cover
Contact Name
Rizki Wahyudi
Contact Email
rizki.key@gmail.com
Phone
+6281329125484
Journal Mail Official
jpkmi@icsejournal.com
Editorial Address
Perum Pasir Indah Blok K. No. 22, Pasir Lor, Kec. Karanglewas, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah 53161, Indonesia
Location
Unknown,
Unknown
INDONESIA
JPKMI (Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Indonesia)
ISSN : -     EISSN : 2721026X     DOI : 10.36596/jpkmi
JPKMI (Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Indonesia), dengan nomor ISSN 2721-026X (online), JPKMI Terdaftar di CrossRef system dengan Digital Object Identifier (DOI) prefix 10.36596/jpkmi adalah jurnal multidisiplin ilmiah yang diterbitkan oleh ICSE (Institute of Computer Science and Engineering). Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Indonesia (JPKMI) merupakan jurnal yang bertaraf nasional yang memiliki fokus utama pada pengembangan ilmu-ilmu di bidang pengabdian kepada masyarakat. Lingkup bidang pengabdian kepada masyarakat antara lain meliputi pelatihan Teknologi Tepat Guna (TTG), kesehatan, pemasaran, keamanan pangan lokal, desain, pemberdayaan masyarakat, akses sosial, daerah perbatasan, daerah kurang berkembang, dan pendidikan untuk pembangunan berkelanjutan. Pengabdian kepada masyarakat berisi berbagai kegiatan penanganan dan pengelolaan berbagai potensi, kendala, tantangan, dan masalah yang ada di masyarakat. Pelaksanaan kegiatan pengabdian juga melibatkan partisipasi masyarakat dan mitra. Kegiatan pengabdian tersebut disusun dalam suatu kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Tujuan dari publikasi jurnal ini adalah untuk menyebarluaskan pemikiran konseptual atau ide-ide yang telah dicapai di bidang pengabdian kepada masyarakat. Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Indonesia (JPKMI) menerbitkan jurnal empat kali dalam satu tahun yaitu pada bulan Februari, Mei, Agustus, November. Kontributor dalam jurnal ini merupakan peneliti, dosen dari perguruan tinggi di indonesia.
Arjuna Subject : Umum - Umum
Articles 158 Documents
Meningkatkan Pengetahuan Remaja tentang Penggunaan Gigi Tiruan melalui Penyuluhan, Pembuatannya dan Evaluasi Kepuasan Penggunaan di SMK Assa’adah Jakarta Endang Prawesthi; Lorenta Marpaung; Tarsilah Tarsilah
JPKMI (Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Indonesia) Vol 3, No 4: November (2022)
Publisher : ICSE (Institute of Computer Science and Engineering)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36596/jpkmi.v3i4.555

Abstract

Abstrak: Penggunaan gigi tiruan pada remaja dengan kehilangan gigi sangat penting, karena pada kondisi ini jika tidak segera dilakukan rehabitasi akan berpengaruh terhadap kesehatan secara umum. Remaja merupakan anak dengan usia 10-19 tahun, siswa-siswi SMK Assa’adah merupakan anak usia remaja yang mengalami perubahan anatomis, fisiologis maupun psikologis, sehingga mereka perlu pengetahuan tentang penyebab gigi hilang dan penggunaan gigi tiruan. Tujuan dari kegiatan ini ingin mengetahui tingkat pengetahuan remaja tentang penyebab kehilangan gigi dan penggunaan gigi tiruan, pemeriksaan gigi untuk mengetahui frekuensi kehilangan gigi dan dilakukan pembuatannya, evaluasi kepuasan terhadap penggunaan gigi tiruan. Metode berupa penyuluhan dengan ceramah melalui media power point dan video, pemeriksaan gigi, pembuatan gigi tiruan dan evaluasi kepuasan dengan mengisi kuesioner. Peserta  kegiatan terdiri dari  65 orang siswa-siswi SMK Assa’adah Jakarta. Hasil dari kegiatan ini menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan nilai rata-rata  siswa sebelum dan setelah penyuluhan sebesar 33,54 poin. Rata-rata nilai pre-test 53,077 dan  post-test yaitu 86,615 dan berdasarkan uji satistik  Wilcoxon Signed Test  didapatkan  ada pengaruh bermakna, nilai p = 0,00 (p 0,05). Pada pemeriksaan gigi, dijumpai banyak siswa yang mengalami kelainan gigi (55,4% ) termasuk 6,1% (4 siswa) yang kehilangan gigi dan tidak ada yang menggunakan gigi tiruan. Untuk 4 siswa dengan  kehilangan gigi dibuatkan gigi tiruan dan 1 minggu setelah penggunaan dilakukan evaluasi kepuasaan dengan mengisi kuesioner. Berdasarkan data dari kuesioner, didapatkan hasil interpretasi kepuasaan dengan skor 92,5% (ketegori sangat baik). Dengan meningkatnya pengetahuan tentang penyebab kehilangan gigi dan penggunaan gigi tiruan maka akan berdampak pada perilaku siswa untuk selalu menjaga kesehatan giginya dan dapat meningkatkan fungsi estetik dan pengunyahan pada siswa.Abstract: The use of dentures in adolescents with lost teeth is very important because this condition if not immediately rehabilitated will affect general health. Adolescents are children aged 10-19 years, SMK Assa’adah students are teenagers who experience anatomical, physiological, and psychological changes, so they need knowledge about the cause of loss tooth and the use of dentures. The purpose of this activity is to determine adolescents' level of knowledge about the use of dentures, and dental examinations to determine the frequency of lost teeth and make dentures, and evaluate satisfaction with the use of dentures. The methods include counseling using power point and video, dental examinations, making dentures, and evaluating satisfaction by filling out questionnaires. The participants consisted of 65 students of SMK Assa'adah Jakarta. The results of this activity showed an increase in knowledge of the mean value of students before and after counseling by 33.54 points. The mean value of the pre-test was 53.077 and the post-test was 86.615 and the Wilcoxon Signed Test statistical test found that there was a significant, p-value = 0.00 (p 0.05). In the dental examination, it was found that many students had dental abnormalities (55.4%) including 6.1% (4 students) who lost their teeth and none of them used dentures. For 4 students who lost their teeth, dentures were made and 1 week after use, satisfaction was evaluated by filling out a questionnaire. The results of the questionnaire of interpretation criteria of satisfaction with the use of dentures obtained a score of 92.5% (excellent category). With increasing knowledge about the causes of tooth loss and the use of dentures, it will have an impact on students' behavior to always maintain their dental health and can improve the aesthetic and masticatory function of students.
Implementasi discovery learning dalam pembelajaran IPA di kelas IV SD Negeri 1 Desa Parebok Indana Zulfa Mawaddah; Hadma Yuliani
JPKMI (Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Indonesia) Vol 3, No 3: Agustus (2022)
Publisher : ICSE (Institute of Computer Science and Engineering)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36596/jpkmi.v3i3.464

Abstract

Abstrak: Peran aktif peserta didik dalam kegiatan pembelajaran dapat menciptakan pembelajaran yang lebih efektif. Penggunaan model pembelajaran tepat di dalam kelas perlu diterapkan guna dapat mewujudkan tujuan pembelajaran yang direncanakan. Suatu kelas perlu diterapkan model pembelajaran berbasis students centered dalam penyelenggarannya. Oleh karena itu, dilakukan kegiatan pengabdian kepada masyarakat di SDN 1 Parebok melalui implementasi model discovery learning dalam pembelajaran di kelas IV. Kegiatan pengabdian dilakukan dengan tujuan: 1) meningkatkan hasil pembelajaran IPA peserta didik kelas IV; dan 2) meningkatkan semangat belajar peserta didik. Kegiatan pengabdian dilakukan dengan tiga kali PTMT (Pertemuan Tatap Muka Terbatas) secara offline dengan subjek sebanyak 16 orang peserta didik. Berdasarkan kegiatan pengabdian yang telah dilaksanakan, diperoleh hasil bahwa penerapan model discovery learning dapat meningkatkan hasil pembelajaran IPA peserta didik sejak pertemuan pertama sebesar 73,69 sampai pada pertemuan tiga yang memberikan rata-rata hasil pembelajaran IPA peserta didik sebesar 82,25. Semangat belajar peserta didik pun mengalami peningkatan setelah diterapkan model discovery learning berdasarkan antusias peserta didik selama berdiskusi.Abstract: The active role of students in learning activities can create more effective learning. The use of appropriate learning models in the classroom needs to be applied in order to realize the planned learning objectives. A class needs to apply a student-centered learning model in its implementation. Therefore, community service activities were carried out at SDN 1 Parebok through the implementation of the discovery learning model in learning in class IV. Service activities are carried out with the objectives of: 1) improving the science learning outcomes of fourth grade students; and 2) increase students' enthusiasm for learning. The service activities were carried out with PTMT (Limited Face-to-Face Meeting) three times offline with a subject of 16 students. Based on the service activities that have been carried out, the results show that the application of the discovery learning model can improve students' science learning outcomes from the first meeting of 73.69 to the third meeting which gives an average of 82.25 students' science learning outcomes. The learning enthusiasm of students also increased after the discovery learning model was applied based on the enthusiasm of students during the discussion.
Pendampingan Pengembangan Soal Literasi Matematika pada Kelompok Kerja Guru Gugus 01 Kecamatan Panti Kabupaten Jember Ridho Alfarisi; Arika Indah Kristiana; Lela Nur Safrida; Robiatul Adawiyah
JPKMI (Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Indonesia) Vol 3, No 3: Agustus (2022)
Publisher : ICSE (Institute of Computer Science and Engineering)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36596/jpkmi.v3i3.281

Abstract

Abstrak: Berdasarkan data dari PISA tahun 2018 posisi indonesia berada di peringkat 74 dari 79 negera dan TIMSS melaporkan bahwa posisi indonesia pada tahun 2015 yaitu 44 dari 49 negara. Literasi siswa indonesia masih rendah atau dengan kata lain masih belum memuaskan. Untuk mengatasi masalah tersebut, pemerintah menyelenggarakan program asesmen nasional terkait penguatan literasi dan numerasi. Pengabdian ini bertujuan untuk memberikan pendampingan dalam pengembangan soal literasi matematika di Kelompok Kerja Guru (KKG) Gugus 01 Kecamatan Panti Kabupaten Jember. Kegiatan Pelatihan tentang ruang lingkup literasi matematika, AKM, dan posisi Indonesia di PISA. Metode yang digunakan dalam pengabdian ini yaitu pelatihan, pendampingan dan pembimbingan. Kegiatan Pendampingan, mendampingi pendidik menyusun soal literasi matematika dan membuat rubrik penilaian terkait soal literasi matematika. Kegiatan Pembimbingan, dalam pengembangan soal literasi matematika mulai tahap awal pengenalan, pembuatan dan implementasi. Hasil pengabdian ini, pendidik tidak merasa kesulitan dalam mengembangkan soal literasi matematika dan produk pengabdian berupa paket tes.Abstract: Based on data from PISA in 2018, Indonesia's position was ranked 74 out of 79 countries and TIMSS reported that Indonesia's position in 2015 was 44 out of 49 countries. It can be concluded that the literacy of Indonesian students is still low or in other words it is still not satisfactory. To overcome this problem, the government organizes a national assessment program related to strengthening literacy and numeracy. This service aims to provide assistance in the development of mathematical literacy questions in KKG Gugus 01, Panti District, Jember Regency. Training activities on the scope of mathematical literacy, AKM, and Indonesia's position in PISA. Mentoring Activities, assisting educators in preparing mathematical literacy questions and making assessment rubrics related to mathematical literacy questions. Guidance Activities, in the development of mathematical literacy questions starting from the initial stages of introduction, manufacture and implementation. Through the three activities above carried out in this service, educators do not find it difficult to develop mathematical literacy questions. The output of this service is that education can develop mathematical literacy problems.
Pelatihan Mengucapkan Salam dalam Bahasa Jepang Tingkat Dasar bagi Pemuda-Pemudi Desa Penglipuran Anak Agung Ayu Dian Andriyani; Ni Wayan Meidariani; I Gusti Ayu Vina Widiadnya Putri; Rifaldo Antonio Nicholas Vianey
JPKMI (Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Indonesia) Vol 3, No 4: November (2022)
Publisher : ICSE (Institute of Computer Science and Engineering)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36596/jpkmi.v3i4.505

Abstract

Implementasi dari Tri darma perguruan tinggi adalah melaksanakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat dengan tujuan untuk membantu permasalahan yang terjadi salah satunya dalam meningkatkan kemampuan berbahasa asing yaitu bahasa Jepang bagi pemuda dan pemudi di desa Penglipuran sebagai desa wisata yang telah dikenal oleh wisatawan lokal maupun mancanegara. Peran pemuda-pemudi dalam meningkatkan kualitas berbahasa asing lebih dari satu memberikan suatu daya tarik tersendiri bagi wisatawan Jepang karena secara otomatis hospitality yang diberikan memberikan kenyamana berwisata di desa yang mendapat penghargaan sebagai desa terbersih ini karena sudah memahami budaya masyarakat Jepang yang jauh berbeda dengan budaya lokal. Kegiatan pengabdian dengan memberikan pelatihan Bahasa Jepang dalam mengucapkan salam tingkat dasar ditunjang dengan pemahaman budaya tutur. Kegiatan dilaksanakan dalam kurun waktu empat bulan dengan jadwal pelatihan setiap minggu secara luring bertempat di wantilan desa Penglipuran. Pemuda–pemudi yang mengikuti pelatihan sangat antusias terlihat perkembangan dalam berkomunikasi menggunakan bahasa Jepang secara perlahan mengalami peningkatan. Hal ini dapat dilihat dari hasil wawancara sebelum pelatihan dan hasil tes setelah pelatihan dilaksanakan. Peserta mampu dengan baik menuturkan salam, serta bersikap sopan sesuai budaya yang dimiliki oleh masyarakat Jepang.
Eksplorasi kreativitas masyarakat Desa Kalipancur Ngaliyan Semarang melalui pelatihan pembuatan kerajinan tulang daun Rita Ariyana Nur Khasanah; Dinda Aulia Qotrunnada
JPKMI (Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Indonesia) Vol 3, No 3: Agustus (2022)
Publisher : ICSE (Institute of Computer Science and Engineering)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36596/jpkmi.v3i3.455

Abstract

Abstrak: Desa Kalipancur, Ngaliyan, Semarang memiliki potensi sumber daya alam dan sumber daya manusia yang dapat dimanfaatkan di bidang ekonomi kreatif. Penelitian pengabdian ini bertujuan untuk mengeksplorasi kreativitas masyarakat desa Kalipancur melalui pelatihan pembuatan kerajinan tulang daun. Kegiatan pelatihan ini merupakan bagian dari program Kuliah Kerja Nyata Mandiri Inisiatif Terprogram dari Rumah (KKN-MIT DR) kelompok 52 UIN Walisongo Semarang yang dilaksanakan di desa Kalipancur Rukun Warga IV Ngaliyan, Semarang. Peserta terdiri dari karang taruna dan ibu PKK yang berjumlah 15 orang. Kegiatan ini terdiri dari rapat koordinasi persiapan kegiatan, persiapan alat dan bahan, pelaksanaan kegiatan, dan evaluasi. Peserta mengikuti serangkaian kegiatan dengan baik dan antusias. Terdapat kendala seperti cuaca yang tidak mendukung (hujan) saat hari pelaksanaan kegiatan, akan tetapi kendala tersebut dapat teratasi dengan mengganti jadwal kegiatan di hari berikutnya. Selain itu, tidak semua anggota dapat mengikuti karena memiliki kesibukan lainnya. Output yang dihasilkan dari kegiatan ini adalah peserta dapat membuat produk kerajinan dari tulang daun seperti gantungan kunci, pembatas buku, dan kolase foto 3D. Selain itu, peserta terinspirasi untuk membuka peluang usaha kerajinan tulang daun.Abstract: Kalipancur Village, Ngaliyan, Semarang has the potential of natural resources and human resources that can be utilized in the creative economy. This community service research aimed to explore the creativity of the Kalipancur village community through training in making leaf bone crafts. This training activity was part of the Programmed Self-Employed Real Work Lecture program from Home (KKN-MIT DR) of 52nd group of UIN Walisongo Semarang which was held in Kalipancur village Rukun Warga IV Ngaliyan, Semarang. Participants consisted of 15 people forom both youth groups and PKK mothers.. This activity consisted of a coordination meeting for the preparation of activities, preparation of tools and materials, implementation of activities, and evaluation. Participants participated in a series of activities well and enthusiastically. There were some obstacles such as unfavorable weather (raining) on the day of the activity, but these obstacles could be overcome by changing the schedule of activities on the next day. In addition, not all members could participate because they had other activities. The output of this activity was that participants could make craft products from leaf bones such as key chains, bookmarks, and 3D photo collages. In addition, participants were inspired to open up leaf bone craft business opportunities.
Pendampingan Pengembangan E-LKPD berbasis Inquiry Based Learning Terintegrasi Internet of Thing (IoT) sebagai Upaya Peningkatan Kompetensi Pedagogik Digital Guru Rafiantika Megahnia Prihandini; Susi Setiawani
JPKMI (Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Indonesia) Vol 3, No 4: November (2022)
Publisher : ICSE (Institute of Computer Science and Engineering)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36596/jpkmi.v3i4.556

Abstract

Abstrak: Kondisi pendidik di SDN 03 Panti Kabupaten Jember yang masih minim dalam penggunaan teknologi di setiap proses pembelajaran dapat diatasi dengan kegiatan Pendampingan Pengembangan E-LKPD Berbasis Inquiry Based Learning Terintegrasi Internet of Thing (IoT) sebagai Upaya Peningkatan Kompetensi Pedagogik Digital Guru. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pelatihan membuat E – LKPD dengan aplikasi Liveworksheet. Pelaksanaan pelatihan ini dilaksanakan secara offline dengan jumlah peserta pelatihan sebanyak 30 orang pendidik. Berdasarkan nilai signifikansi (2-tailed) yaitu 0.000 (p 0.05) dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara kemampuan pendidik sebelum dan sesudah pelatihan dengan metode pelatihan Goad. Goad memiliki lima tahapan yaitu: 1) Analisis kebutuhan pelatihan (Analyze to determine training requirements), 2) Desain pendekatan pelatihan (Design The Training Approach), 3) Pengembangan materi pelatihan (Develop The Training Materials), 4) Pelaksanaan pelatihan (Conduct The Training), dan 5) Evaluasi dan pemutakhiran pelatihan (Evaluate and Update The Training). Pendampingan ini telah memberikan dampak yang positif bagi kemampuan pendidik dalam mengembangkan bahan ajar berupa E – LKPD dengan bantuan Liveworksheets.Abstract: The teachers at Public Elementary School 3 of Panti in Jember regency have been grappling with finding ways to integrate technology in learning process. This issue raises the urgency for developing an electronic worksheet, known as e-LKPD, framed in inquiry-based learning. Integrating Internet of Thing (IoT), this measure is presumed a viable strategy to improve the teachers’ digital pedagogical competence. This research aimed at training the teachers in developing e-LKPD with the aid of Liveworksheet application. The training was carried out offline and involved 30 teachers. Our analysis results demonstrated that the teachers achieved significantly higher digital pedagogical competence after the training with the Goad training method, as indicated by p0.05 (2-tailed). Goad has five stages, which involves 1) analysis of training requirements, 2) designing the training approach), 3) development of training materials, 4) conducting the training, and 5) evaluating and updating the training. This training has been proven fruitful in helping teachers to develop e-LKPD with the aid of Liveworksheet
Pelatihan Budidaya Tanaman Hidroponik dan Edukasi untuk Meningkatkan Gerakan Makan Sayur di Panti Asuhan Jakarta Bety Semara Lakhsmi; Zahra Nurusshofa; Irena Ujianti
JPKMI (Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Indonesia) Vol 3, No 4: November (2022)
Publisher : ICSE (Institute of Computer Science and Engineering)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36596/jpkmi.v3i4.377

Abstract

Abstrak: Sayur-sayuran kaya dengan vitamin dan nutrisi, serta serat-serat yang dapat membantu proses pencernaan. Anak-anak yang masih dalam masa pertumbuhan sangat membutuhkan sayuran, namun karena keterbatasan lahan banyak yang tidak bisa menanam sayur. Panti asuhan Siti Walidah di Jakarta memiliki 51 anak asuh yang menjadi tanggung jawab institusi dan pengelola. Kehidupan sehari-hari di Panti adalah mereka menyiapkan sendiri makan utama dengan memasak secara bergiliran. Dari daftar menu yang dihidangkan jarang menyediakan sayuran. Tujuan dari kegiatan ini merupakan pelatihan menanam tanaman hidroponik dan edukasi makan sayur diharapkan meningkatkan pengetahuan dan ketersediaan sayur dapat dipenuhi secara mandiri dan berkesinambungan  di rumah. Metode penyelesaian masalah dilakukan dengan memberikan edukasi melalui gerakan makan sayur, kemudian memberikan pelatihan cara menanam tanaman hidroponik yang dapat dilakukan di rumah, tidak membutuhkan lahan luas, kemudian dilanjutkan dengan mengisi kuesioner pengetahuan dan perilaku makan sayur, serta pengukuran berat badan dan tinggi badan. Hasil evaluasi dari anak asuh dan pengelola Panti sangat antusias sekali terhadap kegiatan pengabdian dan pemberdayaan masyarakat oleh tim FK UHAMKA. Tingkat kehadiran anak asuh adalah 45 dari 51 anak atau mencapai 88,2%, anak asuh yang tidak hadir karena ada kegiatan di sekolah. Pengetahuan tentang gizi, fungsi makanan, kebiasaan sarapan, menu seimbang, jumlah dan jenis sayuran adalah sangat baik, namun belum diikuti dengan perilaku makan sayur setiap hari, 2-3 porsi sayur.Abstract: Vegetables are rich in vitamins and nutrients, as well as fiber that can help the digestive process. Children who are still growing really need vegetables, but because of limited land, many cannot grow vegetables. The Siti Walidah Orphanage in Jakarta has 51 foster children who are the responsibility of the institution and administrator. Daily life at the Panti is that they prepare their own main meal by taking turns cooking. From the list of menus served rarely provide vegetables. The purpose of this activity is training to grow hydroponic plants and education on eating vegetables is expected to increase knowledge and the availability of vegetables can be fulfilled independently and sustainably at home. The problem-solving method is carried out by providing education through the movement of eating vegetables, then providing training on how to grow hydroponic plants that can be done at home, does not require large land, then followed by filling out questionnaires on knowledge and behavior of eating vegetables, as well as measuring weight and height. The results of the evaluation of the foster children and the manager of the orphanage were very enthusiastic about the community service and empowerment activities by the UHAMKA Medical Faculty team. The attendance rate for foster children was 45 out of 51 children or reached 88.2%, foster children were absent because there were activities at school. Knowledge of nutrition, food functions, breakfast habits, balanced menu, number and types of vegetables is very good, but has not been followed by the behavior of eating vegetables every day, 2-3 servings of vegetables.
Pelatihan Bebas Diaper dalam Pelaksanaan Toilet Training pada Anak Balita Saferatul Khair; Rima Yulianti; Indah Afriani; Delvi Sai'dah; Anggi Wahyudi; Khaidar Ismail; Oswati Hasanah
JPKMI (Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Indonesia) Vol 3, No 3: Agustus (2022)
Publisher : ICSE (Institute of Computer Science and Engineering)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36596/jpkmi.v3i3.400

Abstract

Abstrak: Toilet training ialah suatu cara yang dilakukan agar anak mampu mengendalikan buang air kecil dan buang air besar secara mandiri. Toilet training merupakan bagian dari tahap perkembangan anak saat berusia toddler. Kegiatan pelatihan ini bertujuan untuk mengurangi ketergantungan diaper pada anak dengan memberikan pelatihan kepada orang tua mengenai  pelaksanaan toilet training pada anak balita. Sasaran pada kegiatan pelatihan ini ialah ibu yang mempunyai anak balita yang berusia 25-36 bulan dan lebih dari 36 bulan yang masih menggunakan diaper. Jumlah peserta dalam kegiatan pelatihan adalah 10 ibu yang masing-masing memiliki anak balita. Pelaksanaan kegiatan pelatihan dilakukan secara daring selama 7 hari melalui grup WhatsApp dengan melakukan pre test dan post test menggunakan kuesioner dan pemberian video edukasi. Video edukasi terdiri dari dua jenis yaitu video edukasi untuk orang tua dan video animasi untuk diperlihatkan pada anak. Meskipun tidak dilaksanakan secara tatap muka, orang tua sangat antusias mengikuti kegiatan pelatihan. Hasil kegiatan pelatihan menunjukkan adanya peningkatan kemampuan toilet training pada anak dan penurunan ketergantungan terhadap diaper. Jumlah anak yang memakai diaper sebelum diberikan pelatihan adalah 10 anak (100%) dan setelah diberikan pelatihan, jumlah anak yang memakai diaper adalah 2 anak (20%). Hasil ini menunjukkan bahwa 8 anak (80%) mampu bebas dari diaper setelah diberi pelatihan. Orang tua yang sudah memahami pelaksanaan toilet training akan membantu anaknya untuk lepas dari ketergantungan terhadap diaper sehingga mampu buang air secara mandiri di toilet.Abstract: Toilet training is defined as an effort to train the children to control urination and defecation independently in toilet. Toilet training is the part of development stage of  toddler. The purpose of this training activity was to reduce the level of dependence on diapers by providing training to parent regarding the implementation of toilet training for toddler. The number of participants of this training were 10 mothers who had toddlers aged 25-36 months and more that 36 months that still wore diapers. During the pandemic, the training activity were carried out online using WhatsApp group by conducting post test and pre test questionnaires and providing educational video. The educational video consisted of two types, namely educational video for parents and animated video for children. Although it was not carried out face-to-face, the participants were enthusiastic to participate in 7 days training activity. The result showed the increase of toilet training abilities in children and the decrease in level of independence on diapers. The number of children who wore diapers before the training was 10 children (100%). After the training, the number of children who wore diapers became 2 children (20%). It showed that 8 children (80%) were no longer wearing diaper after the training. Parents who already understand the implementation of toilet training will help their children to be free from dependence on diapers so that they are able to urinate and defecate independently in toilet.
Peran Keluarga Membangun Sumber Daya Manusia melalui Mesjid Pasca Pandemi COVID-19 di Bambanglipuro Bantul Yogyakarta Yusutria Yusutria; Abdul Hopid Hopid; Rina Febriana Rina; Nisa Amalia Kholifah
JPKMI (Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Indonesia) Vol 3, No 4: November (2022)
Publisher : ICSE (Institute of Computer Science and Engineering)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36596/jpkmi.v3i4.526

Abstract

Abstrak: Peran keluarga sangat dibutuhkan di masa pandemi melalui masjid dalam membangun sumber daya manusia. Sebab, kualitas sumber daya manusia ditentukan oleh pendidikan, kesehatan, dan ekonomi. Demikian kegiatan pengabdian masyarakat terkait peran keluarga dalam membangun sumber daya manusia melalui masjid pada masa pandemi COVID-19 di Masjid At-Taqwa Cangkring Mulyodadi, Bambanglipuro Bantul, Yogyakarta. Metode kegiatan pengabdian masyarakat secara bertahap; identifikasi masalah, tinjauan lapangan, kemudian merumuskan solusi dan solusi dan menentukan keluaran. Kegiatan ini sudah dilaksanakan mulai Sabtu, 26 Maret 2022 hingga Minggu, 27 Maret 2022 dengan jumlah peserta 60 orang. Hasil pengabdian menemukan bahwa keteladanan itu sangat penting dalam menanamkan nilai-nilai agama pada anak dalam keluarga berdasarkan hasil yang diperoleh sebanyak 92%, hal ini didukung oleh 59% responden menjawab sangat lancar dalam membaca Alquran. Hal ini berdampak 55% telah menutup aurat dan konsisten dalam memakai baju muslim sehingga orang tua menitipkan pendidikan agama anaknya untuk diserahkan ke Taman Pendidikan Al-Qur'an (TPA) sebanyak 92% dalam membangun sumber daya manusia.Abstract: The role of the family is needed during the pandemic through mosques in building human resources. Because, the quality of human resources is determined by education, health, and the economy. So community service activities related to the role of the family in building human resources through the mosque during the COVID-19 pandemic at the Cangkring Mulyodadi At-Taqwa Mosque, Bambanglipuro Bantul, Yogyakarta. Methods of community service activities in stages; problem identification, field overview, then formulate solutions and solutions and determine outputs. This activity will be held from Saturday, March 26, 2022, to Sunday, March 27, 2022, with 60 participants. The results of the dedication that example is very important in instilling religious values in children in the family based on the results obtained as much as 92%, this is supported by 59% of respondents answering very fluently in reading the Koran. This has an impact that 55% have covered their genitals and are consistent in wearing Muslim clothes so that parents entrust their children's religious education to be handed over to the Al-Qur'an Education Park (TPA) as much as 92% in building human resources.
Pelatihan Literasi Sumber Bahan Ajar Daring Matematika dan IPA kepada Guru di Sekolah Menengah Pertama Hasianna Nopina Situmorang; Lisa Melvi Ginting; Ferry Indra Sinaga
JPKMI (Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Indonesia) Vol 3, No 3: Agustus (2022)
Publisher : ICSE (Institute of Computer Science and Engineering)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36596/jpkmi.v3i3.457

Abstract

Abstrak: Penyediaan sumber bahan ajar daring yang tepat menjadi salah satu perhatian di dalam sektor pendidikan pada masa pandemi Covid-19 saat ini. Hal ini dikarenakan banyaknya bahan-bahan belajar yang dapat diunggah secara bebas melalui internet dan tidak dapat dipertanggungjawabkan penggunaannya untuk kegiatan akademik formal. Kegiatan pengabdian yang dilakukan untuk dapat menyelesaikan masalah tersebut adalah dengan melakukan pelatihan literasi sumber bahan ajar. Kegiatan ini bertujuan untuk memperoleh sumber ajar daring yang sahih dan tepat. Pelatihan literasi sumber bahan ajar dilaksanakan kepada guru-guru yang mengajarkan mata pelajaran Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam di SMP Negeri 31 Medan. Kegiatan pelatihan dilaksanakan secara tatap muka dengan menjaga protokol kesehatan yang ketat. Melalui kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini, para guru diberikan pelatihan untuk dapat mengetahui sumber-sumber yang resmi dan menerapkannya untuk menemukan bahan ajar daring yang sesuai untuk kegiatan pembelajaran Matematika dan IPA kepada siswa. Berdasarkan umpan balik yang diberikan oleh para peserta pelatihan melalui kuesioner, diketahui bahwa proses pelaksanaan, kebermanfaatan, dan penyampaian materi dinilai baik, dengan nilai rata-rata dan standar deviasi untuk proses pelaksanaan sebesar 4,61±0,56, kebermanfaatan 4,70±0,53, dan penyampaian materi 4,76±0,50. Keberlanjutan kegiatan-kegiatan pelatihan diperlukan untuk meningkatkan pengetahuan dan wawasan di masa mendatang.Abstract: The provision of appropriate online sources of teaching materials is one of the concerns in the education sector during the Covid-19 pandemic. There are many learning materials that can be uploaded freely via the internet and cannot be accounted for for their use in formal academic activities. The activity carried out to be able to solve this problem is by conducting literacy training on teaching materials. This activity aims to obtain valid and appropriate online teaching resources. Literacy training on teaching materials was carried out for teachers who teach Mathematics and Natural Sciences at SMP Negeri 31 Medan. Training activities are carried out face-to-face by maintaining strict health protocols. Through this community service activity, teachers are given training to be able to find official sources and apply them to find suitable online teaching materials for Mathematics and Natural Science learning. Based on the feedback provided by the training participants through questionnaires, it was found that the implementation process, usefulness, and delivery of materials were considered good, with the average value and standard deviation for the implementation process 4.61±0.56, usefulness 4.70±0.53, and delivery of material 4.76±0.50. Sustainability of training activities is needed to increase knowledge and insight in the future.

Page 11 of 16 | Total Record : 158