cover
Contact Name
Reni Suryanti
Contact Email
jpppolbangtanbogor@gmail.com
Phone
+628128822179
Journal Mail Official
renisuryanti@pertanian.go.id
Editorial Address
Bogor Agricultural Develpoment Polytechnic Jln. Aria Surialaga No 1, Pasir Kuda Bogor 16119
Location
Kota bogor,
Jawa barat
INDONESIA
Jurnal Penyuluhan Pertanian
ISSN : 19075893     EISSN : 25990403     DOI : https://doi.org/10.51852/jpp.v16i1.460
This journal contains the results of research related to developing issues in the field of agricultural extension based on the needs of the community or farmer groups. published articles include research articles and literature studies.
Articles 240 Documents
Tingkat Keberdayaan Petani Padi dalam Program Indeks Penanaman (IP) 300 di Kabupaten Pidie, Provinsi Aceh Nizam Auza, Muhammad; Sadono, Dwi; Harijati, Sri
Jurnal Penyuluhan Pertanian Vol 19 No 2 (2024)
Publisher : Politeknik Pembangunan Pertanian Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51852/jpp.v19i2.814

Abstract

Pemberdayaan petani merupakan proses beraneka segi yang melibatkan peningkatan kapasitas mereka untuk meningkatkan produktivitas pertanian, beradaptasi dengan tantangan, dan mencapai mata pencaharian yang berkelanjutan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tingkat keberdayaan petani dan pengaruh karakteristik petani, intensitas pemberdayaan dan dukungan eksternal terhadap tingkat keberdayaan petani. Penelitian dilaksanakan dengan pendekatan kuantitatif dengan menjelaskan pengaruh hubungan dan pengaruh antar variable-variabel di Kecamatan Keumala, Kabupaten Pidie pada bulan Agustus-September 2023. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi dan wawancara mendalam terhadap 130 orang responden. Analisa data dilakukan dengan metode deskriptif dan menggunakan teknik Partial Least Square (PLS) melalui bantuan aplikasi smartPLS.3.2.9. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tingkat keberdayaan petani padi IP 300 di Kecamatan Keumala dikategorikan tinggi. Faktor-faktor yang secara signifikan memengaruhi keberdayaan petani padi dalam program IP 300 di Kabupaten Pidie adalah intensitas pemberdayaan (intensitas pengembangan kemampuan teknis, intensitas pengembangan perilaku inovatif, dan ketepatan metode penyuluhan) dan dukungan eksternal (ketersediaan infrastruktur, dukungan tokoh tani, dan dukungan kebijakan pemerintah), sedangkan karakteristik petani (pendidikan non formal, luas lahan dan motivasi) berpengaruh tidak sifinikan terhadap tingkat keberdayaan petani padi program IP 300 di Kabupaten Pidie.
Analisis Potensi Kapasitas Lokal Pemberdayaan Kelembagaan Ekonomi Petani pada Program Food Estate di Kabupaten Humbang Hasundutan Mulyani, Puji Wahyu; Dwi Febrimeli; Yuliana Kansrini; Yusra Muharami Lestari; Hamdan
Jurnal Penyuluhan Pertanian Vol 19 No 2 (2024)
Publisher : Politeknik Pembangunan Pertanian Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51852/jpp.v19i2.858

Abstract

Program Food Estate di Kabupaten Humbang Hasundutan, Provinsi Sumatera Utara pada tiga komoditi yakni bawang merah, bawang putih dan kentang. Pembentukan kelembagaan ekonomi petani berbasis korporasi petani memberikan jalur hilirisasi produk pertanian. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan menganalisis potensi kapasitas lokal dalam mendukung pemberdayaan kelembagaan ekonomi petani. Metode penelitian adalah deskriptif kualitatif dengan responden kelompok tani di Kecamatan Pollung.Teknik pengumpulan data adalah observasi, wawancara mendalam, dan Focus Group Discussion (FGD) dengan melibatkan informan kunci petani dan pemangku kepentingan. Teknik analisis data dengan cara reduksi data, penyajian data, kesimpulan dan verifikasi data. Hasil penelitian menunjukkan aspek kapasitas pengetahuan yang mengakar pada masyarakat, yakni sumber daya manusia yang mengelola usaha tani. Petani sudah terbiasa melakukan budidaya sesuai pengalaman dan penyuluhan pertanian. Petani mampu menganalisis biaya produksi tanaman. Pengetahuan lokal petani berupa penentuan jadwal tanam, pemanfaatan tanaman herbal sebagai ramuan obat-obatan alami, kuliner khas sebagai hidangan pada kegiatan petani. Potensi kapasitas lokal pada aspek pengetahuan dapat dikembangkan untuk meningkatkan penguasaan terhadap teknologi dan pengetahuan modern. Keberadaan aktor lokal dapat berpengaruh pada percepatan penyesuaian organisasi atau kelembagaan ekonomi petani secara modern berbasis korporasi petani. Diperlukan perubahan sistem nilai kepemimpinan lokal, agar dapat meningkatkan kepercayaan pada para aktor lokal dalam mendukung kelembagaan ekonomi petani.
Analisis Penyuluhan Sistem Tanam Jajar Legowo Kelompok Tani Ngudi Lancar, Desa Singasari, Kabupaten Banyumas Yulianto, Aziz; Dharmawan, Leonard; Pratama, Agief Julio
Jurnal Penyuluhan Pertanian Vol 19 No 2 (2024)
Publisher : Politeknik Pembangunan Pertanian Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51852/jpp.v19i2.864

Abstract

Padi (Oryza sativa L.) menjadi salah satu tanaman penghasil makanan pokok paling penting saat ini bagi masyarakat Indonesia. Masyarakat memiliki permintaan yang tinggi untuk kebutuhan beras. Peningkatan produktivitas memerlukan adanya dorongan inovasi teknologi seperti cara budidaya, varietas yang unggul, penggunaan benih bersertifikat, pengendalian HPT, pengaturan populasi tanam, dan perbaikan pengelolaan unsur hara tanaman. Penyuluh dalam hal ini berperan guna membimbing serta mengajarkan petani terkait teknologi dan sistem tanam jajar legowo sehingga mampu mengadopsi dan menerapkan sistem tersebut. Tujuan dari penelitian tersebut adalah menguraikan karakteristik petani di Kelompok Tani Ngudi Lancar Desa Singasari, mendeskripsikan jalannya penyuluhan dan kendala terkait produktivitas padi di Desa Singasari, mengidentifikasi peningkatan pengetahuan dan sikap setelah dilaksanakannya penyuluhan terhadap sistem tanam jajar legowo. Data dikumpulkan melalui observasi, focus group discussion, wawancara, dan kuesioner. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengetahuan petani mengenai sistem tanam jajar legowo terdapat peningkatan pengetahuan setelah kegiatan penyuluhan senilai 11,3%. Peningkatan sikap terhadap sistem tanam jajar legowo senilai 10,4%. Faktor yang mempengaruhi penyampaian inovasi terdiri atas karakteristik petani, media, perspektif petani, dan tenaga tanam.
Potensi Penyuluh Pertanian dan Tantangan Dalam Mewujudkan Ketahanan Pangan di Kabupaten Kuantan Singingi Azra, Habibah Nurfaizah Azra; Rosnita; Roza Yulida
Jurnal Penyuluhan Pertanian Vol 19 No 2 (2024)
Publisher : Politeknik Pembangunan Pertanian Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51852/jpp.v19i2.893

Abstract

Kabupaten Kuantan Singingi merupakan kabupaten peringkat kelima jumlah produksi terbanyak tanaman padi di Provinsi Riau, hal ini dapat menjadi faktor penentu tercapainya ketahanan pangan. Penyuluh pertain menjadi agen perubahan yang dapat menjadikan petani lebih baik dan meningkatkan produktivitasnya guna meningkatkan ketahanan pangan. Kabupaten Kuantan Singingi terdiri dari lima belas kecamatan dan lima diantaranya memiliki potensi tanaman pangan padi sawah yaitu: Kecamatan Kuantan Mudik, Kecamatan Hulu Kuantan, Kecamatan Gunung Toar, Kecamatan Kuantan Tengah, dan Kecamatan Sentajo Raya. Penelitian ini bertujuan 1) mengidentifikasi karakteristik penyuluh, 2) mengidentifikasi potensi dan tantangan yang dihadapi oleh penyuluh dalam mewujudkan ketahanan. Penelitian ini menggunakan metode survei, pengambilan sampel secara sensus dengan jumlah sampel 29 orang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penyuluh pertanian didominasi laki-laki yang berada di umur produktif dengan tingkat pendidikan hingga perguruan tinggi atau sarjana dan status kepegawaian mendominasi PNS dan PPPK. Terdapat 13 (tiga belas) potensi penyuluh dan 7 (tujuh) tantangan yang dihadapi penyuluh dalam mewujudkan ketahanan pangan di Kabupaten Kuantan Singingi.
Analisis Penerapan Inovasi Sistem Pertanian Padi Organik di Desa Purwabakti, Kecamatan Pamijahan, Kabupaten Bogor Yumna Luthfia; Sadono, Dwi
Jurnal Penyuluhan Pertanian Vol 20 No 1 (2025)
Publisher : Politeknik Pembangunan Pertanian Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51852/d03mhv41

Abstract

Sistem pertanian padi organik merupakan inovasi sistem manajemen produksi terpadu dengan menghindari penggunaan pupuk buatan atau pestisida yang telah lama diintroduksikan kepada petani di Desa Purwabakti untuk meningkatkan produktivitas padi. Namun, hingga saat ini, penerapan inovasi tersebut belum sesuai dengan Standar Nasional Indonesia untuk sistem pertanian padi organik. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis penerapan sistem pertanian padi organik dan hubungannya dengan karakteristik petani, karakteristik inovasi, dan dukungan penyuluhan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei dengan pendekatan kuantitatif yang didukung oleh data kualitatif dengan responden sebanyak 53 petani yang dipilih menggunakan teknik simple random sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan inovasi sistem pertanian padi organik tergolong rendah. Penelitian menunjukkan bahwa tingkat kekosmopolitan, tingkat motivasi, intensitas mengikuti penyuluhan, persepsi mengenai karakteristik inovasi, dan dukungan penyuluhan berhubungan nyata dengan penerapan inovasi sistem pertanian padi organik
Membedah Ketimpangan Gender: Responsivitas Kebijakan Penyuluhan Pertanian di Kabupaten Bogor Fatchiya, Anna; Puspita, Dyah Retna; Firmansyah, Adi; Indriana, Hana; Aulia, Titania; Syamsiah, Siti; Azhari, Rafnel
Jurnal Penyuluhan Pertanian Vol 20 No 1 (2025)
Publisher : Politeknik Pembangunan Pertanian Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51852/157rfh57

Abstract

Kesetaraan gender pada sektor pertanian merupakan salah satu elemen kunci dalam mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs). Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan menganalisis responsivitas gender kebijakan penyuluhan pertanian di Kabupaten Bogor serta mengevaluasi perbedaan persepsi penyuluh laki-laki dan perempuan terhadap kebijakan tersebut. Metode penelitian yang digunakan adalah kuantitatif deskriptif dengan melibatkan 60 penyuluh pertanian yang dipilih melalui purposive sampling dengan mempertimbangkan keragaman berdasarkan gender dan status penyuluh. Data dikumpulkan melalui kuesioner dan dianalisis menggunakan analisis deskriptif serta uji t. Hasil penelitian menunjukkan bahwa responsivitas gender dalam kebijakan penyuluhan pertanian masih belum optimal, dengan kesenjangan terlihat pada aspek penyediaan transportasi, biaya operasional, akses pelatihan dan pendidikan lanjutan. Penyuluh perempuan cenderung menghadapi lebih banyak kendala dibandingkan penyuluh laki-laki. Hal ini diperkuat dengan masih rendahnya dukungan untuk melibatkan penyuluh perempuan dalam kegiatan penyuluhan dan kewajiban untuk selalu membuat data terpilah gender. Uji statistik mengungkapkan adanya perbedaan signifikan dalam persepsi gender penyuluh terkait beberapa indikator, seperti kemudahan pelatihan dan pendidikan lanjutan. Dari hasil ini disarankan agar kebijakan penyuluhan perlu lebih responsif terhadap kebutuhan spesifik penyuluh perempuan melalui pengembangan materi penyuluhan yang inklusif, penyediaan fasilitas transportasi ramah gender, serta penguatan pelatihan dan pendidikan berbasis gender untuk mendukung kesetaraan dan keberlanjutan dalam pembangunan pertanian.
Quail-Black Soldier Fly Larvae (BSFL) Integrated Farming: Bioconversion Efficiency, Economic Viability, and Farmers’ Perception Toward Circular Agriculture Sembada, Pria; Ayuningtyas, Gilang; Priyambodo, Danang; Pangestu, Puguh; Agustin, Adinda Dwina
Jurnal Penyuluhan Pertanian Vol 20 No 1 (2025)
Publisher : Politeknik Pembangunan Pertanian Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51852/5c6bw519

Abstract

Integration farming of quail with Black Soldier Fly Larvae (BSFL) has the potential to support a circular economy and offer various benefits for future sustainability. To promote sustainable farming systems, it is essential to examine farmers' perceptions and the factors that influence their adoption of such systems. The objective of this study was to understand the bioconversion of BSFL with quail excreta as substrate, the potential of integrated farming models, and farmers' perceptions of BSFL. This research was conducted from July 2023 to March 2024. The BSFL bioconversion data were collected through observational studies and measurement techniques. Production and economic performance data, along with farmers' perceptions, were obtained through a combination of observation, surveys, and in-depth interviews with 11 quail farmers. The collected data were analyzed using both descriptive and comparative methods, employing the statistical software MS Excel and SPSS 22. The findings indicated that the combination of organic phenolics added to quail feed and fermented excreta as a substrate for BSFL yielded the optimal bioconversion value. Another notable finding is that integrated quail farming yields enhanced economic performance due to its ability to generate added value. However, it is essential to note that farmers exhibited varying degrees of knowledge and perceptions regarding BSFL. In conclusion, this study highlights the importance of enhancing production performance, as well as economic, social, and environmental sustainability, by fostering a circular economy through an integrated approach of quail farming with BSFL. However, it is crucial to note that educational and training programs, as well as mentorship related to the technical aspects of quail-BSFL production, in conjunction with financial assistance, are essential to augment the adoption rate of this integrated approach.
Improving The Sustainability of Silage Adoption in Dairy Cattle Farming: Analysis of Determining Factors and Strategies for Increasing Farm Capacity Reni Suryanti; Maesti Mardiharini; Arif Nindyo Kisworo; Fita Dwi Untari
Jurnal Penyuluhan Pertanian Vol 20 No 1 (2025)
Publisher : Politeknik Pembangunan Pertanian Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51852/7eayjd09

Abstract

One of the challenges of dairy farming is the availability of feed to meet the needs of livestock. This study aims to 1) identify the potential and problems of utilizing local feed, as well as the potential for implementing silage development; 2) analyze factors that influence the adoption of locally sourced feed innovations; 3) develop strategies for sustainable adoption and increasing the capacity of dairy farmers. This study used a participatory approach involving 47 farmers as a two-year action study (2023–2024). Data collection methods include surveys, in-depth interviews, and focus group discussions (FGDs). Data was analyzed using Structural Equation Modeling-Partial Least Square (SEM-PLS) to identify factors that influence the adoption of silage innovations. The results of the study showed that the adoption of silage technology was influenced by the characteristics of farmers, the role of extension workers, and the nature of the innovation. Although the potential for local feed is abundant, its utilization is still low due to limited knowledge of farmers and processing infrastructure. The structural model test showed a significant relationship between silage adoption and increased milk productivity (coefficient 0.508; p = 0.008). This study recommends strengthening the institution of livestock farmers through the People's Livestock School (SPR), continuous training, and integration of crop-livestock systems (SITT) to optimize local resources. The proposed design model includes silage-based feed diversification, utilization of agricultural waste, and partnerships with agribusiness actors. This study provides a reference for sustainable agricultural policies and the development of technological innovations that are adaptive to the characteristics of smallholder farmers.
The Role of Stakeholders in Strengthening Communication Networks to Foster Farmers’ Economic Institutions Anggreany, Shinta; Sumardjo , Sumardjo; Lubis, Djuara P; Syahyuti, Syahyuti
Jurnal Penyuluhan Pertanian Vol 20 No 1 (2025)
Publisher : Politeknik Pembangunan Pertanian Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51852/rzdpjx51

Abstract

The growing number of smallholder farmers in Indonesia necessitates the strengthening of economic institutions through the farmer corporation model. This study examines the role of stakeholders in strengthening communication networks to support farmer institutions in Jayakerta District, Karawang. Using a mixed-methods approach, data were collected from 281 farmers through surveys and 28 stakeholders through in-depth interviews. The results show that coordination among stakeholders remains limited. Communication network analysis reveals that farmers with high centrality are more actively involved in exchanging production-related information, while those with low centrality tend to seek marketing information but have limited interaction. Spearman’s test indicates that internal farmer factors do not significantly influence communication networks (ρ = 0.072; p > 0.05), whereas stakeholder support shows a negative yet significant correlation (ρ = -0.128; p < 0.05), indicating a mismatch between the form of support provided and the farmers’ actual needs. Although support is provided in various forms, its integration is not yet optimal. Strengthening communication networks and ensuring consistent stakeholder involvement are key to the success of farmer corporations. Local actors, such as voluntary agricultural extension agents, play a crucial role in reinforcing farmer information exchange. The low level of digital literacy among farmers also calls for policy interventions through training and capacity-building programs. These findings underscore the importance of integrated communication systems in supporting institution-based agricultural development in Indonesia.  
Harnessing Islamic Education for Agricultural Empowerment: The Islamic Boarding School Model in Indonesia Nurlaili; Warnaen, Andi; Ugik, Romadi; Haryanto, Yoyon
Jurnal Penyuluhan Pertanian Vol 20 No 1 (2025)
Publisher : Politeknik Pembangunan Pertanian Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51852/2wp5we67

Abstract

This research investigates the role of Islamic Boarding School in empowering Santri-farmers to achieve agricultural self-reliance in Indonesia, which addresses crucial issues of farmer regeneration and rural economic development. This research examines Islamic Boarding School-based agricultural empowerment programs and the level of empowerment of santri-farmers. The article focuses on a unique Islamic Boarding School model that integrates Islamic education with practical agrarian skills. Using a quantitative research design, this study collected data from Santri Farmers in three Islamic Boarding School in East Java, Indonesia, representing different institutions (Salafiyah, Modern, and Integrated).  The total population was 318 Santri Farmers, from which a sample of 116 participants was selected using a combination of simple random sampling and census techniques. Data were collected mainly through questionnaires and analyzed using descriptive statistics to measure the level of empowerment. The study revealed that Islamic Boarding School contributes to the agricultural empowerment of Santri-farmers. Effective empowerment activities include integrating agricultural education with religious education, providing agribusiness assistance, agricultural extension, and facilitating market access. Santri-farmers show a high level of empowerment, especially in terms of agricultural technical skills, resource management, and communication. Meanwhile, mastery of information technology is still lacking.