cover
Contact Name
Firman Malewa
Contact Email
firman_999@iainpalopo.ac.id
Phone
+628114121449
Journal Mail Official
admin@jurnaldidaktika.org
Editorial Address
Office: Microteaching Building 1st Floor State Islamic Institute of Palopo (IAIN Palopo), Jl. Agatis, , South Sulawesi, Indonesia, 91914
Location
Unknown,
Unknown
INDONESIA
Didaktika: Jurnal Kependidikan
ISSN : 23021330     EISSN : 27454312     DOI : 10.58230
Core Subject : Education,
Material Development Testing, Assessment, & Evaluation Teacher Professional Development Learning Activities Education Policy Learning Facilities & Infrastructures
Articles 1,090 Documents
Developing Financial Literacy Storybooks for Junior High School Students: A Fuzzy Delphi Need Analysis Okto Irianto; Susanto; Henie Poerwandar Asmaningrum; Daud Andang Pasalli
Didaktika: Jurnal Kependidikan Vol. 14 No. 1 Februari (2025): Didaktika Jurnal Kependidikan
Publisher : South Sulawesi Education Development (SSED)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58230/27454312.1493

Abstract

This study conducted a needs analysis for the development of financial literacy storybooks for junior high school students on the Story Jumper platform, using the Fuzzy Delphi method. A panel of 10 experts, including financial educators, curriculum developers, educational technologists, and professional storytellers, was formed and consulted through three rounds. The study revealed eight priority content areas in financial literacy: first comes Saving Wisely (93.3%), followed by Managing Expenses (90.0%), and Understanding Money and Credit (86.7%). The most significant expectancies mentioned are elements of storytelling such as interactive decision points (93.3%) and relatable characters: teenage protagonists (86.7%) essential for engaging students and enhancing learning. Guidelines for implementation stipulated the optimum duration for a story of 15 to 20 minutes, adding interactive elements every 3-4 pages and visual elements such as drawings every 2-3 pages. The compatibility assessment unveiling the extent of Story Jumper found that it is very aligned with visual storytelling (0.92) but limited in as far as complex financial calculations (0.71). While this study offers considerably useful guidelines for the incorporation of financial literacy storybooks into the educational setups, the following isolated limitations require further search. These include reliance on expert opinion, no classroom trials, limited cultural context appraisal, and lack of longitudinal studies. All in all, this study therefore illuminates the potential of digital storytelling as an innovative pedagogical approach for teaching financial literacy and provides practical advice to educators and program developers while setting the stage for future investigations and refinements of these resources.
Pembinaan Akhlak Terpuji melalui Program Mabit dengan Metode Keteladanan Alifian Nurush Sholahuddin; Mulyanto Abdullah Khoir
Didaktika: Jurnal Kependidikan Vol. 13 No. 001 Des (2024): Didaktika: Jurnal Kependidikan (Special Issue 2024)
Publisher : South Sulawesi Education Development (SSED)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58230/27454312.1494

Abstract

Pembinaan akhlak dilakukan dengan terus menerus dan dapat menggunakan berbagai metode, salah satunya adalah metode keteladanan. Tujuan dari penelitian ini dapat mengetahui bagaimana pembinaan akhlak terpuji melalui program Mabit dengan metode keteladan dan apa saja aspek yang memengaruhi pembinaan akhlak. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif yang bersifat deskriptif. Peneliti menggunakan teknik observasi, wawancara dan dokumentasi untuk memperoleh data penelitian. Sedangkan teknik analisis data yang digunakan adalah reduksi data, penyajian data dan verifikasi data. Untuk menguji keabsahan data menggunakan teknik triangulasi. Hasil dari penelitian ini adalah guru harus menjadi teladan dan contoh yang baik bagi siswa dalam kehidupan sehari-hari. Bukan hanya seputar sikap disiplin, manajemen waktu, dan ketertiban. Akan tetapi juga tentang ibadah kepada Allah, menjaga tutur kata, cara berpakaian, tanggung jawab, dan masih banyak lagi.Kemudian, aspek yang memengaruhi pembinaan akhlak adalah aspek keluarga, lingkungan atau pertemanan, sekolah, guru, dan lain-lain.
Technology-Based Islamic Religious Education Learning Innovation in the Independent Curriculum Hasnahwati Hasnahwati; Tobroni Tobroni; Abdul Haris; Romelah Romelah
Didaktika: Jurnal Kependidikan Vol. 14 No. 1 Februari (2025): Didaktika Jurnal Kependidikan
Publisher : South Sulawesi Education Development (SSED)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58230/27454312.1497

Abstract

It’s very important for education to answer the challenges of the times to prepare a generation that is able to face global change and the complexity of the future. The challenges of this era include social, economic, technological, and environmental changes that are developing rapidly. Innovation in the use of learning media is very necessary as an effort to maximize the learning process in the classroom. This is more directed at the cognitive dimension, namely mastery and understanding of Islamic Religious Education material, plus the progress of information and communication technology is currently increasingly rapid. This research is a library research with a descriptive-analytical approach. In collecting data, it is carried out through sources related to the research subject, such as books, journals, and the internet, analyzed and concluded. The results of this study are: First, Use of Applications: Interactive applications such as Kahoot, Quizizz, and Google Forms, as well as the Canva platform can be used to create interactive quizzes related to Islamic Religious Education material, Second, Learning Videos and animations: Content that tells the story of the prophet, Islamic history, or Islamic moral values can convey messages visually well and videos like this can be uploaded on platforms such as YouTube, and Third, Educational games with Islamic themes: Games with Islamic themes, such as quizzes about Islamic morals or adventures about the story of the prophet, can make students learn in a fun way. and play videos with ablution practices and prayer procedures, adjusted to the theme of Islamic Religious Education lessons.
Transformasi Pendidikan melalui Pembelajaran Digital pada Mahasiswa Sosiologi Universitas Negeri Padang Bunga Dinda Permata; Delmira Syafrini; Azmi Fitrisia; Erianjoni Erianjoni
Didaktika: Jurnal Kependidikan Vol. 13 No. 001 Des (2024): Didaktika: Jurnal Kependidikan (Special Issue 2024)
Publisher : South Sulawesi Education Development (SSED)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58230/27454312.1500

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis proses adaptasi dan pembentukan habitus pembelajaran digital pada mahasiswa Pendidikan Sosiologi di Univeristas Negeri Padang selama masa transformasi pembelajaran daring. Fokus utama penelitian ini adalah mengkaji bagaimana mahasiswa sosiologi yang terbiasa dengan pembelajaran berbasis lapangan dan interaksi langsung dengan masyarakat, dapat beradaptasi dengan sistem pembelajaran digital yang menuntut pendekatan berbeda dalam memahami realitas sosial. Teori habitus oleh Piere Bourdieu digunakan sebagai kerangka analitis untuk memahami proses pembentukan kebiasaan baru dalam konteks pembelajaran digital. Penelitian ini menggunakan metode studi kepustakaan (library research) dengan pendekatan kualitatif, dimana data diperoleh melalui analisis sistematis terhadap berbagai literatur, dokumen pembelajaran, jurnal penelitian terkait yang relevan dengan pembelajaran digital dalam konteks pendidikan sosiologi. Hasil penelitian menunjukan bahwa proses adaptasi dan pembentukan habitus digital dalam pembelajaran sosiologi mengalami perubahan yang signifikan diataranya pertama, Adaptasi mahasiswa terhadap pembelajaran digital menunjukan respons yang beragam mulai dari kemampuan literasi digital serta dukungan dari lingkungan belajar. Kedua, Pergeseran nilai dan praktik pembelajaran. Ketiga, Pembentukan habitus digital memberikan pengaruh mahasiswa memahami dan mengaplikasikan konsep-konsep sosiologi. Kata kunci: Habitus, Pembelajaran Digital, Transformasi Pendidikan
Integrasi Nilai Islam dan Pluralisme dalam Pendidikan IPS untuk Membentuk Sikap Pluralis Siswa Basiah; Sakti Ritonga
Didaktika: Jurnal Kependidikan Vol. 13 No. 001 Des (2024): Didaktika: Jurnal Kependidikan (Special Issue 2024)
Publisher : South Sulawesi Education Development (SSED)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58230/27454312.1502

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji peran pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) dalam membentuk sikap pluralisme siswa di SMP IT Al Hijrah melalui pendekatan yang mengintegrasikan nilai-nilai Islam dengan prinsip-prinsip pluralisme. Dalam konteks masyarakat Indonesia yang multikultural, pendidikan IPS memiliki potensi strategis untuk menanamkan sikap saling menghargai, toleransi, dan keterbukaan terhadap perbedaan. Dengan metode kualitatif deskriptif, penelitian ini melakukan observasi, wawancara dengan guru IPS, dan analisis dokumen kurikulum guna memahami strategi pengajaran yang diterapkan dalam menanamkan sikap pluralisme. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendekatan yang menggabungkan nilai-nilai Islam dengan konsep pluralisme efektif dalam memupuk sikap menghargai perbedaan agama, budaya, dan sosial di kalangan siswa. Guru IPS di SMP IT Al Hijrah menggunakan metode pembelajaran yang mengedepankan diskusi dan kerja sama untuk mengembangkan karakter siswa yang inklusif dan menghargai keberagaman, sehingga pendidikan IPS tidak hanya menjadi sarana penyampaian pengetahuan, tetapi juga alat untuk membentuk sikap pluralisme yang sesuai dengan nilai-nilai Islam.
Cultivating Religious Moderation Based on KOMPAQ at Universitas Muhammadiyah Bengkulu Dhimas Alunandika; Faridi; Moh Nurhakim
Didaktika: Jurnal Kependidikan Vol. 13 No. 001 Des (2024): Didaktika: Jurnal Kependidikan (Special Issue 2024)
Publisher : South Sulawesi Education Development (SSED)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58230/27454312.1504

Abstract

They are cultivating moderation at Universitas Muhammadiyah Bengkulu, based in Kompaq. Religious moderation is significant in creating harmony amidst diversity in multicultural Indonesia. This research aims to study how university students understand and apply religious moderation and how it impacts their attitudes towards tolerance and interfaith harmony. This research was conducted qualitatively with a Postpositivism approach involving participatory observation and in-depth interviews. The results showed that students of Universitas Muhammadiyah Bengkulu understand religious moderation well, which is reflected in their mutual respect and tolerance for differences. In addition, it has been proven that applying religious moderation values helps reduce the likelihood of conflict and increase cooperation between religious groups. The cultivation of Kompaq-based religious moderation at this university affects the entire campus community. The academic environment is expected to be inclusive and harmonious with social activities and educational programs that support moderate values. This study dramatically helps us understand the dynamics of religious moderation among the younger generation and offers suggestions for building religious moderation programs in other educational institutions.
Peran Konseling Kelompok untuk Pengembangan Diri Siswa: Studi Literatur Asmaida; Nefi Darmayanti
Didaktika: Jurnal Kependidikan Vol. 13 No. 001 Des (2024): Didaktika: Jurnal Kependidikan (Special Issue 2024)
Publisher : South Sulawesi Education Development (SSED)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58230/27454312.1505

Abstract

Studi literatur ini menyoroti peran penting konseling kelompok dalam pengembangan diri siswa, terutama dalam meningkatkan kepercayaan diri, harga diri, dan kebahagiaan mereka. Konseling kelompok membantu siswa mengatasi kecemasan, rasa malu, dan ketakutan saat belajar, sehingga mereka lebih berani dalam berinteraksi dan mengemukakan pendapat. Hasil literatur menunjukkan bahwa siswa yang mengikuti layanan ini mengalami peningkatan signifikan dalam kemampuan akademik dan sosial mereka. Dengan demikian, konseling kelompok bukan hanya memberikan kesadaran akan perilaku yang sehat, tetapi juga mendukung pertumbuhan pribadi siswa secara menyeluruh. Penelitian ini menegaskan bahwa konseling kelompok merupakan strategi efektif dalam mendukung pengembangan diri siswa di berbagai aspek kehidupan mereka.
Pendidikan Multikultural di SMP Katolik Jambi: Perspektif Guru dengan Beragam Agama Chatarina Dyah Ayu Pasca
Didaktika: Jurnal Kependidikan Vol. 14 No. 1 Februari (2025): Didaktika Jurnal Kependidikan
Publisher : South Sulawesi Education Development (SSED)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58230/27454312.1508

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menggali perspektif tiga guru di SMP Katolik di Jambi mengenai penerapan pendidikan multikultural di sekolah. Guru yang dilibatkan memiliki latar belakang agama yang berbeda, yaitu Islam, Kristen, dan Katolik. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Data dikumpulkan melalui wawancara yang mengandung pertanyaan mengenai sudut pandang masing-masing agama. Hasil penelitian menunjukkan bahwa meskipun para guru memiliki latar belakang agama dan budaya yang berbeda, toleransi dan nilai multikultural sudah terinternalisasi dengan baik di SMP ini. Sekolah ini, yang telah dikenal sebagai "Sekolah Multikultural" di Jambi, telah menerapkan pendidikan multikultural sejak puluhan tahun lalu dan telah menjadi bagian dari program kurikulum Merdeka.
Pembentukan Nilai-Nilai Toleransi dengan Pembelajaran Kitab Bidayatul Mujtahid wa Nihayatul Muqtashid Haerullah; Mulyanto Abdullah Khoir
Didaktika: Jurnal Kependidikan Vol. 14 No. 1 Februari (2025): Didaktika Jurnal Kependidikan
Publisher : South Sulawesi Education Development (SSED)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58230/27454312.1512

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi pembentukan nilai-nilai toleransi melalui pembelajaran kitab Bidayatul Mujtahid wa Nihayatul Muqtashid di Ma’had Aly Imam Bukhari, Karanganyar. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan wawancara terstruktur dan observasi sebagai teknik pengumpulan data. Data diperoleh dari dosen, mahasiswa, dan alumni untuk memahami proses pembelajaran dan implementasi nilai toleransi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran kitab ini menanamkan nilai-nilai toleransi seperti menghargai perbedaan antar mazhab, bersikap adil dalam menilai pendapat, saling menghormati, keterbukaan terhadap perbedaan, serta memberi uzur terhadap kekeliruan. Mahasiswi diajarkan untuk tidak saling menyalahkan dan menghindari fanatisme, menciptakan suasana belajar yang inklusif dan harmonis. Namun, terdapat kendala seperti keterbatasan pemahaman mengenai batasan toleransi dan sikap fanatisme terhadap mazhab tertentu. Penelitian ini memberikan wawasan penting mengenai peran kitab Bidayatul Mujtahid wa Nihayatul Muqtashid dalam membentuk generasi yang mampu mengelola keberagaman pendapat dengan bijak. Kata kunci: pembentukan nilai-nilai toleransi, Bidayatul Mujtahid, Ma’had Aly Imam Bukhari.
Manajemen Ekstrakurikuler Palang Merah Remaja dalam Menumbuhkembangkan Karakter Tanggung Jawab Peserta Didik Sartini; Bambang Sumardjoko; Sigit Haryanto
Didaktika: Jurnal Kependidikan Vol. 13 No. 001 Des (2024): Didaktika: Jurnal Kependidikan (Special Issue 2024)
Publisher : South Sulawesi Education Development (SSED)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58230/27454312.1514

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan manajemen ekstrakurikuler Palang Merah Remaja (PMR) dalam menumbuhkembangkan karakter tanggung jawab peserta didik di MI Muhammadiyah Karanganyar. Manajemen ekstrakurikuler ini meliputi: (1) perencanaan, (2) pelaksanaan, dan (3) evaluasi. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif. Narasumber penelitian ini adalah kepala madrasah, wakil kepala madrasah bidang kesiswaan, guru pembina ekstrakurikuler, pelatih ekstrakurikuler dan anggota ekstrakurikuler Palang Merah Remaja (PMR). Hasil penelitian menunjukkan bahwa manajemen ekstrakurikuler Palang Merah Remaja (PMR) telah dilaksanakan dengan baik dan efektif sehingga berperan signifikan dalam menumbuhkembangkan karakter tanggung jawab peserta didik. Peserta didik yang aktif dalam kegiatan Palang Merah Remaja (PMR) menunjukkan peningkatan dalam kesadaran akan tanggung jawab pribadi dan sosial, kemampuan bekerja sama, serta keterampilan dalam mengambil keputusan. Oleh karena itu, disarankan agar sekolah atau madrasah di Indonesia memberikan wadah minat dan bakat siswa serta lebih mendorong partisipasi siswa dalam kegiatan Palang Merah Remaja (PMR) untuk menumbuhkembangkan karakter yang bertanggung jawab.

Page 84 of 109 | Total Record : 1090