cover
Contact Name
Suryono
Contact Email
-
Phone
+6281548776243
Journal Mail Official
jurnalprima1103@gmail.com
Editorial Address
Jl. Ir. Sutami 36 A Kentingan, Surakarta, Jawa Tengan 57126
Location
Kota surakarta,
Jawa tengah
INDONESIA
PRIMA: Journal of Community Empowering and Services
ISSN : -     EISSN : 25795074     DOI : https://dx.doi.org/10.20961/prima
Core Subject : Agriculture, Social,
PRIMA: Journal of Community Empowering and Services (disingkat PRIMA JCES). Kata-kata PRIMA dalam PRIMA JCES merupakakan singatan dari Pemberdayaan dan Rekayasa Ipteks untuk Masyarakat Agraris. PRIMA JCES (ISSN: 2579-5074) adalah Jurnal yang diterbitkan oleh Fakultas Pertanian, Universitas Sebelas Maret Surakarta. PRIMA JCES mencakup semua hal terkait dengan pemberdayaan masyarakat, termasuk di dalamnya adalah di bidang pertanian. PRIMA JCES berupaya menjadi wadah publikasi kegiatan pemberdayaan dan pengabdian kepada masyarakat, khususnya di bidang pertanian. PRIMA JCES terbit secara online 2 (dua) kali setahun yaitu pada periode Januari-Juni dan Juli-Desember.
Articles 99 Documents
Optimalisasi Lahan Pekarangan dengan Budidaya Tanaman Sayuran sebagai Salah Satu Alternatif dalam Mencapai Strategi Kemandirian Pangan Rina Ekawati; Lestari Hetalesi Saputri; Anna Kusumawati; Luci Paonganan; Pantja Siwi V R Ingesti
PRIMA: Journal of Community Empowering and Services Vol 5, No 1 (2021): June
Publisher : Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/prima.v5i1.42397

Abstract

Lahan pekarangan dapat menjadi salah satu alternatif sebagai lahan budidaya untuk memenuhi kebutuhan pangan rumah tangga, terutama tanaman sayuran. Tujuan kegiatan pengabdian ini adalah untuk memberikan pengetahuan kepada ibu-ibu anggota Kelompok Wanita Tani (KWT) Dusun Danen, Kelurahan Sumberadi, Kecamatan Mlati, Kabupaten Sleman, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta tentang: (1) Pemilihan jenis media tanam yang tepat; (2) Kandungan nutrisi dalam sayuran; (3) Tahapan budidaya sayuran dalam polybag; (4) Manajemen kelompok tani; dan (5) Penghematan anggaran belanja rumah tangga dengan adanya budidaya sayuran di pekarangan rumah sendiri. Kegiatan pengabdian ini dilaksanakan pada tanggal 19 Januari 2020 dalam bentuk sosialisasi disertai dengan diskusi/tanya jawab, praktik budidaya dan evaluasi yang dilaksanakan dengan melibatkan 16 peserta. Evaluasi dilakukan tiga minggu setelah kegiatan dengan hasil yang menunjukkan bahwa peserta kegiatan sosialisasi dan penyuluhan telah mengetahui dengan baik kegiatan budidaya tanaman sayuran daun dan buah serta pemeliharaannya. Tanaman selada, paprika, cabai rawit, cabai merah, dan terung yang dibudidayakan telah tumbuh dengan baik hingga berumur 3 minggu setelah tanam (MST) ketika dilakukan evaluasi. Jika pemenuhan kebutuhan sayur rumah tangga dari pekarangan rumah 25%, maka potensi penghematan belanja rumah tangga sekitar Rp 3.000,00 per hari.
Pemanfaatan Limbah Ekstraksi Indigofera tinctoria L. sebagai Pupuk Organik pada Usaha Batik Pewarna Alami di Sukoharjo Maria Theresia Sri Budiastuti; Bambang Pujiasmanto; Trijono Djoko Sulistyo; Aprilia Ike Nurmalasari; Desy Setyaningrum
PRIMA: Journal of Community Empowering and Services Vol 4, No 2 (2020): December
Publisher : Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/prima.v4i2.44013

Abstract

Kegiatan pengabdian masyarakat bekerjasama dengan CV. Indigo Biru Baru yang merupakan usaha batik pewarna alami di Desa Puron, Kecamatan Bulu, Kabupaten Sukoharjo dengan memanfaatkan tanaman Indigofera tinctoria sebagai pewarna biru alami. Pengelolaan tanaman tersebut sebagai pewarna alami menghasilkan limbah yang belum dimanfaatkan. Permasalahan limbah tersebut mendorong pemanfaatan limbah sebagai pupuk organik padat. Tujuan kegiatan pengabdian yaitu membina mitra dalam pengelolaan limbah ekstraksi sebagai pupuk organik. Metode yang diterapkan yaitu: uji coba pembuatan pupuk organik limbah ekstraksi Indigofera tinctoria, analisis kualitas pupuk organik, penyuluhan dan demonstrasi tentang pemanfaatan limbah sebagai pupuk organik, demontrasi plot budidaya Indigofera tinctoria dengan aplikasi pupuk organik, demontrasi plot budidaya sayuran dengan aplikasi pupuk organik. Hasil kegiatan pengabdian masyarakat menunjukkan bahwa limbah ekstraksi Indigofera tinctoria dapat digunakan sebagai pupuk organik dan memenuhi persyaratan standar sebagai pupuk organik menurut Permentan No.70/ Permentan/SR.140/10/2011. Kualitas pupuk organik meliputi parameter kadar air, N total, P2O5, K2O, C-organik, C/N rasio dan pH menjadi indikator keberhasilan pengelolaan limbah sebagai pupuk organik. Berdasarkan kegiatan penyuluhan menunjukkan bahwa peserta interaktif dan berminat untuk memanfaatan limbah ekstraksi Indigofera tinctoria sebagai pupuk organik. Pupuk organik limbah ekstraksi dapat digunakan sebagai media tanam untuk penanaman sayuran dan pembibitan Indigofera tinctoria. Hasil percobaan menunjukkan bahwa pemberian pupuk organik limbah ekstraksi dapat meningkatkan pertumbuhan tanaman Indigofera tinctoria pada 6 MST. Hasil kegiatan yang diperoleh yaitu peningkatan pengetahuan mengenai teknologi tepat guna untuk memanfaatkan limbah.
Pengembangan Madu Kelulut Paringin, Kab. Balangan: Integrasi Program Pascatambang Batubara dan Pemberdayaan Masyarakat Didik Triwibowo
PRIMA: Journal of Community Empowering and Services Vol 5, No 1 (2021): June
Publisher : Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/prima.v5i1.48591

Abstract

PT Adaro Indonesia merupakan perusahaan tambang batubara yang berlokasi di Kabupaten Tabalong dan Balangan, Kalimantan Selatan. Salah satu kewajiban perusahaan terhadap masyarakat adalah melakukan Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat (PPM). Program PPM disinergikan dengan program pascatambang agar memberikan manfaat bagi lingkungan hidup dan sosial ekonomi masyarakat sekitar tambang secara berkelanjutan. Sinergi ini dilaksanakan pada demplot pascatambang terpadu Paringin karena adanya kesesuaian potensi biogeofisik area demplot dengan kondisi sosial ekonomi masyarakat sekitarnya. Madu kelulut mempunyai potensi yang dapat dikembangkan di masyarakat, namun selama ini belum dibudidayakan secara intensif. Tujuan kegiatan adalah meningkatkan produksi dan kualitas madu kelulut pada Usaha Kecil Menengah (UKM) mitra di Paringin. Pengembangan budidaya lebah madu kelulut dimulai di area demplot pascatambang kemudian diduplikasi di masyarakat sekitar tambang yaitu Istana Kelulut melalui program Corporate Social Responsibility (CSR) sejak tahun 2018. Kegiatan yang dilakukan pada UKM mitra yang dipimpin Bapak Maskuni meliputi pelatihan budidaya lebah madu kelulut secara intensif, pendampingan dalam kegiatan peningkatan produksi dan kualitas produk madu kelulut, serta monitoring dan evaluasi kegiatan. Hasil kegiatan pada UKM mitra Istana Kelulut menunjukkan adanya penambahan sarang lebah madu kelulut menjadi kurang lebih 300 (tiga ratus) unit (Trigona Thorasica dan Trigona Itama) dengan produksi rata-rata mencapai 30 liter/bulan. Hasil analisis laboratorium madu kelulut untuk jenis Itama pada semua parameter madu memenuhi persyaratan kualitas madu Trigona sesuai SNI 8664:2018. Adapun untuk jenis Thorasica, hasil parameter gula pereduksi sebesar 54,24% yang lebih rendah dari baku mutu 55% sedangkan keasaman sebesar 237,81 mL NaOH/kg yang lebih tinggi dibandingkan baku mutu maksimal 200 ml NaOH/kg. 
Pengolahan Gulma Invasif Enceng Gondok Menjadi Pupuk Organik Layak Pasar Sebagai Solusi Masalah Rawa Pening Mercy Bientri Yunindanova; Supriyono Supriyono; Bayu Setya Hertanto
PRIMA: Journal of Community Empowering and Services Vol 4, No 2 (2020): December
Publisher : Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/prima.v4i2.42053

Abstract

Enceng gondok (Eichorrnia crassipes) merupakan gulma invasif yang menutupi sebagian besar danau Rawa Pening. Keberadaan gulma ini berdampak buruk pada perikanan, pariwisata, mempercepat laju sedimentasi, serta mempercepat pengurangan air. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan, membekali keterampilan serta mendampingi masyarakat untuk mengolah enceng gondok menjadi pupuk organik layak pasar (memiliki nilai jual) yang sekaligus dapat mengurangi populasi enceng gondok sebagai upaya konservasi Rawa Pening. Pembuatan pupuk organik dilakukan di Desa Kadirejo, Pabelan, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah. Kegiatan ini meliputi: sosialisasi, pembuatan rumah kompos, praktik pembuatan pupuk organik, aplikasi pupuk organik, analisis kadar hara pupuk organik, peluncuran produk dan pengambilan data tingkat keberhasilan kegiatan. Hasil menunjukkan bahwa setelah kegiatan ini 97,5% peserta mengetahui potensi dan mampu memproduksi pupuk organik. Pupuk organik yang dihasilkan mengandung C-organik 18,93%, N total 1,78%, P 1,10%, dan K 1,26%. Dengan pengemasan yang baik dan dilengkapi analisis hara, pupuk organik enceng gondok menjadi komoditi yang dapat diperdagangkan.
Pemanfaatan Pekarangan dengan Pisang Hasil Kultur Jaringan pada Gapoktan Sari Tani di Desa Gentan, Bendosari, Sukoharjo Samanhudi Samanhudi; Muji Rahayu; Amalia Tetrani Sakya; Edi Purwanto
PRIMA: Journal of Community Empowering and Services Vol 5, No 1 (2021): June
Publisher : Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/prima.v5i1.44631

Abstract

Pisang merupakan salah satu komoditas buah-buahan yang mudah dibudidayakan di berbagai tempat dan memiliki persyaratan tumbuh relatif mudah. Tanaman pisang sudah banyak diusahakan masyarakat Desa Gentan di pekarangan, namun belum dilakukan perawatan secara intensif sehingga kualitas pisang yang dihasilkan masih rendah. Salah satu penyebabnya yaitu benih yang digunakan diambil dari anakan pisang yang sudah tumbuh sebelumnya, sehingga hasil yang diperoleh juga belum maksimal. Salah satu cara untuk memperbaiki kualitas dan meningkatkan hasil pisang yaitu dengan menanam pisang menggunakan benih hasil perbanyakan secara kultur jaringan. Mitra yang dilibatkan dalam Program Kemitraan Masyarakat ini adalah Gabungan Kelompok Tani Sari Tani yang terdiri atas empat kelompok tani. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pengenalan, penyuluhan, wawasan, dan informasi budidaya pisang dengan benih hasil kultur jaringan di pekarangan. Tahapan kegiatan diawali dengan koordinasi bersama Gapoktan dan diikuti dengan penyuluhan, praktik lapangan dan pembuatan demplot budidaya pisang, serta monitoring dan evaluasi. Hasil pengabdian kepada masyarakat menunjukkan bahwa penerapan teknologi budidaya tanaman pisang dengan menggunakan benih hasil kultur jaringan dapat diterima dan dilakukan dengan baik oleh anggota Gapoktan Sari Tani. Pemanfaatan pekarangan dengan tanaman pisang menggunakan benih hasil kultur jaringan dilakukan oleh masyarakat setempat dengan sungguh-sungguh.
Pemberdayaan Petani Sayuran di Desa Wolofeo Kecamatan Detusoko Kabupaten Ende Yustina Maria Silvia Wonga Puu; Agustinus JP Ana Saga; Baltasar Taruma Djata; Charly Mutiara
PRIMA: Journal of Community Empowering and Services Vol 5, No 1 (2021): June
Publisher : Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/prima.v5i1.44367

Abstract

Kendala yang dihadapi oleh para petani di Desa Wolofeo adalah produksi sayuran yang tidak pernah meningkat walaupun pemakaian pupuk anorganik terus meningkat setiap musim tanam. Karena itu dilakukan kegiatan pemberdayaan dengan tujuan untuk meningkatkan pengetahuan para petani terkait pola tanam, pupuk organik, hama dan penyakit serta penjualan hasil pertanian. Kegiatan pemberdayaan ini melibatkan 30 petani dari desa Wolofeo dengan cara menyuluh dan melatih. Materi yang diberikan kepada petani untuk kegiatan menyuluh yaitu tentang pola tanam, hama dan penyakit tanaman, serta pemasaran hasil pertanian. Sedangkan pelatihan yang diberikan yaitu tentang mikroorganisme lokal, pupuk organik dan perangkap lalat buah. Dari kegiatan pemberdayaan diketahui bahwa pengetahuan para petani tentang pola tanam, hama dan penyakit pada tanaman, pemasaran hasil pertanian, mikroorganisme lokal, serta pupuk organik dan perangkap lalat buah semakin meningkat seperti yang ditunjukkan dari hasil post-test. Hasil pre-test yang diperoleh para petani pada penyuluhan adalah 47,22 sedangkan post-test adalah 70,4. Pada kegiatan pelatihan diperoleh hasil pre-test 36,74 sedangkan post-test 64,2.
Penyuluhan Budidaya Lele dan Azolla untuk Warga Pengajian MTA Banjarsari, Surakarta Sudadi Sudadi; Suryono Suryono
PRIMA: Journal of Community Empowering and Services Vol 4, No 2 (2020): December
Publisher : Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/prima.v4i2.37946

Abstract

Program pengabdian ini bekerjasama dengan dua mitra, yaitu (1) MTA Cabang Banjarsari Surakarta, dan (2) Peternakan Lele “Dwipangga”. Mitra 1 berlokasi di dukuh Gebang, Kelurahan Banjarsari, Kecamatan Banjarsari, Kota Surakarta. Mitra 1 adalah lembaga dakwah islamiyah non profit sedangkan bidang usaha yang dikembangkan oleh mitra 2 adalah peternakan lele. Permintaan konsumen terhadap ikan lele di Surakarta dan sekitarnya per hari sangat tinggi, belum mampu dipenuhi oleh mitra usaha tersebut. Permasalahan yang dihadapi oleh mitra 1 adalah masih adanya warga binaan pengajian yang kondisi ekonominya kurang mampu dan kurang produktif. Permasalahan yang dihadapi mitra 2 adalah biaya yang tinggi untuk menyediakan pakan ikan lele yang berkualitas. Kebutuhan pakan lele per minggu mencapai 200-250 kg, dengan harga pakan rata-rata Rp. 8.300,- per kg. Oleh karena itu diperlukan penyediaan pakan alternatif, seperti Azolla yang memiliki nilai gizi tinggi dan cepat berkembang biak. Azolla adalah satu-satunya genus paku air yang mengapung. Selain dapat digunakan sebagai pupuk hijau, Azolla dimanfaatkan untuk pakan ikan karena mengandung nutrisi tinggi dan mengapung yang dapat langsung dimakan ikan ataupun dibuat pelet. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk mengatasi permasalahan utama yang  dihadapi Mitra  1  yaitu  membuka  peluang  peningkatan  ekonomi  keluarga  dan  Mitra  2  yaitu mengatasi mahalnya pakan lele dengan menggunakan Azolla sebagai pakan substitusi yang dibudidayakan bersama lele. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini adalah memberi bimbingan dan praktik langsung kepada mitra tentang budidaya lele bersama Azolla, bantuan pembuatan kolam, bibit Azolla, bibit dan pakan lele. Hasil kegiatan ini adalah meningkatnya pengetahuan dan keterampilan mitra 1 dalam budidaya lele bersama Azolla dan teknologi tepat guna budidaya sistem ganda Azolla-lele yang telah diterapkan oleh mitra 2.
Sinkronisasi Estrus Sapi Peranakan Ongole di Kelompok Tani Sri Mulyo Sigit Prastowo; Sunarto Sunarto; Lutojo Lutojo; Nuzul Widyas; Adi Ratriyanto
PRIMA: Journal of Community Empowering and Services Vol 4, No 2 (2020): December
Publisher : Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/prima.v4i2.42573

Abstract

Kelompok Tani Sri Mulyo merupakan kelompok peternak sapi Peranakan Ongole (PO) yang menghadapi kendala peningkatan angka kebuntingan. Permasalahan yang dihadapi adalah kejadian estrus / birahi tenang sehingga penentuan waktu Inseminasi Buatan (IB) tidak tepat dan kemudian berakibat pada kegagalan kebuntingan. Salah satu upaya  untuk mengatasi hal tersebut dengan mengaplikasikan metode sinkronisasi estrus (SE) agar tampilan estrus mudah diamati melalui program pengabdian kepada masyarakat. Pengabdian ini dilakukan dalam 3 tahap, yaitu sosialisasi, pelaksanaan dan evaluasi. Informasi dan kesepakatan tentang program SE disosialisasikan pada tahap pertama, dilanjutkan dengan pelaksanaan di lapangan. Sebanyak 20 ekor sapi PO digunakan dalam program ini dan dari hasil pemeriksaan organ reproduksi diperoleh sebanyak 12 ekor sapi layak untuk disinkronisasi estrus. Hormon yang digunakan dalam program SE ini adalah PGF2α dengan metode dua kali injeksi. Hasil SE didapatkan 10 ekor sapi teramati estrus, sedangkan 2 ekor terlewatkan pengamatannya. Inseminasi dengan semen beku kemudian dilakukan dan dievaluasi keberhasilannya setelah 21 dan 60 hari. Sebanyak 6 ekor tidak menunjukkan tanda-tanda estrus pada hari ke 21 setelah IB, dan 4 ekor dinyatakan bunting setelah evaluasi dengan palpasi rektal pada hari ke 60. Selanjutnya, kelahiran pedet didapatkan sebanyak 4 ekor. Berdasar hasil program SE dapat disimpulkan bahwa penggunaan program SE dapat meningkatkan jumlah sapi betina bunting di Kelompok Tani Sri Mulyo.
Sosialisasi dan Praktik Aplikasi Pupuk Organik dengan Menggunakan Pesawat Tanpa Awak (Drone) pada Tanaman Padi Muji Rahayu; Edi Purwanto; Amalia Tetrani Sakya; Djoko Purnomo; Samanhudi Samanhudi; Ahmad Yunus; Gani Cahyo Handoyo; Andriyana Setyawati; Retna Bandriyati Arniputri; Dwi Harjoko
PRIMA: Journal of Community Empowering and Services Vol 5, No 1 (2021): June
Publisher : Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/prima.v5i1.45242

Abstract

Upaya peningkatan produksi padi penting dilakukan untuk mendukung ketahanan pangan nasional. Penerapan teknologi di bidang pertanian sangat penting dilakukan. Penggunaan mesin otomatis yang terintegrasi dengan internet merupakan salah satu ciri revolusi industri 4.0. Seluruh aspek, terutama petani sebagai pelaku perlu dipersiapkan untuk menuju pertanian yang berbasis revolusi industri 4.0. Kegiatan ini bertujuan memberikan pengetahuan, wawasan dan contoh kepada petani di Desa Gentan, Kecamatan Bendosari, Kabupaten Sukoharjo mengenai penggunaan pesawat tanpa awak (drone) dalam aplikasi pupuk organik sebagai upaya meningkatkan produksi padi. Kegiatan pengabdian masyarakat ini dilakukan dalam beberapa tahapan, meliputi koordinasi dan penentuan lahan, sosialisasi dan penyuluhan, praktik penyemprotan pupuk organik dengan menggunakan pesawat tanpa awak, monitoring dan evaluasi. Hasil pengabdian masyarakat ini menunjukkan bahwa petani mendapatkan wawasan berkaitan dengan revolusi industri 4.0 dalam aplikasi pupuk organik dengan menggunakan pesawat tanpa awak pada tanaman padi. Petani anggota Gapoktan Sari Tani juga sangat antusias dalam mengikuti kegiatan penyuluhan, sosialisasi dan praktik penyemprotan pupuk organik dengan menggunakan pesawat tanpa awak.
Gerakan Ketahanan Pangan melalui Budidaya Ikan dalam Ember dalam Menghadapi Pandemik Covid-19 di Desa Kareo, Kabupaten Serang Muh. Herjayanto; Aris Munandar; Ginanjar Pratama; Mas Bayu Syamsunarno; Rini Yanuarti; Aidil Fadli Ilhamdy; Itok Dwi Kurniawan
PRIMA: Journal of Community Empowering and Services Vol 5, No 1 (2021): June
Publisher : Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/prima.v5i1.43968

Abstract

Desa Kareo merupakan salah satu desa yang terletak di Kecamatan Jawilan,. Kabupaten Serang, Banten. Mayoritas penduduk Desa Kareo merupakan pedagang, petani tradisional dan buruh harian lepas. Covid-19 menyebabkan dampak yang signifikan pada sektor perekonomian dan ketahanan pangan. Hal itu terlihat dari banyaknya para pekerja yang terkena pemutusan hubungan kerja. Salah satu solusi untuk menghadapi pandemik Covid-19 dalam sektor ketahanan pangan adalah kegiatan budidaya ikan dalam ember. Kegiatan ini diharapkan mampu mengatasi permasalahan yang dihadapi selama pandemi. Kegiatan ini bertujuan untuk mengedukasi masyarakat tentang cara membudidayakan ikan dalam ember sebagai gerakan ketahanan pangan keluarga. Pengabdian ini dilakukan dengan beberapa tahapan yaitu tahap persiapan (koordinasi dengan Ketua RT), penyuluhan (survei dan evaluasi pengetahuan masyarakat tentang budikdamber), pelatihan budidaya, aplikasi/praktik langsung yang dilakukan oleh masyarakat, dan yang terakhir adalah monitoring-evaluasi. Hasil yang diperoleh dari kegiatan ini adalah meningkatnya pemahaman masyarakat tentang cara budidaya ikan dalam ember. Selain itu, sebanyak 80% warga yang memelihara ikan berhasil dalam mengaplikasikan kegiatan budidaya dalam ember ini.

Page 6 of 10 | Total Record : 99