cover
Contact Name
Achmad Riyanto
Contact Email
ariyanto@ub.ac.id
Phone
+62341-562454
Journal Mail Official
jtresda@ub.ac.id
Editorial Address
Jl. MT. Haryono No.167, Ketawanggede, Kec. Lowokwaru, Kota Malang, Jawa Timur 65145
Location
Kota malang,
Jawa timur
INDONESIA
Jurnal Teknologi dan Rekayasa Sumber Daya Air
Published by Universitas Brawijaya
ISSN : 27982386     EISSN : 27983420     DOI : https://doi.org/10.21776/ub.jtresda
Jurnal Teknologi dan Rekayasa Sumber Daya Air is a scientific journal published regularly twice per year by Water Resources Engineering Department, Universitas Brawijaya. The paper submitted in this journal covers the fields of Water Resources Information System, Water Resources Conservation, Water Resources Utilization and Efficiency, Water Structure Engineering Planning and Water Resources Engineering Basic Knowledge. The submitted paper can be a summary of research reports or scientific literature review. The language used in this journal is either English or Indonesian.
Articles 66 Documents
Search results for , issue "Vol. 3 No. 2 (2023): Jurnal Teknologi dan Rekayasa Sumber Daya Air (JTRESDA)" : 66 Documents clear
Studi Penilaian Indeks Kinerja Irigasi Dan Angka Kebutuhan Nyata Operasional Dan Pemeliharaan Pada Rehabilitasi Daerah Irigasi Molek Kabupaten Malang Dea Irisadita Pramesti Ramadhani Dyah Adaninggar; M. Janu Ismoyo; Tri Budi Prayogo
Jurnal Teknologi dan Rekayasa Sumber Daya Air Vol. 3 No. 2 (2023): Jurnal Teknologi dan Rekayasa Sumber Daya Air (JTRESDA)
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jtresda.2023.003.02.024

Abstract

Daerah Irigasi Molek secara administrasi letaknya di Kabupaten Malang, Jawa Timur yang meliputi Kecamatan Kepanjen, Kromengan dan Sumberpucung. Daerah Irigasi ini memiliki beberapa permasalahan pada saluran - saluran dan bangunan - bangunannya. Dari hasil inventarisasi yang dilakukan terdapat kerusakan yang terjadi di 9 ruas. Kerusakan terjadi di 7 ruas saluran primer Molek dan di 2 ruas saluran sekunder. Nilai indeks kinerja Daerah Irigasi Molek memperoleh nilai 79,82% meliputi aspek prasarana fisik 38,63%, 12,75% pada aspek produktivitas tanaman, serta sebesar 5,95% sarana penunjang O&P, pada aspek organisasi personalia nilainya 11,69%, dokumentasi sebesar 4,05%, perkumpulan petani pemakai air sebesar 6,75%. Perhitungan prioritas penanganan aset pada Daerah Irigasi Molek berdasarkan urutan nilai kondisi fisik yang paling rendah ke yang paling tinggi dilihat dari perhitungan indeks kinerja irigasi. Perhitungan Angka Kebutuhan Nyata Operasi dan Pemeliharaan (AKNOP) pada Daerah Irigasi Molek yaitu sebesar Rp. 1.289.036,26.
Studi Analisa Keruntuhan Bendungan Wonogiri dengan Program HEC-RAS dan INASAFE Grisham Haliq Pambudi; Suwanto Marsudi; Jadfan Sidqi Fidari
Jurnal Teknologi dan Rekayasa Sumber Daya Air Vol. 3 No. 2 (2023): Jurnal Teknologi dan Rekayasa Sumber Daya Air (JTRESDA)
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jtresda.2023.003.02.026

Abstract

Abstrak: Bendungan Wonogiri adalah bendungan serba guna yang dibangun pada tahun 1976 dan selesai pada tahun 1981. Bendungan Wonogiri mulai beroperasi pada tahun 1982 telah beroperasi selama 39 tahun. Oleh karena itu perlunya mengkaji dokumen yang memuat isi konsep keamanan bendungan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui debit maksimum desain atau kondisi ekstrim yang masuk ke Bendungan Wonogiri di DAS Bengawan Solo Hulu, karakteristik skenario banjir maksimum, tingkat klasifikasi banjir dan besarnya kerugian akibat keruntuhan Bendungan Wonogiri. Dalam analisis keruntuhan bendungan menggunakan aplikasi program HEC-RAS dan InaSAFE. Hasil penelitian menunjukkan bahwa debit puncak periode ulang PMF dengan metode HSS Nakayasu yang telah dikalibrasi dengan debit pengamatan adalah 11.729,93 m3/detik. Hasil analisis menggunakan aplikasi HEC-RAS diperoleh luas genangan banjir maksimum yaitu pada kondisi lower piping dengan kedalaman banjir 26,58 m dan luas genangan 6,481 km2. Berdasarkan simulasi InaSAFE, sebagian besar wilayah terdampak banjir dengan kedalaman lebih dari 3 m dan dilambangkan dengan layer berwarna merah. Kerugian dalam faktor ekonomi yang disebabkan oleh sebaran banjir akibat keruntuhan Bendungan Wonogiri sebesar Rp 56.297.932.372. Abstract: Wonogiri Dam is a multi-purpose dam that was built in 1976 and completed in 1981. Wonogiri Dam began operating in 1982 it has been operating for 39 years. Hence the necessity to review documents that contain the content of the dam safety concept. This study aims to determine the maximum discharge design or extreme conditions that enter the Wonogiri Dam in the Upper Bengawan Solo River Watershed, the characteristics of the maximum flood scenario, the level of flood classification and the amount of loss due to the Wonogiri Dam collapse. In the analysis of dam collapse using the HEC-RAS and InaSAFE program applications. The results show that the peak discharge of the PMF return period with the Nakayasu HSS method which has been calibrated with the observation discharge is 11,729.93 m3/ second. The analysis results using the HEC-RAS application obtained the maximum flood inundation area in the lower piping condition with a flood depth of 26.58 m and an inundation area of 6.481 km2. Based on the InaSAFE simulation, most area are affected by floods with a depth of more than 3 m and are denoted by a red layer. Losses in economic factors caused by the distribution of floods due to the Wonogiri Dam collapse amounted to Rp 56.297.932.372.
Analisis Pengendalian Genangan dan Banjir Menggunakan Program SWMM 5.2 di Kelurahan Pandanwangi, Kota Malang Shofia Nabilatuz Zahrok; Mohammad Bisri; Anggara Wiyono Wit Saputra
Jurnal Teknologi dan Rekayasa Sumber Daya Air Vol. 3 No. 2 (2023): Jurnal Teknologi dan Rekayasa Sumber Daya Air (JTRESDA)
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jtresda.2023.003.02.028

Abstract

Kelurahan Pandanwangi, Kecamatan Blimbing, Kota Malang, merupakan daerah yang sering mengalami permasalahan genangan dan banjir. Hal ini disebabkan kurangnya sistem drainase, antara lain terlalu kecilnya lubang inlet, air menumpuk pada saluran yang ada akibat di sepanjang jalan banyak tidak terdapat saluran, dan sedimentasi yang mengakibatkan pendangkalan pada saluran drainase. Studi ini menggunakan bantuan EPA SWMM versi 5.2 untuk melakukan analisis terhadap kemampuan sistem drainase eksisting di KelurahanPandanwangi. Selain itu, analisis pada studi ini juga mempertimbangkan data Forum Group Discussion (FGD) dan survey untuk menentukan upaya pengendalian genangan dan banjir yang tepat. Hasil simulasi SWMM 5.2 menunjukkan kemampuan saluran drainase eksisting untuk menampung debit rancangan kala ulang 5 tahun terdapat saluran yang meluap, yaitu di Jalan Teluk Bayur. Oleh karena itu, diperlukan upaya pengendalian genangan banjir. Upaya yang dilakukan antara lain dengan memperdalam dimensi saluran di jalan teluk bayur, serta normalisasi saluran di Jalan Simpang Teluk Grajakan dan Simpang LA Sucipto.
Analisa Kelayakan Teknis dan Ekonomis Operasi dan Pemeliharaan Waduk Muara Nusa Dua I Putu Wira Sanjaya; Riyanto Haribowo; Moch. Sholichin
Jurnal Teknologi dan Rekayasa Sumber Daya Air Vol. 3 No. 2 (2023): Jurnal Teknologi dan Rekayasa Sumber Daya Air (JTRESDA)
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jtresda.2023.003.02.027

Abstract

Waduk Muara Nusa Duaterletak di muara sungai Badung dandibangun untuk memenuhi kebutuhan air penduduk di Kecamatan Kuta Selatan. Maka untuk menjaga waduk agar selalu dapat mengaliri air ke penduduk, diperlukan adanya operasi dan pemeliharaan secara berkala.Studi ini bertujuan untuk mengetahui kelayakanWaduk Muara Nusa Dua secara teknis dan secara ekonomi. Hasilstudi ini menunjukan bahwa secara teknisdengan menggunakan metode simulasi waduk keandalan 90%, Waduk Muara Nusa pada tahun 2020 kebutuhan air penduduk sebesar 0,35 m3/detik masih dapat terpenuhi, sedangkan untuk kebutuhan air penduduk tahun 2025 sebesar 0,43 m3/detik dan pada tahun 2030 sebesar 0,52 m3/detik tidak dapat terpenuhi setelah dilakukan simulasi waduk. Hasil kajianekonomi Waduk Muara Nusa Dua memerlukan biaya sebesar Rp.7.698.443.858,149 untuk kegiatan operasi dan pemeliharaan selamasetahun serta mendapatkan keuntungan dari penjualan air sebesarRp.11.037.600.000, sehingga setelah dilakukan analisis menggunakan metode benefit cost ratio nilai untuk BCR sebesar 1,43 dan secara ekonomidikatakan layak karena nilai BCR > 1.
Pemetaan Sebaran Indeks Bahaya Erosi dan Arahan Penggunaan Lahan Berbasis Sistem Informasi Geografis pada DAS Bedadung Kabupaten Jember Mirza, Manarul Iqbal; Ussy Andawayanti; Dian Sisinggih
Jurnal Teknologi dan Rekayasa Sumber Daya Air Vol. 3 No. 2 (2023): Jurnal Teknologi dan Rekayasa Sumber Daya Air (JTRESDA)
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jtresda.2023.003.02.029

Abstract

Perubahan tata guna lahan yang terjadi pada DAS Bedadung menyebabkan kawasan tersebut sering mengalami bencana banjir akibat meningkatnya erosi dan sedimentasi. Untuk mengurangi permasalahan yang ada, maka dibutuhkan usaha konservasi lahan dengan menggunakan tata guna lahan baru (skenario). Pada studi ini menggunakan model ArcSWAT untuk menghitung potensi erosi dan sedimentasi yang terjadi sehingga dapat memetakan sebaran Indeks Bahaya Erosi (IBE) pada DAS Bedadung. Berdasarkan hasil simulasi pada kondisi eksisting diperoleh rata-rata laju erosi sebesar 31,29 ton/ha/tahun dan sedimentasi 23,33 ton/ha/tahun. Hasil analisis Indeks Bahaya Erosi (IBE) didapatkan 3 kriteria yaitu rendah dengan luas 2038,63 ha (2,87% dari luasan lahan), sedang dengan luas 49958,86 ha (70,42% dari luasan lahan), dan tinggi dengan luas 18945,91 ha (26,71% dari luasan lahan). Dengan menggunakan konservasi tata guna lahan baru diperoleh penurunan laju erosi pada DAS Bedadung yaitu dengan Indeks Bahaya Erosi (IBE) kriteria rendah seluas 3275,53 ha dan sedang seluas 67667,87 ha. Hasil tersebut menunjukkan skenario tata guna lahan yang baru dapat mengurangi laju erosi pada DAS Bedadung. Land use change in the Bedadung watershed has caused the area to experience frequent floods due to increased erosion and sedimentation. To reduce the existing problems, land conservation efforts are needed by using new land use (scenarios). This study used the ArcSWAT model to calculate the potential erosion and sedimentation to map the distribution of the Erosion Hazard Index (EHI) in the Bedadung watershed. Based on the simulation results in the existing condition, the average erosion rate was 31.29 tons/ha/year and sedimentation was 23.33 tons/ha/year. The results of the Erosion Hazard Index (EHI) analysis obtained 3 criteria, low with an area of 2038.63 ha (2.87% of the land area), medium with an area of 49958.86 ha (70.42% of the land area), and high with an area of 18945.91 ha (26.71% of the land area). Using the new land use conservation, the erosion rate in the Bedadung watershed was reduced, with the Index of Erosion Hazard (EHI) of low criteria covering an area of 3275.53 ha and medium covering an area of 67667.87 ha. These results show that the new land use scenario can reduce the erosion rate in the Bedadung watershed.
Studi Perencanaan Manajemen Pelaksanaan Penjadwalan Pengembangan Jaringan Distribusi Air Dan Sambungan Rumah (Sr) Desa Warungdowo Kabupaten Pasuruan Provinsi Jawa Timur Alamsyah, Muh Arsyil; Pitojo Tri Juwono; Evi Nur Cahya
Jurnal Teknologi dan Rekayasa Sumber Daya Air Vol. 3 No. 2 (2023): Jurnal Teknologi dan Rekayasa Sumber Daya Air (JTRESDA)
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jtresda.2023.003.02.056

Abstract

Dalam pembangunan infrastruktur diperlukan manajemen konstruksi sebagai cara agar proyek berjalan dan mencapai hasil waktu, biaya, dan mutu yang terbaik. Penulisan studi ini bertujuan untuk menganalisa percepatan proyek pengembangan jaringan distribusi dan sambungan rumah (SR) Desa Warungdowo Kecamatan Pohjentrek Kabupaten Pasuruan Provinsi Jawa Timur menggunakan Microsoft Project Manager 2016. Data didapat akan digunakan untuk perhitungan perbandingan dua alternatif analisis yang berbeda yaitu penambahan jam kerja dan penambahan alat berat dalam optimalisasi pengerjaan proyek. Setelah analisis dilakukan didapatkan percepatan alternatif Pembangunan infrastruktur proyek pengembangan jaringan distribusi dan sambungan rumah (SR) Desa Warungdowo Kecamatan Pohjentrek Kabupaten Pasuruan Provinsi Jawa Timur, didapatkan hasil metode yang dapat mempercepat waktu serta meminimalisir biaya adalah alternatif penambahan jam kerja. Dari durasi awal pengerjaan proyek selama 150 hari turun 16% sehinga menjadi 126 hari, dengan penurunan biaya sebesar 1,84%. In infrastructure development, construction management is needed as a way for projects to run and achieve the best time, cost, and quality results. The writing of this study aims to analyze the acceleration of the project to develop a distribution network and house connection (SR) Warungdowo Village, Pohjentrek District, Pasuruan Regency, East Java Province, using Microsoft Project Manager 2016. The data obtained will be used for comparative calculations of two different alternative analyses, namely the addition of working hours and the addition of heavy equipment in optimizing project work. After the analysis was carried out, an alternative acceleration was obtained for the development of infrastructure for the distribution network development and house connection (SR) project Warungdowo Village, Pohjentrek District, Pasuruan Regency, East Java Province, the results of methods that can speed up time and minimize costs are alternatives to increasing working hours. From the initial duration of project work for 150 days decreased by 16% to 126 days, with a cost decrease of 1.84%.
Evaluasi Data Curah Hujan Satelit ERA-5 pada Berbagai Periode Data Hujan di Sub DAS Bodor. Sitepu, Haniyah; Harisuseno, Donny; Fidari, Jadfan
Jurnal Teknologi dan Rekayasa Sumber Daya Air Vol. 3 No. 2 (2023): Jurnal Teknologi dan Rekayasa Sumber Daya Air (JTRESDA)
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jtresda.2023.003.02.053

Abstract

Data curah hujan merupakan data yang sangat penting dalam pengelolaan sumber daya air, sehingga dibutuhkan data curah hujan yang baik, akurat, runtut dan panjang. Namun, ketersediaan data curah hujan di Indonesia masih kurang baik. Persebaran stasiun yang tidak merata, serta banyaknya terjadi kehilangan data, terutama pada daerah-daerah terpencil. Salah satu alternatif untuk menyelesaikan permasalahan kekurangan data tersebut adalah dengan memanfaatkan data dari satelit curah hujan. Dalam menggunakan data curah hujan satelit, harus dilakukan evaluasi terlebih dahulu. Penelitian ini dilakukan untuk mengevaluasi keandalan satelit ERA-5 pada periode bulanan, 15-harian, dan 10-harian di Sub DAS Bodor. Evaluasi dilakukan menggunakan 3 parameter statistik yaitu NSE, RSR, dan r. Hasil evaluasi menunjukkan bahwa satelit ERA-5 memiliki nilai paling andal pada periode bulanan di Sub DAS Bodor (NSE: 0,904; RSR: 0,310; r: 0,952), disusul oleh periode 15-harian (NSE: 0,754; RSR: 0,496; r: 0,875), dan periode 10-harian (NSE: 0,588; RSR: 0,642; r: 0,774).
Mitigasi Dampak Hidrologi dan Hidrolika Akibat Pelaksanaan Pembangunan Rumah Pompa Ancol Sentiong Francsdito, Muhammad; Pitojo Tri Juwono; Ery Suhartanto
Jurnal Teknologi dan Rekayasa Sumber Daya Air Vol. 3 No. 2 (2023): Jurnal Teknologi dan Rekayasa Sumber Daya Air (JTRESDA)
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jtresda.2023.003.02.052

Abstract

Rumah pompa Ancol Sentiong fungsi utamanya adalah sebagai pengendali banjir, yang ditimbulkan oleh hujan dengan intensitas yang tinggi serta banjir rob yang kerap terjadi di sekitaran daerah Jakarta utara tersebut. Masalah yang timbul dari tahun ke tahun adalah Banjir oleh intensitas hujan yang tinggi dan banjir rob itu sendiri. Banjir rob disebabkan peristiwa naiknya permukaan laut atau air laut ke daratan yang disebabkan oleh air laut pasang. maka, air laut yang naik ke permukaan, kemudian menyebabkan daerah di sekitarnya jadi tergenang dan banjir. Maka dari itu, pembahasan dalam tugas akhir ini akan mengarah mitigasi Hidrologi dan Hidrolika dalam pembangunan rumah pompa Ancol Sentiong seperti luapan yang terjadi akibat penyempitan dari proyek pembangunan rumah pompa tersebut dan arah aliran dari kali Sentiong menuju kali Ancol untuk mengetahui potensi gerusan yang terjadi pada penimbunan saat pembangunan rumah pomp aitu sendiri. Dibutuhkan pemodelan HEC-RAS dan HEC-HMS untuk menganalisa luapan yang akan terjadi dan serta arah aliran dari kali Sentiong menuju kali Ancol. HEC-RAS merupakan program aplikasi untuk memodelkan aliran satu dimensi di sungai atau saluran, River Analysis System (RAS), HEC-RAS digunakan untuk memodelkan air yang mengalir melalui sistem saluran terbuka dan menghitung profil permukaan air. HEC-RAS menemukan aplikasi komersial tertentu dalam pengelolaan dataran banjir dan studi untuk mengevaluasi perambahan jalur banjir. Beberapa kegunaan tambahan adalah desain dan analisis jembatan dan gorong-gorong, studi tanggul, dan studi modifikasi saluran. Ini dapat digunakan untuk analisis luapan yang terjadi pada sungai, meskipun metode pemodelan lain saat ini lebih diterima secara luas untuk tujuan ini. Perangkat lunak ini dapat melakukan model 1D dan 2D untuk menggambarkan setiap kondisi yang terjadi pada sistem jaringan sungai. Maka dari itu penggunaan dari HEC-RAS dapat menganalisa seperti titik luapan yang terjadi yang diakibatkan oleh tingginya curah huajn pada aliran kali Ancol dan kali Sentiong, serta mengetahui arah aliran atau pergerusan dari aliran kali Ancol dan kali Sentiong. Untuk mengetahahui titik luapan dan analisa arah aliran, maka diperlukan data-data seperti data hidrologi seperti data curah hujan, data pengamatan pasang surut, potret udara dan data-data pendukung untuk menjalankan analisa HEC-RAS tersebut. Dari pihak BBWS Ciliwung Cisadane telah melakukan berbagai upaya untuk meminimalisir terjadinya Banjir yang diakibatkan oleh hujan dan banjir rob, serta perencanaan struktur yang lebih kuat karena kondisi terkiat. Maka dari itu solusi dari penangganan dari permasalahan tersebut dibangun rumah pompa Ancol Sentiong. Pada studi ini digunakan Kali Ancol dan Kali Sentiong, Jakarta Utara, DKI Jakarta sebagai lokasi studi. Terdapat 2 pos stasiun hujan pada lokasi studi, yaitu Cawang dan Kemayoran. Sebelum memasuki tahap analisis validasi, dilakukan uji kualitas data terlebih dahulu berupa uji konsistensi (Kurva Masa Ganda dan RAPS) serta uji stasioner (Uji-F dan uji-t). Data curah hujan dari pos stasiun hujan ditransformasikan menjadi data curah hujan wilayah terlebih dahulu dengan menggunakan metode Poligon Thiessen. Lalu dilanjutkan dengan analisis frekuensi, analisis frekuensi menggunakan 3 metode, yakni Metode Normal, Metode Log Pearson III dan Metode Gumbel. Setelah analisis frekuensi maka selanjutnya menganalisa Uji Chi-Square dan Uji Smirnov dan Kolmogrov. Setelah mendapatkanmetode distribusi yang diterima, maka dilanjutkan dengan menghitung curah hujan rencana dengan metode monobe dengan durasi 6 jam. Setelah mendapatkan hasil distrubusi hujan awal, maka dapat dilanjutkan dengan melakukan simulasi debit hidrologi pada HEC-HMS untuk mendapatkan debit agar bisa melakukan simulasi hidrolika pada HEC-RAS, hasil yang diharapkan dapat menentukan daerah berpotensi luapan dan arah aliran pada Kali Sentiong dan Kali Ancol.
Studi Penanganan Genangan di Desa Wonodadi, Kecamatan Wonodadi, Kabupaten Blitar Rasyid, Feby Fetryanti; Asmaranto, Runi; Haribowo, Riyanto
Jurnal Teknologi dan Rekayasa Sumber Daya Air Vol. 3 No. 2 (2023): Jurnal Teknologi dan Rekayasa Sumber Daya Air (JTRESDA)
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jtresda.2023.003.02.054

Abstract

Desa Wonodadi, Kecamatan Wonodadi, Kabupaten Blitar salah satu kabupaten yang beradadi Provinsi Jawa Timur dansering mengalami genangan maupun banjir akibat perubahan tata guna lahan, dan penyempitan saluran drainase. Contoh penanganan genangan yang digunakan yaitu dengan penerapan sumur resapan yang bertujuan untuk mengurangi air limpasan permukaan di lokasi studi, selain itu juga dilakukan pelebaran dan memperdalam saluran yang memiliki dimensi kecil. Untuk menganalisanya, pemodelan genangan ini menggunakan data dari curah hujan selama 22 tahun dengan kala ulang 5 tahun serta10 tahun menggunakan aplikasi Storm Water Management Model(SWMM). Hasil kalibrasi menunjukkan nilai RootMean Square Error(RMSE) sebagaitemuankapasitas0,0028. Berdasarkan temuan simulasi, 9 dari 13 saluran drainase eksisting meluap ketika kemampuan sistem pembuangan air yang ada dengan interval pengujian 5 tahun dan 10 tahun telah terpenuhi.Denganpenerapan sumur resapanpada 7 daerah tangkapan air dengan jumlah 51 sumur.Nilai efektivitas penerapan sumur resapan pada EPA SWMM dengandurasiulang 5 tahun memperoleh sebesar 76%-96,23%, jugadurasiulang 10 tahun75,75%-96,21%.
Studi Analisa Kualitas Air Hulu Sungai Brantas Ruas Kota Malang Menggunakan Program QUAL2Kw Dika Triwanda; Moch. Sholichin; Emma Yuliani
Jurnal Teknologi dan Rekayasa Sumber Daya Air Vol. 3 No. 2 (2023): Jurnal Teknologi dan Rekayasa Sumber Daya Air (JTRESDA)
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jtresda.2023.003.02.047

Abstract

Bertambahnya penduduk, industri, dan berkembangnya kota-kota yang dilalui aliran Sungai Brantas jika tidak dikelola dengan baik dapat berdampak terhadap menurunnya kualitas air. Pengelolaan kualitas air sungai dengan melakukan pemantauan kualitas air secara berkala, penetapan daya tampung beban pencemaran, dan penerapan baku mutu air. Studi ini menggunakan permodelan kualitas air dengan menggunakan Program QUAL2Kw pada lokasi studi Jembatan Pendem sampai Jembatan Parseh Jaya untuk menganalisa kondisi mutu air, beban pencemaran, serta perhitungan daya tampung beban pencemaran. Hasil analisa didapatkan bahwa kondisi kualitas air Sungai Brantas melebihi baku mutu air kelas II yaitu BOD dan COD, dengan beban pencemaran terbesar terdapat pada segmen 2 (Jembatan Splendid-Jembatan Kol.Sugiono) yaitu BOD sebesar 9932.4 kg/hari, COD sebesar 35109.1 kg/hari, dan Nitrat 5144.1 kg/hari. Daya tampung beban pencemaran terbesar terdapat pada segmen 2 yaitu BOD sebesar 327.7 kg/hari dan COD sebesar 1576.0 kg/hari. Prediksi kualitas air Sungai Brantas pada tahun 2026 berdasarkan perhitungan trend polynomial mengalami penurunan pada parameter BOD sebesar (-4.56)% dan kenaikan pada parameter COD sebesar 4.16% namun diprediksi masih melebihi baku mutu air kelas 2 pada BOD sebesar 6.5 -8.3 mg/l dan COD sebesar 24.89 – 26.88 mg/l. The increase in population, industry, and the development of cities through which the Brantas River flows if not managed properly can have an impact on the decline in water quality. Management of river water quality by conducting regular water, quality monitoring, determining pollution load capacity, and implementing water quality standards. This study uses water quality modeling using the QUAL2Kw Program at the Pendem Bridge to Parseh Jaya Bridge study location to analysis the condition of water quality, pollution load, and calculation of pollution load capacity. The results of the analysis found that the condition of Brantas River water quality exceeds class II water quality standards, namely BOD and COD, with the largest pollution load found in segment 2 (Splendid Bridge - Kol.Sugiono Bridge), namely BOD of 9932.4 kg/day, COD of 35109.1 kg/day, and Nitrate 5144.1 kg/day. The largest pollution load capacity is in segment 2, namely BOD of 327.7 kg/day and COD of 1576.0 kg/day. Predictions of Brantas River water quality in 2026 based on polynomial trend calculations decreased in the BOD parameter by (-4.56)% and increased in the COD parameter by 4.16% but are predicted to still exceed class 2 water quality standards in BOD by 6.5-8.3 mg/l and COD by 24.89 - 26.88 mg/l