cover
Contact Name
arief yanto
Contact Email
arief.yanto@unimus.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
jurnalilmukeperawatanjiwa@gmail.com
Editorial Address
-
Location
Kab. semarang,
Jawa tengah
INDONESIA
Jurnal Ilmu Keperawatan Jiwa
ISSN : -     EISSN : 26212978     DOI : -
Core Subject : Health, Science,
Jurnal Ilmu Keperawatan Jiwa [e-ISSN 2621-2978] is a means of developing and publishing scientific works for researchers, lecturers and practitioners of mental nursing published by the Persatuan Perawat Nasional Indonesia Jawa Tengah. Jurnal Ilmu Keperawatan Jiwa is an electronic journal with an open access journal system published twice a year, namely in May and November. Jurnal Ilmu Keperawatan Jiwa publishes articles within the scope of mental nursing broadly but is limited, especially in the field of mental nursing in healthy, risk and disturbance groups. Articles must be the result of research, case studies, results of literature studies, scientific concepts, knowledge and technology that are innovative and renewed within the scope of mental nursing science both on a national and international scale.
Arjuna Subject : -
Articles 259 Documents
Tingkat Resiliensi Dengan Kualitas Hidup Pasien Tb Paru Yang Menjalani Rawat Jalan Suksi Riani
Jurnal Ilmu Keperawatan Jiwa Vol. 5 No. 3 (2022): Agustus 2022
Publisher : Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Jawa Tengah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32584/jikj.v5i3.2003

Abstract

ABSTRAK Pasien TB paru kebanyakan tidak teratur dalam berobat karena tidak adekuatnya motivasi terhadap kepatuhan berobat, sehingga pasien harus mampu bertahan dan menyesuaikan diri meskipun berada dalam keadaan yang sulit. Proses penyesuaian diri dalam bertahan terhadap keadaan tersebut disebut resiliensi. Fenomena yang terjadi pada pasien TB paru cenderung mengalami penurunan resiliensi karena merasa cemas penyakitnya menular pada orang lain, sikap pasif, merasa rendah diri dan penerimaan diri rendah. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan resiliensi dengan kualitas hidup pasien TB Paru yang menjalani rawat jalan. Metode penelitian yang digunakan yaitu cross sectional dengan menggunakan alat ukur Brief Resilience Scale (BRS) untuk mengukur resiliensi dan alat ukur Short Form–36 (SF-36) untuk mengukur kualitas hidup. Uji statistik yang digunakan untuk mengetahui hubungan anatara variabel yaitu uji korelasi gamma. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa mayoritas pasien berusia lebih dari 60 tahun, jenis kelamin perempuan, tingkat pendidikan SMA, dan mayoritas tidak bekerja. Mayoritas pasien memiliki tingkat resiliensi kurang (48%) dan kualitas hidup kategori sedang (45,3%). Hasil analisa data menunjukkan terdapat hubungan yang tinggi antara tingkat resiliensi dengan kualitas hidup pada pasien TB paru. Sebaiknya perawat mampu mengkaji tingkat resiliensi pasien sebagai dasar dalam memberikan intervensi keperawatan agar pasien dapat meningkatkan kualitas hidupnya. Kata kunci: resiliensi; kualitas hidup; TB paru ABSTRACT Pulmonary TB patients are mostly irregular in taking treatment because of inadequate motivation for adherence to treatment, so patients must be able to survive and adapt even when they are in difficult circumstances. The process of self-adjustment in surviving these circumstances is called resilience. The phenomenon that occurs in pulmonary TB patients tends to experience a decrease in resilience because they feel worried that their disease will spread to others, passivity, feel inferior and have low self-acceptance. The purpose of this study was to determine the relationship between resilience and the quality of life of pulmonary TB patients undergoing outpatient care. The research method used was cross sectional using the Brief Resilience Scale (BRS) to measure resilience and the Short Form–36 (SF-36) to measure quality of life. The statistical test used to determine the relationship between variables is the gamma correlation test. The results of this study indicated that the majority of patients were over 60 years old, female, high school education level, and the majority did not work. The majority of patients have less resilience (48%) and moderate quality of life (45.3%). The results of data analysis showed that there was a high relationship between the level of resilience and quality of life in pulmonary TB patients. Nurses should be able to assess the patient's resilience level as a basis for providing nursing interventions so that patients can improve their quality of life. Keywords: resilience, quality of life, TB paru
Terapi Afirmasi Positif Pada Klien Dengan Harga Diri Rendah: Studi Kasus Susanti Niman; Laura Nikita Surbakti
Jurnal Ilmu Keperawatan Jiwa Vol. 5 No. 4 (2022): 30 November 2022
Publisher : Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Jawa Tengah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32584/jikj.v5i4.1779

Abstract

Latar belakang : Seorang mahasiswi mengalami harga diri rendah akibat pengalamankekerasan dalam keluarga dan bullying. Studi kasus ini mengambarkan bagaimana kekerasandalam keluarga dan bullying memicu harga diri rendah dan pengaruh tindakan keperawatanafirmasi positif.Laporan kasus : Seorang mahasiswi melakukan konseling pada praktisi keperawatan jiwa.Klien sejak kecil sering dibandingkan dengan saudara kandung oleh ibunya karena bentuktubuhnya yang kurus dan nilai dari sekolah yang selalu rendah. Selain di rumah klien jugamengatakan sering diejek karena kurus dan kulitnya berwarna gelap. Pengalaman tersebutmembuat klien merasa tidak percaya diri, merasa berbeda dari orang lain dan takut untukberteman. Klien mengatakan pernah memiliki pikiran untuk bunuh diri. Asuhan keperawatandiberikan pada klien selama lima hari dengan fokus intervensi pemberian terapi afirmasipositif. Hasil evaluasi dari asuhan keperawatan yang diberikan menunjukkan peningkatanharga diri, memiliki pikiran positif tentang dirinya, melakukan kemampuan untukmeningkatkan harga diri sesuai aspek positif yang dimiliki. Hasil pengukuran harga dirimenggunakan Rosenberg self esteem Scale menunjukkan peningkatan dan penurunan darihasil pengukuran Self reporting Quetionnaire 29 menunjukkan penurunan.Kesimpulan : Asuhan keperawatan dengan fokus intervensi terapi afirmasi positifmemegang peranan penting dalam membantu klien dengan masalah keperawatan harga dirirendah. Asuhan keperawatam selama lima hari dapat meningkatkan harga diri dan mengubahpikiran negatif.Kata kunci : afirmasi positif, bullying, harga diri rendah, kekerasan dalam keluarga, , studi
Pengaruh Berjemur Terhadap Regulasi Emosi Pasien Dengan Resiko Perilaku Kekerasan Di Rsjd Dr. Amino Gondohutomo Kandar; Dessy Dwi Cahyaningrum; Rian Kusuma Dewi
Jurnal Ilmu Keperawatan Jiwa Vol. 5 No. 4 (2022): 30 November 2022
Publisher : Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Jawa Tengah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32584/jikj.v5i4.1811

Abstract

Permasalahan utama yang sering terjadi pada pasien skizofrenia adalah perilaku kekerasan, yaitusuatu keadaan hilangnya kendali perilaku seseorang yang diarahkan pada diri sendiri, orang lain,atau lingkungan. Berjemur sendiri seperti yang telah lama diketahui menjadi sumber utamavitamin D, dimana Vitamin D juga dihubungkan dengan regulasi hormon serotonin danmelatonin yang mempengaruhi emosi dan tidur. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisapengaruh berjemur terhadap regulasi emosi pada pasien resiko perilaku kekerasan di RSJD Dr.Amino Gondohutomo Provinsi Jawa Tengah. Metode yang digunakan dalam penulisan ini adalahquasi eksperiment, dengan bentuk rancangan pre-test dan post-test menggunakan grup kontrol.Sampel penelitian ini adalah 50 responden yang terdiri dari 25 responden kelompok kontrol dan25 reponden kelompok intervensi. Dengan penerapan intervensi berjemur antara pukul 09.00-10.00 pada hari ke 1 hingga ke 10 selama 5-10 menit pada kelompok intervensi. Hasil analisamenunjukkan bahwa berjemur berpengaruh dalam meningkatkan regulasi emosi pasien denganresiko perilaku kekerasan pada kelompok intervensi. Sinar matahari membantu menurunkankadar kortisol serum dan mempengaruhi sekresi serotonin. Kemampuan regulasi emosi yang baikakan meningkatnya kemampuan mengontrol emosi dengan cara menghambat respon emosinegatif. Kegiatan berjemur harapannya dapat disusun menjadi standar pelayanan holistik yangterintergrasi dengan asuhan layanan lain untuk meningkatkan kemampuan regulasi emosi padapasien bukan hanya dengan gangguan kesehatan jiwa namun juga pasien dengan gangguankesehatan fisik.Kata Kunci : Berjemur, Regulasi Emosi, Pasien Resiko Perilaku Kekerasan.
Korelasi Beban Kerja Mental Terhadap Kecemasan Perawat Selama Merawat Pasien Covid-19 Fitri Suciana; Puput Risti Kusumaningrum; Saifudin Zukhri; Qorry Setyarini
Jurnal Ilmu Keperawatan Jiwa Vol. 5 No. 4 (2022): 30 November 2022
Publisher : Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Jawa Tengah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32584/jikj.v5i4.1814

Abstract

Pandemi Covid-19 terjadi di Indonesia pada awal tahun 2020. Tenaga medis belumdiberikan vaksin dan belum persiapan secara matang sehingga muncul beban kerjasecara mental pada perawat. Perawat harus menyelesaikan tugas pada waktu tertentuselama merawat pasien Covid-19, hal ini dapat menyebabkan pada kecemasan perawatdalam merawat pasien Covid. Peran tersebut juga dapat berdampak pada beban kerjamental perawat. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif menggunakan desainpenelitian deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional. Variabel bebas dalampenelitian ini adalah beban kerja mental, variabel terikat yaitu kecemasan perawat.Populasi dalam penelitian ini adalah perawat covid-19 berjumlah 29 orang. Tekniksampling penelitian ini menggunakan teknik non probability sampling dengan metodetotal sampling. Sampel penelitian ini sebanyak 29 responden. Kriteria Inklusi adalahsemua perawat yang bersedia menjadi responden. Setting penelitian karena masih dalampandemi Covid-19 maka kuesioner yang sudah dibagikan dan diisi oleh responden,dikumpulkan ke diklat dan peneliti mengambil kuesioner ke diklat. Instrumen penelitianmenggunakan kuesioner tentang beban kerja mental menggunakan kuesioner NASA-TLX dan kecemasan menggunakan kuesioner Hamilton Anxiety Rating Scale (HARS).Uji statistik Kendall Tau. Hasil penelitian menunjukkan bahwa p value = 0,000 berarti pvalue < 0.05 sehingga ada hubungan beban kerja mental terhadap kecemasan perawatdalam merawat pasien Covid-19. Kesimpulan pada penelitian ini adalah ada hubunganbeban kerja mental terhadap kecemasan perawat merawat pasien Covid-19.Kata kunci: beban kerja, covid-19, tingkat stres kerja perawat
Pengaruh Terapi Bercocok Tanam Terhadap Tingkat Kemandirian Adl Pasien Skizofrenia Di Rsjd Dr. Amino Gondohutomo Provinsi Jawa Tengah Afri Zaldy Abdulah; Titik Suerni
Jurnal Ilmu Keperawatan Jiwa Vol. 5 No. 4 (2022): 30 November 2022
Publisher : Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Jawa Tengah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32584/jikj.v5i4.1849

Abstract

Salah satu masalah khas pada pasien skizofrenia adalah ketidakmampuan dalam merawat dirisendiri. Terapi okupasi merupakan salah satu terapi diberikan pada pasien skizofrenia di RSJDDr. Amino Gondohutomo selain terapi farmakologis. Salah satu terapi okupasi yang diberikandalam upaya meningkatkan kemandirian pasien skizofrenia adalah terapi bercocok tanam.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh terapi bercocok tanam terhadaptingkat kemandirian ADL (Activity of Daily Living) pasien di RSJD Dr. Amino GondohutomoProvinsi Jawa Tengah. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain quasieksperiment, dengan bentuk rancangan pre-test post-test menggunakan grup kontrol. Masing-masing 20 responden di grup intervensi dan grup kontrol yang diambil menggunakan tekniksampling purposive sampling dianalisis tingkat kemandirian ADL (Activity of Daily Living)menggunakan kuesioner. Analisis statistik yang digunakan adalah t-test independent. Hasilpenelitian menunjukkan bahwa nilai (p = 0,004). Sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapatpengaruh terapi bercocok tanam terhadap kemandirian ADL (Activity of Daily Living) padapasien skizofrenia. Terapi bercocok tanam diharapkan dapat menjadi terapi okupasi unggulanyang dapat diberikan bagi pasien skizofrenia di rumah sakit.Kata Kunci : Terapi bercocok tanam, Kemandirian ADL (Activity of Daily Living), Skizofrenia
Asosiasi antara Pemenuhan Tugas Spiritual Lansia Selama Pandemi Covid-19 berdasarkan Dukungan Emosional Keluarga intan Pradina; Abdul Wakhid
Jurnal Ilmu Keperawatan Jiwa Vol. 5 No. 4 (2022): 30 November 2022
Publisher : Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Jawa Tengah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32584/jikj.v5i4.1923

Abstract

Latar Belakang: Lansia mengalami penurunan kemampuan psikologis, kognitif, dan meningkatnya perasaan tidak berguna. Lansia membutuhkan bantuan lingkungannya dalam bentuk dukungan emosional keluarga, seperti mendapatkan perhatian, didengarkan permasalahannya. Tujuan: untuk mengetahui asosiasi antara pemenuhan tugas spiritual lansia selama pandemi covid-19 berdasarkan dukungan emosional keluarga. Metode: Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif korelatif, dengan pendekatan cross sectional. Populasi semua lansia di Temanggung yaitu sejumlah 893 orang dari 13 dusun. Sampel sebanyak 90 responden dengan teknik proportional random sampling. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner dukungan emosional keluarga dan pemenuhan tugas spiritual. Analisa data menggunakan uji Spearman Rho. Hasil: Dukungan emosional keluarga sebagian besar dalam kategori sedang sebanyak 37 responden (41,1%). Tugas perkembangan spiritual lansia selama pandemi Covid-19 sebagian besar dalam kategori tinggi sebanyak 36 responden (40%). Ada asosiasi antara pemenuhan tugas spiritual lansia selama pandemi covid-19 berdasarkan dukungan emosional keluarga dengan nilai p-value sebesar 0,000 (<0,05) dengan nilai r 0,552. Simpulan: Ada asosiasi antara pemenuhan tugas spiritual lansia selama pandemi covid-19 berdasarkan dukungan emosional keluarga, semakin tinggi dukungan emosional keluarga semakin tinggi pula pemenuhan tugas spiritual lansia
Therapeutic Group Therapy on the Ability of Parents to Stimulate Social and Emotional Development in Preschool Age Children at Dharma Wanita Kindergarten Tosaren II Kediri City Dhita Kurnia Sari; Farhan Nur Arif; Lingga Kusumawardani; Dedi Saefullah
Jurnal Ilmu Keperawatan Jiwa Vol. 6 No. 1 (2023): 28 Februari 2023
Publisher : Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Jawa Tengah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The knowledge and ability of parents in providing stimulation for pre-school age children is very important to have, because pre-school age is a critical period for children who need stimulation for growth and development. Therapeutic group therapy is a promotive action to improve child development to be optimal. This study uses a pre-experimental design research with a one grub pretest-posttest design approach. This research was conducted at Dharma Wanita Tosaren II Kindergarten with a population of 65 people. The technique of determining the sample uses a purposive sample technique, namely by determining certain criteria. Data were collected using a questionnaire sheet, bivariate analysis using the Paired Sample T-Test with the help of SPSS. Based on statistical tests, it is known that the value of sig. (2-tailed) of 0.000 < 0.05, it can be concluded that there is a significant difference between the ability of parents to stimulate children's development before and after group therapy is difficult. So that therapeutic group therapy can be applied in increasing the ability of parents to stimulate the development of pre-school age children well and can be maximized. Keywords: Parental Ability, Stimulation of Children's Social and Emotional Development, Therapeutic Group Therapy.
ONLINE LEARNING HAS NO EFFECT ON THE LEVEL OF ANXIETY IN NURSING STUDENTS IN THE CITY OF PEKALONGAN Sri Mumpuni Yuniarsih; I Gede Surya Darma; Rusdi
Jurnal Ilmu Keperawatan Jiwa Vol. 6 No. 1 (2023): 28 Februari 2023
Publisher : Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Jawa Tengah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The online learning method is applied as an alternative to learning during the Covid-19 pandemic. However, the impact of changes in the lecture process experienced during the pandemic risks causes mental health problems to emerge in students. One of the mental health problems that can arise is anxiety. Basic Health Research (Riskesdas) in 2018 showed that 9.9% of people aged 15 years and over or around 19 million people in Indonesia experience emotional mental disorders indicated by symptoms of anxiety and depression. This study aims to determine the correlation between online learning and the level of anxiety in nursing students in the city of Pekalongan. This research uses quantitative methods with an analytical observational design. Nursing student anxiety is measured using the Hamilton Anxiety Rating Scale (HARS) instrument. The sample used in this study was 141 nursing students. The measurement results were analyzed using Kendall's Tau. The results of the study showed that most nursing students participated in hybrid learning, namely 114 people (80.9%). Then most nursing students or as many as 52 people (36.9%) experience mild anxiety. After being tested for correlation with Kendall's Tau, a significance value of 0.876 (p value > 0.05) was obtained, which means that there is no significant correlation between online learning and the anxiety level of nursing students in the city of Pekalongan.
HUBUNGAN BODY IMAGE (CITRA TUBUH) DENGAN KEPERCAYAAN DIRI REMAJA DI SMK MUHAMMADIYAH 3 BANJARMASIN Rosalinda Panda
Jurnal Ilmu Keperawatan Jiwa Vol. 6 No. 1 (2023): 28 Februari 2023
Publisher : Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Jawa Tengah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32584/jikj.v6iNo.1.1951

Abstract

ABSTRAK Latar belakang: Pada masa remaja perubahan yang paling dirasakan oleh remaja adalah perubahan fisik, pertumbuhan fisik yang cepat akan berdampak pada aspek psikologis. Salah satu aspek psikologis dari perubahan fisik yaitu remaja lebih memperhatikan tubuhnya dan membangun citra dirinya sendiri. Tujuan: Untuk mengetahui hubungan body image (citra tubuh) dengan kepercayaan diri remaja di SMK Muhammadiyah 3 Banjarmasin. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan rancangan penelitian analitik dengan desain cross sectional. Sampel pada penelitian berjumlah 169 siswa diambil dengan teknik stratified random sampling. Pengambilan data dilakukan dengan memberikan kuesioner alat ukur body image dan kepercayaan diri. Uji analisa menggunakan uji spearman. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan mayoritas siswa memiliki citra tubuh positif sebanyak 165 orang dan mayoritas siswa memiliki kepercayaan diri tinggi sebanyak 126 orang. Analisis uji statistik spearman menunjukkan hasil nilai p-value (0,000) <0,005 artinya ada hubungan citra tubuh dengan kepercayaan diri remaja di SMK Muhammadiyah 3 Banjarmasin. Kesimpulan: Siswa yang memiliki rasa percaya diri tinggi cenderung lebih bisa menerima diri sendiri, termasuk kepuasan terhadap bagian tubuh Kata kunci: citra tubuh, kepercayaan diri, remaja
RESPON TRAUMA PADA PENGUNGSI GEMPA BUMI CIANJUR JAWA BARAT: Pangaribuan, et.,al Santa Maria Pangaribuan; Henrianto Karolus Siregar; Sri Hunun Widiastuti; Malianti Silalahi; Lince Siringoringo; Nurul Purborini
Jurnal Ilmu Keperawatan Jiwa Vol. 6 No. 1 (2023): 28 Februari 2023
Publisher : Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Jawa Tengah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Bencana alam, salah satunya adalah gempa bumi, biasanya terjadi dengan cepat dan tanpa peringatan sebelumnya. Kondisi ini dapat membuat korban bencana menjadi lebih rentan mengalami trauma. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan respon trauma yang dialami oleh pengungsi Gempa Cianjur. Penelitian ini menggunakan metode convenience sampling dengan jumlah responden sebanyak 30 orang. Analisa data penelitian menggunakan analisa univariate. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 30 orang responden, sebanyak 11 orang (36,7%) mengalami gejala ringan dan 18 orang (60%) mengalami gejala mengarah ke PTSD. Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai acuan dalam penanganan masalah kesehatan mental pasca bencana di tempat pengungsian korban Gempa Cianjur. Kata Kunci: Gempa; PTSD; Pengungsi; Trauma Abstrac Natural disaster, particularly earthquake, happen in short time and without warning. This condition make the victim are more vulnerable to develop trauma. Therefore, the aim of this study was to describe the trauma response among Gempa Cianjur refugees. This study was using convenience sampling method with the total of respondents were 30 people. Statistical analysis that used by this study was univariate analysis. This study found among 30 respondents, 11 person (36.7%) was got moderate symptoms and 18 person (60%) was got symptoms to PTSD. Based on the results, this study can be used as background to give more attention to mental health problems among refugees of Gempa Cianjur. Keywords: Earthquake; PTSD; Refugees; Trauma