cover
Contact Name
Charlie D. Heatubun
Contact Email
charlie_deheatboen@yahoo.com
Phone
-
Journal Mail Official
ishjurnal@gmail.com
Editorial Address
Jl. Brigjen Mariner(Purn)Abraham O. Atururi, Kompl. Perkantoran Arfai, Manokwari 98311
Location
Unknown,
Unknown
INDONESIA
Igya ser hanjop: Jurnal Pembangunan Berkelanjutan
ISSN : 27160491     EISSN : 2722516X     DOI : https://doi.org/10.47039/ish
Core Subject : Agriculture, Social,
Igya ser hanjop adalah jurnal yang menyediakan sumber informasi ilmiah yang ditujukan untuk peneliti, lembaga penelitian, instansi pemerintah, dan pemangku kepentingan. Jurnal ini menerbitkan manuskrip penelitian asli yang berfokus pada hasil penelitian tentang semua aspek pembangunan berkelanjutan.
Articles 73 Documents
Pemanfaatan Bokasi Limbah Sagu untuk Meningkatkan Pertumbuhan Tanaman Sawi Tabuni, Amius; Merahabia, Paskalius Apriyanto; Demena, Yunita
Igya ser hanjop: Jurnal Pembangunan Berkelanjutan Vol 5 No 2 (2023)
Publisher : Badan Penelitian dan Pengembangan Provinsi Papua Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47039/ish.5.2023.103-110

Abstract

Penelitian ini bertujuan mendapatkan informasi tentang pengaruh bokasi limbah sagu terhadap pertumbuhan tanaman sawi. Penelitian ini dilaksanakan selama ± 3 bulan, Oktober - Desember 2022, di screen house Fakultas Pertanian Universitas Papua, Amban, Manokwari. Penelitian menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan 5 perlakuan yaitu 0 gram/polibag (tanpa bokasi), 300 gram bokasi limbah sagu/polibag (K1), 600 gram bokasi limbah sagu/polibag (K2), 900 gram bokasi limbah sagu /polibag (K3), dan 1200 gram bokasi limbah sagu /polibag (K4). Variabel penelitian yaitu tinggi tanaman, jumlah daun, panjang daun, lebar daun, panjang akar, berat segar. Hasil penelitian menunjukkan pengaruh bokasi limbah sagu dengan kotoran kambing tidak berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan tanaman sawi, Pertumbuhan tanaman sawi berpengaruh nyata pada perlakuan 0 g/polybag (tanpa bokasi) dibandingkan dengan perlakuan lainnya dan semakin tinggi dosis bokasi limbah sagu dengan kotoran kambing cenderung menghambat pertumbuhan tanaman dari tinggi tanaman, jumlah daun, panjang dan lebar daun, panjang akar dan bobot segar.
Persepsi Masyarakat Terhadap Pemanfaatan dan Pengelolaan Hutan Mangrove di Kampung Kambala dan Yarona Distrik Buruway Kabupaten Kaimana T Wambrauw, Ludia; Widati, Agatha W.; Yuminarti, Umi
Igya ser hanjop: Jurnal Pembangunan Berkelanjutan Vol 5 No 2 (2023)
Publisher : Badan Penelitian dan Pengembangan Provinsi Papua Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47039/ish.5.2023.87-101

Abstract

Kawasan hutan mangrove merupakan sumberdaya yang memiliki peran penting baik secara ekologis, ekonomi dan sosial bagi masyarakat. Keberlanjutan dari hutan mangrove membutuhkan peran bukan hanya pemerintah dan, tetapi juga masyarakat yang tinggal disekitarnya. Studi ini bertujuan untuk mengetahui persepsi masyarakat berkaitan dengan pengelolaan dan manfaat kawasan hutan mangrove di Kampung Kambala dan Yarona. Penelitian ini merupakan sebuah penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Lokasi studi di Kampung Kambala dan Yarona Distrik Buruway Kabupaten Kaimana. Instrumen penelitian berupa kuesioner untuk memperoleh data mengenai persepsi masyarakat. Skala berjenjang digunakan untuk mengukur persepsi responden dan data dianalisis dengan statistik deskriptif dengan menghitung nilai maksimum dan minimum, kemudian menentukan jumlah skala dan interval yang diinginkan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa masyarakat tidak mengetahui sejarah dan luas kawasan mangrove, tetapi memiliki akses ke kawasan mangrove untuk memenuhi kebutuhan hidupnya dengan tetap memperhatikan wilayah yang sakral pada area tersebut. Selanjutnya sebagian besar masyarakat memiliki persepsi yang baik tentang pemanfaatan kawasan hutan mangrove sebagai tempat wisata, demikian juga jika kawasan mangrove di kampungnya dimanfaatkan sebagai lokasi ekowisata. Dilain pihak bagi sebagian kecil masyarakat yang memiliki persepsi negatif tentang kampungnya dijadikan tempat ekowisata adalah khawatir sumberdaya alamnya akan rusak atau berkurang. Masyarakat memiliki persepsi yang baik tentang kawasan hutan mangrove sebagai tempat ekowisata akan memberikan keuntungan bagi masyarakat. Selanjutnya, berkaitan dengan pengelolaan kawasan ekowisata hutan mangrove, masyarakat juga memiliki persepsi yang baik dan untuk pengelolaan ekowisata kawasan hutan mangrove, masyarakat memilih pengelolaannya dilakukan secara bersama-sama oleh masyarakat, pemerintah dan swasta. Pengembangan ekowisata kawasan hutan mangrove dan pengelolaan yang baik akan memberikan manfaat untuk masyarakat.
Struktur Komunitas dan Status Padang Lamun di Pesisir Kampung Asai, Distrik Windesi, Kabupaten Kepulauan Yapen, Provinsi Papua Firdaus, Alif; Talakua, Selfanie; Alianto; Rumbiak, Ruben
Igya ser hanjop: Jurnal Pembangunan Berkelanjutan Vol 5 No 2 (2023)
Publisher : Badan Penelitian dan Pengembangan Provinsi Papua Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47039/ish.5.2023.135-146

Abstract

Kampung Asai memiliki sumber daya perairan yang cukup melimpah, antara lain ekosistem lamun. Informasi mengenai ekosistem ini di daerah tersebut masih sangat minim, sehingga perlu dilakukan penelitian mengenai struktur komunitas dan status lamun. Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan struktur komunitas lamun meliputi komposisi jenis, frekuensi, kerapatan, penutupan, indeks nilai penting, indeks keanekaragaman, keseragaman dan dominansi. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret – Mei 2023. Lamun disampel dalam 10 kwadrat berukuran 50x50 cm dalam 3 transek yang dibuat tegak lurus garis pantai dan berjarak 50 m. Hasil pengamatan ditemukan 8 spesies yaitu Thalassia hemprichii, Enhalus acoroides, Syringodium isoetifolium, Halophila ovalis, Thalassodendrom ciliatum, Cymodecea rotundata, Cymodecea serrulata dan Halodule pinifolia. Kerapatan lamun tertinggi terdapat pada stasiun 2 (1210,3 ind/m2) dan terendah pada stasiun 3 (486,67 ind/m2). Keanekaragaman berkisar 1,443-1,656 kategori sedang. Keseragaman diperoleh nilai berkisar 0,741-0,924 kategori tinggi dan dominansi berkisar 0,203-0,288 kategori rendah. Penutupan tertinggi terdapat pada stasiun 2, yaitu sebesar 85,21% dan terendah pada stasiun 1 yaitu 73,33%. Meskipun memiliki nilai yang berbeda namun penutupan jenis lamun tergolong dalam kategori kaya/sehat. T. hemprichii, c. rotundata, S. isoetifolium dan E. acoroides memiliki frekuensi tertinggi dibanding lamun jenis lain yang ditemukan pada lokasi penelitian.
Distribusi Spasial Padang Rumput Bentang Lahan Mahkota Permata Tanah Papua Hematang, Francine
Igya ser hanjop: Jurnal Pembangunan Berkelanjutan Vol 5 No 2 (2023)
Publisher : Badan Penelitian dan Pengembangan Provinsi Papua Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47039/ish.5.2023.123-134

Abstract

New Guinea termasuk Tanah Papua merupakan tempat yang kaya akan keragaman hayatinya. Salah satu wilayah di pulau Papua yang memiliki keragaman hayati tinggi adalah bentang lahan kepala burung yang dalam pengelolaannya disebut dengan Mahkota Permata Tanah Papua (MPTP). Padang rumput adalah tipe ekosistem yang unik dan penyebarannya terbatas pada kawasan MPTP, namun tipe ekosistem ini masih minim informasi. Salah satu hambatan minimnya informasi terkait padang rumput ini adalah aksesibilitas dan keragaman topografi sehingga proses penelitian di lapangan menjadi sulit dilakukan. Pendugaan sementara padang rumput ini merupakan tipe ekosistem pelengkap yang berada pada keragaman topografi wilayah, dan ketinggian tempat. Penelitian ini menggunakan metode analisis spasial berbasis citra satelit open source (Landsat dan Sentinel 2) untuk identifikasi padang rumput yang kemudian dianalisis dengan metode interpretasi manual dan tumpang susun dengan informasi geospasial tematik lainnya. Hasil dari penelitian ini adalah sampai pada tahun 2022 terdapat padang rumput pada kawasan koridor MPTP seluas 32.933 ha yang tersebar di dua provinsi dan lima kabupaten. Vegetasi rumput pada koridor MPTP juga sangat unik karena terdistribusi pada ketinggian 0 – 3.000 mdpl, dan tumbuh pada lahan yang datar hingga sangat curam. Beberapa kawasan konservasi dan hutan lindung juga memiliki tipe vegetasi rumput yang akan menambah kekayaan tipe ekosistem pada kawasan konservasi tersebut. Kedepannya perlu ada penelitian-penelitian berbagai tematik yang secara khusus pada vegetasi rumput ini.
Struktur Morfologi dan Anatomi Halodule pinifolia di Pantai Andai, Kabupaten Manokwari Tandililing, Jeanifer G.; Sadsoeitoeboen, Maria J.; Sianipar, Fajar Ria Dwi Natalia; Lefaan, Paskalina Th.; Budirianto, Heru J.; Kilmaskossu, Johanis P.; Maturbongs, Agatha C.
Igya ser hanjop: Jurnal Pembangunan Berkelanjutan Vol 5 No 2 (2023)
Publisher : Badan Penelitian dan Pengembangan Provinsi Papua Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47039/ish.5.2023.111-121

Abstract

Halodule pinifolia merupakan jenis lamun pioner yang dapat tumbuh pada lingkungan yang mengalami gangguan. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis struktur morfologi dan anatomi Halodule pinifolia. Penelitian ini dilakukan di Pantai Andai Kabupaten Manokwari pada bulan Februari sampai Juni tahun 2022. Pengambilan sampel lamun menggunakan metode transek kuadran yang berukuran 30x30cm yang diletakkan secara acak. Terdapat 3 stasiun pengamatan, dimana setiap stasiun terdiri dari tiga transek dan dua kuadran yang diletakkan pada masing-masing transek. Lima individu Halodule pinifolia dari setiap kuadran diambil untuk pengamatan morfologi dan anatomi. Struktur morfologi Halodule pinifolia yang diamati meliputi akar, rhizoma dan daun. Struktur anatomi yang diamati adalah rhizoma dan daun. Hasil uji Anova menunjukkan bahwa Halodule pinifolia yang tumbuh pada Stasiun II memiliki ukuran morfologi lebih besar. Struktur anatomi rhizoma yang memiliki ukuran paling besar ditemukan pada Stasiun II, sedangkan Struktur anatomi daun lebih besar ditemukan pada Stasiun III. Kondisi Halodule pinifolia pada tiga stasiun termasuk dalam kriteria sangat rapat.
Pemetaan Pengusaha dan Identifikasi Potensi Pengusaha Muda Asli Papua di Provinsi Papua Barat Arim, Maria; Wibowo, Kunto; Widiastuti, Nurhani; Arifin, Haerul; Oruw, Daniel Jimmy; Pattiasina, Jeffri Roy; Batorinding, Ezrom
Igya ser hanjop: Jurnal Pembangunan Berkelanjutan Vol 6 No 1 (2024)
Publisher : Badan Penelitian dan Pengembangan Provinsi Papua Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47039/ish.6.2024.1-12

Abstract

Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) berperan penting dalam menggerakkan roda perekonomian dan sebagai basis ekonomi rakyat yang dapat dilakukan berbagai kalangan masyarakat dalam usaha bisnis. Pengusaha Muda Asli Papua (PMAP) sebagai bagian dari para pelaku usaha di wilayah Papua Barat turut andil dalam UMKM. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi dan menganalisis Potensi Pengusaha Muda Asli Papua. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif. Pengambilan sampel dilakukan dengan metode snowball sampling kepada pengusaha Papua yang ada di Kabupaten Manokwari Selatan, Teluk Bintuni dan Pegunungan Arfak. Hasil penelitian menunjukkan jenis usaha yang telah dikelola dan dapat dikembangkan PMAP meliputi usaha industri kreatif, berbagai usaha jasa, usaha budidaya perikanan air tawar, usaha ternak ayam potong dan usaha produksi pengolahan makanan. Fasilitas pengembangan usaha yang dominan diakses PMAP utamanya berupa pelatihan, sedangkan akses promosi usaha dan pendampingan usaha masih sangat minim. Demikian pula akses modal, pembimbingan usaha dan magang, meskipun dapat diakses namun terbatas. Berdasarkan kepemilikian dokumen dan perizinan usaha dari PMAP menunjukkan sebagian besar PMAP belum memiliki. Hal tersebut disebabkan anggapan bahwa proses perizinan yang berbelit dan membutuhkan waktu lama, ketidaktahuan tentang proses pengurusan dan manfaat adanya dokumen-dokumen perizinan dalam pengembangan usaha. Dampak eksternalitas dari berbagai jenis usaha yang dilakukan PMAP menunjukkan eksternalitas positif yaitu terserapnya tenaga kerja dari kalangan anak muda dan kaum perempuan.
Keragaman Morfologi Genotipe Ubi Kayu (Manihot esculenta Crantz) di Distrik Arso Barat, Kabupaten Kerom Merahabia, Paskalius Apriyanto; Masbaitubun, Herman; Tatuhey, Dominggus M.D.; Lawalata, Jakob J.; Linggi, Mery I.A.; Gomies, Batseba E.L.L.; Kogoya, Emiko
Igya ser hanjop: Jurnal Pembangunan Berkelanjutan Vol 6 No 1 (2024)
Publisher : Badan Penelitian dan Pengembangan Provinsi Papua Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47039/ish.6.2024.25-34

Abstract

Papua dikenal memiliki keragaman genetik ubi kayu yang tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keragaman morfologi genotipe ubi kayu di Distrik Arso Barat, Kabupaten Kerom, dan dilaksanakan selama 1 bulan (Februari 2024). Penelitian ini menggunakan metode survei lapangan. variabel penelitian terdiri atas warna daun, jumlah lobus (helai) daun, panjang lobus (helai) daun, lebar lobus (helai) daun, bentuk selembaran sentral, panjang tangkai daun dan warna tangkai daun, kebiasan tumbuh batang, warna bagian luar batang, warna kulit korteks batang, diameter batang, warna luar umbi, bentuk umbi dan tekstur luar umbi. Analisis data dilakukan secara tabulasi, tabel dan gambar dan analisis klaster untuk mengetahui tingkat kesamaan genotipe. Hasil pengamatan terdapat keragaman genetik bedasarkan kerakter morfologi. Terdapat keragaman genetik pada 5 genotipe ubi kayu di Kabupaten Kerom dengan koefisien kemiripan sebesar 0,35-1,02.
Potensi Perikanan di Provinsi Papua Barat Sala, Ridwan; Panggabean, Romauli; Simamora, Hosiana
Igya ser hanjop: Jurnal Pembangunan Berkelanjutan Vol 6 No 1 (2024)
Publisher : Badan Penelitian dan Pengembangan Provinsi Papua Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47039/ish.6.2024.57-67

Abstract

Penelitian ini mengeksplorasi potensi perikanan sebagai penunjang ketahanan pangan di Provinsi Papua Barat dengan menggunakan analisis Angka Konsumsi Ikan (AKI) dan Angka Kecukupan Protein (AKP). Hasil analisis menunjukkan bahwa distribusi produksi perikanan yang tidak merata berdampak pada asupan protein ikan, terutama di wilayah pedalaman yang tidak berbatasan langsung dengan laut. Meskipun regulasi terkait perikanan telah tersedia, implementasinya masih belum optimal, terutama dalam menjaga kualitas lingkungan dan ekosistem pesisir. Kendala utama meliputi rendahnya kesadaran masyarakat akan kelestarian lingkungan laut serta keterbatasan sarana prasarana, sumber daya manusia, dan finansial. Oleh karena itu, diperlukan peningkatan kesadaran masyarakat dan investasi dalam infrastruktur serta sumber daya manusia untuk mendukung potensi perikanan sebagai penopang ketahanan pangan yang berkelanjutan di Papua Barat.
Strategi Pengembangan Usaha Pengolahan Stik Keju Rumput Laut dengan Pendekatan Canvas Business Model (BMC) di Kabupaten Yapen, Provinsi Papua T Wambrauw, Ludia; Imbiri, Soleman
Igya ser hanjop: Jurnal Pembangunan Berkelanjutan Vol 6 No 1 (2024)
Publisher : Badan Penelitian dan Pengembangan Provinsi Papua Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47039/ish.6.2024.13-24

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengembangan usaha pengolahan stik keju rumput laut yang dilakukan oleh Kelompok Rawing Mariori di Kampung Aromarea Distrik Kosiwo, Kabupaten Yapen dengan pendekatan model bisni kanvas. Metode yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dan kuantitatif. Data dikumpulkan melalui observasi, dokumentasi dan wawancara dan observasi. Data yang dikumpulkan dianalisis menggunakan model bisnis kanvas dan analisis SWOT. Hasil penelitian dijabarkan menjadi sembilan elemen model bisnis kanvas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi bisnis yang diperoleh dari Pemetaan Business Model Kanvas sudah cukup baik, saling mendukung untuk menghasilkan pendapatan. Akan tetapi kelompok Rawing Mariori perlu memperbaiki elemen cost structures, customer segment, channels untuk dapat meningkatkan pendapatan, termasuk juga dengan memanfaatkan sumberdaya utama, meningkatkan struktur biaya periklanan, dan mengembangan kerjasama dengan pelanggan sebagai pengecer, menjalin kemitraan, serta meningkatkan hubungan pelanggan dan mencari saluran pemasaran baru.Selanjutnya berdasarkan analisis SWOT maka strategi utama yang bisa dilakukan adalah: (1) meningkatkan skala usaha dan produktifitas usaha; (2) memperluas akses pasar dan target pasar; (3) memanfaatkan peluang permodalan usaha mikro; dan (4) meningkatkan kemampuan untuk mengelola keuangan usaha.
Dinamika Populasi Sagu (Metroxylon sagu Rottb) pada Berbagai Tipe Habitat di Daerah Aliran Sungai (DAS) Sentani Kabupaten Jayapura, Papua Dimara, Petrus Abraham; Auri, Amilda; Runtuboi, Yubelince Y.
Igya ser hanjop: Jurnal Pembangunan Berkelanjutan Vol 6 No 1 (2024)
Publisher : Badan Penelitian dan Pengembangan Provinsi Papua Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47039/ish.6.2024.43-55

Abstract

Pohon sagu dapat dimanfaatkan untuk ketahanan pangan lokal. Penelitian ini mengkaji komposisi dan struktur sagu Metroxylon sagu Rottb. di daerah DAS Sentani. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis vegetasi dengan menggunakan Indeks Keanekaragaman Simpson. Diketahui komposisi tanaman sagu di DAS Sentani didominasi oleh tiga belas varietas sagu lokal. Karakteristik Metroxylon sagu Rottb. di habitat kering ditemukan 10 varietas dengan nilai Indeks Keanekaragaman Simpson 0,85 dan kemerataan 0,94; pada habitat tergenang sementara ditemukan 13 varietas. Rumpun sagu pada habitat tergenang memiliki rata-rata tutupan tertinggi (161,43 m2) atau rumpun sagu seluas 14 meter, sedangkan pada habitat kering mempunyai rata-rata tutupan terendah 116,58 m2) atau rumpun sagu berdiameter 12 meter. Dengan menghitung Indeks Nilai Penting (INP) pada seluruh wilayah pengamatan, diketahui bahwa phara dan yebha mempunyai nilai tertinggi, sedangkan INP terendah terdapat pada varietas wani, phane, yakhe, yakhalobe, hobholo dan osukhulu.