cover
Contact Name
Agus Riyanto
Contact Email
aagusriyanto105@gmail.com
Phone
+6281227115446
Journal Mail Official
stikesbh03@gmail.com
Editorial Address
STIKES Bhakti Husada Bengkulu Jl. Kinibalu 8 RT. 012 RW. 002 Kebun Tebeng, Ratu Agung Bengkulu 38227 Telp./Fax. 0736-23422, Website : stikesbhaktihusada.ac.id
Location
Kota bengkulu,
Bengkulu
INDONESIA
Mitra Raflesia (Journal of Health Science)
Core Subject : Health,
MITRA RAFLESSIA Journal of Health Science is an international, open access, peer reviewed and evidence-based scientific journal published by STIKES BAKTI HUSADA BENGKULU. The Journals mission is to promote excellence in nursing and a range of disciplines and specialties of allied health professions. It welcomes submissions from international academic and health professionals community. The Journal publishes evidence-based articles with solid and sound methodology, clinical application, description of best clinical practices, and discussion of relevant professional issues or perspectives. Articles can be submitted in the form of research articles, reviews, case reports, and letters to the editor or commentaries. The Journals priorities are papers in the fields of nursing, physical therapy, medical laboratory science, environmental health, and medical imaging and radiologic technologies. Relevant articles from other disciplines of allied health professions may be considered for publication. This journal is indexed or abstracted by Google Scholar
Articles 185 Documents
FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN ANAK BALITA STUNTING PADA KELUARGA NELAYAN DI WILAYAH KECAMATAN TELUK SEGARA KOTA BENGKULU Rizal, Ahmad; Haya, Miratul; Maigoda, Tonny Cortis
Mitra Raflesia (Journal of Health Science) Vol 14, No 1 (2022)
Publisher : LPPM STIKES BHAKTI HUSADA BENGKULU

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51712/mitraraflesia.v14i1.227

Abstract

ABSTRAKPendahuluan : Masalah gizi buruk disebabkan oleh rendahnya konsumsi kalori dan protein yang terkandung dalam makanan sehari-hari, serta disebabkan oleh penyakit tertentu. Efek konsumsi pangan Status gizi. Status gizi baik atau status gizi optimal. Balita pada keluarga miskin rentan mengalami gizi buruk karena pola makan dan jumlah yang tidak mencukupi kebutuhan gizinya. Stunting merupakan defisiensi jangka panjang yang bahkan dapat terjadi sejak anak masih dalam kandungan. Stunting merupakan indikator gizi buruk kronis yang menggambarkan riwayat gizi anak yang panjang. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis faktor yang berhubungan dengan stunting pada anak pada keluarga nelayan di wilayah kerja kecamatan teluk segara kota bengkulu tahun 2018.Metode : Penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif dengan desain cross sectional, teknik pengambilan sampel dengan analisis data purposive sampling secara univariat dan bivariat dengan uji korelasi.Hasil : Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara asupan energi dengan stunting balita. Hal ini ditunjukkan dengan P value 0,031 (<0,05) dan ada hubungan yang signifikan antara asupan protein dengan balita stunting dengan P value 0,048 (<0,05) dan tidak ada hubungan antara berat badan lahir, inisiasi menyusu dini dan pemberian ASI eksklusif dengan balita stunting. keluarga nelayan. Berdasarkan hasil uji korelasi pearson diperoleh hasil hubungan bermakna dan menunjukkan nilai r yang dihasilkan – 0,395 dan – 0,364 dengan pola negatif. Hal ini menunjukkan hubungan dengan korelasi yang rendah.Kesimpulan : Agar hasil penelitian ini dapat dijadikan informasi bagi puskesmas untuk perencanaan program dalam mengatasi masalah stunting.Kata Kunci : Energi, Protein, BBL, IMD, ASI Eksklusif dan Stunting ABSTRACTIntroduction  : The problem of malnutrition is caused by the low comsumption of calories and proteins  contained in daily food, and caused by certain deseases. Food comsumption effects Nutritional status. Good Nutritonal status  or optimal nutritional status. Children under five in poor families are prone to malnutrion due to their diet and quantity that do not fulfill their nutritional needs. Stunting is a long-lasting deficiency that can even occur since a child is still in the womb. Stunting is an indicator of chronic malnutrition that describes a long history of childhood nutrition. The purpose of this study was to analyze factor related to stunting children in fishing families in the work area of teluk segara subdistrict, Bengkulu city in 2018.Methods : This study uses quantitative with cross sectional design, sampling tecniques with purposive sampling data analysis by univariate and bivariate by correlation test.Results : The result showed that there was a significant relationship between energy intake and stunting toddlers. This is indicated by P value  0.031 (<0.05) and there is a significant relationship between protein intake and stunting toddlers with P value 0.048 (<0.05) and there is no relationship between birth weight, initiation of early breastfeeding and exclusive breastfeeding with toddlers stunting family of fisherman. Based on the result of the pearson correlation test the result of the relationships were meaningful and showed the value of r produced – 0.395 and  – 0.364 with a negative pattern. This shows a relationship with a low correlation.Conclusion : So that the results of this study can be used as information for puskesmas for program planning in overcoming stunting problems. Keywords : Energy,Protein,BBL,IMD,Exlusive Breastfeeding and Stunting
HUBUNGAN MOTIVASI PETUGAS DENGAN PENCAPAIAN CASE DETECTION RATE (CDR) PADA PROGRAM TB PARU PUSKESMAS DI KOTA LUBUK LINGGAU Patriansyah Juni Edi; Miky Kurnia Fitrizah; Novega Novega
Mitra Raflesia (Journal of Health Science) Vol 14, No 2 (2022)
Publisher : LPPM STIKES BHAKTI HUSADA BENGKULU

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51712/mitraraflesia.v14i2.219

Abstract

ABSTRAK Latar Belakang : CDR TB Paru di Sumatera Selatan dari tahun ke tahun meningkat tapi pencapaiannya belum mencapai target yang diinginkan. Rendahnya pencapaiannya yang belum mencapai target dikarenakan kepatuhan dan keterampilan petugas yang masih rendah (motivasi petugas masih rendah), kurang meratanya keterampilan tenaga laboratorium di setiap UPK, mutasi petugas dan tugas rangkap, kurangnya alat penunjang kegiatan program, keterbatasan dana dan belum optimalnya pemberdayaan mitra kerja serta belum seluruhnya Rumah Sakit dan DPS melaksanakan strategi DOTS. Masalah dalam penelitian ini adalah belum tercapainya Case Detection Rate (CDR) pada program TB Paru Puskesmas di Kota Lubuk LinggauMetode : Desain penelitian ini menggunakan metode survey analitik dengan pendekatan Cross sectional. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 30 orang. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 30 orang menggunakan tehnik total sampling. Data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. Analisis yang digunakan adalah analisis univariat dan analisis bivariat, uji statistik yang digunakan uji chi square. Hasil : Hasil analisis univariat didapatkan responden sebagian besar (53,3%) memiliki motivasi kurang baik dan Case Detection Rate (CDR) sebagian besar (60,0%) belum tercapai. Hasil analisis bivariat, didapatkan nilai p value adalah 0,009.Simpulan : Disimpulkan bahwa ada hubungan motivasi petugas dengan pencapaian Case Detection Rate (CDR) pada program TB Paru Puskesmas Di Kota Lubuk Linggau. Diharapkan dari hasil penelitian ini agar Dinas Kesehatan dan Petugas Program TB mengupayakan peningkatan kegiatan supervisi secara rutin melalui pembinaan, bimbingan dan pengawasan dalam memonitoring dan mengevaluasi hasil kinerja petugas TB puskesmas.Kata Kunci  :   Motivasi Petugas, Case Detection Rate (CDR), TB Paru ABSTRACTBackground : The CDR for pulmonary TB in South Sumatra has increased from year to year but the achievement has not yet reached the desired target. The low level of achievement that has not reached the target is due to low compliance and staff skills (low employee motivation), the uneven distribution of skills of laboratory personnel in each UPK, mutation of officers and dual assignments, lack of supporting tools for program activities, limited funds and not optimal empowerment of partners. and not all hospitals and DPS have implemented the DOTS strategy. The problem in this study is that the Case Detection Rate (CDR) has not been achieved in the Pulmonary TB program at the Puskesmas in Lubuk Linggau CityMethods :The design of this study used an analytical survey method with a cross sectional approach. The population in this study amounted to 30 people. The sample in this study amounted to 30 people using total sampling technique. The data used are primary data and secondary data. The analysis used is univariate analysis and bivariate analysis, statistical test used chi square test. Result : The results of univariate analysis showed that most of the respondents (53.3%) had poor motivation and most of the Case Detection Rate (CDR) (60,0%) had not been achieved. The results of bivariate analysis, obtained p value is 0.009.Conclusion : It was concluded that there was a relationship between the motivation of officers and the achievement of the Case Detection Rate (CDR) in the Pulmonary TB program at the Puskesmas in Lubuk Linggau City. It is expected from the results of this study that the Health Office and TB Program Officers seek to increase routine supervision activities through coaching, guidance and supervision in monitoring and evaluating the performance results of TB health workers.Keywords: Officer Motivation, Case Detection Rate (CDR), Pulmonary TB
IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PELAYANAN KESEHATAN MASYARAKAT MISKIN DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN SIMALUNGUN Dewi Agustina; Deliana S Deliana S; Kalifah Fitria Lubis; Namira Mutiara Nasution; Resvi Lestari; Sindi Julfa Saphira
Mitra Raflesia (Journal of Health Science) Vol 14, No 2 (2022)
Publisher : LPPM STIKES BHAKTI HUSADA BENGKULU

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51712/mitraraflesia.v14i2.206

Abstract

ABSTRAK Latar Belakang : Pelayanan kesehatan mempunyai peranan penting dalam menjawab kebutuhan masyarakat dibidang kesehatan. Pelayanan kesehatan yang memadai merupakan hak bagi seluruh masyarakat, tak terkecuali bagi masyarakat miskin. Rendahnya mutu pelayanan publik yang diberikan oleh aparatur menjadi citra buruk pemerintah khusus pelayanan kesehatan.Metode : Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adaah metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Penelitian ini dilkukan di daerah daerah kabupten simalungun, teptnya di RSUD dr Djasamen Saragih melalu pemantauan di internet.Hasil :Hasil dari penelitian ini adalah sasaran utama dalm peningkatan pelayanan kesehatan terhadap seluruh masyarakat, terkhusus masyarakat miskin untuk mendapatkan jaminan kesehatan yang layak.Simpulan :Pelayanan di rumah sakit dr Djasamen Saragih sudah sangat baik, termasuk petugas kesehatan yang ramah dan sopan serta berlaku adil sama semua pasien, dengan dibuktikannya pasien yang sudah akrab dengan para petugas.Kata kunci : Pelayanan Kesehatan, Masyarakat Miskin, dan Rumah Sakit ABSTRACT Background :Health services have an important role in responding to the needs of the community in the health sector. Health services that adequacy is a right for all people, including the poor. The low quality of public services provided by the apparatus is a bad image for the government, especially for health services.Methods : The type of research used in this research is descriptive method with a qualitative approach. This research was carried out in the Simalungun Regency area, specifically at the RSUD dr Djasamen Saragih through monitoring on the internet. Results : The results of this study are the main target in improving health services for the entire community, especially the poor to get proper health insurance. Conclusion : The services at the dr Djasamen Saragih hospital have been very good, including the health workers who are friendly and polite and treat all patients fairly, with the evidence that the patients are already familiar with the officers.Keywords : Health Services, Poor Society, And Hospital
KONFIRMASI EMPAT FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP SIBLING RIVALRYPADA BALITA Taufianie Taufianie Rossita; Syami Yulianti; Yesi Putri
Mitra Raflesia (Journal of Health Science) Vol 15, No 1 (2023)
Publisher : LPPM STIKES BHAKTI HUSADA BENGKULU

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51712/mitraraflesia.v15i1.163

Abstract

Sibling rivalrydapat merusak kualitas persaudaraan dan menyebabkan perilaku agresif yang  membahayakan anak, membuat anak menjadi rendah diri, memaki, cedera, menganggap saudaranya sebagai lawan, bahkan menyebabkan kematian. Tujuan penelitian mengetahui, pola asuh, faktor sosial dan kecerdasan emosi terhadap sibling rivalry  Balita di Kelurahan Abadijaya. Desain penelitian menggunakan cross sectional. Populasi penelitian seluruh ibu yang memiliki anak lebih dari satu  balitasibling rivalry sebanyak 80 orang. Metode analisis menggunakan Struktural Equation Modelling. Hasil penelitian menunjukkan variabel sibling rivalry balita dipengaruhi pola asuh 18,2%, faktor sosial 26,8%, kecerdasan emosi 27,7%. Sedangkan pengaruh langsung faktor sosial terhadap kecerdasan emosi 33,4%, pola asuh terhadap faktor sosial 31,8%, lingkungan keluarga terhadap pola asuh 74,7%, pola asuh terhadap kecerdasan emosi 28%. Hasil penelitian ini dapat ditarik kesimpulan bahwa kecerdasan emosi yang paling mempengaruhi sibling rivalry pada Balita, dikarenakan fokusnya memahami, mengenali, merasakan, mengelola dan memimpin perasaan sendiri dan orang lain dalam kehidupan pribadi dan sosial. Hasil penelitian ini,  menyarankan orang tua memberikan semangat baru pada kegiatan, yang diberikan atas prestasi anak, berupa pemberian pujian dan penghargaan.
HUBUNGAN KEPATUHAN MINUM OBAT ARV DENGAN KUALITAS HIDUP ORANG DENGAN HIV/AIDS DI RUMAH SAKIT PENYAKIT INFEKSI PROF DR SULIANTI SAROSO Nimas Ayu Lestari Nurjanah; Lezi Yovita Sari; Indra Iswari
Mitra Raflesia (Journal of Health Science) Vol 15, No 1 (2023)
Publisher : LPPM STIKES BHAKTI HUSADA BENGKULU

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51712/mitraraflesia.v15i1.235

Abstract

ABSTRAKLatar Belakang : Infeksi HIV pada tubuh bertindak sebagai stresor yang akan menimbulkan permasalahan bagi individu yang terinfeksi di ataranya masalah fisik, psikologis dan psikososialnya. Permasalahan fisik terkait dengan perjalanan penyakit dan komplikasi sistem saraf pusat, mulai dari munculnya gejala penyakit, turunnya sistem kekebalan tubuh.  Masalah psikosial dan psikologis yang dialami oleh penderita HIV diantaranya adalah munculnya stigma dan diskriminasi baik didalam keluarga maupun di masyarakatMetode : Penelitian  ini menggunakan desain cross sectional, teknik  pengambilan sample menggunakan cara consecutive sampling dengan jumlah sample sebanyak 420 orang. Analisis  bivariat  menggunakan chi-Square                      Hasil : Sebagian responden memiliki kualitas hidup yang tinggi yaitu sebanyak 264 orang (62,9%). Rata-rata skor kualitas hidup ODHA adalah 84,9. Nilai skor minimal-maksimal adalah 55-105 dan nilai 95% CI for mean adalah 84,33-85,64. sebagian responden patuh dalam meninum ARV yaitu sebanyak 343 orang (81,7%). kepatuhan minum ARV memiliki hubungan yang bermakna dengan kualitas hidup dimana nilai p 0,000 yaitu <0,05 dengan OR 4,140 yang artinya ODHA yang patuh dalam meminum ARV akan memiliki kualitas hidup yang tinggi sebesar 4 kali dibandingkan dengan ODHA yang tidak patuh dalam meminum ARV.Simpulan : Orang dengan HIV/AIDS (ODHA) yang mempunyai kualitas hidup tinggi sebanyak 62,9% dan ODHA yang mempunyai kualitas hidup rendah sebanyak 37,1%. Terdapat hubungan yang bermakna antara kepatuhan minum Arv dengan Kualitas hidup ODHA.Kata Kunci :  Kepatuhan, ARV, ODHA ABSTRACTBackground : HIV infection in the body act as stressors that will cause problems for individuals infected among physical, psychological and psychosocial. Physical problems related to the course of the disease and complications of the central nervous system, starting from the symptoms appearance of the disease, the decline of the immune system. Psychosocial and psychological problems experienced by HIV sufferers include the emergence of stigma and discrimination within the family and in societyMethods : This study used a cross sectional design, the sampling technique used consecutive sampling method with a total sample of 420 people. Bivariate analysis used chi-squareResults :  Some respondents have a high quality of life, namely as many as 264 people (62.9%). The average quality of life score for PLWHA is 84.9. The minimum-maximum score is 55-105 and the 95% CI for the mean is 84.33-85.64. some respondents were obedient in taking ARV, namely as many as 343 people (81.7%). adherence to taking ARV has a significant relationship with quality of life where the p-value is 0.000, which is <0.05 with OR 4.140, which means that PLWHA who are compliant in taking ARVs will have a high quality of life by 4 times compared to PLWHA who are not compliant in taking ARV.Conclusion : People with HIV/AIDS (PLWHA) who have a high quality of life are 62.9% and PLWHA who have a low quality of life are 37.1%. There is a significant relationship between adherence to drinking ARV and the quality of life.Keywords: Compliance, ARV, PLWHA
ANALISIS FAKTOR RISIKO KEPADATAN JENTIK DI DESA PANDANSARI KECAMATAN PONCOKUSUMO KABUPATEN MALANG Vira Tika; Rudy Joegijantoro; Septia Dwi Cahyani
Mitra Raflesia (Journal of Health Science) Vol 15, No 1 (2023)
Publisher : LPPM STIKES BHAKTI HUSADA BENGKULU

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51712/mitraraflesia.v15i1.166

Abstract

Latar Belakang : Demam berdarah dengue (DBD) adalah penyakit yang dibawa oleh virus dengue. Penyakit ini menyebar dari satu orang ke orang lain ketika nyamuk Aedes aegypti sp betina dengan virus dengue menggigit seseorang. Virus dengue adalah anggota dari genus flavivirus, yang termasuk serotipe Den-1 hingga Den-4. Demam berdarah dapat ditularkan melalui Nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus. Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh tingkat kepadatan jentik nyamuk Aedes aegypti terhadap kejadian demam berdarah di Kota Pandansari, Lokal Poncokusumo, Kabupaten Malang.Metode : Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi cross-sectional. Populasi penelitian ini adalah seluruh 1.520 rumah di Desa Pandansari. Pengambilan sampel dilakukan secara acak sederhana, yang meliputi 316 rumah dari tiga dusun: Krajan (192 rumah), Wonosari (69 rumah), dan Sukosari (55 rumah).Hasil : Berdasarkan kajian House Indeks (HI) di Desa Pandansari, Sebesaar (87,75 persen), Container indeks (CI) (54,79 persen), Bretue indeks (BI) (101,2 persen), dan ABJ (14,2 persen). Selain itu, hasil uji statistik berbasis regresi logistik menunjukkan bahwa terdapat korelasi antara prevalensi DBD dengan tingkat kepadatan jentik, namun tidak signifikan secara statistik. Kepadatan jentik Aedes Aegypti berpengaruh sebesar 17,6%, dan faktor lainnya memberikan pengaruh sebesar 82,4 persen.Simpulan : warga Desa Pandansari Kecamatan Poncokusumo dihimbau untuk menutup tempat penampungan air dan menjaga kebersihan bak mandi dengan cara mengurasnya minimal seminggu sekali. Ini akan mencegah nyamuk bertelur di penampungan air. Keywords: Tingkat Kepadatan Jentik Aedes Aegypti, Kejadian  Demam Berdarah Dengue (Dbd), Aedes Aegypti
PEMODELAN FAKTOR RESIKO KEJADIAN TUBERKULOSIS PARU DI PROVINSI RIAU Eliza Fitria; Ratna Juwita; Betty Nia Rullen; Yeffi Masnarivan
Mitra Raflesia (Journal of Health Science) Vol 15, No 1 (2023)
Publisher : LPPM STIKES BHAKTI HUSADA BENGKULU

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51712/mitraraflesia.v15i1.179

Abstract

Latar Belakang : Mycobacterium tuberculosis adalah bakteri penyebab dari salah satu penyakit infeksi menular yaitu Tuberkulosis paru, dimana bakteri ini bisa menyerang organ tubuh walaupun paling sering bermanifestasi di paru-paru. Berdasarkan Global Tuberculosis Report tahun 2017 menunjukkan angka insidensi TB Paru  yaitu 319 per 100.000 penduduk  dengan angka kematian akibat TB Paru BTA positif yaitu 40 per 100.000 penduduk dan menjadi salah satu dari 10 penyebab kematian tertinggi di dunia dengan total kematian akibat TB Paru BTA Positif sebanyak 1,3 juta pasien.Metode : Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif dengan disain studi ekologi berdasarkan waktu dan tempat yang bersifat observasional deskriptif. Penelitian ini menggunakan analisis data sekunder tahun 2017-2020 yang dikumpulkan dari Dinas Kesehatan Provinsi Riau dan Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Riau. Penelitian ini dilakukan di Provinsi Riau pada bulan Maret - Mei tahun 2022. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh jumlah kasus TB Paru yang terdistribusi di Provinsi Riau tiap tahunnya yaitu pada tahun 2017-2020. Semua populasi dalam penelitian ini dijadikan subjek penelitian atau sampel dengan teknik total sampling. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari enam variabel atau atribut, sebagai berikut: Kejadian Kasus TB Paru, kepadatan penduduk, tempat pengelolaan makanan yang memenuhi syarat kesehatan, cakupan posyandu aktif, cakupan imunisasi BCG, dan penduduk miskin. Data dianalisis secara bivariat dengan menggunakan uji korelasi dan secara multivariat menggunakan uji regresi linear berganda.Hasil : Hasil uji statistik didapatkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara kepadatan penduduk dengan kejadian TB Paru di Provinsi Riau tahun 2017-2020 dengan p-value < 0.05 (sebesar 0,003 pada tahun 2020 dan 0,000 pada tahun 2017-2019). Tahun 2017-2020 menunjukkan kategori hubungan yang sangat kuat (0.76 – 1.00) antara kepadatan penduduk dengan kejadian TB. Tidak ada hubungan yang signifikan antara TPM dengan kejadian TB Paru di Provinsi Riau tahun 2017-2020 dengan p-value > 0.05. Hasil korelasi faktor TPM dengan kejadian TB Paru di Provinsi Riau tahun 2017-2018 menunjukkan hubungan lemah dan berpola negatif. Tidak ada hubungan yang signifikan antara posyandu aktif dengan kejadian TB Paru di Provinsi Riau tahun 2017-2020 dengan p-value > 0.05. Hasil korelasi faktor posyandu aktif dengan kejadian TB Paru di Provinsi Riau tahun 2017-2020 menunjukkan hubungan sedang dan berpola negatif. Hasil uji statistik didapatkan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara imunisasi BCG dengan kejadian TB Paru di Provinsi Riau tahun 2017-2020 dengan p-value > 0.05, pada tahun 2017, 2018 dan 2020 menunjukkan kategori hubungan yang sedang (0.26 – 0.50), sedangkan tahun 2019 menunjukkan kategori hubungan yang kuat (0.56 – 0.75). Tidak ada hubungan yang signifikan antara penduduk miskin dengan kejadian TB Paru di Provinsi Riau tahun 2017-2020 dengan p-value > 0.05. Hasil korelasi faktor penduduk miskin dengan kejadian TB Paru di Provinsi Riau tahun 2017-2020 menunjukkan hubungan lemah dan berpola negatif. Variabel yang paling besar pengaruhnya terhadap jumlah kasus TB adalah kepadatan penduduk.Simpulan : Kepadatan penduduk merupakan variabel yang paling dominan berhubungan dengan  kejadian TB Paru di Provinsi Riau tahun 2017-2020.
PEMETAAN KASUS TUBERKULOSIS DI KABUPATEN SAMOSIR TAHUN 2019 – 2020 Vierto Irennius Girsang; Mercy Grace Simbolon; Elsarika Damanik; Ivan Elisabeth Purba
Mitra Raflesia (Journal of Health Science) Vol 15, No 1 (2023)
Publisher : LPPM STIKES BHAKTI HUSADA BENGKULU

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51712/mitraraflesia.v15i1.203

Abstract

Background :Mycobacterium tuberculosis is a bacterium that causes the infectious disease Tuberculosis (TB). As of 3 february 2020, the number of tuberkulosis cases in Indonesia increased from year to year by 526,977 cases with a CNR of 197 / 100.000 population, where in 2018 there were 511,873 cases with a CNR of 193 / 100.000 popuation. The purpose of this study was to determine the spread of tuberculosis cases in Samosir Regency in 2019 and 2020. Methods : The research design used is ecology using secondary data. What can be used is aggregate data with data analysis using the help of Quantum GIS software.Results : The distribution of high cases of tuberculosis by sub-district in Samosir Regency in 2019 has three sub-districts while in 2020 there are two sub-districts. The distribution of high cases of tuberculosis based on population density in Samosir Regency in 2019 was in two sub-districts and in 2020 in three sub-districts.Conclusion : Based on the results of mapping tuberculosis cases in Samosir Regency, it was found that all districts had tuberculosis cases. The distribution of sufferers in the form of red color accumulates in Pangururan District followed by Simanindo District. In terms of population density, the 3 areas with the highest number of red cases are those with a fairly high density, namely Pangururan District, Sitiotio District and Harian District.Keywords :Tuberculosis, Mapping, Samosir.
PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN MENGGUNAKAN AUDIO VISUAL TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN PASANGAN USIA SUBUR (PUS) TENTANG METODE KONTRASEPSI JANGKA PANJANG (MKJP) DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KUALA LEMPUING KOTA BENGKULU Rifda Neni; Neni Triana; Suhita Tri Oklaini
Mitra Raflesia (Journal of Health Science) Vol 15, No 1 (2023)
Publisher : LPPM STIKES BHAKTI HUSADA BENGKULU

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51712/mitraraflesia.v15i1.199

Abstract

Latar Belakang : Pendidikan Kesehatan menggunakan Audiovisual merupakan suatu upaya atau kegiatan untuk menciptakan prilaku masyarakat yang kondusif untuk kesehatan melalui media perantara atau penggunaan materi dan penyerapannya melalui pandangan dan pendengaran sehingga membangun kondisi yang dapat membuat masyarakat mampu memperoleh penegtahuan, ketrampilan atau sikap. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari Pengaruh Pendidikan Kesehatan Menggunakan Audio Visual Terhadap Tingkat Pengetahuan Pasangan Usia Subur (PUS) Tentang Metode Kontrasepsi Jangka Panjang Di Wilayah Puskesmas Kuala Lempuing.Metode : Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif dengan pendekatan Quasi ekperimen. Desain digunakan dalam penelitian ini adalah pre eksperimen   (one group pre and post design). Populasi pada penelitian ini adalah jumlah Pasangan Usia Subur yang menggunakan KB non Metode Kontrasepsi Jangka Panjang dari bulan Januari-Juni tahun 2022 yaitu sebanyak 179 orang. Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini dengan menggunakan teknik Purposive Sampling. Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan data primer yang diperoleh dari hasil pembagian kuesioner kepada responden di wilayah kerja Puskesmas Kuala Lempuing Kota Bengkulu. Hasil : Berdasarkan hasil uji bivariat menggunakan Wilcoxon diperoleh nilai yang signifikan (2-tailed) sebesar 0.000. Hal ini menandakan bahwa nilai tersebut < 0.005, yang berarti ada pengaruh pendidikan kesehatan menggunakan audiovisual terhadap tingkat pengetahuan PUS tentang MKJP.Kesimpulan : Terdapat pengaruh pendidikan kesehatan menggunakan audio visual terhadap tingkat pengetahuan Pasangan Usia Subur (PUS) tentang Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP) di wilayah kerja Puskesmas Kuala LempuingKata kunci : Pendidikan Kesehatan, Audio Visual, Pengetahuan
HUBUNGAN PENERAPAN PROTOKOL KESEHATAN DI POLI KIA DENGAN KEAKTIFAN IBU MEMERIKSAKAN KEHAMILAN DI PUSKESMAS HELVETIA MEDAN Surya Anita; Friska Sitorus; Dewi Bancin
Mitra Raflesia (Journal of Health Science) Vol 15, No 1 (2023)
Publisher : LPPM STIKES BHAKTI HUSADA BENGKULU

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51712/mitraraflesia.v15i1.209

Abstract

Latar Belakang : Ibu hamil merupakan salah satu kelompok khusus yang rentan terkena virus Covid-19.Selama hamil terjadi penurunan kekebalan parsial, sehingga mengakibatkan ibu hamil lebih rentan terhadap infeksi virus. Infeksi Covid 19 begitu mengkhawatirkan terhadap ibu hamil. Namun sampai saat ini pengetahuan tentang infeksi Covid 19 dalam kehamilan masih terbatas, sehingga banyak ibu hamil yang memilih mengurangi kunjungan kehamilannya ke fasilitas kesehatan dikarenakan takut terpapar Covid 19 (Dwiki, 2020). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan penerapan protokol kesehatan di fasilitas pelayanan KIA dengan keaktifan ibu memeriksakan kehamilan di Puskesmas Helvetia MedanTahun 2022.Metode : Jenis penelitian ini bersifat deskriptif analitik dengan menggunakan data primer. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu hamil trimester III  yang berjumlah 136 orang dengan sampel menggunakan metode total sampling yaitu sebanyak 136 orang. Pengumpulan data menggunakan koesioner. Analisi data adalah univariat dan bivariat.Hasil : Analisis univariat diperoleh penerapan protocol kesehatan menunjukan bahwa dari 136 orag ibu hamil terdapat 62 orang yang kurang menerapkan protokol kesehatan, sedangkan yang tidak aktif kunjungan ulang selama kehamilan 85 orang atau 62,5%. Analisis uji chi square yang dilakukan diperoleh P Value (0,015)< a(0,05).Simpulan : Maka Ha diterima sehingga dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara penerapan protokol kesehatan dengan keaktifan ibu memeriksakan kehamilan di puskesmas helvetia medan

Page 9 of 19 | Total Record : 185