cover
Contact Name
I Gede Purnawinadi
Contact Email
nutrixjournal@gmail.com
Phone
+6285256923813
Journal Mail Official
nutrixjournal@gmail.com
Editorial Address
Jl. Arnold Mononutu, Kec. Airmadidi - 95371 Minahasa Utara - Sulawesi Utara
Location
Kab. minahasa utara,
Sulawesi utara
INDONESIA
Nutrix Journal
Published by Universitas Klabat
ISSN : 25794426     EISSN : 25806432     DOI : -
Nutrix Journal (NJ) is an official peer-reviewed research journal published by the Faculty of Nursing, Universitas Klabat (UNKLAB) in collaboration with the Indonesian National Nurses Association (INNA) of North Sulawesi Province. This journal aims to promote anhancement in nursing and health care through dissemination of the latest research findings. NJ covers a wide range of nursing topics such as nursing education, clinical practice, nursing information technology, advanced nursing issue and policy related to nursing profession. This journal publishes two issues per year in April and October. NJ intended readership includes nurse educator, researcher, manager, and nurse practitioner at all levels. Nurse (English: nurse, originating from Latin: nutrix which means caring for or nurturing), the role of nurses in general is to provide care providers, community leaders, educators, managers and researchers.
Articles 172 Documents
Hubungan Pengetahuan Tentang Vulvae Hygiene Selama Menstruasi dengan Kejadian Pruritus Vulvae Pada Siswi Ivanna Manoppo; Fiolanda Deasintha Bella Turangan
NUTRIX Vol 8 No 2 (2024): Volume 8, Issue 2, 2024
Publisher : Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Klabat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37771/nj.v8i2.1185

Abstract

Abstract Pruritus vulvae is a common complaint experienced by adolescents related to reproductive health, characterized by itching in the genital area during menstruation. This occurs because, during menstruation, the vulva becomes moist, and both blood and sweat are secreted and stick to the vulva. If adolescents do not properly maintain hygiene in the vulva area during this time, fungi and bacteria will thrive, leading to itching in the vulva. This study aims to determine the relationship between the level of knowledge about vulvar hygiene and the incidence of pruritus vulvae among students at SMPN 4 Ratahan. The research method used was descriptive correlation with a cross-sectional approach. Statistical tests included frequency, percentage, and Spearman's correlation. The sampling technique used was purposive sampling. The results, from a total of 45 respondents, showed that the majority had a low level of knowledge, with 32 respondents (71.1%), followed by sufficient knowledge in 9 respondents (20.0%), and good knowledge in 4 respondents (8.9%). As for the incidence of pruritus vulvae, 25 respondents (55.6%) experienced moderate pruritus, 13 respondents (28.9%) experienced severe pruritus, and 7 respondents (15.6%) experienced mild pruritus. There is a relationship between vulvar hygiene knowledge and the incidence of pruritus vulvae, with a P-value of 0.000 and an r-value of -0.658. The recommendation for future researchers is to investigate the factors influencing the incidence of pruritus vulvae among adolescents using an in-depth interview technique. Keywords: Adolescents, Knowledge, Pruritus Vulvae, , Vulvae Hygiene Abstrak Pruritus vulva merupakan keluhan yang sering dialami oleh remaja terkait dengan kesehatan reproduksi berupa gatal-gatal pada daerah kemaluan saat menstruasi. Hal ini disebabkan pada saat menstruasi vulva menjadi lembab, kemudian saat menstruasi darah dan keringat keluar serta menempel pada vulva. Jika pada saat itu remaja tidak menjaga perilaku kebersihan pada area vulva dengan benar maka jamur dan bakteri akan tumbuh subur sehingga menyebabkan rasa gatal pada vulva. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan vulva hygiene dengan kejadian pruritus vulva pada siswi di SMPN 4 Ratahan. Metode yang digunakan deskriptif korelasi dengan pendekatan cross sectional. Uji statisktik menggunakan frekuensi, presentase dan spearman correlatioan. Teknik sampling yang digunakan yaitu purposive sampling. Hasil penelitian ini dengan jumlah 45 responden didapati tingkat pengetahuan yang paling banyak yaitu pengetahuan kurang 32 responden (71,1%), pengetahuan cukup 9 responden (20,0% ), dan pengetahuan baik 4 responden (8,9%). Hasil dari kejadian pruritus vulva didapati siswi yang mengalami pruritus vulva sedang berjumlah 25 responden (55,6%), pruritus vulva berat berjumlah 13 responden (28,9%) dan pruritus vulva ringan berjumlah 7 responden (15,6%). Ada hubungan antara Pengetahuan Vulva Hygiene dengan kejadian Pruritus Vulva dengan P= 0,000 dan r= - 0,658. Rekomendasi bagi peneliti selanjutnya untuk melihat faktor-faktor yang mempengaruhi kejadian pruritus vulva pada remaja dengan teknik penelitian indepth interview. Kata Kunci : Pengetahuan, Pruritus Vulva, Remaja, Vulvae Hygiene
Gadget Dengan Perkembangan Emosional Anak Usia Prasekolah 3-6 Tahun Angelia Friska Tendean; Cherol Nelson Ering
NUTRIX Vol 8 No 2 (2024): Volume 8, Issue 2, 2024
Publisher : Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Klabat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37771/nj.v8i2.1166

Abstract

Perkembangan emosional adalah perkembangan yang terjadi ketika anak belajar untuk menguasai dan mengekspresikan emosi yang lebih kompleks dan salah satu faktor yang mempengaruhi perkembangan emosional anak yaitu penggunaan gadget. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan penggunaan gadget dengan perkembangan emosional skala kesulitan dan skala kekuatan pada anak usia prasekolah di TK UNKLAB Airmadidi. Metode penelitian yang digunakan yaitu deskriptif korelasi dengan pendekatan cross sectional, dengan uji statistik spearman rank. Teknik pengambilan sampel menggunakan total sampling dengan jumlah sampel 61 responden. Hasil penelitian menunjukkan 36.1% penggunaan gadget baik, 49.2% penggunaan gadget sedang, 14.8% penggunaan gadget buruk. Adapun hasil perkembangan emosional skala kesulitan terdapat 80.3% perkembangan emosional normal, 14.8% perkembangan emosional borderline, dan 4.9% perkembangan emosional abnormal. Hasil perkembangan emosional skala kekuatan terdapat 95.1% perkembangan emosional normal, 3.3% perkembangan emosional borderline, dan 1.6% perkembangan emosional abnormal. Hasil penelitian diperoleh nilai p = 0.000<0.05 yang berarti ada hubungan yang signifikan, sedang, dan searah antara penggunaan gadget dengan perkembangan emosional skala kesulitan pada anak usia prasekolah di TK UNKLAB Airmadidi. Hasil penelitian juga diperoleh nilai p = 0.016<0.05 yang berarti ada hubungan yang signifikan, rendah, dan berlawanan arah antara penggunaan gadget dengan perkembangan emosional skala kekuatan pada anak usia prasekolah di TK UNKLAB Airmadidi. Direkomendasikan bagi peneliti selanjutnya untuk menggunakan variabel lain yang berbeda seperti pengetahuan orang tua.
Gambaran Pengetahuan Ibu Tentang Gizi Balita dan Stunting Di Rumah Sakit Advent Medan Yimla Simbolon; Ernawaty Siagian
NUTRIX Vol 8 No 2 (2024): Volume 8, Issue 2, 2024
Publisher : Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Klabat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37771/nj.v8i2.1207

Abstract

Gizi balita dapat diartikan sebagai suatu keadaan tubuh anak yang dipengaruhi oleh pemanfaatan gizi dalam makanan. Bila anak tidak terpenuhi status gizinya, maka dapat menyebabkan stunting. Stunting merupakan masalah kurangnya gizi kronis yang disebabkan karna kurangnya asupan gizi dalam waktu yang cukup lama. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan dan mengetahui gambaran pengetahuan ibu tentang gizi pada balita dengan pengetahuan tentang stunting di Rumah sakit Advent Medan. Penelitian ini menggunakan Sampel dengan Teknik purposive sampling dengan metode kuantitatif yang berjumlah 80 responden. Analisis statistic menggunakan uji Chi Square dengan taraf signifikansi (p<0,05). Hasil penelitian didapati karakteristik ibu yang terbanyak usia 31-40 tahun 42 orang(52,5%). Pendidikan terakhir SMA sebanyak 59 orang (73,8%), Pekerjaan ibu paling banyak adalah petani dengan 53 orang (66,3%). Gambaran pengetahuan ibu tentang gizi pada balita dalam kategori baik berjumlah 74 orang (92,5%). Gambaran tingkat pengetahuan ibu tentang stunting pada balita dalam kategori baik berjumlah 78 orang (97,5%).
Perilaku Merokok dan Kadar Gula Darah Penderita Diabetes Melitus Frendy Fernando Pitoy; Reagen Jimmy Mandias; Angelina Firma Sheryll Senduk
NUTRIX Vol 8 No 2 (2024): Volume 8, Issue 2, 2024
Publisher : Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Klabat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37771/nj.v8i2.1129

Abstract

Abstract The more the incidence of diabetes mellitus (DM) increases, the more varied the factors that can trigger the disease. One of the causative factors is impaired productivity and insulin sensitivity caused by smoking. Cigarettes contain substances that can cause oxidative stress which can damage the pancreas and nicotine which can reduce insulin sensitivity. This study aims to find out the relationship between smoking behavior and blood sugar levels in DM patients. This research is quantitative research using descriptive correlation methods through a cross-sectional approach. Samples used in this research was 84 respondents using purposive sampling techniques. The instruments were an Autocheck brand glucometer and an observation sheet. Data analysis for the correlation test uses chi-square. The results showed that the majority of respondents smoked with 51 (60.7%) respondents and KGD was in the diabetes category with 67 (79.8%) respondents. Furthermore, the results show that there is a value of p=0.023, cc=0.023. It can be concluded that there is a significant relationship between smoking behavior and KGD in DM sufferers with a weak relationship. There is a need for awareness for DM sufferers to adopt a healthy lifestyle, such as stopping smoking and keeping the KGD at a reasonable value so as to avoid complications from existing diseases. For further research, researchers are expected to add more samples so that the statistical power of the research is greater. Keywords: Diabetes, Blood Sugar Levels, Smoking Abstrak Semakin meningkatnya angka kejadian insiden diabetes mellitus (DM), maka semakin bervariasi faktor yang dapat menjadi pemicu terjadinya penyakit tersebut. Salah satu faktor penyebab adalah gangguan produktifitas dan sensitifitas insulin yang diakibatkan oleh aktivitas merokok. Pada rokok terdapat sat yang dapat menyebabkan stres oksidatif yang dapat merusak pankreas dan sat nikotin yang dapat membuat sensitivitas insulin berkurang. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui apakah ada hubungan antara perilaku merokok dengan kadar gula darah (KGD) pasien DM. Penelitian ini bersifat kuantitatif dengan menggunakan metode deskriptif korelasi melalui pendekatan cross-sectional. Jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 84 responden melalui teknik sampling purposive. Instrumen yang digunakan adalah glukometer merek Autocheck dan lembar observasi. Analisis data untuk uji korelasi menggunakan chi-square. Hasil menunjukkan bahwa sebagian besar responden berperilaku merokok dengan jumlah responden sebanyak 51 (60,7%) responden dan KGD berada pada kategori diabetes dengan responden sebanyak 67 (79,8%). Lebih lanjut hasil menunjukan bahwa terdapat nilai p=0,023, r=0,023. Dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara perilaku merokok dengan KGD pada penderita DM dengan keeratan hubungan yang lemah. Sangat di butuhkan kesadaran bagi penderita DM untuk menjalankan pola hidup yang sehat salah satunya berhenti merokok dan menjaga KGD berada pada nilai yang wajar sehingga terhindar dari komplikasi-komplikasi penyakit yang ada. Untuk penelitian selanjutnya diharapkan peneliti untuk menambah lebih banyak sampel agar semakin besar kekuatan statistik dari penelitian tersebut. Kata Kunci: Diabetes, Kadar Gula Darah, Merokok
Exploring The Essence of Web-Based Interactive Learning to Enhance Higher Order Thinking Skills in Nursing Students: A Focus Group Study Evelyn Hemme Tambunan; Idauli Simbolon; Jeanny Rantung
NUTRIX Vol 8 No 2 (2024): Volume 8, Issue 2, 2024
Publisher : Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Klabat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37771/nj.v8i2.1190

Abstract

This study aims to explore the essence of web-based interactive learning to enhance HOTS-analyzing, evaluating and creating in nursing students. This study implemented a qualitative research approach based on two focus group interviews on a sample of 20 resource participants including nursing students and faculty members from bachelor nursing program and information technology program at Universitas Advent Indonesia. All interviews were recorded, transcribed verbatim and analyzed for thematic contents using the standard to a consensus on thematic coding, the investigators finally convened to examine, classify, and arrange themes and categories. A thematic content analysis yielded three core themes: Gaps in Current Learning Methods, Potential Benefits of Web-Based Interactive Tools, Perceived Challenges. Categories were consented as variability in learning paces, engagement with teaching material, adaptability in learning approaches, feedback timeliness, interactive learning, resource and scalability limitations, enhanced flexibility, increased engagement through interactive features, personalized learning experiences, improved access to resources, support for collaborative learning, efficiency and scalability, technical issues, digital divide, reduced face-to-face interaction, equity and inclusivity, potential over-reliance on technology, privacy and security. This study highlights the multifaceted nature of the essence of web-based interactive learning to enhance higher order thinking nursing students. Implications are seen as valuable for enhancing higher order thinking skills to teaching, learning and academic support resources.
A Concept Analysis: Tenacity of Post-Stroke Patients in Rehabilitation Programs Elisa Anderson
NUTRIX Vol 8 No 2 (2024): Volume 8, Issue 2, 2024
Publisher : Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Klabat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37771/nj.v8i2.1175

Abstract

Stroke is a major global health issue, with rehabilitation offering significant benefits. However, adherence is often compromised. Tenacity, defined by persistence and determination, is essential for effective rehabilitation but is often overlooked and poorly evaluated in clinical settings. This analysis aims to clarify the concept of tenacity in post-stroke rehabilitation and assess its impact on outcomes. Walker and Avant's eight-step framework is used to examine tenacity, drawing data from relevant stroke rehabilitation literature. The analysis reveals that tenacity has several key attributes, including adaptability, self-motivation, determination, perseverance, resilience, and persistence. Antecedents of tenacity include factors such as the severity of the stroke, family support, and access to rehabilitation resources. High levels of tenacity lead to improved rehabilitation outcomes, such as enhanced mobility and quality of life. Tenacity is an essential component in the rehabilitation of post-stroke patients that can significantly improve rehabilitation outcomes. A better understanding of tenacity can aid healthcare professionals in designing more effective interventions to support patients in their rehabilitation programs. Further research is needed to develop valid and reliable tools for assessing tenacity and to evaluate interventions that can enhance patient tenacity.
Pengaruh Komunikasi Terapeutik Terhadap Kepuasan Pasien di Praktik Mandiri Bidan Evi Nurafiyati; Rahmi Winangsih; Nia Kania Kurniawati
NUTRIX Vol 8 No 2 (2024): Volume 8, Issue 2, 2024
Publisher : Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Klabat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37771/nj.v8i2.1142

Abstract

Kepuasan seorang pasien pada layanan kesehatan bidan dipengaruhi faktor komunikasi terapeutik, komunikasi yang diterima akan menjadi pertimbangan bagi pasien untuk mempercayakan kesehatannya kepada bidan, dalam teori pertukaran sosial hubungan manusia diibaratkan seperti pertukaran ekonomi yang saling menguntungkan, bidan bangga apabila pasien puas dengan layanan kesehatannya yang akan berdampak pada keberlangsungan praktiknya, begitupun pasien yang menginginkan layanan kesehatan sesuai dengan harapannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh komunikasi terapeutik bidan dengan pasien terhadap kepuasan pasien Praktik Mandiri Bidan (PMB) Fia Amalia, S.ST. Penelitian ini menggunakan metode analisis deskriptif dengan jenis pendekatan cross-sectional. Teknik sampel dalam pengujian ini adalah accidental sampling dengan sampel 96 responden. Hasil penelitian menunjukan adanya pengaruh komunikasi terapeutik bidan dengan pasien terhadap kepuasan pasien dengan nilai signifikansi diperoleh 0.000 < 0.05. Bagi peneliti selanjutnya diharapkan perlu adanya pembaharuan peneltian seperti memasukan variabel motivasi dalam penelitian, motivasi yaitu nasehat agar pasien merasa tabah dalam menghadapi penyakit yang dideritanya.
Hubungan Pola Asuh Orang Tua Dengan Perilaku Bullying Pada Remaja Meyke Igreta Kawelas; Nova Gerungan
NUTRIX Vol 8 No 2 (2024): Volume 8, Issue 2, 2024
Publisher : Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Klabat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37771/nj.v8i2.1195

Abstract

Perilaku bullying merupakan tindakan yang tidak menyenangkan yang dilakukan secara sengaja dan dapat menimbulkan rasa tidak nyaman, tertekan, serta terluka baik pada individu maupun kelompok. Pola asuh orang tua sangat penting dalam proses tumbuh kembang anak, orang tua harus dapat menerapkan pola asuh yang sesuai dengan perilaku anak. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara pola asuh orang tua dengan perilaku bullyingpada remaja di SMP N 4 Bitung. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif metode deskritif korelasi melalui pendekatan cross sectional. Teknik pengambilan sampel convenience sampling, dengan jumlah 94 responden. Hasil penelitian menunjukan bahwa mayoritas pola asuh orang tua dari responden termasuk pada kategori pola asuh demokratis 32 (34,0%). Sedangkan untuk perilaku bullying berada pada kategori sedang dengan persentase 32 (34,0%) responden. Berdasarkan hasil uji statistik menggunakan Kruskal-Wallis didapati pola asuh demokratis memiliki nilai mean rankterendah 36,67, sedangkan kelompok pola asuh uninvolved memiliki nilai mean rank tertinggi yaitu 56,766. Nilai p = 0.022 < 0,05 yang berarti ada perbedaan yang signifikan antara pola asuh orang tua dengan perilaku bullying pada remaja di SMP N 4 Bitung. Direkomendasikan bagi orang tua untuk memahami berbagai jenis pola asuh dan menerapkan pola asuh sesuai dengan karakteristik remaja
The Correlation Between Age of Marriage with Cervical Cancer Incidence in X Hospital Manado Lea Andy Shintya
NUTRIX Vol 8 No 2 (2024): Volume 8, Issue 2, 2024
Publisher : Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Klabat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37771/nj.v8i2.1177

Abstract

Cervical cancer is one of the most common cancers affecting women. Marriage at a very young age is suspected to be one of the risk factors for the occurrence of cervical cancer. This study aims to analyze the relationship between the age of marriage and the incidence of cervical cancer. Method: This study uses a case control design with 120 sample respondent using total sampling method. Data were collected through medical records and interviews. Data analysis using the chi-square test. Results: Of the 27 respondents 54 % of women who married at age < 20 years suffered from cervical cancer, while in the age group 20 years, only 23 respondent 46 % cancer cervix. The statistical test results indicate a significant relationship between the age of marriage and the incidence of cervical cancer (p=0.026), with a correlation value of 0.222, which is considered weak as it falls within the range of (0.20-0.399). There is a significant relationship between the age of marriage and the incidence of cervical cancer. Women who marry at age < 20 years have a higher risk of suffering from cervical cancer compared to those who marry at age 20 years. Recommendation future researchers should conduct further studies to identify other factors that play a role in the relationship between marriage age and cervical cancer, and evaluate cervical cancer prevention interventions among women who marry at a young age.
Penerapan Familiar Auditory Sensory Training Pada Pasien Stroke Dengan Masalah Penurunan Kesadaran di Intensive Care Unit Ekatiara Siva Safira; Dwi Ari Murti Widigdo; Sunarmi Sunarmi; Bambang Sarwono; Ali Roatib
NUTRIX Vol 8 No 2 (2024): Volume 8, Issue 2, 2024
Publisher : Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Klabat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37771/nj.v8i2.1146

Abstract

Stroke dapat menyebabkan penurunan kesadaran bahkan bisa berakibat fatal atau kematian. Pasien stroke dengan tingkat kesadaran yang rendah memerlukan penatalaksanaan nonfarmakologi tambahan yakni dengan memberikan stimulasi sensori berupa stimulasi sensori auditori. Salah satu terapi stimulasi sensori auditori yaitu dengan metode Familiar Auditory Sensory Training (FAST). Penelitian ini menggunakan desain studi kasus yang disajikan dalam bentuk deskriptif mulai dari pengkajian hingga evaluasi. Setelah dilakukan terapi FAST menunjukkan hasil adanya perubahan tingkat kesadaran pada seluruh pasien dari hari pertama hingga hari ketiga dari skor GCS terendah 5 (sopor) sedangkan tertingginya 9 (somnolen) menjadi terendah 8 (somnolen) sedangkan skor tertingginya adalah 14 (composmenstis). Selain itu, tanda-tanda vital pasien pun berada dalam batas normal. Dalam mengelola pasien dengan penurunan tingkat kesadaran khususnya pada pasien stroke, perawat perlu melakukan terapi FAST. Terapi ini membantu mempercepat pemulihan tingkat kesadaran. Pasien stroke dengan penurunan kesadaran sebaiknya diberikan terapi FAST.