cover
Contact Name
muhammad ikhsan
Contact Email
ichsan@uwgm.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
jmm.ummat@gmail.com
Editorial Address
Jalan KH. Ahmad Dahlan No 1 Pagesangan, Kota Mataram - NTB
Location
Kota mataram,
Nusa tenggara barat
INDONESIA
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri)
ISSN : 25988158     EISSN : 26145758     DOI : 10.31764/jmm.v4i2.1962
Core Subject : Education,
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) is a journal published by the Mathematics Education Departement of Education Faculty of Muhammadiyah University of Mataram. JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) aims to disseminate the results of conceptual thinking and ideas, especially the results of educational research and technology to be realized in the community, including (1) Fields of science, applied, social, economic, cultural, health, ICT development, and administrative services, (2) Training and improvement in the results of educational, agricultural, information and communication, and religious technology (3) Teaching and empowering communities and communities of students, youth, youth and community organizations on an ongoing basis
Arjuna Subject : Umum - Umum
Articles 2,751 Documents
PENYULUHAN KEAMANAN MAKANAN DAN KANTIN SEHAT PADA SISWA SD MENGGUNAKAN BUKU CERITA Ihsan, Bachtiar Rifai Pratita; Putri, Anggita Rosiana; Muchlashi, Luthfi Ahmad; Bahar, Muh. Akbar
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 9, No 2 (2025): April
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jmm.v9i2.29574

Abstract

Abstrak: Makanan dan jajanan yang dikonsumsi siswa sekolah dasar dapat memberikan dampak buruk terhadap kesehatan. Faktor penyebabnya adalah cemaran makanan yang terjadi selama proses pembuatan, penyajian atau penyimpanan makanan. Monitoring batasan harian konsumsi jajanan kemasan perlu diperhatikan karena adanya Bahan Tambahan Makanan (BTM) pada makanan kemasan. Tujuan kegiatan ini adalah meningkatkan pengetahuan siswa Sekolah Dasar (SD) mengenai keamanan makanan dan kantin sehat. Kegiatan penyuluhan dilakukan di dua sekolah dasar menggunakan media buku cerita edukasi yang menarik dengan gaya bahasa interaktif siswa sekolah SD. Kegiatan penyuluhan dilaksanakan di SDN 1 Watugede Singosari dan SD Islam Terpadu Robbani Watugede Singosari Kabupaten Malang..Hasil kegiatan menunjukkan kenaikan pemahaman siswa SD adalah 35% berdasarkan peningkatan nilai Pre-Test dan Post-Test. Sebanyak 87% Siswa dari kedua sekolah mampu meraih nilai Post-Test dengan kriteria nilai minimal 70. Pengetahuan siswa SD mengenai keamanan makanan dan kantin sehat meningkat secara signifikan setelah penyuluhan menggunakan buku cerita.Abstract: The consumption of food and snacks by elementary school students can negatively affect their health. The primary cause is contamination during food production, serving, or storage. Monitoring the daily consumption of packaged snacks is essential due to the presence of food additives. The aim of this activity is to increase elementary school students’ knowledge about food safety and healthy canteens. The counseling sessions were conducted in two elementary schools using an educational storybook written in an interactive and engaging style suitable for elementary school students. The Counseling activity were carried out at SDN 1 Watugede and SDIT Robbani Watugede Singosari Kabupaten Malang. The results of the activity showed a 35% increase in the student’s knowledge, as indicated by improvements in the Pre-Test and Post-Test scores. Additionally, 87% of students from both schools achieved Post-Test scores of at least 70. The elementary school students’ knowledge about food safety and healthy canteens significantly increased after counseling using a story book. 
PENCEGAHAN STUNTING BAGI REMAJA, PEMUDA DAN KELUARGA DI DAERAH KANTONG STUNTING Toda, Hendrik; Rihi, David Wilfrid; Pandie, David B. W.; Pradana, I Putu Yoga Bumi; Manuain, Alfandy Florian
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 9, No 2 (2025): April
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jmm.v9i2.29709

Abstract

Abstrak: Stunting serta pencegahannya perlu dipahami oleh remaja, pemuda serta orang tua. Tujuan kegiatan ini adalah untuk memberikan pemahaman bagi mitra pada daerah kantong stunting tentang konsep stunting serta dampak dan penanganannya. Solusi yang ditawarkan kepada 38 orang mitra yang terdiri dari remaja, pemuda, orang tua dan ibu serta calon ibu untuk mengatasi permasalahan kelompok adalah perlunya pemahaman bahwa stunting bukan merupakan penyakit turunan, suanggi (sihir) ataupun genetik orang tua, selain itu diperlukan pamahaman tentang pemanfaatan berbagai pangan lokal yang melimpah di lokasi untuk pencegahan stunting. Metode yang digunakan adalah ceramah, praktik dan pendampingan selama program berjalan. Evaluasi PkM ini dilakukan dengan mengisi angket kuisioner yang telah disiapkan oleh tim PkM yang memperoleh hasil bahwa 20% “setuju” dan 80% “sangat setuju” bahwa materi yang disampaikan mudah dipahami, jelas dan terperinci. Serta 100% responden “setuju” bahwa kegiatan pengabdian ini sesuai dengan kebutuhan, mampu menjawab dan memberikan solusi atas permasalahan yang dihadapi.Abstract: Stunting and its prevention need to be understood by adolescents, young people and parents. The purpose of this activity is to provide an understanding for partners in stunting pocket areas about the concept of stunting and its impacts and handling. The solution offered to 38 partners consisting of adolescents, young people, parents and mothers and prospective mothers to overcome group problems is the need to understand that stunting is not a hereditary disease, suanggi (magic) or genetics of parents, in addition it is necessary to understand the use of various local foods that are abundant in the location to prevent stunting. The methods used are lectures, practices and mentoring during the program. The evaluation of this PkM was carried out by filling out a questionnaire that had been prepared by the PkM team which obtained the results that 20% "agree" and 80% "strongly agree" that the material presented was easy to understand, clear and detailed. And 100% of respondents "agree" that this community service activity is in accordance with needs, able to answer and provide solutions to the problems faced.
EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN BERBASIS SIMULASI DALAM MENINGKATKAN PEMAHAMAN RED FLAGS KEUANGAN: IMPLEMENTASI LOKAKARYA FINANCIAL DETECTIVE PADA SISWA SMA Sihombing, Tanggor; Magdalena, Renna; Risty, Ilyona; Halawa, Junika; Susanto, David Welson; Evangeline, Angela
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 9, No 2 (2025): April
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jmm.v9i2.30039

Abstract

Abstrak: Terbatasnya literasi keuangan di kalangan siswa SMA, khususnya dalam mendeteksi manipulasi keuangan, menjadi permasalahan yang perlu diatasi untuk mempersiapkan generasi masa depan. Kegiatan pengabdian ini bertujuan meningkatkan pemahaman siswa tentang red flags dalam laporan keuangan melalui lokakarya Financial Detective: The Al Capone Code. Program dilaksanakan dengan metode simulasi berbasis kasus, melibatkan 671 siswa dari empat SMA swasta yang dilakukan secara terpisah. Peserta dibagi dalam kelompok kecil sebagai detektif keuangan untuk menganalisis laporan keuangan fiktif dari toko sekolah. Evaluasi dilakukan melalui Pre-Test dan Post-Test untuk mengukur peningkatan pemahaman. Hasil menunjukkan peningkatan signifikan dengan rata-rata nilai Pre-Test 42,85 menjadi 74,63 pada Post-Test, mengindikasikan kenaikan pemahaman sebesar 74,2%. Lokakarya ini berhasil membekali siswa dengan keterampilan analitis dalam mendeteksi manipulasi keuangan melalui pendekatan pembelajaran interaktif dan aplikatif.Abstract: Limited financial literacy among high school students, particularly in detecting financial manipulation, is a problem that needs to be addressed to prepare future generations. This community service aims to enhance students' understanding of red flags in financial statements through the Financial Detective: The Al Capone Code workshop. The program was implemented using a case-based simulation method, involving 671 students from four private high schools in Surabaya. Participants were divided into small groups as financial detectives to analyze fictitious financial statements from a school store. Evaluation was conducted through Pre-Test and Post-Test to measure understanding improvement. Results showed a significant increase with an average Pre-Test score of 42.85 rising to 74.63 in the Post-Test, indicating a 74.2% improvement in understanding. This workshop successfully equipped students with analytical skills in detecting financial manipulation through an interactive and applicable learning approach. 
INOVASI PROGRAM POS UKK DENGAN GANGGUAN MUSKULOSKELETAL PADA PEKERJA BATIK Faridah Faridah; Wanti Hasmar; Tina Yuli Fatmawati
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 7, No 6 (2023): Desember
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jmm.v7i6.19417

Abstract

Abstrak: Pos Upaya Keselamatan Kerja (Pos UKK) merupakan layanan untuk peningkatan dan pemeliharaan kesehatan bagi pekerja. Permasalahan yang ditemukan yaitu: (1) Belum optimalnya pelaksanaan Pos UKK; (2) Belum ada Program Keselamatan Kerja bagi pekerja batik: (3) Edukasi di puskesmas hanya berupa konseling individu; (4) Pendidikan pekerja batik SMP dan SMA sehingga pekerja batik tidak mengetahui gangguan kesehatan akibat membatik; (5) Adanya pekerja batik yang menderita low back pain (LBP); dan (6) Pekerja batik mengatasi nyeri musculoskeletal melaui tukang pijat. Tujuan kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan kader/fasilitator dalam memberikan layanan Pos UKK gangguan muskuloskeltal. Metode yang dilakukan memberikan pelatihan, sosialisasi dan demonstrasi penatalaksanaan fisioterapi Jumlah peserta pada kegiatan pengabdian masyarat ini 13 orang dengan mitra Puskesmas Tahtul Yaman Pelayangan Kota Jambi. Evaluasi yang dilakukan dengan memberikan kuesioner pre test dan post test dengan jumlah 15 pertanyaan dan wawancara tidak terstruktur. Hasil yang diperoleh terjadi peningkatan pengetahuan kader dan fasilitator yaitu diketahui pengetahuan responden sebelum diberikan pelatihan dengan kategori baik 38.5%,dan pengetahuan kurang 61.5% setelah diberikan pelatihan mengalami peningkatan pengetahuan responden dengan katogori baik 53.8% dan kurang 46,2%.Abstract: The Occupational Safety Effort is a service for improving and maintaining health for workers. The problems found were: (1) The implementation of the Occupational Safety Effort was not yet optimal; (2) There is no Occupational Safety Program for batik workers: (3) Education at the health center only takes the form of individual counseling; (4) Education of middle school and high school so that batik workers are not aware of the health problems caused by batik; (5) There are batik workers who suffer from low back pain (LBP); and (6) Batik workers treat musculoskeletal pain through masseurs. The aim of this community service activity is to increase the knowledge and skills of cadres/facilitators in providing Occupational Safety Effort services for musculoskeletal disorders. The method used was to provide training, socialization and demonstration of physiotherapy management. The number of participants in this community service activity was 13 people with partners at the Tahtul Yaman Pelayangan Jambi City. The evaluation was carried out by providing a pre-test and post-test questionnaire with 15 questions and an unstructured interview. The results obtained were an increase in the knowledge of cadres and facilitators and the formation of an innovative the Occupational Safety Effort with musculoskeletal disorders, namely that the knowledge of respondents before being given the training was in the good category, 38.5%, and knowledge was poor, 61.5% after being given the training, there was an increase in the knowledge of respondents in the good category, 53.8% and poor. 46.2%.
PENDAMPINGAN HAK CIPTA MERK, SERTIFIKASI HALAL, DAN RE-PACKAGING TEPUNG MODIFIED CASSAVA FLOUR UNTUK MENINGKATKAN DAYA SAINGUMKM DI KABUPATEN MALANG Rayesa, Neza Fadia; Ali, Dego Yusa; Fahriyah, Fahriyah; Meitasari, Deny; Dewi, Heptari E.; DP, Della Aprilia
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 9, No 2 (2025): April
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jmm.v9i2.29646

Abstract

Abstrak: Pendampingan terhadap UMKM tepung mocaf di Desa Ngenep, Jawa Timur, dilakukan untuk meningkatkan daya saing melalui pendaftaran hak cipta merek, sertifikasi halal, dan perbaikan kemasan. Kegiatan ini mencakup peningkatan baik softskill maupun hardskill dari masyarakat terkait pentingnya legalitas usaha, bimbingan teknis dalam proses sertifikasi, serta desain ulang kemasan agar lebih menarik dan sesuai dengan standar pasar. Kegiatan pendampingan tersebut dilaksanakan secara Focus Group Discussion (FGD) dan simulasi dengan diikuti oleh kurang lebih 50 peserta dari Ibu-ibu PKK Desa Ngenep. Hasil dari pendampingan ini menunjukkan bahwa UMKM mampu memahami dan memenuhi persyaratan administratif, mendapatkan legalitas usaha, serta meningkatkan daya tarik produk melalui kemasan yang lebih baik. Hal tersebut dapat dilihat berdasarkan hasil observasi yang dilakukan bahwa hampir keseluruhan pendampingan telah berhasil dilakukan, dengan peningkatan persentase sebesar 90%. Dengan adanya sertifikasi halal dan branding yang kuat, produk tepung mocaf dari Desa Ngenep diharapkan dapat menjangkau pasar yang lebih luas dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat.Abstract:Mentoring for mocaf flour UMKM in Ngenep Village, East Java, was carried out to increase competitiveness through trademark copyright registration, halal certification, and packaging improvements. This activity includes improving both the soft skills and hard skills of the community regarding the importance of business legality, technical guidance in the certification process, and redesigning packaging to be more attractive and by market standards. The mentoring activity was conducted through a Focus Group Discussion (FGD) and simulasion attended by approximately 50 participants from the PKK mothers of Ngenep Village. The results of this mentoring showed that UMKM was able to understand and meet administrative requirements, obtain business legality, and increase product appeal through better packaging. This can be seen based on the observations that almost all mentoring has been successful, with a percentage increase of 90%. With halal certification and strong branding, mocaf flour products from Ngenep Village are expected to reach a wider market and improve the welfare of the local community.
PENGOLAHAN TKKS SEBAGAI UPAYA GREENOVATION MENUJU KESEJAHTERAAN BERKELANJUTAN MASYARAKAT DESA SEMUNTAI Budiman, Budiman; Fahlevy, Muhammad Reza; Bharata, Wira; Pitaloka, Adinda Dyah
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 9, No 2 (2025): April
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jmm.v9i2.30035

Abstract

Abstrak: Kegiatan pelatihan ini merupakan salah satu upaya dalam mengelola limbah tandan kosong kelapa sawit (TKSS). Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan hardskill dan softskill masyarakat Desa Semuntai dalam mengelola limbah TKKS melalui pendekatan greenovation, yakni inovasi berbasis ramah lingkungan. Metode yang digunakan meliputi metode seminar dan metode demonstrasi langsung pengolahan TKKS menjadi produk bernilai tambah. Kegiatan ini diikuti oleh 32 peserta yang terdiri dari perwakilan kelompok tani, pemerintah desa, bahkan perwakilan dari perusahaan. Evaluasi dilakukan melalui tiga pendekatan: evaluasi kognitif, evaluasi praktik, dan evaluasi kualitatif. Hasil evaluasi menunjukkan peningkatan pemahaman materi sebesar 80%, kemampuan praktik sebesar 75%, dan kepuasan terhadap metode seminar, demonstrasi, serta narasumber masing-masing sebesar 84%, 80%, dan 84%. Pelatihan ini menunjukkan bahwa masyarakat dapat mengembangkan keterampilan teknis dan kesadaran lingkungan secara signifikan melalui pendekatan yang interaktif dan aplikatif.Abstract: This training activity is part of an effort to manage empty oil palm fruit bunch (EFB) waste. The activity aims to enhance both the hard skills and soft skills of the community in Semuntai Village in managing EFB waste through a greenovation approach, an environmentally friendly innovation based on local potential. The methods used include seminars and hands-on demonstrations on processing EFB into value-added products. The activity was attended by 32 participants, including representatives from farmer groups, village government, and local companies. The evaluation was conducted through three approaches: cognitive evaluation, practical evaluation, and qualitative evaluation. The results showed an 80% increase in material comprehension, 75% in practical skills, and satisfaction levels of 84%, 80%, and 84% for the seminar method, demonstration method, and resource persons respectively. This training demonstrated that communities can significantly develop technical skills and environmental awareness through an interactive and practical approach.
SOSIALISASI PENGGUNAAN APLIKASI DUOLINGO DALAM MENINGKATAN KEMAMPUAN BAHASA INGGRIS DI SMP Istighfaroh, Faridatul; Kumalasari, Ana; Pradita, Tasya; Septiana, Vita Nugrah
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 9, No 2 (2025): April
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jmm.v9i2.29723

Abstract

Abstrak: Kemampuan Bahasa Inggris di desa kecil sangat memprihatinkan, contohnya salah satu sekolah menengah pertama (SMP) berbasis pesantren di desa Jatirogo kabupaten Tuban masih kesulitan dalam meningkatkan kemampuan Bahasa Inggris meskipun aplikasi pembelajaran Bahasa Inggris sudah sangat banyak dan mudah diakses melalui handphone. Pengabdian ini bertujuan untuk mengenalkan salah satu aplikasi Bahasa Inggris yakni Duolingo dalam meningkatkan kemampuan Bahasa Inggris siswa disana. Metode yang digunakan adalah sosialisasi di sebuah sekolah SMP berbasis pesantren yang ada di desa Jatirogo kabupaten Tuban. Jumlah yang ikut dalam sosialisasi adalah 90 orang. Hanya saja karena keterbatasan jumlah gadget (HP) yang bisa digunakan untuk praktik aplikasi Duolingo, maka peserta praktikum difokuskan pada kelas 7 saja yang berjumlah 26 orang. Adapun peserta lainnya tetap diberikan akses ke Duolingo diluar dari jadwal siswa kelas 7 sebagai tambahan pembelajaran namun tidak menjadi kelompok yang ditargetkan. Dalam sosialisasi ini dilakukan pretest saat sosialisasi dan posttetst dilakukan setelah satu minggu penggunaan aplikasi secara rutin untuk mengetahui keefektifan aplikasi Duolingo. Hasil menunjukkan adanya peningkatan kemampuan Bahasa Inggris sebesar 83% dari nilai rata-rata pretest 20-40 menjadi 45-65 saat posttest. Hal ini menunjukkan penggunaan aplikasi Duolingo berdampak positif bagi siswa.Abstract: English language skills in small villages are very worrying, for example, one of junior high schools with the Islamic boarding school-based in Jatirogo village, Tuban district, is still having difficulty in improving English language skills even though there are many English learning applications available and easily accessible via mobile phone. This service aims to introduce one of the English applications, namely Duolingo, in improving the English language skills of students there. The method used was socialization at an Islamic boarding school-based junior high school in Jatirogo village, Tuban district. The number who took part in the socialization was 90 people. However, due to the limited number of gadgets (mobile phones) that can be used to practice the Duolingo application, the practicum participants focused on class 7 with 26 people. Other participants were given the opportunity to access Duolingo outside the class 7 schedule as additional learning but not as targeted group. In this program, a pre-test was carried out during socialization and a post-test was carried out after one week of regular use of the application to determine the effectiveness of the Duolingo application. The results show an increase with 83% in English language skills from an average pre-test score of 20-40 to 45-65 at post-test. This shows that using the Duolingo application has a positive impact on students.
SMART INTELLIGENCE GAME SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS DI SDN 5 KARANGSARI Eka Afrida Ermawati; Aprilia Divi Yustita; Junaedi Adi Prasetyo
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 7, No 6 (2023): Desember
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jmm.v7i6.17779

Abstract

Abstrak: Penguasaan Bahasa Inggris ssangat dibutuhkan. Oleh karena itu pembelajaran Bahasa Inggris kemudian masuk kedalam kurikulum Pendidikan Indonesia. SDN 5 Karangsari merupakan salah satu Sekolah yang mengajarkan Bahasa Inggris sebagai muatan lokal. Sayangnya, keterbatasan waktu membuat pembelajaran tidak maksimal, Padahal kemampuan Bahasa Inggris siswa masih dalam katerori rendah. Untuk mengatasi masalah tersebut, tim pengabdian Politeknik Negeri Banyuwangi menciptakan game yang dapat digunakan sebagai media belajar siswa diluar jam sekolah. Tujuan dari kegiatan pengabdian ini adalah menciptakan suatu media pembelajaran yang dapat membantu anak-anak belajar Bahasa Inggris dengan menyenangkan dan fleksibel. Metode sosialisasi digunakan untuk memperkenalkan game ini kepada guru dan siswa. Mitra dari kegiatan ini adalah SDN 5 Karangsari. Evaluasi hasil digunakan setelah anak-anak menggunakan game tersebut. Sebelum penggunaan game, anak-anak diberikan pretest untuk mengetahui kemampuan awal mereka. Setelah menggunakan game ini, kemudian anak-anak diberikan post-test. Dari hasil post-test diketahui terjadi peningkatan kemampuan yang diperoleh siswa-siswa di SDN 5 Karangsari sebesar 80%.Abstract: Mastery of English is very much needed. Therefore, English language learning was incorporated into the Indonesian education curriculum. SDN 5 Karangsari is one of the schools that teaches English as a local content. Unfortunately, time constraints make learning not optimal, even though students' English skills are still in the low category. To overcome this problem, the Banyuwangi State Polytechnic service team created a game that can be used as a medium for students to learn outside of school hours. The purpose of this service activity is to create a learning media that can help children learn English in a fun and flexible way. The socialisation method is used to introduce this game to teachers and students. The partner of this activity is SDN 5 Karangsari. Outcome evaluation was used after the children used the game. Before using the game, the children were given a pretest to find out their initial ability. After using the game, the children were given a post-test. From the post-test results, it was found that there was an increase in the ability obtained by students at SDN 5 Karangsari by 80%. 
TEKNOLOGI PEMBUATAN PELLET UNGGAS DAN IKAN BERBASIS MAGGOT BSF MENGGUNAKAN MESIN CETAK VERTIKAL ROTARY TWIN ROLLER SHAFT Mastur Mastur; Nana Supriyana; Utis Sutisna; Bambang Sugiantoro; Tris Sugiarto
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 7, No 6 (2023): Desember
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jmm.v7i6.19442

Abstract

Abstrak: Kelompok Swadaya Mandiri (KSM) BIMA merupakan Bank Sampah di kelurahan Teluk, Banyumas, Jawa Tengah, yang mengelola sampah dengan tujuan memilah sampah organic sebagai pakan maggot BSF. Produk maggot menjadi tumpuan pendapatan kelompok dengan kapasitas produksi 100 kg/hari. Dengan sekitar 50 bok pembesaran maggot ukuran 1 meter x 1,25 meter. KSM belum memiliki fasilitas untuk mengolah maggot menjadi produk tepung maggot, maggot kering dan pellet ikan/unggas. KSM ini disamping mengelola sampah juga beternak unggas berupa ayam, bebek dan puyuh yang masih diberi pakan maggot fresh sehingga pertumbuhan belum optimal. Keterbatasan pengetahuan SDM dan minimnya teknologi proses menyebabkan kelompok belum mampu mengolah maggot menjadi pellet. Penerapan teknologi mesin cetak pellet rotary menghasilkan pellet unggas dengan mengacu SNI.7783.3.2013. Pelatihan dan workshop mampu meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan proses pembuatan pellet dan kerja TTG, sebesar 67%. Pembuatan pellet didasarkan pada rasio protein sesuai dengan usia pertumbuhan ternak. Pembuatan pellet dari maggot akan mengoptimalkan pemanfaatan sampah organic hasil pemilahan sebesar 95%, mereduksi biaya pakan 72%. Pendampingan usaha ternak pada pengelola sampah meningkatkan pendapatan tambahan sebesar 35%.Abstract: The KSM BIMA is an Independent Waste management in Teluk sub-district, Banyumas, which manages waste with the aim of sorting organic waste as feed for BSF maggots. Maggot products are the basis of the group's income with a production capacity of 100 kg/day. With around 50 maggot enlargement boxes measuring 1 meter x 1.25 meters. Maggot products are still sold in fresh form at a low selling price of around Rp. 4,000-6,000/kg. They do not yet have the facilities to process maggots into maggot flour, dried maggots and fish/poultry pellets. Apart from managing waste, this KSM also raises poultry in the form of chickens, ducks and quail which are still fed fresh maggot feed so that growth is not optimal. Limited knowledge of human resources and a lack of process technology means that the group is unable to process maggots into pellets. The application of rotary pellet molding machine technology produces poultry pellets referring to SNI.7783.3.2013. Training and workshops were able to increase knowledge and skills in the pellet making process and TTG work by 67%. Pellet making is based on the protein ratio according to the growth age of the animal. Making pellets from maggots will optimize the utilization of sorted organic waste by 95%, reducing feed costs by 72%. Assistance in livestock businesses to waste management increases additional income by 35%.
FAKTOR MANUSIA DALAM KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA: PENDIDIKAN DAN PELATIHAN SEBAGAI UPAYA MITIGASI RISIKO Ruliyanta, Ruliyanta; Kusuma, Idris; Ilyansyah, Sehan Ridho
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 9, No 2 (2025): April
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jmm.v9i2.30119

Abstract

Abstrak: Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) merupakan aspek penting dalam dunia industri dan konstruksi. Faktor manusia memiliki kontribusi yang signifikan terhadap keberhasilan implementasi K3. Faktor manusia mencakup berbagai aspek, mulai dari keterampilan, kesadaran, sikap, hingga budaya keselamatan yang diterapkan di tempat kerja. Tujuan utama dari kegiatan ini adalah untuk meningkatkan pemahaman pekerja tentang prosedur keselamatan kerja, memperkuat budaya keselamatan di tempat kerja, serta mengurangi angka kecelakaan akibat kesalahan manusia. Metode yang digunakan adalah dengan webinar. Dalam Kegiatan ini diikuti oleh 105 peserta dari berbagaimacam kalangan. Berdasarkan hasil evaluasi kegiatan, terjadi peningkatan pengetahuan peserta pelatihan sebesar 12,19%. Ini diperoleh dari hasil pre-test sebesar 81,43% yang meningkat menjadi 93,62% pada saat post-test. Sementara pelaksanaan kegiatan mendapatkan feedback yang posisitf dari peserta pelatihan dengan penilaian 3,525 pada skala 4.Abstract: Occupational Safety and Health (K3) is an important aspect of the industrial and construction world. The human factor has a significant contribution to the success of K3 implementation. Human factors cover various aspects, ranging from skills, awareness, and attitudes, to safety culture applied in the workplace. The main objective of this activity is to improve workers' understanding of occupational safety procedures, strengthen safety culture in the workplace, and reduce the number of accidents due to human error. The method used is webinars. This activity was attended by 105 participants from various backgrounds. Based on the results of the activity evaluation, there was an increase in the knowledge of training participants by 12.19%. This was obtained from the pre-test results of 81.43% which increased to 93.62% at the time of the post-test. Meanwhile, the implementation of the activity received positive feedback from training participants with an assessment of 3.525 on a scale of 4.