cover
Contact Name
Restu Febriantura
Contact Email
rf154@ums.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
jpmmedika@ums.ac.id
Editorial Address
Fakultas Kedokteran Universitas Muhamamdiyah Surakarta Kampus IV UMS, Jl. Ahmad Yani, Gonilan, Kartasura, Gonilan, Kec. Kartasura, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah 57169
Location
Kota surakarta,
Jawa tengah
INDONESIA
Jurnal Pengabdian Masyarakat Medika
ISSN : 27757951     EISSN : 27757943     DOI : -
Core Subject : Health,
Jurnal Pengabdian Masyarakat Medika merupakan jurnal yang diterbitkan oleh Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Surakarta sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan atmosfer akademik, sebagai publikasi hasil pengabdian dari dosen, mahasiswa, praktisi dan masyarakat umum. Jurnal ini memuat hasil-hasil pengabdian masyarakat, terutama di bidang kesehatan dan kedokteran.
Articles 80 Documents
MENGENAL PENYAKIT DIABETES MELITUS DAN FAKTOR RISIKONYA PADA LANSIA : Recognizing Diabetes Mellitus and Its Risk Factors in Elderly Cahyoajibroto, Muhamad Ananto; Dewi, Listiana Masyita; Nandasari, Dhiastika; Sabilla, Firdha Fasa; Ratnaasri, Ulina Dwi; Anisah, Yuan Hasnaa; Puspitasari, Klaudia Vindy; Permatasari, Ayu Ardita Dewi
Jurnal Pengabdian Masyarakat Medika Vol 3. No. 1, Maret 2023
Publisher : Universitas Muhamamdiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/jpmmedika.v3i1.1337

Abstract

  ABSTRAK Penyakit Diabetes Melitus (DM) atau sering dikenal sebagai penyakit kencing manis, terjadi akibat berhentinya pankreas untuk memproduksi hormon insulin atau hormon insulin tersebut tidak mencukupi untuk tubuh. Banyak faktor yang menyebabkan angka kejadian Diabetes Melitus masih cukup tinggi, salah satunya faktor perilaku dalam hal pola makan. Dibutuhkan pengetahuan dalam mengelola diabetes melitus sehingga dapat mempengaruhi perubahan gaya hidupnya. Penyuluhan diadakan dalam rangka meningkatkan pengetahuan tentang kesehatan dan mengontrol penyakit Diabetes Melitus pada lansia. Langkah yang digunakan adalah dengan memberikan materi serta melakukan pre-test dan post-test. Pre-test dan post-test bertujuan untuk mengetahui pengetahuan dari peserta penyuluhan mengenai diabetes melitus dan faktor risikonya. Perbandingan dari rata-rata jawaban benar pre-test 40,35% dan post-test 83,92%. Hasil yang didapat dinilai menggunakan uji Normalitas dan homogenitas dan uji Wilcoxon, didapatkan nilai p < 0,005. Hal ini menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan setelah diberikannya materi oleh pemateri. Oleh karena itu kegiatan penyuluhan ini berhasil meningkatkan pengetahuan mengenai penyakit diabetes melitus dan factor risikonya. ABSTRACT Diabetes Melitus (DM) or often known as diabetes, occurs due to the cessation of the pancreas to produce the hormone insulin or the insulin hormone is not sufficient for the body. Many factors that cause the incidence of Diabetes Melitus is still quite high, one of which is behavioral factors in terms of diet. Knowledge is needed in managing diabetes melitus so that it can affect changes in their lifestyle. Counseling is held in order to increase knowledge about health and control diabetes melitus in the elderly. The steps used are to provide material and pre-test and post-test. The pre-test t and posttest aims to determine the knowledge of the counseling participants about diabetes melitus and its risk factors. The comparison of the average correct answers for pre-test and post-test was 40.35%. This shows an increase in knowledge after the material is given by the speaker. Therefore, this outreach activity succeeded in increasing knowledge about diabetes melitus and its risk factors.
PENINGKATAN PENGETAHUAN MASYARAKAT TENTANG PREVALENSI DAN FAKTOR RISIKO DIABETES MELITUS SERTA UPAYA PENCEGAHANNYA MELALUI EDUKASI: Improving Public Knowledge of Prevalence and Risk Factors of Diabetes Mellitus, and Its Prevention through Education Aisyah, Riandini; Rochmadina Suci Bestari
Jurnal Pengabdian Masyarakat Medika Vol 3. No. 1, Maret 2023
Publisher : Universitas Muhamamdiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/jpmmedika.v3i1.1587

Abstract

ABSTRAK International Diabetes Federation (IDF) memperkirakan prevalensi global penderita diabetes mencapai angka 578 juta pada tahun 2030 dan 700 juta pada tahun 2045. Indonesia menempati peringkat ke-7 negara dengan jumlah penderita diabetes terbanyak dan merupakan satu-satunya negara di Asia Tenggara yang masuk dalam daftar tersebut. Hal tersebut erat kaitannya dengan tingginya faktor risiko diabetes dan kurangnya pengetahuan tentang langkah-langkah pencegahan dan pengendalian diabetes. Oleh karena itu diperlukan upaya secara terus menerus untuk memberikan informasi kepada masyarakat tentang prevalensi diabetes, faktor risiko yang menjadi pemicunya, serta upaya dalam mencegah dan mengendalikannya. Kegiatan ini bertujuan meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang faktor risiko diabetes serta upaya untuk mencegah terjadinya diabetes melitus. Metode yang dilakukan berupa pemberian pretest, pemaparan materi, dan posttest dengan sasaran kegiatan adalah kelompok ibu-ibu PKK Griya Sakinah 1 Gedongan Colomadu Karanganyar. Hasil analisis menunjukkan terdapat peningkatan pengetahuan sebelum dan sesudah diberikan edukasi sebesar 72,3% dengan p<0,05. Simpulan kegiatan ini bahwa edukasi meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang prevalensi, faktor risiko, dan pencegahan serta pengendalian diabetes melitus. ABSTRACT The International Diabetes Federation (IDF) estimates that the global prevalence of diabetics will reach 578 million in 2030 and 700 million in 2045. Indonesia is ranked 7th for the country with the highest number of diabetics and is the only country in Southeast Asia included in the list. This is closely related to the high risk factors for diabetes and the lack of knowledge about diabetes prevention and control approaches. Therefore, continuous efforts are needed to provide information to the public about the prevalence of diabetes, the risk factors that trigger it, as well as efforts to prevent and control it. This activity aimed to improve public knowledge about diabetes risk factors and efforts to prevent and manage this disease. The method used was in the form of pre-test, material presentation, and post-test with the target of the activity being a group of PKK Griya Sakinah 1 Gedongan Colomadu women. The results of the analysis showed that there was an increase in knowledge before and after being given education of 72.3% with p<0.05. The conclusion of this activity is that education improves public knowledge about the prevalence, risk factors, and prevention and control of diabetes mellitus.
SOSIALISASI TENTANG JAMINAN KESEHATAN NASIONAL (JKN) BAGI MASYARAKAT DUSUN BUJET, JAMBEWANGI : Socialization On National Health Insurance For The Community Of Bujet Village, Jambewangi Riga, Oktaviani Riga Setyaningrum; Putri, Imram Radne Rimba; Anwar , Choirul
Jurnal Pengabdian Masyarakat Medika Vol 3. No. 1, Maret 2023
Publisher : Universitas Muhamamdiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/jpmmedika.v3i1.1614

Abstract

ABSTRAK Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) merupakan kewajiban bagi seluruh warga negara Indonesia. Dalam bentuk BPJS Kesehatan dan Ketenagakerjaan, Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) merupakan program layanan unik yang akan menawarkan rangkaian lengkap layanan kesehatan tanpa batas biaya jaminan yang menyertai asuransi. Namun warga Dusun Bujet, Desa Jambewangi, Kec Pakis, Kab Magelang belum memiliki akses terhadap Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). Meningkatnya pemahaman dan kesadaran akan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) di kalangan warga Dusun Bujet, Desa Jambewangi, Kec Pakis, Kab Magelang menjadi tujuan dari program masyarakat ini. Teknik yang dilakukan meliputi ceramah dengan menggunakan presentasi power point, angket, diskusi kelompok, dan tanya jawab. Hasil dari kegiatan masyarakat ini memberikan dampak yang sangat bermanfaat bagi masyarakat Dusun Bujet, Desa Jambewangi, Kec Pakis, Kab Magelang, karena masyarakat semakin percaya diri dan semangat untuk mengikuti anjuran pemerintah untuk mendapatkan jaminan kesehatan. Hal ini dimaksudkan agar warga merasa termotivasi untuk segera mendaftarkan diri dalam program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). ABSTRACT National Health Insurance is mandatory for all Indonesian citizens. In the form of Health and Employment BPJS, National Health Insurance is a unique service program that will offer a full range of health services without any guarantee fee limits that accompany the insurance. However, the residents of of Bujet Hamlet, Jambewangi Village, Pakis District, Magelang Regency do not yet have access to National Health Insurance. Increasing understanding and awareness of National Health Insurance among residents of Bujet Hamlet, Jambewangi Village, Pakis District, Magelang Regency is the goal of this community program. The techniques used include lectures using power point presentations, questionnaires, group discussions, and questions and answers. The results of this community activity have a very beneficial impact on the people of of Bujet Hamlet, Jambewangi Village, Pakis District, Magelang Regency, because the community is increasingly confident and enthusiastic to follow government recommendations to get health insurance. This is intended so that residents feel motivated to immediately enroll in the National Health Insurance program.
PENYULUHAN TENTANG PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) DI RUMAH TANGGA DI DESA SUNGAI PAUH TANJUNG KECAMATAN LANGSA BARO, KOTA LANGSA, ACEH: Counseling About Clean and Healthy Living Behavior at Households in Sungai Pauh Tanjung Village, Langsa Baro Subdistrict, Langsa City, Aceh Wahyuni, Srie; Anzila, Aura; Febrianty, Aulia
Jurnal Pengabdian Masyarakat Medika Vol 3. No. 1, Maret 2023
Publisher : Universitas Muhamamdiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/jpmmedika.v3i1.1624

Abstract

ABSTRAK Perilaku hidup bersih dan sehat pada dasarnya adalah  perilaku kesehatan masyarakat yang dilakukan atas kesadaran pribadi. Tujuan PHBS secara umum adalah meningkatkan kesadaran masyarakan untuk menjalankan kebiasaan hidup bersih dan sehat. Masalah kesehatan seringkali muncul di masyarakat tanpa disadari dan diketahui penyebabnya. Hal tersebut terjadi karena berbagai faktor, salah satunya adalah rendahnya tingkat pengetahuan masyarakat tentang kesehatan. Masalah kesehatan yang sering muncul antara lain masih tingginya angka kematian ibu dan anak, gizi buruk, penyakit menular dan tidak menular, gaya hidup yang tidak sehat dll. Tujuan kegiatan ini adalah untuk meningkatkan kesadaran masyarakat  tentang pentingnya  berperilaku  hidup  bersih  dan  sehat  di  tatanan  keluarga. Metode kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang dilaksanakan di Desa Sungai pauh Tanjung yaitu memberikan materi penyuluhan kesehatan kepada masyarakat tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di Rumah Tangga. Hasil kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah meningkatnya kesadaran masyarakat tentang bagaimana pentingnya perilaku hidup bersih dan sehat di keluarga seperti persalinan di fasilitas, merubah gaya hidup ang lebih baik seperti olahraga secara teratur, konsumsi buah-buahan dan sayur sayuran, tidak merokok didalam rumah, setiap bayi dan balita ditimbang ke Posyandu, memberantas jentik-jentik nyamuk, menggunakan air bersih serta  pentingnya menggunakan jamban sehat. ABSTRACT                    Clean and healthy living behavior is basically a public health behavior that is carried out on personal awareness. It is aim to increase public awareness to carry out clean and healthy living habits. Health problems often arise in society without being realized and the cause is known. This happens due to various factors, one of which is the low level of public knowledge about health. Health problems that often arise include high maternal and child mortality rates, malnutrition, communicable and non-communicable diseases, unhealthy lifestyles, etc. The purpose of this activity is to increase public awareness about the importance of a clean and healthy lifestyle in the family setting. The method of community service activities carried out in Desa Sungai Pauh Tanjung is providing health education materials to the community about Clean and Healthy Behavior  in Households. The result of this community service activity is increasing public awareness about the importance of clean and healthy living behaviors in the family such as giving birth in facilities, changing lifestyles for the better such as regular exercise, consumption of fruits and vegetables, not smoking in the house, every baby and toddlers are weighed at Posyandu, eradicate mosquito larvae, use clean water and the importance of using healthy latrines.
PENYULUHAN TENTANG INFEKSI SIFILIS MELALUI WEBINAR “SIFILIS : PENYEBAB, GEJALA, DAN PENGOBATANNYA”: Counselling on Syphilis Infection Through Webinar "Syphilis: Causes, Symptoms and Treatment" Ramona, Flora; Munawaroh, Rima; Maharani, Annisa Rizki; Santi, Tika Melandya; Ekayanti, Septi Rismala; Amalia, Shafira Nurul
Jurnal Pengabdian Masyarakat Medika Vol 3. No. 2, September 2023
Publisher : Universitas Muhamamdiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/jpmmedika.v3i2.459

Abstract

ABSTRAK Infeksi menular seksual (IMS) merupakan masalah yang cukup serius di dunia karena jumlah morbiditas dan mortalitasnya yang terus meningkat setiap tahunnya. Berdasarkan World Health Organization (WHO), lebih dari 1 juta orang terkena Penyakit Menular Seksual (PMS) setiap hari dimana terdapat sekitar 500 juta orang terdiagnosis salah satu dari 4 PMS yaitu Klamidia, Gonore, Trikomoniasis, dan Sifilis. Faktor yang menyebabkan peningkatan angka kejadian PMS seperti pertumbuhan jumlah penduduk yang sangat tinggi, masalah sosial ekonomi, penderita yang tidak merasakan gejala, dan kurangnya pendidikan kesehatan dan pendidikan seks kepada masyarakat. Diperlukan penyuluhan tentang sifilis secara menyeluruh kepada masyarakat sebagai upaya preventif untuk mengurangi angka morbiditas dan mortalitas yang diakibatkan oleh IMS khususnya sifilis. Tujuan kegiatan webinar untuk mengetahui pengaruh penyuluhan kesehatan terhadap pengetahuan masyarakat tentang sifilis. Penelitian ini menggunakan metode one group pre test post test design. Total sampling sebanyak 75 peserta yang berasal darix berbagai instansi. Instrumen yang digunakan untuk pengambilan data adalah angket pertanyaan melalui google form dan analisis data menggunakan wilcoxon match paired test. Hasil penelitian menujukan skor rata-rata dari pre test sebesar 73,77%, sedangkan skor rata-rata post test meningkat menjadi sebesar 95,08%. Berdasarkan hasil analisis didapatkan bahwa nilai p= 0,000 < 0,05. Hasil ini menunjukan bahwa terdapat pengaruh penyuluhan kesehatan terhadap pengetahuan masyarakat tentang sifilis sehingga diharapkan masyarakat lebih peduli dengan kesehatan dirinya sendiri maupun lingkungannya tentang Infeksi Menular Seksual (IMS) khususnya sifilis.   ABSTRACT Sexually transmitted infections (STIs) are a fairly serious problem in the world because the number of morbidity and mortality continues to increase every year. Based on the World Health Organization (WHO), more than 1 million people are affected by Sexually Transmitted Diseases (STDs) every day, of which around 500 million people are diagnosed with one of 4 STDs, namely Chlamydia, Gonorrhea, Trichomoniasis, and Syphilis. Factors that cause an increase in the incidence of STDs include very high population growth, socioeconomic problems, sufferers who do not feel symptoms, and lack of health education and sex education in the community. Therefore, it is necessary to provide comprehensive education about syphilis to the community as a preventive effort to reduce morbidity and mortality rates caused by STIs, especially syphilis. The purpose of the webinar is to determine the effect of health education on public knowledge about syphilis. This study uses the one-group pre test post-test design method. The total sampling was 75 participants from various agencies. The instrument used for data collection is a question questionnaire via google form and data analysis using the Wilcoxon match paired test. The results showed that the average score of the pre-test was 73.77%, while the average post-test score increased to 95.08%. Based on the results of the analysis, it was found that the value of p = 0.000 <0.05. These results indicate that there is an effect of health education on public knowledge about syphilis so that people are expected to be more concerned with their own health and their environment about Sexually Transmitted Infections (STIs), especially syphilis
TINGKAT PENGETAHUAN MAHASISWA NON KESEHATAN TENTANG BIJAK PENGGUNAAN ANTIBIOTIK TERHADAP RISIKO TERJADINYA RESISTENSI: Level Of Knowledge Of Non-Health Students About Wise Use Of Antibiotics On The Risk Of Resistance Kartika, Puspita Nindya; Arifin, Clarisa Ivana Putri; Fajriyah, Wulida Nuril; Yuhdi, Putri Aeni; Kurniawan, Dedy
Jurnal Pengabdian Masyarakat Medika Vol 3. No. 2, September 2023
Publisher : Universitas Muhamamdiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/jpmmedika.v3i2.472

Abstract

ABSTRAK Tiga puluh tahun mendatang diperkirakan akan terjadi 10 juta kematian akibat resistensi antibiotik dimana 4,7 juta diantaranya merupakan penduduk Asia. Resistensi antibiotik merupakan penurunan sensitivitas antibiotik terhadap bakteri. Sekitar 80% penyebab resistensi antibiotik berasal dari penggunaan Antibiotic Growth Promoter (AGP) pada hewan, sedangkan 20% penyebab dari resistensi antibiotik berasal dari pemakaian antibiotik yang tidak tepat pada manusia. Tujuan dari kegiatan webinar ini adalah untuk memberikan edukasi serta melihat bagaimana tingkat pengetahuan mahasiswa non kesehatan tentang penggunaan antibiotik yang baik dan benar. Parameter keberhasilan dari webinar dilihat pada hasil pre-test yang diberikan sebelum kegiatan webinar dan hasil post-test yang diberikan setelah kegiatan webinar. Masing-masing pre-test dan post-test terdiri dari 5 pertanyaan yang sama dan diberikan dalam bentuk google form. Hasil memperlihatkan rata-rata nilai pre-test sebesar 68,57% dan rata-rata nilai post-test sebesar 85,71%. Berdasarkan uji statistik Wilcoxon didapatkan nilai p-value sebesar 0,001 yang berarti terdapat perbedaan antara nilai pre-test dan nilai post-test. Dapat disimpulkan bahwa dengan mengikuti webinar ini dapat meningkatkan pengetahuan peserta webinar mengenai penggunaan antibiotik dengan bijak.   ABSTRACT In the next thirty years, it is estimated that there will be 10 million deaths due to antibiotic resistance, of which 4.7 million are Asians. Antibiotic resistance is a decrease in antibiotic sensitivity to bacteria. About 80% of the causes of antibiotic resistance come from the use of Antibiotic Growth Promoter (AGP) in animals, while 20% of the causes of antibiotic resistance come from the inappropriate use of antibiotics in humans. The purpose of this webinar activity is to educate and see how the level of knowledge of non-health students about the proper and correct use of antibiotics. The parameters of the success of the webinar are seen in the results of the pre-test given before the webinar activity and the post-test results given after the webinar activity. Each pre-test and post-test consists of the same 5 questions and is given in the form of a google form. The results showed that the average pre-test score was 67.7% and the post-test average was 81.18%. Based on the Wilcoxon statistical test, p-value of 0.001 was obtained, which means that there is a difference between the pre-test and post-test values. It can be concluded that participating in this webinar can increase the knowledge of webinar participants about the wise use of antibiotics.
GANGGUAN PENDENGARAN AKIBAT BISING PENGGUNAAN HEADPHONE/EARPHONE: Noise Induce Hearing Loss Due to Usage of Headphone/Earphone Hendradewi, Sarwastuti; Setiamika, Made; Sudrajad, Hadi; Kandhi, Putu Wijaya; Primadewi, Novi; Pratiwi, Dewi; Yusuf, Destar Aditya
Jurnal Pengabdian Masyarakat Medika Vol 3. No. 2, September 2023
Publisher : Universitas Muhamamdiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/jpmmedika.v3i2.1274

Abstract

ABSTRAK Gangguan pendengaran akibat bising (GPAB) sering dijumpai pada usia pelajar. Adanya kemajuan alat elektronik beserta kemudahan dalam mengakses internet dan sosial media menyebabkan pelajar sering menggunakan personal listening device seperti headphone/earphone untuk mengakses informasi dari piranti elektronik tersebut. Identifikasi gangguan pendengaran secara dini dan intervensi yang sesuai terbukti dapat mencegah konsekuensi tersebut. Tujuan diselenggarakan kegiatan ini adalah untuk memberikan edukasi gangguan pendengaran akibat bising (GPAB) dan untuk mengetahui sejak dini kondisi telinga dan pendengaran pelajar dan memberikan intervensi dan tatalaksana sesuai kebutuhan. Metode dalam kegiatan ini direncanakan dilakukan melalui tahapan - tahapan sesuai dengan petunjuk pengendalian HIRARC (hazard identification, risk assessment, and risk control). Hasil kegiatan ini didapatkan pendengaran 147 siswa dalam batas normal, 31 siswa terdapat serumen, 7 siswa Otitis Eksterna, 3 siswa OMSK, dan 4 orang siswa dicurigai menderita gangguan pendengaran akibat bising. Siswa yang dicurigai menderita gangguan pendengaran akibat bising dianjurkan ke RSUD Dr. Moewardi Surakarta untuk dilakukan pemeriksaan dan tatalaksana lebih lanjut.   ABSTRACT Noise induce hearing loss (NIHL) is often found in students. The advancement of electronic devices along with the ease of accessing the internet and social media has caused students to often use personal listening devices such as headphones/earphones to access information from these electronic devices. Early identification of hearing loss and appropriate intervention have been shown to prevent such consequences. The purpose of this activity was to educate noise induce hearing loss (NIHL) and to know early on the ear and hearing condition of students and provided intervention and management as needed. The method in this activity was planned to be carried out through stages in accordance with the HIRARC (Hazard Identification, Risk Assessment, and Risk Control) control instructions. The results of this activity obtained the hearing of 147 students within normal limits, 31 students with cerumen, 7 Otitis Externa students, 3 OMSK students, and 4 students with suspect of noise induce hearing loss. Students who were suspected of suffering from hearing loss due to noise were recommended to Dr. Moewardi Surakarta Hospital for further examination and management.
PEMANFAATAN BUKU CERITA BERGAMBAR DALAM PENINGKATAN PENGETAHUAN KESEHATAN GIGI SISWA SEKOLAH DASAR : Use of Picture Story Books in Improving Knowledge of Dental Health in Elementary School Students Kurniawati, Dwi; Imani, Cavita Nur; Pramudya W, Astrid; Maharani, Fairu Zahira; Pahlevi, Muhammad Farel; Clarissa, Aulia Belva; Mufidah, Adilah Nur; Wibowo, Anindya Prakasita; Maysari, Shafira Putri; Putri, Shafira Dinandia; Hakim, Ananda Rahman; Ramadania R, Gresya; Wulan, Bintang Kesowo
Jurnal Pengabdian Masyarakat Medika Vol 3. No. 2, September 2023
Publisher : Universitas Muhamamdiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/jpmmedika.v3i2.1930

Abstract

ABSTRAK Masalah kesehatan gigi dan mulut diderita lebih dari setengah penduduk Indonesia (57,6%). Angka prevalensi karies gigi terbesar terjadi pada anak usia 5-9 tahun (92,6%) Karies gigi pada anak dapat menimbulkan rasa nyeri, kesulitan mengunyah makanan, susah tidur, susah berkonsentrasi yang berdampak pada kualitas hidup anak.  Upaya pencegahan dapat dilakukan dengan pemberian edukasi kesehatan gigi. Edukasi membutuhkan media dalam penyampaiannya. Salah satu media yang dapat digunakan adalah buku cerita bergambar. Tujuan pengabdian kepada masyarakat ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan siswa SD dalam menjaga kesehatan gigi dan mulut. Pemberian edukasi dilakukan pada 30 siswa kelas 4 SD Muhammadiyah 1 Ketelan Surakarta. Edukasi dilakukan menggunakan media buku cerita bergambar. Buku berisi materi terkait menjaga kesehatan gigi dan mulut.  Dalam buku terdapat beberapa permainan sebagai evaluasi materi. Pengukuran pengetahuan dilakukan menggunakan kuesioner sebelum dan setelah pemberian edukasi. Hasil dari edukasi kesehatan gigi didapatkan 25 siswa (83,3%) mengalami peningkatan pengetahuan, 2 siswa (6,7%) mengalami penurunan  dan 3 siswa (10%) bernilai tetap. Kesimpulan : edukasi menggunakan buku cerita bergambar dapat dapat meningkatkan pengetahuan kesehatan gigi dan mulut anak.   ABSTRACT Dental and oral health problems affect more than half of Indonesia's population (57.6%). The highest prevalence of dental caries occurs in children aged 5–9 years (92.6%). Dental caries in children can cause pain, difficulty chewing food, difficulty sleeping, and difficulty concentrating, which have an impact on children's quality of life. Prevention efforts can be done by providing dental health education. Education necessitates the use of media in its delivery. One of the media that can be used is a story book. The purpose of this community service is to increase the knowledge of elementary school students about maintaining oral health. Muhammadiyah 1 Ketelan Surakarta Elementary School provided education for 30 grade 4 students. Education was carried out using storybooks as media. The book contains material related to maintaining oral health. In the book, there are several games used as material for evaluation. The measurement of knowledge is done before and after the provision of education. The results of education showed that 25 students (83.3%) experienced an increase in knowledge, 2 students (6.7%) experienced a decrease, and 3 students (10%) had a fixed value. Conclusion: Story books can be used as educational media because they can increase children's knowledge.
PENTINGNYA MENJAGA KESEHATAN REPRODUKSI BAGI PELAJAR: The Importance of Maintaining Reproductive Health for Students Fithriyah, Sa'idatul; Balich, Aninta Rahmandari; Prasadja, Yoga; Santi, Tika Melandya; Nugraha, Wanda Mitra; Otiratu, Gefeira; Yukhabilla, Atika Fatwa
Jurnal Pengabdian Masyarakat Medika Vol 3. No. 2, September 2023
Publisher : Universitas Muhamamdiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/jpmmedika.v3i2.2006

Abstract

ABSTRAK Kesehatan reproduksi merupakan keadaan sehat fisik, mental, dan sosial secara utuh, tidak hanya bebas dari penyakit atau kecacatan yang berkaitan dengan sistem, fungsi, dan proses reproduksi. Kesehatan Reproduksi Remaja (KRR) merupakan bagian terpadu dari program kesehatan dan keluarga berencana di Indonesia. Program terpadu ini secara khusus bertujuan untuk mengatasi masalah terkait pernikahan dini, kehamilan tidak diinginkan, konsumsi tembakau dan alkohol, serta HIV-AIDS. Pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk mengenalkan dan mengajarkan tentang pentingnya menjaga kesehatan reproduksi kepada para pelajar agar mampu mencegah risiko masalah atau penyakit pada organ reproduksi. Penyuluhan dilakukan dengan metode luring di SMP 10 Muhammadiyah Surakarta. Kegiatan penyuluhan ini meliputi pretest, materi, dan posttest. Pretest dan posttest dilakukan untuk mengukur kemampuan pengetahuan awal dan akhir peserta penyuluhan “Pentingnya Menjaga Kesehatan Reproduksi Bagi Pelajar”. Nilai rerata pretest, posttest, dan selisih berturut-turut adalah 71,36±19,99; 95,80±8,19; dan 24,44±15,17. Nilai pretest dan posttest dianalisis dengan menggunakan uji Wilcoxon karena data selisih tidak terdistribusi normal dan didapatkan nilai p<0,05. Hasil tersebut menunjukkan bahwa secara statistik, terdapat perbedaan tingkat pengetahuan yang bermakna antara sebelum dengan sesudah penyuluhan. Nilai median posttest didapatkan lebih tinggi dari median pretest, sehingga dapat disimpulkan bahwa kegiatan penyuluhan ini meningkatkan pengetahuan peserta penyuluhan mengenai “Pentingnya Menjaga Kesehatan Reproduksi Bagi Pelajar”.     ABSTRACT Reproductive health is a state of complete physical, mental and social health, not only free from disease or disability related to the reproductive system, functions and processes. Adolescent Reproductive Health (KRR) is an integrated part of the health and family planning program in Indonesia. The specific aims of this integrated program are to address issues related to early marriage, unwanted pregnancies, tobacco and alcohol consumption, and HIV-AIDS. The aims of this community are to introduce and teach about the importance of maintaining reproductive health to students in order to be able to prevent the risk of problems or diseases in the reproductive organs. Counseling was carried out using the offline method at SMP 10 Muhammadiyah Surakarta. This counseling activity includes pretest, material, and posttest. The pretest and posttest were carried out to measure the initial and final knowledge abilities of the participants in the counseling "The Importance of Maintaining Reproductive Health for Students". The mean value of pretest, posttest, and difference respectively are 71.36 ± 19.99; 95.80±8.19; and 24.44±15.17. The values of pretest and posttest were analyzed using the Wilcoxon test because the difference data was not normally distributed and the value of p<0.05 was obtained. The result indicates that statistically, there is a significant difference in the level of knowledge between before and after counseling. The posttest median value was higher than the pretest median, so it can be concluded that this counseling activity increases the knowledge of the participants regarding "The Importance of Maintaining Reproductive Health for Students".
MONITORING DAN EDUKASI STATUS GIZI DAN IMUNISASI DENGAN METODE FACE-TO-FACE UNTUK MEWUJUDKAN GENERASI BEBAS STUNTING: Monitoring And Education on Nutritional Status and Immunization Using Face-To-Face Method To Accomplish Stunting-Free Generation Aras, Dara Ugi; Muallima, Nur; Faradiana, Shelli; Ibrahim, Juliani; Asmasari, Andi Arwinny; Abdullah, Huzain; Iskandar, A. Maghfirah; Fajar, Awal
Jurnal Pengabdian Masyarakat Medika Vol 3. No. 2, September 2023
Publisher : Universitas Muhamamdiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/jpmmedika.v3i2.2019

Abstract

ABSTRAK Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) telah mengumumkan keberhasilan Indonesia dalam menurunkan prevalensi stunting dari 24,4% di tahun 2021dan menjadi 21,6% pada tahun 2022. Namun angka ini belum mencapai target World Health Organization (WHO) yaitu kurang dari 20%. Sementara target nasional yang ditetapkan oleh Presiden Joko Widodo di angka 14% di tahun 2024. Hal ini tentu memerlukan berbagai usaha intervensi dan kolaborasi baik dari kementerian maupun dari lembaga lainnya di Indonesia. Imunisasi dan gizi menjadi faktor penting dalam mencegah stunting. Kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah untuk melaksanakan monitoring dan edukasi tentang status imunisasi dan gizi. Metode kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang dilaksanakan di Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Toddopuli Kota Makassar, yaitu dengan melakukan pemeriksaan status gizi dan monitoring Kartu Menuju Sehat (KMS) serta observasi dan wawancara. Selain itu juga dengan memberikan materi penyuluhan kesehatan secara face-to-face kepada masyarakat. Hasil kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah meningkatnya kesadaran masyarakat tentang bagaimana pentingnya kontrol status gizi dan imunisasi pada bayi dan anak untuk pencegahan stunting, sehingga diharapkan pencapaian generasi Bebas Stunting akan lebih mudah terwujud.   ABSTRACT The Ministry of Health of the Republic of Indonesia (Kemenkes RI) has announced Indonesia's success in reducing the prevalence of stunting from 24.4% in 2021 and then down to 21.6% in 2022. However, this figure has not yet reached the World Health Organization (WHO) target of less than 20% . Meanwhile, the national target in 2024 set by President Joko Widodo is at 14%. This certainly requires various interventions and collaborative efforts from both ministries and other institutions in Indonesia. Immunization and nutrition are important factors in preventing stunting. This community service activity is to carry out monitoring and education about immunization and nutrition status. The method of community service activities carried out at the Toddopuli Community Health Center (Puskesmas), Makassar City, is by checking nutritional status and monitoring the Healthy Way Card (KMS) as well as observation and interviews. In addition, by providing face-to-face health education materials to the public. The result of this community service activity is increased public awareness about the importance of controlling nutritional status and immunization in infants and children to prevent stunting, so that it is hoped that achieving a Stunting Free generation will be more easily realized.