cover
Contact Name
-
Contact Email
journal@mail.unnes.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
journal@mail.unnes.ac.id
Editorial Address
Sekaran Gunungpati Semarang 50229
Location
Kota semarang,
Jawa tengah
INDONESIA
Prosiding Seminar Nasional Biologi
ISSN : 20868286     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Agriculture,
Prosiding Seminar Nasional Biologi, terbitan ini berisi artikel bidang ilmu Biologi diterbitkan secara berkala 12 bulanan.
Articles 131 Documents
KEANEKARAGAMAN JENIS COLLEMBOLA DI JATIBARANG KECAMATAN NGALIYAN KOTA SEMARANG N T Qonita; P Partaya; N Setiati
Prosiding Seminar Nasional Biologi Vol. 9 (2021)
Publisher : Prosiding Seminar Nasional Biologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Collembola merupakan fauna tanah yang berperan sebagai perombak bahan organik, pemakan jamur, indikator perubahan keadaan tanah, dan penyeimbang fauna tanah. Collembola sangat sensitif terhadap perubahan suhu dan faktor abiotic tanah sehingga collembola dapat dijadikan sebagai indikator alami kesehatan tanah. Penelitian ini bertujuan mengetahui keanekaragaman Collembola pada 3 habitat yang berbeda di Kecamatan Jatibarang. Penelitian ini menggunakan metode purposive sampling dengan menentukan kriteria lahan berdasarkan penentuan lokasi penelitian, pengambilan spesies digunakan menggunakan ekstraksi corong barlese dan pitfall trap. Hasil yang didapatkan sebanyak 11 genus. Pada habitat TPA didapatkan 8 Genus berbeda yaitu, Lepidpcytus, Acrocyrtus, Cyphoderopsis, Rambutsinela, Dicranocentrus, Micrisotoma, Isotomiella , Folsomina , yang didominasi oleh Genus Folsomia . Pada habitat sawah bero didapatkan 3 Genus yaitu Ascocyrtus, Lepidocyrtus, Acrocyrtus, yang didominansi oleh genus Lepidocyrtus. Pada habitat kebun didapatkan 4 genus yaitu Ascocyrtus, Lepidocyrtus, Bromacanthus, Sinella didominansi oleh genus Ascocyrtus.
EFEK SINERGIS KITOSAN TERIRADIASI GAMMA COBALT60 DAN VITAMIN E TERHADAP SGOT DAN SGPT TIKUS PUTIH YANG DIINDUKSI TIMBAL ASETAT N S Anggoro; A Marianti
Prosiding Seminar Nasional Biologi Vol. 9 (2021)
Publisher : Prosiding Seminar Nasional Biologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Timbal merupakan logam yang dalam unsur maupun senyawanya bersifat racun tidak diperlukan oleh tubuh. Timbal dapat masuk ke dalam tubuh melalui absorpsi, respirasi maupun inhalasi. Timbal yang masuk ke dalam tubuh dapat menyebabkan efek negatif bagi tubuh terutama pada organ hepar. Timbal dapat mengakibatkan peroksidasi lipid sehingga menghasilkan radikal bebas, merusak membrane sel dan mengakibatkan stress oksidatif. Rusaknya jaringan hepar dapat ditandai dengan meningkatnya kadar SGPT dan SGOT dalam darah. Penggunaan antioksidan tambahan seperti kitosan teriradiasi dan vitamin E dapat membantu mengurangi efek negatif radikal bebas yang dihasilkan oleh timbal. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis efek sinergis kitosan teriradiasi Gamma Co60 dan vitamin E terhadap kadar SGOT dan SGPT pada tikus putih (Rattus norvegicusL.) yang dipapar Pb asetat. Desain penelitian ini adalah rancangan eksperimental sebenarnya (True Experimental Design) dengan Posttest-Only Control Design menggunakan 24 ekor tikus putih (Rattus norvegicus L.) galur Wistar jantan berumur 8-12 minggu yang dipilih secara acak dan dibagi menjadi 6 kelompok. Secara keseluruhan pengaruh dari induksi kitosan teriradiasi sinar gamma cobalt 60 sebesar 150 kGy terbukti mampu menurunkan kadar SGPT dan SGOT dalam darah. Namun, pemberian kombinasi kitosan teriradiasi sinar gamma cobalt 60 sebesar 150 kGy dengan vitamin E ternyata memiliki hasil yang kurang efektif seperti pada kelompok perlakuan yang hanya di induksi kitosan teriradiasi sinar gamma cobalt 60 sebesar 150 kGy saja.
EFEK EKSTRAK DAUN KELOR (Moringa oleifera) TERHADAP KADAR GLUKOSA DARAH TIKUS DIABETES INDUKSI ALOKSAN S Yasaroh; W Christijanti; L Lisdiana; R S Iswari
Prosiding Seminar Nasional Biologi Vol. 9 (2021)
Publisher : Prosiding Seminar Nasional Biologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Diabetes melitus merupakan gangguan metabolik yang ditandai dengan kenaikan kadar glukosa darah yang melebihi batas normal. Daun kelor memiliki manfaat sebagai antidiabetes. Kandungan senyawa flavonoid dalam daun kelor berperan sebagai antidiabetes yaitu mendukung regulasi pencernaan karbohidrat, pensinyalan insulin, sekresi insulin, pengambilan glukosa, dan deposisi adiposa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek ekstrak daun kelor (Moringa oleifera) dalam menurunkan kadar glukosa darah tikus diabetes induksi aloksan. Penelitian ini menggunakan 20 tikus dibagi menjadi 4 kelompok perlakuan dengan masing-masing kelompok berjumlah 5 ekor tikus. Pembuatan tikus diabetes melalui induksi aloksan secara intrapetional dengan dosis 125 mg/KgBB. Dosis daun kelor yang digunakan yaitu 200 mg/KgBB, 400 mg/KgBB, 600 mg/KgBB. Pengambilan glukosa darah dilakukan sebelum induksi aloksan, pada hari ke-0, 14 dan 21. Hasil One Way Anova pada hari ke-0 tidak berpengaruh signifikan (p>0,05), sedangkan pada hari ke-14 dan ke-21 berpengaruh signifikan menurunkan kadar glukosa darah (p<0,05). Kelompok kontrol diabetes berbeda nyata dengan masing-masing kelompok perlakuan dengan dosis yang berbeda.
UJI KEEFEKTIFAN SEDIAAN SALEP EKSTRAK DAUN Crescentia cujete TERHADAP LUKA SAYAT TIKUS (Rattus norvegicus) A Previanda; D R Indriyanti; P Widiyaningrum; N Subekti
Prosiding Seminar Nasional Biologi Vol. 9 (2021)
Publisher : Prosiding Seminar Nasional Biologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Daun Crescentia cujete merupakan tanaman yang berpotensi membantu proses penyembuhan luka. Ekstrak daun C.cujete mengadung saponin, flavonoid, alkaloid, tannin, dan steroid. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh pemberian ekstrak daun C.cujete dengan sediaan salep terhadap keefektifan proses penyembuhan luka sayat insisi (Rattus norvegicus) Wistar. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan post test , sebanyak 25 (R.norvegicus) wistar disayat dan dikelompokkan menjadi 5 kelompok perlakuan yaitu K- (pure Vaseline), K+ (povidon iodine), KP1 (salep ekstrak daun C.cujete 3%), KP2 (salep ekstrak daun C.cujete 6%), dan KP3 (salep ekstrak daun C.cujete 9%). Pengamatan proses penyembuhan luka dilakukan menggunakan penilaian skala REEDA serta dilakukan pengukuran panjang luka, pengamatan dan pengukuran dilakukan selama 13 hari. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sediaan salep daun C.cujete efektif membantu proses penyembuhan luka sayat (R.norvegicus) wistar. Dosis salep yang paling efektif terdapat pada konsentrasi 6%. Hasil penelitian ini dapat dijadikan informasi penting mengenai potensi ekstrak daun C.cujete dalam membantu mempercepat penyembuhan luka sayat.
EFEK PEMBERIAN PATI GEMBILI (Dioscorea esculenta) TERHADAP WAKTU PERDARAHAN TIKUS HIPERKOLESTEROLEMIA D V A Sari; A Yuniastuti
Prosiding Seminar Nasional Biologi Vol. 9 (2021)
Publisher : Prosiding Seminar Nasional Biologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Naiknya kadar kolesterol total dalam darah melebihi 54 mg/dL pada tikus meningkatkan manifestasi penyakit hiperkolesterolemia yaitu pembentukan plak artherosklerosis yang memiliki sifat mudah ruptur dan memicu adanya agregasi platelet, jika berlebihan akan menyebabkan terbentuknya trombus. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian pati gembili terhadap waktu perdarahan tikus hiperkolesterolemia. Metode yang digunakan adalah metode duke. Hasil uji fitokimia pati gembili mengandung senyawa alkaloid, flavonoid, tanin. Penelitian ini termasuk kedalam penelitian laboratorium yang dilakukan pada tikus jantan berumur 2-3 bulan dengan berat badan 120-150 gram. Hewan yang digunakan sebanyak 25 ekor yang dibagi menjadi 5 kelompok yaitu kelompok kontrol negatif tidak diberi perlakuan, kontrol positif dan perlakuan diinduksi kolesterol 2% selama 15 hari dan kelompok perlakuan diinduksi pati gembili dosis 100, 150, 200 mg/kgBB selama 28 hari. Pengukuran waktu perdarahan dilakukan pada hari ke- 0, 14, 28. Data dianalisis statistik ANOVA (p<0.05), hasil analisis menunjukkan adanya perbedaan signifikan dari setiap kelompok terhadap kontrol negatif, dilanjutkan uji LSD (Least Significantly Different). Kesimpulan penelitian ini adalah senyawa bioaktif dalam pati gembili terbukti memiliki aktivitas memperpanjang waktu perdarahan dan dosis yang efektif untuk meningkatkan waktu perdarahan yaitu dosis 200 mg/kgBB dengan pemberian pati gembili selama 28 hari.
STUDI IN SILICO POTENSI SENYAWA BIOAKTIF GEMBILI (Dioscorea esculenta) SEBAGAI LIGAN PADA RESEPTOR G6PD DAN PTPN1 A Malikhana; A Yuniastuti; R Susanti; W H Nugrahaningsih
Prosiding Seminar Nasional Biologi Vol. 9 (2021)
Publisher : Prosiding Seminar Nasional Biologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tanaman gembili (Dioscorea esculenta) memiliki kandungan senyawa bioaktif yang berpotensi dalam pencegahan hingga pengobatan penyakit degeneratif, salah satunya ialah diabetes mellitus. Diabetes mellitus ditandai dengan kadar glukosa darah yang tinggi (hiperglikemia) disebabkan oleh kombinasi dua faktor yakni sekresi abnormal insulin dan ketidakmampuan jaringan sensitif insulin untuk merespon insulin dengan tepat. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kandungan senyawa bioaktif tanaman gembili yang berpotensi pada jalur persinyalan antidiabetes melalui studi in silico. Metode penelitian ini dilakukan secara deskriptif eksploratif menggunakan database online seperti ChEBI, PubChem, PASS (Prediction of Activity Spectra for Subtances) online, SEA (Similarity Ensemble Approach), SwissTragetPrediction, dan STRING. Gembili memiliki 9 senyawa bioaktif yang berpotensi dalam pengobatan diabetes mellitus yaitu diosgenin, phenol, stigmastanol, furostanol, spirostanol, ergostanol, cholestanol, pregnanol dan 1-feruloyl-sn-glycerol. Hasil penelitian menunjukkan hubungan antara senyawa bioaktif gembili dan protein target melalui KEGG pathways memiliki interaksi yang dekat pada jalur Metabolic pathway dan Insulin resistance. Jalur Metabolic pathway terdapat protein target Glucose-6-phosphate 1-dehydrogenase (G6PD), serta pada jalur Insulin resistance terdapat protein target Tyrosine-protein phosphatase non-receptor type 1 (PTPN1). Senyawa bioaktif yang berperan yakni diosgenin, furostanol, dan 1-feruloyl-sn-glycerol. Hasil ini menunjukkan bahwa senyawa bioaktif gembili memiliki aktivitas penghambatan terhadap DPT (Direct Protein Target) pada jalur Metabolic pathway dan Insulin resistance.
STUDI IN SILICO INTERAKSI GEN REG1B DENGAN GROWTH HORMON (GH), INSULINE LIKE GROWTH FACTOR (IGF) DAN TIROID SEBAGAI PREDIKTOR KEJADIAN STUNTING A Yuniastuti; R Susanti; M Dewi; K Friska; S Cindy; M Anik; K Rizka; M Siti; A S Ratih; A Rihadatul; N A Afifah
Prosiding Seminar Nasional Biologi Vol. 9 (2021)
Publisher : Prosiding Seminar Nasional Biologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Saat ini penelitian bidang gizi dan kesehatan sudah mulai bergeser dari epidemiologi dan fisiologi ke biologi molekuler dan genetik. Stunting masih tetap menjadi masalah kesehatan global. Informasi mekanisme molekuler terjadinya stunting sangat penting diketahui untuk desain intervensi di masa yang akan datang. Gen REG1 merupakan penanda adanya cedera pada usus dan dapat digunakan untk memprediksi kegagalan pertumbuhan anak-anak di masa depan, namun mekanisme patogenesinya belum banyak diketahui. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis hubungan gen REG1 dengan Growth Hormon (GH), Insuline Like Growht Factor (IGF) dan Tiroid sebagai prediktor kejadian stunting. Interaksi Gen REG1B dengan GH, IGF dan tiroid menggunakan BIOVIA Discovery Studio 2020. Identifikasi lebih lanjut dari tiga dimensi struktur dan pengurutan struktur gen REG1B menggunakan Chimera 1.14 dan Notepad++. Untuk memastikan afinitas dan interaksi molekuler antara REG1Bterhadap GH, IGF dan Tirpid. Simulasi docking protein-protein menggunakan PatchDock telah selesai. Hasil simulasi diverifikasi menggunakan BIOVIA Discovery Studio 2020. Berdasarkan hasil identifikasi struktur gen REG1B, ditemukan bahwa REG1B tidak memiliki interaksi dengan GH, IGF dan tiroid. Oleh karena itu, gen REG1B tidak dapat digunakan sebagai biomarker untuk prediktor kejadian stunting. Beberapa informasi yang diperoleh dari hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai referensi dalam pengembangan kandidat untuk mencegah kejadian stunting.
IDENTIFIKASI SENYAWA BIOAKTIF Moringa oleifera Lam. SEBAGAI ANTIOKSIDAN MELALUI LIGAN PADA MAMMALIAN TARGET OF RAPAMYCIN (mTOR) PATHWAY UNTUK PREDIKSI PENCEGAHAN STUNTING SECARA IN SILICO C Ruriasri; A Yuniastuti; R Susanti; W H Nugrahaningsih
Prosiding Seminar Nasional Biologi Vol. 9 (2021)
Publisher : Prosiding Seminar Nasional Biologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Stunting merupakan salah satu kondisi malnutrisi yang berhubungan dengan ketidakcukupan zat gizi, sehingga hal ini dikategorikan sebagai permasalahan gizi yang bersifat kronis. Tanaman Moringa oleifera Lam. memiliki berbagai macam manfaat, kandungan antioksidan pada daunnya merupakan salah satu potensi yang dapat dikembangkan. Kelor pada bagian daunnya memiliki nilai gizi yang tinggi kaya akan mineral, vitamin dan fitokimia esensial lainnya. Ekstrak dari daun kelor dapat mengobati kekurangan gizi, dan menambah ASI pada ibu menyusui. Tujuan penelitian ini untuk mengidentifikasi senyawa bioaktif Moringa oleifera sebagai antioksidan melalui ligan pada mammalian target of rapamycin (mTOR) pathway untuk prediksi pencegahan stunting secara in silico. Metode penelitian ini yakni deskriptif eksploratif dengan menggunakan database online Dr. Duke's Phytochemical and Ethnobotanical Databases, PubChem, Prediction of Activity Spectra for Substances Online (PASS), Similarity Ensemble Approach (SEA), SwissTargetPrediction, dan STRING. Tanaman kelor memiliki senyawa bioaktif yang berpotensi sebagai antioksidan yaitu caffeid-acid, kaempferol, quercetin dan tocopherol. Hasil skrining diperoleh jalur pensinyalan antioksidan melalui KEGG pathway mammalian target of rapamycin (mTOR), terdapat 2 protein target yang berperan dalam jalur pensinyalan tersebut yaitu Serine/threonine-protein kinase AKT (AKT1) dan Insulin-like growth factor 1 receptor (IGF1R).
POTENSI GREGES OTOT (Equisetum ramosissimum var. huegelii (Milde) Christenh. & Husby) SEBAGAI TANAMAN BERKHASIAT OBAT D Safrina; S Farida
Prosiding Seminar Nasional Biologi Vol. 9 (2021)
Publisher : Prosiding Seminar Nasional Biologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tumbuhan greges otot atau biasa dikenal dengan sebutan rumput bolong, umumnya dikenal sebagai tanaman hias. Tumbuhan paku golongan equisetales ini dapat tumbuh mencapai 3 meter dengan habitat di dalam tanah memiliki rimpang yang merayap dengan cabang berdiri tegak. Selain dapat dimanfaatkan sebagai tanaman hias, greges otot juga memiliki potensi sebagai tanaman obat yang telah digunakan di beberapa negara terutama di wilayah Asia meliputi India, Filipina, Cina, Thailand, Malaysia dan Indonesia. Secara etnomidisin tanaman ini digunakan untuk mengatasi diare, patah tulang, diuretik,hepatitis, batu ginjal, menyembuhkan polip hidung, serta untuk mengobati berbagai kanker payudara, hati usus, lambung, ginjal dan lidah. Sebagian masyarakat lokal India juga menggunakan tanaman ini untuk memperkuat rambut. Tanaman greges otot mengandung asam kersik, asam oksalat, asam malat, asam akonitat, asam tanat, kalium, natrium, thiaminase, dan saponin. Beberapa penelitian mengungkapkan bahwa tanaman greges otot memiliki potensi untuk mengatasi diare, osteoartritis,batu ginjal, antioksidan, antibakteri, antihistamin, dan antikolinergik.
REVIEW: POTENSI PEMANFAATAN Premna serratifolia L. SEBAGAI PENGENDALI Aedes aegyptic D Susanti; N R Wijaya
Prosiding Seminar Nasional Biologi Vol. 9 (2021)
Publisher : Prosiding Seminar Nasional Biologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan penyakit akibat virus yang ditularkan oleh nyamuk Aedes aegypti dengan kasus serangan 73,35% pada tahun 2020. Salah satu upaya menurunkan tingkat penyebaran DBD adalah dengan memutus rantai siklus hidup A. aegypti pada fase larva. Penggunaan larvasida botanik menjadi alternatif untuk menghindari dampak negatif penggunaan larvasida kimia sintetik. Premna serratifolia (Famili: Lamiaceae) merupakan salah satu tumbuhan yang digunakan oleh etnis Gebe dan Kao untuk pengendalian nyamuk secara tradisional. Pengkajian lebih mendalam dilakukan untuk menggali potensi pemanfaatan P. serratifolia sebagai pengendali nyamuk, terutama A. aegypti. Pengkajian dilakukan dengan metode systematic review. Hasil pengkajian menunjukkan bahwa P. serratifolia L. memiliki potensi untuk dimanfaatkan sebagai bahan baku insektisida dengan aktivitas repellen dan larvasida untuk pengendalian A. aegypti karena memiliki minyak atsiri yang mengandung senyawa sesquiterpene hydrocarbons dan oxygenated sesquiterpenoids. Pemanfaatan P. serratifolia perlu memperhatikan sumber perolehan bahan baku yang digunakan. Pemanfaatan minyak atsiri juga harus diawali dengan penelitian skala laboratorium dan lapangan terkait penerapan minyak atsiri dan formulasi aplikasi potensial yang tepat.

Page 4 of 14 | Total Record : 131