cover
Contact Name
Saskiyanto Manggabarani
Contact Email
duniagizi@helvetia.ac.id
Phone
+6285298638639
Journal Mail Official
duniagizi@helvetia.ac.id
Editorial Address
Jl. Kapten Sumarsono No. 107, Kelurahan Helvetia, Kecamatan Medan Helvetia, Kota Medan, Sumatera Utara 20124.
Location
Kota medan,
Sumatera utara
INDONESIA
Jurnal Dunia Gizi
ISSN : -     EISSN : 26146479     DOI : https://doi.org/10.33085/jdg
Core Subject : Health,
Jurnal Dunia Gizi (JDG) is a national scientific journal that contains research articles in the fields of Nutrition, Food and Health, which are related to aspects of Clinical Nutrition, Community Nutrition, Nutrition of Athletes, Molecular Nutrition, Nutrition Biochemistry, Functional Food, Food and Nutrition Technology, and Nutrition Service and Management. JDG is issued every six months, namely June and December. The World Nutrition Journal is published by the Nutrition Science Study Program, Faculty of Public Health, Institut Kesehatan Helvetia. Jurnal Dunia Gizi (JDG) makes several changes that are notified in Journal History. Since January 2018, The Journal of Nutrition World is available online and open access, so that writers and researchers can more easily access the results of research that has been published in JDG. Therefore, the JDG also continues to invite writers to contribute articles, especially those which are the results of contemporary research in the fields of Nutrition, Food and Health.
Articles 94 Documents
Analisis Faktor Determinan Stunting Pada Anak Usia 12 – 59 Bulan Di Provinsi Aceh (Analisis Data Studi Status Gizi Indonesia) Zulfan, Zulfan; Sudiarti, Trini; Maulidiya, Rizki; Fauziati, Mirna; AL-Rahmad, Agus Hendra
Jurnal Dunia Gizi Vol 7, No 2 (2024): Edisi Desember
Publisher : LPPM Institut Kesehatan Helvetia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33085/jdg.v7i2.6284

Abstract

Latar belakang: Stunting masih menjadi masalah kesehatan utama di Provinsi Aceh karena prevalensinya masih tinggi dan menduduki peringkat 3 secara nasional. Tujuan:  untuk mengetahui determinan stunting pada anak usia 12 – 59 bulan di Provinsi Aceh. Metode:  penelitian menggunakan desain cross sectional dengan jumlah sampel 1736 balita yang didapat dari total sampling berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi. Data yang digunakan merupakan data SSGI 2021 milik BKPK. Variabel independen pada penelitian meliputi faktor anak (jenis kelamin, usia, berat badan lahir, panjang badan lahir, keragaman makanan, kelengkapan imunisasi, suplementasi vitamin A, ISPA, diare, jaminan kesehatan), faktor ibu (pendidikan ibu, kepesertaan KB, kepemilikan buku KIA, suplementasi TTD), faktor keluarga (jumlah anggota keluarga, kepemilikan aset, kerawanan pangan) dan faktor lingkungan (sanitasi layak, sumber air minum layak, kepemilikan jamban). Analisis data meliputi univariat dan bivariat menggunakan chii square serta multivariat menggunakan regresi logistic ganda. Hasil: proporsi stunting pada anak usia 12 – 59 bulan sebesar 35,1%. Hasil bivariate faktor anak: jenis kelami (p= 0,202), usia balita (p=0,580), berat lahir (p=0,001), panjang badan lahir (p=0,001), keragaman makanan (p=0,001), kelengkapan imunisasi (p=0,314), suplementasi vitamin A (p=0,459), ISPA (p=0,276), diare (p=0,040), JKN balita (p=0,064). Faktor keluarga: jumlah keluarga (p=0,092), kepemilikan aset (p=0,001), kerawanan pangan (p=0,001). Faktor lingkungan: sanitasi layak (p=0,001), sumber air minum layak (p=0,185), kepemilikan jamban (p=0,001). Hasil analisis multivariat diperoleh panjang badan lahir merupakan faktor dominan kejadian stunting di Provinsi Aceh dengan OR=2,37.  Kesimpulan:  panjang badan lahir merupakan faktor dominan kejadian stunting di Provinsi Aceh .
Pengaruh Model Edukasi Deteksi Dini Risiko Stunting Dengan Metode Peer Educator Gizi Terhadap Remaja Perempuan Di Kabupaten Tapanuli Selatan Harahap, Dewani; Hadi, Anto J.; Sujoko, Edy; Rangkuti, Juni Andriani; Hasibuan, Ahmad Safii; Manggabarani, Saskiyanto
Jurnal Dunia Gizi Vol 6, No 1 (2023): Edisi Juni
Publisher : LPPM Institut Kesehatan Helvetia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33085/jdg.v6i1.5906

Abstract

Latar Belakang: Remaja perempuan yang cenderung rentan terhadap stunting karena masa pertumbuhan dan peran penting dalam mengasuh anak-anaknya. Selain itu juga berperan sebagai peer educator di lingkungannya, memberikan informasi tentang gizi dan stunting. Tujuan: Untuk menguji pengaruh model edukasi deteksi dini risiko stunting dengan metode peer educator gizi terhadap pengetahuan, sikap dan perilaku remaja perempuan dalam mencegah stunting di Kabupaten Tapanuli Selatan. Metode: Penelitian ini metode eksperimental dengan desain pretest-posttest control group design. Penelitian ini berlangsung selama 6 bulan, dengan tahap pra-intervensi, intervensi, dan tahap pasca-intervensi yang masing-masing memiliki jadwal tertentu. Penelitian ini melibatkan sampel remaja perempuan usia 13-18 tahun yang tersebar di Kabupaten Tapanuli Selatan. Sampel dibagi menjadi dua kelompok yaitu kelompok intervensi diberikan model edukasi deteksi dini risiko stunting dengan metode peer educator gizi dan kelompok kontrol tidak mendapatkan intervensi. Sampel penelitian terdiri dari remaja perempuan di dua sekolah di Kabupaten Tapanuli Selatan yang dipilih secara acak. Pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner penelitian serta data dianalisis secara univariate, bivariate dan multivariate. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan dampak positif yang kuat dari intervensi edukasi ini pada pengetahuan, sikap, dan perilaku remaja perempuan dalam upaya mencegah stunting. Mereka yang menjadi peer educator di komunitas juga memperluas dampak edukasi ini dengan menciptakan perubahan positif dalam perilaku gizi anak-anak di sekitarnya. Kesimpulan: model edukasi deteksi dini risiko stunting dengan metode peer educator gizi memiliki pengaruh positif dan signifikan pada pengetahuan, sikap, dan perilaku remaja perempuan terkait pencegahan stunting. Edukasi ini diharapkan dapat memperkuat kesehatan anak-anak dan kualitas hidup di masa depan, serta berperan dalam pembangunan masyarakat yang lebih sehat. Dengan memberikan pengetahuan yang tepat dan mengubah sikap serta perilaku, model ini membuka jalan menuju upaya pencegahan stunting yang lebih efektif dan berkelanjutan di kalangan remaja perempuan.
Hubungan Konsumsi Asam Lemak Omega-3 dan Status Gizi dengan Dismenore Pada Remaja Putri di SMP N 2 Sei Bamban Manalu, Meliana Oktafia; Lubis, Zulhaida
Jurnal Dunia Gizi Vol 7, No 1 (2024): Edisi Juni
Publisher : LPPM Institut Kesehatan Helvetia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33085/jdg.v7i1.6222

Abstract

Pendahuluan; Dismenore merupakan nyeri perut pada bagian bawah yang berasal dari kram rahim yang terjadi pada saat haid. Dismenore pada remaja putri ini tidak berbahaya namun dapat berdampak negatif pada remaja putri, yaitu seperti aktivitas menjadi terbatas, meningkatnya emosi yang negatif dalam kehidupan sehari-hari, bahkan dapat menyebabkan ketidakhadiran di sekolah. Tujuan; untuk mengetahui hubungan konsumsi asam lemak omega-3 dan status gizi dengan dismenore pada remaja putri di SMP N 2 Sei Bamban. Bahan dan Metode; jenis penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif observasional dengan menggunakan desain cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswi remaja putri di SMP N 2 Sei Bamban yang berjumlah 321 siswi. Teknik pengambilan sampel menggunakan proportional stratified random sampling, sehingga sampel pada penelitian ini diperoleh sebanyak 84 orang. Konsumsi asam lemak omega-3 diperoleh menggunakan formulir food recall 24 jam, kemudian pengukuran status gizi diperoleh berdasarkan perhitungan IMT/U dengan menggunakan WHO Antroplus yaitu dengan mengukur tinggi badan dan berat badan dan untuk pengukuran dismenore diukur menggunakan Numeric Rating Scale. Hasil; penelitian ini menunjukkan hasil bahwa ada hubungan konsumsi asam lemak omega-3 dengan dismenore (p = 0,001) dan tidak ada hubungan status gizi dengan dismenore (p = 0,683). Kesimpulan; ada hubungan konsumsi asam lemak omega-3 dengan dismenore. Tidak ada hubungan status gizi dengan dismenore.
Pengaruh Konsumsi Simplisia Daun Salam (Syzygium Polyanthum) Dan Daun Sirsak (Annona Muricata) Terhadap Penurunan Kadar Kolesterol Darah Pada Penderita Hiperkolesterolemia zahara, amelia; santi, tahara dilla; ichwansyah, fahmi; abdullah, asnawi; zakaria, radhiah; maulidya, rizki
Jurnal Dunia Gizi Vol 7, No 2 (2024): Edisi Desember
Publisher : LPPM Institut Kesehatan Helvetia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33085/jdg.v7i2.6294

Abstract

Pendahuluan: Hiperkolesterolemia merupakan suatu kondisi yang dapat meningkatkan risiko terkena aterosklerosis, penyakit jantung koroner, pankreatitis,  diabetes melitus, gangguan tiroid, dan penyakit ginjal. Daun salam dan daun sirsak telah lama digunakan dalam pengobatan tradisional yang diketahui memiliki potensi sebagai agen hipokolesterolemik. Daun salam mengandung senyawa aktif seperti flavonoid, tanin, saponin, dan minyak atsiri. Daun sirsak mengandung senyawa acetogenin, flavonoid, alkaloid, dan fitosterol memiliki efek menurunkan kolesterol, penelitian ini dilakukan untuk mengevaluasi secara ilmiah efek pemberian simplisia daun salam dan daun sirsak terhadap kadar kolesterol darah pada penderita Hiperkolesterolemia Tujuan: untuk mengevaluasi penurunan kadar kolesterol darah pada penderita hiperkolesterolemia dengan pemberian simplisia daun salam dan sirsak secara nonfarmakologis. Metode: Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan True Eksperimental serta menggunakan desain kuantitatif pre dan post test yang terdiri dari tiga kelompok yaitu kelompok intervensi pemberian simplisia daun salam, daun sirsak dan kelompok control. Jumlah responden 45 pasien yang didiagnosis hiperkolesterolemia secara medis. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa kadar kolesterol darah saat posttest kelompok yang diberikan simplisia daun salam lebih rendah dengan rata-rata penurunan sebesar -76,73 dibandingkan dengan kelompok yang diberikan simplisia daun sirsak, yang rata-rata penurunannya sebesar -66,40. Kedua kelompok mengalami penurunan kadar kolesterol darah setelah diberikan intervensi, namun angka penurunan pada kelompok dengan intervensi simplisia daun salam lebih besar, dengan nilai p-value (p0,05). Kesimpulan: Setelah pemberian intervensi, kelompok yang diberikan simplisia daun salam mengalami penurunan kadar kolesterol yang lebih besar dibandingkan dengan kelompok yang diberikan simplisia daun sirsak. Simplisia daun salam berpotensi sebagai terapi tambahan untuk hiperkolesterolemia pada pasien hiperkolesterolemia di Wilayah Kerja Puskesmas Banda Sakti, Kota Lhokseumawe.Kata Kunci: Daun Salam, Daun Sirsak, Hiperkolesterolemia
Hubungan Konsumsi Makanan Cepat Saji, Menarche Dan Asupan Zat Gizi Mikro Dengan Kejadian Dismenore Pada Siswi Di SMK Avicenna Cileungsi Putri, Zahra Alnavyra; Lestari, Widya Asih
Jurnal Dunia Gizi Vol 6, No 2 (2023): Edisi Desember
Publisher : LPPM Institut Kesehatan Helvetia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33085/jdg.v6i2.6081

Abstract

AbstrakPendahuluan; Dismenore ialah keluhan yang terjadi karena hormon progesteron dalam darah tidak seimbang sehingga menimbulkan rasa sakit secara berulang pada perempuan. Saat usia remaja ini banyak yang mengalami dismenore, terdapat faktor-faktor penyebab terjadinya dismenore yaitu gaya hidup yang tidak sehat seperti sering mengonsumsi makanan cepat saji dan kurangnya asupan zat gizi mikro seperti kalsium, zat besi dan magnesium. Tujuan; Untuk menganalisis hubungan antara konsumsi makanan cepat saji, menarche dan asupan zat gizi mikro terhadap kejadian dismenore dengan kejadian dismenore pada siswi di SMKF Avicenna Cileungsi Bahan dan Metode; Jenis penelitian yang digunakan observasional analitik dengan pendekatan cross sectional study . Penelitian ini dilaksanakan di SMKF Avicenna Cileungsi. Sampel penelitian ini adalah siswi dengan pengambilan sampel secara purposive sampling dengan jumlah 82 sampel. Hasil; Penelitian diperoleh sebanyak 63.4% responden mengalami dismenore, 52.4% responden memiliki frekuensi konsumsi makanan cepat saji sering, 53.7% responden dengan menarche ≥12 tahun, 70.7% responden memiliki asupan kalsium kurang, 62.2% responden memiliki asupan zink cukup, 56.1% responden memiliki asupan zat besi cukup, 80,5% responden memiliki asupan vitamin E kurang, 69,5% responden memiliki asupan magnesium cukup. Hasil bivariat menunjukkan adanya hubungan antara konsumsi cepat saji, menarche , asupan kalsium, asupan zat besi dan asupan magnesium dengan kejadian dismenore pada siswi di SMKF Avicenna Cileungsi (p value 0.05). Kesimpulan; Adanya hubungan antara konsumsi cepat saji, menarche, asupan kalsium, asupan zat besi dan asupan magnesium dengan kejadian dismenore pada siswi di SMKF Avicenna Cileungsi.Kata Kunci : Asupan Zat Gizi Mikro, Dismenore, Konsumsi Cepat Saji, Menarche .
Pengaruh Paparan Sinar Matahari Terhadap Imunitas Pada Covid-19: Literature Review Fristiani, Devita; Simanjuntak, Betty Yosephin; Wahyu, Tetes
Jurnal Dunia Gizi Vol 7, No 2 (2024): Edisi Desember
Publisher : LPPM Institut Kesehatan Helvetia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33085/jdg.v7i2.5176

Abstract

Abstrak Pendahuluan; Pandemi virus corona muncul pada akhir tahun 2019 dan hingga kini belum pulih. Corona virus merupakan salah satu patogen utama yang menyerang sistem pernafasan manusia. Salah satu langkah pencegahan penularan Covid-19 yaitu dengan paparan sinar matahari yang dapat mengaktifkan vitamin D dibawah kulit. Vitamin D dapat diproduksi di bawah kulit dengan bantuan sinar matahari (ultraviolet) berperan untuk meningkatkan imunitas dan menurunkan risiko infeksi saluran pernafasan akut. Tujuan: untuk menganalisis artikel tentang pengaruh paparan sinar matahari terhadap imunitas pada Covid-19. Metode: Penelitian ini adalah studi literatur yaitu cara yang dipakai dengan mengumpulkan artikel yang memiliki relevansi terhadap topik tertentu yang bisa diperoleh dan dipublikasi di berbagai sumber. Hasil: Dari artikel yang telah direview terdapat 2 artikel menunjukan bahwa sinar matahari dan vitamin D berkorelasi secara signifikan dengan kasus pemulihan dari Covid-19, sedangkan 4 artikel lainnya menunjukkan bahwa paparan sinar matahari dan vitamin D hanya dapat mengurangi kematian akibat Covid-19 dan 2 artikel menunjukan bahwa dosis radiasi UV sinar matahari yang lebih tinggi dapat menonaktifkan Covid-19. Kesimpulan; Paparan sinar matahari sangat baik untuk menjaga kecukupan vitamin D. Karena vitamin D yang aktif D3 berperan untuk meningkatkan imunitas natural dan menurunkan risiko infeksi saluran pernafasan akut. Kata Kunci: Penderita Covid-19, Imunitas, Sinar Matahari, Vitamin D
ANALISIS KANDUNGAN KAROTENOID MINYAK BUAH MERAH PADA BERBAGAI METODE PENGOLAHAN MINYAK puspita, dhanang
Jurnal Dunia Gizi Vol 6, No 2 (2023): Edisi Desember
Publisher : LPPM Institut Kesehatan Helvetia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33085/jdg.v6i2.5215

Abstract

Pendahuluan; Buah merah adalah tumbuhan asli dari Papua dan Maluku dan dimanfaatkan untuk diambil minyaknya. Nilai tambah dari buah merah adalah adanya kandungan karotenoid yang tinggi. Karotenoid sangat rentan terhadap paparan panas, sehingga dalam proses pengolahan minya perlu diperhatikan agar menimalisis kerusakan pigmen alami tersebut. Tujuan; dari penelitian ini adalah menganalisis kandungan karotenoid pada berbagai teknik pengolahan minyak pada Buah Merah. Bahan dan Metode; Metode yang digunakan adalah eksperiman dengan tahapan ekstraksi buah merah menjadi santan lalu dilakukan pengolahan minyak dengan erbedaan polaritas, berat jenis, suhu, dan proses fermentasi, kemudian di analisis kandungan karotenoidnya. Hasil; analisis menunujukan tidak ada perbedaan signifikan kandungan karotenoid dari berbagai perlakuan pengolahan minyak. Kesimpulan; Dapat disimpulkan pengolahan minyak dapat dilakukan dengan berbabai metode tanpa ada perbedaan kandungan karotenoid.
KADAR VITAMIN C DAN ANTIOKSIDAN PADA DONAT BOMBOLONI TEPUNG DAUN PANDAN DENGAN ISI ABON IKAN PATIN Demitri, Athira; Harahap, Lutfi Henderlan; Jairani, Eka Nenni
Jurnal Dunia Gizi Vol 7, No 2 (2024): Edisi Desember
Publisher : LPPM Institut Kesehatan Helvetia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33085/jdg.v7i2.6324

Abstract

Background; Bomboloni donuts are one of the products that are liked by the public, especially children, so innovation can be done, by using pandan leaf flour and filling with patin fish floss. Pandan leaves have bioactive compounds such as vitamin C and antioxidants, which can increase the nutritional value of food products. Patin fish floss is chosen as a filling because it contains 18 grams of protein in 100 grams of fish. Objectives; To analyze the levels of vitamin C and antioxidants in pandan leaf flour bomboloni donuts filled with patin fish floss. Material and Method; This type of research was experimental, with three product formulations (F1, F2, F3). Making bomboloni donuts from pandan leaf flour with patin fish floss filling at the Food Technology Laboratory Institut Kesehatan Helvetia and examining vitamin C and antioxidant levels at the Politeknik Teknologi Kimia Industri Laboratory. The weight of the research sample when examining vitamin C and antioxidant levels with 30 grams of donut skin and 20 grams of patin fish floss filling. Results; Vitamin C levels in F1 (8.37 mg/gram), F2 (10.40 mg/gram), and F3 (9.10 mg/gram). Antioxidants in each formulation in IC50 PPM values in F1 (31.47), F2 (30.11), and F3 (34.81) Conclusion; F2 has higher vitamin C levels compared to F1 and F3. Higher antioxidants in F3 treatment were due to the addition of 15% pandan leaf flour, compared to F1 at 5% and F2 at 10%.
HUBUNGAN ASUPAN SAYUR, BUAH DAN AKTIVITAS FISIK DENGAN OVERWEIGHT PADA REMAJA DI SMKN 1 SEPUTIH SURABAYA LAMPUNG TENGAH Firmansyah, Firmansyah; Alifa, Elfrida Akmalia; Puspitasari, Dyah Intan; Sarbini, Dwi
Jurnal Dunia Gizi Vol 6, No 2 (2023): Edisi Desember
Publisher : LPPM Institut Kesehatan Helvetia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33085/jdg.v6i2.5353

Abstract

Pendahuluan: ; Prevalensi overweight yang dialami remaja di Lampung Tengah sebesar 9,63%. Faktor yang menyebabkan terjadinya overweight adalah kurangnya konsumsi sayur dan buah dan aktivitas fisik. Sayur dan buah merupakan salah satu sumber makanan yang tinggi serat, vitamin, mineral, meningkatkan rasa kenyang, dan rendah kalori sehingga dapat mempengaruhi overweight. Tujuan; mengetahui hubungan asupan sayur dan buah, dan aktivitas fisik dengan overweight pada remaja di SMKN 1 Seputih Surabaya Lampung Tengah. Metode; Penelitian merupakan penelitian observasional dengan menggunakan desain cross-sectional studi. Jumlah subjek penelitian sebanyak 73 remaja dipilih dengan metode proportional random sampling. Data asupan sayur dan buah dikumpulkan dengan metode wawancara menggunakan form Semi Quantitative Food Frequency Questionnaire. Data aktivitas fisik diperoleh melalui recall aktivitas fisik 7x24 jam dengan menggunakan instrumen PAL (Physical Activity Level) dan data overweight didapatkan dari pengukuran tinggi badan dan berat badan secara langsung. Analisis statistik untuk uji korelasi menggunakan Rank Spearman dengan nilai p≥0,05. Hasil; Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan antara asupan sayur dan buah dengan overweight dengan nilai p= 0,190 (0,05). Terdapat hubungan antara aktivitas fisik dengan overweight dengan nilai p= 0,009 (0,05). Kesimpulan; Tidak ada hubungan asupan sayur dan buah dengan overweight dan terdapat hubungan antara aktivitas fisik dengan overweight. Perlu dilakukan edukasi dan kampanye di lingkungan sekolah tentang pentingnya konsumsi sayur dan buah, dan aktivitas fisik.
Determinan Faktor yang Berhubungan dengan Obesitas Remaja Syafritasari, Destantia -; Hikmawati, Isna -; -, Yektiningtyastuti -; azizah, ulfa -
Jurnal Dunia Gizi Vol 7, No 2 (2024): Edisi Desember
Publisher : LPPM Institut Kesehatan Helvetia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33085/jdg.v7i2.6286

Abstract

Abstrak Pendahuluan: Masalah obesitas merupakan masalah global yang sering terjadi pada masyarakat, baik dinegara maju maupun berkembang termasuk Indonesia. Obesitas pada remaja menjadi penting untuk diperhatikan, hal ini dikarenakan remaja dengan obesitas 80% mempunyai peluang mengalami obesitas pada usia dewasa. Faktor yang beresiko obesitas antara lain kurangnya aktivitas fisik, sering mengonsumsi fast food, pola makan tidak seimbang, dan riwayat obesitas pada orang tua.Tujuan; ; Untuk mengetahui faktor yang hubungan dengan obesitas remaja. Metode; Desain penelitian kuantitatif menggunakan case control. Populasi penelitian siswa SMA. Sampel diambil dari SMA N 1 Kemangkon, MAN 2 Banyumas, dan SMA N 1 Batturaden. Rumus sampel menggunakan deskriptif kategorik dengan jumlah sampel 40 siswa, sehingga dalam penelitian 40 case (siswa obesitas) dan 40 control (siswa tidak obesitas). Pengambilan sampel purposive sampling. Instrumen penelitian yang digunakan berupa timbangan berat badan, microtoise, dan kuisioner pola makan dan kebiasaan olahraga yang telah tervalidasi dengan Alpha Cronbach’s 0,841 dan 0,729. Analisis data menggunakan uji ChiSquare dengan ∝ 5%. Hasil; Kejadian obesitas paling banyak dialami laki – laki 52.5%. Obesitas dengan faktor genetik sebanyak 37.5%. Pola makan kurang baik 71.4%. Kebiasaan olahraga tidak baik sebanyak 70.6%. Hasil analisis menunjukkan tidak ada hubungan antara jenis kelamin dengan obesitas (p=0,823), Namun terdapat hubungan signifikan antara faktor genetik (p=0,001), pola makan (p=0,042) dan kebiasaan olaharaga (p=0,001) dengan obesitas. Kesimpulan; Tidak ada hubungan antara jenis kelamin dengan obesitas, Sedangkan terdapat hubungan antara faktor genetik, pola makan dan olahraga dengan kejadian obesitas. Kata Kunci: Pola Makan, Olahraga, Obesitas, Remaja, Fast food.AbstractBackground; Obesity is a global problem that often occurs in society, both in developed and developing countries including Indonesia. Obesity in adolescents is important to note, this is because adolescents with obesity have an 80% chance of being obese in adulthood. Risk factors for obesity include lack of physical activity, frequent consumption of fast food, an unbalanced diet, and a history of obesity in parents. Objectives; to determine the relationship between eating patterns and exercise habits with the incidence of obesity in adolescents. Method; Quantitative research design using case control. The study population was high school students. Samples were taken from SMA N 1 Kemangkon, MAN 2 Banyumas, and SMA N 1 Batturaden. The sample formula used descriptive categorical with a sample size of 40 students, so that in the study 40 cases (obese students) and 40 controls (non-obese students). Sampling purposive sampling. The research instruments used were weight scales, microtoise, and questionnaires of diet and exercise habits that had been validated with Cronbach's Alpha 0.841 and 0.729. Data analysis used Chi-Square test with ∝ 5%. Results; The results showed that the incidence of obesity was mostly experienced by men 52.5%. Obesity with genetic factors as much as 37.5%. Poor diet 71.4%. Exercise habits are not good as much as 70.6%. The results of the analysis showed no relationship between gender and obesity (p=0.823), but there was a significant relationship between genetic factors (p=0.001), diet (p=0.042) and exercise habits (p=0.001) with obesity. Conclusion; There is no relationship between gender and obesity, while there is a relationship between genetic factors, diet and exercise with the incidence of obesity.Keywords: Diet, Exercise habits, Obesity, Adolescents, Fast food.

Page 9 of 10 | Total Record : 94