cover
Contact Name
Firman Malewa
Contact Email
firman_999@iainpalopo.ac.id
Phone
+628114121449
Journal Mail Official
admin@jurnaldidaktika.org
Editorial Address
Office: Microteaching Building 1st Floor State Islamic Institute of Palopo (IAIN Palopo), Jl. Agatis, , South Sulawesi, Indonesia, 91914
Location
Unknown,
Unknown
INDONESIA
Didaktika: Jurnal Kependidikan
ISSN : 23021330     EISSN : 27454312     DOI : 10.58230
Core Subject : Education,
Material Development Testing, Assessment, & Evaluation Teacher Professional Development Learning Activities Education Policy Learning Facilities & Infrastructures
Articles 1,090 Documents
Peran Pendidikan Kesehatan dalam Meningkatkan Kesadaran Masyarakat Terhadap Pola Hidup Sehat di Era Digital Alysa Rahmadani Hasibuan; Anissya Fahira Pasaribu; Shafira Alfiyah; Jelita Nazwa Utami; Novita Rahma Yanti Harahap; Nurhayati
Didaktika: Jurnal Kependidikan Vol. 13 No. 001 Des (2024): Didaktika: Jurnal Kependidikan (Special Issue 2024)
Publisher : South Sulawesi Education Development (SSED)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58230/27454312.1515

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis peran pendidikan kesehatan dalam meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pola hidup sehat di era digital. Dengan pesatnya perkembangan teknologi informasi, masyarakat kini lebih mudah mengakses berbagai informasi kesehatan melalui media digital, namun juga dihadapkan pada tantangan terkait penyaringan informasi yang akurat dan terpercaya. Pendidikan kesehatan menjadi faktor penting dalam membimbing masyarakat agar dapat memahami dan menerapkan pola hidup sehat yang berbasis pada informasi yang benar. Penelitian ini menggunakan metode kualitattif studi kasus, adapun pengumpulan datanya yakni survei dan wawancara untuk menggali persepsi masyarakat mengenai pemanfaatan media digital dalam memperoleh informasi kesehatan dan kaitannya dengan perubahan perilaku hidup sehat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa meskipun sebagian besar masyarakat telah terbiasa mengakses informasi kesehatan secara daring, masih terdapat kesenjangan dalam pemahaman dan penerapan pola hidup sehat yang tepat. Oleh karena itu, program pendidikan kesehatan yang memanfaatkan teknologi digital, seperti webinar, aplikasi kesehatan, dan konten edukasi interaktif, dapat menjadi solusi efektif untuk meningkatkan kesadaran dan pengetahuan masyarakat mengenai pola hidup sehat. Selain itu, pentingnya kolaborasi antara pemerintah, lembaga pendidikan, dan penyedia layanan kesehatan untuk memastikan bahwa informasi yang disebarkan melalui platform digital bersifat akurat, mudah dipahami, dan dapat diterima oleh berbagai lapisan masyarakat. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam merancang strategi pendidikan kesehatan yang lebih inovatif dan sesuai dengan tuntutan zaman.
Peran Guru dalam Mengenalkan Literasi Digital Pada Siswa Kelas Tinggi di Sekolah Dasar Az Zahrawaani Purba; Siti Quratul Ain
Didaktika: Jurnal Kependidikan Vol. 13 No. 001 Des (2024): Didaktika: Jurnal Kependidikan (Special Issue 2024)
Publisher : South Sulawesi Education Development (SSED)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58230/27454312.1516

Abstract

Berdasarkan empat komponen kompetensi literasi digital—pencarian internet, navigasi hipertekstual, evaluasi konten, dan perakitan pengetahuan—studi ini berupaya untuk memastikan peran yang dimainkan guru dalam memperkenalkan literasi digital kepada siswa sekolah di SDN 173463 Kecamatan Pakkat. Metodologi penelitian kualitatif naratif digunakan. Dokumentasi, wawancara, dan observasi digunakan untuk mengumpulkan data penelitian. Dengan menggunakan metode wawancara bebas terbimbing, informasi dikumpulkan dari kepala sekolah, instruktur, dan siswa di SDN 173463 Distrik Pakkat. Triangulasi sumber, triangulasi teknis, dan triangulasi waktu semuanya digunakan dalam validitas data. Reduksi data, penyajian data, dan kesimpulan/verifikasi adalah metode analisis data yang digunakan.Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa siswa kelas atas di SDN 173463 Kecamatan Pakkat memiliki keterampilan literasi digital dalam hal melakukan penelusuran informasi daring, berdasarkan pengembangan indikator dari komponen literasi digital yang ditemukan oleh Gilster. Akan tetapi, banyak siswa yang belum mengetahui komponen petunjuk arah hiperteks. Tingkat pemeriksaan dan pemanfaatan informasi siswa masih sangat rendah, dan diketahui bahwa siswa biasanya mengambil informasi yang telah diberikan tanpa meneliti sumbernya atau situs web yang menyediakannya.Kesimpulan penelitian ini dapat menjadi panduan, khususnya bagi orang tua, pendidik, dan organisasi, untuk membantu mereka memahami, membimbing, dan meningkatkan literasi digital terkait strategi untuk melakukan pencarian informasi daring yang dapat dipercaya dan bijaksana.
Relevansi Nilai-Nilai Pendidikan Karakter Pembuat Perahu Pinisi dalam Dimensi Profil Pelajar Pancasila Andi Yurni Ulfa; Nur Ina Syam; Andi Anugrah M; Ridha Ichwanty Sabir; Suhartini Azis
Didaktika: Jurnal Kependidikan Vol. 13 No. 4 Nopember (2024): Didaktika Jurnal Kependidikan
Publisher : South Sulawesi Education Development (SSED)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58230/27454312.1521

Abstract

Perahu Pinisi, warisan budaya Indonesia, dibangun oleh masyarakat Ara, Tanah Lemo, dan Bira, karena kepiawaian para pembuat perahu, Bulukumba terkenal dengan sebutan Butta Panritalopi. Kompetensi pembuat perahu terletak pada kearifan lokal Perahu Pinisi yang mampu menjunjung tinggi dan mewariskan nilai-nilai pendidikan karakter yang selaras dengan dimensi profil Pelajar Pancasila. Permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimanakah relevansi nilai-nilai pendidikan karakter Pembuat Perahu Pinisi dalam Profil Pelajar Pancasila. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan relevansi nila-nilai pendidikan karakter pembuat Perahu Pinisi dalam Profil Pelajar Pancasila. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan etnografi.Teknik pengumpulan data dalam pe­ne­li­ti­an ini adalah observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan model Spradley. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa nilai-nilai pendidikan karakter para pembuat Perahu Pinisi antara lain adalah nilai religius dan nilai menghargai perbedaan agama dan kepercayaan relevan dengan Profil Pelajar Pancasila yaitu Beriman, Bertakwa Kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia; Nilai semangat kebangsaan, Nilai cinta tanah air dan bersahabat/komunikatif relevan dengan Profil Pelajar Pancasila yaitu berkebinekaan global; Nilai peduli lingkungan dan peduli sosial relevan dengan dimensi Profil Pelajar Pancasila yaitu bergotong royong; Nilai mandiri relevan dengan Profil Pelajar Pancasila yaitu mandiri; Nilai rasa ingin tahu relevan dengan profil Pelajar Pancasila yaitu bernalar kritis; dan Nilai kreatifitas relevan dengan profil Pelajar Pancasila yaitu kreatif.
Manajemen Pembelajaran Nilai Multikultural dalam Membentuk Karakter Religius Peserta Didik Madrasah Tsanawiyah (MTs) Dwi Nofiyanata; Moh. Anwar; Saihan
Didaktika: Jurnal Kependidikan Vol. 13 No. 4 Nopember (2024): Didaktika Jurnal Kependidikan
Publisher : South Sulawesi Education Development (SSED)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58230/27454312.1522

Abstract

Manajemen adalah ilmu dan seni dalam mengelola sumber daya manusia, termasuk di bidang pendidikan, untuk menciptakan proses pembelajaran yang efektif dan efisien. Hal ini bertujuan mengembangkan potensi peserta didik, seperti kemandirian, kepribadian, kecerdasan, dan akhlak mulia. Penelitian ini menyoroti manajemen pembelajaran nilai multikultural di MTs Tarbiyatul Huda dalam membentuk karakter religius peserta didik melalui tiga fokus: perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi. Penelitian menggunakan metode kualitatif deskriptif melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi, dengan validasi data melalui triangulasi teknik dan sumber. Analisis data dilakukan secara interaktif meliputi pengumpulan, kondensasi, penyajian data, dan verifikasi. Hasilnya menunjukkan bahwa: 1) Perencanaan dilakukan dengan menyediakan sarana pendukung dan menyusun RPP oleh guru. 2) Pelaksanaan melibatkan pembiasaan seperti shalat dhuha berjamaah, membaca Al-Qur’an, asmaul husna, shalawat, doa bersama, dan shalat dzuhur berjamaah. 3) Evaluasi dilakukan dengan melihat konsistensi peserta didik menjalankan program tanpa pengawasan serta pengaruh lingkungan madrasah yang mendukung pembentukan karakter religius. Penelitian ini menegaskan pentingnya manajemen yang terencana dan terarah untuk mendukung pembelajaran nilai multikultural yang membentuk karakter religius.
Manajemen Kesiswaan dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan di SMA Unggulan BPPT Darus Sholah Jember Bidayatul Hidayah; Sofyan Tsauri; Abd. Muhith
Didaktika: Jurnal Kependidikan Vol. 13 No. 4 Nopember (2024): Didaktika Jurnal Kependidikan
Publisher : South Sulawesi Education Development (SSED)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58230/27454312.1523

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan Manajemen Kesiswaan Dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan di SMA Unggulan BPPT Darus Sholah Jember. Pengumpulan data yang dilakukan menggunakan teknik observasi, wawancara serta dokumentasi. Upaya pengecekan keabsahan data dilakukan menggunakan teknik triangulasi teknik dan triangulasi sumber. Sedangkan teknik analisis data menggunakan model interaktif yang meliputi pengumpulan data, kondensasi data, penyajian data serta verifikasi. Hasil yang diperoleh dari penelitian sebagai berikut; 1) Manajemen kesiswaan yang diterapkan oleh SMA Unggulan BPPT Darus Sholah Jember Meliputi; a) Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) meliputi Merencanakan daya tampung peserta didik, Menentukan waktu dan tempat pendaftaran, Menentukan persyaratan administrasi, Menyeleksi calon peserta didik, Mengumumkan peserta didik baru. b) Pembinaan Peserta Didik meliputi Kelompok belajar peserta didik, Kenaikan tingkat kelas, Mutasi peserta didik, Kegiatan dan program peserta didik, c) Program Bimbingan dan Konseling, d) Kegiatan Ekstrakurikuler meliputi Olahraga futsal, Olahraga bulu tangkis, Pencak silat, Pecinta alam, Basket, Kajian kitab kuning, Pembelajaran Bahasa arab, Matematika, Seni Hadrah, Seni angklung, Tenis meja, IT Club. 2) Upaya kepala sekolah dalam meningkatkan mutu pendidikan yang berhubungan dengan manajemen kesiswaan meliputi; a) Meningkatkan profesi tenaga pendidik, b) Meningkatkan disiplin peserta didik, c) Meningkatkan kreativitas peserta didik
Implementasi Program Literasi dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Sekolah Dasar Abdul Wahid; Nur Afni; Sri Hastati
Didaktika: Jurnal Kependidikan Vol. 13 No. 4 Nopember (2024): Didaktika Jurnal Kependidikan
Publisher : South Sulawesi Education Development (SSED)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58230/27454312.1524

Abstract

Minat baca adalah dorongan kuat seseorang untuk membaca dan mempelajari apa yang mereka baca. Oleh karena itu, ada beberapa faktor yang berkontribusi pada minat baca siswa yang rendah. Oleh karena itu, masalah penelitian ini adalah bagaimana minat baca dan faktor-faktor yang berkontribusi pada minat baca siswa yang rendah. Tujuan dari penelitian ini di SD Inpres Panaikang 1 Kota Makassar adalah untuk menentukan minat baca siswa. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Hasil penelitian di SD Inpres Panaikang 1 Kota Makassar menunjukkan bahwa minat membaca siswa baik-baik saja, tetapi mereka kurang tertarik pada bacaan. Berdasarkan hasil analisis data, dua faktor penyebab ketertarikan membaca siswa adalah faktor internal:merupakan faktor yang berasal dari diri siswa yaitu kemampuan membaca, memahami makna yang terkandung dalam bacaan, kurangnya membiasakan membaca, membaca buku atas perintah guru, siswa jarang mencari buku atau bahan bacaan sesuai dengan kebutuhannya, siswa yang menyelesaikan tugas melalui internet tanpa buku. sedangkan faktor eksternal merupakan yang disebabkan oleh oleh diri siswa sendiri yaitu lingkungan sekolah kurang mendukung, budaya membaca yang kurang dilingkungan sekolah, program literasi belum berjalan maksimal, mading sekolah yang tidak pernah diperbaharui, sekolah tidak memiliki tempat khusus untuk membaca selain diperpustakaan, peran perpustakaan sekolah yang belum maksimal, dan pengaruh pengunaan smarthphone
Pengembangan Model Kegiatan Ekstrakurikuler Untuk Meningkatkan Prestasi Non-Akademik Siswa di Sekolah Menengah Pertama Sergius Lay; Martina Rosmaulina Marbun; Paulinus Kanisius Ndoa
Didaktika: Jurnal Kependidikan Vol. 14 No. 1 Februari (2025): Didaktika Jurnal Kependidikan
Publisher : South Sulawesi Education Development (SSED)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58230/27454312.1527

Abstract

Tujuan dari penelitian adalah untuk menggambarkan model penguatan tata kelola ekstrakurikuler di unit-unit Sekolah Menengah Katolik Swasta Katolik di Keuskupan Sibolga. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi, wawancara dan melalui kuesioner untuk mendapatkan data yang lebih lengkap tentang kondisi tata kelola ekstrakurikuler di masing-masing sekolah. Hasil dari penelitian adalah bahwa 1) selama ini sekolah-sekolah Katolik tingkat SMP di wilayah Keuskupan Sibolga telah menerapkan Tata Kelola Ekstrakurikuler yang baik berdasarkan fungsi-fungsi manajemen yang umum: perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi; 2) terdapat keinginan sekolah melalui pendapat para kepala sekolah dan guru bahwa diperlukan penguatan tata kelola yang lebih baik dan teratur, yaitu dengan menambahkan satu fungsi yang selama belum maksimal diimplementasikan yaitu fungsi pengendalian; 3) ketiga fungsi yang pertama seperti perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi, telah diimplementasikan dengan baik walaupun sangat dirasa bahwa seluruh fungsi tersebut belum secara maksimal dikelola dengan baik dan terorientasi, karena banyak kegiatan ekstrakurikuler lebih dilakukan sebagai kesempatan bagi siswa untuk mengisi waktu luang di luar jam sekolah dan belum dimanfaatkan sebagai kesempatan untuk pengembangan diri dalam hal minat, bakat dan potensi yang dimiliki; 4) untuk memaksimalkan kegiatan ekstrakurikuler yang baik demi pencapaian prestasi non akademik siswa, maka diperlukan tambahan fungsi pengendalian yang lebih terorganisasi dan disiplin yang mewarnai seluruh proses tata kelola ekstrakurikuler tersebut.
Cultivation Of Religious Tolerance Values In Multicultural Al-Islam And Kemuhammadiyahan Education At Maumere Muhammadiyah University Siti Farida; Tobroni; Nurul Humaidi
Didaktika: Jurnal Kependidikan Vol. 13 No. 001 Des (2024): Didaktika: Jurnal Kependidikan (Special Issue 2024)
Publisher : South Sulawesi Education Development (SSED)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58230/27454312.1528

Abstract

This research focuses on the cultivation of religious tolerance values in learning Al-Islam and Kemuhammadiyahan (AIK) at Muhammadiyah Maumere University. With the background of the majority of non-Muslim students, this study aims to describe the concept of religious tolerance, the strategy of instilling values, and the results of implementation in multicultural AIK learning. The research used a descriptive qualitative approach with data collection techniques in the form of interviews, observations, and documentation. The results showed that the concept of religious tolerance is implemented through a multicultural AIK curriculum that includes an introduction to world religions, Islamic ethics, and Kemuhammadiyahan studies. The strategies used involve discussion methods, problem-based learning, contextual learning, and active and cooperative approaches. The material presented is designed to encourage understanding across religions and cultures. The cultivation of tolerance values is also carried out through extracurricular activities, such as joint studies of Muslim and non-Muslim students. The implementation results show an increase in students' understanding of diversity, the creation of a harmonious atmosphere on campus, and the strengthening of tolerance values in everyday life. Students respect and support each other's religious freedom, which leads to the formation of inclusive and responsible characters. The findings confirm the importance of multicultural-based education in building harmony and preventing interfaith conflict.
Transformasi Kurikulum di Pondok Pesantren Modern: Integrasi Pendidikan Islam dan Umum dalam Era Globalisasi Diah Ayu Puspita Sari; Rida; Murdiana; Yuliani; Ma'rifah; Sadriah
Didaktika: Jurnal Kependidikan Vol. 14 No. 1 Februari (2025): Didaktika Jurnal Kependidikan
Publisher : South Sulawesi Education Development (SSED)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58230/27454312.1532

Abstract

Pondok Pesantren Modern mengintegrasikan pendidikan Islam tradisional dengan metode pendidikan modern. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis transformasi kurikulum di Pondok Pesantren Modern, menyoroti implementasi dan implikasi perubahan tersebut terhadap pendidikan santri. Penelitian ini menggunakan deskriptif kualitatif yang melibatkan wawancara mendalam dengan pengelola pondok pesantren, guru senior, dan alumni, serta observasi partisipatif terhadap proses pembelajaran di kelas dan kegiatan ekstrakurikuler. Hasil penelitian menunjukkan bahwa transformasi kurikulum berhasil meningkatkan pemahaman santri terhadap ilmu pengetahuan modern dan agama, meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan kreatif, serta mengembangkan karakter yang lebih baik. Transformasi ini juga membantu pesantren bersaing secara sehat dengan lembaga pendidikan lain tanpa kehilangan jati dirinya sebagai pesantren. Namun, implementasi kurikulum modern menghadapi beberapa tantangan, termasuk kebutuhan akan sumber daya yang memadai dan potensi perubahan budaya pesantren tradisional. Dengan demikian, kurikulum pesantren modern harus mampu menjawab kebutuhan santri di era globalisasi yang tidak hanya cakap dalam ilmu agama tetapi juga memiliki ilmu pengetahuan umum dan kemampuan beradaptasi dengan perubahan.
Transformasi Institusi Pendidikan: Peran Merdeka Belajar dalam Praktik Manajemen yang Efektif Fathur Rochman Fawzi; Deni Kadarsyah; Cicih Sutarsih
Didaktika: Jurnal Kependidikan Vol. 13 No. 001 Des (2024): Didaktika: Jurnal Kependidikan (Special Issue 2024)
Publisher : South Sulawesi Education Development (SSED)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58230/27454312.1533

Abstract

Pendidikan bermutu merupakan pendidikan yang membebaskan siswa dari ketidaktahuan dan ketidakmampuan dengan cara pematangan dan pengembangan kualitas siswa. Lahirnya sumber daya manusia atau generasi unggul dalam segala aspek didapatkan melalui pendidikan yang bermutu. Dalam upaya pemerintah merespon permasalahan yang ada pada dunia pendidikan, pemerintah meluncurkan program merdeka belajar. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan Tinjauan Literature Review. Sumber data yang dilakukan pada penelitian ini diperoleh dari barbagai referensi melalui peraturan perundang-undangan, dokumentasi tentang kebijakan kampus merdeka dan juga penelitian-penelitian yang berkaitan dengan perubahan paradigma pembeljaran pada pendidikan tinggi. Pencarian dari literatur ini menggunakan database melalui elektronik yaitu google scholar. Pada penelitian menunjukkan bahwa pada Kurikulum ini tidak hanya mengikuti standar nasional, tetapi juga memberikan ruang lebih besar bagi sekolah untuk menyesuaikan pembelajaran dengan kondisi dan potensi daerah masing- masing. Salah satu aspek penting dari Kurikulum Merdeka Belajar adalah pengenalan konsep profil pelajar Pancasila, yang menekankan pengembangan karakter dan kompetensi peserta didik melalui enam dimensi utama. Implementasi Kurikulum Merdeka Belajar memperkenalkan pendekatan baru dalam pembelajaran, seperti penggunaan Alur dan Tujuan Pembelajaran (ATP) serta pengembangan Modul Proyek untuk penguatan karakter. Hal ini mengurangi beban administratif guru dari perangkat ajar yang kompleks, sehingga memungkinkan mereka untuk lebih fokus dalam memberikan pembelajaran yang berkualitas. Dengan adanya Kurikulum Merdeka Belajar, diharapkan pendidikan di Indonesia dapat lebih responsif terhadap perkembangan zaman dan mempersiapkan peserta didik untuk menjadi individu yang berkarakter, kreatif, dan kompetitif di tingkat global.

Page 85 of 109 | Total Record : 1090