cover
Contact Name
Deasy Sylvia Sari
Contact Email
redaksi.padjir@unpad.ac.id
Phone
+6285222251435
Journal Mail Official
redaksi.padjir@unpad.ac.id
Editorial Address
Program Studi Hubungan Internasional Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Padjadjaran Jln. Ir Soekarno, KM. 21, Jatinangor Sumedang, 45363
Location
Kota bandung,
Jawa barat
INDONESIA
Padjadjaran Journal of International Relations
ISSN : -     EISSN : 26848082     DOI : https://doi.org/10.24198/padjir.v1i1
Core Subject : Humanities, Social,
Politik Global, Ekonomi Politik Global, Organisasi dan Kerjasama Internasional, Tata Kelola Global dan Hukum Internasional, Diplomasi, Kebijakan Luar Negeri, dan Studi Keamanan, Gender dan Feminisme, serta Studi Budaya.
Articles 123 Documents
Gastrodiplomasi Kopi Indonesia melalui Specialty Coffee Association of American Expo 2021 Rohman, Riki Nur Fajar; Sari, Viani Puspita
Padjadjaran Journal of International Relations Vol 6, No 1 (2024)
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/padjir.v6i1.43129

Abstract

Strategi gastrodiplomasi kopi yang dilakukan Indonesia merupakan salah satu bentuk untuk meningkatkan nation branding Indonesia kepada khalayak Asing. Memiliki predikat sebagai salah satu produsen kopi terbesar di dunia, seharusnya menjadikan Indonesia lebih leluasa dalam menerapkan strategi gastrodiplomasi kopi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui upaya-upaya strategi gastrodiplomasi yang dilakukan oleh Indonesia melalui Specialty Coffee Association of American (SCAA) Expo 2021. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan menggunakan konsep gastrodiplomasi yang dikemukakan oleh Rockower sebagai kerangka konseptualnya. Data yang digunakan pada penelitian ini dikumpulkan melalui beberapa teknik pengumpulan data, seperti wawancara, tinjauan literatur, dan online-based research. Setelah melalui proses analisis dan validitas data, hasil yang didapat dalam penelitian menunjukan bahwa strategi gastrodiplomasi kopi dalam event SCAA Expo 2021 yang dilakukan oleh Indonesia dengan cara memperkenalkan komoditas kopi Indonesia di tingkat internasional, peran aktor dalam praktik gastrodiplomasi kopi Indonesia, penerapan gastrodiplomasi kopi Indonesia melalui event SCAA Expo 2021, dan tindak lanjut para aktor setelah event SCAA Expo 2021.The coffee gastrodiplomacy strategy carried out by Indonesia is one form to improve Indonesia's nation branding to foreign audiences. Having the title as one of the largest coffee producers in the world, it should make Indonesia more flexible in implementing its coffee gastrodiplomacy strategy. This study aims to determine the gastrodiplomacy strategy efforts carried out by Indonesia through the Specialty Coffee Association of American Expo 2021. This study used a qualitative research method using the concept of gastrodiplomacy proposed by Rockower as the conceptual framework. The data used in this study were collected through several data collection techniques, such as interviews, literature review, and online-based research. After going through the process of analysis and data validity, the results obtained in the study show that the coffee gastrodiplomacy strategy in the SCAA Expo 2021 event was carried out by Indonesia by introducing Indonesian coffee commodities at the international level, the role of actors in Indonesian coffee gastrodiplomacy practices, the application of Indonesian coffee gastrodiplomacy through the SCAA Expo 2021 event, and the follow-up of the actors after the SCAA Expo 2021 event.
Diplomasi Budaya Indonesia terhadap Vietnam melalui Program Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (BIPA) Wulandari, Annisa Eka; Konety, Neneng
Padjadjaran Journal of International Relations Vol 6, No 2 (2024)
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/padjir.v6i2.54601

Abstract

Riset ini bertujuan mendeskripsikan pelaksanaan diplomasi budaya Indonesia terhadap Vietnam melalui Program Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (BIPA). Periset menggunakan metode kualitatif dan melakukan pengumpulan data berbasis dokumen dan internet. Konsep yang digunakan dalam penelitian ini adalah implementasi diplomasi budaya melalui pengajaran bahasa yang dikemukakan oleh Pajtinka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa program Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (BIPA) merupakan instrumen Indonesia dalam melaksanakan diplomasi budaya terhadap Vietnam. Indonesia melakukan diplomasi budaya melalui program BIPA, salah satunya dengan cara mengirimkan pengajar BIPA ke Vietnam.This research aims to describe the implementation of Indonesian cultural diplomacy towards Vietnam through the Indonesian Language Program for Foreign Speakers (BIPA). Researchers used qualitative methods and collected data based on documents and the internet. The concept used in this research is the implementation of cultural diplomacy through language teaching proposed by Pajtinka. The research results show that the Indonesian Language for Foreign Speakers (BIPA) program is Indonesia's instrument in implementing cultural diplomacy towards Vietnam. Indonesia carries out cultural diplomacy through the BIPA program, one of which is by sending BIPA teachers to Vietnam.
Strategi Diplomasi Qatar dalam Kesepakatan Pertukaran Tawanan antara Hamas-Israel pada November 2023 Khair, Aulia Ul; Yulianti, Dina; Dermawan, Windy
Padjadjaran Journal of International Relations Vol 6, No 2 (2024)
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/padjir.v6i2.56646

Abstract

Perang antara Israel dan milisi-milisi perlawanan Gaza, yang dipimpin oleh Hamas, sejak Oktober 2023 telah melibatkan keberadaan tawanan, baik dari pihak Israel maupun Palestina. Artikel ini membahas strategi diplomasi Qatar dalam kesepakatan pertukaran tawanan sebagai salah satu bagian dari persetujuan gencatan senjata empat hari yang dijalin antara Hamas dan Israel pada November 2023. Tercapainya kesepakatan gencatan senjata, termasuk di dalamnya pertukaran sandera, merupakan hasil dari kebijakan luar negeri Qatar yang memosisikan diri sebagai middle power yang netral. Dalam upaya menjalin gencatan senjata ini, Qatar telah menggunakan niche diplomacy sebagai instrumen kebijakan luar negerinya. Riset ini dilakukan dengan metode kualitatif dan menemukan bahwa dalam kasus ini Qatar telah melakukan niche diplomacy dengan sejumlah strategi, yaitu conciliating builder, bridging builder dan integrating builder.The war between Israel and Gaza resistance militias, led by Hamas, since October 2023 has involved the presence of prisoners, both from the Israeli and Palestinian sides. This article discusses Qatar's diplomatic strategy in the prisoner exchange agreement as part of the four-day ceasefire agreement between Hamas and Israel in November 2023. The achievement of the ceasefire agreement, including the exchange of hostages, is the result of Qatar's foreign policy, which positions it as a neutral middle power. To establish this ceasefire, Qatar has used niche diplomacy as an instrument of its foreign policy. This research was conducted using a qualitative method and found that Qatar has carried out niche diplomacy with several strategies, namely conciliating builder, bridging builder and integrating builder.
Diplomasi Ekonomi Indonesia dalam Kerangka Kebijakan Lingkungan ASEAN Pahlawan, Harisa Firdaus
Padjadjaran Journal of International Relations Vol 7, No 1 (2025)
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/padjir.v6i2.55837

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis diplomasi ekonomi Indonesia dalam kerangka kebijakan lingkungan ASEAN melalui konsep kebijakan luar negeri, diplomasi, dan pembangunan berkelanjutan. Di mana upaya Indonesia melalui kebijakan luar negerinya untuk menyelaraskan kepentingan ekonomi dengan komitmen ASEAN dalam merespon isu lingkungan dan pembangunan berkelanjutan. Sebagai ekonomi terbesar di ASEAN, Indonesia memiliki peran signifikan dalam pengembangan kebijakan lingkungan yang mendukung tujuan pembangunan berkelanjutan. Diplomasi ekonomi yang dilakukan Indonesia sejatinya tidak hanya meningkatkan reputasi dan daya saing ekonominya, tetapi juga mencerminkan integrasi regional dan stabilitas ekonomi ASEAN. Metode riset yang digunakan mengunakan pendekatan kualitatif deskriptif analisis dengan memperoleh data melalui studi pustaka, yakni memanfaatkan literatur buku, jurnal, dokumen pemerintah, berita, dan portal resmi negara. teknik validasi data menggunakan model Miles dan Huberman, memanfaatkan data yang diperoleh melalui studi pustaka dengan melakukan prosedur reduksi, penyajian, dan verifikasi data. Hasil penelitian menunjukkan Indonesia memiliki berbagai kepentingan ekonomi di ASEAN, Strategi Indonesia dalam menyelaraskan diplomasi ekonomi dengan kebijakan lingkungan ASEAN mencakup partisipasi aktif dalam kerjasama multilateral dan bilateral anggota ASEAN, dan promosi investasi hijau baik ekonomi hijau dan ekonomi biru. Pendekatan ini memungkinkan Indonesia untuk mendukung inisiatif energi terbarukan, dan membangun infrastruktur berkelanjutan. Saran penelitian ini memperhatikan aspek tantangan dan peluang dari pembangunan berkelanjutan. This research aims to analyze Indonesia's economic diplomacy within the framework of ASEAN environmental policy through the concepts of foreign policy, diplomacy, and sustainable development. Indonesia foreign policy shows ef ort to align their economic interests with ASEAN commitments in responding to environmental issues and sustainable development. As the largest economy in ASEAN, Indonesia play significant role in developing environmental policies that support sustainable development goals. Indonesia's economic diplomacy not only enhances its economic reputation and competitiveness, but also reflects ASEAN's regional integration and economic stability. This research used a descriptive qualitative approach to analysis and obtaining data through literature studies, by utilizing book literature, journals, government documents, news, and of icial state portals. Miles and Huberman models are used as data validation techniques utilizing data obtained through literature studies by conducting data reduction, presentation, and verification procedures. The results showed that Indonesia has various economic interests in ASEAN, Indonesia's strategy in aligning economic diplomacy with ASEAN environmental policies includes active participation in multilateral and bilateral cooperation of ASEAN members, and promotion of green investment in both the green economy and blue economy. This approach allows Indonesia to support renewable energy initiatives, and build sustainable infrastructure. 
Kerja Sama Indonesia dan Jerman: Studi tentang Regulasi terkait Program Ausbildung di Indonesia Laoli, Rosania; Aditiany, Savitri
Padjadjaran Journal of International Relations Vol 6, No 2 (2024)
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/padjir.v6i2.55777

Abstract

Indonesia menghadapi tantangan ketenagakerjaan meskipun memiliki bonus demografi yang signifikan, terutama karena rendahnya produktivitas lulusan dan ketidaksesuaian antara keterampilan tenaga kerja dengan kebutuhan industri. Program Ausbildung, inisiatif pendidikan vokasi dan pelatihan industri hasil kerja sama Indonesia-Jerman, menawarkan solusi potensial, khususnya di sektor keperawatan dan perhotelan. Penelitian ini menganalisis kebijakan dan kerja sama yang diperlukan untuk mengoptimalkan manfaat Ausbildung. Dengan menggunakan metode kualitatif, studi ini menemukan bahwa Indonesia dapat menerima manfaat dari Ausbildung kolaborasi lebih erat antara pemerintah, institusi pendidikan, dan industri. Penelitian ini menekankan pentingnya kerja sama internasional guna meningkatkan daya saing tenaga kerja Indonesia. Indonesia faces employment challenges despite having a significant demographic advantage, mainly due to the low productivity of school graduates and a mismatch between workforce skills and industry needs. The Ausbildung program, a vocational education and industrial training initiative from Indonesian-German cooperation, offers a potential solution, particularly in sectors like nursing and hospitality. This research analyzes the necessary policies and cooperation needed to optimize Ausbildung’s benefits. By using qualitative methods, including interviews and literature review, the study finds that Indonesia benefits from Ausbildung with closer collaboration between the government, educational institutions, and industry. The research underscores the crucial role of international cooperation and effective policies in enhancing the competitiveness of Indonesia’s workforce.
Diplomasi Olahraga Gabungan Bridge Seluruh Indonesia (Gabsi) melalui World Bridge Federation (WBF) Maximillian, Renata; Sari, Deasy Silvya
Padjadjaran Journal of International Relations Vol 6, No 1 (2024)
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/padjir.v6i1.44282

Abstract

Bridge merupakan salah satu olahraga otak (mindsport) yang telah diakui secara internasional termasuk di Indonesia. Namun olahraga tersebut baru dikenal sebatas olahraga semata, tanpa kesadaran akan peranan maupun fungsi lainnya, misalnya sebagai sarana diplomasi olahraga. Berdasarkan hal tersebut, peneliti menelaah olahraga bridge sebagai diplomasi olahraga dengan meninjau hubungan antara Gabungan Bridge Seluruh Indonesia (Gabsi) dan World Bridge Federation (WBF). Peneliti menggunakan konsep diplomasi olahraga dari Nygård dan Gates (2013) dan metode penelitian kualitatif melalui studi literatur dan wawancara. Penelitian ini menemukan bahwa diplomasi olahraga bridge oleh Gabsi melalui WBF dilangsungkan melalui mekanisme berikut: (i) image-building dengan aktif mengikuti banyak pertandingan internasional, menjadi tuan rumah kegiatan kejuaraan dunia maupun multi-sports event; (ii) building a platform for dialogue dengan tergabung dalam WBF dan APBF serta mempromosikan bridge di negara yang belum mengenal bridge, seperti: Filipina dan Timor Leste; (iii) trust-building dengan menjunjung tinggi sportivitas, serta konsisten membangun dan memelihara hubungan baik antar individu maupun komunitas/organisasi; dan (iv) recognition, integration, dan anti-racism berupa pengakuan akan adanya kesetaraan gender dalam struktur organisasi Gabsi maupun pertandingan.Bridge is a mindsport that has been recognized internationally, including Indonesia. However, this sport is considered as a usual sport, without acknowledgment of other roles, for example as a means of sports diplomacy. The researcher examines bridge as sports diplomacy by reviewing the relationship between the Indonesian Contract Bridge Association (ICBA) and the World Bridge Federation (WBF). Researchers use the sports diplomacy from Nygård and Gates (2013) and qualitative research methods through literature studies and interviews. This study finds that bridge sports diplomacy by ICBA through the WBF is carried out through the following mechanisms: (i) image-building by actively participating in many international competitions, hosting world championships and multi-sports events; (ii) building a platform for dialogue by joining the WBF and APBF while promoting bridges in countries that have not been familiar with bridges, such as: the Philippines and Timor Leste; (iii) trust-building by upholding sportsmanship, as well as consistently building and maintaining good relations between individuals and communities/organizations; and (iv) recognition, integration, and antiracism by acknowledging the existence of gender equality in ICBA's organizational structure and competition.
Belt and Road Initiative dan Refleksi Budaya China Kuno Nugraha, Arif; Sinaga, Obsatar; Dermawan, Windy
Padjadjaran Journal of International Relations Vol 6, No 2 (2024)
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/padjir.v6i2.50970

Abstract

Artikel ini menganalisis pengaruh budaya China Kuno terhadap kepentingan nasional China melalui Belt and Road Initiatives. Pemerintah China mencoba untuk menghidupkan kembali kejayaan China Kuno dalam memanfaatkan jalur perdagangan yang terletak pada Jalur Sutra Kuno melalui kerangka BRI. Artikel ini akan menggunakan konsep budaya dalam konteks hubungan internasional dan konsep kepentingan nasional. Penelitian ini akan menggunakan metode kualitatif dengan mengumpulkan informasi, seperti dokumen, buku, sumber dari internet dan catatan. Penulis menemukan korelasi antara budaya China Kuno yaitu Jalur Sutra Kuno dengan inisiasi China melalui kerangka Belt and Road Initiatives. Pemerintah China menggunakan sejarah dan budaya China Kuno, khususnya Jalur Sutra Kuno sebagai landasan mereka untuk membuat sebuah kebijakan. China ingin mengembalikan kejayaan masa lampau ke masa kini, tentunya dengan berbagai adaptasi karena perubahan zaman.This article analyzes the influence of Ancient Chinese culture on China's national interests through the Belt and Road Initiatives. The Chinese government is trying to revive the glory of Ancient China by utilizing trade routes that lie on the Ancient Silk Road through the framework of the BRI. This article will use the concept of culture in the context of international relations and the idea of national interest. This study will use qualitative methods by collecting information, such as documents, books, sources from the internet, and notes. The author found a correlation between the culture of Ancient China, namely the Ancient Silk Road, and Chinese initiation through the framework of the Belt and Road Initiatives. The Chinese government uses the history and culture of Ancient China, especially the Ancient Silk Road, as their basis for making policies. China wants to return the glory of the past to the present, with various adaptations due to changing times.
The Cable News Network (CNN) Effect: Disrupsi Jurnalisme Terhadap Isu Perdagangan Karbon di Prancis dan Indonesia Tahun 2023 Djayantari, Made; Listya Dewi, Ni Nyoman Clara
Padjadjaran Journal of International Relations Vol 6, No 2 (2024)
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/padjir.v6i1.52103

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah menjelaskan fragmentasi opini antara media arus utama dan media baru terhadap isu perdagangan karbon, khususnya di Prancis serta Indonesia pada tahun 2023. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif, berlandaskan pada teori konstruktivisme serta konsep the CNN effect dan disrupsi jurnalisme. Penelitian menggunakan sumber data primer berupa wawancara serta sumber data sekunder berupa kajian literatur cetak dan daring. Hasil penelitian menemukan bahwa fragmentasi opini antara media arus utama dan media baru disebabkan oleh the CNN effect, fenomena ini disebut sebagai disrupsi jurnalisme. Artinya, Media arus utama seperti France 24, Euro News, CNN Indonesia, dan CNBC Indonesia yang terafiliasi dengan pemerintah menggunakan diksi yang optimis guna mendukung agenda transisi energi negara. Sebaliknya, media baru seperti Le Huffington Post, Mediapart, The Conversation Indonesia, dan Kumparan menggunakan diksi yang skeptis terhadap perdagangan karbon. Kontradiksi ini dijelaskan menggunakan asumsi dasar konstruktivisme. Bahwa opini media massa mampu mengonstruksi identitas Prancis dalam Paris 2024 Olympics dan Indonesia yang berambisi meratifikasi sistem perdagangan karbon pada tahun 2023. This research aims to explain certain opinion fragmentations between legacy media and digital born media towards carbon trading, specifically in France and Indonesia in 2023. By using qualitative research method, premises were being wrote down based on constructivism theory, the concept of CNN effect, and journalism disruption. This research incorporated samples of interviews as the primary source of data, supported by numerous literature reviews. In result, the fragmentations between legacy media and digital born media were provoked by the CNN effect, this phenomenon was recognized as journalism disruption. Meaning that legacy media such as France 24, Euro News, CNN Indonesia, and CNBC Indonesia which were affiliated with the government tend to be optimistic sustain the country’s agenda in energy transition. On the other hand, digital born media such as Le Huffington Post, Mediapart, The Conversation Indonesia, and Kumparan tend to be skeptical. These contradictions were further explained by using constructivism approach, proving that mass media has a huge impact in shaping one’s country identity. For the record, France through its Paris 2024 Olympics presidency and Indonesia with its ambitious project through Emition Trading System (ETS) in 2023.
A View from a Within: Formasi Identitas Kolektif ASEAN dalam Proses Perumusan ASEAN Outlook on the Indo-Pacific Hafizon, Muhammad Iqbal; Ramadhan, Rizki Ananda
Padjadjaran Journal of International Relations Vol 6, No 2 (2024)
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/padjir.v6i2.53690

Abstract

Artikel ini membahas evolusi konsep Indo-Pasifik sebagai kerangka kerja arsitektur regional. Dengan momen penting pada tahun 2018, Amerika Serikat memperkenalkan Strategi Indo-Pasifik Bebas dan Terbuka, merespons ketegangan geopolitik yang meningkat dan bertujuan untuk melawan pengaruh Tiongkok. Di tengah-tengah lanskap ini, semua negara anggota ASEAN secara resmi mengadopsi Pandangan ASEAN tentang Indo-Pasifik (AOIP) selama KTT ASEAN ke-34 pada tahun 2019. Dengan menggunakan Formasi Identitas Kolektif dari Alexander Wendt, penelitian ini melakukan analisis wacana kualitatif untuk melihat proses pembentukan wacana ASEAN tentang Indo-Pasifik. Dengan menggunakan analisis diskursus, riset ini mengungkap interaksi yang rumit di antara negara-negara ASEAN dalam membentuk wacana arsitektur regional. This article delves into the evolution of the Indo-Pacific concept as a regional architectural framework. In a pivotal moment in 2018, the United States introduced the Free and Open Indo-Pacific Strategy, responding to growing geopolitical tensions and aiming to counter China's influence. Amidst this landscape, all ASEAN member states officially embraced the ASEAN Outlook on the Indo-Pacific (AOIP) during the 34th ASEAN Summit in 2019. Employing Alexander Wendt's Collective Identity Formation framework, this research conducts a qualitative discourse analysis to scrutinize the process of ASEAN's discourse formation on the Indo-Pacific. Utilizing various data collection methods, including interviews and document analysis, the study unveils intricate interactions among ASEAN states in shaping the regional architecture discourse.
Diplomasi Budaya Korea Selatan Melalui Grup Idola K-Pop Terhadap Publik Indonesia Pada Tahun 2020-2022 Angesti, Annisa Rahmadhani; Purnama, Chandra
Padjadjaran Journal of International Relations Vol 6, No 1 (2024)
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/padjir.v6i1.49284

Abstract

Korean Wave adalah hal yang paling populer di kalangan orang Indonesia. Pemerintah Korea Selatan juga mendukung untuk mendorong berkembangnya Korean Wave khususnya K-Pop untuk menyebarkan citra positif negaranya di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk memahami diplomasi budaya Korea Selatan yang dilakukan oleh grup idola K-Pop. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif dengan konsep diplomasi budaya, khususnya strategi diplomasi budaya oleh Patricia Goff. Hasilnya menunjukkan bahwa implementasi diplomasi budaya Korea Selatan di Indonesia terus berjalan secara konsisten. Ikatan budaya kedua negara yang terjalin sejak tahun 2000 semakin erat dari tahun ke tahun. Hal ini juga didukung oleh kegigihan para diplomat Korea Selatan yang berhasil menumbuhkan rasa saling pengertian dan kepedulian dalam menjalankan diplomasi budaya secara konsisten. Komitmen dan konsistensi para pelaku diplomasi budaya Korea Selatan juga terlihat dari munculnya program-program inovatif, seperti memanfaatkan idola K-Pop untuk mempromosikan budaya negaranya. Inovasi lainnya terlihat saat pandemi COVID-19 melanda, Korea Selatan mampu terus menjalankan diplomasi budayanya dengan memanfaatkan teknologi untuk menjaga dan meningkatkan citra positif negaranya.Korean Wave is the most popular thing among Indonesian. The South Korean government also supports encouraging the development of the Korean Wave, especially K-Pop to spread a positive image of their country in Indonesia. This research aims to understand South Korean cultural diplomacy carried out by K-Pop idol groups. The research method used is a qualitative method with the concept of cultural diplomacy, specifically cultural diplomacy strategies by Patricia Goff. The results show that the implementation of South Korean cultural diplomacy in Indonesia continues consistently. The cultural ties between the two countries that have existed since 2000 are getting closer from year to year. This is also supported by the persistence of South Korean diplomats who have succeeded in fostering a sense of mutual understanding and concern in carrying out cultural diplomacy consistently. The commitment and consistency of South Korean cultural diplomacy actors can also be seen from the emergence of innovative programs, such as using K-Pop idols to promote their country's culture. Another innovation was seen when the COVID-19 pandemic hit, South Korea was able to continue carrying out its cultural diplomacy by utilizing technology to maintain and improve the country's positive image.

Page 10 of 13 | Total Record : 123