cover
Contact Name
Dian Kresnadipayana
Contact Email
Dian Kresnadipayana
Phone
-
Journal Mail Official
dian.kresnadipayana@gmail.com
Editorial Address
-
Location
Kota surakarta,
Jawa tengah
INDONESIA
Jurnal Biomedika
Published by Universitas Setia Budi
ISSN : 20892136     EISSN : 23021306     DOI : -
Core Subject : Health, Science,
JURNAL BIOMEDIKA (p-ISSN:1979-035X, e-ISSN: 2302-1306) is a scientific publication media that accommodates the scientific creativity of lecturers and researchers as outlined in scientific writing, both for academics in Setia Budi University and observers of medical biology and health. Articles published are the results of research in the field or in laboratories, scientific studies and studies of books that have never been published in other media. Information on scientific works can range from biotechnology, health, pharmacology, microbiology, biochemistry, and food analysis and health management.
Arjuna Subject : -
Articles 199 Documents
Uji Aktivitas Antioksidan Kombinasi Ekstrak Daun Kersen (Muntingia calabura Linn.) dan Daun Sirsak (Anonna muricata Linn.) Metode DPPH (2,2-diphenyl-1- picrilhidrazyl) Tri Harningsih; Wimpy Wimpy
Biomedika Vol 11 No 2 (2018): Jurnal Biomedika
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Setia Budi Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (584.729 KB) | DOI: 10.31001/biomedika.v11i2.422

Abstract

Daun kersen dan daun sirsak merupakan tanaman serta dapat digunakan menjadi obat. Daun kersen memiliki kandungan alkaloid, flavonoid, saponin dan steroid. Daun sirsak memiliki kandungan alkaloid, flavonoid, saponin, dan tanin. Senyawa-senyawa tersebut memiliki kemampuan sebagai antioksidan untuk menghambat radikal bebas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antioksidan kombinasi ekstrak daun kersen dan ekstrak daun sirsak dan dibandingkan dengan bentuk tunggal keduanya dalam menangkal radikal bebas. Penelitian dilakukan sejak bulan Februari sampai Juli 2018 di B2P2TOOT Tawangmangu dan LaboratoriumKimia STIKES Nasional. Jenis penelitian ini adalah eksperimental dengan teknik quota sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kombinasi daun kersen dan daun sirsak 2:1 memiliki nilai IC sebesar 6,9126 50 ppm dan dikategorikan sangat kuat. Nilai IC bentuk tunggal daun kersen sebesar 15,9999 ppm dan dikategorikan 50 sangat kuat. Bentuk tunggal daun sirsak sebesar 116,5376 ppm dan dikategorikan sedang. Kombinasi daun kersen dan daun sirsak 1:1 sebesar 28,1075 ppm termasuk dalam kategori sangat kuat. Kombinasi daun kersen dan daun sirsak 1:2 sebesar 28,4886 dan dikategorikan sangat kuat. Aktivitas antioksidan kombinasi ekstrak daun kersen dan daun sirsak sangat kuat dibandingkan bentuk tunggal keduanya. Kombinasi ekstrak daun kersen dan ekstrak daun sirsak 2:1 memiliki aktivitas antioksidan yang sangat kuat. Kata kunci: antioksidan, daun kersen, daun sirsak, quota sampling, DPPH
Gravimetri Tidak Langsung untuk Menetapkan Jumlah Air Kristal Petrus Darmawan; Soebiyanto Soebiyanto
Biomedika Vol 11 No 2 (2018): Jurnal Biomedika
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Setia Budi Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (622.999 KB) | DOI: 10.31001/biomedika.v11i2.423

Abstract

Gravimetri merupakan salah satu bagian utama dalam Kimia Analisa. Air kristal yang merupakan konstituen dalam beberapa searyawa kimia dapat ditentukan pula dengan cara gravimetri langsung, dimana bahan dilakukan pemanasan dengan oven selama waktu tertentu sampai berat konstan. Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan alternatif yang lain pada penetapan jumlah air kristal dalam suatu senyawa kimia, dimana dalam hal ini dilakukan penambahan reagen pengendap Na SO 3 M pada larutan BaCl . 2 4 2 Endapan yang terbentuk kemudian dilakukan pemanasan dengan oven sampai didapat berat konstan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan cara gravimetri tidak langsung, tidak berbeda dengan cara gravimetri langsung.
Hitung Leukosit pada Inflamasi Kaki Mencit (Mus musculus) Induksi Karagenan dengan Sarang Walet Putih (Collocali fuciphaga) Fitri Nuroini; Zulfikar Husni Faruq
Biomedika Vol 11 No 2 (2018): Jurnal Biomedika
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Setia Budi Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (496.916 KB) | DOI: 10.31001/biomedika.v11i2.424

Abstract

Inflamasi merupakan respon protektif setempat yang diperlukan tubuh untuk mempertahankan diri dari berbagai bahaya sekaligus memperbaiki kerusakan struktur dan gangguan fungsi jaringan yang ditimbulkan oleh bahaya tersebut (Baratawidjaja, 2002). Sel-sel yang berperan dalam inflamasi yaitu eritrosit, neutrofil, basofil, eosinofil, platelet, sel NK (natural killer), limfosit, sel mast, sel dendritik dan antigen presenting cells (Liao dkk, 2011). Apabila penyebab inflamasi tidak dapat disingkirkan, akan terjadi inflamasi kronik yang dapat merusak jaringan dan kehilangan fungsi sama sekali (Baratawidjaja, 2002). Oleh karena itu, inflamasi berlanjut perlu dicegah salah satunya dengan mengkonsumsi obat alternatif salah satunya adalah sarang walet putih (Collocalia fuciphaga). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui potensi EBN burung walet sarang putih (C. fuchipaga) terhadap profil darah mencit (leukosittotal dan leukosit deferensial) pada jam kelima setelah diinduksi karagenan. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap dengan 6 kelompok perlakuan, masing-masing 4 ulangan. Kelompok perlakuan terdiri atas kontrol normal, kontrol negatif, kontrol positif dan perlakuan pemberian ekstrak akuosa EBN dengan dosis 0,1; 1 dan 10 mg/ 20 g BB. Semua perlakuan diberikan secara peroral kemudian setelah satu jam tiap kelompok diinjeksi 0,05 ml karagenan 1% dalam NaCl 0,9% pada telapak kaki kanan mencit secara subkutan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian EBN secara oral dapat dapat menurunkan secara signifikan (p<0,05) jumlah leukosit total dan leukosit deferensial terutama limfosit dan neutrofil. Kata kunci: Leukosit, Inflamasi, Karagenan, Sarang Walet Putih, EBN
Aktivitas Antibakteri Kombinasi Ekstrak Etanolik Daun Beluntas (Pluchaea indica Less.) dan Meniran (Phyllanthus niruri L.) terhadap Bakteri Staphylococcus aureus Bella Agil Agustin; Nony Puspawaty; Rizal Maarif Rukmana
Biomedika Vol 11 No 2 (2018): Jurnal Biomedika
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Setia Budi Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1394.277 KB) | DOI: 10.31001/biomedika.v11i2.425

Abstract

Beluntas dan Meniran merupakan tanaman obat tradisional yang mengandung senyawa alkaloid, flavonoid, tannin, saponin, dan triterpenoid. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui adanya aktivitas antibakteri ekstrak etanolik daun Beluntas dan Meniran terhadap bakteri Staphylococcus aureus.Metode ekstraksi yang digunakan dalam penelitian ini maserasi dengan etanol 96%. Isolasi dan identifikasi bakteri Staphylococcus aureus dengan media VJA (Vogel Johnson Agar), pengecatan gram, uji katalase, dan uji katalase. Pengujian aktivitas antibakteri menggunakan metode difusi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak etanolik daun Beluntas dan Meniran memiliki aktivitas antibakteri terhadap Staphylococcus aureus. Ekstrak etanolik daun Beluntas dan Meniran pada perbandingan 1 : 0, 2 : 1, 1 : 1, 1 : 2, dan 0 : 1 dengan konsentrasi 50% terhadap bakteri Staphylococcus aureus dari rumah sakit adalah 10,67 mm, 13 mm, 17 mm, 17 mm, dan 20 mm. Ekstrak etanolik daunBeluntas dan Meniran pada perbandingan 1 : 0, 2 : 1, 1 : 1, 1 : 2, dan 0 : 1terhadap bakteri Staphylococcus aureus kultur laboratorium adalah 11 mm, 13,67 mm, 14 mm, 16,67 mm, dan 18 mm. Ekstrak etanolik daun Beluntas dan Meniran dengan perbandingan 0 : 1 merupakan ekstrak yang memiliki zona hambat paling luas terhadap bakteri Staphylococcus aureus dari rumah sakit dan kultur laboratorium. Kata kunci: Antibakteri, Ekstrak etanolik daun Beluntas dan Meniran, Staphylococcus aureus
UJI EFEK ANTIBAKTERI KEFIR SUSU KAMBING DENGAN PENAMBAHAN MADU TERHADAP BAKTERI Salmonella thypi Happy Elda Murdiana
Biomedika Vol 7 No 1 (2014): Jurnal Biomedika
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Setia Budi Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (13374.322 KB) | DOI: 10.31001/biomedika.v7i1.486

Abstract

Abstrak : Ekstrak tumbuhan dipercaya dapat menghambat beberapa mikroba pathogen pada infeksi saluran pencernaan. Penggunaan antibakteri yang berasal dari ekstrak tumbuhan mempunyai kelemahan jika dibandingkan dengan penggunaan probiotik untuk penanganan kasus infeksi bakteri pada saluran pencernaan. Penelitian ini bertujuan untuk menguji efek antibakteri dari kefir susu kambing dengan penambahan madu terhadap bakteriSalmonella thypiserta mengetahui pengaruh dari penambahan madu pada kefir susu kambing. Variabel yang diukur yaitu efek antibakteri dengan melihat zona hambat dan sifat kimia yaitu pH dengan pH meter. Kemudian hasil dianalisis dengan ANOVA dan Tukey dengan taraf kepercayaan 95%.Formula kefir susu kambing yang dibuat adalah kefir 2%, 4%, 6% dengan penambahan madu 10% untuk masing-masing kefir susu kambing.Pada penelitian ini, uji efekantibakteri dilakukan dengan metode Kirby Bauer, dan diuji nilai pH tiap kefir. Hasil analisis efek antibakteri kefir susu kambing berkisar antara 9,8-12 mm, dan nilai pH kefir susu kambing 3,7-6,4. Kefirsusu kambing dengan konsentrasi 2% memiliki efek antibakteriyang paling tinggi. Kata kunci :kefir, Salmonella thypi, susu kambing, madu. Abstract : Plant extracts have been known can obstruct some pathogenic microbes in the digestive tract infections.The usage of antibacterial agent derived from plant extracts has a weakness compared to probiotics for the handling of the bacterial infections cases in the digestive tract. This study was ainted to find out of antibacterial efect of kefir milk of goat by the addition of honey against the bacterium Salmonella thypi and knowing the influence from the addition of honey on kefir milk of goat. The measurementvariableis : antibacterial efectwith determine the inhibitor zone and chemical theproperties such as pH with pH meter. The result of the study is analyzed with ANOVA and Tukey with standard confidence 95%. The tested formula kefir milk of goat is 2%, 4% and 6% by the addition of 10% honeyfor each kefir milk of goat.In this research, antibacterial efect test was donebymethod of Kirby Bauer. The result of antibacterial efect analysis of kefir milk of goat ranges between 9,8 – 12 mm, and pH values kefir milk of goat 3,7-6,4. Kefir milk of goat with the concentration of 2% is the most highantibacterial efect. Keywords : Kefir, Salmonella thypi, cow’s milk, goat’s milk, honey.
Penelusuran Isolat Bioaktif Ekstrak Umbi Sarang Semut Terhadap Kanker Servik (Sel HeLa) Dyah Susilowati; Vivin Nopiyanti
Biomedika Vol 7 No 1 (2014): Jurnal Biomedika
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Setia Budi Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (9890.499 KB) | DOI: 10.31001/biomedika.v7i1.488

Abstract

Abstrak Uji sitotoksisitas merupakan perkembangan untuk mengidentifikasi obat sitotoksik baru atau deteksi obat dengan aktifitas antitumor dengan menggunakan HeLa cell line yang diturunkan dari sel epitel kanker leher rahim (cerviks) manusia. Sarang semut mengandung flavonoid dan tanin. Flavonoid bagi tubuh berfungsi sebagai antioksidan sehingga ampuh mencegah sekaligus mengatasi serangan kanker. Hasil dari penelitian ini adalah : Fraksi etil asetat umbi sarang semut bersifat sitotoksik Berdasarkan harga LC50 bahwa dari keenam fraksi ekstrak umbi sarang semutMyrmephytum selebicum (Becc.) hanya dua fraksi yang bersifat toksik yaitu fraksi satu (A) dan fraksi dua (B) dengan IC50 = 60.97 μg/ml dan 71.86 μg/ml sedangkan fraksi tiga (C), empat (D), lima (E) dan enam (F) tidak bersifat sitotoksik pada sel HeLa dengan harga LC50 > 100 μg/ml yaitu 29730898 μg/ml, 13980.373μg/ml dan 2667076808 μg/ml. Kemungkinan senyawa aktif yang terdapat pada kandungan fraksi etil asetat ekstrak umbi sarang semut adalah golongan flavonoid yaitu 3',4'-dihidroksi flavon. Kandungan fenolik total dan flavonoid total dari fraksi etil asetat umbi sarang semut adalah sebesar : % b/b EAG untuk senyawa fenolik fraksi 1 = 15.33%, fraksi 2 = 16.36%, fraksi 3 = 12.08%. Sedangkan % b/b EK untuk senyawa flavonoid fraksi 1 = 5.00%, fraksi 2 = 3.92%, fraksi 3 = 3.34%. Kemungkinan senyawaaktif yang terdapat pada kandungan fraksi etil asetat ekstrak umbi sarang semut (Myrmephytum selebicum (Becc.) adalah kemungkinan mengarahkan senyawa pada struktur 5-OH isoflavon O-di OH pada cincin A (6,7 atau 7,8) Kata kunci : (Myrmephytum sp.), sitotoksisitas, fraksi etil asetat, sel HeLa Abstract Cytotoxicity test is to identify the development of new cytotoxic drugs or drug detection with antitumor activity by using HeLa cell line derived from epithelial cells of cervical cancer (cervical) humans. Anthill contains flavonoids and tannins. Flavonoids act as antioxidants for the body to prevent and overcome powerful attacks tuber extract ant kanker. The results of this study are: ethyl acetate fraction anthill bulbs are cytotoxic Based LC50 that of the sixth fraction ant tuber extract (Myrmephytumselebicum (Becc.) only two fractions that are toxic that a single fraction (A) and two fractions (B) with IC50 = 60.97 mg / ml and 71.86 mg / ml while the three fractions (C), four (D) five (E) andsix (F) is not cytotoxic to HeLa cells with LC50> 100 mg / ml is 29730898μg/ml, 13980.373μg/ml and 2667076808 ug / ml. The possibility of active compound contained in the content of ethyl acetate fraction tuber extract ant is the flavonoid 3 ', 4'-dihydroxy flavones. Total phenolic content and total flavonoid fraction of ethyl acetate bulbs anthill is:% w / w EAG for phenolic compounds fraction 1 = 15:33%, 2 = 16:36% fraction, fraction 3 = 12:08%. While% w / w EK for flavonoid fraction 1 = 5.00%, 2 = 3.92% fraction, fraction 3 = 3.34%. The possibility of active compound contained in the content of ethyl acetate fraction ant tuber extract (Myrmephytumselebicum (Becc.) is likely to lead compound 5-OH structure isoflavone O-ring DIOHonA (6.7or7.8) Keywords: (Myrmephytum sp.), Cytotoxicity, ethyl acetate fraction, HeLa cells
FORMULASI TABLET HISAP EKSTRAK DAUN KELOR SEBAGAI SUMBER VITAMIN A Muhammad Dzakwan; Siti Aisiyah
Biomedika Vol 7 No 1 (2014): Jurnal Biomedika
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Setia Budi Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (14670.519 KB) | DOI: 10.31001/biomedika.v7i1.489

Abstract

Abstrak Tujuan penelitian ini adalah membuat bentuk sediaan tablet hisap ekstrak daun kelor sebagai sumber vitamin A. Penelitian ini dibuat tiga formula tablet hisap yang terbaik dengan variasi konsentrasi bahan pengikat gelatin yaitu 2%, 4% dan 6%. Tablet yang dibuat dievaluasi sifat fisis dan uji tanggapan rasa. Hasil penelitian ini selanjutnya dilakukan analisis data menggunakan metode analisa varian satu jalan ANOVA dengan taraf kepercayaan 95% untuk mendapatkan formula tablet hisap yang terbaik. Hasil penelitian ini pertama, ekstrak daun kelor dapat dibuat menjadi tablet hisap dengan metode granulasi basah.Kedua, Tablet hisap ekstrak daun kelor dapat dibuat dengan menggunakan bahan pengikat gelatin.Ketiga, Formula I dengan konsentrasi pengikatgelatin 2% merupakan formula terbaik dan memenuhi persyaratan uji mutu fisik tablet.Keempat, Formula I dengan konsentrasi pengikat gelatin 2% memenuhi uji tanggapan rasa yang terbaik. Kata kunci : Daun kelor, ekstrak, formulasi, tablet hisap, gelatin Abstract The aim of this research wasto create a tablet dosage form suction Moringa leaf extract. This study was made three lozenges of the best formulas with gelatin binder concentration variation is 2%, 4% and 6%. Tablets are made ​​and evaluated physical propertiestaste test. Analysis of research data using statistical methods variant one way ANOVA with a 95% confidence level. The results obtained extracts of Moringa leaves can be made ​​into lozenges with gelatin binder and has met the requirements of the physical quality test tablets and taste responses. Formula I with a concentration of 2% gelatin binder is the best formula and meet the requirements of the physical quality test tablet. Key words: Moringa leaf, extract, formulation, lozenges, gelatin
Survey Entomology Aedes Aegypti di Daerah Endemis DBD Kelurahan Nusukan Tri Mulyowati; Makhabbah Jamilatun
Biomedika Vol 7 No 1 (2014): Jurnal Biomedika
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Setia Budi Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (10437.255 KB) | DOI: 10.31001/biomedika.v7i1.490

Abstract

ABSTRAK Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan salah satu penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus dengue (DEN-1, DEN-2, DEN-3, atau DEN-4) yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti. Kelurahan Nusukan merupakan salah satu daerah endemis di Kota Solo terutama RW 17 dan RW 18. Pencegahan yang dilakukan yakni dengan melakukan fogging, abatisasi, dan penyuluhan terhadap masyarakat, Selain melakukan fogging, abatisasi dan penyuluhan, memantau kepadatan populasi Ae. aegypti juga merupakan hal yang penting sekali dalam upaya membantu mengevaluasi adanya ancaman DBD disuatu daerah . Tujuan penelitian ini untuk mengetahui Mengetahui Counter Index, Breteu Index, House Index (kepadatan populasi ) Ae. aegypti pada daerah endemis DBD di Kelurahan Nusukan Solo, serta untuk mengetahui ABJ di Kelurahan Nusukan. Teknik pengambilan sampel menggunakan Simple random sampling. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ABJ di Kelurahan Nusukan RW 17 sebesar 95,91 %, RW 18 sebesar 89%, sedangkan untuk HI,CI dan BI sebesar 4,1%, 3,2% dan 4,1, sedangkan RW 18 HI 11,47%, CI 5,4 dan BI 13,1 Kata Kunci : Aedes aegypti, DBD, ABSTRACT Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) is a disease caused by infection with dengue virus (DEN-1, DEN-2, DEN-3, or DEN-4) which is transmitted through the bite of the mosquito Aedes aegypti. Nusukan Urban Village is one of the endemic areas in the city of Solo, especially RW 17 and RW Prevention conducted the 18th with fogging, abatisasi, and outreach to the community, In addition to fogging, abatisasi and counseling, monitoring the population densities of Ae. aegypti is also a very important thing in order to help evaluate the threat of dengue fever in an area. The purpose of this study to determine Knowing Counter Index, Index Breteu, House Index (population density) Ae. aegypti in dengue endemic areas in the Village Nusukan Solo, as well as to determine the ABJ in Sub Nusukan. Sampling technique using simple random sampling. The results of this study indicate that the ABJ in the Village Nusukan for 95.91% of RW 17, RW 18 was 89%, whereas for HI, CI and BI of 4.1%, 3.2% and 4.1, while the RW 18 HI 11 , 47%, CI and BI 5.4 13.1 Keywords : Aedes aegypti, DBD
ADSORPSI LOGAM Cr(VI) PADA LIMBAH CAIR BATIK DENGAN ZEOLIT ALAM TERAKTIVASI Dian Kresnadipayana; Sutarno Sutarno; Mohammad Masykuri
Biomedika Vol 7 No 1 (2014): Jurnal Biomedika
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Setia Budi Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (6489.695 KB) | DOI: 10.31001/biomedika.v7i1.491

Abstract

ABSTRAK Zeolit alam mempunyai potensi sebagai penjerap logam berat dalam pengolahan limbah cair yang disebabkan oleh kapasitas penjerapan, selektivitasnya yang tinggi, dan jumlahnya melimpah di Indonesia. Zeolit alam diaktivasi secara fisika dengan pemanasan pada suhu 150 oC dan secara kimia dengan HCl 6 M dan NH4NO3 2 M. Variasi isian matrik adsorben pada kolom digunakan untuk mengetahui perbandingan besarnya adsorpsi dengan panjang unggun 10, 15, dan 20 cm. Kadar logam Cr(VI) pada sampel limbah cair sebesar 14,68 ppm. Berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah no. 10 tahun 2004, limbah tersebut telah melebihi baku mutu air limbah. Hasil elusi satu kali dengan larutan K2Cr2O7 80 ppm pada kolom adsorpsi ZA-10, ZA-15 dan ZA-20 berturut-turut sebesar 98,07 %; 99,23 %; dan 99,96 %. Hasil elusi satu kali dengan sampel limbah cair batik kadar logam Cr(VI) 14,68 ppmpada kolom adsorpsi ZA-10, ZA-15 dan ZA-20 berturut-turut sebesar 98,45 %; 99,54 %; dan 99,97 %. Limbah cair batik setelah perlakuan telah memenuhi kriteria baku mutu air limbah ditinjau dari kandungan logam Cr(VI). Kata kunci: limbah cair batik, logam Cr(VI), adsorpsi, zeolit alam. ABSTRACT Nature zeolite are capable of removing quantities of heavy metals from wastewaters, that they have potential properties as adsorbent for capacity and selectivity. Meanwhile, Indonesia has wide and large-scale distribution of zeolite. It give easy access to these minerals for characterization with respect to their function as adsorbent. The naturalzeolite was activated physically by heating it at temperature of 150° C andchemically using 6 M HCl and NH4NO3 2 M. The variations of adsorbent matrix entry in the column were used to determine the ratio of the amount of adsorption with a bed length of 10, 15, and 20 cm. The value of metal Cr(VI) was found that in wastewater samples of 14,68 ppm. Based on Regulation of Central Java Province no. 10 of 2004, the wastewater has been passed the standards of quality wastewater. The one-time elution showed that a solution of 80 ppm K2Cr2O7 in each adsorption column ZA-10, ZA-15 and ZA-20 with value adsorption of 98,07%; 99,23 %; dan 99,96 % for the adsorbent adsorption, respectively. The one-time elution showed that wastewater samples the value of the metal Cr(VI) content of 14.68 ppm in each adsorption column ZA-10, ZA-15 and ZA-20 with value adsorption for 99.97%, 98.39% and 99.39 %98,45 %; 99,54 %; and 99,97 % for the adsorbent adsorption, respectively. The liquid waste of batik manufacturing after processing showed to meets the criteria of wastewater quality standard in terms of the metal Cr(VI) content. Key words: liquid waste of batik manufacturing, metal Cr(VI), adsorption,natural zeolite.
ANALISIS LOGAM BERAT Pb PADA SAUS TOMAT DAN SAUS CABAI YANG BEREDAR DI KOTA SURAKARTA SECARA SPEKTROFOTOMETRI SERAPAN ATOM Sri Panca Wahyu Putri Utami; Endang Sri Rejeki; Mardiyono Mardiyono
Biomedika Vol 7 No 1 (2014): Jurnal Biomedika
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Setia Budi Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (11793.631 KB) | DOI: 10.31001/biomedika.v7i1.492

Abstract

ABSTRACT Saus adalah cairan kental yang terbuat dari tomat atau cabai yang mempunyai aroma merangsang mengandung air dalam jumlah yang besar, asam, gula, garam dan pengawet. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya logam timbal serta untuk mengetahui berapa kadar cemaran logam timbal tersebut dengan menggunakan alat Spektrofotometer Serapan Atom kemudian dibandingkan dengan ketentuan SNI. Sampel dipilih secara acak. Sampel ditimbang sebanyak ± 5 gram kemudian dikeringkan kemudian dimasukkan ke dalam muffle furnace dan diabukan. Abu dimasukkan dalam beaker glass, dilarutkan dalam larutan aquaregia ± 5 ml kemudian dipindahkan ke dalam labu takar 10,0 ml. Sampel dalam bentuk larutan dianalisis dengan alat spektrofotometer serapan atom (SSA). Hasil penelitian menunjukkan bahwa sampel A, C, D mengandung Pb sedangkan sampel B tidak mengandung Pb. Kadar logam timbal (Pb) sampel A = 0,55695 ± 1,947 x 10-1, sampel B = 0,00 mg/kg, sampel C = 0,49995 ± 8,93 x 102 mg/kg dan sampel D = 0,51198 ± 0,2 mg/kg. Kadar logam timbal (Pb) dalam semua sampel saus tomat dan saus cabai yang dianalisis tidak melebihi batas maksimum ketentuan SNI 01-3549-2004 (A dan B) yaitu 1,0 mg/kg dan SNI 01-2976-2006 (C dan D) yaitu 2,0 mg/kg. Kata kunci : saus, logam timbal (Pb), SSA ABSTRACT Sauce is a kind of thick liquid which made of tomato or chili, it has a strong aromatic and taste that contains a lot of water, sour, sugar, salt and concentration stuff. The experiment to knowledge there or not of lead and to knowledge how much concentration of lead by using Atomic Absorbtion Spectrofotometric and then it will be compared with SNI. This method taken with random. Sample weighed in ± 5 grams and it is dried in the ovened kept in the muffle furnace and burned it out. The ash put into the beaker glass and the nex dissolved ± 5 ml of aquaregia and then put into dosage flask 10 ml. The liquid analized with the Atomic absorbtion Spectrofotometric. Sample contains of timbale is A, C, D and sample B not contains of timbale. The content of sauce are . All the content of tomato and chili sauce not more than 1,0 mg/kg (sample A and B) and 2,0 mg/kg (sample C and D) so can be declared that they still fill requiremdent that decided by SNI. Key word : sauce, lead (Pb), SSA