cover
Contact Name
Zulkarnain
Contact Email
dzul9787@gmail.com
Phone
+6287832631987
Journal Mail Official
selaparang.ummat@gmail.com
Editorial Address
Jl. KH. Ahmad Dahlan No.1, Pagesangan, Kec. Mataram, Kota Mataram, Nusa Tenggara Bar. 83115
Location
Kota mataram,
Nusa tenggara barat
INDONESIA
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan
ISSN : 26145251     EISSN : 2614526X     DOI : https://doi.org/10.31764/jpmb.v5i1.6393
SELAPARANG : Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan merupakan jurnal yang mendiseminasikan setiap pemikiran dan ide gagasan atas hasil penelitian dan pemanfaatan teknologi untuk diimplementasikan kepada masyarakat mencakup ; (1). Bidang ilmu pengetahuan ; MIPA (Matematika, Fisika, Kimia, Biologi), Terapan, Sosial, Budaya, Ekonomi, dan Kesehatan, (2). Pelatihan dan peningkatan hasil pendidikan dan (3). Pengembangan TIK (Teknologi Informasi dan Komunikasi).
Arjuna Subject : Umum - Umum
Articles 116 Documents
Search results for , issue "Vol 7, No 1 (2023): March" : 116 Documents clear
PENERAPAN WATER TREATMENT UNTUK MENINGKATAN KUALITAS AIR BUDIDAYA IKAN DI LOKASI WISATA EDUKASI DESA TAMBONG BANYUWANGI Mita Ayu Liliyanti; Eli Novita Sari
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 7, No 1 (2023): March
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v7i1.12163

Abstract

ABSTRAKKabupaten Banyuwangi merupakan kabupaten terluas di Provinsi Jawa Timur yang terletak di ujung Pulau Jawa. Sektor perikanan memiliki potensi untuk terus dikembangkan dalam rangka mewujudkan ketahanan pangan dan sebagai sumber protein yang sangat dibutuhkan oleh manusia. Kelompok Budidaya Ikan Susukan Lestari di bawah binaan Desa Tambong, telah berhasil melahirkan suatu terobosan untuk memberikan nilai tambah bagi desa dengan menghadirkan lokasi wisata edukasi yang bergerak dibidang perikanan dan pertanian. Namun, kualitas air yang digunakan masih sangat rendah,  khususnya tingkat kekeruhan yang menjadi permasalahan dalam perkembangan usaha ini. Pada kegiatan ini dilakukan  pendampingan untuk penerapan water treatment atau pengolahan air sebelum dialirkan ke kolam budidaya. Kegiatan ini dilaksanakan di Lokasi Wisata Edukasi Perikanan dan Pertanian Desa Tambong, Kecamatan Kabat, Kabupaten Banyuwangi. Alat yang digunakan berupa mesin pompa untuk memompa air dari sungai menuju wadah filter. Wadah Filter yang digunakan tiga buah dengan kapasitas 350 liter. Selanjunya bahan filter yang digunakan adalah batu zeolite, ijuk, pasir silika, dakron, japmat (penyaring mekanis), arang aktif dan kaporit. Hasil pengukuran menunjukkan bahwa perlakuan filter memberikan pengaruh terhadap perubahan kadar nitrat, pH dan total plankton. Sedangkan perubahan kekeruhan dapat diamati langsung secara fisik dan memberikan pengaruh yang sangat berbeda. Kata kunci: desa Tambong; wisata edukasi; pengelolaan air; kekeruhan ABSTRACTBanyuwangi Regency is the largest district in East Java Province which is located at the tip of Java Island. The fisheries sector has the potential to continue to be developed to realize food security and as a source of protein that is needed by humans. The Susukan Lestari Fish Cultivation Group under the guidance of Tambong Village has succeeded in creating a breakthrough to provide added value to the village by presenting educational tourism sites engaged in fisheries and agriculture. However, the quality of the water used is still very low, especially the level of turbidity which is a problem in the development of this business. This activity is carried out by assisting with the application of water treatment or water treatment before it is channeled into the cultivation pond. This activity was carried out at the Tambong Village Fisheries and Agriculture Educational Tourism Site, Kabat District, Banyuwangi Regency. The tool used is a pumping machine to pump water from the river to the filter container. Filter containers used 3 (three) pieces with a capacity of 350 liters. Furthermore, the filter materials used are zeolite stone, palm fiber, silica sand, darkon, japmat, activated charcoal, and chlorine. The measurement results showed that the filter treatment affected changes in nitrate levels, pH, and total plankton. Meanwhile, changes in turbidity can be observed directly physically and have very different effects. Keywords: tambong village; educational tourism; water treatment; turbidity.
SOSIALISASI PENDAMPINGAN PROGRAM KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA PADA PEDAGANG DI PASAR BUNUL REJO KECAMATAN BLIMBING KOTA MALANG Nafilatul Fitri; Rizki Mustika Riswari
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 7, No 1 (2023): March
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v7i1.13204

Abstract

ABSTRAKPasar merupakan objek vital nasional dalam pemenuhan kebutuhan masyarakat. Jumlah pasar di Indonesia pada akhir tahun 2021 mencapai 16.175 buah dan terdapat 53 pasar telah mendapatkan sertifikat SNI. Bentuk perhatian pemerintah dalam melindungi kesehatan masyarakat khususnya sektor informal yaitu menggalakkan program pos UKK (pos Upaya Kesehatan Kerja). Pasar Bunulrejo diketahui tidak memiliki pos ukk sehingga penerapan keselamatan dan kesehatan kerja di lokasi tersebut perlu diperhatikan. Tujuan kegiatan ini adalah melakukan identifikasi permasalahan dasar di pasar Bunulrejo Kota Malang, melakukan pendampingan kader pos UKK dalam melakukan identifikasi bahaya dan perumusan pengendalian bahaya di tempat kerja. Metode yang digunakan adalah PAR (Participatory Action Research) dengan melakukan 2 kegiatan yaitu Survei Mawas Diri (SMD) dan Musyawarah Masyarakat Desa (MMD). Kegiatan diikuti oleh 14 orang kader pos UKK dan 6 orang pengelola pasar Bunul Rejo. Evaluasi dilakukan dengan menggunakan pre dan post-test pada kegiatan MMD untuk mengetahui pengetahuan kader pos UKK tentang bahaya di lingkungan pasar. Kegiatan SMD diawali dengan pemaparan materi terkait pentingnya pos UKK dan dasar keselamatan dan kesehatan kerja. Berdsarkan hasil kegiatan SMD, diketahui bahwa bahaya keselamatan dan kesehatan kerja di pasar Bunul Rejo yaitu berupa kebisingan alat pemarut kelapa/ penggiling daging, postur kerja janggal pedagang sembako, sisa sayuran tercecer di lantai, dan tidak konsentrasi dalam melakukan pemotongan. Kegiatan MMD diawali dengan pemaparan materi tugas pokok dan fungsi kader pos UKK dan langkah penilaian risiko di lingkungan pasar. Berdasarkan hasil evaluasi, diketahui bahwa pengetahuan peserta meningkat sebanyak 55,4% terkait identifikasi bahaya dan pemberian rekomendasi pengendalian risiko. Kegiatan MMD diakhiri dengan peresmian pos UKK oleh lurah setempat. Kegiatan ditindaklanjuti dengan pendampingan pos UKK dari Puskesmas setempat. Kata kunci: program keselamatan dan kesehatan kerja; Pos UKK; pasar bunul rejo. ABSTRACTThe market is a vital national object in fulfilling the needs of the community. The number of markets in Indonesia at the end of 2021 reached 16,175 and 53 markets have received SNI certificates. A form of government attention in protecting public health, especially the informal sector, is to promote the UKK post-program (Pos Upaya Kesehatan Kerja). Bunulrejo Market is known not to have an ukk post so the application of occupational safety and health at that location needs attention. The purpose of this activity is to identify basic problems in the Bunulrejo market in Malang City, assist UKK post cadres in identifying hazards and formulate hazard control in the workplace. The method used is PAR (Participatory Action Research) by conducting 2 activities, namely Introspective Survey (SMD) and Village Community Deliberation (MMD). The activities were attended by 14 UKK post cadres and 6 Bunul Rejo market managers. The evaluation was carried out using pre and post-test in MMD activities to determine the knowledge of UKK post cadres about hazards in the market environment. The SMD activity began with a presentation of material related to the importance of the UKK post and the basics of occupational safety and health. Based on the results of SMD activities, it is known that occupational safety and health hazards in the Bunul Rejo market are in the form of noise from coconut graters/meat grinders, awkward work postures of grocery traders, vegetable scraps scattered on the floor, and lack of concentration in cutting. The MMD activity began with a presentation of the main tasks and functions of the UKK post cadres and risk assessment steps in the market environment. Based on the evaluation results, it was found that the participants' knowledge increased by 55.4% related to hazard identification and risk control recommendations. The MMD activity ended with the inauguration of the UKK post by the local village head. The activity was followed up with UKK post assistance from the local health centre. Keywords: occupational safety and health program; UKK post program; bunul rejo market.
PEMBUATAN DESAIN GAPURA SEBAGAI UNSUR PEMBENTUK IDENTITAS DESA Prayogi Dwina Angga; Deddy Whinata Kardiyanto; Dwiham Herlambang
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 7, No 1 (2023): March
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v7i1.12982

Abstract

ABSTRAKKegiatan pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk membuat rancangan desain dan rencana anggaran biaya (RAB) gapura Desa Kromengan yang dapat menjadi sebuah identitas yang dapat menjadi penanda wilayah dan diwujudkan dalam bentuk gapura yang menjadi pintu gerbang. Pendekatan atau metode yang digunakan dalam rangka pengabdian kepada masyarakat ini adalah Participatory Rural Appraisal (PRA) yang merupakan sebuah pendekatan dengan mengajak masyarakat untuk berpartisipasi dalam proses pembangunan dan pengembangan melalui sebuah kegiatan. Kegiatan pengabdian ini menghasilkan beberapa capaian diantaranya:  desain gapura yang memiliki konsep arsitektural lokal Jawa Timur dengan unsur kontemporer yang diwarnai dengan ekspresi budaya Desa Kromengan dan dapat dipadukan dengan unsur-unsur modern; dan RAB dan desain gapura dibuat secara efisien, menarik tapi tidak berlebihan dan dapat direalisasikan. Produk berupa desain dan RAB yang dihasilkan dalam kegiatan pengabdian kepada masyarakat dalam bentuk gambar desain dan RAB telah memenuhi azas kemanfaatan dan dapat menjadi solusi terhadap kebutuhan dan dapat menjadi pembentuk identitas Desa Kromengan. Kata kunci: gapura; identitas; desa. ABSTRACTThis community service activity aims to make a design plan and budget plan (RAB) for the gate of Kromengan Village which can become an identity that can become an area marker and is manifested in the form of a gate that becomes the gate. The approach or method used in the context of community service is Participatory Rural Appraisal (PRA) which is an approach by inviting the community to participate in the process of development and development through an activity. This dedication activity resulted in several achievements including the design of the gate which has a local East Javanese architectural concept with contemporary elements colored by the cultural expressions of Kromengan Village and can be combined with modern elements; the RAB and the gate design are made efficiently, attractive but not excessive and realizable. Products in the form of designs and RAB produced in community service activities in the form of design drawings and RAB have fulfilled the principle of expediency and can be a solution to needs and can form the identity of Kromengan Village. Keywords: gate; identity; village.
PEMBERDAYAAN KADER KESEHATAN DALAM PENGELOLAAN DATA SKRINING GIZI LANSIA DI KECAMATAN PONCOKUSUMO KABUPATEN MALANG Nita Dwi Nur Aini; Wisoedhanie Widi Anugrahanti
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 7, No 1 (2023): March
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v7i1.13021

Abstract

ABSTRAKAdanya kegiatan pemberdayaan kader kesehatan dalam pengelolaan data skrining gizi lansia mengacu pada permasalahan yang ditemukan di Dusun Sukosari diantaranya: belum berkembangnya keterampilan kader kesehatan dalam melakukan pengelolaan data dari hasil skrining gizi pada lansia menggunakan instrument MNA. Adapun tujuan dari dilakukannya pengelolaan data kesehatan terutama dalam skrining gizi lansia yaitu untuk menghasilkan informasi yg berguna dalam pengambilan keputusan terkait status gizi lansia. Pengelolaan data skrining gizi lansia dihasilkan dari instrument MNA (Mini Nutritional Asesment) yang di desain untuk tujuan mengidentifikasi risiko malnutrisi pada usia lanjut sedini mungkin. Kegiatan ini dilaksanakan selama 3 hari dengan melakukan penyuluhan kepada peserta yang terlibat yaitu seluruh kader kesehatan di Dusun Sukosari, Desa Pandansari, Poncokusumo yang berjumlah 25 orang. Sebelum dan sesudah kegiatan, peserta akan diberikan tes dengan menjawab pertanyaan terkait materi yang akan diberikan sebagai salah satu alat untuk evaluasi dalam kegiatan ini. Hasil kegiatan menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan dan keterampilan kader yang menunjukkan peningkatan nilai antara sebelum dan sesudah pelaksanaan kegiatan yaitu sebesar 23%. Adanya peningkatan pengetahuan dan keterampilan kader kesehatan dalam mengelola data hasil skrining gizi pada lansia memberikan manfaat bagi Dusun Sukosari dalam mengidentifikasi status gizi lansia sebagai upaya preventif dalam mencegah terjadinya permasalahan kesehatan dan untuk mewujudkan desa siaga kesehatan.   Kata kunci: kader kesehatan; pengelolaan data; skrining; gizi; lansia ABSTRACTThe existence of health cadre empowerment activities in the management of elderly nutrition screening data refers to the problems found in Sukosari Hamlet including: health vulnerabilities that are underdeveloped in the management of nutrition screening results data on the elderly using the MNA instrument. The purpose of managing health data, especially in the nutritional screening of the elderly, is to produce nutritional information that is useful in making decisions regarding the status of the elderly. The management of elderly nutrition screening data was generated from the MNA (Mini Nutritional Assessment) instrument which was designed with the aim of identifying possible risks of malnutrition in the elderly. This activity was carried out for 3 days by conducting counseling to the participants involved, namely all health cadres in Sukosari Hamlet, Pandansari Village, Poncokusumo, totaling 25 people. Before and after the activity, participants will be given a test by answering questions related to the material that will be provided as an evaluation tool in this activity. The results of the activity show an increase in the knowledge and skills of cadres which shows an increase in value between before and after the implementation of the activity, namely by 23%. Increasing the knowledge and skills of health cadres in managing data on the results of elderly nutrition screening provides benefits for Dusun Sukosari in identifying the nutritional status of the elderly as a preventive effort to prevent health problems and create a health alert village. Keywords: health cadres; data management; screening; nutrition; elderly
PEMBERDAYAAN CAREGIVER LKS LU PANGESTI LAWANG ACCEPTENCE AND COMMITMENT THERAPY (ACT) SESI I DAN II Yafet Pradikatama Prihanto; Sr. Felisitas A Sri S Misc; Oktavia Indriyani
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 7, No 1 (2023): March
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v7i1.12284

Abstract

ABSTRAKLKS LU Pangesti Lawang memiliki 13 caregiver dan 1 orang Perawat, dan telah mendapatkan pelatihan terapi untuk mengatasi masalah psikogeriatri. Meskipun demikian salah satu caregiver mengatakan bahwa diperlukan kombinasi terapi untuk mengatasi masalah psikogeriatri, karena kondisi psikologis lansia berbeda dan kadang berubah dengan cepat. Berdasarkan temuan tersebut, tim pengabdian kepada masyarakat bermaksud untuk mengajarkan terapi sederhana untuk mengurangi kecemasan lansia kepada caregiver, yaitu acceptance and commitment therapy (ACT). Terapi ini dapat dilakukan oleh siapa saja yang telah mendapatkan pelatihan dari perawat. Terapi ini mengajarkan kepada lansia untuk menerima pikiran yang mengganggu dan tidak menyenangkan dengan menempatkan diri sesuai dengan nilai yang dianut sehingga ia akan menerima dengan kondisi yang ada. Kegiatan ini telah dilaksanakan melalui 3 tahapan. Tahap pertama yaitu melakukan perijinan dan koordinasi dengan pengelola panti terkait rencacna pelaksanaan. Tahap kedua adalah pemberian materi dan praktik Acceptance and Commitment Therapy (ACT) tahap I dan II. Tahap ketiga adalah evaluasi kegiatan yang meliputi evaluasi perasaan Caregiver setelah melakukan terapi ACT beserta  evaluasi pre test dan post test. Kegiatan ini telah terlaksana selama bulan November - Desember 2022, dan diikuti oleh 1 Perawat dan 13 Caregiver lansia. Hasil kegiatan pengabdian ini adalah ; pada pretest 14 peserta rata-rata mendapatkan nilai 5,20. Setelah dilakukan pelatihan dan dilakukan evaluasi akhir atau posttest pada 14 peserta didapatkan rata-rata nilai 8,50 atau terdapat kenaikan nilai rata-rata sebesar 24%. Dari hasil observasi didapatkan data bahwa caregiver dapat melakukan terapi ACT sesi I dan II kepada lansia secara langsung dengan nilai rat-rata 80. Berdasarkan hasil pre dan post test  dengan perubahan yang signifikan dan hasil observasi dengan nilai yang baik, maka dapat disimpulkan bahwa peserta pengabdian masyarakat  mampu melakukan praktikum ACT Sesi I dan II dengan baik dan tepat. Secara keseluruhan kegiatan berjalan lancar karena dukungan dari pengelola Panti. Kata Kunci : caregiver; lansia;  kecemasan; panti werdha; acceptance and commitment therapy (ACT) ABSTRACTLKS LU Pangesti Lawang has 13 caregivers and 1 nurse, and has received therapy training to deal with psychogeriatric problems. Even so, one of the caregivers said that a combination of therapies was needed to deal with psychogeriatric problems, because the psychological conditions of the elderly were different and sometimes changed rapidly. Based on these findings, the community service team intends to teach a simple therapy to reduce the anxiety of the elderly to caregivers, namely acceptance and commitment therapy (ACT). This therapy can be done by anyone who has received training from a nurse. This therapy teaches the elderly to accept disturbing and unpleasant thoughts by placing themselves according to their values so that they will accept the existing conditions. This activity has been carried out through 3 stages. The first stage is obtaining permits and coordinating with the management of the orphanage regarding the implementation plan. The second stage is the provision of material and practice of Acceptance and Commitment Therapy (ACT) stages I and II. The third stage is activity evaluation which includes evaluating the Caregiver's feelings after carrying out ACT therapy along with pre-test and post-test evaluations. This activity was carried out during November - December 2022, and was attended by 1 nurse and 13 elderly caregivers. The results of this service activity are; in the pretest 14 participants averaged a score of 5.20. After the training was carried out and the final evaluation or posttest was carried out on 14 participants, an average value of 8.50 was obtained or there was an increase in the average value of 24%. From the observation results, it was found that caregivers can perform ACT sessions I and II therapy directly for the elderly with an average value of 80. Based on the results of the pre and post tests with significant changes and the results of observations with good scores, it can be concluded that the service participants the community is able to carry out ACT Sessions I and II practicum properly and correctly. Overall the activity ran smoothly due to the support from the Panti management. Keywords: caregiver; elderly; anxiety; nursing home; acceptance and commitment therapy (ACT)
PEMANFAATAN SAMPAH ORGANIK RUMAH TANGGA SEBAGAI PAKAN FERMENTASI HEWAN TERNAK Fihiruddin Fihiruddin; Fachrudi Hanafi; Nurul Inayati; Muhammad Hasbi
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 7, No 1 (2023): March
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v7i1.13042

Abstract

ABSTRAKSampah dan pengelolaannya menjadi masalah yang sangat penting, jika tidak dikelolah dengan baik dapat mengakibatkan terjadinya perubahan keseimbangan lingkungan. Sampah rumah tangga yang dihasilkan oleh masyarakat di desa Karang Bayan biasanya hanya dibakar, sehingga dapat terjadi pencemaran lingkungan seperti polusi udara dan lingkungan menjadi kotor serta dapat menimbulkan masalah kesehatan bagi masyarakat. Mata pencaharian sebagian besar penduduk Desa karang bayan adalah petani dan peternak. Pengabdian kepada masyarakat ini dilakukan untuk mengatasi permasalahan sampah rumah tangga di desa Karang Bayan menjadi bahan yang mempunyai nilai ekonomis yaitu pakan ternak. Pengolahan pakan ternak secara fermentasi berguna untuk meningkatkan produktivitas hewan ternak. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat dilakukan dengan metode penyuluhan, demontrasi dan latihan. Hasil kegiatan di penyuluhan yang diberikan, masyarakat Desa Karang Bayan mengetahui dampak negatif sampah rumah tangga yang tidak dikelolah dengan baik terhadap kesehatan dan lingkungan, masyarakat mengetahui jenis sampah organik dan anorganik serta mampu melakukan pemisahan kedua jenis sampah rumah tangga tersebut dan masyarakat dapat mengolah sampah organik rumah tangga menjadi pakan ternak dengan metode fermentasi secara mandiri. Pakan fermentasi yang dibuat sudah dimanfaatkan oleh beberapa peternak di Desa Karang Bayan sebagai pakan terutama untuk ternak unggas. Kata kunci: sampah organic; masalah kesehatan; pakan fermentasi. ABSTRACTWaste and its management become a very crucial problem, if not managed properly it can lead to changes in the environmental balance. Household waste produced by the community in Karang Bayan village is usually only burned, so that environmental pollution can occur such as air pollution and the environment becomes dirty and can cause health problems for the community. The livelihoods of most residents of Karang Bayan Village are farmers and ranchers. This community service is carried out to overcome the problem of household waste in Karang Bayan village into material that has economic value, that is animal feed. Fermentation of animal feed processing is useful for increasing the productivity of livestock. Community service activities are carried out using counseling, demonstration and training methods. The results of the activities from the counseling given to the people of Karang Bayan Village to find out the negative impact of household waste that is not managed properly on health and the environment. The community knows the types of organic and inorganic waste and is able to separate the two types of household waste and the community can process household organic waste into animal feed with the fermentation method independently. Fermented feed has been used as animal feed in Karang Bayan Village, especially for poultry. Keywords: organic waste; helath problem; fermented feed.
BUDIDAYA TANAMAN CABAI MERAH DALAM POT SEBAGAI STIMULUS ANAK USIA DINI DENGAN METODE PROJECT BASED LEARNING Jefri Pandu Hidayat; Siti Munfarida; Meidi Arisalwadi; Wahyu Ainul Wafi
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 7, No 1 (2023): March
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v7i1.12212

Abstract

ABSTRAKAnak usia dini (0-6 tahun) memerlukan banyak stimulus perkembangan fisik dan otak hingga mencapai titik optimal. Pola kecerdasan pertumbuhan dicerminkan pada tiga macam bagian yaitu IQ, EQ, dan SQ. Anak-anak usia dini pada pemusatan belajar Arena Belajar KIDS masih memiliki kecenderungan untuk bermain gadget hingga lupa waktu. Salah satu solusinya adalah mengajak para siswa untuk menanam cabai di dalam pot. Bahan yang digunakan adalah bibit tanaman cabai merah, media tanam berupa tanah, pasir, dan kompos serta ditambahkan sekam pada permukaan tanah. Rasio antara tanah, pasir, dan kompos yang digunakan adalah 2:1:1 (v/v). Setelah empat bulan sejak acara pembukaan dan penyemaian benih cabai merah, terdapat 21 tanaman yang berhasil tumbuh dengan baik dengan rerata 37,38 cm; 4,5 buah; 44,71 buah secara berturut-turut tinggi tanaman, jumlah cabang, dan daun pada tanaman. Tingkat keberhasilan program penanaman cabai dalam pot sebesar 70% yang didorong dari hasil verifikasi para wali murid melalui kuisioner. Hasil verifikasi tersebut menyatakan bahwa program menstimulasi motorik anak dengan rerata baik (3,25). Diharapkan kerja sama dengan mitra terus berlanjut yang mengajak para murid untuk lebih peduli dengan lingkungan sekitar, seperti pembuatan kebun sayur terpadu atau perakitan hidroponik sebagi unjuk stimulus motorik pada anak usia dini. Kata kunci: cabai merah; media tanam; kecerdasan; usia dini ABSTRACTEarly childhood (0-6 years) requires additional stimulus for physical and brain development to reach the optimal point. The intelligence growth pattern is reflected in three kinds of parts, namely IQ, EQ, and SQ. Children in the KIDS Learning Arena learning center still have a tendency to play with gadgets so they forget the time. The solution invited children to plant chilies in pots. The materials used are red chili plant seeds, planting media in the form of soil, sand, and compost then rice husk addition on surface level. The ratio between soil, sand, and compost was used at 2:1:1 (v/v). After four months after the opening and seeding of red chilies, there were 21 plants that managed to grow well with an average of 37.38 cm; 4.5 pieces; 44.71 fruit respectively plant height, number of branches, and leaves on the plant. The success rate of the chili planting program in pots is 70% which drove the results by their teacher verification through questionnaires with a good average (3.25). Hopefully, the cooperation will continue to encourage students to care more about its environment, such as building an integrated vegetable garden or hydroponic assembly as a demonstration of motor stimulation in early childhood. Keywords: red chilli; cultivation media; intelligence; child
PELATIHAN KADER TENTANG PERSONAL HIGIENE DAN HIGIENE SANITASI MAKANAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS CIKARANG Widya Lestari Nurpratama
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 7, No 1 (2023): March
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v7i1.12233

Abstract

ABSTRAKMenurut profil Dinas Kesehatan Kabupaten Bekasi Tahun 2020 terjadi 23.591 kasus diare. Selain diare, keracunan makanan juga pernah terjadi di Kabupaten Bekasi. Diare dan keracunan makanan salah satunya timbul karena kontaminasi makanan yang diakibatkan kurangnya penerapan personal higiene dan higiene sanitasi makanan. Penyelenggaraan makanan khususnya pada bagian personal higiene dan higiene sanitasi pada makanan merupakan suatu langkah yang harus dipenuhi untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Keberhasilan untuk mewujudkan penjamah makanan atau pedagang makanan dapat memahami dan mengaplikasikan personal higiene dan higiene sanitasi makanan dalam upaya pencegahan penyakit memerlukan dukungan dari berbagai pihak salah satunya kader. Tujuan kegiatan ini adalah memberikan pengetahuan dan keterampilan dalam mendukung tugas kader dalam memberikan dorongan, pengetahuan atau keterampilan terkait personal higiene dan higiene sanitasi makanan. Jumlah kader yang ikut dalam pelatihan sebanyak 20 orang yang merupakan kader di wilayah Puskesmas Cikarang. Berdasarkan hasil observasi dan wawancara, kader belum memiliki latar belakang pengetahuan yang cukup dalam hal personal higiene dan higiene sanitasi makanan, dan mereka belum pernah mendapatkan pelatihan terkait hal itu. Pelatihan dilakukan dengan pemberian penyuluhan dengan media leaflet kemudian praktik aplikasi personal higiene yaitu langkah mencuci tangan. Hasil pelaithan kader menunjukan bahwa secara signifikan terdapat peningkatan pengetahuan kader setelah dilakukan penyuluhan sebesar 95%. Kemudian hasil praktik kader mengenai cara mencuci tangan yang baik sebagian besar sudah bisa melakukannya dan sudah bisa mengulang kembali materi yang disampaikan pada saat pelatihan. Kata kunci: higiene sanitasi makanan; kader; penjamah makanan; personal higiene. ABSTRACTAccording to the profile of the Bekasi District Health Office, in 2020 there were 23,591 cases of diarrhea. Apart from diarrhea, food poisoning has also occurred in Bekasi Regency. One of the causes of diarrhea and food poisoning is food contamination caused by a lack of personal hygiene and food sanitation hygiene.Organizing food, especially in the personal hygiene and sanitation hygiene section of food is a step that must be fulfilled to improve public health status. The success of realizing food handlers or food traders can understand and apply personal hygiene and food sanitation hygiene in an effort to prevent disease requires support from various parties, one of which is cadres. The purpose of this activity is to provide knowledge and skills to support cadres' duties in providing encouragement, knowledge or skills related to personal hygiene and food sanitation hygiene. The number of cadres who participated in the training was 20 people who were cadres in the Cikarang Health Center area. Based on the results of observations and interviews, cadres did not have sufficient background knowledge in terms of personal hygiene and food sanitation hygiene, and they had never received training in this regard. The training was carried out by providing counseling using leaflet media and then practicing personal hygiene applications, namely the step of washing hands. The results of cadre training showed that there was a significant increase in cadre knowledge after counseling. Then the results of the practice of cadres regarding how to wash hands properly, most of them have been able to do it and have been able to repeat the material presented during the training. Keywords: cadre, food hygiene and sanitation hygiene; food handlers; personal hygiene.
EDUKASI PENINGKATAN PARTISIPASI PRIA DALAM KEPESERTAAN PROGRAM KELUARGA BERENCANA DI WILAYAH LAHAN BASAH (KECAMATAN MARTAPURA BARAT KABUPATEN BANJAR) Meitria Syahadatina Noor; Andini Octaviana Putri; Fakhriyah Fakhriyah
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 7, No 1 (2023): March
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v7i1.13317

Abstract

ABSTRAKContraceptive prevalence rate (CPR) merupakan salah satu indikator pelayanan Keluarga Berencana (KB).  Data CPR Kalimantan Selatan berdasarkan BKKBN Kalimantan Selatan menunjukkan persentase yang menggunakan KB Modern adalah 67,5%.  Salah satu Kabupaten/Kota dengan capaian CPR terendah di Kalimantan Selatan adalah Kabupaten Banjar (66,6%).  Data KB pria yang menjadi akseptor kondom di Kabupaten Banjar hanya 1,03% dan metode Kontrasepsi Pria (MOP) 0,09% dari jumlah pasangan usia subur (PUS).  Pelaksanaan kegiatan ini bertempat di wilayah kerja puskesmas Martapura Barat, Senin, 25 Juli 2022 dengan melibatkan 30 suami dari PUS.  Pengabdian ini bertujuan untuk meningkatkan partisipasi pria dalam kepeserta program KB.  Metode yang digunakan dalam kegiatan ini yaitu dengan ceramah menggunakan media video, booklet dan alat peraga. Penilaian pre-test dan post-test pengetahuan PUS dilakukan untuk menilai keberhasilan program.  Hasil analisis data menunjukkan terdapat peningkatan bermakna skor pengetahuan, persepsi dan partisipasi pria dalam program KB, tapi belum dapat meningkatkan skor sikap secara bermakna. Selanjutnya adalah pria dapat lebih dilibatkan sebagai peserta edukasi tentang KB untuk meningkatkan partisipasi dalam program KB, dan dilakukan secara berulang. Kata kunci: lahan basah; partisipasi pria; peserta KB ABSTRACTContraceptive prevalence rate (CPR) is one of the Family Planning Service Indicator.  CPR data of Kalimantan Selatan based on BKKBN Kalimantan Selatan show a percentage whose use modern KB are 67,5%.  One of the city with the lowest CPR gain in South Kalimantan is Kabupaten Banjar (66,6%).  Based on data, male as condom acceptor in Kabupaten Banjar is only 1,03% and percentage of Male Contraception Method reach 0,09% from (PUS). Our purpose is to increase men's participation in family planning program participants. The method of implementing community service is by providing education with lecture using video media, booklet, and other props to PUS. Pretest and posttest assessment of PUS knowledge was carried out to assess program success. The results of the data analysis showed that there was a significant increase in the scores of men's knowledge, perceptions and participation in the family planning program, but had not be able to significantly increase the attitude score. Furthermore, men can be more involved as participants in education about family planning to increase participation in family planning programs, and this is done repeatedly.Keywords: KB participants; male participation; wet-land
PENYULUHAN PENINGKATAN PRODUKTIVITAS TERNAK MELALUI TEKNOLOGI INSEMINASI BUATAN (IB) Fahrullah Fahrullah; Mohamad Ervandi; Susan Mokoolang; Yusriyah Atikah Gobel; Moh. Muchlis Djibran
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 7, No 1 (2023): March
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v7i1.13336

Abstract

ABSTRAKInseminasi Buatan (IB) merupakan salah satu teknologi dalam budidaya ternak untuk peningkatan populasi dan mutu genetik ternak. Kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk mentranformasikan pengetahuan tentang teknologi inseminasi buatan serta memberikan pemahaman yang benar tentang cara pendeteksian birahi pada ternak. Pelaksanaan kegiatan pengabdian pada masyarakat ini dilakukan dengan menggunakan metode ceramah dan diskusi. Hasil dari kegiatan ini terlihat bahwa masyarakat di desa Bulila sangat antusias dalam menerima materi yang diberikan sehingga pengetahuan serta pemahaman tentang inseminasi buatan pada ternak meningkat. Dari hasil kegiatan penyuluhan ini dapat menjadi salah satu langkah untuk memperbaiki permasalahan-permasalahan yang ada pada peternak yang berkaitan dengan teknologi inseminasi buatan sehingga produktivitas ternak dapat meningkat. Kata kunci: inseminasi buatan; teknologi; ternak, produktivitas. ABSTRACTArtificial Insemination (IB) is one of the technologies in livestock cultivation to increase livestock's population and genetic quality. This program aims to share knowledge about artificial insemination technology and give appropriate information on how to detect lust in livestock. This program used socialisation and discussion methods. The result of this program showed that the society at Desa Bulila are more enthusiastic in receiving the material that had been delivered, so their knowledge in artificial insemination in livestock increased. The outcome of this program could be one of the steps to correct some problems that exist in breeders related to artificial insemination technology, then the productivity in livestock can be increased. keywords: artificial insemination; technology; livestock; productivity.

Page 3 of 12 | Total Record : 116