cover
Contact Name
Apdila Safitri
Contact Email
apdilasafitri@faperta.unmul.ac.id
Phone
+6281298329999
Journal Mail Official
jpltrop@unmul.ac.id
Editorial Address
Jln. Paser Balengkong Kampus Gunung Kelua, Samarinda, Kalimantan Timur - 75123
Location
Kota samarinda,
Kalimantan timur
INDONESIA
Jurnal Peternakan Lingkungan Tropis
Published by Universitas Mulawarman
ISSN : -     EISSN : 26542501     DOI : 10.30872/jpltrop
Jurnal Peternakan Lingkungan Tropis (JPLTrop), adalah peer-reviewed jurnal yang di publish oleh Program Studi Peternakan, Jurusan Peternakan Fakultas Pertanian Universitas Mulawarman, Kalimantan Timur. Publikasi dilaksanakan secara berkala Maret dan September, artikel yang di publikasikan dalam jurnal JPLTrop meliputi keilmuan Animal Livestock Production, Nutrition and Feed, Technology of Animal Product, Socio Economics of Animal Livestock, Reproduction and Breeding, Animal Livestock Environment, Animal Livestock Health, Animal Food Safety and Security.
Articles 86 Documents
Pengaruh Pemberian Pupuk Kandang Sapi dan Jarak Tanam yang Berbeda terhadap Pertumbuhan Rumput Gajah Varietas Pakchong (Pennisetum purpureum cv. pakchong) Stefanus, Stefanus; Purwokusumaning Daru, Taufan; Ibrahim, Ibrahim
Jurnal Peternakan Lingkungan Tropis Vol 6, No 2 (2023)
Publisher : Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/jpltrop.v6i2.8976

Abstract

Rumput gajah pakchong (Pennisetum purpureum cv. pakchong) merupakan hijauan pakan ternak yang saat ini banyak diusahakan secara intensif dalam usaha peternakan sapi, penggemukan dan pembibitan sehingga memiliki potensi untuk dikembangkan. Peningkatan produksi Rumput gajah pakchong dapat dilakukan dengan pemberian pupuk kandang dengan perlakuan pemupukandan jarak tanam yang tepat. Penelitian dilaksanakanbulan Juli 2021 – September 2021di lahan sekolah SMKSPPNegeriSamarinda. Percobaan menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) faktorial dengan 4 Perlakuan dan 3 ulangan. Parameter yang diamati Tinggi Tanaman, Lebar Daun, Jumlah Daun, Panjang Daun, Imbangan Berat Kering Daun dan Batang. Pemberian pupuk kandang feses sapi dengan dosis72 kg petak1 memiliki pengaruh yang lebih baik, Jarak tanam yang lebih baik yaitu 80 x 150 cm/perlakuan Terjadi interaksi antara pemberian pupuk kandang feses sapi dan jarak tanam terhadap pertumbuhan dan produksi Pennisetum purpureum cv. Pakchong. Pemberian pupuk 72 kg petak-1 dan jarak tanam 80 x 150 cm memberikan hasil terbaik.
PRODUKSI RUMPUT PAKCHONG DENGAN PERLAKUAN PUPUK KANDANG SAPI DAN JARAK TANAM BERBEDA Sudirman, Sudirman; Daru, Taufan Purwokusumaning; Ibrahim, Ibrahim
Jurnal Peternakan Lingkungan Tropis Vol 5, No 2 (2022)
Publisher : Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/jpltrop.v5i2.7363

Abstract

Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui pemberian dosis pupuk kandang sapi dan jarak tanam yang berbeda terhadap pertumbuhan dan produksi rumput pakchong. Penelitian dilaksanakan pada bulan Juni sampai September 2021. Penelitian dilakukan di lahan SMK-SPP Negeri Samarinda, Kota Samarinda. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) faktorial dengan 2 faktor, faktor pertama yaitu pupuk kandang sapi terdiri dari 4 perlakuan dan faktor kedua jarak tanam terdiri dari 3 perlakuan, dan dengan menggunakan 3 ulangan atau kelompok. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan Analysis of Variance (ANOVA) dan diuji lanjut menggunakan Duncan Multiple Range Test (DMRT) pada taraf 5%. Hasil penelitian menunjukan perlakuan pupuk kandang sapi pada perlakuan 72 kg petak-1total rata-rata jumlah anakan tertinggi yaitu 13,17 pols, rata-rata berat segar tertinggi 1,33 kg, rata-rata berat kering tertinggi 308,78 g, dan kandungan protein kasar paling baik sebesar 14,85%. Perlakuan dengan jarak tanam 80 x 150 cm pada rata-rata jumlah anakan menghasilkan 11,64 pols, serat kasar menghasilkan 28,85%, dan menghasilkan protein kasar sebesar 14,63%. Hasil analisis (Anova) pada perlakuan pupuk kandang sapi menunjukan perbedaan nyata terhadap jumlah anakan, berat segar, berat kering dan serat kasar, namun tidak terjadi interaksi, sedangkan perlakuan jarak tanam tidak menunjukan perbedaan nyata dan tidak terjadi interaksi.
Pengaruh Penambahan Daun Kluwek (Pagium Edule) sebagai Pengawet Alami pada Daging Babi terhadap Kualitas Fisik, Awal Pembusukan, Uji Total Plate Count (TPC) Ismanto, Arif; Avu, Marselina; Manullang, Julinda Romauli
Jurnal Peternakan Lingkungan Tropis Vol 6, No 1 (2023)
Publisher : Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/jpltrop.v6i1.13478

Abstract

Daging babi merupakan media yang baik untuk perkembangan mikroba patogen (Coliform), non patogen (Laktobacillus sp), karena mengandung nutrisi tinggi, kemungkinan terkontaminasi oleh mikroba. Pengawetan dilakukan untuk memperpanjang masa simpan daging dengan cara mencegah kerusakan dan pembusukan oleh mikroogranisme. Tujuan penelitian ini mengetahui kualitas fisik (warna dan pH), awal pembusukan, dan uji Total Plate Count daging babi yang ditambahkan daun kluwek sebagai bahan pengawet alami dengan masa simpan yang berbeda. Parameter yang diuji : Warna, pH, awal pembusukkan, dan uji Total Plate Count (TPC) Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan lima perlakuan dan empat ulangan. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan ANOVA dan uji BNT 5%. Penelitian menunjukkan bahwa daging babi yang ditambahkan daun kluwek memberikan pengaruh signifikan (P<0,05) pada uji warna dan pH, uji awal pembusukan memberikan hasil negatif pada P0, P1, P2 dan positif pada P3, P4. Uji Total Plate Count (TPC) menunjukkan hasil TBUD pada P1, P2, P3, P4 dan P0 menunjukkan hasil 11 x 10 5 . Daging babi yang ditambahkan daun kluwek mengalami penurunan kualitas fisik pada 72 jam dan 96 jam.
Potensi Pengembangan Ternak Sapi Potong Berdasarkan Ketersediaan Hijauan Pakan di Kabupaten Berau Nurhidayati, Nurhidayati; Daru, Taufan Purwokusumaning; Ibrahim, Ibrahim; Safitri, Apdila
Jurnal Peternakan Lingkungan Tropis Vol 6, No 1 (2023)
Publisher : Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/jpltrop.v6i1.10013

Abstract

Penelitian ini bertujuan mengetahui potensi pengembangan sapi potong, berdasarkan sumber hijauan pakan ternak yang berasal dari limbah pertanian, lahan tanaman pangan, dan perkebunan di Kabupaten Berau. Data yang digunakan dalam analisis adalah data sekunder dari Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Berau dan Badan Pusat Statistik Kabupaten Berau tahun 2021. Analisis daya dukung hijauan makan ternak dengan menggunakan metode kapasitas peningkatan populasi ternak ruminansia (KPPTR) dan analisis Locotion Quotient (LQ). Hasil penelitian menunjukkan bahwa hijauan pakan ternak yang bersumber dari limbah hasil pertanian berasal dari galengan sawah, galengan ladang, sawah bera, ladang bera, jerami jagung, kedelai, kacang tanah, ubi kayu, ubi jalar, perkebunan karet, kelapa, kelapa sawit, kopi, dan kakao berdasarkan bahan keringnya adalah 298.075,45 Mg BK ha¯¹th¯¹. Kabupaten Berau berpotensi untuk meningkatkan kapasitas tampungnya sebanyak 113.593,30 ST. Berdasarkan hasil perhitungan KPPTR memiliki potensi untuk dikembangkan yaitu sapi potong. Prioritas pengembangan diutamakan di Kecamatan Talisayan, Segah, Biatan, Sambaliung, Batu Putih, dan Tabalar. Analisis LQ menunjukkan bahwa wilayah yang menjadi basis dalam pengembangan sapi potong adalah Kecamatan Talisayan, Biatan, Batu Putih, Tabalar, Segah, dan Sambaliung.
Suplementasi Fermentasi Probiotik dengan Campuran Kunyit pada Air Minum Broiler sebagai Pengganti AGP Astika, Tia Fitri; Yulianto, Roni
Jurnal Peternakan Lingkungan Tropis Vol 7, No 1 (2024): Jurnal Peternakan Lingkungan Tropis
Publisher : Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/jpltrop.v7i1.15244

Abstract

Larangan pemakaian Antibiotic Growth Promoter telah diatur dalam Undang Undang No 18/2009 dan ditambah dengan Undang-Undang No 41/2014 tentang Peternakan Kesehatan Hewan Pasal 22 Ayat 4C. Sejak penegasan akan larangan penggunaan AGP menimbulkan kondisi ayam mengalami krisis kesehatan pencernaan. Kunyit merupakan tanaman herbal yang banyak ditemukan di Indonesia, umumnya kerap digunakan sebagai pakan tambahan pada pemeliharaan ayam. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian fermentasi probiotik dengan campuran kunyit terhadap nilai konsumsi ransum, pertambahan bobot badan, konversi ransum dan indeks performa. Metode pada penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) terdiri dari 4 perlakuan dan 5 ulangan disetiap perlakuannya, meliputi P0 = 0% (kontrol), P1 = probiotik 0.37%, P2 = probiotik 0.75%, dan P3 = 1.5%. Hasil penelitian menunjukkan pemberian fermentasi probiotik dengan campuran kunyit sebagai pengganti AGP berpengaruh nyata (P<0,05) terhadap semua variabel. Berdasarkan rata-rata variabel didapatkan hasil terbaik pada perlakuan P2 yang meliputi rataan konsumsi ransum tertinggi (2269,6 g/ekor/4 minggu), rataan pertambahan bobot badan tertinggi (1723,6 g/ekor/4 minggu), rataan indeks performa (IP) tertinggi (467), dan rataan konversi pakan (FCR) terendah (1,32). Disimpulkan bahwa pemberian fermentasi probiotik dengan campuran kunyit pada perlakuan P2 sebesar 0,75% dapat meningkatkan konsumsi ransum, pertambahan bobot badan, nilai IP dan menurunkan nilai FCR secara optimal.
Tingkat Pengetahuan Peternak dan Persepsi Masyarakat terhadap Jarak Kandang dengan Pemukiman di Peternakan Aufa Wijaya Farm Anindyasari, Dinar; Muzaqi, Khoirul
Jurnal Peternakan Lingkungan Tropis Vol 6, No 2 (2023)
Publisher : Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/jpltrop.v6i2.11212

Abstract

Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk mengetahui tingkat pengetahuan peternak terkait manajemen perkandangan khususnya jarak antar kandang dengan pemukiman dengan kriteria responden memiliki ternak minimal 10 sekor dan mengetahui bagaimana persepsi masyarakat yang bermukim di areal peternakan tersebut dengan radius maksimal sejauh 250 meter . Penelitian ini dilakukan di Aufa Wijaya Farm, Jalan Rejo Mulyo, Kelurahan Lempake, Kecamatan Samarinda Utara, Provinsi Kalimantan Timur pada September 2022. Hasil penelitian ini diketahui bahwa tingkat pengetahuan peternak Aufa Wijaya Farm terhadap jarak kandang dengan pemukiman adalah terindikasi tinggi dinilai dari pengetahuan dan pemahaman peternak (jarak minimum kandang dengan pemukiman), pembangunan kandang, dan peternak memahami dampak apa saja yang dapat ditimbulkan akibat adanya peternakan (limbah peternakan). Kemudian berdasarkan hasil penelitian ini menjelaskan bahwa persepsi masyarakat yang bermukim di areal peternakan Aufa Wijaya Farm adalah tidak terlalu merasa terganggu. Hal ini disebabkan karena keberadaan peternakan Aufa Wijaya Farm memberikan peran positif baik dari aspek ekonomi seperti terbukanya lapangan pekerjaan. Kemudian melalui aspek sosial juga memberikan peran positif, dimana setiap hari raya idhul adha peternakan Aufa Wijaya Farm melakukan qurban hewan ternak dan membagikan secara merata untuk masyarakat sekitar.
Produksi Hijauan Pakan di Perkebunan Kelapa Sawit Kecamatan Muara Wis Kabupaten Kutai Kartanegara Prayogi, Eric; Daru, Taufan Purwo Kusumaning; Suhardi, Suhardi
Jurnal Peternakan Lingkungan Tropis Vol 6, No 1 (2023)
Publisher : Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/jpltrop.v6i1.9538

Abstract

Komoditas kelapa sawit di Indonesia telah menjadi tanaman primadona dan memiliki prospek masa depan yang sangat cerah. Dalam penelitian ini akan dikaji mengenai produksi hijuan, identifikasi hijauan, dan kapasitas tampung antar tanaman sawit sebagai hijauan pakan ternak dari umur tanaman kelapa sawit yang berbeda. Penelitian ini menggunakan metode eksploratif yaitu mengamati vegetasi di lahan perkebunan sawit. Produksi hijauan antara tanaman di perkebunan kelapa sawit menghasilkan berat segar pada umur 5 tahun sebesar 9.976,16 Kg ha-1, dan berat kering sebesar 1.326,16 Kg ha-1, pada umur 10 tahun berat segar sebesar 5.326,16 Kg ha-1, dan berat kering sebesar 726,16 Kg ha-1. Hal ini digambarkan oleh produksi hijauan yang tumbuh di bawah tanaman kelapa sawit antara lain Borreria latifolia, Paspalum conjugatum, Ottochloa nodosa, Macuna bracteate, Cyperus rotundus, dan Panicum sarmentosum yang dapat tumbuh dilahan perkebunan sawit. Berdasarkan produksi hijauan tersebut, dapat menampung 1,11 ST ha-1 pada tanaman umur 5 tahun, dan menurun menjadi 0,75 ST ha-1. pada tanaman umur 10 tahun.
Peningkatan Populasi Ternak Ruminansia di Kabupaten Penajam Paser Utara Berdasarkan Potensi Hijauan Pakan Daru, Taufan Purwokusumaning; Mayulu, Hamdi; Suhardi, Suhardi; Safitri, Apdila; Ardiansyah, Ardiansyah
Jurnal Peternakan Lingkungan Tropis Vol 7, No 1 (2024): Jurnal Peternakan Lingkungan Tropis
Publisher : Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/jpltrop.v7i1.15045

Abstract

Sebagian wilayah Kabupaten PPU telah ditetapkan menjadi ibukota Republik Indonesia yang baru. Konsekuensi dari terbentuknya ibukota ini akan mengalami peningkatan penduduk yang sangat cepat, sehingga kebutuhan pangan di wilayah ini menjadi prioritas, termasuk bahan pangan asal ternak. Bahan pangan asal ternak yang kritis ketersediaannya di wilayah ini adalah yang berasal dari ternak ruminansia, oleh sebab itu perencanaan pengembangan ternak ruminansia di Kabupaten PPU menjadi penting. Untuk menentukan wilayah pengembangan ternak ruminansia di Kabupaten PPU perlu ditinjau keberadaan hijauan pakan di masing-masing kecamatan, diantaranya adalah sumber hijauan pakan beserta produksinya, kapasitas tampung hijauan pakan di setiap kecamatan, KPPTR, IDD hijauan pakan, IKT, dan LQ jenis ternak ruminansia yang dapat dikembangkan di amsing-masing kecamatan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa seluruh kecamatan di Kabupaten PPU memiliki potensi untuk mengembangkan ternak ruminansia. Hal ini ditinjau dari kapasitas tampung hijauan pakan, IDD hijauan pakan, dan KPPTR. Namun demikian, wilayah yang menjadi prioritas pengembangan ternak ruminansia di Kabupaten PPU adalah Kecamatan Penajam dan Kecamatan Sepaku, karena IKT kedua kecamatan ini > 1. 
Pengaruh Penggunaan Ekstrak Kulit Kacang Tanah dan Bakteri Bacillus cereus dan Lactobacillus bulgaricus terhadap Penurunan Amonia Ekskreta Ayam Kampung Mukti, Issa Malik; Sihite, Mikael; Septian, Mohamad Haris
Jurnal Peternakan Lingkungan Tropis Vol 6, No 1 (2023)
Publisher : Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/jpltrop.v6i1.10385

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh sinbiotik dari kombinasi Bacillus cereus dan Lactobacillus bulgaricus dengan ekstrak kulit kacang tanah untuk menurunkan kadar amonia, pH, dan kadar air ekskreta ayam kampung. Metode yang digunakan yaitu eksperimental rancangan acak lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan 5 ulangan. Perlakuan penambahan sinbiotik terdiri dari konsentrasi 0% (P0) sebagai kontrol, 3% (P1), 6% (P2), 9% (P3). Parameter yang diukur meliputi kadar amonia, pH dan kadar air. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan ANOVA dan dilanjutkan dengan uji Duncan Multiple Range Test. Hasil analisis menunjukkan bahwa terdapat pengaruh nyata konsentrasi sinbiotik dari kombinasi Bacillus cereus dan Lactobacillus bulgaricus dengan ekstrak kulit kacang tanah terhadap kadar amonia setelah inkubasi 12 jam, kadar pH setelah inkubasi 36 jam dan kadar air setelah inkubasi 36 jam. Perlakuan penambahan sinbiotik kurang efektif untuk menurunkan kadar amonia ekskreta ayam kampung diduga probiotik yang digunakan tidak mampu beradaptasi di dalam ekskreta sehingga mengganggu proses metabolisme primer dan sekunder.
Kadar Lemak dan Organoleptik Rendang dengan Penggunaan Serat Krim sebagai Substitusi Santan Wiwiwinanda, Wiwiwinanda; Haris, Muhammad Ichsan; Anindyasari, Dinar; Wibowo, Ari
Jurnal Peternakan Lingkungan Tropis Vol 6, No 2 (2023)
Publisher : Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/jpltrop.v6i2.13248

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penggunaan fibercreme sebagai substitusi santan dengan konsentrasi yang berbeda terhadap analisis kadar lemak dan daya terima organoleptik rendang. Percobaan penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap dengan empat perlakuan dan lima kali ulangan. Data yang diperoleh dianalisis mengunakan sidik ragam (ANOVA) untuk mengetahui perbedaan antara perlakuan dan dianalisis lanjut menggunakan Duncan's Multiple Range Test (DMRT). Penelitian ini menunjukan bahwa perlakuan penggunaan fibercreme sebagai substitusi santan dengan konsentrasi yang berbeda pada rendang tidak berpengaruh nyata terhadap uji warna nilai kecerahan L*, berpengaruh nyata pada kemerahan a*, dan tidak berpengaruh nyata pada nilai kekuningan b*. Hasil penelitian penggunaan fibercreme sebagai substitusi santan dengan konsentrasi yang berbeda menunjukan bahwa organoleptik berbeda nyata (P<0,05) terhadap skala hedonik warna dan rasa, dan tidak berbeda nyata pada aroma dan tekstur sedangkan pada mutu hedonik berbeda nyata pada warna dan tekstur, dan tidak berbeda nyata pada aroma dan rasa. Pada uji kadar lemak dengan menggunakan ekstraksi soxhlet menunjukkan hasil berbeda nyata. Kandungan tertinggi kadar lemak terdapat pada P3 penggunaan fibercreme 30%. Sedangkan kadar lemak yang terendah terdapat pada P1 dengan penggunaan fibercreme 10%.