cover
Contact Name
Restu Febriantura
Contact Email
rf154@ums.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
jpmmedika@ums.ac.id
Editorial Address
Fakultas Kedokteran Universitas Muhamamdiyah Surakarta Kampus IV UMS, Jl. Ahmad Yani, Gonilan, Kartasura, Gonilan, Kec. Kartasura, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah 57169
Location
Kota surakarta,
Jawa tengah
INDONESIA
Jurnal Pengabdian Masyarakat Medika
ISSN : 27757951     EISSN : 27757943     DOI : -
Core Subject : Health,
Jurnal Pengabdian Masyarakat Medika merupakan jurnal yang diterbitkan oleh Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Surakarta sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan atmosfer akademik, sebagai publikasi hasil pengabdian dari dosen, mahasiswa, praktisi dan masyarakat umum. Jurnal ini memuat hasil-hasil pengabdian masyarakat, terutama di bidang kesehatan dan kedokteran.
Articles 80 Documents
PENINGKATAN PEMAHAMAN TENTANG SAKIT KEPALA SEBAGAI DAMPAK COVID 19: PENYULUHAN KESEHATAN Setiawan, Iwan; Gewab, Bima Tirta Pradana Ajie; Budi, Farid Santya
Jurnal Pengabdian Masyarakat Medika Vol 2. No. 1, Maret 2022
Publisher : Universitas Muhamamdiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (591.878 KB) | DOI: 10.23917/jpmmedika.v2i1.370

Abstract

ABSTRAK Coronavirus Disease (COVID-19) pertama kali terdeteksi pada bulan desember 2019 di Wuhan China dan mulai menyebar ke seluruh dunia. Di Indonesia, sejak 3 Januari 2020 hingga 10 Agustus 2021, terdapat 3.718.821 kasus terkonfirmasi COVID-19 dengan 110.619 kematian. Badai sitokin yang memicu terjadinya nyeri kepala pada pasien COVID-19 mulai dirasakan pada hari ke 7 hingga hari ke 10. Nyeri kepala dirasakan berupa tension type headache, Nyeri kepala juga dapat disertai dengan fotofobia, mual, kaku leher dan dapat semakin berat dengan perubahan posisi. Tujuan untuk memberikan pemahaman dan pengetahuan adanya gejala yang menyertai infeksi coronavirus yang mengenai system saraf. Penyuluhan dengan metode daring melalui zoom meeting. Hasilnya audiens yang sering mengalami nyeri kepala berjumlah 13 orang sedangkan sebanyak 7 orang  mengaku tidak mengalami nyeri kepala. Terdapat peningkatan pemahaman terkait nyeri kepala pada penderita covid19. Penyuluhan ini dapat memberikan pemahaman yang baik terkait gejala saraf terutama nyeri kepala akibat COVID-19   ABSTRACT Coronavirus Disease (COVID-19) was first detected in December 2019 in Wuhan China and began to spread throughout the world. In Indonesia, from January 3, 2020 to August 10, 2021, there were 3,718,821 confirmed cases of COVID-19 with 110,619 deaths. Cytokine storms that trigger headaches in COVID-19 patients begin to be felt on day 7 to day 10. Headache is felt in the form of a tension type headache. Headache can also be accompanied by photophobia, nausea, neck stiffness and can get worse with changes in position. The Aim to provide understanding and knowledge of the symptoms that accompany coronavirus infection affecting the nervous system. Counseling with online methods through zoom meetings. The Results is the audience who often experience headaches amounted to 13 people while as many as 7 people claimed not to have headaches. There is an increasing understanding of headaches due to COVID-19. This counseling can provide a good understanding of neurological symptoms, especially headaches due to COVID-19 
PENYULUHAN DAN PEMBENTUKAN KADER CILIK ANTI ROKOK PADA SISWA TK DAN SD DI DESA KAMAL Zumrotus, Aulia; Rifai, Nur Rajar; Maulina, Devita; Dwi, Annisa; Putri, Trias; Septiani, Widya; Komala, Indah; Aprilia, Vivi; Sholehah, Mar'atus; Andariiani, Fera; Ash Shidiq, Rosyid; Darnoto, Sri; Astuti, Dwi
Jurnal Pengabdian Masyarakat Medika Vol 2. No. 1, Maret 2022
Publisher : Universitas Muhamamdiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (794.199 KB) | DOI: 10.23917/jpmmedika.v2i1.445

Abstract

ABSTRAK Salah satu permasalahan kesehatan yang ada di Desa Kamal Kecamatan Bulu Kabupaten Sukoharjo adalah kebiasaan merokok dari warga yang masih tergolong tinggi. Hasil dari survei menunjukkan warga yang mempunyai kebiasaan merokok pada orang dewasa sebanyak 121 warga dari jumlah total 263 yang disurvei, atau sebanyak 46%. Hal ini akan mempengaruhi persepsi dan pemahaman anak terhadap perilaku merokok. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk memberikan pemahaman dini terhadap siswa TK dan SD, serta warga tentang bahaya merokok dan sekaligus membentuk kader cilik anti rokok dari siswa TK dan SD dengan harapan agar dapat mengetahui bahaya rokok sejak dini sehingga mereka tidak mengkonsumsi rokok dan dapat mengingatkan keluarganya atau orang lain agar tidak merokok. Hasil dari kegiatan penyuluhan diperoleh peningkatan pengetahuan rata-rata sebesar 78% sedangkan untuk pembentukan kader terbentuk 92 kader cilik anti rokok yang turut serta aktif dalam proses pembagian dan penempelan stiker bahaya rokok.Kader cilik ini berasal dari TK Pertiwi, SD Negeri 02 Kamal, dan SD Negeri 03 Kamal.   ABSTRACT One of the health problems in Kamal Village, Bulu District, Sukoharjo Regency, is the smoking habit of residents who are still relatively high. The results of the survey show that there are 121 residents who have smoking habits in adults out of a total of 263 surveyed, or as many as 46%. This will affect the child's perception and understanding of smoking behavior. The purpose of this activity is to provide an early understanding of kindergarten and elementary school students, as well as residents about the dangers of smoking and at the same time form a small anti-smoking cadre from kindergarten and elementary school students in the hope of knowing the dangers of smoking from an early age so that they do not consume cigarettes and can remind their families or others not to smoke. The results of the outreach activities showed an average increase in knowledge of 78%, while for the formation of cadres 92 small anti-smoking cadres were formed who actively participated in the distribution and affixing process of smoking hazard stickers. These little cadres came from TK Pertiwi, SD Negeri 02 Kamal, and SD Negeri 03 Kamal.
WASPADAI KOLESTEROL TINGGI : SEBUAH ARTIKEL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT Prehanawan, Refian Putra; Rayidah, Tasya; Mulyani, Amelia Sri; Ariyanti, Rika; Safitri, Aisyah Nur; Maharani, Suciana; Renatasari, Distya Ayu; Sarif, Nabil Nawal; Sulistyani, Sulistyani; Fortuna, Tista Ayu
Jurnal Pengabdian Masyarakat Medika Vol 2. No. 1, Maret 2022
Publisher : Universitas Muhamamdiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (912.983 KB) | DOI: 10.23917/jpmmedika.v2i1.457

Abstract

ABSTRAK Penyakit Tidak Menular (PTM) saat ini termasuk salah  satu  masalah  kesehatan  yang  menjadi perhatian tingkat nasional maupun global, peningkatan PTM erat kaitannya dengan konsumsi makanan mengandung tinggi kolesterol. Penyuluhan ini bertujuan untuk memberikan edukasi dan meningkatkan pengetahuan kepada masyarakat tentang komplikasi serta pencegahan kolesterol. Pelaksanaan penyuluhan dilakukan secara offline atau tatap muka langsung dengan peserta. Data pretes dan postes dengan uji shapiro-wilk didapatkan p<0,05 untuk pretes dan p<0,05 untuk postes, artinya data berdistribusi tidak normal karena P>0,05. Hasil uji wilcoxon menunjukkan <0,05 ar tidak terdapat kendala yang berarti.   ABSTRACT Non-Communicable Diseases (NCD) is currently one of the health problems that are a concern at the national and global levels, the increase in PTM is closely related to the consumption of foods containing high cholesterol. This counseling aims to provide education and increase knowledge to the public about complications and cholesterol prevention. The counseling is carried out offline or face to face with participants. Pretest and posttest data with Shapiro-Wilk test obtained p<0.05 for pretest and p<0.05 for posttest, meaning that the data is not normally distributed because P>0.05. Wilcoxon test results showed p<0.05 where there was a significant difference between pretest and posttest. This counseling was carried out well without any significant problems.
PENYULUHAN TENTANG INFEKSI GONORE MELALUI WEBINAR “KENALI LEBIH LANJUT INFEKSI GONORE” Prakoeswa, Flora Ramona Sigit; Munawaroh, Rima; Maureen, Raden Roro Nadya; Kumalaningtyas, Martdwitanti Ajeng; Fauziah, Isnaeni Nur
Jurnal Pengabdian Masyarakat Medika Vol 2. No. 1, Maret 2022
Publisher : Universitas Muhamamdiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (622.129 KB) | DOI: 10.23917/jpmmedika.v2i1.458

Abstract

ABSTRAK Gonore adalah penyakit Infeksi Menular Seksual (IMS) yang disebabkan oleh bakteri Neisseria gonorrhoeae serta dapat menyebabkan infeksi pada uretra, serviks, anus, dan tenggorokan (tergantung pada cara seks yang dilakukan). Gonore merupakan penyakit dengan urutan kedua tertinggi diantara Infeksi Penyakit Menular Seksual (PMS) yang lainnya. World Health Organization (WHO) memperkirakan bahwa tidak kurang dari 25 juta kasus baru ditemukan setiap tahun di seluruh dunia. Faktor peningkatan insidensi PMS ini antara lain gambaran klinis yang seringkali asimptomatis terutama pada wanita, faktor sosial ekonomi, dan kurangnya pengetahuan tentang PMS. Berbagai usaha pencegahan penularan IMS telah digalakkan baik oleh pemerintah Indonesia maupun oleh WHO. Meskipun pemerintah telah mengupayakan usaha-usaha tersebut, insidens IMS tetap meningkat dari tahun ke tahun. Terkait hal ini, diperlukan penyuluhan tentang gonore secara menyeluruh kepada masyarakat sebagai upaya preventif untuk mengurangi angka morbiditas dan mortalitas yang diakibatkan oleh IMS khususnya gonore dan mencegah komplikasi serius pada kaum perempuan; salah satu komplikasi yang paling dapat dicegah adalah infertilitas pada perempuan, mengingat bahwa IMS yang tidak ditangani akan dapat menyebabkan penyakit radang panggul. Tujuan kegiatan webinar untuk mengetahui pengaruh penyuluhan kesehatan terhadap pengetahuan masyarakat tentang gonore. Penelitian ini menggunakan metode one group pre-test post-test design. Total sampling sebanyak 75 peserta yang berasal dari berbagai instansi. Instrumen yang digunakan untuk pengambilan data adalah angket pertanyaan melalui google form dan analisis data menggunakan wilcoxon match paired test. Hasil penelitian menujukan skor rata-rata dari pretest sebesar 59,67%, sedangkan skor rata-rata posttest meningkat menjadi sebesar 74,10%. Berdasarkan hasil analisis didapatkan bahwa nilai p <0,05. Hasil ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh penyuluhan kesehatan terhadap pengetahuan masyarakat tentang gonore sehingga diharapkan masyarakat lebih peduli dengan kesehatan dirinya sendiri maupun lingkungannya tentang Infeksi Menular Seksual (IMS) khususnya gonore.   ABSTRACT Gonorrhea is a sexually transmitted infection (STI) caused by the bacterium Neisseria gonorrhoeae and can cause infections of the urethra, cervix, anus, and throat (depending on how sex is performed). Gonorrhea is a disease with the second highest order among other sexually transmitted infections (STDs). The World Health Organization (WHO) estimates that no less than 25 million new cases are discovered every year worldwide. Factors that increase the incidence of PMS include clinical features that are often asymptomatic, especially in women, socioeconomic factors, and lack of knowledge about PMS. Various efforts to prevent the transmission of STIs have been promoted both by the Indonesian government and by the WHO. Although the government has made these efforts, the incidence of STIs continues to increase from year to year. Related to this, it is necessary to provide comprehensive education about gonorrhea to the community as a preventive effort to reduce the morbidity and mortality rate caused by STIs, especially gonorrhea and prevent serious complications in women; one of the most preventable complications is infertility in women, given that untreated STIs can lead to pelvic inflammatory disease. The purpose of the webinar activity is to determine the effect of health education on public knowledge about gonorrhea. This study uses the one group pre-test post-test design method. The total sampling was 75 participants from various agencies. The instrument used for data collection is a question questionnaire via google form and data analysis using the Wilcoxon match paired test. The results showed that the average score of the pre-test was 59.67%, while the average post-test score increased to 74.10%. Based on the results of the analysis, it was found that the value of p <0.05. These results indicate that there is an effect of health education on public knowledge about gonorrhea so that people are expected to be more concerned with their own health and their environment about Sexually Transmitted Infections (STIs), especially gonorrhea.
PENYULUHAN OBAT ANTI-KOLESTEROL DAN “DAGUSIBU” DI MASJID NURUL HUDA IMAM MALIK, KADIPIRO, BANJARSARI, SURAKARTA Fortuna, Tista Ayu; Saputri, Gafrila Fani Eka; Nikita, Aulia Bea; Prabowo, Alifia Istiqomah; Utami , Anita Dwi; Adedhea, Marchita; Riskiana, Shafira Yuni; Syahidah, Shofia Rif'atusy; Utari, Berlian; Azzah, Millenia Syafirah Yunita; Faghfirlie, Faghfirlie; Sulistyani, Sulistyani
Jurnal Pengabdian Masyarakat Medika Vol 2. No. 1, Maret 2022
Publisher : Universitas Muhamamdiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (682.045 KB) | DOI: 10.23917/jpmmedika.v2i1.460

Abstract

ABSTRAK Kolesterol merupakan lemak yang terdapat di dalam aliran darah atau sel tubuh. Kadar kolesterol normal berada dibawah nilai 200 mg/dl, apabila kadarnya melebihi 240 mg/dl maka dapat meningkatkan resiko penyakit Kardiovaskuler. Pada era saat ini, selain menggunakan obat-obatan dengan resep seperti obat anti-kolesterol, masyarakat juga dapat melakukan pengobatan sendiri (swamedikasi). Kesalahan penggunaan obat dan terapi yang tidak rasional menjadi salah satu hal yang dapat terjadi apabila pasien tidak dibekali dengan pengetahuan yang memadai mengenai pengobatan. Tujuan dari penyuluhan ini adalah meningkatkan pengetahuan masyarakat mengenai obat – obat anti-kolesterol dan DAGUSIBU (Dapatkan, Gunakan, Simpan dan Buang). Kegiatan ini diikuti oleh 42 perempuan lansia yang berasal dari sekitar daerah tersebut. Metode yang digunakan adalah penyuluhan dan tanya jawab. Evaluasi hasil kegiatan diukur dengan menggunakan hasil kuesioner sebelum dan sesudah dilakukan penyuluhan (pre -  test dan post - test). Dari hasil analisis didapatkan nilai rata-rata pretest sebesar 79,05 dan post-test sebesar 90,95. Data dianalisis dengan uji Wilcoxon Signed Ranks Test dan didapatkan nilai p 0,01 (<0,05) maka dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara pengetahuan masyarakat sebelum dan setelah dilakukan penyuluhan sehingga dapat dikatakan penyuluhan ini efektif untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat.   ABSTRACT Cholesterol is the fat found in the bloodstream or body cells. Normal cholesterol levels are below the value of 200 mg/dl, if the levels exceed 240 mg/dl it can increase the risk of cardiovascular disease. In this era, apart from using prescription drugs such as anti-cholesterol drugs, people could also take self-medication. Misuse of drugs and irrational therapy could happen if the patient is not equipped with adequate knowledge about treatment. The purpose of this outreach is to increase public knowledge about anti-cholesterol drugs and DAGUSIBU. This activity was attended by 42 elderly women from around the area. The method used is counseling, question and answer. Evaluation of activity results was measured using the results of questionnaires before and after counseling (pre-test and post-test). From the results of the analysis, the average value of the pre-test was 79.05 and the post-test was 90.95. The data were analyzed by using the Wilcoxon Signed Ranks Test and obtained p value of 0.01 (<0.05). In conclusion, there is a significant difference between public knowledge before and after counseling is carried out. Therefore, it could be said that counseling is effective at increasing public knowledge.
PERAN FARMASIS SEBAGAI KONSELOR TERAPI HIV Munawaroh, Rima; Prakoeswa, Flora Ramona Sigit; Kurniawati, Pipit Melyana; Hazimah, Jihan Naufa; Husna, Az zahra Miftahul; Kharisma, Annisa Nur; Rahmawati, Dita
Jurnal Pengabdian Masyarakat Medika Vol 2. No. 1, Maret 2022
Publisher : Universitas Muhamamdiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (588.302 KB) | DOI: 10.23917/jpmmedika.v2i1.461

Abstract

ABSTRAK Peran farmasis dalam terapi HIV bukan hanya sekedar drug supplier melainkan juga sebagai konselor. Hal ini didasarkan pada kurangnya tingkat kepatuhan pasien menjalani terapi antiretroviral (ARV) sehingga banyak yang mengalami resistensi obat. Upaya farmasis sebagai konselor ini dilakukan dalam upaya mencapai keberhasilan terapi HIV dan menyadarkan pentingnya peran farmasis sebagai konselor dalam terapi HIV mulai dari tingkat remaja hingga dewasa. Tujuan program ini adalah meningkatkan pengetahuan dan pemahaman masyarakat mengenai pentingnya peran farmasis dalam terapi HIV sebagai konselor utama. Metode pelaksanaan dengan dilaksanakan secara online zoom meeting. Agenda kegiatan berupa penyampaian materi beserta tanya jawab disertai dengan pretest dan posttest. Peserta mendaftarkan diri melalui link pendaftaran online. Sebelum penyampaian materi setiap peserta diberikan pre-test dan diakhir kembali diberikan post-test. Hasil dianalisis dengan uji paired sample t test. Dari 72 peserta yang hadir, nilai rata-rata pre-test adalah 81,40 dan post-test 96,49. Hasil uji-t didapatkan nilai p< 0,05 yang menunjukkan perbedaan yang signifikan antara hasil pre-test sebelum webinar dan hasil post-test setelah webinar. Hal ini berarti terdapat peningkatan pengetahuan peserta webinar mengenai peran farmasis sebagai konselor terapi HIV.   ABSTRACT In HIV therapy, pharmacists is not only as a drug supplier but also as a counselor. This is based on the lack of adherence of patients undergoing antiretroviral therapy (ARV) so that many experience drug resistance. The pharmacist's efforts as counselors are carried out in an effort to achieve the success of HIV therapy. The aim of this program is to increase public knowledge and understanding of the important role of pharmacists in HIV therapy as primary counselors. This activity was held online by zoom meeting, including material delivery, discussion session, and pretest and posttest session. Participants register themselves via the online registration link. Before delivering the material, each participant was given a pre-test and at the end was given a post-test. The results were analyzed by paired sample t test. From the 72 participants who attended, the mean score of the pre-test was 81.40 and the post-test was 96.49. The results of the t-test obtained p value <0.05 which indicates a significant difference between the results of the pre-test before the webinar and the results of the post-test after the webinar. This means that there is an increase in the knowledge of webinar participants regarding the role of pharmacists as HIV therapy counselors
KOLABORASI WEBINAR: KENALI RISIKO, GEJALA, DAN PENCEGAHAN HIPERTENSI Mahmuda, Iin Novita Nurhidayati; Maslahah, Syah Fillia Nurul; Putriyantiwi, Idoviari; Oktafiani, Niken Sari; Yamsun, Rahmat Dani; Khairunnisa, Reza; Subekti, Tyas Hanurita; Rajendra, Hafish Harfian
Jurnal Pengabdian Masyarakat Medika Vol 2. No. 2, September 2022
Publisher : Universitas Muhamamdiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (188.322 KB) | DOI: 10.23917/jpmmedika.v2i2.482

Abstract

ABSTRAK Hipertensi adalah penyakit kronis yang masih menjadi faktor risiko utama stroke dan penyakit jantung koroner yang merupakan dua penyebab kematian utama di Indonesia. Strategi untuk menekan angka kesakitan dan komplikasi penyakit akibat hipertensi adalah pencegahan primer yaitu memberikan edukasi kepada masyarakat mengenai hipertensi, baik dari risiko, gejala, maupun pencegahannya. Kegiatan edukasi di era pandemi dapat dilaksanakan dengan metode webinar untuk menilai pemahaman peserta secara langsung. Kegiatan ini bertujuan untuk melihat pengaruh edukasi terhadap pengetahuan tentang risiko, gejala dan pencegahan hipertensi. Dalam pengimplementasiannya, Fakultas Kedokteran berkolaborasi dengan Fakultas Farmasi untuk memberikan edukasi tersebut. Pemberian edukasi dilaksanakan dengan metode webinar melalui media zoom cloud meeting serta materi presentasi. Keberhasilan pengabdian diukur dengan peningkatan nilai post-test. Analissis terhadap hasil post-test dengan uji statistik Wilcoxon menunjukkan bahwa nilai p < 0,05, yang berarti terdapat peningkatan pengetahuan yang signifikan. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa webinar merupakan salah satu media edukasi yang dapat meningkatkan pengetahuan masyarakat mengenai hipertensi.   ABSTRACT                 Hypertension is a chronic disease that is still a major risk factor for stroke and coronary heart disease, which are the two main causes of death in Indonesia. The strategy to reduce the number and impact of diseases caused by hypertension is primary prevention, namely providing education to the public about hypertension, both from the risks, symptoms, and prevention. Educational activities in the pandemic era can be carried out using the webinar method to assess participants' understanding directly. This activity aims to see the effect of education on knowledge about the risks, symptoms and prevention of hypertension. In its implementation, the Faculty of Medicine collaborates with the Faculty of Pharmacy to provide this education. Education is provided using the webinar method through zoom cloud meeting media and presentation materials. The success of achievement is measured by increasing the post-test scores. Analysis of the post-test results with the Wilcoxon statistical test showed that the p value <0.05, which means that there was a significant increase in knowledge. Thus it can be said that the webinar is one of the educational media that can increase the public knowledge about hypertension.  
PENINGKATAN PENGETAHUAN MASYARAKAT TENTANG DEPRESI MELALUI EDUKASI Mahmudah, Nur; Putri, Refsya Azanti; Retinovaliani, Aviolena; Faj’riati, Nur Alfi Khoirul; A’dilah, Anis Afkar; Ningtiyas, Amelia Rizki; Riyadi, Eka Putri Widya Arsia; Findawan, Geofany Hargi; Fadhilla, Hana; Putri, Erika Arista; Meiliana, Sherin Isna; Hart, A’Ang Yuanita; Maharani, Maisa; Ayu, Rakyan Wening Puspa; Dewi, Sri Kumala; Hanifah, Zulfa Nur; Syahdiba, Natasya Maula; Ramadhani, Salsabila Putri; Sayekti, Nurul Cahyaning Nardi
Jurnal Pengabdian Masyarakat Medika Vol 2. No. 2, September 2022
Publisher : Universitas Muhamamdiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (625.667 KB) | DOI: 10.23917/jpmmedika.v2i2.483

Abstract

ABSTRAK Pandemi COVID-19 merupakan stressor yang cukup berat bagi masyarakat, yang memicu kejadian gangguan jiwa. Indonesia mengalami peningkatan kasus gangguan jiwa sebanyak 2 kali lipat selama pandemi, baik berupa stres maupun depresi. Berdasarkan hal tersebut, diperlukan adanya informasi tentang gangguan jiwa, utamanya depresi pada masyarakat, sehingga diharapkan masyarakat memiliki pengetahuan tentang gejala penyakit tersebut dan mengetahui hal yang harus dilakukan jika memiliki gejala depresi. Tujuan kegiatan ini untuk memberikan edukasi kepada masyarakat tentang depresi terutama faktor risiko dan pengobatannya. Metode yang dilakukan berupa pemberian pretest, pemaparan materi dan post-test. Analisis nilai antara pretest dan post-test terdapat perbedaan signifikan (p<0,05). Kesimpulan kegiatan ini bahwa edukasi meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang depresi.   ABSTRACT The COVID-19 pandemic is a fairly heavy stressor for the community, which triggers the occurrence of mental disorders. Indonesia experienced a doubled cases of mental disorders during the pandemic, both of stress and depression. Based on this, it is necessary to provide information about mental disorders, especially depression to the public, so that people are expected to increase their knowledge about depression symptomps and know what to do if they have its. The purpose of this activity is to provide education to the public about depression, especially its risk factors and treatment. The method used is in the form of pretest, material presentation and post-test. After analyzing the values between the pretest and post-test there was a significant difference (p<0.05). We concluded that education increases public knowledge about depression.
PENINGKATAN PEMAHAMAN MAHASISWA FAKULTAS TEKNIK TENTANG MEMBERSIHKAN TELINGA MENGGUNAKAN COTTON BUDS DENGAN METODE PENYULUHAN Laksmisanti, Arne; Assidik, Muhamad Fahrurozi; Suprapto, Wahyu Kartika; Saputra, Rada Citra; Prasetya, Arga Tama
Jurnal Pengabdian Masyarakat Medika Vol 2. No. 1, Maret 2022
Publisher : Universitas Muhamamdiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (580.025 KB) | DOI: 10.23917/jpmmedika.v2i1.511

Abstract

ABSTRAK Masih banyak masyarakat yang belum memahami penggunaan cotton buds. Mereka beranggapan jika cotton buds aman untuk membersihkan telinga. Penggunaan cotton buds terus menerus dapat menimbulkan tingginya risiko terjadinya ketulian.  Jika di lakukan penyuluhan secara dini maka kejadian tersebut dapat di minimalisir. Kegiatan penyuluhan ini memberikan informasi mengenai keamanan penggunaan cotton buds untuk membersihkan telinga terkhususnya pada masyarakat usia produktif. Target sasaran penyuluhan adalah Mahasiswa non kesehatan di Universitas Muhammadiyah Surakarta. Penyuluhan ini bertujuan untuk memberikan informasi serta pengetahuan bagi mahasiswa Fakultas Teknik Kimia Universitas Muhammadiyah Surakarta mengenai keamanan penggunaan cotton buds sebagai pembersih telinga dan tindakan yang tepat untuk menjaga kesehatan telinga sehingga dapat meminimalisir terjadinya kerusakan organ telinga. Metode pelaksanaan kegiatan ini berupa pengabdian masyarakat dengan mini webinar atau penyuluhan menggunakan zoom meeting dan power point. Sasaran penyuluhan adalah mahasiswa mahasiswa Fakultas Teknik Kimia. Pada saat penyuluhan, peserta mengisi pretes dan posttest. Dari hasil pretes dan posttest menunjukkan bahwa penyuluhan ini dapat memberikan pengetahuan kepada para peserta mengenai materi penyuluhan yang telah diberikan dengan nilai P < 0,05.   ABSTRACT There are still many people who do not understand the use of cotton buds. They assume that cotton buds are safe to clean the ears. The misuse of cotton buds can increase a high risk of deafness.  This incident can be minimized by counseling. The counselling activity provides information about the safety of using cotton buds to clean the ears, especially in people of productive age. The target of this counseling is non-health students at Universitas Muhammadiyah Surakarta. This counseling aims to provide information and knowledge for students of the Faculty of Chemical Engineering, Universitas Muhammadiyah Surakarta regarding the safety of using cotton buds as ear cleaners and the right actions to maintain ear health to minimize the occurrence of ear organ damage. The method of this activity use mini webinar or counseling via zoom meetings and power points. The target of counseling is students of the Faculty of Chemical Engineering. All participants filled out pretests and posttests. The results of pretests and posttests showed that this counseling can provide knowledge to participants about the counseling materials that have been given with a value of P < 0.05.
PANDEMI BELUM SELESAI: KIAT IKHTIAR TAHUN KEDUA PANDEMI COVID-19 Taroeno, Suryo Aribowo; Yuda, Dimas Adjie; Ziyaadatulhuda, Zaid; Ristanti, Anindya Atiqah
Jurnal Pengabdian Masyarakat Medika Vol 2. No. 1, Maret 2022
Publisher : Universitas Muhamamdiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (418.611 KB) | DOI: 10.23917/jpmmedika.v2i1.512

Abstract

ABSTRAK Coronavirus disease 2019 (COVID-19) merupakan penyakit yang disebabkan oleh severe acute respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS-CoV-2). Berdasarkan data pada Kementrian Kesehatan Indonesia di tanggal 6 Oktober 2021, menunjukkan kasus yang terkonfirmasi di Indonesia berjumlah 4.223.094 kasus dan 142.413 kasus kematian dengan tingkat mortalitas COVID-19 sebesar 3,4%. Meskipun kini angka positif terkonfirmasi COVID-19 menurun, namun mahasiswa harus tetap berikhtiar seperti menjaga protokol kesehatan, melakukan pencegahan dengan vaksinasi, dan waspada terhadap pola penularan kini pada klaster keluarga. Oleh karena itu, penting untuk dilakukan penyuluhan mengenai kiat ikhtiar tahun kedua pandemi COVID-19 karena saat ini pandemi belum selesai. Sasaran peserta penyuluhan ini adalah mahasiswa Fakultas Agama Islam dan Fakultas Ekonomi & Bisnis yang belum pernah mendapat penyuluhan dalam aspek tersebut. Harapannya dengan diadakannya kegiatan   ini   dapat   meningkatkan   kewaspadaan mahasiswa serta dapat mencegah penularan COVID-19 meskipun sudah melakukan vaksinasi. Didapatkan perbedaan pengetahuan sebelum penyuluhan dan setelah penyuluhan yang signifikan dengan nilai p<0,05. Hal tersebut menunjukkan bahwa penyuluhan ini dapat memberikan pengetahuan kepada para peserta mengenai materi penyuluhan yang telah diberikan.   ABSTRACT Coronavirus disease 2019 (COVID 19) is a disease caused by severe acute respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS-CoV-2). Based on data from the Indonesian Ministry of Health on October 6, 2021, showed confirmed cases in Indonesia amounted to 4,223,094 cases and 142,413 deaths with a COVID-19 mortality rate of 3.4%. Even though the number of positive confirmed cases of COVID-19 is now decreasing, students must continue to make efforts such as maintaining health protocols, taking precautions by vaccination, and being aware of the current pattern of transmission in family clusters. Therefore, it is important to conduct counseling regarding the tips for the second year of the COVID-19 pandemic because the pandemic is not over yet. The target participants for this counseling are students of the Faculty of Islamic Religion and the Faculty of Economics & Business who have never received counseling in this aspect. The hope of this activity can increase student awareness and can prevent the transmission of COVID-19 even though they have been vaccinated. Gained a difference in knowledge before counseling and after a significant extension with a value of p<0.05. This shows that this extension can provide knowledge to the participants about the extension material that has been given.