cover
Contact Name
Najamul Wathan
Contact Email
editorislamuniversalia@gmail.com
Phone
+6285260404971
Journal Mail Official
editorislamuniversalia@gmail.com
Editorial Address
Jl. KHR Syamsul Arifin No:45 Sukorejo Asembagus Situbondo Jawa Timur. 68374
Location
Kab. situbondo,
Jawa timur
INDONESIA
Islam Universalia : International Journal of Islamic Studies and Social Sciences
Published by Cyber Media Indonesia
ISSN : -     EISSN : 26848139     DOI : -
Islam Universalia is an international journal published by the Cyber Dakwah. It specializes in Islamic studies and social sciences in various scientific fields and is intended to communicate original research and current issues on the subject. This journal warmly welcomes contributions from scholars of related disciplines. The languages ??used in this journal are English and Indonesia. Islam Universalia is an open-access journal which means that all content is freely available without charge to the user.
Articles 69 Documents
Pengembangan Pendidikan Karakter Tokoh Punakawan (Sintesis Filosofi Jawa dan Prinsip-Prinsip Islam) Abbas, Ngatmin; Fathurrohman, Mukhlis; Astoko, Dudi Budi; Suparman, Muh. Fatahillah
Islam Universalia: International Journal of Islamic Studies and Social Sciences Vol 5 No 3 (2024): Islam Universalia
Publisher : Cyber Media Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dalam era globalisasi, penguatan karakter berbasis kearifan lokal dan nilai-nilai universal menjadi krusial. Tokoh Punakawan dalam wayang Jawa menyimpan filosofi mendalam yang berpotensi untuk diintegrasikan dengan prinsip-prinsip Islam dalam pengembangan pendidikan karakter. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi dan mensintesiskan nilai-nilai filosofis tokoh Punakawan dalam budaya Jawa dengan prinsip-prinsip Islam, serta merumuskan model pengembangan pendidikan karakter yang integratif dan kontekstual. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode library research. Data dikumpulkan melalui studi literatur komprehensif meliputi naskah-naskah kuno Jawa, kitab-kitab Islam, buku-buku sejarah, jurnal ilmiah, dan sumber-sumber kredibel lainnya yang relevan dengan topik penelitian. Temuan utama penelitian ini menunjukkan adanya keselarasan antara filosofi Punakawan dengan nilai-nilai Islam, terutama dalam aspek kebijaksanaan, kesederhanaan, dan pelayanan. Analisis mengungkapkan bahwa tokoh Semar merepresentasikan kebijaksanaan dan ketauhidan, Gareng melambangkan kehati-hatian dan taubat, Petruk mencerminkan kejujuran dan amanah, serta Bagong mewakili kritik sosial dan amar ma'ruf nahi munkar. Sintesis ini menghasilkan model pendidikan karakter yang holistik, menggabungkan kearifan lokal Jawa dengan universalitas Islam, yang dapat diimplementasikan dalam kurikulum pendidikan formal maupun informal. Abstract In the era of globalization, strengthening character based on local wisdom and universal values becomes crucial. The Punakawan figures in Javanese wayang (shadow puppetry) hold profound philosophies that have the potential to be integrated with Islamic principles in developing character education. This study aims to explore and synthesize the philosophical values of Punakawan figures in Javanese culture with Islamic principles, and to formulate an integrative and contextual model of character education development. This research employs a qualitative approach with library research method. Data was collected through a comprehensive literature study, including ancient Javanese manuscripts, Islamic texts, history books, scientific journals, and other credible sources relevant to the research topic. The main findings of this study indicate a harmony between Punakawan philosophy and Islamic values, particularly in aspects of wisdom, simplicity, and service. The analysis reveals that the character of Semar represents wisdom and monotheism, Gareng symbolizes caution and repentance, Petruk reflects honesty and trustworthiness, while Bagong represents social criticism and the principle of enjoining good and forbidding wrong. This synthesis results in a holistic model of character education, combining Javanese local wisdom with Islamic universality, which can be implemented in both formal and informal educational curricula
Efektivitas Metode Bercerita dalam Mengembangkan Kemampuan Bahasa Anak Usia Dini: Studi Kasus di Tk Negeri 2 Pante Ceureumen Nurhabibah; Faridah, Iin; Habibatul Islamiyah, Ummi
Islam Universalia: International Journal of Islamic Studies and Social Sciences Vol 6 No 2 (2024): Islam Universalia
Publisher : Cyber Media Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Language development is a fundamental aspect of early childhood education. Language education for preschool children not only facilitates the acquisition of knowledge but also aims to motivate, guide, and enhance their communication skills. One effective approach to achieving these objectives is the storytelling method. This study seeks to evaluate the effectiveness of the storytelling method in improving language development among early childhood learners at TK Negeri 2 Pante Ceureumen. The research employed a Classroom Action Research (CAR) design, involving two teachers and ten children as participants. Data were collected through observations and structured interviews, and subsequently analyzed using descriptive qualitative methods. The study was conducted in two cycles, each comprising the stages of planning, implementation, observation, and reflection. The results demonstrate a significant improvement in children’s language skills following the application of the storytelling method. In the first cycle, most children were categorized as being in the "Beginning to Develop" (BD) stage. By the second cycle, their language skills had consistently advanced to the categories of "Developing as Expected" (DE) and "Developing Very Well" (DVW). These findings suggest that the storytelling method fosters a learning environment conducive to optimal language stimulation. In conclusion, the storytelling method is an effective approach for enhancing language development in early childhood learners at TK Negeri 2 Pante Ceureumen. Kemampuan berbahasa merupakan salah satu aspek penting dalam perkembangan anak usia dini. Pendidikan bahasa bagi anak prasekolah tidak hanya berfungsi sebagai proses pengelolaan pengetahuan, tetapi juga bertujuan untuk memotivasi, membimbing, dan mengembangkan keterampilan komunikasi anak. Salah satu pendekatan yang efektif untuk mencapai tujuan tersebut adalah penggunaan metode bercerita. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi penerapan metode bercerita dalam meningkatkan kemampuan berbahasa anak usia dini di TK Negeri 2 Pante Ceureumen. Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas (PTK) dengan melibatkan 2 guru dan 10 anak sebagai subjek penelitian. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi dan wawancara terstruktur, yang kemudian dianalisis secara deskriptif kualitatif. Penelitian dilakukan dalam dua siklus, dengan masing-masing siklus terdiri atas tahapan perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan signifikan pada kemampuan berbahasa anak usia dini setelah penerapan metode bercerita. Pada Siklus I, sebagian besar anak berada pada kategori perkembangan "Mulai Berkembang" (MB). Pada Siklus II, perkembangan bahasa anak meningkat secara konsisten ke kategori "Berkembang Sesuai Harapan" (BSH) dan "Berkembang Sangat Baik" (BSB). Temuan ini mengindikasikan bahwa metode bercerita mampu menciptakan lingkungan pembelajaran yang mendukung stimulasi bahasa secara optimal. Kesimpulannya, metode bercerita terbukti sebagai pendekatan yang efektif dalam meningkatkan kemampuan berbahasa anak usia dini di TK Negeri 2 Pante Ceureumen.
Tatacara Pemburuan Kapur Barus Menurut Kepercayaan Khurafat, Islamik dan Moden Abdullah, Mohamad Herman; Adam, Fadzli; Permana, Indra Martian; Muhad, Fakhratu Naimah
Islam Universalia: International Journal of Islamic Studies and Social Sciences Vol 6 No 3 (2025): Islam Universalia
Publisher : Cyber Media Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This study investigates the evolution of Malay camphor hunting (Dryobalanops aromatica) and the factors that have shaped its practices from the pre-Islamic period to the present. It examines how knowledge, religious beliefs, and societal changes influenced camphor hunting methods. An exploratory research approach was used, combining document analysis and field studies. Secondary data included historical texts and bibliographic research, while primary data was collected through interviews with camphor plantation owners, cultural practitioners in Barus, and botany experts from the Forest Research Institute of Malaysia (FRIM). The research identifies key changes in camphor hunting practices across three periods: pre-Islamic, post-Islamic, and modern. In earlier times, the practice was led by shamans and spiritual healers who performed superstitious rituals, including sacrifices, to seek permission from forest spirits. However, with the spread of Islam, camphor hunting evolved. The Islamic approach emphasized tauhid (the oneness of God), replacing superstitious practices with prayers and salutations to Prophet Muhammad (PBUH). This shift marked a move away from rituals that involved blood sacrifices or idol worship. In modern times, the scientific approach to camphor hunting focuses on understanding the ecology, classification, and sustainable management of camphor trees, promoting practices that align with environmental conservation. This approach dismisses superstition, highlighting the importance of empirical knowledge. In conclusion, while camphor hunting remains rooted in tradition, the Islamic and scientific approaches offer a more ethical, practical, and sustainable path. These changes reflect intellectual progress, aligning traditional practices with Islamic teachings and modern scientific understanding. The study also underscores that superstitions associated with camphor hunting are unfounded, further demonstrating the evolution of the practice towards a more rational and responsible approach. Abstrak Kajian ini menyelidik evolusi amalan pemburuan kapur barus (Dryobalanops aromatica) dalam kalangan masyarakat Melayu dan faktor-faktor yang membentuk amalan ini dari zaman pra-Islam hingga ke masa kini. Ia mengkaji bagaimana pengetahuan, kepercayaan agama, dan perubahan masyarakat mempengaruhi kaedah pemburuan kapur barus. Pendekatan penyelidikan eksploratori digunakan dengan menggabungkan analisis dokumen dan kajian lapangan. Data sekunder termasuk teks sejarah dan analisis bibliografi, manakala data primer diperoleh melalui wawancara dengan pemilik ladang kapur barus, pengamal budaya di Barus, dan pakar botani dari Institut Penyelidikan Perhutanan Malaysia (FRIM). Penyelidikan ini mengenal pasti perubahan utama dalam amalan pemburuan kapur barus merentasi tiga tempoh: pra-Islam, pasca-Islam, dan moden. Pada zaman dahulu, amalan ini dikendalikan oleh dukun dan penyembuh spiritual yang melakukan ritual berunsur khurafat, termasuk pengorbanan manusia dan haiwan untuk mendapatkan izin dari roh hutan. Namun, dengan kedatangan Islam, pemburuan kapur barus mengalami perubahan. Pendekatan Islam menekankan tauhid (keesaan Tuhan), menggantikan amalan khurafat dengan doa dan selawat ke atas Nabi Muhammad (SAW). Perubahan ini menandakan peralihan daripada ritual pengorbanan darah atau penyembahan berhala. Pada zaman moden, pendekatan saintifik dalam pemburuan kapur barus memberi tumpuan kepada pemahaman ekologi, klasifikasi, dan pengurusan lestari pokok kapur barus, dengan menekankan amalan yang selaras dengan pemeliharaan alam sekitar. Pendekatan ini menolak unsur-unsur khurafat dan mengutamakan pengetahuan empirik Kesimpulannya, walaupun pemburuan kapur barus masih berakar umbi dalam tradisi, pendekatan Islam dan saintifik menawarkan jalan yang lebih beretika, praktikal, dan lestari. Perubahan ini mencerminkan kemajuan intelektual yang selaras dengan ajaran Islam dan pengetahuan saintifik moden.
The Philosophical Meaning of Pandawa Lima in Wayang (An Analytical Study of Javanese and Islamic Culture) Abbas, Ngatmin; Fathurrohman, Mukhlis
Islam Universalia: International Journal of Islamic Studies and Social Sciences Vol 6 No 3 (2025): Islam Universalia
Publisher : Cyber Media Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The Pandawa Lima, as an integral part of Javanese wayang (shadow puppetry), has undergone significant acculturation with the advent of Islamic influence in Java. This phenomenon reflects complex cultural dynamics worthy of deeper study. This research aims to analyze the philosophical meaning of the Pandawa Lima in the context of Javanese-Islamic cultural acculturation and examine its relevance in contemporary society. This study employs a qualitative approach with cultural hermeneutics analysis, supported by John W. Berry's acculturation theory, Clifford Geertz's hermeneutics, Yuri Lotman's cultural semiotics, and Homi Bhabha's concept of hybridity. The analysis shows that the Pandawa Lima serves as a dynamic sign system in Javanese-Islamic culture, creating a unique third space where Javanese and Islamic values are harmoniously integrated. The Pandawa Lima characters represent a synthesis of values relevant to contemporary issues such as ethical leadership, conflict resolution, and social harmony. This acculturation process also offers a model for broader intercultural dialogue, demonstrating how different traditions can synergize without losing their essence.
Marketing Strategy of the Zakat and Waqf Management Study Program Masykuroh, Ely; Sudrajat, Anton
Islam Universalia: International Journal of Islamic Studies and Social Sciences Vol 6 No 3 (2025): Islam Universalia
Publisher : Cyber Media Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The phenomenon of competition and the emergence of many campuses with various study programs and the lack of enthusiasts for zakat and waqf management study programs is a necessity for study programs to carry out marketing activities by formulating appropriate strategies. This research method is qualitative with data analysis techniques through data reduction, data presentation, and conclusion drawing. The results of this study offer alternative marketing strategies for zakat and waqf management study programs, namely cost advantage, differentiation, and focus.
Upaya Meningkatkan Keterampilan Motorik Halus Anak Melalui Media Pengolahan Barang Bekas Pada Anak Usia Dini di RA Al-Muhajirin Medan Deli Grahmayanuri, Novria; Aisyah; Nasution, Fadhilah Syam; Susianto; Daulay, Dahraini Hanum; Yusriani, Nida; Habibatul Islamiyah, Ummi
Islam Universalia: International Journal of Islamic Studies and Social Sciences Vol 6 No 3 (2025): Islam Universalia
Publisher : Cyber Media Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This study aims to improve fine motor skills in early childhood through recycled material utilization at RA Al-Muhajirin, Medan Deli. The research employs a quantitative approach with a pre-experimental one-group pre-test and post-test design. The subjects include 24 children aged 5-6 years. Data were collected using observation sheets covering fine motor skill indicators such as cutting, gluing, and decorating abilities. The results indicate a significant improvement in children's fine motor skills, evidenced by an average pre-test score of 6.6, which increased to 15.4 in the post-test. Data analysis using the N-Gain Score method yielded an effectiveness rate of 65.7%, categorized as moderately effective. This research demonstrates that recycling-based activities can serve as an innovative teaching method to enhance fine motor skills in early childhood while instilling environmental awareness values. Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan keterampilan motorik halus pada anak usia dini melalui pemanfaatan barang bekas di RA Al-Muhajirin, Medan Deli. Metode yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif dengan desain pre-experimental one-group pre-test dan post-test. Subjek penelitian terdiri dari 24 anak berusia 5-6 tahun. Data dikumpulkan melalui lembar observasi yang mencakup indikator keterampilan motorik halus, seperti menggunting, menempel, dan menghias. Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan yang signifikan dalam keterampilan motorik halus anak, yang dibuktikan dengan peningkatan nilai rata-rata dari pre-test sebesar 6,6 menjadi 15,4 pada post-test. Analisis data menggunakan metode N-Gain Score menunjukkan tingkat efektivitas sebesar 65,7%, yang tergolong dalam kategori cukup efektif. Penelitian ini membuktikan bahwa aktivitas berbasis daur ulang dapat menjadi metode pembelajaran inovatif yang tidak hanya mendukung perkembangan motorik halus anak usia dini, tetapi juga menanamkan nilai kepedulian terhadap lingkungan.
Islamic Religious Education Literacy In The Era of Industrial Revolution 5.0 Fadhilah, Rifqi Zaidan; Saepulah; Habibatul Islamiyah, Ummi
Islam Universalia: International Journal of Islamic Studies and Social Sciences Vol 6 No 3 (2025): Islam Universalia
Publisher : Cyber Media Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Islamic Religious Education Literacy (PAI) is an important foundation in shaping the character and spirituality of Muslim individuals. This research aims to explore the impact of technology integration in PAI literacy in the era of the Industrial Revolution 5.0, as well as identify emerging challenges and opportunities. The research method used is literature review, which examines various sources of literature related to PAI literacy, the use of technology in education, and the Industrial Revolution 5.0. The results of the study show that the use of technology such as mobile applications, e-learning platforms, and social media can increase student engagement and understanding in PAI learning. However, significant challenges such as infrastructure readiness and teacher competence in utilizing technology still need to be overcome. The conclusion of this study emphasizes the importance of investing in technology infrastructure and teacher training to improve holistic and adaptive PAI literacy. With the right approach, PAI literacy can play a key role in shaping a generation that is ready to face the challenges of globalization and modernization, while maintaining their identity and integrity as Muslims.
Peran Orang Tua dalam Pendidikan Islam Pada Anak Usia Dini Yuriansa, Adelfa; Arta, Karuni Humairah; Islamiyah, Ummi Habibatul
Islam Universalia: International Journal of Islamic Studies and Social Sciences Vol 5 No 2 (2023): Islam Universalia
Publisher : Cyber Media Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The foremost and primary education in Islam is the Islamic education of children within the family. Islamic education is provided from an early age to instill a sense of belief, faith, and Islam in the child. The presence of Islamic education from an early age demonstrates the consistency of parents and children in determining the future and the child's environment in an Islamic manner. The role of parents in early childhood, according to Islam, is crucial in the development and formation of character during the child's golden age. During this golden age, children will mimic what their parents do. Therefore, parents must pay attention to providing good education for their children. Data collection in this research is conducted by gathering literature, reading, taking notes, and processing research materials. The research approach is analyzed using qualitative descriptive analysis. This study aims to explain the characteristics of Islamic education for early childhood from the perspective of Islamic education, thus building a solid foundation for early childhood development. Abstrak Pendidikan yang paling pertama dan utama dalam islam adalah pendidikan islam anak dalam keluarga. Pendidikan islam diberikan pada saat usia dini untuk menumbuhkan rasa keprcayaan, iman dan islam pada anak. Dengan adanya pendidikan islam sejak usia dini menunjukkan konsistensi orang tua dan anak untuk menentukan masa depan dan lingkungan anak secara islam. Peran orang tua pada anak usia dini dalam pandangan islam sangat penting dalam perkembangan dan pembentukan karakter di masa emas anak. Pada masa emas anak akan meniru apa yang dilakukan orang tua. Oleh karena itu, orang tua harus memperhatikan dalam memberikan pendidikan yang baik untuk anak. Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan mengumpulkan data pustaka, membaca, mencatat, dan mengolah bahan penelitian. Pendekatan penelitian dianalisis dengan menggunakan analisis deskriptif kualitatif. Penelitian ini bertujuan menjelaskan karakteristik pendidikan islam bagi anak usia dini yang ditinjau dalam perspektif pendidikan islam sehingga membangun kemampuan dasar yang baik bagi anak usia dini.
Peran Guru Piaud Dalam Menstimulasi Perkembangan Neurologis Anak Sesuai Tahapan Usia Nazaruddin, Said
Islam Universalia: International Journal of Islamic Studies and Social Sciences Vol 5 No 2 (2023): Islam Universalia
Publisher : Cyber Media Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis peran guru Pendidikan Islam Anak Usia Dini (PIAUD) dalam menstimulasi perkembangan neurologis anak sesuai dengan tahapan usia. Fokus utama penelitian ini adalah mengidentifikasi strategi yang digunakan guru dalam merancang kegiatan pembelajaran yang mendukung perkembangan sistem saraf anak sejak usia dini. Metode penelitian yang digunakan adalah studi kepustakaan (library research) dengan pendekatan deskriptif-kualitatif, melalui analisis berbagai literatur dan hasil penelitian terbaru yang relevan dengan perkembangan otak anak dan praktik pembelajaran di lembaga PIAUD. Hasil penelitian menunjukkan bahwa stimulasi yang diberikan guru PIAUD memiliki pengaruh signifikan terhadap pembentukan koneksi sinaptik otak anak, terutama dalam aspek sensorimotor, bahasa, emosi, dan fungsi eksekutif. Guru yang memahami prinsip neuroedukasi mampu menerapkan pendekatan multisensori dan kegiatan tematik yang sesuai tahap usia anak, sehingga memperkuat pertumbuhan dan konektivitas saraf. Simpulan dari studi ini menekankan bahwa peran guru PIAUD sangat strategis dalam mendukung perkembangan neurologis anak usia dini. Oleh karena itu, pelatihan berbasis neuroscience serta integrasi kurikulum yang sejalan dengan tahapan perkembangan otak sangat dibutuhkan untuk meningkatkan efektivitas stimulasi di lembaga pendidikan anak usia dini.
Pendidikan Seksual Anak Usia Dini dalam Perspektif Holistik di Indonesia Humairah Arta, Karuni; Arta, Yaumalika
Islam Universalia: International Journal of Islamic Studies and Social Sciences Vol 5 No 2 (2023): Islam Universalia
Publisher : Cyber Media Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pendidikan seksual anak usia dini merupakan bagian penting dari proses tumbuh kembang yang bertujuan menanamkan pemahaman tentang tubuh, batasan diri, serta tanggung jawab moral sejak dini. Artikel ini membahas urgensi pendidikan seksual bagi anak usia dini melalui pendekatan holistik yang mengintegrasikan teori psikologi perkembangan—seperti Freud, Piaget, Vygotsky, dan Bandura—dengan nilai-nilai Islam yang menekankan kesucian, adab, dan pengendalian diri. Penelitian ini menggunakan pendekatan studi kepustakaan dengan menganalisis berbagai literatur psikologi, pendidikan, dan keislaman. Hasil analisis menunjukkan bahwa pendidikan seksual berbasis nilai Islam tidak hanya mencegah perilaku menyimpang dan kekerasan seksual, tetapi juga menumbuhkan kesadaran diri, rasa malu positif, dan kemampuan anak dalam menjaga kehormatan dirinya. Selain itu, peran orang tua dan guru menjadi sangat krusial sebagai fasilitator utama dalam membimbing anak memahami perbedaan jenis kelamin, privasi, dan etika pergaulan. Dengan demikian, pendidikan seksual anak usia dini perlu dikembangkan secara kontekstual dan kolaboratif antara keluarga, lembaga pendidikan, dan nilai-nilai keagamaan agar membentuk generasi yang berkarakter dan berintegritas.