cover
Contact Name
Saskiyanto Manggabarani
Contact Email
duniagizi@helvetia.ac.id
Phone
+6285298638639
Journal Mail Official
duniagizi@helvetia.ac.id
Editorial Address
Jl. Kapten Sumarsono No. 107, Kelurahan Helvetia, Kecamatan Medan Helvetia, Kota Medan, Sumatera Utara 20124.
Location
Kota medan,
Sumatera utara
INDONESIA
Jurnal Dunia Gizi
ISSN : -     EISSN : 26146479     DOI : https://doi.org/10.33085/jdg
Core Subject : Health,
Jurnal Dunia Gizi (JDG) is a national scientific journal that contains research articles in the fields of Nutrition, Food and Health, which are related to aspects of Clinical Nutrition, Community Nutrition, Nutrition of Athletes, Molecular Nutrition, Nutrition Biochemistry, Functional Food, Food and Nutrition Technology, and Nutrition Service and Management. JDG is issued every six months, namely June and December. The World Nutrition Journal is published by the Nutrition Science Study Program, Faculty of Public Health, Institut Kesehatan Helvetia. Jurnal Dunia Gizi (JDG) makes several changes that are notified in Journal History. Since January 2018, The Journal of Nutrition World is available online and open access, so that writers and researchers can more easily access the results of research that has been published in JDG. Therefore, the JDG also continues to invite writers to contribute articles, especially those which are the results of contemporary research in the fields of Nutrition, Food and Health.
Articles 94 Documents
Kuantitas dan Keseimbangan Asupan Zat Gizi Makro dengan Kadar Glukosa Darah Puasa Pasien Diabetes Mellitus Tipe II Mertien Sa'pang; Laras Sitoayu; Prita Dhyani Swamilaksita; Harna Harna
Jurnal Dunia Gizi Vol 5, No 1 (2022): Edisi Juni
Publisher : Study Program of Nutrition, Public Health Faculty, Institut Kesehatan Helvetia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33085/jdg.v5i1.5325

Abstract

Pendahuluan; Pengelolaan pola makan berkaitan dengan kuantitas dan keseimbangan zat gizi makro merupakan salah satu tujuan utama dalam penatalaksanaan asuhan gizi pada pasien penyakit kronis seperti diabetes mellitus (DM). Tujuan; Untuk menganalisis korelasi kuantitas dan keseimbangan asupan zat gizi makro dengan kadar glukosa darah (GD) puasa pasien DM tipe II. Metode; Penelitian ini dilaksanakan dengan desain penelitian cross sectional. Lokasi pelaksanaan penelitian di Puskesmas Kebon Jeruk pada April-Mei 2019. Penarikan sampel menggunakan metode purposive sampling berdasarkan beberapa kriteria inklusi yaitu pasien DM tipe 2, umur 36-65 tahun, mampu berkomunikasi baik, dan berkenan untuk berpartisipasi tanpa paksaan. Sehingga didapatkan responden sebanyak 84 orang. Hasil; Karakteristik responden dalam penelitian ini sebagian besar berada di kelompok umur 46-55 tahun (57,1%), jenis kelamin perempuan (69%) dan memiliki kadar GD puasa tidak terkontrol (88.1%). Terdapat korelasi positif yang signifikan antara kadar GD puasa dengan tingkat kecukupan karbohidrat (p=0.025; r=0.245), namun tidak terdapat korelasi yang signifikan dengan tingkat kecukupan protein (p= 0.982; r=-0.003) dan lemak (p=0.651; r=0.050). Korelasi antara kadar GD puasa dengan keseimbangan zat gizi makro tidak signifikan secara statistik. Kesimpulan; Adanya korelasi positif yang signifikan dengan kadar GD menunjukkan bahwa semakin tinggi tingkat kecukupan karbohidrat berhubungan dengan semakin tingginya kadar GD puasa pasien.
Analisis Sensori dan Kadar Serat Pangan Cookies Growol dengan Penambahan Inulin Desty Ervira Puspaningtyas; Cornelia D.Y. Nekada; Puspita Mardika Sari
Jurnal Dunia Gizi Vol 5, No 1 (2022): Edisi Juni
Publisher : Study Program of Nutrition, Public Health Faculty, Institut Kesehatan Helvetia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33085/jdg.v5i1.5299

Abstract

Latar Belakang; Proses fermentasi mampu memperbaiki karakteristik fisik tepung growol dan mampu meningkatkan kadar serat pangan tepung growol. Studi sebelumnya telah menggunakan tepung growol dalam pembuatan cookies. Penambahan prebiotic pada cookies, yaitu inulin, diharapkan mampu memperbaiki indeks glikemik cookies melalui peningkatan kadar serat pangan cookies disertai daya terima yang baik. Tujuan; Studi ini bertujuan untuk menganalisis sensori cookies growol dengan penambahan inulin ditinjau dari uji organoleptik dan uji kesukaan. Selain itu, studi ini turut mengkaji kadar serat pangan dengan adanya penambahan inulin pada cookies growol. Metode; Penelitian observasi laboratorium dilakukan pada bulan Juni-Juli 2021 di Universitas Respati Yogyakarta dan Laboratorium Chem-Mix Pratama Yogyakarta. Terdapat dua variasi cookies growol, yaitu cookies A (penambahan inulin 5 gram) dan cookies B (penambahan inulin 10 gram). Analisis sensori dilakukan melalui uji organoleptik dan uji kesukaan terhadap aroma, rasa, warna dan kerenyahan cookies. Kadar serat pangan dianalisis menggunakan metode enzimatis AOAC. Hasil; Uji Mann Whitney menunjukkan tidak terdapat perbedaan organoleptik dan kesukaan antara cookies A dengan cookies B (p0,05). Serat pangan cookies B lebih tinggi dibandingkan serat pangan cookies A. Secara berurutan serat pangan total, serat pangan larut dan serat pangan tidak larut per 100 gram cookies B adalah 9,71 gram; 0,36 gram; 9,35 gram. Simpulan; Cookies B lebih potensial dikembangkan sebagai cookies sumber serat. Penambahan inulin sebesar 5 gram dan 10 gram tidak mempengaruhi daya terima cookies.
Hubungan Tingkat Ketahanan Pangan dengan Kejadian Beban Gizi Ganda di Rumah Tangga di Kota Surakarta Aryanti Setyaningsih; Shofia Aji Hidayatillah; Zuhria Ismawanti
Jurnal Dunia Gizi Vol 5, No 1 (2022): Edisi Juni
Publisher : Study Program of Nutrition, Public Health Faculty, Institut Kesehatan Helvetia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33085/jdg.v5i1.5167

Abstract

Pendahuluan : Beban gizi ganda di rumah tangga ditandai dengan ibu dengan status gizi lebih dan anak dengan status gizi kurang (stunting/ wasting). Permasalahan beban gizi ganda disebabkan adanya transisi gizi yang ditandai dengan perubahan ketahanan pangan rumah tangga. Tujuan : Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan antara tingkat ketahanan pangan dengan kejadian beban gizi ganda di rumah tangga di Kota Surakarta. Bahan dan Metode : Penelitian cross-sectional ini dilakukan dengan pengambilan data dengan pengukuran status gizi dan pengisian kuesioner dengan jumlah sampel 299 yang dikumpulkan pada Mei – Juli 2021 di Kota Surakarta. Analisis statistik dilakukan dengan metode chi-square untuk mengetahui hubungan tingkat ketahanan pangan dengan kejadian beban gizi ganda di rumah tangga. Hasil : Prevalensi beban gizi ganda yang ditunjukan dengan pasangan ibu dengan status gizi lebih dan anak status gizi kurang (wasting) sebesar 13,4%. Berdasarkan hasil tersebut ditunjukkan bahwa keluarga yang tidak tahan pangan memiliki risiko mengalami beban gizi ganda sebesar 4,189 kali lebih tinggi dibandingkan keluarga dengan tahan pangan (p = 0,000, CI 95% = 2,085 – 8,416). Kesimpulan : Perlu adanya upaya dalam meningkatkan ketahanan pangan dan untuk menurunkan permasalahan beban gizi ganda di tingkat rumah tangga.Kata Kunci : Beban Gizi Ganda, Ketahanan Pangan
Hubungan Konsumsi Sumber Antioksidan dan Aktivitas Fisik dengan Gejala Depresi pada Mahasiswa Tingkat Akhir Novitri Pasaribu; Ratih Putri Damayati
Jurnal Dunia Gizi Vol 5, No 1 (2022): Edisi Juni
Publisher : Study Program of Nutrition, Public Health Faculty, Institut Kesehatan Helvetia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33085/jdg.v5i1.5284

Abstract

Latar Belakang: Depresi menjadi masalah yang sangat serius di dunia, terutama pada mahasiswa. Gejala depresi mudah terjadi pada mahasiswa dalam penyusunan skripsi. Mahasiswa tingkat akhir yang mengalami gejala depresi akan memperlambat waktu kelulusan. Pola makan sumber antioksidan dan aktivitas fisik yang beragam dapat membantu dalam mencegah gejala depresi yang terjadi. Tujuan: Untuk mengetahui korelasi antara pola makan sumber antioksidan (vitamin C, E dan beta karoten) dan aktivitas fisik dengan gejala depresi pada mahasiswa tingkat akhir. Metode: Jenis penelitian yaitu survei analitik dengan desain cross sectional. Teknik pengambilan sampel penelitian ini menggunakan accidental sampling subjek sebanyak 106 orang. Data pola makan sumber vitamin C, vitamin E dan Beta karoten menggunakan kuesioner Food Frequency Questionnaire (FFQ). Penilaian gejala depresi berdasarkan kriteria pada kuisioner Mini Internasional Neuropshyciatric Interview (MINI) dan untuk penilaian aktivitas fisik menggunakan  form aktivitas fisik 24 jam. Analisis data menggunakan uji chi square serta uji regresi logistik berganda. Hasil: Hasil menunjukkan terdapat hubungan antara vitamin C (p=0,014), vitamin E (p=0,001), beta karoten (p=0,007), dan aktivitas fisik (p=0,001) dengan gejala depresi. Berdasarkan hasil uji regresi logistik berganda konsumsi beta karoten berhubungan paling kuat dengan terjadinya gejala depresi dengan nilai p 0,000 (p0,05). Kesimpulan: Pola makan sumber antioksidan seperti vitamin C, vitamin E, beta karoten, dan aktivitas fisik berhubungan dengan gejala depresi yang terjadi pada mahasiswa tingkat akhir. Konsumsi beta karoten berhubungan paling kuat dengan terjadinya gejala depresi.
Pengaruh Konseling Gizi Melalui Media Flipchart terhadap Pengetahuan Keluarga Sadar Gizi Athira Demitri; Agnes Sry Vera Nababan; Yulita Yulita; Susi Yanti Hutabarat
Jurnal Dunia Gizi Vol 5, No 1 (2022): Edisi Juni
Publisher : Study Program of Nutrition, Public Health Faculty, Institut Kesehatan Helvetia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33085/jdg.v5i1.5328

Abstract

Pendahuluan; Perilaku Keluarga Sadar Gizi (Kadarzi) dapat dilaksanakan dengan memperhatikan faktor pendukung dalam perubahan perilaku keluarga, yaitu dengan meningkatkan pengetahuan. Pengetahuan tentang Kadarzi dapat ditingkatkan dengan memberikan informasi melalui konseling gizi. Konseling gizi dapat diberikan dengan media tertentu, salah satunya menggunakan media flipchart. Flipchart menjadi suatu media yang mudah dan murah digunakan, dan dapat dipahami dengan baik oleh sasaran, sehingga mampu meningkatkan pengetahuan. Tujuan; Mengetahui pengaruh pemberian konseling gizi melalui media flipchart terhadap pengetahuan Kadarzi. Metode; Jenis penelitian yaitu quasi experiment, dengan rancangan one group pretest postest design. Sampel pada penelitian ini sebanyak 44 ibu balita, yang berada di wilayah Puskesmas Simarpinggan, Tapanuli Selatan. Besar sampel menggunakan rumus Slovin dan pengambilan sampel dengan cara purposive sampling. Data pretest diambil sebelum intervensi konseling gizi sebanyak satu kali dengan flipchart. Kemudian, setelah 1 minggu diambil data posttest. Analisa data menggunakan uji Wilcoxon. Hasil; Pengetahuan sebelum dilakukannya konseling gizi memiliki nilai rata-rata sebesar 4,68, setelah dilakukannya konseling gizi, pengetahuan meningkat sebesar 8,20. Ada pengaruh konseling gizi melalui media flipchart terhadap pengetahuan ibu balita tentang keluarga sadar gizi dengan nilai p value (0,000). Kesimpulan; Terdapat perbedaan pengetahuan ibu balita tentang Kadarzi sebelum dan sesudah diberikan konseling gizi dengan media flipchart.
Perbandingan Ubi Jalar Ungu dengan Pisang Ambon terhadap Peningkatan Kadar Hemoglobin Ibu Hamil Renny Sinaga; Kandace Sianipar
Jurnal Dunia Gizi Vol 5, No 1 (2022): Edisi Juni
Publisher : Study Program of Nutrition, Public Health Faculty, Institut Kesehatan Helvetia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33085/jdg.v5i1.5198

Abstract

Pendahuluan; Prevalensi anemia pada ibu hamil di seluruh  dunia adalah sebesar 41,8%, dan di Asia  sebesar 48,2%, Afrika 57,1%, Amerika  24,1%, dan Eropa 25,1%. Prevalensi anemia  pada ibu hamil di Indonesia sebesar 37,1%. Ubi jalar mengandung 0,61 mg zat besi dalam 100 gram ,sehingga konsumsi pada ibu hamil efektif meningkatkan kadar hemoglobin dalam sel darah merah. Pisang ambon mengandung asam amino esensial yang spesifik yaitu histidin dan arginin. Kandungan nutrisi inilah yang bermanfaat untuk pembentukan dan penyempurnan otak. Mengkonsumsi Ubi jalar dan Pisang Ambon dapat menjadi salah satu solusi untuk meningkatkan HB pada ibu hamil. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui Perbandingan efektifitas Konsumsi Ubi Jalar dan Pisang ambon Terhadap Peningkatan Kadar Hemoglobin Ibu Hamil di wilayah kerja Puskesmas batu 6 Kabupaten Simalungun.. Bahan dan Metode; Jenis penelitian quasi eksperimen dengan rancangan  pre dan post test design dengan kelompok kontrol. Pengambilan besar sampel menggunakan teknik non probability sampling dengan pendekatan purposive sampling , total jumlah sampel 90 ibu hamil. Analisa data dilakukan dengan Uji Anova. Hasil; Pada Penelitian didapat ada perbedaan yang bermakna rata-rata Hb ibu hamil berdasarkan ketiga kelompok perlakuan. Sehingga disimpulkan ubi ungu dan pisang ambon efektif meningkatkan Hb selama kehamilan dan yang paling kuat adalah Pisang ambon.Kata Kunci : Ubiungu, pisang ambon,hamil, haemoglobine
Potensi Pisang Klutuk Terfortifikasi Fe dan Lactobacillus Sebagai Pangan Fungsional Penanganan Anemia Nadia Yasmine; Enrique Aldrin; Yafi Surya Permana; Arta Farmawati
Jurnal Dunia Gizi Vol 5, No 2 (2022): Edisi Desember
Publisher : Study Program of Nutrition, Public Health Faculty, Institut Kesehatan Helvetia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33085/jdg.v5i2.5332

Abstract

Latar Belakang; anemia merupakan masalah kesehatan global. Akan tetapi, suplementasi zat besi (Fe) yang merupakan terapi standar anemia dapat menimbulkan ketidakseimbangan mikrobiota usus dan gangguan gastrointestinal. Memberikan suplementasi zat besi dengan kombinasi probiotik dan prebiotik diharapkan dapat mengatasi masalah ini. Pisang klutuk diketahui memiliki kandungan gizi paling tinggi dibandingkan dengan jenis pisang lain, sehingga berpotensi sebagai prebiotik. Tujuan; untuk mengkaji efek probiotik dan prebiotik terhadap penyerapan zat besi dan status zat besi serta mengkaji potensi sinbiotik tepung pisang klutuk fortifikasi zat besi dan Lactobacillus sp. sebagai pangan fungsional untuk mengatasi anemia defisiensi zat besi. Metode; jenis penelitian studi literatur menggunakan data sekunder yang diperoleh dari artikel penelitian asli yang dipublikasikan pada tahun 2010-2020 dengan skrining kriteria inklusi dan eksklusi artikel. Data dianalisis secara deskriptif. Hasil; probiotik dan prebiotik memiliki peran penting dalam meningkatkan penyerapan zat besi. Pisang klutuk merupakan sumber prebiotik inulin dan fruktooligosakarida yang berperan secara signifikan menurunkan pH dan meningkatkan jumlah probiotik di usus. Lactobacillus sp. yang berperan sebagai probiotik terbukti dapat meningkatkan produksi metabolit bakteri, sekresi musin, dan respon anti-inflamasi, serta dapat meningkatkan kelarutan dan penyerapan zat besi oleh divalent metal transporter-1 di usus. Prebiotik pisang klutuk dan probiotik Lactobacillus sp. berpotensi dimanfaatkan sebagai produk sinbiotik yang dapat meningkatkan penyerapan zat besi. Pemberian zat besi yang dibersamai oleh produk sinbiotik ini berpotensi lebih optimal dalam menangani anemia defisiensi zat besi. Kesimpulan; sinbiotik tepung pisang klutuk terfortifikasi zat besi dan Lactobacillus sp. berpotensi dikembangkan menjadi pangan fungsional untuk mengatasi anemia.
Efek Pemberian Ekstrak Sambiloto Terhadap Profil Lipid Tikus Wistar Novian Swasono Hadi; Nuryani Nuryani
Jurnal Dunia Gizi Vol 5, No 2 (2022): Edisi Desember
Publisher : Study Program of Nutrition, Public Health Faculty, Institut Kesehatan Helvetia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33085/jdg.v5i2.5423

Abstract

Pendahuluan; Ekstrak sambiloto (Andrographis paniculata (Burm.f) Ness) mengandung senyawa glikosida diterpenoid, diterpen, flavonoid, lakton dan glikosida flavonoid yang dapat berperan sebagai anti hiperkolesterolemia. Tujuan; untuk mengetahui pengaruh pemberian ekstrak sambiloto terhadap profil lipid tikus wistar putih yang diberikan diet aterogenik. Metode; Jenis penelitian eksperimen dengan desain rancangan acak lengkap (RAL). Perlakuan berupa pemberian ekstrak sambiloto pada tikus putih yang terdiri dari 3 taraf perlakuan dengan 5 kali replikasi yakni kontrol (P0), diet aterogenik (P1) dan diet aterogenik dengan ekstrak sambiloto (P2). Tahap penelitian meliputi tahap aklimatisasi selama 3 hari, tahap pemberian diet aterogenik selama 2 minggu, tahap intervensi pemberian ekstrak sambiloto selama 4 minggu. Analisis data menggunakan menggunakan uji shapiro walk, uji one way anova dan uji wilcoxon sebagai alternative uji t 2 sampel bebas dengan nilai α = 0,01.  Hasil; Pemberian diet aterogenik berpengaruh terhadap perubahan profil lipid tikus wistar putih.  Profil lipid pada ketiga perlakuan ke objek hewan coba tikus wistar putih sebelum intervensi. Konsentrasi total kolesterol, trigliserida, HDL dan LDL sebelum intervensi pada ketiga kelompok (p=0,080; 0,402; 0,000; dan 0,218) dan setelah intervensi (p=0,000) pada ketiga kelompok. Setelah intervensi konsentrasi total kolesterol, trigliserida, HDL dan LDL menunjukkan ada pengaruh perlakuan dengan nilai p 0,01. Kesimpulan; pemberian diet aterogenik berpengaruh terhadap peningkatan profil lipid serta dengan pemberian ekstrak sambiloto dapat menurunkan kolesterol LDL, total kolesterol, trigliserida, dan meningkatkan HDL  pada tikus wistar putih.
Efek Perkecambahan Kedelai (Glycine max) terhadap Mutu Gizi Formula Modisco Gizi Buruk Substitusi Tepung Kecambah Kedelai Fitria Dhenok Palupi; Yohanes Kristianto; Agus Heri Santoso
Jurnal Dunia Gizi Vol 5, No 2 (2022): Edisi Desember
Publisher : Study Program of Nutrition, Public Health Faculty, Institut Kesehatan Helvetia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33085/jdg.v5i2.5484

Abstract

Pendahuluan; Dampak negatif gizi buruk pada balita berupa penurunan daya tahan tubuh dan peningkatkan risiko kematian. Salah satu upaya penanggulangan gizi buruk dilakukan dengan pemberian formula modisco. Kedelai termasuk bahan pangan lokal yang berpotensi untuk bahan pembuatan modisco melalui proses perkecambahan agar mutu gizinya meningkat. Tujuan; Untuk mengetahui pengaruh penggunaan tepung kecambah kedelai terhadap mutu gizi, fisik, dan organoleptik modisco. Bahan dan Metode; Penelitian diawali dengan pembuatan kecambah kedelai dan dilanjutkan dengan formulasi modisco. Formulasi modisco dilakukan menggunakan rancangan acak lengkap dengan 4 perlakuan berupa proporsi susu bubuk skim dan tepung kecambah, masing-masing sebesar 100:0 (P0), 60:40 (P1), 50:50 (P2), dan 40:60 (P3). Penilaian mutu modisco dilakukan terhadap kandungan gizi, mutu gizi dan sensorik, serta membandingkan dengan standar mutu yang terkait. Hasil; Penggunaan tepung kecambah kedelai meningkatkan densitas kamba (p=0,0001), viskositas (p=0,234), kadar air (p=0,074), protein (p=0,001), lemak (p=0,0001), dan kepadatan energi (p=0,0001). Namun penggunaan tepung kecambah kedelai menurunkan daya larut air (p=0,0001), kadar karbohidrat (p=0,0001), kadar abu (p=0,0001), dan mutu protein. Hasil uji organoleptik menggunakan uji rangking menunjukkan penilaian tertinggi pada atribut warna, rasa, dan viskositas (kekentalan) adalah perlakuan P2. Penilaian tertinggi pada atribut aroma adalah perlakuan P0. Kesimpulan; Modisco yang memenuhi standar Codex Standard for Follow-up Formula no 156-1987, MP-ASI bubuk instan SNI 01-7111.1-2005, dan standar modicso berdasarkan panduan Kemenkes 2020 dapat dibuat dengan proporsi tepung susu skim dan tepung kecambah kedelai menggunakan rasio 50:50.
Efek Perebusan Basa dan Asam terhadap Kandungan Gizi dan Zat Anti Gizi pada Pembuatan Tempe Biji Kecipir Nurul Putrie Utami; Aprilia Fitriani; Nabila Fadhila Rahma; Okvania Putri Nabila; Wahyu Nugroho
Jurnal Dunia Gizi Vol 5, No 2 (2022): Edisi Desember
Publisher : Study Program of Nutrition, Public Health Faculty, Institut Kesehatan Helvetia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33085/jdg.v5i2.5528

Abstract

Pendahuluan; Biji kecipir merupakan salah satu tanaman yang mudah dibudidayakan di daerah tropis dan memiliki kandungan gizi yang tinggi terutama protein. Namun, penggunaannya dalam konsumsi sehari-hari masih jarang karena adanya sifat organoleptik yang kurang disukai dan mengandung zat anti gizi. Pembuatan biji kecipir menjadi tempe diharapkan dapat meningkatkan daya terima biji kecipir. Tujuan; untuk mengetahui efek pemberian zat basa dan asam pada perebusan biji kecipir dalam pembuatan tempe biji kecipir terhadap kandungan gizi dan zat anti gizinya. Bahan dan Metode; jenis penelitian eksperimental dengan desain Rancangan Acak Lengkap (RAL). Perlakuan yang dilakukan adalah pembuatan tempe biji kecipir dengan perebusan 2x dengan air biasa (kontrol), perebusan pertama dengan basa, dan perebusan pertama dengan basa dan perebusan kedua dengan asam. Hasil dari tempe yang telah dibuat kemudian dianalisis kadar air, abu, gizi makro, serat, tanin, dan asam fitat. Hasil; Kedua perlakuan memiliki dampak pada kadar air yang lebih tinggi dibandingkan kontrol (p0,05). Kandungan gizi protein, lemak, dan serat lebih tinggi pada perlakuan kontrol (p0,05), tetapi kadar fitat lebih tinggi dari perlakuan lain (p0,05). Sedangkan pada perlakuan asam dan basa, cenderung memiliki kadar karbohidrat yang lebih tinggi serta tanin yang lebih tinggi (p0,05). Kesimpulan; Penggunaan basa dan asam pada perebusan biji kecipir hanya dapat meningkatkan kadar karbohidrat dan menurunkan asam fitat. Kandungan protein, lemak, serat, dan tanin yang lebih rendah dijumpai pada perlakuan tanpa basa dan asam.

Page 7 of 10 | Total Record : 94