik penjamin keabsahan data dengan cara triagulasi dan analisis kasus negatif. Hasil penelitan menunjukan bahwa 1). Latar belakang pendidikan keluarga anak putus sekolah tergolong rendah terutama orang tua 2). Latar belakang ekonomi keluarga anak putus sekolah tergolong menengah kebawah, ekonomi rendah/tidak mampu. 3). Latar belakang keharmonisan keluarga anak putus sekolah menjadi salah satu faktor penyebab anak putus sekolah namun tidak semua anak putus sekolah berasal dari keluarga yang tidak harmonis. 4). Faktor penyebab anak putus sekolah diantaranya adalah faktor rendahnya pendidikan keluarga, ekonomi, motivasi dan minat belajar yang rendah, keharmonisan keluarga, lingkungan sekolah dan lingkungan pergaulan. 5). Cita-cita anak putus sekolah, hampir semua anak putus sekolah tidak memiliki cita-cita. 6). Aktivitas/pekerjaan sehari-hari anak putus sekolah pada umumnya bertani dan mengambil upahan orang lain.