Claim Missing Document
Check
Articles

Found 25 Documents
Search

Faktor Perubahan Kualitas Diet dengan Indonesia Healthy Eating Index pada Penderita PJK Widya Lestari Nurpratama; Dodik Briawan; Woro Riyadina
Indonesian Journal of Human Nutrition Vol. 9 No. 2 (2022)
Publisher : Department of Nutrition, Faculty of Health Sciences, Universitas Brawijaya Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.ijhn.2022.009.02.8

Abstract

Penilaian kualitas diet dengan metode Healthy Eating Index (HEI) versi Indonesia belum banyak digunakan. Metode HEI penting digunakan untuk melihat kualitas diet seseorang dalam keadaan sakit atau sehat yang nantinya bisa untuk menunjukan status kesehatan masa kini dan masa depan yang dilihat dari segi gizi. Tujuan penelitian adalah menganalisis faktor-faktor yang berpengaruh terhadap perubahan kualitas diet pada penderita Penyakit Jantung Koroner (PJK). Penelitian ini menggunakan data Studi Kohort Faktor Risiko Penyakit Tidak Menular periode tahun 2013-2016. Ditemukan 124 kasus baru PJK dari hasil EKG. Konsumsi pangan menggunakan metode 1x24 jam setahun sebelum PJK dan setahun setelah PJK. Kualitas diet dengan US-HEI yang dimodifikasi jumlah porsinya sesuai dengan pedoman gizi seimbang Indonesia. Perubahan kualitas diet dinilai dari selisih skor HEI setelah PJK dengan sebelum PJK. Terdapat perbedaan perubahan dan peningkatan kualitas diet yang signifikan yaitu pada skor total kualitas diet 7.9%, secara spesifik pada skor komponen buah-buahan 51.9%, kacang-kacangan 16.9%, dan sodium 10.6%. Faktor-faktor yang memengaruhi peningkatan kualitas diet pada penderita PJK yaitu pendapatan keluarga cukup, dan aktivitas fisik yang cukup. Sedangkan faktor yang memengaruhi penurunan kualitas diet yaitu kadar kolesterol HDL yang tinggi. Hasil ini menegaskan bahwa untuk pencegahan PJK harus diikuti dengan meningkatkan aktivitas fisik, disertai dengan dukungan pendapatan yang cukup.
PENYULUHAN PENTINGNYA PENIMBANGAN PADA BALITA DI POSYANDU MERPATI 3 DESA KARANG ASIH KECAMATAN CIKARANG UTARA Widya Lestari Nurpratama; Kiki Puspasari; Nurul Ekawati; Salsabilla Annisa; Tiya Astuti
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 7, No 1 (2023): March
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v7i1.13157

Abstract

ABSTRAKPosyandu memiliki peran penting untuk meningkatkan pelayanan kesehatan dasar di masyarakat, dengan sasaran bayi dan balita. Kegiatan rutin yang dilakukan posyandu salah satunya adalah penimbangan pada balita. Melalui penimbangan balita dapat diketahui apakah status gizi balita yang bermasalah sehingga dapat dilakukan intervensi yang sesuai dengan permasalahannya dan juga sebagai deteksi dini gangguan pertumbuhan pada balita. Capaian rata-rata penimbangan balita di Indonesia pada tahun 2021 adalah 69% anak. Jumlah yang meningkat dari tahun 2020 sebesar 61,3% anak. Metode pemberian penyuluhan dengan ceramah, tanya jawab, pre test dan post test. Tujuan penyuluhan untuk mengetahui pentingnya penimbangan pada balita di posyandu Merpati 3 Desa Karang Asih Kecamatan Cikarang Utara. Waktu pelaksanaan penyuluhan tanggal 29 Agustus 2022. Populasi dalam penyuluhan adalah semua ibu yang memiliki balita dengan 20 responden. Teknik  pengambilan data dengan kuesioner dan observasi daftar hadir ibu balita. Hasil penyuluhan menunjukkan pengetahuan ibu rendah terdapat 9 ibu dengan persentase 45% turun dari sebelumnya persentase adalah 60%. Terdapat 45% dengan pengetahuan kurang setelah dilakukan penyuluhan tentang penimbangan, ada beberapa faktor pengetahuan ibu tidak meningkat salah satunya ibu tidak fokus pada materi yang disampaikan. Berdasarkan hasil tersebut, disarankan untuk meningkatkan penyuluhan pada ibu yang memiliki pengetahuan rendah, kurang dukungan keluarga dan memiliki motivasi yang rendah. Kata kunci: pengetahuan; penimbangan; penyuluhan; posyandu ABSTRACTPosyandu has an important role to improve basic health services in the community, targeting infants and toddlers. One of the routine activities carried out by Posyandu is weighing children under five. Through weighing toddlers it can be seen whether the nutritional status of toddlers is problematic so that appropriate interventions can be carried out according to the problem and also as early detection of growth disorders in toddlers. The average achievement of weighing children under five in Indonesia in 2021 is 69% of children. The number increased from 2020 by 61.3% of children. Methods of providing counseling with lectures, question and answer, pre test and post test. The purpose of counseling is to find out the importance of weighing children under five at Posyandu Merpati 3, Karang Asih Village, North Cikarang District. The time for counseling is August 29, 2022. The population in counseling is all mothers with toddlers with 20 respondents. Data collection techniques with questionnaires and observation of the attendance list of mothers under five. The results of counseling showed that there were 9 mothers with low knowledge of mothers with a percentage of 45%, down from the previous percentage of 60%. There were 45% with less knowledge after counseling about weighing was carried out, there were several factors that the mother's knowledge did not increase, one of which was that the mother did not focus on the material presented. Based on these results, it is recommended to increase counseling for mothers who have low knowledge, lack family support and have low motivation. Keywords: counseling; knowledge; posyandu; weighing
PELATIHAN KADER TENTANG PERSONAL HIGIENE DAN HIGIENE SANITASI MAKANAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS CIKARANG Widya Lestari Nurpratama
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 7, No 1 (2023): March
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v7i1.12233

Abstract

ABSTRAKMenurut profil Dinas Kesehatan Kabupaten Bekasi Tahun 2020 terjadi 23.591 kasus diare. Selain diare, keracunan makanan juga pernah terjadi di Kabupaten Bekasi. Diare dan keracunan makanan salah satunya timbul karena kontaminasi makanan yang diakibatkan kurangnya penerapan personal higiene dan higiene sanitasi makanan. Penyelenggaraan makanan khususnya pada bagian personal higiene dan higiene sanitasi pada makanan merupakan suatu langkah yang harus dipenuhi untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Keberhasilan untuk mewujudkan penjamah makanan atau pedagang makanan dapat memahami dan mengaplikasikan personal higiene dan higiene sanitasi makanan dalam upaya pencegahan penyakit memerlukan dukungan dari berbagai pihak salah satunya kader. Tujuan kegiatan ini adalah memberikan pengetahuan dan keterampilan dalam mendukung tugas kader dalam memberikan dorongan, pengetahuan atau keterampilan terkait personal higiene dan higiene sanitasi makanan. Jumlah kader yang ikut dalam pelatihan sebanyak 20 orang yang merupakan kader di wilayah Puskesmas Cikarang. Berdasarkan hasil observasi dan wawancara, kader belum memiliki latar belakang pengetahuan yang cukup dalam hal personal higiene dan higiene sanitasi makanan, dan mereka belum pernah mendapatkan pelatihan terkait hal itu. Pelatihan dilakukan dengan pemberian penyuluhan dengan media leaflet kemudian praktik aplikasi personal higiene yaitu langkah mencuci tangan. Hasil pelaithan kader menunjukan bahwa secara signifikan terdapat peningkatan pengetahuan kader setelah dilakukan penyuluhan sebesar 95%. Kemudian hasil praktik kader mengenai cara mencuci tangan yang baik sebagian besar sudah bisa melakukannya dan sudah bisa mengulang kembali materi yang disampaikan pada saat pelatihan. Kata kunci: higiene sanitasi makanan; kader; penjamah makanan; personal higiene. ABSTRACTAccording to the profile of the Bekasi District Health Office, in 2020 there were 23,591 cases of diarrhea. Apart from diarrhea, food poisoning has also occurred in Bekasi Regency. One of the causes of diarrhea and food poisoning is food contamination caused by a lack of personal hygiene and food sanitation hygiene.Organizing food, especially in the personal hygiene and sanitation hygiene section of food is a step that must be fulfilled to improve public health status. The success of realizing food handlers or food traders can understand and apply personal hygiene and food sanitation hygiene in an effort to prevent disease requires support from various parties, one of which is cadres. The purpose of this activity is to provide knowledge and skills to support cadres' duties in providing encouragement, knowledge or skills related to personal hygiene and food sanitation hygiene. The number of cadres who participated in the training was 20 people who were cadres in the Cikarang Health Center area. Based on the results of observations and interviews, cadres did not have sufficient background knowledge in terms of personal hygiene and food sanitation hygiene, and they had never received training in this regard. The training was carried out by providing counseling using leaflet media and then practicing personal hygiene applications, namely the step of washing hands. The results of cadre training showed that there was a significant increase in cadre knowledge after counseling. Then the results of the practice of cadres regarding how to wash hands properly, most of them have been able to do it and have been able to repeat the material presented during the training. Keywords: cadre, food hygiene and sanitation hygiene; food handlers; personal hygiene.
PEMBUATAN KOMIK “JAJANANKU SEHAT” SEBAGAI MEDIA EDUKASI MAKANAN JAJANAN PADA REMAJA DI SMP NEGERI 2 CIKARANG UTARA Nur Fauzia Asmi; Kiki Puspasari; Widya Lestari Nurpratama
Martabe : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 6, No 2 (2023): martabe : jurnal pengabdian kepada masyarakat
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jpm.v6i2.365-372

Abstract

Perilaku jajanan sembarangan dan tidak terkontrol sering menjadi masalah tersendiri bagi anak sekolah. Dampak dari makanan jajanan yang kurang sehat mengakibatkan asupan gizi yang kurang optimal pada anak sehingga dapat mengakibatkan masalah kesehatan. Salah satu cara untuk mengontrol kebiasaan jajan adalah dengan pemberian edukasi. Media komik edukasi merupakan alternatif pemberian edukasi untuk meningkatkan pengetahuan remaja. Tujuan pengabdian masyarakat ini adalah membuat media edukasi dalam bentuk “komik jajananku sehat” sebagai media peningkatan edukasi. Kegiatan pengabdian masyarakat ini dilaksanakan di SMP Negeri 2 Cikarang Utara dengan melibatkan siswa/siswi sebanyak 40 responden dan guru. Metode pelaksanaan dalam pengabdian masyarakat ini adalah (1) membuat komik edukasi “jajananku sehat; (2) Pemberian edukasi kepada remaja dengan menggunakan media komik jajananku sehat dan dievaluasi menggunakan pre dan post test; (3) Evaluasi media melibatkan guru. Kegiatan Pengabdian dilakukan dari pembuatan media komik sejak 1-11-2022, percobaan media pada tanggal 12-11-2022 dan evaluasi pada 17–11-2022. Hasil dari kegiatan pengabdian ini adalah (1) Terbentuk komik edukasi “jajanan sehat”; (2) Terdapat pengaruh penggunaan media komik sebagai edukasi makanan jajanan terhadap peningkatan pengetahuan siswa dengan nilai p-value 0.000; (3) Hasil evaluasi menunjukkan bahwa komik sangat menarik dan mudah dipahami untuk kalangan remaja. Diharapkan terdapat pengembangan topik lain dengan menggunakan media komik.
PELATIHAN PENGOLAHAN MAKANAN AMAN DAN SEHAT PADA KADER DAN IBU-IBU PKK DI WILAYAH KERJA PUESKESMAS CIKARANG Kiki Puspa Sari; Widya Lestari Nurpratama; Deni Alamsah
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 7, No 2 (2023): June
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v7i2.14314

Abstract

ABSTRAKMakanan merupakan kebutuhan semua makhluk hidup. Sebelum makanan dapat dimakan maka harus diolah terlebih dahulu agar dapat dikonsumsi dengan aman. Kader merupakan salah satu agen perubahan Kesehatan masyarakat. Melibatkan kader menjadi salah satu pilihan untuk meningkatkan efektifitas upaya menjaga keamanan makanan di tingkat masyarakat. Tujuan dari kegiatan pengabdian ini yaitu memberikan edukasi kepada kader dan ibu-ibu PKK mengenai pengolahan makanan yang sehat. Metode kegiatan ini menggunakan metode ceramah dan pemberian kuesioner pre dan pos -test Pengabdian ini dilaksanakan di Puskesmas Cikarang dengan melibatkan Kader Posyandu berjumlah 15 orang dan Ibu PKK 5 orang yang dilaksanakan selama dua kali kegiatan yang dilaksanakan pada bulan Oktober tahun 2022. Penyuluhan pertama yaitu pertemuan dengan Kader dan Ibu-ibu PKK dan pemberian post-test, lalu pertemuan kedua melalukan penyuluhan dengan memberikan materi kemudian melakukan pre-test. Hasil penyuluhan tersebut yaitu terjadi peningkatan pengetahuan dengan nilai pre-test 8.10 setelah diberikan materi dan informasi meningkat menjadi 12.25. Pemberian materi dapat meningkatkan tingkat pengetahuan kader terhadap pengolahan makanan. Kata kunci: kader, pengolahan makanan; sanitasi; kader. ABSTRACTFood is a necessity for all living things. Before food can be eaten, it must be processed first so that it can be consumed safely. Cadre is one of the agents of change in public health. Involving cadres is an option to increase the effectiveness of efforts to maintain food safety at the community level. The purpose of this service activity is to provide education to PKK cadres and mothers regarding healthy food processing. This activity method uses the lecture method and pre- and post-test questionnaires. This service is carried out at the Cikarang Health Center involving 15 Posyandu Cadres and 5 PKK mothers. with PKK cadres and women and giving a post-test, then the second meeting carried out counseling by giving material then doing a pre-test. The result of the counseling was that there was an increase in knowledge with a pre-test score of 8.10 after being given material and information which increased to 12.25. Providing material can increase the level of knowledge of cadres on food processing. Keywords: cadre, food processing; sanitation.
Uji kandungan boraks, formalin dan rhodamin B pada makanan jajanan mahasiswa Nur Fauzia Asmi; Widya Lestari Nurpratama; Deni Alamsah
Jurnal SAGO Gizi dan Kesehatan Vol 4, No 2 (2023): Juni
Publisher : Politeknik Kesehatan Kemenkes Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30867/gikes.v4i2.1112

Abstract

Background: BPOM data for 2020 shows that there are snacks that use unsafe Food Additives (BTP), such as borax, formalin and Rodhamin B circulating in the community which can cause health problems such as kidney and liver failure and are carcinogenic. Identification of BTP content in the new normal era after the Covid-19 pandemic can help detect snacks that are dangerous and safe so that they can become preventive materials for the community.Objectives: analyzing the content of borax, formalin and rhodamine B in snacks.Methods: the design in this research is experimental. Tests for the content of borax, formalin and rhodamine B were carried out at the Chemistry Laboratory of the Suherman Medika University. The sampling technique was simple random sampling with the criteria of food and beverages that were purchased by many students so that 12 samples of snack foods and 3 samples of drinks were obtained. Data collection was carried out in November 2022. Qualitatively test the content of borax, formalin and rhodamine B using the brand testkid.id. Data analysis was carried out univariately, namely the percentage of food content containing borax, formalin and rhodamine B.Results: a total of 9 food samples (75%) contained borax and 7 samples contained formalin (58.33%) in snacks around the Suherman Medika University. The beverage samples showed that none contained the coloring agent rhodamine B. The types of food containing borax and formalin in this study were somay and cilok.Conclusion: there are snacks that contain borax which is marked by a brownish-red color change on curcumin paper, and formalin which is marked by a purple color change in the sample while rhodamine B is not found in drinks that are of interest to students.
HIGIENE DAN SANITASI MAKANAN PADA PEDAGANG MAKANAN SEBAGAI UPAYA MENCEGAH FOODBORNE DISEASE DI PASAR CIKARANG KABUPATEN BEKASI Widya Lestari Nurpratama; Nur Fauzia Azmi; Kiki Puspasari
An-Nadaa: Jurnal Kesehatan Masyarakat (e-Journal) Vol 10, No 1 (2023): AN-NADAA JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (JUNI)
Publisher : Universitas Islam Kalimantan Muhammad Arsyad Al Banjari Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31602/ann.v10i1.9677

Abstract

Higiene dan sanitasi makanan adalah salah satu upaya untuk mencegah terjadinya kontaminasi makanan yang dapat menyebabkan adanya foodborne disease dan sebagai salah satu upaya untuk tetap menjaga kebersihan dan kesehatan. Masih terdapat pedagang makanan yang kurang mematuhi standar higiene dan sanitasi makanan salah satunya pada pedagang makanan di Pasar Cikarang. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan hubungan higiene dan sanitasi makanan pada pedagang makanan yang dilihat dari pendidikan, personal hygiene, kebersihan peralatan yang digunakan, dan sanitasi penyajian makanan. Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan desain cross sectional. Pemilihan sampel terdiri dari 60 orang pedagang makanan yang berjualan di Pasar Cikarang diambil dengan teknik accidental sampling. Penelitian dilakukan selama enam bulan (Juni-November 2022). Pendidikan, personal hygiene, kebersihan peralatan dan sanitasi penyajian makanan sebagai variabel independent. Higiene dan sanitasi makanan sebagai variabel dependen. Instrumen penelitian menggunakan kuesioner terstruktur. Analisis data menggunakan analisis univariat dan bivariat dengan uji chi square pada selang kepercayaan 95%. Masih terdapat 22 (36,7%) pedagang yang higiene dan sanitasi makannya termasuk kedalam kategori rendah atau kurang baik. Terdapat hubungan yang signifikan antara personal hygiene, tingkat pendidikan dan cara penyajian makanan dengan higiene dan sanitasi makanan (p-value <0,050). Higiene dan sanitasi makanan dipengaruhi oleh personal hygiene, tingkat pendidikan dan cara penyajian makanan. Diperlukan adanya koordinasi, serta peran aktif dan pengawasan dari pemerintah setempat dalam upaya penerapan standar kebersihan, keamanan, dan kesehatan terkait makanan pada pedagang makanan di Pasar Cikarang.
Hubungan Indonesian's Healthy Eating Index dengan Biomarker Sindrom Metabolik pada Penderita Penyakit Jantung Koroner (PJK) Dodik Briawan; Widya Lestari Nurpratama; Woro Riyadina
Indonesian Journal of Human Nutrition Vol. 7 No. 2 (2020)
Publisher : Department of Nutrition, Faculty of Health Sciences, Universitas Brawijaya Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.ijhn.2020.007.02.6

Abstract

ABSTRAKPenilaian konsumsi pangan dengan metode Healthy Eating Index (HEI) belum banyak dilakukan di Indonesia. Tujuan penelitian adalah untuk menganalisis hubungan HEI versi Indonesia dengan biomarker Sindrom Metabolik (SM) pada penderita Penyakit Jantung Koroner (PJK). Penelitian ini menggunakan data Studi Kohor Faktor Risiko Penyakit Tidak Menular periode tahun 2013-2016. Ditemukan sebanyak 124 kasus baru PJK berdasarkan pengukuran EKG. Pengukuran konsumsi pangan menggunakan konsumsi pangan 1x24 jam setahun sebelum subjek didiagnosa PJK. Penilaian kualitas diet dengan metode US-HEI yang dimodifikasi berdasarkan jumlah porsi pada pedoman gizi seimbang Indonesia. Data biomarker SM yang digunakan meliputi tekanan darah, glukosa darah puasa (GDP), glukosa darah pasca pembebanan (GD2PP), High Density Lipoprotein (HDL), Low Density Lipoprotein (LDL) dan trigliserida yang diukur pada saat pertama kali didiagnosis PJK. Rata-rata skor HEI yaitu 58.6, dan sebanyak 1.6% subjek termasuk kategori baik. Komponen HEI yaitu minuman berpemanis berhubungan signifikan dengan GDP (r=0.271), GD2PP (r=0.191), HDL (r=-0.200) (p<0.05); sedangkan skor Polyunsaturated Fatty Acid (PUFA) berhubungan signifikan dengan HDL (r=0.219) (p<0.05). Hasil studi mengonfirmasi kembali bahwa dalam program pencegahan PJK sebaiknya diikuti dengan mengurangi asupan gula dan meningkatkan konsumsi pangan sumber PUFA.Kata kunci:  healthy eating index, konsumsi pangan, penyakit jantung koroner, sindrom metabolikABSTRACTThe food consumption assessment using the Healthy Eating Index (HEI) method has not been widely applied in Indonesia. This study aimed to analyze the relationship between the Indonesian version of HEI and Metabolic Syndrome (MetS) biomarkers on coronary heart disease (CHD) patients. This study used data from the Cohort Study of Non-Communicable Disease Risk Factors for the 2013-2016 period. There were 124 new cases of CHD based on ECG measurements. The measurement of food consumption used a 24-hour dietary recall a year prior to the CHD diagnosis. The diet quality assessment was done using the modified US-HEI method based on the number of servings in the Indonesian balanced nutrition guidelines. Data on MetS biomarkers were blood pressure, Fasting Blood Glucose (FBG), Postprandial Blood Glucose (PBG), High-Density Lipoprotein (HDL), Low-Density Lipoprotein (LDL), and triglycerides at the time of the CHD diagnosis. The mean HEI score was 58.6, and 1.6% of patients were in good categories. The HEI component, sugar-sweetened beverage, was significantly associated with FBG (r=0.271), PBG (r=0.191), HDL (r=-0.200) (p<0.05); meanwhile, Polyunsaturated Fatty Acid (PUFA) score was significantly associated with HDL (r=0.219) (p<0.05). These results confirm that CHD program prevention is better followed by reducing sugar intake and increasing PUFA food sources.Keywords: coronary heart disease, food consumption, healthy eating index, metabolic syndrome 
PELATIHAN POLA KONSUMSI JAJANAN DAN GAYA HIDUP SEHAT MENGGUNAKAN VIDEO EDUKASI PADA REMAJA Nur Fauzia Asmi; Widya Lestari Nurpratama
Martabe : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 6, No 7 (2023): Martabe : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jpm.v6i7.2315-2323

Abstract

Remaja memerlukan asupan gizi yang optimal untuk pertumbuhan dan perkembangan fisiknya. Pola konsumsi makanan remaja saat ini banyak yang mengikuti trend kekinian sehingga apabila tidak dikontrol dapat mengakibatkan masalah kesehatan kedepannya seperti obesitas, anemia dan diabetes mellitus. Salah satu cara mencegah permasalahan kesehatan dengan peningkatan pengetahuan. Tujuan pengabdian masyarakat ini adalah memberikan edukasi tentang pola konsumsi jajanan dan gaya hidup sehat menggunakan media video. Kegiatan ini dilaksanakan di SMK Islam Al Amin Cikarang Utara dengan melibatkan siswa/siswi sebanyak 25 responden. Metode pelaksanaan dalam pengabdian masyarakat ini adalah (1) Membuat media edukasi menggunakan video animasi (2) Pemberian edukasi kepada remaja dengan menggunakan media video dengan metode evaluasi pre test dan post test; (3) melakukan pelatihan tentang gaya hidup sehat melalui pemantauan status gizi. Hasil dari kegiatan pengabdian ini adalah terdapat peningkatan pengetahuan antara sebelum dan sesudah melakukan edukasi menggunakan media video namun hasilnya tidak signifikan p-value 0.160.  Hasil pelatihan status gizi menunjukkan siswa dapat menghitung status gizi masing-masing dengan hasil rata-rata siswa dalam kategori status gizi normal. Diharapkan terdapat pengembangan media edukasi lain untuk peningkatan pengetahuan. 
PELATIHAN KADER DAN PKK TENTANG PENGGUNAAN PEMANIS BUATAN YANG AMAN PADA TINGKAT RUMAH TANGGA Widya Lestari Nurpratama; Nur Fauzia Asmi
Martabe : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 6, No 7 (2023): Martabe : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jpm.v6i7.2528-2535

Abstract

Semakin banyaknya makanan dan minuman yang mengandung pemanis buatan dikalangan masyarakat, maka diperlukan adanya edukasi mengenai pentingnya penggunaan pemanis buatan yang aman dan bahaya yang ditimbulkan jika berlebihan. Pengabdian ini dilakukan di wilayah kerja Puskesmas Cikarang karena memiliki kepadatan pendudukan yang tinggi dan mayoritas bekerja sebagai pedagang. Kegiatan dilaksanakan pada bulan Juni 2023, melibatkan 25 orang kader dan Ibu PKK yang diharapkan dapat menyalurkan informasi kepada masyarakat. Metode yang digunakan pada kegiatan ini yaitu pemberian penyuluhan dengan media leaflet dan pemberian pelatihan berupa praktek pembuatan minuman dengan penggunaan pemanis buatan yang aman. Kegiatan ini dilakukan dengan 3 tahapan yaitu tahap persiapan berupa pengambilan data awal dan diskusi serta adanya pretest, kemudian tahap ke dua penyuluhan dan pelatihan, dan tahap ke tiga dilakukan monitoring evaluasi dengan postest. Hasil pengabdian ini menunjukan bahwa mayoritas usia kader dan Ibu PKK yaitu 41-65 tahun, berpendidikan SMA dan menjadi kader kurang lebih 4 tahun. Pengetahuan kader dan Ibu PKK meningkat setelah dilakukan penyuluhan dan pelatihan yaitu sebesar 84%. Kesimpulan dari pengabdian ini bahwa mayoritas kader dan Ibu PKK mengalami peningkatan pengetahuan setelah dilakukan penyuluhan dan pelatihan tentang penggunaan pemanis buatan yang aman pada tingkat rumah tangga sehingga diharapkan kedepannya dapat menyalurkan informasi yang didapatkan dari hasil pengabdian ini kepada masyarakat sekitarnya.