Claim Missing Document
Check
Articles

Found 33 Documents
Search

PERAN BERITA TENTANG KRIMINALITAS DALAM KORAN UNTUK PEMBINAAN KESADARAN HUKUM SISWA SMA NEGERI 1 PURWOKERTO Sadeli, Elly Hasan; Kartikawati, Ratna
Proceeding Seminar LPPM UMP 2015: Buku II Bidang Ilmu Pendidikan dan Sosial Humaniora, Proceeding Seminar Nasional LPPM 2015, 2
Publisher : Proceeding Seminar LPPM UMP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Di antara pemberitaan yang muncul setiap hari di surat kabar adalah pemberitaan kriminalitas. Dalam surat kabar, rata-rata setiap harinya memuat lima berita kasus kriminalitas, baik itu mengenai pencurian, penculikan, penipuan, penganiayaan, bahkan sampai dengan pembunuhan. Berita-berita tersebut tidak hanya semata-mata memberikan informasi mengenai kasus-kasus kejahatan yang terjadi di tanah air, tetapi dari segi pengetahuannya juga dapat memberikan gambaran mengenai proses hukum yang harus ditempuh dalam menyelesaikan suatu kasus. Pemberitaan kriminalitas tersebut dapat dijadikan salah satu alat untuk membina kesadaran hukum khususnya bagi siswa yang masih dalam tahap belajar dan masih awam terhadap hukum. Oleh karena itu, setiap guru PKn diharapkan dapat menjadikan berita-berita kejahatan dalam surat kabar sebagai media pembelajaran bagi siswa untuk mengembangkan pemahaman dan kesadaran hukum siswa.Kata kunci: Pemberitaan Kriminalitas dan Kesadaran Hukum
Pembinaan Wawasan Kebangsaan Berbasis Kearifan Lokal Bagi Guru di Madrasah Tsanawiyah Muhammadiyah Patikraja Elly Hasan Sadeli; Akhmad Fauzan
Jurnal Loyalitas Sosial: Journal of Community Service in Humanities and Social Sciences Jurnal Loyalitas Sosial Vol. 3 No. 1 Maret 2021
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Pamulang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32493/JLS.v3i1.p10-17

Abstract

Menumbuhkah wawasan kebangsaan memiliki peran yang sangat strategis dalam membangun idealisme yang melekat pada diri seseorang. Termasuk profesi guru, perlu penanaman pemahaman sebagai bangsa yang bersatu dalam realitas kebhinekaannya. Wawasan kebangsaan diharapkan dapat melahirkan satu sikap nasionalisme, seperti memiliki rasa bangga terhadap bangsanya, mampu menghargai orang lain (terutama para pahlawan), jujur, cerdas, percaya diri, peduli terhadap orang lain, memiliki motivasi yang tinggi dalam menuntut ilmu, memiliki disiplin dan komitmen yang tinggi terhadap kewajiban dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Oleh karena itu, kegiatan pengabdian ini merupakan salah satu usaha untuk membentuk, menanamkan dan membina wawasan kebangsaan bagi guru MTs Muhammadiyah Patikraja. Melalui pengabdian ini, diharapkan memiliki pengetahuan, pemahaman dan kesadaran akan pentingnya wawasan kebangsaan dalam kehidupan yang plural, guna diimplementasikan baik dalam kehidupan bermasyarakat berbangsa dan bernegara. Sehingga dapat diandalkan untuk mempertahankan keutuhan bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
MODEL PROBLEM BASED LEARNING BERBASIS LITERASI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA KELAS IV MI MUHAMMADIYAH KRAMAT KEMBARAN Badarudin Badarudin; Arifin Muslim; Elly Hasan Sadeli
Khazanah Pendidikan Vol 16, No 1: Maret 2022
Publisher : Lembaga Publikasi Ilmiah dan Penerbitan (LPIP)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30595/jkp.v16i1.13359

Abstract

This research is a dilator behind the low critical thinking ability and independent learning attitude of students in the learning process in grade IV SD/MI. The purpose of this study was to determine the improvement of critical thinking skills and learning independence of students who received learning with literacy-based and non-PBL PBL models. This study uses a quasi-experimental method with a Non equivalent [Pre-Test and Post-Test] Contro lGroups Design (NCGD) design. The experimental group was given treatment using a literacy-based PBL model while the control group learning took place in natural situations or in this study called non-PBL. The subjects of this study were 39 students of class IV MI Muhammadiyah Kramat, Kembaran District. The instruments used were critical thinking ability test sheets, student learning independence attitude questionnaires and learning observation sheets using the PBL model. The results of this study indicate that an increase in each stage in the implementation of PBL learning can facilitate the improvement of critical thinking skills and independent learning attitudes of fourth grade students of MI Muhammadiyah Kramat. There is an increase in critical thinking skills and independent learning attitudes between students who receive learning with literacy-based and non-PBL PBL models. The literacy-based PBL model further enhances students' critical thinking skills and independent learning attitudes compared to the non-PBL model.
IMPLEMENTASI NILAI-NILAI KARAKTER MASYARAKAT ADAT (Studi Kasus Masyarakat adat Desa Pekuncen) Elly Hasan Sadeli; Isti’anah Nurhabibah; Ratna Kartikawati; Arifin Muslim
Khazanah Pendidikan Vol 15, No 2: September 2021
Publisher : Lembaga Publikasi Ilmiah dan Penerbitan (LPIP)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30595/jkp.v15i2.10819

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji dan menganalisis implementasi nilai-nilai karakter masyarakat adat dan proses penanaman nilai-nilai karakter masyarakat. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus. Teknik pengumpulan data meliputi observasi, wawancara, dokumentasi dan studi literatur. Adapun subjek di dalam penelitian ini adalah kepala desa Pekuncen, ketua adat, budayawan Banyumas, sejarawan Banyumas, guru Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, tokoh masyarakat adat. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini melalu reduksi data, display data, dan penarikan kesimpulan. Berdasarkan hasil penelitian menunjukan bahwa: Pertama, karakter masyarakat adat Pekuncen masih dipertahankan dan diimplementasikan melalui karakter religius yang merupakan sinkretisme antara ajaran agama Islam dan kepercayaan lokal (kejawen) dalam bentuk tradisi Unggah-Unggahan, karakter disiplin turut mewarnai tradisi masyarakat dengan bentuk kepatuhan pengikut Bonokeling pada ajaran dan norma yang berlaku, karakter kerjasama (gotong royong) yang diwujudkan dalam sikap saling membantu kegiatan sosial. Kedua, proses penanaman karakter dilakukan di lingkungan keluarga dan masyarakat melalui sifat keteladanan, sikap disiplin, pembiasaan dan upaya melestarikan adat istiadat.
STUDENTS’ PERCEPTION TOWARDS THE DEMOCRATIC VALUES OF PANCASILA ON PREVENTING RADICALISM Elly Hasan Sadeli; Eko Priyanto
Dimensia: Jurnal Kajian Sosiologi Vol 7, No 2 (2018): Dimensia: Jurnal Kajian Sosiologi
Publisher : Pendidikan Sosiologi FIS UNY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (394.385 KB) | DOI: 10.21831/dimensia.v7i2.32628

Abstract

Penelitian ini bertujuan dimaksudkan untuk mendapatkan informasi aktual dan faktual tentang persepsi mahasiswa pengurus dan anggota IMM KorkomUMP dan Soedirman terhadap demokrasi Pancasila dalam menangkal pahamradikalisme. Proses penelitian menggunakan pendekatan kualitatif denganmetode studi kasus. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui observasi,wawancara, studi dokumentasi dan studi literatur. Penelitian ini dilakukan diorganisasi IMM Korkom UMP dan Soedirman, yang menjadi subjek penelitianadalah pengurus dan anggota IMM.Temuan dalam penelitian ini menunjukkanbahwa; 1) Pengurus dan anggota IMM korkom UMP dan Soedirman belummemiliki pemahaman yang utuh terhadap konsep demokrasi Pancasila, namundalam menjalankan organisasi para pengurus dan anggota sebenarnya telahmelaksanakan benih-benih praktek demokrasi Pancasila dalam setiapperencanaan dan pelaksanaan kegiatan, 2) Secara konkrit dalam mengantisipasipaham radikal, organisasi IMM sendiri tentu saja memperkuat dan menyesuaikanrancangan  Anggaran  Dasar/Anggaran  Rumah Tangga  (AD/ART)  agar  tidakdisisipkan paham tersebut. AD/ART sebagai pilar pergerakan organisasi harusmenunjukkan dan mewakili ideologi Pancasila dan kemuhammadiyahan sebagairuh dan dasar perjuangan. Juga disepakati agar para pengurus dan anggotaberkomitmen dalam menunjukkan aksi dan pemikirannya yang dilandasi olehsemangat demokrasi Pancasila dan tentu saja Muhammadiyah. Tanpa komitmendan prinsip yang kuat, maka paham radikal akan mudah masuk ke dalam tubuhorganisasi. 3) Setiap akan melaksanakan kegiatan, pengurus IMM diberikanruang publik untuk berdiskusi melalui musyawarah. Inilah sebenarnya sebagaibenih dari demokratisasi. Dinamika yang terjadi di tubuh IMM senantiasa dijadikan sebagai perbedaan dengan dasar rahmatan lil ‘alamin. 4) Bahayamasuknya paham radikalis, bagi IMM tidak ada sosialisasi yang khusus, namunsenantiasa membangun dan membuka ruang diskusi rutin membahaspemahaman radikal. Oleh karena itu, pentingnya membangun pemahamandemokrasi Pancasila terhadap seluruh anggota juga dilakukan melalui prosesdialogis dan implementatif.
AKTUALISASI SEMANGAT KEBANGSAAN DALAM MENYIKAPI WABAH COVID 19 DI SMP MUHAMMADIYAH 1 PURWOKERTO Elly Hasan Sadeli; Eko Priyanto; Banani Ma’mur
Academy of Education Journal Vol 13 No 1 (2022): Academy of Education Journal
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (238.224 KB) | DOI: 10.47200/aoej.v13i1.911

Abstract

This research aims to get actual and factual information about the actualization of the national spirit in responding to the covid 19 outbreak at Muhammadiyah 1 Purwokerto Junior High School. The research process uses a qualitative approach with case study methods. Data collection techniques are carried out through observation, interviews, documentation studies and literature studies. This research was conducted on the learning process of Pancasila Education and Citizenship (PPKn). Subjekresearch is the principal, teacher PPKn and student. The findings in this study show that; 1) Students do not yet have a complete understanding of the concept of national insight, but implicitly in the process of learning PPKn, teachers always build a climate of togetherness and help each other. This condition can actually be understood if the seeds of the national spirit have appeared. The selection of varied learning methods is used by PPKn teachers and IPS teachers, which support the national attitude of students. PPKn and IPS learning carried out contributes considerable in shaping the national spirit of students in school which is characterized by the direction of achievement of learning success that not only looks at cognitive aspects, but also emphasized on affective and psychomotor aspects, especially those that are charged with national values. 2) Strengthening the organization with the foundation of the spirit of nationalism based on state ideology and Muhammadiyah values. Through a strong organizational commitment, the spirit of nationality flows in students. 3) The practice of the student's national spirit is realized through its participation in scouting activities (Hizbul Wathan/ HW scouting), flag ceremony activities, sports competitions, and regional arts events are a form of stimulation in developing national values in students and not spreading hoax news about the covid 19 pandemic.
Pembinaan Bela Negara dalam Membentuk Profil Pelajar Pancasila di MTs. Muhammadiyah Patikraja Elly Hasan Sadeli; Akhmad Fauzan; Wildan Nurul Fajar
Jurnal Loyalitas Sosial: Journal of Community Service in Humanities and Social Sciences Jurnal Loyalitas Sosial VOL.4 NO.1 Maret 2022
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Pamulang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32493/JLS.v4i1.p39-47

Abstract

Pembinaan bela negara memiliki peran yang sangat strategis dalam membentuk profil pelajar Pancasila. Perlu penanaman pemahaman sebagai bangsa yang bersatu dalam realitas kebhinekaannya. Semangat bela negara diharapkan dapat melahirkan satu sikap nasionalisme, seperti memiliki rasa cinta dan bangga terhadap bangsa dan tanah air, menjalankan kewajiban sebagai warga negara dan menghargai setiap keberagaman yang melekat dalam kehidupan bermasyarakat. Pembinaan bela negara dalam bingkai kegiatan pengabdian ini juga merupakan salah satu usaha untuk membentuk, menanamkan dan membina wawasan bela negara bagi siswa MTs Muhammadiyah Patikraja. Melalui pengabdian ini, siswa diharapkan memiliki pengetahuan, pemahaman dan kesadaran akan pentingnya bela negara dalam menjaga stabilitas kehidupan yang plural. Sehingga dapat diamalkan dalam kehidupan di sekolah maupun masyarakat guna merawat dan memupuk semangat menjaga harmonisasi keberagaman bangsa dan negara
Persepsi Mahasiswa terhadap Nilai-Nilai Demokrasi Pancasila dalam Menangkal Paham Radikalisme (Studi Kasus pada Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Korkom UMP dan Soedirman) Elly Hasan Sadeli; Ratna Kartikawati
Prosiding University Research Colloquium Proceeding of The 8th University Research Colloquium 2018: Bidang Sosial Ekonomi dan Psikologi
Publisher : Konsorsium Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Perguruan Tinggi Muhammadiyah 'Aisyiyah (PTMA) Koordinator Wilayah Jawa Tengah - DIY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (728.52 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan dimaksudkan untuk mendapatkan informasi aktual dan faktual tentang persepsi mahasiswa pengurus dan anggota IMM Korkom UMP dan Soedirman terhadap demokrasi Pancasila dalam menangkal paham radikalisme. Proses penelitian menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara, studi dokumentasi dan studi literatur. Penelitian ini dilakukan di organisasi IMM Korkom UMP dan Soedirman, yang menjadi subjek penelitian adalah pengurus dan anggota IMM. Temuan dalam penelitian ini menunjukkan bahwa; 1) Pengurus dan anggota IMM korkom UMP dan Soedirman belum memiliki pemahaman yang utuh terhadap konsep demokrasi Pancasila, namun dalam menjalankan organisasi para pengurus dan anggota sebenarnya telah melaksanakan benih-benih praktek demokrasi Pancasila dalam setiap perencanaan dan pelaksanaan kegiatan, 2) Secara konkrit dalam mengantisipasi paham radikal, organisasi IMM sendiri tentu saja memperkuat dan menyesuaikan rancangan Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) agar tidak disisipkan paham tersebut. AD/ART sebagai pilar pergerakan organisasi harus menunjukkan dan mewakili ideologi Pancasila dan kemuhammadiyahan sebagai ruh dan dasar perjuangan. Juga disepakati agar para pengurus dan anggota berkomitmen dalam menunjukkan aksi dan pemikirannya yang dilandasi oleh semangat demokrasi Pancasila dan tentu saja Muhammadiyah. Tanpa komitmen dan prinsip yang kuat, maka paham radikal akan mudah masuk ke dalam tubuh organisasi. 3) Setiap akan melaksanakan kegiatan, pengurus IMM diberikan ruang publik untuk berdiskusi melalui musyawarah. Inilah sebenarnya sebagai benih dari demokratisasi. Dinamika yang terjadi di tubuh IMM senantiasa dijadikan sebagai perbedaan dengan dasar rahmatan lil ‘alamin. 4) Bahaya masuknya paham radikalis, bagi IMM tidak ada sosialiasi yang khusus, namun senantiasa membangun dan membuka ruang diskusi rutin membahas pemahaman radikal. Oleh karena itu, pentingnya membangun pemahaman demokrasi Pancasila terhadap seluruh anggota juga dilakukan melalui proses dialogis dan implementatif.
PERANAN HIZBUL WATHAN DALAM MEMBENTUK SEMANGAT NASIONALISME SISWA SMP MUHAMMADIYAH 1 PURWOKERTO Elly Hasan Sadeli; Eko Priyanto
PROSIDING SEMINAR NASIONAL LPPM UMP Vol 1 (2019): PROSIDING SEMINAR NASIONAL LPPM UMP 2019
Publisher : Lembaga Publikasi Ilmiah dan Penerbitan (LPIP)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (880.471 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan penelitian ini dimaksudkan untuk mendapatkan informasi aktual dan faktual tentang peranan Hizbul Wathan (HW) dalam membentuk semangat nasionalisme siswa SMP Muhammadiyah 1 Purwokerto. Proses penelitian menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara, studi dokumentasi dan studi literatur. Penelitian ini dilakukan di organisasi kepanduan HW SMP Muhammadiyah 1 Purwokerto, yang menjadi subjek penelitian adalah Pembina, pengurus dan anggota HW.Temuan dalam penelitian ini menunjukkan bahwa; 1) Pengurus dan anggota kepanduan HW belum memiliki pemahaman yang utuh terhadap konsep nasionalisme, namun secara implisit dalam menjalankan organisasi para pengurus dan anggota sebenarnya telah menunjukkan benih-benihpraktek semangat nasionalisme dalam setiap perencanaan dan pelaksanaan kegiatan. Juga diperkuat melalui Pembelajaran PKn dan IPS yang dilaksanakan memberikan kontribusi yang cukup besar dalam membentuk rasa nasionalisme siswa di sekolah yang ditandai dengan arah pencapaian keberhasilan belajar yang tidak hanya melihat aspek kognitif saja, namun dititikberatkan pula pada aspek afektif dan psikomotor yang bermuatan nilainilai kebangsaan dan rasa nasionalisme. 2) Memperkuat organisasi dengan pondasi semangatnasionalisme yang dilandasi oleh ideologi negara dan nilai-nilai Muhammadiyah. Melalui komitmen organisasi yang kuat, maka semangat nasionalisme akan mengalir dalam diri anggota kepanduan HW. 3) Praktik semangat nasionalisme dalam kegiatan kepanduan HW di SMP Muhammadiyah 1 Purwokerto diwujudkan melalui penghormatan kepada bendera, tidak menyebarkan berita hoax dan tidak terlibat kegiatan yang bersifat negatif. Pemilihan metode bervariatif yang dilakukan Pembina HW, guru PKn dan guru IPS, didukung dengan kegiatan upacara bendera, kompetisi olahraga serta acara kesenian daerah merupakan bentuk rangsangan dalam mengembangkan nilai-nilai kebangsaan dan rasa nasionalisme dalam diri siswa.
PENGGUNAAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING BERBANTUAN MEDIA PEMBELAJARAN PA CIMAKH UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS III SDN 2 SUMAMPIR PADA TEMA 1 PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN MAKHLUK HIDUP Maulidiya Shilvi Arifah; Sri Wahyuti; Elly Hasan Sadeli; Anang Fathoni
Journal of Professional Elementary Education Vol. 2 No. 2 (2023): Journal of Professional Elementary Education
Publisher : LPPM Universitas Bina Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46306/jpee.v2i2.49

Abstract

Language serves as a crucial tool for human thinking and interaction. The presence of the Indonesian language holds its own authentic value and uniqueness in Indonesia. However, within the realm of education, Indonesian language is often considered a challenging subject to learn. The aim of this research is to enhance the learning achievement of third-grade students in Theme 1 of the Indonesian Language subject, specifically focusing on the topic of growth and development of living beings, through the implementation of the Problem-Based Learning model aided by the Pa Cimakh learning media. This study falls under the category of Classroom Action Research (CAR). The research subjects comprised 29 third-grade students. Learning achievement data were collected through multiple-choice written tests and subsequently analyzed using descriptive statistics. The results of the research demonstrate notable improvements in learning achievement in each cycle. The attainment percentage for learning achievement in the first cycle was 34.48% with an average score of 64.14, in the second cycle it was 58.62% with an average score of 58.62, and in the third cycle, it reached 82.75% with an average score of 85.17. These findings substantiate that the application of the Problem-Based Learning model with the assistance of the Pa Cimakh learning media can effectively enhance learning achievement in Theme 1, Growth and Development of Living Beings, within the Indonesian Language subject in the third-grade class of SD N 2 Sumampir