cover
Contact Name
MUHAMAD ARIFIN
Contact Email
liberosisjurnalpsikologi@gmail.com
Phone
+281238233442
Journal Mail Official
liberosisjurnalpsikologi@gmail.com
Editorial Address
https://ejournal.warunayama.org/index.php/tashdiq/about/editorialTeam
Location
Unknown,
Unknown
INDONESIA
Tashdiq: Jurnal Kajian Agama dan Dakwah
Published by CV SWA Anugrah
ISSN : -     EISSN : 30308917     DOI : -
Tashdiq: Jurnal Kajian Agama dan Dakwah adalah jurnal yang terbit 3 kali setahun pada bulan Maret, Juli, dan November. Jurnal ini merupakan jurnal kajian ilmu agama, tidak hanya mengacu pada satu agama saja, ada 6 agama yang diakui di Indonesia bisa diterima pada jurnal ini. Selain itu jurnal ini juga membahas tentang pengajaran dalam ilmu agama khususnya yang ada di Indonesia. Isu-isu mutakhir yang berkaitan dengan agama dan multikultur budaya juga dibahas dalam jurnal ini. Kami mengundang bagi para akademisi dan praktisi untuk menulis di jurnal ini guna menambah khasanah pengetahuan terutama yang berkaitan dengan ilmu agama dan dakwah.
Arjuna Subject : Umum - Umum
Articles 10 Documents
Search results for , issue "Vol. 7 No. 1 (2024): Tashdiq: Jurnal Kajian Agama dan Dakwah" : 10 Documents clear
PENDAMPINGAN PASTORAL TERHADAP PEMUDA YANG MEMILIKI PENGALAMAN TRAUMATIS ATAS KEMATIAN BAPAK Erwina Br Bukit
Tashdiq: Jurnal Kajian Agama dan Dakwah Vol. 7 No. 1 (2024): Tashdiq: Jurnal Kajian Agama dan Dakwah
Publisher : Cahaya Ilmu Bangsa Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.4236/tashdiq.v7i1.5494

Abstract

Pendampingan pastoral dilakukan kepada pemuda di GBKP Runggun Kelahun Pinang di lima PJJ. Pendampingan ini dilakukan penulis karena adanya pengalaman trumatis yang dialami oleh pemuda di GBKP Runggun Kelahun Pinang akibat dukacita kematian bapak. Penulis melakukan pendampingan pastoral dengan menggunakan metode gestalt plus intervensi rohani baik lewat kidung pujian maupun doa. Penulis mendiskusikan pergumulan-pergumulan yang dihadapi konseli seputar gangguan stress, kemarahan, kekecewaan karena dukacita kematian bapak yang mengakibatkan trauma bagi pemuda. Penulis juga mengajak konseli menemukan akar masalahnya dan mendorong kedalam persekutuan yang erat dengan Tuhan sehingga akhirnya mampu meningkatkan penerimaan terhadap kenyataan yang terjadi. Pengalaman traumatis yang mereka alami mengakibatkan tingginya tingkat stress, kemarahan, kekecewaan dan rendahnya tingkat penerimaan kaum pemuda. Untuk bisa mengetahui tentang tingkat stress, kemarahan, dan kekecewaan serta penerimaan kaum pemuda di GBKP Runggun Kelahun Pinang, maka penulis memberikan alat ukur kepada mereka. Alat ukur yang digunakan ialah alat ukur stress, kemarahan, kekecewaan dan penerimaan. Sebelum dilakukan pendampingan pastoral maka tingkat stress pemuda sangat tinggi, tingkat kemarahan juga sangat tinggi, tingkat kekecewaan juga tinggi, namun tahap penerimaan sangat ringan/rendah. Namun, setelah dilakukan pendampingan pastoral dengan metode gestalt pada pertemuan ke sepuluh penulis Kembali memberikan alat ukur stress, kemarahan, kekecewaan dan penerimaan. Hasilnya bahwa tingkat stress pemuda menjadi ringan, tingkat kemarahan menjadi ringan dan tingkat kekecewaan menjadi sedang serta tingkat tahap penerimaan semakin menunjukkan perubahan kearah lebih baik. Dengan demikian maka pendampingan pastoral efektif untuk menurunkan tingkat stress, kemarahan, kekecewaan dan juga efektif untuk meningkatkan penerimaan bagi pemuda yang memiliki pengalaman traumatis akibat dukacita kematian bapak. Kata Kunci : Penerimaan, Duka, Kematian, Ayah
RESPONS JEMAAT GKPPD SIOMPIN DALAM MENGHADAPI KEKERASAN ATAS NAMA AGAMA Pdt. Erde Berutu, S.Th
Tashdiq: Jurnal Kajian Agama dan Dakwah Vol. 7 No. 1 (2024): Tashdiq: Jurnal Kajian Agama dan Dakwah
Publisher : Cahaya Ilmu Bangsa Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.4236/tashdiq.v7i1.5508

Abstract

Sejak era reformasi, akhir-akhir ini fenomena kekerasan atas nama agama semakin marak berkembang di dunia ini. Kekerasan di intra maupun antar agama. Kekerasan yang dianggap sah bahkan dianggap kekerasan yang suci oleh para pelakunya. Kekerasan ini timbul dari perjumpaan implementasi misi agama-agama di tengah-tengah realitas kehidupan yang multi agama. Demikian juga halnya dengan gereja GKPPD Siompin Ressort Mandumpang dan pada umumnya di wilayah Aceh Singkil mengalami pergumulan yang berulang ulang, dengan alasan tidak memiliki izin. Pergumulan ini sudah ada sejak Tahun 1979 terjadi pelarangan pendirian gereja, penyegelan, pembongkaran, pembakaran gereja. Jika membangun gedung gereja mengalami konflik dengan masyarakat sekitar yang beragama Islam. Timbul pertanyaan, jikalau semua misi agama-agama tersebut telah dilakukan dengan baik dan benar, mengapa masih bisa terjadi kekerasan agama? Apakah pelaku misi agama tersebut yang salah? Atau, misi agama tersebut yang salah? Untuk menghentikan kekerasan atas nama agama tersebut perlu segera dicari jalan keluar. Perlu dicari jawaban-jawaban dari pertanyaan-pertanyaan di atas. Perlu segera diusahakan langkah-langkah membangun perdamaian sebagai salah satu tujuan utama dari kehadiran misi agama-agama. Salah satu langkah penting yaitu menggali ulang mengenai pemahaman misi agama-agama dan implementasinya. Sebagai Tubuh Kristus yang hidup, gereja sangat perlu untuk menghadirkan kerajaan syalom. Sebab Tuhan Yesus datang adalah untuk menghadirkan shalom. Misi yang mewujudnyatakan keadilan, perdamaian dan keutuhan ciptaan di tengah-tengah dunia ini. Sehingga GKPPD Siompin Ressort Mandumpang dituntut untuk bekerja sama dengan semua agama-agama dan lembaga-lembaga lain untuk menghadirkan shalom. Semuanya dilakukan GKPPD Siompin Ressort Mandumpang tanpa pamrih. Semata-mata untuk mewujudkan perdamaian sebagai wujud nyata kasih Allah bagi orang percaya. Kata kunci : Kekerasan, Misi Agama, Keadilan, Perdamaian
KONSEP BISNIS KAUM MADYAN DALAM AL-QUR’AN: TELAAH TAFSIR AS-SA’DI Imam, M. Imam Muslim Nasution; Arifinsyah2, Arifinsyah; Siti Ismahani, Siti Ismahani
Tashdiq: Jurnal Kajian Agama dan Dakwah Vol. 7 No. 1 (2024): Tashdiq: Jurnal Kajian Agama dan Dakwah
Publisher : Cahaya Ilmu Bangsa Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.4236/tashdiq.v7i1.5580

Abstract

Konsep bisnis yang dilakukan oleh kaum Madyan yang diungkap dalam Al-Qur'an melalui ayat-ayat Surah Al-A'raf ayat 85, Surah Hud ayat 84-85, dan Surah Asy-Syu'ara ayat 181-183 dalam penafsiran As-Sa’di. Al-Qur'an memberikan panduan yang jelas mengenai praktik bisnis yang adil dan jujur. Nabi Syu'aib memerintahkan kepada kaum Madyan pentingnya memenuhi takaran dan timbangan dengan benar, tidak merugikan hak orang lain, tidak membuat kerusakan di muka bumi dan tidak mengganggu orang lain. Alquran menegaskan azab bagi pelaku curang dalam berbisnis. Prinsip-prinsip ini mencerminkan nilai-nilai keadilan, integritas, dan tanggung jawab sosial yang menjadi pondasi dalam kegiatan ekonomi yang berkelanjutan dan beretika. Penelitian ini menemukan bahwa konsep bisnis yang dilakukan kaum Madyan sangat bersimpangan dengan etika berbisnis yang benar menurut Al-Qur’an yang dibawakan nabi Syu’aib As dan banyak kecurangan-kecurangan yang dilakukan oleh kaum madyan dalam hal berdagang atau berbisnis, seperti mengurangi takaran dan timbangan, menjual dengan harga barang yang rusak sama dengan barang yang baru (masih bagus) dan menjual barang dengan harga yang tinggi melebihi modal. Prinsip-prinsip yang terkandung dalam ajaran Nabi Syu'aib dapat menjadi panduan bagi pelaku bisnis untuk menciptakan lingkungan perdagangan yang adil, transparan, dan berkelanjutan, yang tidak hanya menguntungkan secara ekonomi tetapi juga berdampak positif pada kesejahteraan sosial dan lingkungan.
MUHASABAH DIRI DALAM AL-QURAN MENURUT SYAIKH ABDUL QADIR AL-JAILANI Ahmad Rifqi Fuadi; Amir Mahmud; Wiwin Ainis Rohtih; Nyoko Adi Kuswoyo
Tashdiq: Jurnal Kajian Agama dan Dakwah Vol. 7 No. 1 (2024): Tashdiq: Jurnal Kajian Agama dan Dakwah
Publisher : Cahaya Ilmu Bangsa Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.4236/tashdiq.v7i1.5583

Abstract

Perbuatan maksiat dilakukan karena adanya dorongan jahat dalam diri yang tidak dikawal oleh akal sehat. Maka seseorang sering alpa dalam bermuhasabah diri atas dosa-dosa yang telah dilakukan. Dengan manajemen muhasabah yang rutin, dapat memperbaiki kekurangan dan mencapai pengembangan pribadi yang lebih baik. Dalam hal ini Syaikh Abdul Qadir al-Jailani menekankan bahwa introspeksi spiritual adalah praktik esensial bagi setiap muslim yang bertujuan untuk mengevaluasi dalam konteks standar moral dan spiritual agama. Selain memperdalam kedekatan dengan Allah, muhasabah diri juga memfasilitasi pemahaman yang lebih mendalam tentang diri sendiri dan dunia di sekitar. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Dalam metode penafsirannya menggunakan metode tematik, yaitu mengumpulkan ayat Al-Qur'an yang berkaitan dengan muhasabah Hasil penelitian ini menyoroti pentingnya muhasabah dalam Islam menurut Syaikh Abdul Qadir al-Jailani. Muhasabah adalah evaluasi diri untuk mendekatkan diri kepada Allah, dengan ciri-ciri seperti tidak bersumpah dan menghindari kebohongan. Di era modern, muhasabah melalui tahap Takhalli (menghilangkan sifat buruk), Tahalli (mengembangkan sifat baik), dan Tajalli (mencapai kesempurnaan spiritual) tetap relevan untuk memperbaiki diri dan menjaga hubungan dengan Allah. Kesimpulannya muhasabah menurut Syaikh Abdul Qadir al-Jailani adalah introspeksi penting yang mencakup evaluasi amal dan kesadaran akan dosa. Dalam Futuhul Ghaib, ia menekankan sepuluh sifat, seperti. Proses ini, melalui Takhalli, Tahalli, dan Tajalli, tetap relevan di era modern untuk menjaga kewajiban spiritual.
EFEKTIVITAS PENERAPAN KAIDAH IMLA’ DASAR DALAM MEMPERBAIKI ‎KEMAMPUAN ‎MENULIS BAHASA ARAB SISWA ‎KELAS 7 MTSN 1 KOTA ‎MALANG‎ Ardhillah, Isma Annisa Nur; Muhammad Naufal Farhan; Anita Ferninda Putri; Moh. Khasairi; Moch. Solehudin
Tashdiq: Jurnal Kajian Agama dan Dakwah Vol. 7 No. 1 (2024): Tashdiq: Jurnal Kajian Agama dan Dakwah
Publisher : Cahaya Ilmu Bangsa Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.4236/tashdiq.v7i1.5590

Abstract

Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk meninjau efektivitas penerapan kaidah imla’ dasar ‎dalam ‎meningkatkan kemampuan menulis Bahasa Arab siswa kelas 7 MTsN 1 ‎Kota Malang. Metode yang ‎digunakan adalah eksperimen-kuasi dengan desain ‎satu kelompok sebelum perlakuan dan sesudah ‎perlakuan (one organization pretest-‎posttest layout). Penelitian dimulai dengan pretest untuk ‎mengukur kemampuan ‎awal siswa, dilanjutkan dengan pemberian treatment berupa pengajaran ‎kaidah ‎imla’ dasar, dan diakhiri dengan posttest untuk mengevaluasi hasil belajar. Hasil ‎penelitian ‎menunjukkan adanya peningkatan kemampuan menulis siswa setelah ‎diberikan treatment. Nilai rata-‎rata pretest sebesar 77 meningkat menjadi 88 pada ‎posttest. Analisis statistik dengan uji-t ‎menunjukkan nilai t-hitung sebesar 7,11 ‎lebih besar dari t-tabel sebesar 2,06 pada tingkat signifikansi ‎‎0,05. Hal ini ‎mengindikasikan efektivitas penerapan kaidah imla’ dasar dalam memperbaiki ‎kemampuan menulis Bahasa Arab siswa dengan ditemukannya perbedaan signifikan terhadap hasil ‎tulisan siswa sebelum dan sesudah treatment diberikan. Diharapkan dari hasil penelitian ini dapat ‎menjadi pertimbangan untuk tenaga pendidik Bahasa Arab untuk lebih memperhatikan peran penting ‎kaidah imla’ pada pembelajaran Bahasa Arab dan mempraktikkannya secara berkala dalam upaya ‎memperbaiki sejak dini kemampuan menulis Bahasa Arab siswa.‎ Kata Kunci: Bahasa Arab, Imla’, Menulis AbstractThis research aims to review the effectiveness of applying basic imla' rules in ‎improving Arabic writing ‎skills of 7th grade students of MTsN 1 Malang City. The ‎method is quasi-experiment with one ‎organization pretest-posttest layout. The research‎ began with a pretest to measure students' initial ‎abilities, followed by giving ‎treatment in the form of teaching basic imla' rules, and ended with a ‎posttest to ‎evaluate learning outcomes. The results showed an increase in students' writing ‎ability after ‎being given treatment. The average pretest score of 77 increased to 88 in ‎the posttest. Statistical ‎analysis with t-test shows that the t-count value of 7.11 is ‎greater than the t-table of 2.06 at the 0.05 ‎significance level. This indicates the effectiveness of the application of basic imla' rules to improving ‎students' Arabic writing skills by findings significant differences in the results of student writing before ‎and after treatment is given. It is hoped that the results of this research can be a consideration for ‎Arabic educators to give more attention the important role of imla' rules in Arabic learning and ‎practice it regularly in order to improve students' Arabic writing skills earlier.‎ Keywords: Arabic, Imla’, Writing
REKONSTRUKSI PEMAHAMAN MANFAAT KHAMAR SETELAH DIHARAMKAN DALAM AL-QURAN : (Analisis Term “manfaat khamar”Dalam Al-Quran) Mufid Kholilullah; Wiwin Ainis Rahtih; Amir Mahmud; Nyoko Adi Kuswoyo
Tashdiq: Jurnal Kajian Agama dan Dakwah Vol. 7 No. 1 (2024): Tashdiq: Jurnal Kajian Agama dan Dakwah
Publisher : Cahaya Ilmu Bangsa Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.4236/tashdiq.v7i1.5630

Abstract

Al-Quran sebagai kitab petunjuk bagi manusia, diturunkan untuk merespon dan sekaligus menjadi solusi terhadap problematika yang terjadi di tengah-tengah kehidupan. Salah satu problematika yang merajalela dalam masyarakat Arab saat itu adalah minum khamar. Sejarah mencatat bahwa mabuk-mabukan yang terjadi di masyarakat Arab merupakan sebuah penyakit kronis. Artinya fenomena tersebut telah terjadi sejak jauh sebelum datangnya Islam sampai memasuki periode Madinah. Maka sangat wajar apabila khamar diharamkan secara berangsur-angsur sebab melihat kondisi masyarakat pada saat itu yang sangat gemar terhadap mabuk-mabukan, bahkan sampai empat kali turun ayat yang menjelaskan tentang khamar. Ketika khamar sudah diharamkan lalu muncul sebuah pemahaman bahwa khamar tetap bermanfaat termasuk dapat digunakan untuk obat. Hal ini menimbulkan polemik di kalangan para ulama bahkan sampai merambah kepada sebagian masyarakat awam. Ditambah lagi ada sebagaian orang yang tidak tahu akan perbedaan antara khamar dan alkohol. Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa khamar bukanlah alkohol meskipun khamar itu sendiri mengandung alkohol, dan berdasarkan fakta historis belum ditemukan suatu penyakit bisa disembuhkan dengan khamar akan tetapi ada beberapa kasus pengobatan yang ditunjang dengan alkohol.
MENANAMKAN NILAI-NILAI TOLERANSI SEJAK DINI DI MI MA’HAD AL-ZAYTUN: UPAYA MEWUJUDKAN PERDAMAIAN DUNIA DI MASA DEPAN Abdul Jabar, Muhamad; Saputra, Wiwin; Widodo, Sri; Nabila, Muthia
Tashdiq: Jurnal Kajian Agama dan Dakwah Vol. 7 No. 1 (2024): Tashdiq: Jurnal Kajian Agama dan Dakwah
Publisher : Cahaya Ilmu Bangsa Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.4236/tashdiq.v7i1.5641

Abstract

Tolerance is an attitude that reflects mutual respect and acknowledgment of differences and diversity within society, with the main goal of creating a peaceful and harmonious life. More than just accepting differences, tolerance also serves as a foundation for building solidarity, where individuals are able to embrace and appreciate each other’s uniqueness and transform uniformity into a rich and dynamic diversity. The primary objective of this research is to understand how tolerance values are introduced and developed among students from an early age and to measure their impact on character development. This study also aims to provide recommendations for developing more effective educational programs to instill tolerance values. The research uses a qualitative approach. The data sources include books such as "(In) Tolerance: Understanding Hatred & Violence in the Name of Religion" by Alamsyah M. Djafar, "Tafsir Al-Misbah" by M. Quraish Shihab, "Al-Zaytun: A Source of Inspiration" by Robin Simanullang, journals, documents, and others. Tolerance education at Ma’had Al-Zaytun encompasses both formal and informal approaches designed to instill principles of mutual respect and acknowledgment of differences among students. Through a curriculum that includes direct teaching on cultural, religious, and social diversity, as well as extracurricular activities that encourage interaction among students from different backgrounds, MI Ma’had Al-Zaytun aims to foster attitudes of empathy and openness. Key Word: Tolerance, Education, peace
MAKNA AT-TIJARAH MENURUT M. QURAISH SHIHAB DALAM TAFSIR AL MISBAH Fakhrurrozi Hasibuan, Fakhrurrozi Hasibuan; Muhammad, Muhammad; Ahmad Perdana Indra, Ahmad Perdana Indra
Tashdiq: Jurnal Kajian Agama dan Dakwah Vol. 7 No. 1 (2024): Tashdiq: Jurnal Kajian Agama dan Dakwah
Publisher : Cahaya Ilmu Bangsa Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.4236/tashdiq.v7i1.5642

Abstract

Di era yang terus berkembang ini, umat Islam dihadapkan pada berbagai permasalahan ekonomi yang semakin komplek, terutama dalam hal perniagaan yang diakibatkan karena perkembangan dan kemajuan dari ilmu pengetahuan serta teknologi yang digunakan dalam kehidupan. Perniagaan memiliki arti yang sama dengan bisnis merupakan salah satu kegiatan yang memiliki nilai ekonomis dengan tujuan mendapatkan nilai keuntungan. Kata perniagaan dalam penelitian ini disebut dengan At-Tijarah. Tujuan penelitian ini adalah memaparkan penafsiran ayat-ayat yang berkaitan dengan At-Tijarah dan kontekstualitas tijarah dengan muamalah masa kini. Penelitian ini menggunakan studi kepustakaan atau Library Research dengan menggunakan tafsir Al-Mishbah yang merupakan tafsir Al-Qur`an lengkap 30 juz pertama dalam 30 tahun terakhir, yang ditulis oleh ahli tafsir terkemuka Indonesia, yaitu M. Quraish Shihab. Hasil penelitian bahwa Al-Qur’an menyebut istilah perniagaan dengan lafadz Tijarah (تجارة) disebutkan sebanyak 8 kali pada surah yang berbeda, diantaranya adalah Q.S.An-Nur (24):37, Q.S.At-Taubah (9):24, Q.S.Ash-Shaff (61):10-11, Q.S.An-Nisa’ (4):29, Q.S.Al-Jumu’ah (62):11, Q.S.Al-Baqarah (2):16, Q.S.Al-Baqarah (2):282, dan Q.S.Fathir (35):29. Adapun ayat-ayat yang memberikan kontekstualitas tijarah dengan muamalah masa kini diantaranya oleh melakukan usaha nontunai, mempertanggungjawabkan piutang selain uang tunai, serta mencatat dan bersaksi (melalui orang lain, sebagai alat bukti) tentang tata cara utang dan piutang berdasarkan QS. Al-Baqarah/2: 282. QS. An-Nisa/3: 29 agar orang-orang yang berbisnis menjauhi perbuatan-perbuatan sombong yang bertentangan dengan ajaran agama dan dapat rukun secara kekeluargaan dengan adanya perjanjian sebagai sarana kesepakatan (berbisnis), Mengikuti jalan perang yang ditetapkan turun oleh QS. At-Taubah/9:24 dan hindarilah mencintai perdagangan atau bisnis duniawi melebihi Allah Rasul, QS. An-Nur/24: 37 untuk mengingat dzikir, doa, dan zakat di tengah padatnya jadwal dunia, QS. Al-Jumu'ah/62:11 menganjurkan untuk tidak meninggalkan ibadah (dalam konteks shalat Jumat) karena urusan, tetapi QS. Asy-Shaf/61:10 mengajarkan untuk selalu beramal shaleh, terutama dengan beriman dan berjuang di jalan Allah sebagai bentuk jual beli dari Allah kepada manusia untuk menebus manusia dari penderitaannya. Pendapat M. Quraish Shihab terhadap jual beli dimasa kini baik melalui sistem jual beli offline ataupun jual dan beli online pada dasarnya memiliki kesamaan, dimana harus memahami rukun dan syarat sahnya suatu transaksi sehingg sah serta dilakukan dengan mematuhi prinsip-prinsip keadilan, kejujuran, dan transparansi sesuai dengan ajaran Islam.
PENGEMBANGAN BUDAYA DAN TOLERANSI DALAM MEMBANGUN KEBERAGAMAN MASYARAKAT DI MA’HAD AL-ZAYTUN Ngainnur Rohmah, Siti; Nur Afifah, Muthia; Alimatul Zahro, Nur; Partono; Wawan
Tashdiq: Jurnal Kajian Agama dan Dakwah Vol. 7 No. 1 (2024): Tashdiq: Jurnal Kajian Agama dan Dakwah
Publisher : Cahaya Ilmu Bangsa Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.4236/tashdiq.v7i1.5824

Abstract

In the era of globalization, the diversity of society is becoming increasingly complex, presenting a significant challenge in building social harmony and stability. Culture and tolerance play a crucial role in managing this diversity. Ma'had Al-Zaytun, as an Islamic educational institution in Indonesia, holds a strategic role in shaping culture and tolerance within the community at Ma'had Al-Zaytun. The aim of this research is to gain a deeper understanding of the strategies and approaches employed by Ma'had Al-Zaytun in fostering culture and tolerance in promoting diversity within the community at Ma'had Al-Zaytun. This research employs a literature review method to collect data from various relevant sources regarding the development of culture and tolerance in fostering community diversity at Ma'had Al-Zaytun. The results show that Ma'had Al-Zaytun has successfully developed culture and tolerance through intercultural training programs, interfaith discussions, and the teaching of tolerance values, which have enhanced understanding and tolerance attitudes among all members of the academic community. Tolerance education is applied in daily life through student exchange programs and religious celebration events. Close collaboration and regular evaluation are necessary to strengthen these programs and ensure that tolerance values remain integrated. This success serves as a model for other educational institutions in building a harmonious and open society in line with the spirit of Indonesia's diversity. Keywords: Development, Culture, Tolerance, Ma'had Al-Zaytun
STUDI FENOMENA LITERATUR: DAMPAK PENYEBARAN PAHAM RADIKALISME MELALUI MEDIA SOSIAL DAN HUBUNGANNYA TERKAIT NILAI AGAMA PADA KEHIDUPAN MASYARAKAT MODERAT ISLAMIYAH DI INDONESIA Diky Okta Yudha Putra; Habieb Riziek; Tasha Rahmadona; Elba Annisa Nalinda
Tashdiq: Jurnal Kajian Agama dan Dakwah Vol. 7 No. 1 (2024): Tashdiq: Jurnal Kajian Agama dan Dakwah
Publisher : Cahaya Ilmu Bangsa Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.4236/tashdiq.v7i1.6034

Abstract

Radikalisme adalah sebuah bentuk paham yang berbasis radikal atau ekstrem dalam mengeskspresikan bentuk keyakinan bahwa harus ada perubahan sosial dan politik yang besar secara merata dan menyeluruh serta bersifat revolusioner. Radikalisme di Indonesia telah menyebar dalam berbagai teknologi dan informasi terutama di media sosial. Maraknya radikalisme berpengaruh pada struktur ideologi politik yang dapat mengalami ketidakseimbangan dan menurunnya sikap toleransi serta penerapan nilai-nilai agama dalam kehidupan sehari-hari terutama dalam era pendidikan dan teknologi saat ini. Untuk itu, Perlu diketahui jika penyebaran radikalisme melalui media sosial seperti facebook, instagram, whatsapp, dan lain-lain dapat memicu perpecahan serta saling adu domba pada status sosial, moral, agama, dan politik yang ada di Indonesia. Penanganan kasus radikalisme harus dilakukan agar meminimalisir kerusakan dan penyimpangan yang diprediksi berkelanjutan dalam kehidupan. Melalui metode analisa kualitatif kepustakaan dan diamati dalam skala lingkungan masyarakat moderat islamiyah di Indonesia menjadi sebuah persoalan sekaligus ancaman baik secara langsung maupun tidak langung. Hal ini dapat disebabkan dengan adanya faktor sentimen keagamaan dalam segi ketertindasan solidaritasnya oleh kekuatan kelompok tertentu yang menolak diri mereka untuk beradaptasi menerima adanya perbedaan maupun keberagaman yang ada di lingkungan sekitarnya. Kata kunci: Radikalisme, Nilai Agama, Moderat Islamiyah, Media Sosial, Kualitatif

Page 1 of 1 | Total Record : 10


Filter by Year

2024 2024


Filter By Issues
All Issue Vol. 13 No. 3 (2025): Tashdiq: Jurnal Kajian Agama dan Dakwah Vol. 13 No. 2 (2025): Tashdiq: Jurnal Kajian Agama dan Dakwah Vol. 13 No. 1 (2025): Tashdiq: Jurnal Kajian Agama dan Dakwah Vol. 12 No. 4 (2025): Tashdiq: Jurnal Kajian Agama dan Dakwah Vol. 12 No. 3 (2025): Tashdiq: Jurnal Kajian Agama dan Dakwah Vol. 12 No. 2 (2025): Tashdiq: Jurnal Kajian Agama dan Dakwah Vol. 12 No. 1 (2025): Tashdiq: Jurnal Kajian Agama dan Dakwah Vol. 11 No. 3 (2025): Tashdiq: Jurnal Kajian Agama dan Dakwah Vol. 11 No. 2 (2025): Tashdiq: Jurnal Kajian Agama dan Dakwah Vol. 11 No. 1 (2025): Tashdiq: Jurnal Kajian Agama dan Dakwah Vol. 10 No. 4 (2025): Tashdiq: Jurnal Kajian Agama dan Dakwah Vol. 10 No. 3 (2025): Tashdiq: Jurnal Kajian Agama dan Dakwah Vol. 10 No. 2 (2025): Tashdiq: Jurnal Kajian Agama dan Dakwah Vol. 10 No. 1 (2024): Tashdiq: Jurnal Kajian Agama dan Dakwah Vol. 9 No. 4 (2024): Tashdiq: Jurnal Kajian Agama dan Dakwah Vol. 9 No. 3 (2024): Tashdiq: Jurnal Kajian Agama dan Dakwah Vol. 9 No. 2 (2024): Tashdiq: Jurnal Kajian Agama dan Dakwah Vol. 9 No. 1 (2024): Tashdiq: Jurnal Kajian Agama dan Dakwah Vol. 8 No. 4 (2024): Tashdiq: Jurnal Kajian Agama dan Dakwah Vol. 8 No. 3 (2024): Tashdiq: Jurnal Kajian Agama dan Dakwah Vol. 8 No. 2 (2024): Tashdiq: Jurnal Kajian Agama dan Dakwah Vol. 8 No. 1 (2024): Tashdiq: Jurnal Kajian Agama dan Dakwah Vol. 7 No. 4 (2024): Tashdiq: Jurnal Kajian Agama dan Dakwah Vol. 7 No. 3 (2024): Tashdiq: Jurnal Kajian Agama dan Dakwah Vol. 7 No. 2 (2024): Tashdiq: Jurnal Kajian Agama dan Dakwah Vol. 7 No. 1 (2024): Tashdiq: Jurnal Kajian Agama dan Dakwah Vol. 6 No. 3 (2024): Tashdiq: Jurnal Kajian Agama dan Dakwah Vol. 6 No. 2 (2024): Tashdiq: Jurnal Kajian Agama dan Dakwah Vol. 6 No. 1 (2024): Tashdiq: Jurnal Kajian Agama dan Dakwah Vol. 5 No. 3 (2024): Tashdiq: Jurnal Kajian Agama dan Dakwah Vol. 5 No. 2 (2024): Tashdiq: Jurnal Kajian Agama dan Dakwah Vol. 5 No. 1 (2024): Tashdiq: Jurnal Kajian Agama dan Dakwah Vol. 4 No. 3 (2024): Tashdiq: Jurnal Kajian Agama dan Dakwah Vol. 4 No. 2 (2024): Tashdiq: Jurnal Kajian Agama dan Dakwah Vol. 4 No. 1 (2024): Tashdiq: Jurnal Kajian Agama dan Dakwah Vol. 3 No. 3 (2024): Tashdiq: Jurnal Kajian Agama dan Dakwah Vol. 3 No. 2 (2024): Tashdiq: Jurnal Kajian Agama dan Dakwah Vol. 3 No. 1 (2024): Tashdiq: Jurnal Kajian Agama dan Dakwah Vol. 2 No. 3 (2024): Tashdiq: Jurnal Kajian Agama dan Dakwah Vol. 2 No. 2 (2024): Tashdiq: Jurnal Kajian Agama dan Dakwah Vol. 2 No. 1 (2023): Tashdiq: Jurnal Kajian Agama dan Dakwah Vol. 1 No. 3 (2023): Tashdiq: Jurnal Kajian Agama dan Dakwah Vol. 1 No. 2 (2023): Tashdiq: Jurnal Kajian Agama dan Dakwah Vol. 1 No. 1 (2023): Tashdiq: Jurnal Kajian Agama dan Dakwah More Issue