cover
Contact Name
Livana PH
Contact Email
livana.ph@gmail.com
Phone
+6289667888978
Journal Mail Official
globalhealthsciencegroup@gmail.com
Editorial Address
Marina Regency C21 Bandengan Kendal, Jawa Tengah, Indonesia 51312
Location
Kab. kendal,
Jawa tengah
INDONESIA
Jurnal Peduli Masyarakat
ISSN : 27156524     EISSN : 27219747     DOI : -
Core Subject : Health, Education,
JURNAL PEDULI MASYARAKAT merupakan jurnal pengabdian masyarakat yang diterbitkan oleh Global Health Science Group pada volume 1 nomor 1 November 2019 dengan p-ISSN 2715-6524 dan e-ISSN 2721-9747 Jurnal ini menerima manuskrip yang berfokus pada kegiatan yang ada di masyarakat baik dalam bidang kesehatan, pendidikan, dan kegiatan lain di masyarakat pada semua usia mulai infant hingga lansia. JURNAL PEDULI MASYARAKAT terbit 4 kali dalam setahun yaitu bulan terbitan Maret, Juni, September, dan Desember. Artikel yang terbit di JURNAL PEDULI MASYARAKAT telah melalui proses telaah sejawat yang memiliki keahlian yang relevan.
Articles 36 Documents
Search results for , issue "Vol 7 No 3 (2025): Jurnal Peduli Masyarakat: Mei 2025" : 36 Documents clear
Peningkatan Keterampilan Kader dalam Kegawatdaruratan Fisik dan Psikis dengan “SUKALAKU” (Sugema Kawijakan Dina Luka Sareng Kejiwaan) Abidin, Imam; Rokayah, Cucu; Sarinengsih, Yuyun; Herawati, Ade Tika
Jurnal Peduli Masyarakat Vol 7 No 3 (2025): Jurnal Peduli Masyarakat: Mei 2025
Publisher : Global Health Science Group

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37287/jpm.v7i1.5113

Abstract

Kader kesehatan memiliki peran strategis dalam menangani kegawatdaruratan fisik dan psikis di masyarakat. Program “SUKALAKU” (Sugema Kawijakan Dina Luka sareng Kejiwaan) dirancang untuk meningkatkan keterampilan kader dalam menangani luka fisik dan gangguan psikis secara efektif. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi efektivitas program SUKALAKU dalam meningkatkan kapasitas kader. Metode yang digunakan adalah pendekatan kuasi-eksperimental dengan desain pretest-posttest. Jumlah sasaran adalah 30 orang yaitu kader RW 03 Rancabolang. Kegiatan Pengabdian Masyarakat dilakukan selama dua hari tanggal 2-3 Desember 2024. Hasil dari kegiatan pengabdian Masyarakat yaitu, 83,3% peserta pengmas memiliki nilai tekanan darah normal. 93,3% peserta pengmas memiliki nilai gula darah normal, 40% peserta pengmas memiliki nilai kecemasan minimal, 30% kecemasan rendah, 23,3% kecemasan sedang dan 6,7% kecemasan berat. Sebelum dilakukan pengabdian masyarakat, 70% memiliki pengetahuan kurang dan setelah dilakukan kegiatan pengabdian masyarakat, 86,7% memiliki pengetahuan baik. Artikel ini juga membahas implikasi praktis untuk pengembangan kader dalam konteks kesehatan masyarakat
Upaya Peningkatan Kesehatan Mental Lansia melalui Deteksi Dini dan Edukasi Fitriasari, Andikawati; Khamida, Khamida; Iskandar, Iskandar; Purwanti, Nunik
Jurnal Peduli Masyarakat Vol 7 No 3 (2025): Jurnal Peduli Masyarakat: Mei 2025
Publisher : Global Health Science Group

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37287/jpm.v7i3.4556

Abstract

Lansia menghadapi tantangan mental dan emosional yang dapat mempengaruhi kesehatan mental. Upaya pencegahan gangguan kesehatan mental menjadi prioritas penting dalam menjaga kesejahteraan lansia yaitu deteksi dini dan pendidikan kesehatan mental bagi lansia. Tujuan kegiatan pengabdian masyarakat adalah mendeteksi dan meningkatkan kesehatan mental pada lansia agar dapat hidup lebih produktif. Metode kegiatan pengabdian masyarakat ini mencakup deteksi dini dan edukasi mengenai kesehatan mental pada lansia. Peserta dalam kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah lansia yang tinggal di Felda, Bukit Cherakah, Kuala Selangor, Malaysia berjumlah 25 orang. Pengumpulan data dilakukan dengan pemberian kuesioner Self Reporting Questionare. Hasil kegiatan ini didapatkan sebagian besar responden berada pada kategori tidak terindikasi gangguan mental emosional berjumlah 20 responden (80%) dan yang terindikasi gangguan mental emosional berjumlah 5 responden (20%). Edukasi kesehatan dan deteksi dini dapat meningkatkan pengetahuan dan mendeteksi secara dini kesehatan mental lansia. Kegiatan ini sebagai bentuk pencegahan dan upaya meningkatkan kesehatan mental lansia agar dapat hidup lebih produktif
Edukasi dan Pendidikan Kesehatan Pengetahuan Remaja tentang Pencegahaan HIV/AIDS pada Remaja Sma Quba Kota Sorong Hutomo, Wahyuni Maria Prasetyo; Rahman, Irfandi; Hukom, Evi Hudriyah; Etnis, Baktianita Ratna; Amalia, Anisa
Jurnal Peduli Masyarakat Vol 7 No 3 (2025): Jurnal Peduli Masyarakat: Mei 2025
Publisher : Global Health Science Group

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37287/jpm.v7i3.5659

Abstract

Secara dunia HIV/AIDS menjadi masalah utama terdapat sekitar 39,9 juta tertular, diantaranya 1,4 juta anak usia 0-14 tahun. Indonesia pada tahun 2024 yang berada usia dibawah 15 tahun berjumlah 16.692 HIV/AIDS. Tingginya kasus HIV/AIDS pada remaja masih menjadi masalah serius. Kurangnya pengetahuan dan sikap remaja tentang HIV/AIDS dapat mempengaruhi langkah-langkah pencegahan terhadap HIV/AIDS. Ini menunjukkan bahwa masa transisi dari anak-anak ke remaja adalah masa krisis yang jika tidak dipandu dapat menyebabkan perilaku berisiko. Tujuan edukasi dan pendidikan kesehatan ini untuk meningkatkan pengetahuan remaja tentang pencegahaan HIV/AIDS. Pengabdian kepada masyarakat dilaksanakan di SMA Quba Kota Sorong, dengan jumlah 12 anak remaja di kelas 10 dan menggunakan metode pre dan post. Tahapan prosedur edukasi dan pendidikan kesehatan meliputi persiapan, pelaksanaan dan evaluasi. Sebelum dilakukan edukasi dan penyuluhan ditemukan sebagian besar pengetahuan pencegahan HIV/AIDS kurang 66.7 dan setelah dilakukan edukasi dan penyuluhan kesehatan tentang pangetahuan pencegahan HIV/AIDS ada peningkatan 100.0%. Pengetahuan yang baik tentang HIV/AIDS akan menentukan sikap yang benar dalam pencegahan, karena peningkatan pengetahuan dapat menjadi pilar utama dalam pencegahan HIV/AIDS, salah satunya adalah memberikan edukasi tentang HIV/AIDS.
Edukasi Makanan Pendamping ASI (MPASI) untuk Meningkatkan Pengetahuan Kader dan Ibu Bayi Usia 6-24 Bulan serta Keterampilan Kader Putrie, Azzahra; Wirakhmi, Ikit Netra; Triana, Noor Yunida
Jurnal Peduli Masyarakat Vol 7 No 3 (2025): Jurnal Peduli Masyarakat: Mei 2025
Publisher : Global Health Science Group

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37287/jpm.v7i3.5798

Abstract

Pertumbuhan dan perkembangan bayi usia 6-24 bulan erat kaitannya dengan pemberian nutrisi melalui MPASI. Kurangnya pengetahuan ibu menjadi faktor utama ketidaktepatan pemberian MPASI. Berdasarkan hasil wawancara di Posyandu Melati 1 Desa Mersi terhadap ibu kader posyandu, rata-rata ibu memperkenalkan MPASI bayi usia 6-24 bulan dengan menu MPASI fortifikasi. Tujuan kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) ini untuk meningkatkan pengetahuan kader dan ibu serta keterampilan kader tentang pemberian dan pembuatan MPASI dengan menggunakan metode ceramah, demonstrasi. Media yang digunakan yaitu power point dan buku saku. Kegiatan ini dilaksanakan selama 2x pertemuan yang diikuti oleh 8 kader dan 18 ibu bayi dengan usia 6-24 bulan, dan dilakukan evaluasi penilaian cara pembuatan MPASI. Hasil kegiatan menunjukkan pengetahuan kader memiliki nilai rata-rata 57,63 meningkat menjadi 80,88. Pada ibu nilai pengatahuan rata-rata 57,63 menjadi 81,44 serta keterampilan kader dengan nilai rata-rata 84,38. Kesimpulan PkM yaitu dapat meningkatkan pengetahuan kader dan ibu serta keterampilan kader dalam pemberian MPASI bayi usia 6-24 bulan. Oleh karena itu, disarankan untuk melaksanakan edukasi lanjutan dari kader kepada ibu bayi dan pemantauan berkala agar praktik pemberian MPASI lebih optimal dalam mendukung pertumbuhan dan perkembangan bayi. Hasil pengabdian ini dipublikasikan dalam jurnal pengabdian masyarakat dan haki buku saku.
Pemberdayaan PKK Banjar Kertasari: Penyimpanan dan Penggunaan Obat di Rumah dan Rujukan BPJS Setiabudy, Marta; Santoso, Putu Nia Calista; Lisnawati, Ni Made Ary
Jurnal Peduli Masyarakat Vol 7 No 3 (2025): Jurnal Peduli Masyarakat: Mei 2025
Publisher : Global Health Science Group

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37287/jpm.v7i3.5821

Abstract

Penyimpanan obat yang tepat di rumah dan memperhatikan masa kedaluwarsa obat adalah aspek penting dalam menjaga efektivitas dan keamanan obat yang digunakan. Dalam kondisi sakit atau terluka, jika penggunaan pengobatan sederhana di rumah tidak membantu maka penting untuk mengetahui kapan harus mencari pertolongan medis. Memiliki jaminan Kesehatan seperti BPJS tentu sangat membantu. Rujukan berjenjang dalam sistem BPJS Kesehatan memiliki peran penting untuk memastikan akses layanan kesehatan yang lebih efisien dan berkualitas. Dengan menerapkan sistem rujukan berjenjang, masyarakat akan memahami adanya fasilitas layanan kesehatan tingkat pertama (FKTP) seperti puskesmas atau klinik yang berada dalam jangkauan, sebelum dirujuk ke rumah sakit atau spesialis. Tujuan dari kegiatan ini adalah peningkatkan pengetahuan ibu-ibu PKK mengenai penyimpanan obat di rumah dan rujukan berjenjang BPJS. Banjar Kertasari menjadi tempat dilaksanakannya penyuluhan karena kemajemukannya. Proses persiapan kegiatan pengabdian meliputi survey dan diskusi awal dengan mitra yang diwakili oleh kepala banjar Kertasari dan ketua PKK dan dilanjutkan dengan diskusi bersama tim penyuluhan untuk program yang diadakan. Mitra PKM merupakan anggota Pemberdayaan dan Kesejahteraan Masyarakat (PKK) banjar Kertasari, berjumlah 15 orang. Metode pelaksanaan dengan penyuluhan dengan penyampaian materi, diskusi, dan tanya jawab. Hasil yang didapatkan adalah peningkatan pengetahuan tentang cara penyimpanan obat dan rujukan berjenjang pelayanan kesehatan yang dibuktikan melalui kegiatan evaluasi. Evaluasi dilakukan dengan kuesioner yang disebarkan sebelum dan setelah penyuluhan. Kelompok PKK menyambut baik kegiatan ini dan antusias mengikuti pelatihan hingga selesai.
Ketersediaan Ruang Hati sebagai Media Curhat dan Membina Hubungan Sosial untuk Mengelola Stres serta Menjaga Kesehatan Mental pada Lansia Noventi, Iis; Maimunah, Siti; Hasina, Siti Nur; Putri, Rahmadaniar Aditya; Kartini, Yanis; Sulistyorini, Sulistyorini
Jurnal Peduli Masyarakat Vol 7 No 3 (2025): Jurnal Peduli Masyarakat: Mei 2025
Publisher : Global Health Science Group

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37287/jpm.v7i3.6001

Abstract

Lansia merupakan kelompok usia yang rentan akan perubahan kondisi dan situasi yang disebabkan adanya perubahan kondisi fisik, sosial, dan psikologis. Beberapa masalah yang dapat terjadi dikarenakan lansia tidak mampu menerima perubahan pada dirinya, dapat mengakibatkan lansia merasa kesepian, stress dan depresi. Masyarakat menganggap bahwa lansia merupakan orang-orang yang kurang produktif, mudah lupa dan daya ingat menurun fungsi pendengaran dan penglihatan sudah mulai berkurang. Dari kondisi inilah seringkali dijadikan indikator penilaian penampilan terhadap lansia yang mengatakan bahwa diusianya sekarang lansia sudah tidak produktif lagi. Sehingga lansia lebih mudah tersinggung atau lebih sensitive itulah yang akan mengakibatkan gangguan psikis pada lansia. Oleh karena itu para lansia perlu memperoleh program pemberdayaan untuk mengisi kegiatan positif agar dapat mencapai peningkatkan kualitas hidup serta terwujudkan lansia yang produktif dan tidak mendapatkan masalah psikologis. Tujuan pengabdian ini untuk memberi ruang lansia mengeluarkan isi hatinya dan ada teman untuk mengobrol bicara dari hati ke hati untuk mencegah depresi pada komunitas lansia LUNAMAYA di Jemur wonosari Surabaya. Subyek pengabdian ini adalah lansia yang mengalami keluhan masalah psikologis sebanyak 30 lansia, Kegiatan ini dilakukan dengan menerapkan upaya yang dapat dilakukan dalam pencegahan dan pengendalian dampak stress antara lain dengan meningkatkan promosi kesehatan melalui KIE dalam pengendalian stress dengan membat ruang hati. Pendampingan yang dilakukan dalam jangka waktu 1 bulan (Juni – Juli 2024) dengan menerapkan ruang hati untuk media edukasi lansia yang mengalami masalah psikologis. Dari kegiatan ini didapatkan peningkatan pengetahuan, sikap dan penerimaan diri yang signifikan setelah intervensi dengan nilai p value masingmasing sebesar 0,000 (p value <0,05). Penerapan upaya yang dapat dilakukan dalam pencegahan dan pengendalian dampak stress dengan meningkatkan promosi kesehatan melalui KIE dengan penyediaan ruang hati mampu menambah pengetahuna lansia dalam menangani lansia dengan masalah psikologis.
Pelatihan Peningkatan Koping Mekanisme Remaja: Upaya Mencegah Remaja dari Perilaku Self-Harm dan Resiko Bunuh Diri Estria, Suci Ratna; Herdian, Herdian; Fitriana, Nurul Fatwati; Elsanti, Devita; Supriyatno, Supriyatno; Wikantadi, Latief
Jurnal Peduli Masyarakat Vol 7 No 3 (2025): Jurnal Peduli Masyarakat: Mei 2025
Publisher : Global Health Science Group

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37287/jpm.v7i3.6049

Abstract

Pengabdian ini bertujuan untuk meningkatkan kesehatan mental remaja melalui pelatihan peningkatan koping sebagai upaya untuk mencegah perilaku self-harm dan resiko bunuh diri. Berdasarkan temuan dari diskusi dengan remaja dan guru ditemukan adanya siswa yang berperilaku self-harm, kurangnya pengetahuan remaja terkait kesehatan mental remaja, bahaya ketika masalah mental dibiarkan saja, mekanisme koping adaptif dan maladaptive serta kurangnya ketrampilan dalam melakukan self terapi saat muncul stressor. Kegiatan ini perlu dilakukan untuk memberikan edukasi terkait self-harm, serta mekanisme koping untuk mengatasi stressor remaja, sehingga remaja dapat mengetahui dan memahami tentang masalah mental yang dirasakan dan cara mengatasinya dengan adaptif, sehingga remaja bisa terhindar dari perilaku self-harm. Untuk mengatasi masalah tersebut, tim pengabdian akan melakukan pengabdian dengan pendekatan ceramah, FGD, serta praktik metode hug therapy, terapi 1-5, mindfulness, relaksasi nafas dalam dan relaksasi otot progresif. Evaluasi dan monitoring akan dilakukan untuk memastikan efektivitas program ini. Peserta dalam kegiatan ini sebanyak 62 siswa. Diharapkan pengabdian ini dapat berkontribusi pada peningkatan kesehatan mental remaja dan membantu mereka mengatasi stressor yang sering muncul karena adanya perubahan dan perkembangan saat remaja. Hasil kegiatan didapatkan pengetahuan siswa terkait masalah mental emosional dan koping mekanisme siswa mengalami peningkatan. Simpulan dari pengabdian ini, bahwa edukasi konsep kesehatan mental dan ketrampilan koping mekanisme dapat meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan siswa.
Pelatihan Pembuatan Teh Daun Insulin sebagai Alternatif Pengobatan Diabetes Melitus pada Kelompok Wanita Tani Anggraini, Truly; Suharyanto, Suharyanto
Jurnal Peduli Masyarakat Vol 7 No 3 (2025): Jurnal Peduli Masyarakat: Mei 2025
Publisher : Global Health Science Group

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37287/jpm.v7i3.6064

Abstract

Diabetes Melitus (DM) merupakan penyakit tidak menular yang disebabkan karena adanya gangguan metabolik sehingga terjadi kelainan sekresi insulin. DM merupakan penyebab kematian tertinggi ke-3 di Indonesia pada tahun 2019 menurut laporan Institute for Health Metrics and Evaluation (IHME). Obat tradisional yang berasal dari bahan alam dapat digunakan sebagai alternatif terapi pendukung suatu penyakit termasuk DM. Salah satu bahan alam yang terbukti efektif untuk menurunkan kadar gula darah adalah daun insulin. Tujuan pengabdian masyarakat untuk memberikan informasi manfaat daun insulin dalam menurunkan kadar gula darah dan memberikan alternatif bentuk pengolahannya menjadi sediaan yang mudah untuk dikonsumsi. Metode pelaksanaan pada pengabdian ini dimulai dengan medical chek up tekanan darah dan kadar gula darah sewaktu dari 18 peserta yang merupakan anggota kelompok wanita tani, penyampaian materi tentang penyakit diabetes melitus, dan demonstrasi pembuatan teh celup daun insulin dan daun stevia, kemudian di lanjutkan sesi tanya jawab dengan peserta. Kegiatan pengabdian masyarakat ini dievaluasi dengan cara membandingkan hasil pretest dan posttest yang dikerjakan oleh peserta. Hasil kegiatan medical chek up tekanan darah peserta adalah pra hipertensi sebanyak 44,11%, hipertensi tahap 1 sebanyak 23,52%, hipertensi tahap 2 sebanayak 20,58% dan tekanan darah normal sebanyak 11,76%. Hasil kegiatan cek gula darah sewaktu peserta menunjukkan gula darah tinggi sebanyak 33,33% dan gula darah normal sebanyak 66,67%. Hasil kegiatan penyampaian materi dan demonstrasi pembuatan produk dinyatakan tercapai, hal ini diketahui dengan adanya peningkatan pengetahuan peserta. Pengetahuan peserta dilakukan pengukuran menggunakan pre test dan post test. Hasil post test peserta menunjukkan 88,89% memiliki nilai post test yang meningkat setelah peryuluhan.
Program Agri-Entreprise: Upaya Rebranding Olahan Ubi untuk Peningkatan Ekonomi dan Penurunan Stunting Rahmawati, Ira; Julinigrum, Peni Perdani; Indrawati, Yulia; Sulistyorini, Lantin; Merina, Nuning Dwi
Jurnal Peduli Masyarakat Vol 7 No 3 (2025): Jurnal Peduli Masyarakat: Mei 2025
Publisher : Global Health Science Group

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37287/jpm.v7i3.6088

Abstract

Potensi lokal berupa hasil pertanian yang banyak dihasilkan di Desa Sumberjambe, Jember salah satunya adalah ubi ungu. Namun, trobosan baru mengenai pengolahan ubi ungu yang bernilai tinggi masih belum banyak diketahui oleh masyarakat. Tujuan dari kegiatan pengabdian ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan terkait pemanfaatan ubi sebagai makanan pendamping untuk balita stunting, memberdayakan ibu di Desa Sumberjambe untuk dapat membuat makanan pendamping balita stunting dengan memanfaatkan ubi dan juga untuk meningkatkan perekonomian di Desa Sumberjambe melalui Program Agri-Entreprise. Metode atau pendekatan yang digunakan dalam kegitan pengabdian ini adalah pemberdayaan kelompok masyarakat melalui workshop pelatihan Agri-entreprise untuk mengolah ubi menjadi produk bernilai jual dan sebagai alternatif makanan pendamping balita stunting pada 20 ibu dengan anak stunting. Hasil yang diperoleh dari pengabdian ini adalah seluruh peserta sangat antusias selama kegiatan pengabdian. Seluruh peserta kegiatan juga dapat mengetahui dan memahami materi yang disampaikan selama kegiatan berlangsung, dibuktikan dengan hasil post-test yang menunjukkan peningkatan skor pengetahuan peserta dibandingkan dengan saat pre-test. Selain itu, peserta kegiatan dapat menerapkan proses pengolahan ubi ungu menjadi makanan pendamping ASI dengan baik.
Peran Kader Posyandu Balita dalam Memotivasi Ibu Balita Berkunjung ke Posyandu Widyaningsih, Tri Sakti; Kanita, Maria Wisnu; Wulandari, Novita Kurnia
Jurnal Peduli Masyarakat Vol 7 No 3 (2025): Jurnal Peduli Masyarakat: Mei 2025
Publisher : Global Health Science Group

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37287/jpm.v7i3.6210

Abstract

Pos pelayanan terpadu sebagai salah satu pelayanan kesehatan yang berfungsi memudahkan masyarakat terutama untuk ibu hamil dan anak balita agar terwujud keluarga kecil bahagia dan sejahtera. Kader posyandu merupakan pilar utama penggerak pembangunan khususnya di bidang kesehatan. Mereka dilibatkan oleh puskesmas dalam kegiatan pelayanan kesehatan desa yang salah satunya adalah pemeriksaan tumbuh kembang pada balita. Kader posyandu sebaiknya mampu menjadi pengelola posyandu, karena merekalah yang paling memahami masyarakat di wilayahnya. Salah satu peran kader memberikan motivasi kepada ibu yang memiliki balita untuk berkunjung ke posyandu. Tujuan kegiatan Pengabdian kepada masyarakat ini adalah mengetahui sejauh mana peran kader dalam memberikan motivasi kepada ibu yang memiliki balita di posyandu keluarahan Banyuanyar.Metodologi pelaksanaan: Metode yang digunakan dalam pelaksanaan kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat ini adalah metode Survey, FGD, Observasi dan demonstrasi. Metode Survey digunakan untuk mengidentifikasi keaktifan kader posyandu balita dan mengidentifikasi jumlah keluarga balita yang berkunjung ke Posyandu dengan menggunakan instrument kuisioner. Metode FGD digunakan untuk melakukan edukasi dan tanya jawab kepada kader posyandu balita tentang keaktifan perannya dalam pelaksanaan posyandu balita dan mengecek kelengkapan isian kuesioner tentang motivasi ibu yang memiliki balita untuk berkunjung ke Posyandu Balita. Metode Observasi dan demonstrasi digunakan untuk mengetahui secara langsung kunjungan kerumah keluarga balita yang memiliki kendala untuk berkunjung ke Posyandu.Hasil Kegiatan: Upaya edukasi dan pemberdayaan kader posyandu balita di RW 12 Kelurahan Banyuanyar terhadap peningkatan pengetahuan, keterampilan dan pengembangan tentang Peran Kader Posyandu Balita sudah terlaksana dan dapat diterima dengan baik oleh kader. Kader sangat antusias dengan kegiatan ini dan mengalami perubahan pengetahuan dan keterampilan kearah yang lebih baik setelah dilakukan monitoring dan evaluasi pada kader Posyandu Balita dengan melakukan analisis data hasil isian kuesioner tentang keaktifan peran kader posyandu balita, didapatkan hasil 19 kader (95%) berperan aktif dan 40 orang tua balita (75,5%) berkunjung lengkap ke Posyandu. Program ini sangat penting dilakukan keberlanjutannya, terutama pada ibu yang memiliki bayi dan balita di RW 12 Kelurahan Banyuanyar.

Page 1 of 4 | Total Record : 36


Filter by Year

2025 2025