cover
Contact Name
Nurwulan Adi Ismaya
Contact Email
nurwulanadiismaya@wdh.ac.id
Phone
+62813388757886
Journal Mail Official
phrase@wdh.ac.id
Editorial Address
Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Widya Dharma Husada Jl.Pajajaran No 1. Kelurahan Pamulang Barat, Kecamatan Pamulang, Kota Tangerang Selatan, Banten, 15417 No. Telp : (021) 7471628
Location
Kota tangerang selatan,
Banten
INDONESIA
Pharmaceutical Science Journal
ISSN : 28078535     EISSN : 29861993     DOI : 10.52031/Phrase
Core Subject : Health,
Pharmaceutical Science Journal is a periodical scientific journal published by Pharmacy Major in STIKes Widya Dharma Husada. Pharmaceutical Science Journal accepts scientific papers in the form of research reports (original article research papers), systematic review, and meta analysis with focus and scope: Pharmaceutical Technology Pharmacology and Toxicology Pharmaceutical Chemistry Pharmaceutical Biology Clinical and Community of Pharmacy Management of Pharmacy Biopharmaceutics Pharmaceutical Microbiology and Biotechnology Pharmacocinetics Alternative Medicines Cosmetic Technology
Articles 70 Documents
Review Artikel : Standarisasi Sediaan Masker dari Bahan Alam Daun Jambu Biji ( Psidium guajava folium). -, Nabila Septri
PHRASE (Pharmaceutical Science) Journal Vol 4, No 2 (2024): Pharmaceutical Science Journal Vol 4 No 2
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Widya Dharma Husada Tangerang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52031/phrase.v4i2.821

Abstract

Kosmetik di gunakan untuk mempercantik dan menjaga kesehatan tubuh. Masker wajah adalah masker tradisional untuk merawat kulit dengan tujuan meningkatkan kebersihan, kesehatan, serta kecantikan, dan merangsang aktivitas sel kulit. Bahan alam untuk sediaan masker yang digunakan adalah daun jambu biji (Psidium guajava folium). Tujuan dari review jurnal adalah informasi tentang standarisasi sediaan masker dari bahan alam daun jambu biji. Metode yang digunakan yaitu mesin pencari atau search engine seperti Google Scholar. Hasil nilai IC50 menandakan bahwa masker daun jambu biji mengandung senyawa flavonoid yang memiliki aktivitas antioksidan sebagai penangkap radikal bebas. Standarisasi sediaan masker yang dilakukan antara lain yaitu uji organoleptik, uji pH, uji homogenitas, Uji iritasi, uji daya sebar, uji daya lekat, uji waktu pengeringan, uji tipe emulsi dan uji kesukaan (hedonik). Standarisasi bahan alam daun jambu biji terdiri dari parameter spesifik yaitukadar sari larut air dan etanol. Sedangkan parameter non spesifik yaitui pengeringan susu, kadar udara, kadar abu dan cemaran mikroba.
Analisis Kadar Natrium Siklamat Pada Minuman Es Teh Manis Di Pamulang Barat Dengan Metode Spektrofotometri UV-Vis Sabrina, Putri Ayu; Pomalingo, Dwina Ramadhani; Pranoto, Muhammad Eko
PHRASE (Pharmaceutical Science) Journal Vol 4, No 2 (2024): Pharmaceutical Science Journal Vol 4 No 2
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Widya Dharma Husada Tangerang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52031/phrase.v4i2.905

Abstract

Pemanis buatan yang banyak dijumpai salah satunya adalah natrium siklamat, natrium siklamat memiliki tingkat kemanisan 30 kali lipat dibandingkan dengan gula alami dan terdapat dalam produk olahan seperti makanan atau minuman. Konsumsi natrium siklamat secara berlebihan akan memberikan dampak bagi kesehatan seperti kebotakan, impotensi, gangguan seksual, alergi, migrain, sakit kepala, bingung, insomnia, iritasi, asma, hipertensi, diare dan sakit perut. Tujuan penelitian ini untuk mengidentifikasi dan mengetahui atas kadar natrium siklamat pada minuman es teh manis yang dijual di wilayah Pamulang Barat dan mengetahui kadar natrium siklamat pada minuman es teh manis masih aman untuk dikonsumsi. Metode yang digunakan dalam Penelitian ini yaitu metode eksperimental secara kuantitatif menggunakan spektrofotometri Uv-Vis. Teknik pengambilan sampel secara purposive sampling dengan kriteria sampel es the yang belum terdaftar dalam BPOM dan es teh manis yang dijual di wilayah Pamulang Barat. Selanjutnya sampel diukur serapanya pada panjang gelombang maksimum 369 nm dan melakukan parameter validasi metode yaitu linearitas, LOD, LOQ, dan presisi. Sampel yang dipakai yaitu lima sampel yang diperoleh dari penjual es teh manis di wilayah Pamulang Barat. Hasil penelitian menunjukan ke-lima sampel terdapat kadar natrium siklamat, didapatkan kadar sampel 1 yaitu 0,4376 mg/kg, sampel 2 yaitu 0,4368 mg/kg, sampel 3 yaitu 0,4525 mg/kg, sampel 4 yaitu 0,4403 mg/kg, dan sampel 5 yaitu 0,4372 mg/kg. Hasil uji validasi metode diperoleh linearitas y = 1,3102x – 1,0985 dengan nilai r = 0,9764, nilai %RSD natrium siklamat sampel 1  adalah, 0,0009%, sampel 2 adalah 0,0073%, sampel tiga adalah 0,006%, sampel 4 adalah 0,0022%, dan sampel 5 adalah 0,5048%.  Kelima sampel es teh manis yang dijual di wilayah Pamulang Barat memenuhi persyaratan yang sudah ditentukan  oleh Peraturan Badan Pengawas Obat dan Makanan No. 4 Tahun 2014 dengan batas maksimum penggunaan bahan tambahan pemanis yaitu 350 mg/kg.
FORMULASI SEDIAAN OBAT KUMUR EKSTRAK DAUN JARAK PAGAR (Jatropa curcus L) DENGAN KOMBINASI PENAMBAH PERASAN JERUK NIPIS (Citrus aurantifolis) SEBAGAI OBAT KUMUR ALAMI sayyidah, sayyidah; Satria, Beny Maulana; Hasanah, Nur; Maelaningsih, Firdha Senja; Kristiyowati, Anis Dwi; dewi, Bheta sari; Rahajeng, Suny Koswara
PHRASE (Pharmaceutical Science) Journal Vol 4, No 2 (2024): Pharmaceutical Science Journal Vol 4 No 2
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Widya Dharma Husada Tangerang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52031/phrase.v4i2.815

Abstract

*Corresponding Author SayyidahE-mail: sayyidah@wdh.ac.id Bad breath is a symptom of an unnoticed disorder or disease. However, sufferers have unpleasant bad breath that arises from the oral cavity. According to Regional Health Research (Riskesdes) in 2013 in the city of South Tangerang, dental and oral health problems increased from 2007 by 19.9% to 2014 by 34.2%, dental and oral problems in children aged 10-14 years were 20, 6%. Jatropha leaf extract can be formulated as a natural mouthwash. Mouthwash is one of the mouth preparations widely available on the market which can be used to treat bad breath, one of the causes of bad breath is the bacteria Candida albicans. Jatropha curcus (Jatropha curcus L) leaves are able to inhibit Candida albicans bacteria that cause bad breath. Lime also contains flavonoids which play a very important role in inhibiting bacterial growth. The aim of this research is to obtain the best physical preparation formula and to determine the evaluation of a mouthwash made from jatropha leaf extract (Jatropa curcus L) with a combination of lime juice (citus aurantifolia) as a natural mouthwash. The formulation of this preparation is made with variations of lime juice in FI (5%), FII (10%), and FIII (15%). The formulation of jatropha leaf extract mouthwash (Jatropha curcus L) was evaluated by physical tests including organoleptic, pH, clarity and viscosity tests. Jatropha curcus (Jatropha curcus L) mouthwash preparation meets pH, viscosity and organoleptic requirements. From the results of the research I conducted, the best preparation was FIII which had a glycerin concentration (15%) and then had a pH value at week 0: 5.91, week 1: 5.07, week 2: 5 .05 and has a viscosity value of 6.90 Cp, which means this viscosity meets the requirements, while the claritytest results obtained did not produce a clear formulation because the color of the Jatropha leafextract is dark green, so it affects the clarity of the formulation.
PENETAPAN KADAR FLAVONOID TOTAL PADA EKSTRAK ETIL ASETAT BIJI ALPUKAT (Persea americana Mill.) DENGAN METODE SPEKTROFOTOMETRI UV-VIS Priatna, Patricia Octavia
PHRASE (Pharmaceutical Science) Journal Vol 4, No 2 (2024): Pharmaceutical Science Journal Vol 4 No 2
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Widya Dharma Husada Tangerang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52031/phrase.v4i2.775

Abstract

Alpukat (Persea americana) dikenal sebagai buah yang banyak diminati dan bermanfaat karena kandungan flavonoid yang tinggi. Biji alpukat(Persea americana Mill.) seringkali dimanfaatkan sebagai obat tradisional atau obat herbal karena memiliki efek farmakologis yang tinggi dari senyawa flavonoid yang terkandung. Flavonoid dalam tubuh bekerja sebagai penangkal radikal bebas yang secara lebih lanjut dapat dimanfaatkan sebagai pengobatan yang memanfaatkan bagian tanaman yang umumnya sudah tidak terpakai seperti biji alpukat (Persea americana Mill.). Dalam pengujian ini, dilakukan uji secara kualitatif dan kuantitatif terhadap kadar flavonoid dengan metode sonikator ekstrak biji alpukat dengan etil asetat. Secara kualitatif dilakukan uji skrining fitokimia dan kromatografi lapis tipis terhadap ekstrak biji alpukat yang disonifikasi dengan etil asetat dengan hasil yang didapat adalah adanya senyawa flavonoid, triterpenoid, steroid, tanin dan saponin. Uji Kromatografi Lapis Tipis digunakan fase diam silika gel 60 GF254 dan fase gerak kloroform:metanol:air (80:12:2) dan nilai Rf sebesar 0,533 dan baku pembanding adalah 0,516. Uji metode kuantitatif yaitu menguji kandungan flavonoid total dengan menggunakan spektrofotometri Uv-Vis, hasil yang didapatkan dalam pengujian kadar flavonoid total adalah sebesar 2,72244 MgQE/Gram ekstrak.
Formulasi dan Evaluasi Sediaan Sheet Mask dari Sari Wortel (Daucus carota L) Imansari, Aulia Nadya Rizki; Apriyanti, Rini; Rahmi, Junaida
PHRASE (Pharmaceutical Science) Journal Vol 4, No 2 (2024): Pharmaceutical Science Journal Vol 4 No 2
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Widya Dharma Husada Tangerang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52031/phrase.v4i2.909

Abstract

Wortel kaya akan nutrisi dan senyawa antioksidan seperti Beta-Karoten dan Vitamin C yang melindungi kulit dari kerusakan. Sheet mask yang terbuat dari bahan non-woven, kertas, atau Bioselulosa, populer karena praktis dan efektif dalam melembapkan serta mencerahkan kulit. Di Indonesia, sheet mask dari wortel digunakan luas untuk perawatan kulit, dengan manfaat menghindari jerawat dan memberikan kelembapan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui cara pembuatan dan evaluasi sediaan sheet mask dari ekstrak wortel (Daucus Carota L.), serta memformulasikan formulasi yang optimal. Penelitian ini mengunakan metode penelitian eksperimental laboratorium. Penelitian eksperimental atau kegiatan percobaan (experiment research) adalah kegiatan percobaan (exsperiment), yang bertujuan mengetahui suatu gejala atau pengaruh yang timbul, sebagai akibat dari adanya perlakuan tertentu. Sediaan Sheet Mask ekstrak wortel (Daucus Carota L) dengan berat 25 gram per kemasan. Setiap formulasi memiliki konsentrasi ekstrak wortel yang berbeda, yaitu F0 (0%), F1 (2%), F2 (3%), dan F3 (5%). Perbedaan ini menghasilkan variasi dalam konsistensi produk, warna, dan aroma, yang berbeda pada setiap tingkat konsentrasi. Hasil Penelitian menunjukan bahwa formula 3 dengan konsentrasi 5% merupakan formula yang paling optimal disimpan dalam penyimpanan pada suhu ruangan 15-30oC dan suhu dingin 2-8oC. Semakin tinggi konsentrasi zat aktif ekstrak wortel, maka semakin tinggi pula kekuatan antioksidanya. Hal tersebut karena pada konsentrasi yang tinggi, kemampuan antioksidan untuk menangkap radikal bebas semakin besar.
ANALISIS EFEKTIVITAS BIAYA OBAT ANTIHIPERTENSI DOSIS TUNGGAL PADA PASIEN HIPERTENSI TANPA PENYAKIT PENYERTA: SYSTEMATIC LITERATURE REVIEW Fahriati, Andriyani Rahmah; Fadilah, Adam Rizki; Rahmawati, Adelia; Denisa, Dila; Chasanah, Eneng Uswatun; Sahara, Khalipatun; Nurhakiki, Nurhakiki; Agustian, Rizki Zaidan; Fauziah, Shifa
PHRASE (Pharmaceutical Science) Journal Vol 4, No 2 (2024): Pharmaceutical Science Journal Vol 4 No 2
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Widya Dharma Husada Tangerang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52031/phrase.v4i2.902

Abstract

Hypertension is a disease that occurs in various countries, especially Indonesia, where financing and health care are increasingly expensive. Based on data from the World Health Organization (WHO) in 2019, there were around 1,13 billionhypertension sufferers worldwide. Hypertension is a condition where a person experiences an increase in blood pressure above normal limits which can cause disease and even death. Pharmacoeconomic research is considered a suitable solution for policy makers in determining cost-effective clinical alternative treatments. The increasing costs of chronic diseases make access and quality of health services increasingly expensive, so solutions are needed to reduce health financing problems. The method used is cost effectiveness analysis (CEA). This systematic literature review aims to analyze single antihypertensive drugs in hypertensive patients without comorbidities using various related literature. Data were collected prospectively that met the inclusion and exclusion criteria. CEA analysis is calculated by looking at the ACER (Average Cost Effectiveness Ratio) value. From the overall results of the literature review, the most cost-effective antihypertensive drug is amlodipine, with the highest ACER range of 955.66 and the lowest 7,611. So it can be concluded that the most cost-effective antihypertensive therapy is amlodipine.
Artikel : Analisis Drug Related Problems Pada Pasien Tuberkulosis Paru Rawat Inap Di Rumah Sakit Umum Kota Tangerang Selatan Winarni, Gandes; Fajrin, Aulia; Maelaningsih, Firdha Senja; Hidayatri, Nurul
PHRASE (Pharmaceutical Science) Journal Vol 4, No 2 (2024): Pharmaceutical Science Journal Vol 4 No 2
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Widya Dharma Husada Tangerang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52031/phrase.v4i2.899

Abstract

Tuberkulosis merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh infeksi basil Mycobacterium tuberculosis. Tuberkulosis merupakan salah satu dari 10 penyebab kematian terbesar di dunia dan penyebab kematian akibat agen infeksi. Pada tahun 2022, diperkirakan 10,6 juta orang terinfeksi penyakit tuberkulosis di seluruh dunia dan jumlah kematian mencapai 1,13 juta orang. Tuberkulosis memerlukan banyak penggunaan obat dalam terapi, semakin banyak penggunaan obat dalam terapi (polifarmasi), semakin tinggi risiko munculnya masalah terkait obat atau Drug Related Problems (DRPs) dalam proses pengobatan. Terjadinya DRPs dapat mengakibatkan terjadinya penurunan kualitas hidup pasien, lamanya tingkat perawatan pasien pada rawat inap di rumah sakit, meningkatnya biaya pengobatan, serta dapat meningkatkan angka kesakitan dan kematian. Tujuan penelitian ini adalah untuk melakukan analisis kejadian DRPs pada pasien tuberkulosis paru di instalasi rawat inap Rumah Sakit Umum Kota Tangerang Selatan tahun 2023. Metode penelitian ini adalah metode deskriptif menggunakan desain penelitian cross sectional dengan jenis penelitian kuantitatif dan data diambil secara retrospektif. Hasil penelitian menunjukkan analisis DRPs dari 81 pasien yang menderita TB Paru ditemukan 67 (85,90%) mengalami DRPs domain C1.3, domain P1.3(10,26%), domain C1.2(1,28%), dan domain C3.1 (2,56%). Kesimpulan dari penelitian ini diketahui karakteristik demografi pasien terbanyak meliputi jenis kelamin laki-laki 53 (65,43%) dan usia 19-29 tahun (30,86%). Adapun DRPs yang dominan terjadi, yaitu domain C1.3 sebanyak 67 kasus (85,90%)
FORMULASI DAN EVALUASI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN SABUN CAIR BERBAHAN DASAR EKSTRAK DAUN KEMANGI DAN MADU Dewi, Bheta Sari; Utami, Sheila Meitania; Werawati, Ayu; Bachtiar, Wahyu; Dewantoro, Agung
PHRASE (Pharmaceutical Science) Journal Vol 4, No 2 (2024): Pharmaceutical Science Journal Vol 4 No 2
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Widya Dharma Husada Tangerang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52031/phrase.v4i2.903

Abstract

Basil leaves  (Ocimum sanctum L.) and honey contain flavonoids and polyphenol compounds such as methyl eugenol, which are known to have antioxidant activity. Liquid soap is a form of pharmaceutical product that is often used to cleanse the body and provide additional protection to the skin. Objective: The aim of this study was to obtain the best physical formulation of a liquid soap combination of basil leaf extract and honey and its antioxidant activity. Method: Liquid soap preparations were made by adding basil leaf extract with various concentrations of 2g (FI), 4g (FII) and 8g (FIII) and honey, namely 5g (FI), 5g (FII) and 5g (FIII). Evaluation of liquid soap preparations included organoleptic, pH, and homogenity, as well as antioxidant activity test using the DPPH (1,1-diphenyl-2-picrylhydrazyl) method with a wavelength of 516 nm. Results: The results showed that Formula III (FIII) had the best results, namely organoleptic milk chocolate color, pH preparation (9.71-9.89), homogeneous preparation, stable preparation in storage for 12 days and showed the best IC50 value of 118.39 ppm. Conclusion: In conclusion, the combination of basil leaf extract and honey can be formulated as a liquid soap preparation with a concentration of 8g basil leaf extract and 5g honey in formula III (FIII) showing the effectiveness as the best formulation.
EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIK ISPA PNEUMONIA PASIEN ANAK DI RUMAH SAKIT UMUM KOTA TANGERANG SELATAN TAHUN 2020-2023 Rahajeng, Suny Koswara; Sayyidah, Sayyidah; Dewi, Bheta Sari; Kristiyowati, Anis Dwi; Ismaya, Nurwulan Adi
PHRASE (Pharmaceutical Science) Journal Vol 4, No 2 (2024): Pharmaceutical Science Journal Vol 4 No 2
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Widya Dharma Husada Tangerang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52031/phrase.v4i2.910

Abstract

ABSTRAK Seperti halnya di belahan dunia lain, pneumonia merupakan masalah kesehatan utama di Indonesia. Gejala infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) dapat berkisar dari yang sama sekali tidak bergejala atau sedang hingga yang sangat parah dan bahkan fatal. ISPA dapat memengaruhi saluran pernapasan atas atau bawah. Iritasi pada sinus, hidung, dan paru-paru yang disebabkan oleh infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) biasanya berlangsung sekitar seminggu. Penatalaksanaan pneumonia ISPA sangat bergantung pada penggunaan antibiotik yang tepat untuk mencegah resistensi antibiotik dan menjamin kemanjuran pengobatan. Para peneliti di Rumah Sakit Umum Kota Tangerang Selatan bermaksud untuk melihat seberapa baik antibiotik untuk aspirasi paru salin intravena (ISPA) bekerja pada pasien pneumonia pediatrik mereka. Penelitian ini merupakan studi observasional deskriptif. Informasi dikumpulkan dari rekam medis anak-anak yang didiagnosis dengan pneumonia ISPA antara tahun 2020 dan 2023. Sampel dari pasien dipilih untuk dianalisis menggunakan teknik pengambilan sampel acak. Sebanyak 71 partisipan dalam penelitian ini dipilih menggunakan metode sampel total. Mayoritas pasien ISPA pneumonia adalah laki-laki (36 dari 91), dan mayoritas pasien berusia di bawah lima tahun (54 dari 96; atau 76% dari total). Dari semua antibiotik yang digunakan, 36 pasien (51% dari total) diresepkan makrolida, dengan 36 pasien (51% dari total) menerima azitromisin. Analisis penggunaan antibiotik berdasarkan masing-masing kriteria: Tepat Pasien (100%), Tepat Indikasi (100%), Tepat Obat (96%), dan Tepat Dosis (97%). 
HUBUNGAN WAKTU TUNGGU PELAYANAN RESEP TERHADAP KEPUASAN PASIEN BPJS DI KLINIK PRATAMA CAHAYA KEBAGUSAN Kusumawati, Kurnia; Febriansyah, Aji
PHRASE (Pharmaceutical Science) Journal Vol 4, No 2 (2024): Pharmaceutical Science Journal Vol 4 No 2
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Widya Dharma Husada Tangerang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52031/phrase.v4i2.904

Abstract

Pharmacy service have a minimum service standard on pharmaceutical service at clinic. To increase pharmacy service at the clinic, an internal quality evaluation is used, namely the waiting time for concocted < 60 minutes and ready-made drugs < 30 minutes and patient satisfaction. The goals of this research are to (1) analyse patients' perceptions of drug waiting time and (2) identify patients' levels of satisfaction with BPJS, and (3) find out if there is a link between the two. A cross-sectional research approach was used in this study. Using a spearman correlation test and a purposive selection strategy, we were able to collect data from 100 participants. According to the study's findings, 52% of participants reported being very happy with the results, and the average waiting time for ready-made pharmaceuticals was 8 minutes and 50 seconds, while the average waiting time for created drugs was 16 minutes and 14 seconds. Rejecting the null hypothesis, the sig value is 0.048. The results show that the waiting time for prescriptions is within the acceptable range, and that people are generally pleased with the service.Pharmacy service have a minimum service standard on pharmaceutical service at clinic. To increase pharmacy service at the clinic, an internal quality evaluation is used, namely the waiting time for concocted < 60 minutes and ready-made drugs < 30 minutes and patient satisfaction. The goals of this research are to (1) analyse patients' perceptions of drug waiting time and (2) identify patients' levels of satisfaction with BPJS, and (3) find out if there is a link between the two. A cross-sectional research approach was used in this study. Using a spearman correlation test and a purposive selection strategy, we were able to collect data from 100 participants. According to the study's findings, 52% of participants reported being very happy with the results, and the average waiting time for ready-made pharmaceuticals was 8 minutes and 50 seconds, while the average waiting time for created drugs was 16 minutes and 14 seconds. Rejecting the null hypothesis, the sig value is 0.048. The results show that the waiting time for prescriptions is within the acceptable range, and that people are generally pleased with the service.