cover
Contact Name
Frets Keriapy
Contact Email
fretskeriapy1106@gmail.com
Phone
+6282138755314
Journal Mail Official
jurnaledulead@gmail.com
Editorial Address
RT 09 RW 01, Desa Lopait, Kecamatan Tuntang, Kabupaten Semarang - Jawa Tengah
Location
Unknown,
Unknown
INDONESIA
EDULEAD: Journal of Christian Education and Leadership
ISSN : 2722645X     EISSN : 27225658     DOI : 10.47530
Core Subject : Religion, Education,
EDULEAD merupakan wadah publikasi ilmiah hasil penelitian di bidang Pendidikan Agama Kristen, Pendidikan Anak Usia Dini dan Kepemimpinan Kristen, bagi para dosen di lingkungan Sekolah Tinggi Agama Kristen Terpadu PESAT, Salatiga, dan institusi lain yang memiliki bidang kajian yang serupa. Selanjutnya yang menjadi fokus dan jangkauan dari EDULEAD adalah: Pendidikan Agama Kristen Pendidikan Anak Usia Dini Kepemimpinan Kristen Kepemimpinan Anak. Dalam jurnal EDULEAD yang menjadi fokus dan jangkauan penelitian adalah: 1. Pendidikan Agama Kristen 2. Pendidikan Anak Usia Dini 3. Kepemimpinan Kristen 4. Kepemimpinan Anak
Arjuna Subject : Umum - Umum
Articles 101 Documents
Pengaruh Kepemimpinan Gembala, Kecerdasan Emosional dan Perilaku Kerja Inovatif terhadap Keterikatan Kerja Guru di SMA XYZ Manado Indra, Indra; Tung, Khoe Yao
EDULEAD: Journal of Christian Education and Leadership Vol 5, No 1 (2024): Christian Education and Christian Leadership (June 2024)
Publisher : Sekolah Agama Kristen Terpadu Pesat Salatiga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47530/edulead.v5i1.195

Abstract

The primary objectives of this study is to acquire an  in-depth comprehension of how shepherd leadership, emotional intelligence, innovative work behavior impact the work engagement of educators within educational institutions.  The study analyze the existing shepherd leadership, emotional intelligence, innovative work behavior and work engagement in order to determine their potential relationship.  The research was conducted on 59 full time teachers at XYZ High School in Manado using quantitative methods with linear regression analysis in data processing.  A survey instrument is employed for data gathering purposes, and the outcomes will be utilized to explore the correlation among the variables. The results indicate a correlation between  emotional intelligence and innovative work behavior with teacher work engagement. However, correlation shepherd leadership between innovative work behavior and work engagement the positive correlation is not as significant.  This indicates that in tzhe research context, the influence of shepherd leadership on teachers' work engagement is constrained.AbstrakTujuan utama dari penelitian ini adalah untuk memperoleh pemahaman mendalam tentang bagaimana kepemimpinan gembala, kecerdasan emosional dan perilaku kerja inovatif mempengaruhi keterlibatan kerja para pendidik dalam lembaga pendidikan. Pada akhirnya, penelitian ini akan mengidentifikasi korelasi antara aspek-aspek tersebut. Studi ini dilakukan terhadap 59 guru penuh waktu di SMA XYZ di Manado dengan pendekatan kuantitatif dan analisis regresi linear. Temuan penelitian menunjukkan adanya hubungan antara kecerdasan emosional, perilaku kerja inovatif, dan keterlibatan kerja.  Namun, hubungan positif ini tidak terlihat dalam variabel kepemimpinan gembala terhadap perilaku kerja inovatif maupun keterikatan kerja.  Temuan ini mengindikasikan bahwa kepemimpinan gembala tidak berpengaruh terhadap keterlibatan kerja guru. Namun, korelasi kepemimpinan gembala antara perilaku kerja inovatif dan keterlibatan kerja memiliki korelasi positif yang tidak begitu signifikan. Hal ini menunjukkan bahwa dalam konteks penelitian ini, pengaruh kepemimpinan gembala terhadap keterlibatan kerja guru dibatasi.
Meningkatkan Kecerdasan Emosional Anak Melalui Metode Story-Telling Berdasarkan Filipi 4:4 Leiwakabessy, Tabita; Purwonugroho, Daniel Pesah
EDULEAD: Journal of Christian Education and Leadership Vol 5, No 1 (2024): Christian Education and Christian Leadership (June 2024)
Publisher : Sekolah Agama Kristen Terpadu Pesat Salatiga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47530/edulead.v5i1.196

Abstract

Emotional Intelligence is an intelligence in managing emotions and self-motivation. Emotional intelligence is required by learners. Emotional intelligence can be enhanced through story-telling based teaching. Story-telling is a teaching method involving narration. The content of story-telling determines how learners' emotional intelligence is formed. Through story-telling, learners can be trained to possess good emotions and cultivate noble characters according to the teaching material. Philippians 4:4 can be used as teaching material to enrich learners' emotional intelligence. Philippians 4:4 teaches that happiness and joy will arise when all attention is focused on Jesus Christ and His redemption work. Using a descriptive qualitative approach, the author asserts that teaching learners with Philippians 4:4 through story-telling can enrich and enhance emotional intelligence.AbstrakKecerdasan Emosional adalah sebuah kecerdasan dalam mengelola emosi dan memotivasi diri dimana kecerdasan emosional dibutuhkan oleh peserta didik. Kecerdasan emosional dapat dipacu dengan pengajaran berbasis story-telling dan story-telling adalah sebuah metode ajar dengan bercerita. Materi story-telling menentukan bagaimana kecerdasan emosional peserta didik terbentuk. Dengan story-telling, peserta didik dapat dilatih untuk memiliki emosi yang baik dan menghasilkan karakter yang luhur sesuai dengan materi ajar. Filipi 4:4 dapat digunakan sebagai bahan ajar demi memperkaya kecerdasan emosional peserta didik. Filipi 4:4 mengajarkan bahwa kebahagiaan dan sukacita akan muncul saat segala perhatian berpusat kepada Yesus Kristus dan karya penebusanNya. Dengan menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif, penulis menyatakan bahwa mengajar peserta didik dengan ayat Filipi 4:4 secara story-telling dapat memperkaya dan meningkatkan kecerdasan emosional.
Eksaminasi Fondasi Pendidikan Agama Kristen Dalam Ulangan 30:11-20: Perspektif Keputusan Hidup Menurut Ajaran Ilahi di Era Society 5.0 Saputro, Anon Dwi; Sumardi, Sumardi; Tjasmadi, Maria Patricia
EDULEAD: Journal of Christian Education and Leadership Vol 5, No 1 (2024): Christian Education and Christian Leadership (June 2024)
Publisher : Sekolah Agama Kristen Terpadu Pesat Salatiga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47530/edulead.v5i1.200

Abstract

This research aims to examine the foundation of Christian Religious Education contained in Deuteronomy 30:11-20, with a focus on the perspective of life decisions according to divine teachings. The study is relevant to the context of the Society 5.0 era, characterized by the integration of technology and an increasingly complex human life. The research method to be employed is an exegetical approach. This study takes into account the historical and cultural context of Deuteronomy 30:11-20. Additionally, the research applies contextual analysis to connect divine teachings with the challenges and opportunities of everyday life in the Society 5.0 era. The findings of the research indicate that the Foundation of Christian Religious Education in Deuteronomy 30:11-20 provides a profound insight into life decisions reflected in obedience to God's commandments and offers meaningful guidance in making life decisions amid the dynamics of modern society 5.0.AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mengeksaminasi fondasi Pendidikan Agama Kristen yang terkandung dalam Ulangan 30:11-20, dengan fokus pada perspektif keputusan hidup menurut ajaran ilahi. Penelitian ini relevan dengan konteks era Society 5.0, yang ditandai oleh integrasi teknologi dan kehidupan manusia yang semakin kompleks. Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan eksegesis. Kajian ini memperhatikan konteks historis dan budaya saat Ulangan 30:11-20. Selain itu, penelitian ini juga menerapkan analisis kontekstual untuk menghubungkan ajaran Ilahi dengan tantangan dan peluang kehidupan sehari-hari di Era Society 5.0. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Fondasi Pendidikan Agama Kristen dalam Ulangan 30:11-20 memberikan pandangan mendalam tentang keputusan hidup yang tercermin dalam ketaatan terhadap perintah Tuhan serta memberikan panduan yang berarti dalam pengambilan keputusan hidup di tengah dinamika masyarakat modern 5.0.
Christian Education as Prophetic Action: Integrating Social Theology to Promote Justice and Societal Transformation Zalukhu, Amirrudin
EDULEAD: Journal of Christian Education and Leadership Vol 6, No 1 (2025): EDULEAD: Journal of Christian Education and Leadership - June 2025
Publisher : Sekolah Agama Kristen Terpadu Pesat Salatiga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47530/edulead.v6i1.257

Abstract

Christian education serves as a prophetic action of the Church, reflecting its commitment to promoting justice within the framework of social theology. In an era marked by widening inequalities, systemic oppression, and moral ambiguity, the Church faces an urgent need to respond with transformative educational practices that go beyond doctrinal instruction. This study explores the role of Christian education in addressing social injustices and fostering societal transformation through a qualitative literature review approach. The research emerges from the growing concern that traditional ecclesial education often fails to engage critically with social realities. Drawing from Paulo Freire’s critical pedagogy, this study underscores the liberating potential of education as a practice of freedom—empowering learners to become conscious agents of change. Freire argues that true education must foster critical reflection and action (praxis) to challenge structures of domination. Similarly, Gustavo Gutiérrez’s theology of liberation informs the study by framing justice as a core element of Christian mission. This research examines the theological foundations of justice within Christian social thought and how Christian education embodies the Church’s prophetic mission by integrating justice-oriented values into its curriculum. The findings highlight the synergy between social theology and education, while identifying challenges such as cultural resistance, theological rigidity, and institutional inertia. The study concludes by advocating for a justice-focused educational model that equips believers to embody the Church’s prophetic voice in society.AbstrakPendidikan Kristen berfungsi sebagai tindakan profetik Gereja, yang mencerminkan komitmennya untuk mempromosikan keadilan dalam kerangka teologi sosial. Di tengah meningkatnya ketimpangan, penindasan sistemik, dan krisis moral, Gereja menghadapi kebutuhan mendesak untuk merespons dengan praktik pendidikan yang transformatif dan melampaui pengajaran doktrinal semata. Studi ini mengeksplorasi peran pendidikan Kristen dalam menanggapi ketidakadilan sosial dan mendorong transformasi masyarakat melalui pendekatan tinjauan pustaka kualitatif. Penelitian ini muncul dari keprihatinan bahwa pendidikan gerejawi tradisional sering kali gagal terlibat secara kritis dengan realitas sosial. Mengacu pada pedagogi kritis Paulo Freire, studi ini menekankan potensi pendidikan sebagai praktik pembebasan—memberdayakan peserta didik untuk menjadi agen perubahan yang sadar. Freire berpendapat bahwa pendidikan sejati harus mendorong refleksi kritis dan tindakan(praxis) untuk menantang struktur penindasan. Sejalan dengan itu, teologi pembebasan Gustavo Gutiérrez memberikan dasar bahwa keadilan merupakan elemen utama dari misi Kristen. Penelitian ini menelaah landasan teologis keadilan dalam pemikiran sosial Kristen serta bagaimana pendidikan Kristen mewujudkan misi profetik Gereja dengan mengintegrasikan nilai-nilai keadilan dalam kurikulumnya. Hasil temuan menunjukkan sinergi antara teologi sosial dan pendidikan Kristen, sekaligus mengidentifikasi tantangan seperti resistensi budaya, kekakuan teologis, dan inersia kelembagaan. Studi ini menyimpulkan bahwa model pendidikan yang berfokus pada keadilan perlu dikembangkan untuk memperlengkapi umat dalam mewujudkan suara profetik Gereja di tengah masyarakat.
Mengajar Dengan Kuasa dan Visual : Evaluasi Powerpoint Dalam Ibadah Praremaja Citylight Gbi R8 Purwanta, Indah; Jonathans, Kornelius Rulli; Sarjono, Haryadi
EDULEAD: Journal of Christian Education and Leadership Vol 6, No 1 (2025): EDULEAD: Journal of Christian Education and Leadership - June 2025
Publisher : Sekolah Agama Kristen Terpadu Pesat Salatiga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47530/edulead.v6i1.274

Abstract

This study was motivated by the low scores on midterm and final exams in the Citylight GBI Rayon 8 youth worship programme, where some children scored below the minimum standard of 70. This raised questions about the effectiveness of the methods used to teach the Word of God, particularly the use of PowerPoint teaching media and the level of creativity of Sunday School teachers/facilitators in delivering the material. The purpose of this study is to determine whether there is a significant relationship between the use of PowerPoint teaching media and facilitator creativity with children's understanding of the Word of God, as measured by mid-term and final exam scores. This study employs a quantitative method with a correlational approach. Data was collected through a 15-item questionnaire using a Likert scale distributed to 64 respondents, who were a sample of the total 175 children. Data analysis was conducted using SPSS software to test validity, significance, and correlations between variables. The results of the study indicate a significant relationship between facilitator creativity in using PowerPoint teaching media and improved children's absorption of the Word of God. Children who participated in worship using engaging and creative teaching media tended to have better understanding and achieved scores above 70. The conclusion of this study emphasises the importance of creative facilitators in supporting the effectiveness of learning God's Word, as well as the need for collaboration between the church and parents in strengthening children's understanding outside the context of Sunday worship.AbstrakPenelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya nilai tes/ujian UTS dan UAS dalam ibadah Praremaja Citylight GBI Rayon 8, di mana beberapa anak memperoleh nilai di bawah standar minimal 70. Hal ini menimbulkan pertanyaan tentang efektivitas metode pengajaran Firman Tuhan yang digunakan, khususnya penggunaan media ajar PowerPoint dan tingkat kreativitas guru Sekolah Minggu/fasilitator dalam menyampaikan materi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah terdapat hubungan yang signifikan antara penggunaan media ajar PowerPoint dan kreativitas fasilitator dengan tingkat pemahaman anak-anak terhadap Firman Tuhan, yang diukur melalui nilai tes UTS/UAS.  Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan pendekatan korelasional. Data diperoleh melalui penyebaran kuesioner sebanyak 15 item menggunakan skala Likert kepada 64 responden yang merupakan sampel dari total 175 anak. Pengolahan data dilakukan dengan bantuan perangkat lunak SPSS untuk menguji validitas, signifikansi, dan korelasi antar variabel.  Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara kreativitas fasilitator dalam menggunakan media ajar PowerPoint dengan peningkatan daya serap anak terhadap Firman Tuhan. Anak-anak yang mengikuti ibadah dengan media ajar yang menarik dan kreatif cenderung memiliki pemahaman yang lebih baik dan mencapai nilai di atas 70. Kesimpulan dari penelitian ini menegaskan pentingnya peran fasilitator yang kreatif dalam menunjang efektivitas pembelajaran Firman Tuhan, serta perlunya kolaborasi antara gereja dan orang tua dalam memperkuat pemahaman anak di luar konteks ibadah hari Minggu.
Profesi Guru Pendidikan Agama Kristen Disela Peluang Dan Ancaman Artificial Intelligence Teknology Samosir, Verawati Dosmaria; Toh, Alfred
EDULEAD: Journal of Christian Education and Leadership Vol 6, No 1 (2025): EDULEAD: Journal of Christian Education and Leadership - June 2025
Publisher : Sekolah Agama Kristen Terpadu Pesat Salatiga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47530/edulead.v6i1.258

Abstract

The development of technology and information is increasingly unstoppable, progressing rapidly, one of which is artificial intelligence technology, commonly known as AI. AI technology is designed to be a solution for the future of humanity, making it easier for humans to perform their tasks, thus enabling them to work optimally, efficiently, and productively. Amidst such technological advancements, it will undoubtedly impact the world of employment, including the profession of educators. Based on research conducted, teachers are a profession that is also influenced by AI, both in their teaching and their future as educators. Referring to this, PAK teachers must become educators who are able to collaborate and befriend AI for the sustainability of their profession in the future. This research was conducted using a literature review method through reading, analyzing, and finding relevant information from books, journals, and media according to the research topic. The conclusion drawn from this research is that AI cannot completely replace humans, thus it is humans who must develop themselves, adapt, and befriend AI. PAK teachers are expected to be educators who can adapt, befriend, and implement AI for the sustainability of their profession.AbstrakPerkembangan teknologi dan informasi semakin tidak terbendung, perkembangannya begitu cepat, salah satunya adalah teknologi kecerdasan buatan atau Artificial Intelligen Teknology yang biasa dikenal dengan AI. Teknologi AI merupakan teknologi yang dirancang menjadi solusi untuk masa depan manusia, yang memudahkan manusia dalam melakukan pekerjaanya, sehingga manusia dapat bekerja secara optimal, efisien dan produktif. Ditengah-tengah tantangan kemajuan teknologi yang demikian tentu akan berdampak terhadap dunia ketenagakerjaan, termasuk profesi sebagai pendidik.  Berdasarkan penelitian yang dilakukan, Guru merupakan profesi yang turut serta dipengaruhi oleh AI, baik dalam pembelajarannya maupun masa depannya sebagai pendidik. Merujuk kepada hal tersebut, maka Guru PAK harus menjadi guru yang mampu berkolaborasi dan bersahabat dengan AI demi kelangsungan profesinya dimasa yang akan datang. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode study pustaka melalui membaca, menganalisa, menemukan informasi yang relevan baik dari buku, jurnal dan media sesuai dengan topik penelitian.  Adapun kesimpulaan dari  penelitian ini disim pulkan bahwa AI tidak dapat menggantikan manusia seutuhnya, maka manusia lah yang harus mengembangkan diri, beradaptasi dan bersahabat dengan AI. Guru PAK diharapkan menjadi guru yang mampu beradaptasi, bersahabat dan mengimplementasikan AI demi kelangsungan profesinya.
Kepemimpinan Gembala Sidang dan Dampaknya terhadap Sekolah Minggu Dewasa: Studi Kasus Gereja Baptis Indonesia di Kota Kediri Jemmy, Jemmy; Effendi, Daniel Tatang
EDULEAD: Journal of Christian Education and Leadership Vol 6, No 1 (2025): EDULEAD: Journal of Christian Education and Leadership - June 2025
Publisher : Sekolah Agama Kristen Terpadu Pesat Salatiga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47530/edulead.v6i1.259

Abstract

Significant variability in the spiritual impact and congregational engagement in Adult Sunday School (SMD) programs of Union of Indonesia Baptist Church (GGBI) in Kediri City indicates uneven program effectiveness, strongly suspected to result from differences in pastoral leadership. This study aims to analyze the role and impact of such leadership on SMD effectiveness, identify crucial factors, and formulate strategies for its improvement. Employing a qualitatively dominant mixed-methods approach (QUAL+quan) with 8 pastors and 24 participants, positive correlations were found between leadership effectiveness and formal qualifications (r=0.65−0.78) as well as experience (r=0.63−0.69). Transformational and pastoral leadership styles were found to be significantly more effective in enhancing SMD quality compared to administrative styles. The SMD programs also demonstrated notable enhancements in spiritual, social, and learning dimensions. These findings recommend an Integrative and Contextual Pastoral Leadership Model—synergizing transformative vision, pastoral guidance, supportive governance, and adaptability—as a strategic solution for enhancing SMD effectiveness.AbstrakVariabilitas signifikan dampak spiritual dan keterlibatan jemaat pada Sekolah Minggu Dewasa (SMD) Gereja Baptis Indonesia (GBI) Kota Kediri mengindikasikan efektivitas program yang belum merata, diduga kuat akibat perbedaan kepemimpinan gembala sidang.   Penelitian ini bertujuan menganalisis peran dan dampak kepemimpinan tersebut terhadap efektivitas SMD, mengidentifikasi faktor krusial, serta merumuskan strategi peningkatannya. Menggunakan pendekatan mixed method dominan kualitatif (QUAL+quan) pada 8 gembala dan 24 peserta, ditemukan korelasi positif antara efektivitas kepemimpinan dengan kualifikasi formal (r=0.65−0.78) dan pengalaman (r=0.63−0.69). Gaya kepemimpinan transformasional dan pastoral terbukti signifikan lebih efektif meningkatkan kualitas SMD dibanding gaya administratif. Program SMD juga menunjukkan peningkatan nyata pada dimensi spiritual, sosial, dan pembelajaran. Temuan ini merekomendasikan Model Kepemimpinan Gembala Sidang Integratif dan Kontekstual mensinergikan visi transformatif, pendampingan pastoral, tata kelola suportif, dan adaptabilitas—sebagai solusi strategis peningkatan efektivitas SMD.
Servant Leadership Berdasarkan Analisis Teks Roma 12:3-8 Kajian Pendidikan Agama Kristen Giban, Dr. Yoel; Sugiarsi, Ester; Rahardjo, Santoso Tanto
EDULEAD: Journal of Christian Education and Leadership Vol 6, No 1 (2025): EDULEAD: Journal of Christian Education and Leadership - June 2025
Publisher : Sekolah Agama Kristen Terpadu Pesat Salatiga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47530/edulead.v6i1.268

Abstract

This research explores a biblical model of leadership based on a textual analysis of Romans 12:3-8. Using a qualitative approach and hermeneutic analysis, this study identifies the leadership principles conveyed by the Apostle Paul in his letter to the church in Rome. Romans 12:3-8 emphasizes the importance of humility, the function of the body of Christ as one unified entity, and the use of spiritual gifts given by God for the common good. The main finding of this study is that effective leadership in the Christian context must include humility, recognition of the diversity of gifts within the community, and a commitment to serve others with integrity and love. The leadership model derived from this analysis can be applied in various church and Christian organizational contexts, with the goal of building a harmonious and productive community. This research contributes to the Christian leadership literature by providing a framework based on relevant biblical principles that are practical for everyday life.
Leadership in Old Testament Narrative: Navigating Divine Calling and the Crisis of Human Authority Mawikere, Marde Christian Stenly; Hura, Sudiria
EDULEAD: Journal of Christian Education and Leadership Vol 6, No 1 (2025): EDULEAD: Journal of Christian Education and Leadership - June 2025
Publisher : Sekolah Agama Kristen Terpadu Pesat Salatiga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47530/edulead.v6i1.272

Abstract

This study examines leadership in the Old Testament narrative, focusing on the dynamic tension between divine calling and the crisis of human authority within the framework of God’s sovereignty. Employing a narrative hermeneutic method, the analysis centres on key leadership texts featuring figures such as Jacob, Moses, Gideon, Ruth, David, and King Uzziah, aiming to elucidate how leadership authority is established, challenged, and at times compromised by human ambition. The findings reveal that leadership in the Old Testament is fundamentally a form of stewardship grounded in faithfulness to God’s holiness and submission to His sovereign will, while simultaneously confronting the persistent human tendency towards domination and self-assertion. This study highlights that the successes and failures of these leaders reflect the ongoing tension between divine will and human aspiration, offering pertinent insights for contemporary understandings of leadership within spiritual and ethical contexts. The novelty of this research lies in its comprehensive thematic integration of leadership narratives within the Old Testament tradition, contributing significantly to both theological discourse and practical leadership studies.AbstrakPenelitian ini mengkaji kepemimpinan dalam narasi Perjanjian Lama dengan fokus pada dinamika antara panggilan ilahi dan krisis otoritas manusia dalam konteks kedaulatan Allah. Metode hermeneutik naratif digunakan untuk menganalisis teks-teks sentral, termasuk narasi kepemimpinan tokoh-tokoh seperti Yakub, Musa, Gideon, Rut, Daud, dan Raja Uzia, guna memahami bagaimana otoritas kepemimpinan dibangun, diuji, dan terkadang gagal akibat ambisi manusia. Hasil kajian menunjukkan bahwa kepemimpinan dalam Perjanjian Lama adalah sebuah pelayanan yang bersandar pada kesetiaan kepada kekudusan Allah dan ketundukan pada kedaulatan-Nya, sekaligus menghadapi tantangan dari kecenderungan manusia untuk menguasai dan mendominasi. Studi ini menegaskan bahwa keberhasilan maupun kegagalan para pemimpin tersebut merefleksikan ketegangan antara kehendak ilahi dan aspirasi manusiawi, yang relevan bagi pemahaman kepemimpinan kontemporer dalam konteks spiritual dan etika. Kebaruan penelitian ini terletak pada integrasi tematik narasi kepemimpinan secara holistik dalam tradisi Perjanjian Lama, memberikan kontribusi teologis dan praktis yang signifikan untuk diskursus kepemimpinan masa kini.
Integrasi Metode Berdiferensiasi dan Media Belajar Pada Pendidikan Agama Kristen Untuk Perkembangan Siswa A, Doni; Belo, Yosia
EDULEAD: Journal of Christian Education and Leadership Vol 6, No 1 (2025): EDULEAD: Journal of Christian Education and Leadership - June 2025
Publisher : Sekolah Agama Kristen Terpadu Pesat Salatiga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47530/edulead.v6i1.255

Abstract

The problems faced include low student learning outcomes, boredom due to conventional methods, and lack of attention to learning needs and readiness. Challenges in differentiated learning also arise in Christian Religious Education, especially in accommodating student differences without sacrificing the core teachings. In addition, the minimal use of innovative learning media and technology makes learning monotonous and less interesting. One-way learning methods also ignore differences in student abilities and interests, thus reducing student motivation and understanding. This article aims to increase understanding of the importance of integrating differentiated learning methods in Christian Religious Education, emphasizing how this approach creates an inclusive learning environment for students with various needs. Through a qualitative literature review, this study analyzes related literature to explore the relationship between learning differentiation and learning media. The results show that differentiation is very important because it allows teachers to adjust learning materials, processes, and outcomes according to students' needs, interests, and learning styles, while learning media plays an important role in increasing student engagement and understanding of Christian faith values.AbstrakMasalah yang dihadapi meliputi rendahnya hasil belajar siswa, kejenuhan akibat metode konvensional, serta kurangnya perhatian terhadap kebutuhan dan kesiapan belajar. Tantangan dalam pembelajaran berdiferensiasi juga muncul dalam Pendidikan Agama Kristen, terutama dalam mengakomodasi perbedaan siswa tanpa mengorbankan inti ajaran. Selain itu, minimnya penggunaan media pembelajaran inovatif dan teknologi menyebabkan pembelajaran monoton dan kurang menarik. Metode pembelajaran satu arah juga mengabaikan perbedaan kemampuan dan minat siswa, sehingga menurunkan motivasi dan pemahaman siswa. Artikel ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman tentang pentingnya mengintegrasikan metode pembelajaran yang dibedakan dalam Pendidikan Agama Kristen, dengan menekankan bagaimana pendekatan ini menciptakan lingkungan belajar yang inklusif bagi siswa dengan berbagai kebutuhan. Melalui tinjauan pustaka kualitatif, penelitian ini menganalisis literatur terkait untuk mengeksplorasi hubungan antara diferensiasi pembelajaran dan media pembelajaran. Hasil penelitian menunjukkan bahwa diferensiasi sangat penting karena memungkinkan guru untuk menyesuaikan materi, proses, dan hasil pembelajaran sesuai dengan kebutuhan, minat, dan gaya belajar siswa, sementara media pembelajaran memainkan peran penting dalam meningkatkan keterlibatan dan pemahaman siswa terhadap nilai-nilai iman Kristen.

Page 10 of 11 | Total Record : 101