cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
civicus.ummat@gmail.com
Editorial Address
Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Mataram, Jl. KH. Ahmad Dahlan No.1, Pagesangan, Kec. Mataram, Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat. 83115
Location
Kota mataram,
Nusa tenggara barat
INDONESIA
CIVICUS : Pendidikan-Penelitian-Pengabdian Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
ISSN : 23389680     EISSN : 2614509X     DOI : https://doi.org/10.31764/civicus.
Core Subject : Social,
Jurnal Civicus merupakan salah satu jurnal yang dikelola oleh Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Mataram dengan e-ISSN 2614-509X dan p-ISSN 2338-9680. Adapun kajian publikasi jurnal Civicus yakni (1) Ilmu Social, Ilmu Hukum, Pancasila dan Kewarganegaraan; (2) teori pembelajaran, pengembangan pembelajaran, Penerapan pembelajaran, model-model pembelajaran pendidikan Pancasila dan kewarganegaraan; (3) hasil penelitian, pengabdian kepada masyarakat
Arjuna Subject : -
Articles 23 Documents
Search results for , issue "Vol 13, No 2 (2025): September 2025" : 23 Documents clear
Peningkatan Minat Belajar Siswa Melalui Penerapan Model Pembelajaran Team Game Tournament Berbasis Media Game Wordwall pada Pendidikan Pancasila Manzili, Rizka; Ismail, M.; Sawaludin, Sawaludin
CIVICUS : Pendidikan-Penelitian-Pengabdian Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Vol 13, No 2 (2025): September 2025
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/civicus.v13i2.33518

Abstract

Minat belajar merupakan faktor penting dalam keberhasilan akademik siswa, namun kurangnya minat dapat menimbulkan kebosanan dan penurunan prestasi. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan minat belajar siswa melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Team Game Tournament (TGT) berbasis media game Wordwall pada mata pelajaran Pendidikan Pancasila kelas VIII di SMPN 3 Gunungsari. Metode penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilaksanakan dalam dua siklus, masing-masing terdiri atas tahap perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Data dikumpulkan melalui observasi dan angket. Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan signifikan minat belajar siswa. Pada siklus I, rata-rata persentase angket mencapai 70,83% dengan 36% siswa masih memiliki minat rendah, serta pengamatan menunjukkan 7 dari 10 indikator belum terpenuhi. Setelah dilakukan perbaikan pada siklus II, rata-rata persentase meningkat menjadi 85,41%, dan seluruh indikator pengamatan tercapai. Temuan ini membuktikan bahwa penerapan model TGT berbasis Wordwall efektif dalam meningkatkan minat belajar siswa pada mata pelajaran Pendidikan Pancasila. Penelitian ini juga menegaskan bahwa integrasi model kooperatif dengan media digital interaktif mampu menciptakan suasana belajar yang lebih menarik dan partisipatif.Learning interest is an essential factor in students’ academic success, while a lack of interest often leads to boredom and decreased achievement. This study aims to improve students’ learning interest through the implementation of the cooperative learning model Team Game Tournament (TGT) using Wordwall game-based media in the Civic Education subject for eighth-grade students at SMPN 3 Gunungsari. The research employed Classroom Action Research (CAR), conducted in two cycles consisting of planning, implementation, observation, and reflection stages. Data were collected through observation and questionnaires. The findings revealed a significant increase in students’ learning interest. In the first cycle, the average questionnaire score reached 70.83%, with 36% of students still showing low interest, and observation results indicated that 7 out of 10 indicators had not yet been achieved. After improvements in the second cycle, the average score increased to 85.41%, and all observation indicators were fulfilled. These results demonstrate that the TGT model integrated with Wordwall is effective in enhancing students’ interest in learning Civic Education. Furthermore, the study highlights that combining cooperative learning with interactive digital media can foster a more engaging and participatory learning atmosphere.
Strategi Guru Penggerak Dalam Mengembangkan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila Di SMPN 2 Kota Bima Aulia, Oktavia Putri; Mustari, Mohammad; Basariah, Basariah; Kurniawansyah, Edy
CIVICUS : Pendidikan-Penelitian-Pengabdian Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Vol 13, No 2 (2025): September 2025
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/civicus.v13i2.31623

Abstract

Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana strategi guru penggerak, implementasi Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila serta faktor pendukung dan penghambat guru penggerak dalam mengembangkan proyek penguatan profil pelajar pancasila di SMPN 2 Kota Bima. Penelitian ini menggunakan jenis pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian studi kasus. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu teknik observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis data yang dilakukan yaitu dengan teknik analisis data Model Miles dan Huberman yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa strategi guru penggerak dalam mengembangkan projek penguatan profil pelajar pancasila di SMPN 2 Kota Bima dilakukan melalui beberapa perencanaan yaitu; 1) perencanaan projek, 2) fasilitator, 3) pembimbing, dengan menggunakan metode kolaboratif dan partisipasif. Hal ini mampu meningkatkan keterlibatan siswa secara aktif dalam setiap tahapan projek, memperkuat karakter sesuai dengan nilai-nilai Pancasila, serta mendorong terciptanya budaya belajar yang reflektif, inklusif, dan kontekstual di lingkungan sekolah. Kemudian faktor pendukung guru penggerak dalam mengembangkan P5 di SMPN 2 Kota Bima adalah dukungan teman sejawat, adanya buku panduan P5, dukungan dari sarana dan prasarana sekolah. Sedangkan faktor penghambat guru peggerak dalam mengambangkan P5 di SMPN 2 Kota Bima adalah karakter siswa yang berbed-beda dan kurangnya dukungan orang tua.The aim of this research is to find out the strategies of driving teachers, the implementation of the Project for Strengthening the Profile of Pancasila Students as well as the supporting and inhibiting factors for teachers in developing the project for strengthening the profile of Pancasila students at SMPN 2 Kota Bima. This research uses a qualitative approach with a case study type of research. The data collection techniques used were observation, interviews and documentation techniques. The data analysis technique used is the Miles and Huberman Model data analysis technique, namely data reduction, data presentation and drawing conclusions. The results of this research show that the driving teacher strategy in developing a project to strengthen the profile of Pancasila students at SMPN 2 Kota Bima was carried out through several plans, namely; 1) project planning, 2) facilitator, 3) supervisor, using collaborative and participatory methods. This is able to increase active student involvement in every stage of the project, strengthen character in accordance with Pancasila values, and encourage the creation of a reflective, inclusive and contextual learning culture in the school environment. Then the supporting factors for driving teachers in developing P5 at SMPN 2 Bima City are the support of colleagues, the existence of a P5 guidebook, support from school facilities and infrastructure. Meanwhile, the inhibiting factors for driving teachers in developing P5 at SMPN 2 Kota Bima are the different characters of students and the lack of parental support.
Penerapan Pembelajaran Kontekstual dalam Mata Pelajaran PKn di SMP Al-Bakriyah: Upaya Meningkatkan Pemahaman dan Partisipasi Siswa Moh hafid1*, Ernawati2 Hafid, Moh; Ernawati, Ernawati
CIVICUS : Pendidikan-Penelitian-Pengabdian Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Vol 13, No 2 (2025): September 2025
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/civicus.v13i2.32690

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis penerapan pembelajaran kontekstual dalam mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) di SMP Al-Bakriyah sebagai strategi peningkatan pemahaman konsep dan partisipasi siswa. Metode penelitian menggunakan pendekatan kualitatif dengan desain studi kasus, melibatkan guru PKn serta siswa kelas VIII. Data dikumpulkan melalui observasi, wawancara mendalam, dokumentasi berupa RPP dan foto aktivitas, serta angket siswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran kontekstual mampu meningkatkan minat dan keterlibatan siswa, terutama ketika materi dikaitkan dengan realitas sosial-budaya mereka. Unsur konstruktivisme, penemuan (inquiry), dan kegiatan bertanya terbukti mendorong kemampuan berpikir kritis dan pemahaman yang lebih bermakna. Kendala yang dihadapi meliputi keterbatasan waktu serta perbedaan kemampuan siswa dalam beradaptasi terhadap pendekatan kontekstual. Namun, tantangan tersebut dapat diminimalisasi melalui komitmen guru dan dukungan sekolah. Penelitian ini berkontribusi terhadap pengembangan strategi pembelajaran PKn yang kontekstual, aplikatif, dan relevan dengan lingkungan sekolah berbasis keagamaan. Temuan juga menjadi dasar bagi kebijakan pendidikan yang mendukung integrasi nilai-nilai lokal dalam pembelajaran kewarganegaraan.This study aims to analyze the implementation of contextual teaching and learning in Civic Education (PKn) at SMP Al-Bakriyah as a strategy to enhance students’ conceptual understanding and active participation. A qualitative approach with a case study design was employed, involving Civic Education teachers and eighth-grade students. Data were collected through classroom observations, in-depth interviews, documentation such as lesson plans and photos of learning activities, as well as student questionnaires. The findings reveal that contextual teaching significantly improves students’ interest and engagement, particularly when the subject matter is linked to their social and cultural realities. Elements such as constructivism, inquiry, and questioning activities were proven to foster critical thinking skills and enable students to grasp civic concepts more meaningfully. Challenges identified include limited instructional time and varying levels of students’ ability to adapt to the approach. Nevertheless, these obstacles were mitigated by strong teacher commitment and full support from the school. This study contributes to the development of contextual and practical teaching strategies in Civic Education, particularly in religious-based school environments. Moreover, the findings provide an important basis for educational policy that integrates local values into civic education learning.
Eksistensi Tradisi Betangas Pra Pernikahan Masyarakat di Desa Lawang Agung Kecamatan Rupit Kabupaten Muratara Oktapiyana, Latipah; Isbandiyah, Isbandiyah; Sari, Ratna
CIVICUS : Pendidikan-Penelitian-Pengabdian Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Vol 13, No 2 (2025): September 2025
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/civicus.v13i2.32421

Abstract

Tradisi betangas merupakan ritual mandi uap tradisional yang dijalankan oleh masyarakat Desa Lawang Agung, Kecamatan Rupit, Kabupaten Musi Rawas Utara, khususnya dalam rangkaian pra pernikahan. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan proses pelaksanaan, makna simbolik, serta eksistensi sosial-spiritual tradisi betangas dalam konteks modernitas. Menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan metode etnografi partisipatif, data diperoleh melalui observasi, wawancara mendalam, dan dokumentasi terhadap tokoh adat, calon pengantin, serta masyarakat setempat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa betangas bukan hanya bentuk pembersihan fisik, tetapi juga ritual penyucian batin yang menandai kesiapan spiritual calon pengantin. Selain sebagai simbol transisi menuju kehidupan rumah tangga, tradisi ini memperkuat identitas budaya dan mempererat hubungan sosial dalam komunitas. Di tengah arus globalisasi, betangas tetap eksis sebagai bentuk resistensi budaya dan mekanisme transmisi nilai-nilai lokal. Penelitian ini menegaskan pentingnya pelestarian tradisi betangas sebagai warisan budaya yang hidup, dan merekomendasikan integrasinya dalam pendidikan budaya lokal melalui kebijakan pemerintah dan peran aktif tokoh adat.Betangas is a traditional steam-bathing ritual practiced by the community of Lawang Agung Village, Rupit District, North Musi Rawas Regency, particularly as part of pre-wedding ceremonies. This study aims to describe the implementation process, symbolic meaning, and the socio-spiritual existence of the betangas tradition within the context of modern society. Employing a descriptive qualitative approach with participatory ethnographic methods, data were collected through observation, in-depth interviews, and documentation with cultural elders, prospective brides/grooms, and local residents. The findings reveal that betangas is not merely a physical cleansing practice, but a sacred ritual representing inner purification and spiritual readiness for marriage. Beyond marking a transition into married life, the ritual reinforces cultural identity and strengthens community cohesion. Amidst globalization, betangas endures as a symbol of cultural resistance and a vehicle for transmitting indigenous values. This study highlights the significance of preserving betangas as a living cultural heritage and recommends its integration into local cultural education through governmental policy and the active role of traditional leaders..
Pengaruh Model PBL berbantuan Media Wordwall terhadap Keterampilan Berpikir Kritis: Ditinjau dari Gaya Belajar Peserta Didik Sekolah Dasar Hidayatullah, Muhammad Isro'; Nabila, Siti Maulidiya; Septiani, Melinda; Sopani, Elza Maulia; Adiyatma, Fauzi Maha; Herianto, Edy
CIVICUS : Pendidikan-Penelitian-Pengabdian Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Vol 13, No 2 (2025): September 2025
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/civicus.v13i2.32844

Abstract

Kemampuan berpikir kritis merupakan keterampilan esensial abad ke-21 yang perlu dikembangkan sejak jenjang sekolah dasar. Namun, variasi gaya belajar peserta didik kerap menjadi tantangan dalam memilih strategi dan media pembelajaran yang tepat. Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh model Problem Based Learning (PBL) berbantuan media Wordwall terhadap keterampilan berpikir kritis siswa sekolah dasar, dengan mempertimbangkan perbedaan gaya belajar. Metode yang digunakan adalah kuantitatif dengan desain one group pretest-posttest. Sampel penelitian berjumlah 20 siswa kelas IV yang dipilih secara purposive. Data dikumpulkan melalui tes berpikir kritis dan angket gaya belajar, kemudian dianalisis dengan uji paired sample t-test dan ANOVA. Hasil menunjukkan peningkatan signifikan kemampuan berpikir kritis setelah perlakuan (p < 0,05) dengan efek sedang (Cohen’s d = 0,588), namun tidak terdapat perbedaan signifikan antar gaya belajar. Simpulan penelitian ini menegaskan bahwa PBL berbantuan Wordwall efektif meningkatkan keterampilan berpikir kritis secara merata tanpa dibatasi oleh gaya belajar. Penelitian selanjutnya direkomendasikan untuk mengeksplorasi media interaktif lainnya yang lebih menonjolkan aspek auditori dan analisis longitudinal terhadap pengaruh jangka panjang terhadap perkembangan kognitif dan karakter siswa. Critical thinking is an essential 21st-century skill that needs to be cultivated from the elementary school level. However, variations in students' learning styles often present challenges in selecting appropriate teaching strategies and media. This study aims to examine the effect of the Problem-Based Learning (PBL) model assisted by Wordwall media on elementary students’ critical thinking skills, while considering differences in learning styles. The research employed a quantitative approach with a one-group pretest-posttest design. The sample consisted of 20 fourth-grade students selected through purposive sampling. Data were collected using a critical thinking test and a learning style questionnaire, then analyzed using paired sample t-test and ANOVA. The results revealed a significant improvement in critical thinking skills after the intervention (p < 0.05) with a moderate effect size (Cohen’s d = 0.588), yet no significant differences were found across different learning styles. The findings confirm that PBL assisted by Wordwall effectively enhances students' critical thinking skills evenly, regardless of learning style differences. Future research is recommended to explore other interactive media that emphasize auditory aspects and to conduct longitudinal studies on the long-term impact on students’ cognitive development and character formation.
Implementasi Kurikulum Merdeka pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila dalam Menumbuhkan Karakter Disiplin Siswa Hikmah, Annisa Nur; Wati, Ratna Kartika; Faridli, Efi Miftah; Sadeli, Elly Hasan
CIVICUS : Pendidikan-Penelitian-Pengabdian Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Vol 13, No 2 (2025): September 2025
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/civicus.v13i2.33818

Abstract

Perubahan paradigma pendidikan di Indonesia melalui Kurikulum Merdeka menekankan fleksibilitas pembelajaran yang berorientasi pada penguatan karakter peserta didik. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan implementasi fleksibilitas Kurikulum Merdeka dalam pembelajaran Pendidikan Pancasila serta dampaknya terhadap penumbuhan karakter disiplin siswa di MTs Negeri 3 Banyumas. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus. Subjek penelitian meliputi guru Pendidikan Pancasila, guru Bimbingan Konseling, wakil kepala sekolah bidang kurikulum, dan empat orang siswa. Data dikumpulkan melalui wawancara mendalam, observasi, dan dokumentasi, kemudian dianalisis dengan model analisis interaktif Miles dan Huberman melalui tahap reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa guru memanfaatkan fleksibilitas kurikulum melalui strategi literasi pagi, kontrak belajar, pembiasaan religius, serta kolaborasi dengan guru BK. Namun, ditemukan kendala berupa kurangnya pemahaman teknologi oleh guru, lemahnya pengawasan penggunaan gawai, serta belum konsistennya perilaku disiplin siswa. Penelitian ini menyimpulkan bahwa fleksibilitas Kurikulum Merdeka mampu mendukung pembentukan karakter disiplin apabila didukung kesiapan guru, lingkungan sekolah, dan partisipasi aktif siswa.The paradigm shift in education in Indonesia through the Independent Curriculum emphasizes flexible learning oriented towards strengthening student character. This study aims to describe the implementation of the flexibility of the Independent Curriculum in Pancasila Education learning and its impact on the development of students' disciplined character at MTs Negeri 3 Banyumas. This study used a qualitative approach with a case study method. The research subjects included the Pancasila Education teacher, the Guidance and Counseling teacher, the vice principal for curriculum, and four students. Data were collected through in-depth interviews, observation, and documentation, then analyzed using the Miles and Huberman interactive analysis model through the stages of data reduction, data presentation, and conclusion drawing. The results showed that teachers utilized curriculum flexibility through morning literacy strategies, learning contracts, religious habits, and collaboration with guidance and counseling teachers. However, obstacles were found in the form of a lack of technological understanding by teachers, weak supervision of device use, and inconsistent student disciplinary behavior. This study concluded that the flexibility of the Independent Curriculum can support the formation of disciplined character if supported by teacher readiness, the school environment, and active student participation. Curriculum is considered capable of supporting the development of disciplined character if supported by teacher readiness, the school environment, and active student participation.
Implementasi Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila Dalam Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kreatif Peserta Didik Puspitasari, Winarni; Priyanto, Eko; Fajar, Wildan Nurul; Wati, Ratna Kartika
CIVICUS : Pendidikan-Penelitian-Pengabdian Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Vol 13, No 2 (2025): September 2025
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/civicus.v13i2.29714

Abstract

Penelitian ini berjudul “Implementasi Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila dalam Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kreatif Peserta Didik di SMP Muhammadiyah Banyumas”. Latar belakang penelitian didasarkan pada fenomena rendahnya kemampuan berpikir kreatif peserta didik akibat kemajuan teknologi, keterbatasan sumber daya manusia, serta menurunnya sikap toleransi. Upaya untuk menumbuhkan nilai karakter, khususnya dimensi kreatif, direalisasikan melalui implementasi Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5). Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan pendekatan studi kasus. Lokasi penelitian adalah SMP Muhammadiyah Banyumas, Kecamatan Banyumas, Kabupaten Banyumas. Subjek penelitian terdiri dari Kepala Sekolah, Koordinator P5, Guru Pendidikan Pancasila, dan peserta didik. Data dikumpulkan melalui wawancara mendalam, observasi partisipatif, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa implementasi P5 dilakukan melalui beberapa tahapan yang terstruktur, mulai dari perencanaan, pelaksanaan, hingga evaluasi. Kegiatan P5 terbukti mendorong peserta didik untuk berpartisipasi aktif, menumbuhkan sikap kolaboratif, serta mengembangkan kreativitas melalui berbagai proyek berbasis nilai Pancasila. Kendati demikian, penelitian ini juga menemukan beberapa kendala, antara lain keterbatasan sarana prasarana, perbedaan karakter siswa, serta konsistensi guru dalam mengintegrasikan nilai Pancasila ke dalam proses pembelajaran. Penelitian ini memberikan kontribusi penting bagi pengembangan praktik pendidikan karakter di sekolah menengah serta menjadi rujukan dalam implementasi P5 untuk meningkatkan kreativitas peserta didik.This study is entitled “Implementation of the Pancasila Student Profile Strengthening Project to Enhance Students’ Creative Thinking Skills at SMP Muhammadiyah Banyumas.” The background of this research is the low level of students’ creative thinking skills, which are influenced by the rapid development of technology, limited human resources, and a decline in tolerance. One effort to foster character values, particularly the dimension of creativity, is realized through the implementation of the Pancasila Student Profile Strengthening Project (P5). This research employed a descriptive qualitative method with a case study approach. The study was conducted at SMP Muhammadiyah Banyumas, Banyumas District, Banyumas Regency. The research subjects included the school principal, P5 coordinator, civic education teacher, and students. Data were collected through in-depth interviews, participatory observation, and documentation. The findings revealed that the implementation of P5 was carried out through several structured stages, ranging from planning, implementation, to evaluation. The project activities successfully encouraged students to participate actively, develop collaborative attitudes, and enhance creativity through various projects based on Pancasila values. However, the study also identified several challenges, such as limited infrastructure, differences in students’ character, and teachers’ consistency in integrating Pancasila values into the learning process. This study contributes significantly to the development of character education practices in secondary schools and serves as a reference for implementing P5 to improve students’ creativity.
Pengaruh Komik Interaktif terhadap Pemahaman Konsep Kewarganegaraan Siswa SMA Srijaya Negara Palembang Ulandari, Try Ayu
CIVICUS : Pendidikan-Penelitian-Pengabdian Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Vol 13, No 2 (2025): September 2025
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/civicus.v13i2.31496

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh penggunaan media komik interaktif terhadap pemahaman konsep kewarganegaraan peserta didik kelas XI di SMA Srijaya Negara Palembang. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain quasi eksperimen tipe Nonequivalent Control Group Design. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui pre-test dan post-test, serta observasi. Hasil analisis menunjukkan bahwa terdapat perbedaan signifikan hasil belajar antara kelas eksperimen dan kelas kontrol. Rata-rata post-test kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan dengan kelas kontrol. Hasil uji-t menunjukkan nilai signifikansi < 0,05 yang berarti penggunaan media komik interaktif berpengaruh secara signifikan terhadap pemahaman konsep kewarganegaraan. Dengan demikian, media komik interaktif efektif digunakan sebagai media pembelajaran inovatif dalam mata pelajaran PPKn.This study aims to analyze the effect of using interactive comic media on students' conceptual understanding of citizenship in grade XI at SMA Srijaya Negara Palembang. The research applied a quantitative approach with a quasi-experimental design of the Nonequivalent Control Group type. Data collection techniques included pre-tests and post-tests, along with classroom observations. The results show a significant difference in learning outcomes between the experimental and control classes. The experimental class’s post-test scores were notably higher than those of the control class. The t-test results revealed a significance value of less than 0.05, indicating that the use of interactive comic media significantly influenced students’ conceptual understanding. Therefore, interactive comic media is proven effective as an innovative learning medium in Civics Education. 
Implementasi Model Pembelajaran Value Clarification Technique untuk Menanamkan Nilai-Nilai Kemanusiaan di SMP Gunungjati 1 Purwokerto Fungkiana, Heni; Fajar, Wildan Nurul; Priyanto, Eko; Wati, Ratna Kartika; Sadeli, Elly Hasan
CIVICUS : Pendidikan-Penelitian-Pengabdian Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Vol 13, No 2 (2025): September 2025
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/civicus.v13i2.33809

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan implementasi model Value Clarification Technique (VCT) dalam menanamkan nilai kemanusiaan pada siswa SMP Gunungjati 1 Purwokerto. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif deskriptif dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa model VCT diterapkan melalui perencanaan modul ajar berbasis studi kasus dan refleksi nilai, pelaksanaan diskusi klarifikasi, serta evaluasi sikap siswa. Model VCT efektif meningkatkan pemahaman dan pengamalan siswa tentang nilai sila kemanusiaan yang adil dan beradab dan membentuk sikap empati. Kendala yang dihadapi meliputi keterbatasan waktu dan adaptasi siswa terhadap pembelajaran reflektif. Model VCT direkomendasikan sebagai strategi alternatif dalam pembelajaran Pendidikan Pancasila untuk menanamkan nilai secara kontekstual dan bermakna.This study aims to describe the implementation of the Value Clarification Technique (VCT) model in instilling humanistic values among students at SMP Gunungjati 1 Purwokerto. The research employed a descriptive qualitative approach, with data collected through interviews, observations, and documentation. The findings indicate that the VCT model was implemented through three key stages development of case study-based teaching modules with value reflection, implementation of clarification discussions, and evaluation of students' attitudinal changes. The VCT model effectively enhanced students' understanding and practice of the principle of "A Just and Civilized Humanity" while fostering empathetic attitudes. Implementation challenges included time constraints and students' adaptation to reflective learning. The study recommends VCT as an alternative strategy for contextual and meaningful value internalization in Pancasila Education.
Mengoptimalkan Minat Belajar Siswa Melalui Model SOLE Berbasis Google Site Pada Pembelajaran PPKn Haerani, Haerani; Herianto, Edy; Kurniawansyah, Edy; Zubair, M.
CIVICUS : Pendidikan-Penelitian-Pengabdian Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Vol 13, No 2 (2025): September 2025
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/civicus.v13i2.32529

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji efektivitas model pembelajaran Self Organized Learning Environment (SOLE) berbasis Google Site dalam meningkatkan minat belajar siswa pada mata pelajaran PPKn. Model ini mendorong pembelajaran mandiri dengan memanfaatkan Google Site sebagai sumber belajar digital yang mudah diakses. Penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain quasi-experiment tipe two group pretest-posttest. Sampel terdiri atas dua kelas VIII di SMPN 15 Mataram yang dipilih secara purposive, yakni kelas eksperimen yang mendapat perlakuan model SOLE berbasis Google Site, dan kelas kontrol yang menggunakan model konvensional. Instrumen yang digunakan berupa angket minat belajar siswa yang telah teruji validitas dan reliabilitasnya. Analisis data dilakukan melalui uji normalitas, homogenitas, dan uji-t independent sample. Hasil menunjukkan nilai signifikansi (2-tailed) sebesar 0,004 (<0,05), dengan selisih skor rata-rata yang lebih tinggi pada kelas eksperimen. Temuan ini mengindikasikan bahwa model SOLE berbasis Google Site efektif dalam meningkatkan minat belajar siswa secara signifikan pada mata pelajaran PPKn.This study is intended to examine the efficacy of the Self Organized Learning Environment (SOLE) model, based on Google Site, in articulating the enhancement of students’ learning enthusiasm in the subject of Civic Education (PPKn). The model is oriented toward stimulating learner autonomy through the utilization of Google Site as an accessible digital learning medium. This research employs a quantitative approach with a quasi-experimental design of the two group pretest–posttest type. The research subjects comprise two eighth-grade classes at SMPN 15 Mataram, selected through purposive sampling, consisting of an experimental class receiving the SOLE-based Google Site intervention and a control class engaging in conventional learning methods. The measurement instrument utilized was a student learning enthusiasm questionnaire that had undergone validity and reliability testing. Data processing involved normality testing, homogeneity testing, and an independent-sample t-test. The analysis results revealed a significance value (2-tailed) of 0.004 (<0.05) with a higher mean score disparity in the experimental class. The findings substantiate that the implementation of the SOLE model based on Google Site is significantly effective in accelerating students’ learning enthusiasm in Civic Education.

Page 1 of 3 | Total Record : 23