cover
Contact Name
Firman Malewa
Contact Email
firman_999@iainpalopo.ac.id
Phone
+628114121449
Journal Mail Official
admin@jurnaldidaktika.org
Editorial Address
Office: Microteaching Building 1st Floor State Islamic Institute of Palopo (IAIN Palopo), Jl. Agatis, , South Sulawesi, Indonesia, 91914
Location
Unknown,
Unknown
INDONESIA
Didaktika: Jurnal Kependidikan
ISSN : 23021330     EISSN : 27454312     DOI : 10.58230
Core Subject : Education,
Material Development Testing, Assessment, & Evaluation Teacher Professional Development Learning Activities Education Policy Learning Facilities & Infrastructures
Articles 1,090 Documents
Pengembangan Game Edukasi Berbasis Kahoot Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Untuk Pengembangan Keterampilan Kolaborasi Siswa Madrasah Aliyah Millata Izzah Aulia Sani; Mukhamad Murdiono
Didaktika: Jurnal Kependidikan Vol. 14 No. 2 Mei (2025): Didaktika Jurnal Kependidikan
Publisher : South Sulawesi Education Development (SSED)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58230/27454312.2112

Abstract

Penelitian ini menggunakan metode Research and Development (R&D) dengan model ADDIE yang terdiri dari lima tahap: analisis, desain, pengembangan, implementasi, dan evaluasi. Penelitian dilakukan di MA Mazra'atul Ulum Paciran dengan validasi produk oleh pakar media, ahli materi, dan guru. Uji coba dilakukan dalam kelompok kecil (4 siswa) dan kelompok besar (24 siswa). Instrumen pengumpulan data meliputi lembar validasi dan kuesioner siswa. Analisis data menggunakan uji normalitas, homogenitas, Uji T Sampel Berpasangan, dan linieritas. Hasil analisis Paired Sample T-Test menunjukkan p-value sebesar 0,000 (<0,05), yang membuktikan bahwa penggunaan Kahoot secara signifikan meningkatkan keterampilan kolaborasi siswa. Temuan ini mencerminkan bahwa integrasi media digital interaktif seperti Kahoot dalam proses pembelajaran tidak hanya meningkatkan keterlibatan siswa secara individual, tetapi juga memperkuat dinamika kerja sama antar siswa. Dalam konteks teori kolaborasi, penggunaan Kahoot mendorong terjadinya interaksi sosial, tanggung jawab bersama, dan pengambilan keputusan kelompok yang menjadi inti dari keterampilan kolaboratif. Hal ini menunjukkan pentingnya pendekatan pembelajaran yang partisipatif dan berpusat pada siswa dalam mewujudkan kompetensi abad ke-21, khususnya dalam membentuk karakter kolaboratif yang adaptif dan komunikatif. Simpulan dari penelitian ini adalah bahwa permainan edukatif berbasis Kahoot terbukti efektif sebagai media pembelajaran yang mampu meningkatkan keterampilan kolaborasi siswa secara signifikan, dan berpotensi menjadi strategi pembelajaran inovatif dalam pendidikan Pancasila di tingkat menengah.
Pengaruh Pergaulan Teman Sebaya dan Pelaksanaan Tata Tertib Sekolah Terhadap Akhlak Siswa Arivan Mahendra; Abu Mansur; Muhammad Win Afgani
Didaktika: Jurnal Kependidikan Vol. 14 No. 2 Mei (2025): Didaktika Jurnal Kependidikan
Publisher : South Sulawesi Education Development (SSED)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58230/27454312.2117

Abstract

Sekolah memiliki peran penting dalam membentuk akhlak siswa, terutama melalui pengaruh teman sebaya dan penerapan tata tertib sekolah. Permasalahan yang ditemukan di SMA Negeri 1 Tiga Dihaji menunjukkan adanya indikasi perilaku kurang baik di kalangan siswa, seperti kurangnya kesopanan dan pelanggaran tata tertib. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh pergaulan teman sebaya terhadap akhlak siswa, menganalisis seberapa besar pengaruh pelaksanaan tata tertib sekolah terhadap akhlak siswa, serta menguji pengaruh kedua variabel tersebut secara simultan terhadap akhlak siswa. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi akademik dalam pengembangan kajian pendidikan karakter, serta menjadi referensi bagi sekolah dalam meningkatkan kualitas pembinaan akhlak siswa melalui pengelolaan lingkungan sosial dan disiplin sekolah yang lebih efektif. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan pendekatan ex post facto. Sampel penelitian terdiri dari 142 siswa yang dipilih menggunakan teknik sensus. Data dikumpulkan melalui kuesioner, observasi, dan dokumentasi, lalu dianalisis menggunakan regresi linear berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pergaulan teman sebaya berpengaruh signifikan terhadap akhlak siswa dengan nilai signifikansi 0,048 < 0,05 dan kontribusi sebesar 29,9%. Pelaksanaan tata tertib sekolah juga berpengaruh signifikan terhadap akhlak siswa dengan nilai signifikansi 0,037 < 0,05 dan kontribusi sebesar 15,1%. Secara simultan, kedua variabel ini memiliki pengaruh terhadap akhlak siswa dengan nilai Fhitung 8,730 lebih besar dari Ftabel 3,06 dan tingkat signifikansi 0,011 < 0,05. Koefisien determinasi (R²) menunjukkan bahwa pergaulan teman sebaya dan pelaksanaan tata tertib sekolah secara bersama-sama memberikan pengaruh sebesar 37,4% terhadap akhlak siswa, sedangkan sisanya dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini. Penelitian ini menyimpulkan bahwa pergaulan teman sebaya yang positif dan penerapan tata tertib sekolah yang konsisten dapat membantu membentuk akhlak siswa yang lebih baik. Oleh karena itu, diperlukan strategi efektif dalam membangun lingkungan pergaulan yang baik dan menegakkan tata tertib sekolah secara optimal.
Sosiologi Kritis dan Transformasi Pendidikan: Menggugat Ketidaksetaraan Gender di Indonesia Fritz Hotman Syahmahita Damanik; Oman Sukmana; Wahyudi Winarjo
Didaktika: Jurnal Kependidikan Vol. 14 No. 2 Mei (2025): Didaktika Jurnal Kependidikan
Publisher : South Sulawesi Education Development (SSED)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58230/27454312.2142

Abstract

Ketidaksetaraan gender dalam pendidikan di Indonesia masih menjadi permasalahan yang berakar pada norma sosial, kurikulum, dan kebijakan yang belum sepenuhnya mendukung sistem edukasi yang inklusif. Pendidikan, yang seharusnya menjadi alat transformasi sosial, seringkali justru mereproduksi bias yang menghambat akses dan kesempatan setara antara perempuan dan laki-laki. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif berbasis studi literatur, dengan kerangka teori sosiologi kritis, termasuk teori reproduksi sosial Bourdieu dan konsep hegemoni Gramsci, untuk menganalisis bagaimana struktur sosial patriarkal dan bias institusional terinternalisasi dalam praktik pendidikan. Data empiris menunjukkan bahwa partisipasi perempuan di pendidikan tinggi mencapai sekitar 57%, namun hanya 20%–30% yang terlibat secara aktif dalam bidang STEM, yang mengindikasikan kesenjangan signifikan dalam pendistribusian kesempatan akademik. Selain itu, penelitian mengenai stereotip dalam profesi guru pendidikan anak usia dini mengungkapkan bahwa hanya sebagian kecil (kurang dari 40%) calon pendidik laki-laki yang menembus pasar kerja, memperkuat anggapan bahwa profesi tersebut lebih cocok untuk perempuan. Temuan-temuan tersebut diperkuat oleh analisis kritis kebijakan kesetaraan gender yang menunjukkan bahwa implementasi konstitusional untuk melindungi hak-hak gender masih terhambat oleh budaya pendidikan yang cenderung membenarkan ketimpangan. Lebih lanjut, analisis diskursus di sekolah-sekolah mengindikasikan bahwa hanya sekitar 25% institusi yang melaksanakan pelatihan guru berbasis gender secara rutin, sedangkan kurangnya inovasi kurikulum yang responsif gender membuat stereotip sosial tetap bertahan.
Analisis Strategi Manajemen Pendidikan Islam dalam Menghadapi Era Society 5.0 Agus Gunawan; Een Masdariah; Eti Kurniawati; Reni Suwenti
Didaktika: Jurnal Kependidikan Vol. 14 No. 2 Mei (2025): Didaktika Jurnal Kependidikan
Publisher : South Sulawesi Education Development (SSED)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58230/27454312.2146

Abstract

Penelitian ini mengkaji strategi manajemen pendidikan Islam dalam menghadapi era Society 5.0 melalui pendekatan kualitatif dengan metode kajian literatur. Era Society 5.0 yang menuntut integrasi teknologi dalam berbagai aspek kehidupan menghadirkan tantangan sekaligus peluang bagi lembaga pendidikan Islam untuk bertransformasi. Sumber data penelitian terdiri dari buku, jurnal ilmiah, dan dokumen kebijakan terkait manajemen pendidikan Islam dan Society 5.0 dalam rentang waktu 2022-2025. Hasil penelitian menunjukkan bahwa implementasi manajemen pendidikan Islam di era Society 5.0 masih berada pada tahap pengembangan awal dengan variasi signifikan antar lembaga. Kesenjangan digital, keterbatasan kompetensi SDM, dan infrastruktur teknologi menjadi tantangan utama dalam transformasi digital. Penelitian mengidentifikasi empat strategi kunci dalam manajemen pendidikan Islam: perencanaan strategis berbasis teknologi, pengorganisasian adaptif, pelaksanaan sistematis, dan pengawasan terintegrasi digital. Framework manajemen yang diusulkan menekankan pentingnya integrasi nilai-nilai Islam dalam sistem manajemen digital, kolaborasi multi-stakeholder, dan pengembangan kompetensi berkelanjutan. Studi ini berkontribusi pada pengembangan model manajemen pendidikan Islam yang adaptif terhadap era Society 5.0 dengan tetap mempertahankan karakteristik dan prinsip-prinsip pendidikan Islam.
Curriculum in the Eyes of Future Educators: A Metaphor Analysis from First-Year Pre-Service Science Teachers Charlos Falentino; Evanita Mutang; Abdul Hakim; Nurul Fitriyah Sulaeman; Atin Nuryadin
Didaktika: Jurnal Kependidikan Vol. 14 No. 2 Mei (2025): Didaktika Jurnal Kependidikan
Publisher : South Sulawesi Education Development (SSED)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58230/27454312.2153

Abstract

First-year science pre-service teachers are a vital future generation dealing with various education systems, not least of which is the curriculum. This study aims to understand how first-year science pre-service teachers perceive the curriculum. This qualitative study probes those conceptions through metaphor analysis of responses from 104 Indonesian first‑year science pre‑service teachers. Participants supplied a single metaphor and a brief rationale; 57 unique metaphors survived screening and were grouped into five conceptual categories—Guidance, Foundation, Dynamism & Adaptability, Essential & Sustaining, and Complexity & Challenge. The most frequent metaphors included water, map, and sun, signalling an overall optimistic and functional view of the curriculum. While most metaphors framed the curriculum positively—as an indispensable guide or life‑support system—some acknowledged its intricacy and the effort required to navigate it. Findings suggest that optimism may stem from limited first‑hand experience with curriculum implementation, contrasting with practising teachers who often regard curriculum change as problematic. The implications of this study for teacher education programs include the need to foster critical and practical curriculum literacy from the start of training. In addition, by mapping how pre-service science teachers in Indonesia structure their curriculum, this study provides teacher education programs with a concrete reference point to prepare them for the tumultuous curriculum changes they will face as professional teachers.
Meningkatkan Kompetensi Shadow Teacher: Kunci Keberhasilan Pendidikan Inklusi Anak Usia Dini Fariza Ika Cahyani; Imron Arifin; Sri Wahyuni
Didaktika: Jurnal Kependidikan Vol. 14 No. 2 Mei (2025): Didaktika Jurnal Kependidikan
Publisher : South Sulawesi Education Development (SSED)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58230/27454312.2155

Abstract

Pendidikan inklusi memberikan kesempatan yang setara bagi semua anak, termasuk anak berkebutuhan khusus, untuk memperoleh pendidikan berkualitas. Artikel ini membahas kompetensi yang harus dimiliki oleh guru pendamping khusus (shadow teacher) dalam implementasi pendidikan inklusi pada anak usia dini. Shadow teacher berperan penting dalam mendukung anak berkebutuhan khusus agar dapat belajar bersama di lingkungan inklusif dengan memberikan bimbingan akademik dan sosial yang dibutuhkan. Penelitian ini menggunakan metode systematic literature review (SLR) dengan meninjau berbagai artikel yang diterbitkan pada tahun 2020–2024. Hasil analisis menunjukkan bahwa kompetensi utama yang harus dimiliki shadow teacher mencakup kompetensi pedagogik, profesional, kepribadian, dan sosial. Selain itu, pelatihan dan bimbingan teknis bagi shadow teacher terbukti dapat meningkatkan efektivitas peran mereka. Studi ini menyoroti pentingnya pelatihan berkelanjutan untuk meningkatkan kualitas pendidikan inklusi bagi anak usia dini.
Persepsi Guru Bahasa Indonesia dan Siswa terhadap Pembelajaran Berdiferensiasi Putri Endah Pratiwi; Sudiati; Maman Suryaman
Didaktika: Jurnal Kependidikan Vol. 14 No. 2 Mei (2025): Didaktika Jurnal Kependidikan
Publisher : South Sulawesi Education Development (SSED)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58230/27454312.2162

Abstract

Urgensi dari penerapan pembelajaran berdiferensiasi adalah keragaman kelas dan keharusan guru untuk menyajikan pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan siswa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persepsi guru dan siswa se-Kabupaten Belitung Timur terhadap pembelajaran berdiferensiasi. Data diperoleh melalui angket yang disebar kepada guru dan siswa. Melalui metode deskriptif kualitatif, olah data dilakukan dengan statistik deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa guru dan siswa se-Kabupaten Belitung Timur memiliki persepsi yang positif terhadap pembelajaran berdiferensiasi. Namun, masih perlu optimalisasi guna memastikan peserta didik memperoleh pembelajaran sesuai kebutuhannya, khususnya pada mata pelajaran Bahasa Indonesia.
Kontribusi Supervisi Akademik dan Kinerja Guru Terhadap Mutu Sekolah Dasar Negeri Lia Wahyu Puspita Sari; Ngurah Ayu Nyoman Murniati; I Made Sudana
Didaktika: Jurnal Kependidikan Vol. 14 No. 2 Mei (2025): Didaktika Jurnal Kependidikan
Publisher : South Sulawesi Education Development (SSED)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58230/27454312.2173

Abstract

Kenyataan yang menunjukkan bahwa mutu sekolah masih rendah. Supervise akademik kepala sekolah yang belum dilaksanakan dengan baik dapat mempengaruhi mutu sekolah. Kinerja guru yang belum baik juga dapat mempengaruhi mutu sekolah sehingga tidak tercapaianya tujuan pendidikan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui besarnya pengaruh supervisi akademik dan kinerja guru terhadap mutu sekolah dasar negeri di Kecamatan Sumowono Kabupaten Semarang. Populasi penelitian ini adalah semua guru sekolah dasar negeri di Kecamatan Sumowono Kabupaten Semarang yang berjumlah 202 guru. Sampel yang digunakan adala 134 guru yang ditentukan menggunakan tekhnik proporsional random sampling. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain penelitian expost facto. Hasil Penelitian ini adalah sebagai adalah terdapat pengaruh yang signifikan supervisi akademik terhadap mutu sekolah yang dinyatakan dalam persamaan Ŷ= 45,587 + 0,863X1 dengan kontribusi 0,725= 72,5%. Kinerja guru berpengaruh terhadap mutu sekolah yang dinyatakan dalam persamaan Ŷ= 57.111 + 0,644X2 dengan besaran kontribusi 0,622 = 62,2%. Supervise akademik bersama kinerja guru memberikan pengaruh terhadap mutu sekolah yang dinyatakan dalam persamaan dengan persamaan Y= 22,493 + 0,585 X1 + 0,247 X2 dengan kontribusi sebesar 0,802 atau 80,2 %. 19,8% dipengaruhi faktor lain.
Evaluasi Model CIPP terhadap Pendidikan Karakter dalam Program Inklusi di Taman Kanak-Kanak Islam Nur Apriyani; Muhammad Nur Akbar Rasyid; Sitti Mania; Mahyuddin Mahyuddin
Didaktika: Jurnal Kependidikan Vol. 14 No. 2 Mei (2025): Didaktika Jurnal Kependidikan
Publisher : South Sulawesi Education Development (SSED)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58230/27454312.2174

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi efektivitas pendidikan karakter dalam program inklusi di TK Islam Athirah 2 Makassar dengan menggunakan model evaluasi CIPP (Context, Input, Process, Product). Metode yang digunakan dalam penelitian ini meliputi wawancara, observasi, dan analisis dokumen untuk mengumpulkan data yang relevan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa TK Islam Athirah 2 Makassar telah berhasil mengintegrasikan pendidikan karakter dalam kurikulum mereka, meskipun masih terdapat tantangan dalam pelaksanaan di lapangan. Evaluasi menunjukkan adanya komitmen sekolah dalam menerapkan program inklusi, dukungan orang tua yang signifikan, serta perlunya pelatihan lebih lanjut bagi guru untuk meningkatkan kualitas pengajaran. Hasil evaluasi juga menunjukkan dampak positif terhadap perkembangan sosial dan emosional peserta didik, serta interaksi antar teman yang meningkat. Penelitian ini memberikan rekomendasi untuk pengembangan pendidikan karakter yang lebih efektif dalam konteks inklusi, dengan harapan dapat menciptakan generasi yang tidak hanya cerdas secara akademis tetapi juga berkarakter baik.
Canva as a Creative Digital Learning Media for English Learning: A Student Perception Study Fathin Amalina Savitri; Devinta Puspita Ratri
Didaktika: Jurnal Kependidikan Vol. 14 No. 2 Mei (2025): Didaktika Jurnal Kependidikan
Publisher : South Sulawesi Education Development (SSED)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58230/27454312.2184

Abstract

This study investigates students’ perceptions of using Canva as a digital learning tool in English classes. The objective is to explore Canvas impact on students' motivation, interest, efficacy, challenges, and preferences. A quantitative method was employed by distributing questionnaires to 100 10th-grade students at an Islamic high school in East Java, Indonesia. The findings reveal that most students hold positive perceptions of Canva, particularly in enhancing their motivation and engagement in learning. Canvas visual and interactive features also support students' understanding and boost their confidence in learning English. Nevertheless, some challenges, such as limited technology access, were reported. These results suggest that Canva can be an effective tool for fostering student engagement and developing independent learning habits. The study highlights the importance of integrating digital tools like Canva into English instruction to create more meaningful and engaging learning experiences.

Page 99 of 109 | Total Record : 1090