cover
Contact Name
Darmanto
Contact Email
bidpublikasi.lppmunsa@gmail.com
Phone
+6281997773334
Journal Mail Official
bidpublikasi.lppmunsa@gmail.com
Editorial Address
Gedung LPPM Lt. 2 Universitas Samawa Sumbawa Besar Jalan Bypass Sering, Unter Iwes
Location
Kab. sumbawa,
Nusa tenggara barat
INDONESIA
Jurnal Pengembangan Masyarakat Lokal
Published by Universitas Samawa
ISSN : 26556820     EISSN : 26556677     DOI : https://doi.org/10.58406/jpml
Artikel yang dimuat pada Jurnal Pengembangan Masyarakat Lokal (JPML) adalah hasil pengabdian kepada masyarakat yang meliputi: biologi, klimatologi, agronomi, ilmu tanah, arsitektur lanskap, proteksi tanaman, kedokteran hewan, gizi dan kesehatan masyarakat, keluarga dan konsumen, teknologi industri, teknologi pangan, keteknikan pertanian, peternakan, perikanan, kehutanan, konservasi, lingkungan, sosial-ekonomi, pendidikan, dan kewirausahaan.
Arjuna Subject : Umum - Umum
Articles 31 Documents
PENINGKATAN PENGETAHUAN MASYARAKAT DESA LABUHAN BAJO TENTANG STUNTING DAN GARAM BERYODIUM Dedi Syafikri; Dwi Mardhia; Fahmi Yahya; Nining Andriyani
Jurnal Pengembangan Masyarakat Lokal Vol. 2 No. 1 (2019): Jurnal Pengembangan Masyarakat Lokal
Publisher : LPPM Universitas Samawa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kecamatan Utan termasuk di zona merah (masalah berat) kasus stunting yaitu sebanyak 37,09 % lebih tinggi dari rata-rata nasional 29,6 %.. Salah satu desa di kecamatan tersebut yang memiliki angka kejadian stunting yang cukup tinggi adalah desa Labuhan Bajo. Stunting dapat disebabkan oleh beberapa faktor seperti kurangnya asupan garam beryodium. Masyarakat di desa Labuhan Bajo masih banyak yang belum mengkonsumsi garam beryodium dikarenakan pengetahuan dan kesadaran mereka yang masih rendah sehingga perlu adanya peningkatan pengetahuan tentang pentingnya mengkonsumsi garam beryodium. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan edukasi tentang stunting dan garam beryodium, pembagian garam beryodium serta pelatihan pengecekan kadar garam beryodium. Metode kegiatan yaitu penyuluhan dan pelatihan. Evaluasi terhadap keberhasilan program penyuluhan dan pelatihan dilakukan melalui pre test dan post test untuk menilai pemahaman masyrakat terhadap materi yang diberikan. Hasil penyuluhan dan pelatihan menunjukkan Adanya peningkatan pemahaman masyarakat dari 54 % menjadi 96 %. Berdasarkan hasil ini diharapkan kesadaran masyarakat untuk mengkonsumsi garam beryodium semakin tinggi dan berdampak pada pencegahan dan menurunnya angka kejadian stunting di desa labuhan Bajo.
PENINGKATAN KETERAMPILAN SANTRI PONPES AL-MUTHMAINNAH DALAM BUDIDAYA TERINTEGRASI LELE DAN LABU Firda Amelia; Yunita Safitri; Siti Khadijah; Dwi Mardhia
Jurnal Pengembangan Masyarakat Lokal Vol. 2 No. 1 (2019): Jurnal Pengembangan Masyarakat Lokal
Publisher : LPPM Universitas Samawa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Salah satu aktivitas di Pondok Pesantren Al-Muthmainnah yaitu penggunaan air untuk wudhu. Jumlah penggunaan air wudhu perhari di pesanteren ini adalah sebanyak ± 817,5 liter yang terbuang begitu saja dan mengisi kolam penampungan yang terletak di belakang pesanteren. Kolam air penampungan memiliki ketinggian 90 cm dan berwarna hijau yang menandakan kesuburan dan banyaknya produksi jumlah plankton. Berdasarkan potensi tersebut, maka kolam penampungan ini dapat dimanfaatkan sebagai media budidaya. Oleh karena itu, kegiatan pengabdian masyarakat ini dilakukan untuk memberikan transfer IPTEK kepada santri dalam memanfaatkan air sisa wudhu untuk kegiatan budidaya dan menumbuhkan jiwa enterprenuer di kalangan santri. Kegiatan budidaya yang akan diajarkan yaitu budidaya terintegrasi lele dan labu (Bu LeLa) mengingat prodi MSP sudah melakukan kegiatan budidaya ini sejak tahun 2016 dengan mendapat bantuan pendanaan melalui PKM-K dan pada tahun 2018 menjadi finaslis KBMI. Hasil yang sudah dicapai dari kegiatan ini yaitu (1) peningkatan pengetahuan dan keterampilan santri ponpes Al Muthmainnah, (2) termanfaatkannya air sisa wudhu, (3) video kegiatan, (4) publikasi koran dan media online, (5) buku panduan Bu LeLa, (6) terbentuknya kelompok Bu LeLa sebanyak 20 santri.
PEMBENTUKAN “MPOK DARTING” SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN MASYARAKAT LABUHAN BAJO DALAM MENGKONSUMSI GARAM BERYODIUM Khatimah; Fitri Asriyanti; Yulianti; Dwi Mardhia
Jurnal Pengembangan Masyarakat Lokal Vol. 2 No. 1 (2019): Jurnal Pengembangan Masyarakat Lokal
Publisher : LPPM Universitas Samawa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Berdasarkan data tim koordinasi penanggulangan GAKY bahwa hanya sebesar 23 % masyarakat di desa Labuhan Bajo yang mengkonsumsi garam beryodium. Rendahnya tingkat konsumsi garam beryodium dikarenakan kurangnya pengetahuan dan kesadaran masyarakat. Desa Labuhan Bajo juga termasuk kategori zona merah (masalah berat) kasus stunting (37,09 % angka kejadian stunting). Kejadian stunting salah satunya diakibatkan oleh konsumsi garam tidak beryodium. Sebagian besar masyarakat di Labuhan Bajo mengkonsumsi garam krosok, sehingga 2 dari 3 bayi lahir di Labuhan Bajo beresiko terkena GAKY khususnya stunting. Mengingat tingginya angka stunting di desa Labuhan Bajo, maka perlu dilakukan kegiatan penyuluhan, pembentukan kelompok dan pendampingan dalam meningkatkan kepedulian dan pengetahuan masyarakat untuk mengkonsumsi garam beryodium. Kelompok yang terbentuk disebut MPOK DARTING (Kelompok Sadar Stunting), akan menjadi agent penerus keberlanjutan program PKM ini sehingga cakupan masyarakatnya semakin luas dan semakin banyak masyarakat yang tahu dan sadar akan pentingnya mengkonsumsi garam beryodium. Hasil yang sudah dicapai yaitu (1) peningkatan pengetahuan dan kesadaran masyarakat tentang pentingnya mengkonsumsi garam beryodium dan stunting, (2) video kegiatan, (3) publikasi koran dan media online, (4) buku panduan Mpok Darting, (5) terbentuknya Mpok Darting, (6) terdistribusinya garam beryodium pada setiap kegiatan mpok darting.
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI IMPLEMENTASI SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT (STBM) DI DESA MUER PLAMPANG Purnama, Ady; Fitriyanto, Syarif; Edrial
Jurnal Pengembangan Masyarakat Lokal Vol. 2 No. 2 (2019): Jurnal Pengembangan Masyarakat Lokal
Publisher : LPPM Universitas Samawa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) merupakan salah satu pendekatan untuk perubahan perilaku higyene dan kesadaran melalui pemberdayaan masyarakat dengan metode pemicuan sebagai prinsip utama dan5 pilar pencapaian menuju sanitasi total. Melalui Yayasan Plan International Indonesia (YPII) yang bekerjasama dengan Pemerintah Kabupaten Sumbawa sejak bulan mei hingga juni 2019 telah membentuk tim kesehatan dan lingkungan di 32 desa atau kelurahan di 8 kecamatan di Kabupaten Sumbawa yakni; Alas Barat, Rhee, Batulanteh, Sumbawa, Moyo Hilir, Lopok, Lape dan Plampang. Tim ini melibatkan mahasiswa KKL-T Universitas Samawa khusus di desa Muer, Plampang yang nantinya menjadi ujung tombak dalam mengatasi persoalan sanitasi di desa Muer. Hasil pengabdian menunjukkan bahwa hasil verifikasi didapatkan 95% KK yang memiliki Jamban, dan dari proses verifikasi hanya 45% yang memenuhi atau layak disebut sebagai jamban sehat. Sedangkan untuk praktek cuci tangan pakai sabun dikeluarga hanya 55% KK yang memiliki sarana cuci tangan, dan hanya 25% yang memiliki sarana cuci tangan yang memang benar-benar mempraktekkan cuci tangan pakai sabun secara rutin. Implementasi program gerakan STBM tidak dapat terlepas dari adanya faktor pendukung dan faktor penghambat. Adapun faktor pendukungnya yaitu tersedianya sumber daya manusia, sanksi hukum dan partisipasi masyarakat. Sedangkan faktor penghambatnya yaitu sumber daya finansial dan sumber daya waktu.
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM PENANGGULANGAN AIR LIMBAH RUMAH TANGGA MELALUI PEMANFAATAN BIOPORI DI DESA LAPE Suleman; Ratu, Tursina
Jurnal Pengembangan Masyarakat Lokal Vol. 2 No. 2 (2019): Jurnal Pengembangan Masyarakat Lokal
Publisher : LPPM Universitas Samawa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Di Desa Lape, khususnya Dusun Lape Atas telah terjadi penurunan daerah resapan air limbah rumah tangga yang disebabkan karena tofografi yang rendah. Kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk memberikan penyuluhan dan pelatihan teknologi biopori di Dusun Lape Atas, Desa Lape, Kecamatan Lape, Kabupaten Sumbawa. Pembuatan lubang biopori berfungsi untuk meningkatkan daya serap air, mencegah banjir, meningkatkan kualitas air tanah, tempat pembuangan sampah organik, dan mengubah sampah organik menjadi kompos. Kegiatan pengabdian masyarakat ini dilaksanakan pada bulan September 2019 yang diikuti oleh warga Dusun Lape atas, ketua RT/RW se Desa Lape, serta dosen pendamping yang telah memiliki keahlian dibidang biopori. Dalam kegiatan termasuk pendampingan dan monitoring. Hasilnya warga mengerti tentang manfaat dan pentingnya pembuatan lubang resapan biopori, terdapat 20 titik yang telah berhasil dibuat, limbah air rumah tangga, banjir ataupun genangan yang kerpa terjadi pada musim hujan dapat teratasi, dihasilkan kompos yang dimanfaatkan untuk pupuk tanaman, dan banyak warga yang secara mandiri membuat biopori di halaman rumahnya.
PENDAMPINGAN TERHADAP PERUBAHAN PERILAKU DENGAN PENERAPAN 5 PILAR SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT DI DESA JOTANG KECAMATAN EMPANG Israjunna; Najimuddin, Didin; Ieke Wulan Ayu
Jurnal Pengembangan Masyarakat Lokal Vol. 2 No. 2 (2019): Jurnal Pengembangan Masyarakat Lokal
Publisher : LPPM Universitas Samawa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Praktek buang air besar sembarangan merupakan salah satu masalah sanitasi dan perilaku hidup yang tidak sehat. Tercatat sebanyak 42 KK yang masih melakukan praktik buang air besar sembarangan dari 618 jumlah KK. Permenkes No. 3 Tahun 2014 tentang Komunitas Berbasis Sanitasi Total (STBM) adalah pendekatan untuk mengubah perilaku higienis dan sanitasi melalui pemberdayaan masyarakat dengan cara melakukakan sosialisasi dan pemicuan. Tujuan dari program ini yaitu memberikan sosialisasi dan pendampingan penerepana 5 pilar sanitasi total terhadap masyarakat di Desa Jotang. Populasi dalam program ini adalah masyarakat Jotang yang masih melakukan praktik buang air besar sembarangan secara keseluruhan berdasarkan kriteria laki-laki dan perempuan. Hasil program menunjukkan bahwa ada peningkatan yang signifikan dalam pengetahuan, sikap dan praktik respon tentang perilaku buang air besar setelah diberikan sosialisasi dan kegiatan pendampingan.
PELATIHAN PENYUSUNAN INTRUMEN PENELITIAN SURVEI BAGI CALON GURU Sri Sugiarto; Riadi Suhendra; Adnan
Jurnal Pengembangan Masyarakat Lokal Vol. 2 No. 2 (2019): Jurnal Pengembangan Masyarakat Lokal
Publisher : LPPM Universitas Samawa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kemampuan peneliti menyusun desain instrumen penelitian yang baik dan berkualitas akan menjamin data yang berkualitas pula. Oleh karena itu, kegiatan pelatihan ini bertujuan untuk meningkat pengetahuan dan kemampuan calon guru menyusun dan menggunakan instrumen pengumpulan data dalam penelitian survei. Kegiatan ini dilaksanakan selama tiga hari pada bulan Spetember 2019. Yang menjadi sasaran kegitan pelatihan ini adalah mahasiswa atau calon guru. Metode kegiatan ini dilakukan dengan metode ToT dengan tahapan (1) penyampaian materi, diskusi, latihan pengambangan instrumen, unjuk kerja dan diskusi, uji coba instrumen dan evaluasi. Hasil dari kegiatan ini menjukkan hasil adanya pemahaman dan kemampuan yang baik dalam menyusun dan mempraktik menggunakan instrumen penelitian, namun ada beberapa cacatan yang perlu diperbaiki diantaranya (1) pertanyaan yang disusun masih banyak mengirig pada jawaban tertentu, (2) masih terdapat pertanyaan yang ambigu, (3) masih ada pertanyaan yang menggunaakan akronim yang tidak lazim. Begitu juga halnya dengan hasil evaluasi praktik uji coba instrumen, terdapat beberapa catatan yang perlu diperbaiki diantaranya, (1) peserta masih terlalu kaku pada saat memulai penyampaian pendahuluan, (2) beberapa peserta lupa menyampaiakan pendahuluan, (3) peserta masih terlalu kaku saat melakukan wawancara, (4) beberapa peserta lupa melengkapi alat atau kebutuhan dalam melakukakan wawancara.
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT PESISIR DESA LABUHAN KURIS UNTUK MENINGKATKAN CURIOSITY DAN MINAT BACA MELALUI MODEL KAMPUNG LITERASI SAINS Ratu, Tursina; Nurhairunnisah; Musahrain; Syafruddin; Rini Qurratul Aini
Jurnal Pengembangan Masyarakat Lokal Vol. 2 No. 2 (2019): Jurnal Pengembangan Masyarakat Lokal
Publisher : LPPM Universitas Samawa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Labuhan Kuris merupakan desa yang terletak di Kabupaten Sumbawa khususnya Kecamatan Lape sebelah timur dengan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) yang masih rendah. Rencana dan desain program kegiatan pengabdian yang dilakukan dosen bersama mahasiswa KKL-T yang bekerja sama dengan pemerintah desa mengadakan sosialisasi dan penyuluhan pendidikan tentang pentingnya literasi sains kepada masyarakat pesisir, mengadakan kampung literasi sains atau dikenal dengan dusun gemar membaca sebagai pusat belajar dan taman bacaan dalam memberikan penyadartahuan dan pendidikan non formal kepada masyarakat khususnya ibu-ibu dan anak usia sekolah (SD) akan pentingnya membangun curiosity dan minat membaca agar diperolehnya literasi sains.
PENDAMPINGAN INVENTARISASI TUMBUHAN DI SEKOLAH SMP NEGERI 1 MOYO UTARA SEBAGAI SUMBER PEMBELAJARAN IPA Eryuni Ramdhayani; Wiwi Noviati; Indah Dwi Lestari; Syafruddin
Jurnal Pengembangan Masyarakat Lokal Vol. 2 No. 2 (2019): Jurnal Pengembangan Masyarakat Lokal
Publisher : LPPM Universitas Samawa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan kegiatan pengabdian yang dilakukan adalah untuk memberikan pengetahuan dan pengalaman kepada siswa cara melakukan identifikasi tumbuhan yang tepat, dan memberikan pengetahuan dan pengalaman kepada siswa dalam membuat suatu media pembelajaran berupa buku saku. Target yang ditetapkan dalam kegiatan ini yaitu siswa kelas VIIIB SMPN 1 Moyo Utara karena mereka sudah mendapatkan materi terkait plantae.Untuk mendukung keberhasilann program kegiatan pengabdian, dilakukan beberapa tahap yaitu tahap pra kegiatan, persiapan kegiatan, pelaksanaan kegiatan dan pasca kegiatan. Dalam pelaksanaan kegiatan digunakan metode ceramah dan pelaksanaan kegiatan lapangan. Berdasarkan hasil inventarisasi diperoleh tumbuhan spermatophyta, Pteridophyta, dan Bryophyta. Luaran yang dihasilkan dari kegiatan pengabdian ini adalah siswa dapat melakukan inventarisasi tumbuhan yang tepat, dan menghasilkan produk berupa buku saku yang dapat dijadikan sebagai bahan ajar khususnya pada materi Plantae.
WORKSHOP DAN DEMONSTRASI BAGI MAHASISWA KUBERMAS DALAM MEMANFAATKAN LIMBAH ORGANIK DAN ANORGANIK Melati, Rima; Ardi Basri; Helda Sabban
Jurnal Pengembangan Masyarakat Lokal Vol. 2 No. 2 (2019): Jurnal Pengembangan Masyarakat Lokal
Publisher : LPPM Universitas Samawa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Mahasiswa yang mengikuti kegiatan Kubermas harus dibekali dengan pengetahuan tentang pemanfaatan limbah sebagai aksi nyata menjaga kelestarian lingkungan, baik di kota maupun di daerah pedesaan. Mahasiswa secara berkelompok dari berbagai program studi yang tergabung dalam kegiatan kubermas memiliki kemampuan yang terbatas dalam mendesain program kubermas, termasuk menghasilkan produk dengan mendaur ulang hasil limbah. Sedangkan persoalan persampahan di desa desa belum teratasi. Oleh karena itu workshop dan demonstrasi perlu dilakukan untuk membekali pengetahuan tentang pemanfaatan limbah, sebelum mahasiswa terjun ke lokasi. Workshop dilakukan dengan metode ceramah dan dilanjutkan dengan demonstrasi. Produk dari hasil demonstrasi merupakan luaran kegiatan pengabdian. Berbekal pengetahuan tersebut mahasiswa dapat menularkan pengetahuan kepada masyarakat dengan melakukan program edukasi limbah kreatif.

Page 2 of 4 | Total Record : 31