cover
Contact Name
Muhamad Suhardi
Contact Email
jurnalp4i@gmail.com
Phone
+6285239967417
Journal Mail Official
jurnalp4i@gmail.com
Editorial Address
JURNAL P4I Pusat Pengembangan Pendidikan dan Penelitian Indonesia (P4I) Lingkungan Handayanai, Kel. Leneng, Kec. Praya, Kab. Lombok Tengah, NTB Principal Contact: Dr. Muhamad Suhardi, M.Pd Phone: 085239967417 Email: ardhysmart7@gmail.com
Location
Unknown,
Unknown
INDONESIA
ELEMENTARY : Jurnal Inovasi Pendidikan Dasar
ISSN : 27748014     EISSN : 27747034     DOI : -
Core Subject : Education,
Jurnal ini berisi artikel hasil pemikiran dan penelitian yang ditulis oleh para guru, dosen, pakar, ilmuwan, praktisi, dan pengkaji dalam semua disiplin ilmu yang berkaitan dengan pendidikan dasar.
Arjuna Subject : Umum - Umum
Articles 204 Documents
STRATEGI KARTU PERAN UNTUK MENANAMKAN NILAI RESPECT PADA SISWA KELAS 6 SD Efendi, Khoerunnisa Utami Putri; Maula, Sabrina Syarifatul; Bella, Adinda; Hombing, Indah Permatasari Br; Yoannisa, Aurel Resma; Hayati, Auliya Aenul
ELEMENTARY: Jurnal Inovasi Pendidikan Dasar Vol. 5 No. 3 (2025)
Publisher : Pusat Pengembangan Pendidikan dan Penelitian Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51878/elementary.v5i3.6235

Abstract

This study aims to describe the effectiveness of Respect Value Cards in instilling respect values in sixth-grade students at SDN Kartini 2 Elementary School in Cirebon City. The background of this study is the gap between the character values targeted in the curriculum and the reality of student behavior, particularly in terms of mutual respect. The study employs a descriptive qualitative approach with data collection techniques including observation, questionnaires, and interviews. The role-playing cards developed contain social instructions and reflective questions that encourage students to directly experience situations requiring respectful behavior. Observation and questionnaire results indicate that the majority of students exhibit positive behavioral changes, such as speaking more politely, respecting teachers and peers, and demonstrating empathy during group discussions. Most students also rated the media as interesting, easy to use, and relevant to their daily lives. These findings indicate that interactive and contextual role-playing cards can be an effective alternative in character education, especially for students aged 10–12 years. This study also highlights the importance of participatory and emotional approaches in fostering strong character development. ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan efektivitas media Kartu Nilai Respect dalam menanamkan nilai karakter respect pada siswa kelas VI SDN Kartini 2 Kota Cirebon. Latar belakang penelitian ini adalah adanya kesenjangan antara nilai karakter yang ditargetkan dalam kurikulum dengan realitas perilaku siswa, khususnya dalam hal sikap saling menghargai. Penelitian menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan teknik pengumpulan data melalui observasi, angket, dan wawancara. Media kartu peran yang dikembangkan berisi instruksi sosial dan pertanyaan reflektif yang mendorong siswa untuk mengalami langsung situasi yang menuntut sikap respect. Hasil observasi dan angket menunjukkan bahwa mayoritas siswa menunjukkan perubahan perilaku yang positif, seperti lebih sopan dalam berbicara, menghormati guru dan teman, serta menunjukkan empati dalam diskusi kelompok. Sebagian besar siswa juga menilai media ini menarik, mudah digunakan, dan relevan dengan kehidupan sehari-hari mereka. Temuan ini mengindikasikan bahwa media kartu peran yang interaktif dan kontekstual dapat menjadi alternatif efektif dalam pembelajaran karakter, khususnya untuk siswa usia 10–12 tahun. Penelitian ini juga menunjukkan pentingnya pendekatan partisipatif dan emosional dalam membentuk karakter yang berakar kuat.
MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA MELALUI MEDIA KARTU KUARTET PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI Karim, Amna; Pulukadang, Wiwy Triyanty; Husain, Rusmin; Monoarfa, Fidyawati; Katili, Sukri
ELEMENTARY: Jurnal Inovasi Pendidikan Dasar Vol. 5 No. 3 (2025)
Publisher : Pusat Pengembangan Pendidikan dan Penelitian Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51878/elementary.v5i3.6258

Abstract

This study aims to improve reading skills through Quartet Cartoon Media in fourth grade students of SDN 9 Dungaliyo. The research method used is Classroom Action Research (CAR) using observation data collection techniques, reading tests and documentation with the research subjects of fourth grade students at SDN 9 Dungaliyo, Gorontalo Regency. The results of the study showed that in the initial observation that out of 19 students who were able to read only 8 students or 44%. In cycle I meeting 1, there were 8 students or 44% who were able to read and there were 11 students or 61% who were not yet able to read. In cycle I meeting 2, there were 12 students or 67% who were able to read and 7 or 35% of students were not yet able to read. In cycle II, there was a significant increase, namely 16 students were able with a percentage of 85% and there were 3 students with a percentage of 17% who were not yet able to read. Based on the results of the study, it can be concluded that through Quartet Card Media, students' reading ability in story texts in fourth grade at SDN 9 Dungaliyo, Gorontalo Regency can be improved. ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan membaca melalui Media Kartun Kuartet pada siswa kelas IV SDN 9 Dungaliyo. Metode penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) menggunakan teknik pengumpulan data observasi, tes membaca dan dokumentasi dengan subjek penelitian siswa kelas IV di SDN 9 Dungaliyo Kabupaten Gorontalo. Hasil penelitian menunjukkan pada observasi awal bahwa dari 19 siswa yang mampu membaca hanya 8 siswa atau 44%. Pada siklus I pertemuan 1 berjumlah 8 siswa atau 44% yang mampu membaca dan ada 11 orang siswa atau 61% yang yang belum mampu membaca. Pada siklus I pertemuan 2 siswa yang mampu membaca berjumlah 12 atau 67% dan 7 atau 35% terdapat siswa yang belum mampu membaca. Pada siklus II mengalami peningkatan secara signifikan yaitu siswa yang mampu berjumlah 16 siswa dengan presentase 85% dan terdapat 3 siswa dengan presentase 17% yang belum mampu membaca. Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa melalui Media Kartu Kuartet dapat meningkat kemampuan membaca siswa teks cerita di kelas IV SDN 9 Dungaliyo Kabupaten Gorontalo.
IMPLEMENTASI MODEL CIRC BERBANTUAN ASESMEN KOMPETENSI MINIMUM UPAYA PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MEMBACA PEMAHAMAN PERMULAAN SISWA KELAS 1 SD Kristina, Ena Dana; Fakhruddin, Fakhruddin; Purwati, Panca Dewi; Avrilianda, Decky; Subali, Bambang
ELEMENTARY: Jurnal Inovasi Pendidikan Dasar Vol. 5 No. 3 (2025)
Publisher : Pusat Pengembangan Pendidikan dan Penelitian Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51878/elementary.v5i3.6269

Abstract

ABSTRACT Education plays a crucial role in developing competent human resources, which is a key step toward achieving the vision of Golden Indonesia 2045. This study explores the implementation of the Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC) model supported by the Minimum Competency Assessment (AKM) to improve reading skills and motivation of first-grade students at SD Gembala Baik II. A qualitative research method with a descriptive approach was used to collect data from the principal, teachers, and parents through interviews, observations, and documentation. Informants were selected purposively, and the data were analyzed descriptively without manipulating variables to portray the implementation of the CIRC model supported by AKM in enhancing early reading comprehension and student motivation. The findings indicate that reading difficulties are largely caused by the use of conventional teaching methods. The application of the CIRC model proved effective in increasing students' motivation and learning outcomes, fostering an interactive and collaborative learning environment. These findings are expected to contribute significantly to the development of education and literacy in Indonesia. ABSTRAK Pendidikan memiliki peran krusial dalam menciptakan sumber daya manusia yang kompeten, yang merupakan langkah penting menuju visi Indonesia Emas 2045. Penelitian ini mengeksplorasi implementasi Model CIRC (Cooperative Integrated Reading and Composition) yang berbantukan Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) dalam meningkatkan kemampuan membaca dan motivasi siswa kelas 1 SD di SD Gembala Baik II. Metode penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif digunakan untuk mengumpulkan data dari kepala sekolah, guru, dan orang tua siswa melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi. Informan dipilih secara purposive, dan analisis dilakukan secara deskriptif tanpa manipulasi variabel untuk menggambarkan implementasi model CIRC berbantuan Asesmen Kompetensi Minimum dalam meningkatkan motivasi dan hasil belajar membaca pemahaman permulaan siswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kendala dalam belajar membaca sebagian besar disebabkan oleh metode konvensional yang digunakan. Penerapan Model CIRC terbukti efektif dalam meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa, menciptakan lingkungan pembelajaran yang interaktif dan kolaboratif. Temuan ini diharapkan dapat memberikan kontribusi signifikan terhadap pengembangan pendidikan dan literasi di Indonesia.
MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS CERITA PENDEK MELALUI MEDIA KONKRET PADA SISWA KELAS V SD NEGERI Poiyo, Gita Triputri Danial; Husain, Rusmin; Pulukadang, Wiwy Triyanty; Monoarfa, Fidyawati; Katili, Sukri
ELEMENTARY: Jurnal Inovasi Pendidikan Dasar Vol. 5 No. 3 (2025)
Publisher : Pusat Pengembangan Pendidikan dan Penelitian Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51878/elementary.v5i3.6275

Abstract

The study aimed to improve the short story writing skills of fifth-grade students at SDN 2 Telaga, Gorontalo Regency. This study utilized a classroom action research type. Data collection techniques included tests, observation, and documentation. Initial observations showed that out of 19 students, only 5 (26%) were able to write short stories, while 14 students (73%) had not yet acquired the skill. In the first cycle, first meeting, 8 students (42%) demonstrated the ability to write short stories, while 11 students (58%) did not. In the second meeting of the first cycle, 12 students (63%) were able to write short stories, with 7 students (37%) still unable. In the second cycle, the result improved, where 16 students (84%) succeeded in writing short stories, while only 3 students (16%) had not yet achieved the expected competence. Based on the findings and discussion, it can be concluded that the use of concrete media effectively enhances the short story writing skills of fifth-grade students at SDN 2 Telaga, Gorontalo Regency. ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan menulis cerita pendek melalui media konkret pada siswa kelas V SDN 2 Telaga Kabupaten Gorontalo. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini adalah tes, observasi dan dokumentasi. Pada observasi awal dari 19 siswa hanya 5 yang mampu menulis cerita pendek atau 26%, sedangkan yang belum mampu ada 14 siswa atau 73%. Pada siklus I pertemuan I dari 19 siswa ada 8 siswa atau 42% yang mampu  menulis cerita pendek dan 11 siswa atau 58% yang belum mampu. Pelaksanaan siklus I pertemuan II dari 19 siswa yang mampu menulis cerita pendek 12 siswa atau 63% dan  7 siswa atau 37% yang belum mampu. Sedangkan pada siklus II mengalami peningkatan dari 19 siswa yang mampu menulis cerita pendek 16 atau 84% dan yang belum 3 siswa atau 16%. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa dengan melalui media konkret dapat meningkatkan kemampuan menulis cerita pendek pada siswa kelas V SDN  2 Telaga kabupaten Gorontalo.
MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF DESKRIPTIF MELALUI MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS III Damulawan, Afriani Devitasari; Husain, Rusmin; Pulukadang, Wiwy T.; Monoarfa, Fidyawati; Husain, Rustam I.
ELEMENTARY: Jurnal Inovasi Pendidikan Dasar Vol. 5 No. 3 (2025)
Publisher : Pusat Pengembangan Pendidikan dan Penelitian Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51878/elementary.v5i3.6408

Abstract

This classroom action research (CAR) aimed to improve the descriptive paragraph writing ability of third-grade students at SD Cokroaminoto Poyowa Besar 1, Kotamobagu City, through the use of audio-visual media. The primary problem identified was the low interest of students in writing descriptive texts. Data were collected through tests with four assessment aspects, observation, and documentation. Initial observations revealed that only 4 out of 13 students (30%) were able to write descriptive paragraphs, while 9 students (69%) were not yet capable. Following the intervention, a significant improvement was observed: in Cycle I, meeting 1, the students' ability increased to 6 students (46%), and in Cycle I, meeting 2, it further increased to 9 students (69%). The peak improvement occurred in Cycle II, where 11 out of 13 students (85%) demonstrated improved descriptive paragraph writing ability, with the remaining 2 students not yet reaching the proficient criterion. Based on this research, it is concluded that the use of audio-visual media effectively enhances the descriptive paragraph writing ability of third-grade students at SD Cokroaminoto Poyowa Besar 1, Kotamobagu City. ABSTRAKPenelitian tindakan kelas (PTK) ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan menulis paragraf deskriptif siswa kelas III di Sd Cokroaminoto Poyowa Besar 1 Kota Kotamobagu melalui penggunaan media Audio Visual. Permasalahan utama yang diidentifikasi adalah rendahnya minat menulis deskripsi siswa. Data dikumpulkan melalui tes dengan empat aspek penilaian, observasi, dan dokumentasi. Hasil observasi awal menunjukkan bahwa hanya 4 dari 13 jumlah siswa atau (30%) yang mampu menulis paragraf deskriptif, sementara 9 orang siswa atau (69%) belum mempu menulis paragraf deskriptif. Setelah dilakukan tindakan, terjadi peningkatan yang signifikan: pada Siklus I pertemuan 1, kemampuan siswa meningkat menjadi 6 orang siswa atau (46%) dan pada Siklus I pertemuan 2 meningkat menjadi 9 orang atau (69%). Puncak peningkatan terjadi pada Siklus II dimana 11 dari 13 orang siswa atau (85%) menunjukkan peningkatan kemapuan menulis paragraf deskriptif dan 2 orang siswa lainnya yang belum mencapai kriteria mampu. Berdasarkan penelitian ini, disimpulkan bahwa penggunaan media Audio Visual secara efektif meningkatkan kemampuan menulis paragraf deskriptif pada siswa kelas III di SD Cokroaminoto Poyowa Besar 1 Kota Kotamobagu.
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI PENYAJIAN DATA MENGGUNAKAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING PADA SISWA SD Ma’rifah, Siti; Sunarno, Sunarno
ELEMENTARY: Jurnal Inovasi Pendidikan Dasar Vol. 5 No. 3 (2025)
Publisher : Pusat Pengembangan Pendidikan dan Penelitian Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51878/elementary.v5i3.6412

Abstract

“This study aims to improve the mathematics learning outcomes of grade V students of SDN Teluk Dalam 9 Data Presentation material by applying the Problem Based Learning model. The main problems found are the lack of understanding of basic concepts and the lack of active involvement of students in the learning process. This research uses a qualitative approach with the type of Classroom Action Research (PTK) which uses a cycle model design by Kemmis and Taggart which is carried out for two cycles. The type of data used is qualitative data in the form of observations, interviews and quantitative data in the form of student learning outcomes. Data analysis is calculated based on the percentage scale and indicators of classical learning completeness that have been set. The results showed a significant improvement in students' cognitive, affective, and psychomotor learning outcomes. The number of students who were cognitively complete increased from 56.52% of students in the first cycle to 100% of students in the second cycle. In the affective realm, students who showed a positive learning attitude increased from 60.86% to 86.95% of students, while in the psychomotor realm, students' ability to present data increased from 47.82% to 91.30% of students. In addition to increasing learning outcomes, there is also an increase in student and teacher activities in the learning process. Based on the results of this study, it can be concluded that learning using the Problem Based Learning model is effectively used to improve student learning outcomes in mathematics learning, especially in data presentation materials. ABSTRAK Penelitian ini dirancang untuk meningkatkan pembelajaran matematika pada siswa kelas V SDN Teluk Dalam 9, khususnya mengenai materi Penyajian Data melalui penerapan model Problem Based Learning. Masalah utama yang teridentifikasi adalah rendahnya pemahaman terhadap konsep dan minimnya partisipasi aktif para siswa dalam pembelajaran. Dalam penelitian ini, pendekatan yang digunakan adalah kualitatif dengan jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang menerapkan model siklus seperti yang dirancang oleh Kemmis dan Taggart, dilaksanakan dalam dua siklus. Data yang dikumpulkan terdiri dari data kualitatif yang berupa observasi dan wawancara, serta data kuantitatif yang mencakup hasil belajar siswa. Analisis data dilakukan dengan menggunakan skala persentase dan indikator ketuntasan belajar secara klasikal yang telah ditentukan. Hasil yang diperoleh menunjukkan adanya kemajuan signifikan dalam kinerja kognitif, afektif, dan psikomotorik siswa  Jumlah siswa yang mencapai ketuntasan secara kognitif bertambah dari 56,52% pada siklus I menjadi 100% pada siklus II. Dalam aspek afektif, proporsi siswa yang menunjukkan sikap belajar positif meningkat dari 60,86% menjadi 86,95%, sementara dalam aspek psikomotorik, kemampuan siswa dalam penyajian data meluas dari 47,82% menjadi 91,30%. Selain peningkatan hasil belajar, terdapat pula peningkatan dalam aktivitas siswa dan guru selama proses pembelajaran. Berdasarkan temuan ini, dapat disimpulkan bahwa penggunaan model Problem Based Learning terbukti efektif untuk memperbaiki hasil belajar siswa dalam pelajaran matematika, terutama pada materi penyajian data.
PENGARUH METODE DEMONSTRASI YANG DIPADUKAN DENGAN ICE BREAKING TERHADAP MINAT BELAJAR SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR Isdayanti, Mahyana; Hidayati, Sri; Rahmad, Rahmad
ELEMENTARY: Jurnal Inovasi Pendidikan Dasar Vol. 5 No. 3 (2025)
Publisher : Pusat Pengembangan Pendidikan dan Penelitian Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51878/elementary.v5i3.6523

Abstract

ABSTRACT Students' interest in learning is a crucial element that contributes to the success of the learning process at the elementary school level. However, the reality at SDN 1 Tumbang Manjul shows that learning is still dominated by lecture-based methods, which has led to low student interest. The purpose of this study is to analyze the impact of using the demonstration method combined with ice-breaking activities on the learning interest level of fourth-grade students. This study employed a quantitative approach using a pre-experimental type with a One Group Pretest-Posttest Design. A total of 26 fourth-grade students were selected as the research sample through the total sampling technique. Data were collected using questionnaires, observation, and documentation. The data analysis techniques included descriptive analysis, Shapiro-Wilk normality test, and hypothesis testing using the Wilcoxon Signed Ranks Test. The findings revealed that the average student learning interest score increased from 65.04 during the pretest to 76.19 in the posttest. The Wilcoxon test produced a significance value of 0.000 (< 0.05), indicating a significant effect of applying the demonstration method combined with ice breaking on enhancing students’ learning interest. This approach created an interactive and enjoyable learning environment while encouraging students’ active participation. Therefore, it is recommended as an effective teaching strategy to foster learning interest at the elementary level and has potential for broader application across different subjects and educational levels. ABSTRAK Ketertarikan siswa dalam belajar menjadi salah satu unsur krusial yang berperan dalam menunjang keberhasilan kegiatan pembelajaran di tingkat sekolah dasar. Namun, realitas di SDN 1 Tumbang Manjul menunjukkan bahwa pembelajaran masih didominasi oleh metode ceramah, sehingga menyebabkan rendahnya minat belajar siswa. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis dampak penggunaan metode demonstrasi yang dikombinasikan dengan aktivitas ice breaking terhadap tingkat ketertarikan belajar siswa kelas IV. Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan pendekatan kuantitatif melalui jenis pre-experimental dan rancangan One Group Pretest-Posttest Design. Sebanyak 26 siswa kelas IV menjadi sampel penelitian yang diperoleh dengan teknik total sampling. Data dikumpulkan menggunakan instrumen berupa angket, observasi, dan dokumentasi. Teknik analisis data mencakup analisis deskriptif, uji normalitas Shapiro-Wilk, serta uji hipotesis menggunakan Wilcoxon Signed Ranks Test. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata skor minat belajar siswa meningkat dari 65,04 pada saat pretest menjadi 76,19 pada posttest. Uji Wilcoxon menghasilkan nilai signifikansi sebesar 0,000 (< 0,05), yang mengindikasikan adanya pengaruh yang signifikan dari penerapan metode demonstrasi yang dipadukan dengan ice breaking terhadap peningkatan minat belajar siswa. Pendekatan ini berhasil menciptakan lingkungan belajar yang interaktif, menyenangkan, serta mendorong keterlibatan aktif peserta didik. Oleh karena itu, metode ini direkomendasikan sebagai salah satu strategi pembelajaran yang efektif dalam menumbuhkan minat belajar di tingkat sekolah dasar, serta berpotensi untuk diterapkan pada mata pelajaran lain maupun jenjang pendidikan yang berbeda.
ANALISIS KEAKTIFAN BELAJAR SISWA KELAS V PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA DI SDN CINTAJAYA Amalia, Nita Aura; Maftuh, Ade; Sidik, Geri Syahril
ELEMENTARY: Jurnal Inovasi Pendidikan Dasar Vol. 5 No. 3 (2025)
Publisher : Pusat Pengembangan Pendidikan dan Penelitian Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51878/elementary.v5i3.6700

Abstract

Student learning activity is one of the important indicators in assessing the effectiveness of the learning process, especially in subjects that require understanding of concepts such as mathematics. This study aims to analyze the level of learning activity of grade V students in Mathematics subjects at SDN Cintajaya and identify the factors that influence it. This research uses a descriptive qualitative approach with data collection techniques in the form of observation, interviews, and documentation. The results showed that student learning activeness was in the moderately active category, but varied between individuals. Some students showed full involvement in learning activities, such as paying attention to the teacher's explanation, asking questions, discussing, and solving problems. Moderately active students tend to depend on teacher direction and are not yet fully independent, while less active students appear passive and face barriers in understanding and motivation. Factors that influence learning activeness include internal factors (motivation, interest, confidence, and understanding of the material), external factors (family support, the role of the teacher, and the classroom atmosphere), and the learning approach used. In conclusion, student learning activeness is the result of interactions between various interrelated factors, so it requires an active role of the teacher and the support of a conducive learning environment to increase student participation optimally. ABSTRAKKeaktifan belajar siswa meupakan salah satu indikator penting dalam menilai efektivitas proses pembelajaran, khususnya pada mata pelajaran yang menuntut pemahaman konsep seperti Matematika. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tingkat keaktifan belajar siswa kelas V pada mata pelajaran Matematika di SDN Cintajaya serta mengidentifikasi faktor-faktor yang memengaruhinya. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan data berupa observasi, angket, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keaktifan belajar siswa berada pada kategori cukup aktif, namun bervariasi antar individu. Beberapa siswa menunjukkan keterlibatan penuh dalam aktivitas pembelajaran, seperti memperhatikan penjelasan guru, bertanya, berdiskusi, serta memecahkan soal. Siswa yang cukup aktif cenderung bergantung pada arahan guru dan belum sepenuhnya mandiri, sementara siswa yang kurang aktif tampak pasif dan menghadapi hambatan dalam pemahaman dan motivasi. Faktor-faktor yang memengaruhi keaktifan belajar meliputi faktor internal (motivasi, minat, kepercayaan diri, dan pemahaman materi), faktor eksternal (dukungan keluarga, peran guru, dan suasana kelas), serta pendekatan pembelajaran yang digunakan. Kesimpulannya, keaktifan belajar siswa merupakan hasil interaksi antara berbagai faktor yang saling berkaitan, sehingga diperlukan peran aktif guru dan dukungan lingkungan belajar yang kondusif untuk meningkatkan partisipasi siswa secara optimal.
PENERAPAN MODEL ROLE PLAYING UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP EKOSISTEM KELAS 5 SDN SINDANGRERET Sofiani, Marwah; Zulkarnaen, Rizki Hadiwijaya; Pratama, Febri Fajar
ELEMENTARY: Jurnal Inovasi Pendidikan Dasar Vol. 5 No. 3 (2025)
Publisher : Pusat Pengembangan Pendidikan dan Penelitian Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51878/elementary.v5i3.6701

Abstract

This research is motivated by the low mastery of ecosystem concepts. The purpose of this study is to improve the mastery of ecosystem concepts in grade 5 of SDN Sindangreret in the science learning process of the Food Chain material. The alternative solution used in this study is the application of role playing learning models in the science learning process. The research method used in this study is Classroom Action Research (CAR) with 26 students as subjects. The implementation was carried out in 2 cycles. The collection techniques used were planning, implementation, observation, and reflection. Data were collected using observation sheets on mastery of ecosystem concepts with the percentage of achievement categorized as very good (86-100%), good (76-85%), moderate (60-75%), low (55-59%), and very low (?-55%). The results of the study showed an increase in mastery of ecosystem concepts from pre-action 30.76% to 61.53% in cycle I and reached 92.30% in cycle II. Based on the test results, it shows that there is an increase in mastery of ecosystem concepts from pre-action, cycle I to cycle II. So it can be concluded that the application of the role playing learning model can improve mastery of ecosystem concepts in class 5 of SDN Sindangreret. ABSTRAKPenelitian ini dilator belakangi oleh rendahnya penguasaan konsep ekosistem. Tujuan penelitian ini yaitu meningkatkan penguasaan konsep ekosistem di kelas 5 SDN Sindangreret pada proses pembelajaran IPAS materi Rantai Makanan. Alternatif solusi yang digunakan dalam penelitian ini yaitu penerapan model pembelajaran role playing dalam proses pembelajaran IPAS. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini yaitu Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan subjek sebanyak 26 peserta didik. Penerapan dilakukan sebanyak 2 siklus. Teknik pengumpulan yang digunakan yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Data dikumpulkan menggunakan lembar observasi penguasaan konsep ekosistem dengan persentase capaian berkategori sangat baik (86-100%), baik (76-85%), sedang (60-75%), rendah (55-59%), sangat rendah (?-55%). Hasil penelitian memperlihatkan adanya peningkatan penguasaan konsep ekosistem dari pratindakan 30,76 % menjadi 61,53% pada siklus I dan mencapai 92,30 % pada siklus II. Berdasarkan hasil tes tersebut menunjukan bahwa adanya peningkatan penguasaan konsep ekosistem dari mulai pratindakan, siklus I sampai siklus II. Maka dapat disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran role playing dapat meningkatkan penguasaan konsep ekosistem di kelas 5 SDN Sindangreret.
STUDI DESKRIPTIF IMPLEMENTASI KEARIFAN LOKAL SEBAGAI UPAYA PENGUATAN IDENTITAS DAN KARAKTER PESERTA DIDIK KELAS IV DI MADRASAH IBTIDAIYAH Larasati, Mentari Tiara; ‘Aini, Aulia Nur; Ati, Syaharani Kusumaning; Fatimah, Vivi Nurin; Nurjanah, Mely; Adi, Nugroho Prasetya
ELEMENTARY: Jurnal Inovasi Pendidikan Dasar Vol. 5 No. 3 (2025)
Publisher : Pusat Pengembangan Pendidikan dan Penelitian Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51878/elementary.v5i3.6722

Abstract

ABSTRACT This study aims to analyze the implementation of local wisdom in learning at MI Ma’arif Gondang as a strategy to strengthen students’ identity and character, in line with the Independent Curriculum which emphasizes contextual learning based on cultural values. Employing a descriptive qualitative approach, data were collected through in-depth interviews with the principal, fourth-grade teacher, and vice principal for curriculum, supported by direct classroom observations and documentation of teaching and learning activities. The findings indicate that local wisdom has been integrated mainly into thematic subjects, local language instruction, and the Pancasila Student Profile Strengthening Project (P5), covering approximately 30% of the overall learning process. Examples of implementation include processing data related to Wonosobo’s traditional foods, exploring regional vocabulary, and tracing the origins of hamlet names. These activities have been shown to enhance student participation, foster a sense of belonging, and deepen understanding of local cultural identity. Nevertheless, several challenges persist, such as the limited documentation of local culture in the Gondang area, the absence of systematically developed lesson plans incorporating cultural elements, and a scarcity of relevant reference materials. These findings highlight the need for comprehensive institutional support, active collaboration among educators, targeted teacher training, and the development of culturally responsive teaching resources to ensure that the integration of local wisdom becomes more effective, relevant, and sustainable in meeting the needs of students in the era of globalization. ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis implementasi kearifan lokal dalam pembelajaran di MI Ma’arif Gondang sebagai strategi penguatan identitas dan karakter peserta didik, sejalan dengan Kurikulum Merdeka yang menekankan pembelajaran kontekstual berbasis nilai budaya. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara mendalam bersama kepala sekolah, guru kelas IV, dan wakil kepala sekolah bidang kurikulum, disertai observasi langsung dan dokumentasi proses belajar mengajar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa integrasi kearifan lokal telah dilakukan terutama pada mata pelajaran tematik, Bahasa Daerah, dan Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) dengan capaian sekitar 30% dari keseluruhan pembelajaran. Contoh implementasi mencakup pengolahan data terkait makanan khas Wonosobo, eksplorasi kosakata daerah, serta penelusuran asal-usul nama dusun. Aktivitas-aktivitas ini terbukti mampu meningkatkan partisipasi siswa, menumbuhkan rasa memiliki, serta memperdalam pemahaman terhadap identitas budaya lokal. Meski demikian, penerapan kearifan lokal masih menghadapi sejumlah kendala, antara lain minimnya dokumentasi budaya di wilayah Gondang, ketiadaan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang secara sistematis memuat unsur budaya lokal, serta keterbatasan sumber referensi. Temuan ini menegaskan pentingnya dukungan menyeluruh dari pihak sekolah, kolaborasi aktif antarpendidik, pelatihan guru, dan pengembangan perangkat ajar berbasis kearifan lokal agar implementasinya lebih efektif, relevan, dan berkelanjutan sesuai kebutuhan peserta didik di era globalisasi.