cover
Contact Name
Hamdi Yusliani
Contact Email
jurnal.fathanah@unmuha.ac.id
Phone
+62812-6911-445
Journal Mail Official
jurnal.fathanah@unmuha.ac.id
Editorial Address
Jalan Muhammadiyah No 91 Bathoh Lueng Bata Banda Aceh 23245 Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Aceh Jalan Muhammadiyah No 91 Batoh Lueng Bata Banda Aceh 23245 Phone: +6285323642520 Email: istiqamahtul.masyithah@unmuha.ac.id Phone: +6212-6911-445 Email: hamdi.yusliani@unmuha.ac.id
Location
Kota banda aceh,
Aceh
INDONESIA
Al-Fathanah Jurnal Studi Islam dan Pendidikan Agama Islam
Core Subject : Religion, Education,
Al-Fathanah : Jurnal studi Islam dan Pendidikan Agama Islam is a journal published by Islamic Education of Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Aceh. Focus on conceptual research on Islamic education studies in general which includes Philosophy of Islamic Education, Islamic teaching methods, the development of instruments in evaluation of Islamic Education, Islamic Education learning model development, Islamic Education Curriculum. In addition, It also covers various topics related to Islamic Studies.
Articles 50 Documents
PERAN GURU DALAM PEMBELAJARAN AKIDAH AKHLAK Nurul Jeumpa
Al-Fathanah Vol 1, No 2, Oktober (2021): AL-FATHANAH: Jurnal Studi Islam dan Pendidikan Agama Islam
Publisher : Al-Fathanah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37598/al-fathanah.v1i2, Oktober.1146

Abstract

Peran guru dalam meningkatkan akhlak siswa yang dilakukan melalui memberikan bimbingan, pengawasan dan pengajaran akhlak pada siswa sangat diharuskan untuk segera diimplementasikan. Tujuannya supaya siswa dapat membedakan mana akhlak yang baik dan mana akhlak yang buruk. Dengan demikian siswa akan paham dan mengerti bahwa perbuatan yang baiklah yang harus mereka kerjakan. Akhlak merupakan mutiara hidup yang membedakan makhluk manusia dengan makhluk lainnya, seandainya manusia tanpa akhlak, maka akan hilang derajat kemanusiaannya. Dengan demikian peningkatan akhlak merupakan suatu misi yang paling utama yang harus dilakukan oleh guru terhadap akhlak anak didik, guru merupakan komponen yang sangat berpengaruh dalam dunia pendidikan terkait erat dengan proses pembinaan akhlakul karimah siswa. Peran guru Pendidikan Agama Islam sebagai pemimpin dalam meningkatkan akhlak siswa yakni Akhlak kepada sesamanya, Akhlak kepada Allah, dan Akhlak kepada orang tua.
ISU-ISU PENDIDIKAN PADA MASA PANDEMI COVID-19 (Program Merdeka Belajar dan Sistem Pembelajaran Secara Online) Suzanni Suzanni
Al-Fathanah Vol 2, No 2, Oktober (2022): AL-FATHANAH: Jurnal Studi Islam dan Pendidikan Agama Islam
Publisher : Al-Fathanah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37598/al-fathanah.v2i2, Oktober.1475

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui isu-isu pendidikan selama pandemi Covid-19 yang berkaitan dengan program merdeka belajar dan sistem pembelajaran secara online. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif yang menggunakan pendekatan kajian kepustakaan (library research). Pengumpulan datanya dilakukan dengan cara studi dokumentasi berupa literatur, hasil penelitian, jurnal ilmiah, serta kebijakan-kebijakan pemerintah terkait dengan konsep merdeka belajar dan kebijakan belajar di masa pandemi covid-19. Hasil penelitian adalah merdeka belajar terlahir dari banyaknya keluhan orangtua/wali siswa pada sistem pendidikan nasional yang telah diberlakukan selama ini, salah satunya mengenai patokan nilai-nilai tertentu. Pihak Kemendikbud menyampaikan bahwa mereka sangat ingin menciptakan suasana menyenangkan ketika proses belajar mengajar di sekolah. Proses pembelajaran pada saat sekarang ini sedang mengalami perubahan. Pemerintah telah mengeluarkan SKB 4 Menteri tentang pedoman penyelenggaraan pembelajaran di masa pandemi Covid-19. Merebaknya kasus pandemi Covid-19 sejak Desember 2019 sampai saat ini mengharuskaan semua proses kegiatan belajar mengajar bagi peserta didik untuk sementara waktu dilakukan di rumah. Meluasnya kasus pandemi Covid-19 sejak bulan Desember tahun 2019 sampai sekarang ini, sangat berdampak pada proses pembelajaran di sekolah. Hal ini membuat semua proses pembelajaran di sekolah harus dilaksanakan di kediamannya masing-masing. Itu dilakukan agar memperkecil peluang untuk kontak secara fisik, yang bertujuan untuk memutuskan mata rantai penyebaran virus tersebut.
STRATEGI PEMBELAJARAN AKIDAH AKHLAK DI MADRASAH ALIYAH NEGERI ACEH BARAT DAYA Ema Sulastri
Al-Fathanah Vol 1, No 1, April (2021): AL-FATHANAH: Jurnal Studi Islam dan Pendidikan Agama Islam
Publisher : Al-Fathanah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37598/.v1i1, April.1037

Abstract

Pembelajaran Akidah Akhlak merupakan proses budaya untuk meningkatkan harkat dan martabat manusia yang berlangsung sepanjang hayat. Pembelajaran Akidah Akhlak selalu berkembang, selalu dihadapkan pada perubahan zaman. Untuk itu, mau tak mau Pembelajaran Akidah Akhlak harus dirancang khusus mengikuti irama perubahan tersebut. Apabila Pembelajaran Akidah Akhlak tidak mengikuti irama perubahan, maka jelas ketinggalan dengan lajunya perkembangan zaman itu sendiri. Guru selalu mengajar akidah akhlak kepada siswa agar siswa dapat berperilaku baik dan dapat mengamalkannya dalam kehidupan sehari hari. Nilai-nilai akidah akhlak memang penting diajarkan kepada siswa agar bisa merubah diri menjadi lebih baik. Apalagi pada zaman modern saat ini banyak sekali hal-hal buruk terjadi, jika seseorang tidak memilki nilai-nilai akidah akhlak maka akan hancurnya generasi muda. Adapun hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi pembelajaran Akidah Akhlak di Madrasah Aliyah Negeri Aceh Barat Daya yaitu bermacam-macam ada yang mengajar dengan metode ceramah untuk mengajarkan Akidah Akhlak kepada siswa ada juga mengajar dengan metode diskusi kepada siswa dan ada juga mengajar dengan metode pemberian tugas, tetapi secara keseluruhan guru mengajar dengan metode ceramah untuk mengajarkan anak siswa Akidah Akhlak. Hambatan dalam menerapkan strategi pembelajaran Akidah Akhlak di Madrasah Aliyah Negeri Aceh Barat Daya yaitu metode guru dalam belajar yang kurang kreatif, anak yang hiperaktif, tingkat perkembangan anak yang berbeda, serta fasilitas dalam menunjang pembelajaran bagi peserta didik. Sehingga menjadi hambatan guru dalam mengembangkan nilai Akidah Akhlak di Madrasah Aliyah Negeri, metode mengajar yang masih kurang kreatif, membuat sebagian siswa kurang mengerti apa yang disampaikan oleh guru ketika mengajar nilai-nilai dakwah. Karena tingkat perkembangan imajinasi siswa ketika menerima pembelajaran berbeda-beda yang membuat sebagian peserta didik kurang mengerti apa yang disampaikan oleh guru, selain itu waktu yang kurang efektif dalam menanamkan nilai-nilai dakwah kepada peserta didik, dan berdampak kepada materi yang disampaikan oleh guru kepada peserta didik tidak maksimal.
STRATEGI PEMBELAJARAN AQIDAH AKHLAK TERHADAP PEMBINAAN AKHLAK SISWA DI SDTQ NURUN NABI BANDA ACEH Muhammad Zahidi; Hamdi Yusliani
Al-Fathanah Vol 2, No 2, Oktober (2022): AL-FATHANAH: Jurnal Studi Islam dan Pendidikan Agama Islam
Publisher : Al-Fathanah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37598/al-fathanah.v2i2, Oktober.1453

Abstract

Pembelajaran akidah akhlak merupakan pembelajaran yang menanamkan nilai-nilai keyakinan yang kuat kepada Allah swt serta mengajarkan siswa agar dapat mengenal dan mengimani Allah swt yang selanjutnya dapat merealisasikan dalam perilaku yang mulia dalam kehidupan pribadi dan bermasyarakat. Dengan adanya pembelajaran akidah akhlak, maka siswa khususnya anak usia sekolah dasar akan mampu membedakan nilai baik dan buruk dari sikap dan perbuatan dengan sesama manusia. Oleh karena itu harus dilakukan oleh pihak-pihak terkait, seperti orang tua, lembaga pendidikan, serta masyarakat secara kontinyu. Dalam hal ini dibutuhkan berbagai strategi pembelajaran yang menarik agar dapat meningkatkan minat anak dalam mempelajari bidang studi tersebut. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan menggunakan metode deskriptif dan teknik penelitian lapangan (field research) dan pustaka (library research). Sedangkan teknik pengumpulan data menggunakan teknik observasi, wawancara, dan angket. Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi pembelajaran aqidah akhlak di SDTQ Nurun Nabi Banda Aceh dilakukan dengan peningkatan mutu pembelajaran aqidah akhlak, menyelenggarakan kegiatan kurikuler dan ekstrakurikuler, membiasakan hidup disiplin di kalangan siswa, menerapkan program 8K (keamanan, kebersihan, keindahan, ketertiban, kerindangan, kekeluargaan, kesehatan dan keagamaan) dalam setiap rutinitas siswa, menggunakan metode uswah/keteladanan, menerapkan metode pembelajaran yang bervariasi seperti metode pembiasaan, metode kisah, metode arahan, bimbingan atau nasehat serta metode hukuman. Faktor terlaksananya yang mendukung pembelajaran aqidah akhlak, yaitu kemampuan intelektual siswa, semangat belajar siswa yang kuat, dukungan dari orangtua serta dukungan dari lingkungan pertemanan anak dengan siswa yang pintar dan rajin. Sementara faktor penghambat pelaksanaannya ialah kurangnya kepedulian siswa terhadap mata pelajaran yang disampaikan guru dan masih ada siswa yang malas belajar, dan sering terganggunya konsentrasi saat belajar.
TART?B AL-NUZ?L DALAM PERSPEKTIF M. ?BID AL-J?BIR? Muhammad Fadhilah; Mulyazir Mulyazir
Al-Fathanah Vol 2, No 1, April (2022): AL-FATHANAH: Jurnal Studi Islam dan Pendidikan Agama Islam
Publisher : Al-Fathanah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37598/al-fathanah.v2i1, April.1309

Abstract

Penelitian ini bertujuan ingin menggali seberapa jauh keberhasilan M. ?bid al-J?bir? dalam mengkontekstualkan penafsirannya menggunakan teori tart?b an-nuz?l. Kronologi pewahyuan al-Quran yang tidak tersusun secara berurutan serta tart?b al-mu??af bersifat tauq?f? atau ijtih?d? yang terus diperbincangkan oleh sebagian intelektual muslim menjadikan teori tart?b al-nuz?l menurut M. ?bid al-J?bir? dan apa implikasi dari teori tersebut terhadap penafsiran al-Quran sebagai pusat kajian peneliti. Penelitian ini bersifat kepustakaan (library research). Hasil dari penilitian ini menunjukan bahwa konsep paling utama dalam teori tart?b al-nuz?l adalah materi historis yang berkaitan langsung dengan latar historisitas pewahyuan dan historisitas kenabian (s?rah nabawiyyah). Penyusunan urutan tart?b al-nuz?l oleh al-J?bir? sendiri lebih memusatkan perhatiannya terhadap gaya bahasa (usl?b) dan isi yang dikandung oleh surat-surat al-Quran serta menyandarkannya kepada pendapat ulama yang paling kuat. Al-J?biri sendiri meyakini bahwa untuk mendapatkan pemahaman objektif dari kandungan al-Quran perlu melihat keselarasan antara perkembangan historisitas pewahyuan dan perkembangan historisitas kenabian.
POLA KOMUNIKASI USTADZ DALAM MEMBINA AKHLAK SANTRI (Studi Kasus di Madrasah Aliyah Dayah Ruhul Islam Anak Bangsa) Muhammad Fadhilah
Al-Fathanah Vol 3, No 2, Oktober (2023): AL-FATHANAH: Jurnal Studi Islam dan Pendidikan Agama Islam
Publisher : Al-Fathanah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37598/al-fathanah.v3i1, Oktober.1952

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola komunikasi seorang Ustadz dalam membina akhlak santri serta faktor yang menghambat pembinaan akhlak santri di Madrasah Aliyah Dayah Ruhul Islam Anak Bangsa Kabupaten Aceh Besar Provinsi Aceh. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif yang selanjutnya data dikumpulkan melalui wawancara dan studi dokumentasi yang selanjutnya dianalisis melalui tahap reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Adapun hasil penelitian menunjukkan bahwa pola komunikasi dalam pembinaan akhlak santri di Madrasah Aliyah Dayah Ruhul Islam Anak Bangsa menggunakan dua pola komunikasi yaitu pola roda dan pola rantai. Pola roda memiliki konsep pimpinan yang jelas, sehingga semua informasi yang berjalan harus terlebih dahulu disampaikan kepada pimpinan. Pembinaan akhlak santri di Madrasah Aliyah Dayah Ruhul Islam Anak Bangsa terpusat melalui biro pengasuhan.  Lembaga ini yang mengatur dan memiliki sistem dalam pembinaan santri, sehingga Ustadz dan Pembina (Pembimbing Santri) mengikuti arahan dari biro pengasuhan. Pola rantai memiliki lima tingkatan yang disebut dengan komunikasi atas dan komunikasi bawah yang aliran informasinya terjadi dari atas ke bawah dan sebaliknya. Langkah pertama santri melaporkan permasalahannya kepada Pengurus Organisasi Santri Madrasah Dayah (OSISMADA) yang selanjutnya dari organisasi tersebut meneruskan kepada pembina dan akhirnya bermuara kepada biro pengasuhan serta sebaliknya aturan terkait pengasuhan tahapannya melalui pembina yang diteruskan kepada organisasi santri dan disosialisasikan secara menyeluruh kepada santri-santri melalui kegiatan pembinaan
KONSEPSI QADHA DAN QADAR DITINJAU DARI SEGI PENDIDIKAN ISLAM Hanafiah Hanafiah
Al-Fathanah Vol 1, No 2, Oktober (2021): AL-FATHANAH: Jurnal Studi Islam dan Pendidikan Agama Islam
Publisher : Al-Fathanah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37598/al-fathanah.v1i2, Oktober.1174

Abstract

Biasanya dalam setiap usaha tidaklah semuanya dapat berjalan semulus sebagaimana yang diharapkan, akan tetapi sering mengalami berbagai hambatan yang adakalanya menyebabkan kegagalan, menderita kerugian material maupun non material. Metode pembahasan menggunakan Library research, melalui penelaahan kitab-kitab atau bahan bacaan lainnya yang berhubungan dengan permasalahan yang dibahas. Qadha Qadar adalah merupakan ketentuan-ketentuan tertentu yang ditetapkan oleh Allah SWT dan atas dasar ketentuan-ketentuan itulah terwujudnya keberadaan-keberadaan dari seluruh makhluknya secara muthlak. Adapun kepercayaan kepada Qadha Qadar dapat menimbulkan berbagai respon positif dalam kehidupan seperti sikap, optimis, kreatif, dinamis, konsekwen dan retropektif. Disamping itu dapat membentuk juga kestabilan kondisi psikologi dan akhlaq mulia sehingga dengan demukian efek dari kepercayaan kepada Qadha Qadar sangat mendukung terhadap keberhasilan dan kemajuan dalam proses pendidikan Islam
ESSENSIALISME: FILSAFAT PENDIDIKAN SINTETIK DAN HUMANISTIK (Kajian Komparatif Perspektif Pendidikan Islam) Hamdi Yusliani; Emawati Emawati
Al-Fathanah Vol 3, No 1, April (2023): AL-FATHANAH: Jurnal Studi Islam dan Pendidikan Agama Islam
Publisher : Al-Fathanah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37598/al-fathanah.v3i1, April.1808

Abstract

Filsafat pendidikan pada dasarnya menggunakan cara kerja filsafat dan akan menggunakan hasil-hasil dari filsafat, yaitu berupa hasil pemikiran manusia tentang realitas, pengetahuan, dan nilai. Salah satu aliran dalam keilmuan ini adalah essensialisme. Tujuan penelitian ini adalah untuk menguraikan sisi-sisi perbandingan antara aliran filsafat essensialisme dari sisi sintetik dan humanistik dilihat dalam perspektif pendidikan Islam. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kepustakaan (library research) dengan metode penelitian deskriptif kualitatif. Data dikumpulkan melalui identifikasi wacana, baik dari buku, artikel, atau informasi lainnya yang berhubungan dengan masalah penelitian. Selanjutnya data dianalisis secara content analiysis. Hasil penelitian adalah essensialisme didasari atas pandangan humanisme yang merupakan reaksi terhadap hidup yang mengarah keduniawian, serba ilmiah dan materialistik. Dalam filsafat essensialisme, pendidikan sekolah harus bersifat praktis dan memberi anak-anak pengajaran yang logis yang mempersiapkan mereka untuk hidup, tidak ada intervensi apapun yang boleh diberikan sekolah untuk keberlangsungan hidup siswanya. Disamping pendidikan menurut aliran ini harus didasarkan pada nilai-nilai kebudayaan yang telah diwariskan dan disesuaikan dengan perkembangan zaman. Namun dalam ranah pendidikan Islam, pendidikan yang diberikan berusaha mengembangkan pandangan yang integral antara kepentingan yang ada di dunia dengan kepentingan di akhirat kelak. Selain tetap melestarikan doktrin dan nilai ajaran agama, di dalam pengembangan kurikulumnya juga memperhatikan pada penggalian problematika  yang muncul dan berkembang di lingkungan anak didik.
INOVASI PENGEMBANGAN KURIKULUM ISLAM TERPADU DI PAUD-IT BUSTANUL MARIF KECAMATAN MESJID RAYA KABUPATEN ACEH BESAR Muhammad Furqan; Sakdiah Sakdiah
Al-Fathanah Vol 1, No 2, Oktober (2021): AL-FATHANAH: Jurnal Studi Islam dan Pendidikan Agama Islam
Publisher : Al-Fathanah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37598/al-fathanah.v1i2, Oktober.1133

Abstract

Dengan diberlakukannya UU No. 20 Tahun 2003 maka sistem pendidikan di Indonesia sekarang terdiri dari Pendidikan Anak Usia Dini, pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan Pendidikan Tinggi, yang keseluruhannya merupakan kesatuan yang sistemik. PAUD dapat diselenggarakan melalui jalur pendidikan formal, nonformal, dan/atau informal. Pada jalur pendidikan formal berbentuk Taman Kanak-kanak (TK), Raudatul Athfal (RA), atau bentuk lain yang sederajat. Pada jalur pendidikan nonformal berbentuk Kelompok Bermain (KB), Taman Penitipan Anak (TPA), atau bentuk lain yang sederajat. Pada jalur pendidikan informal berbentuk pendidikan keluarga dan yang diselenggarakan oleh lingkungan masyarakat di mana ia tinggal. PAUD IT Bustanul Marif menerapkan pembelajaran anak usia dini berbasis Islam dengan menggunakan sistem terpadu. Fokus masalah dalam kajian ini adalah bagaimana pengelolaan serta penggunaan sistem pengembangan kurikulum Islam terpadu di PAUD-IT Bustanul Marif yang ditetapkan dan dijalankan oleh guru pada tahun pelajaran 2019/2020. Metode penelitian memakai metode observasi dan wawancara. Hasil penelitian ditemukan bahwa dalam merancang pengembangan kurikulum di PAUD IT Bustanul Marif sudah baik dan sesuai dengan standar yang sudah diatur dan diberlakukan oleh pemerintah, namun kelemahannya ada pada penerapan dari kurikulum tersebut yang diterapkan oleh guru, baik itu secara langsung maupun tidak. Padahal guru merupakan pusat sentralnya dari penerapan kurikulum.
PENGELOLAAN PROFESIONALISME GURU DALAM PENGGUNAAN TEKNOLOGI INFORMASI DI SMPN 3 BANDAR DUA PIDIE JAYA Cut Nya Dhin
Al-Fathanah Vol 2, No 2, Oktober (2022): AL-FATHANAH: Jurnal Studi Islam dan Pendidikan Agama Islam
Publisher : Al-Fathanah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37598/al-fathanah.v2i2, Oktober.1447

Abstract

Penggunaan teknologi informasi menjadi tuntutan di Era digital terhadap profesionalisme guru. Guru memiliki kewajiban dan tuntutan dalam meningkatkan dan mengembangkan akademik dan kompetensi sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, namun sampai sekarang masih ada guru yang belum menguasai teknologi sebagai media pembelajaran yang mempermudah proses belajar mengajar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perencanaan profesionalisme guru dalam penggunaan teknologi informasi, pelaksanaan profesionalisme guru dalam penggunaan teknologi informasi, dan kendala profesionalisme guru dalam penggunaan teknologi informasi di SMPN 3 Bandar Dua Pidie Jaya. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode kualitatif melalui pendekatan deskriptif. Dalam penelitian ini yang menjadi subjek penelitian yaitu kepala sekolah dan guru. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis data yang dilakukan yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian diperoleh bahwa: 1) membuat pelatihan di sekolah tentang teknologi informasi bagi guru yang belum menguasai teknologi informasi, seminar, workshop dan kegiatan lain yang mendukung dalam penggunaan teknologi informasi; 2) merekrut atau memilih guru-guru yang belum menguasai teknologi dengan baik guna mengikutsertakan mereka pada kegiatan yang dapat meningkatkan penggunaan teknologi informasi, selanjutnya melakukan monitoring dan supervisi, serta memberikan sertifikasi bagi guru yang sudah pantas menerima sertifikasi; 3) kendala pengelolaan profesionalisme guru dalam penggunaan teknologi informasi, yaitu keterbatasan guru dalam mengaplikasikan teknologi informasi dalam kegiatan belajar mengajar, kurangnya kemampuan guru dalam menggunakan berbagai macam fasilitas teknologi, dan faktor usia juga berpengaruh pada kemampuan guru dan minat belajar guru tentang teknologi informasi.