cover
Contact Name
Sri kustini
Contact Email
srikustini2405@gmail.com
Phone
+6283149572086
Journal Mail Official
srikustini2405@gmail.com
Editorial Address
Jl. Rancabolang no 104 (Samping Terminal Margahayu Ledeng), Kompleks Margahayu Raya, Sekejati, Kec. Buahbatu, Kota Bandung, Jawa Barat 40286
Location
Kota bandung,
Jawa barat
INDONESIA
Generics : Journal of Research in Pharmacy
ISSN : 27749967     EISSN : -     DOI : -
Generics: Journal of Research in Pharmacy diterbitkan oleh Program Studi Farmasi, Fakultas Kedokteran, Universitas Diponegoro. Jurnal Generics terbit dua kali dalam setahun di bulan Januari dan Juli. Generics telah memiliki ISSN Online : 2774-9967.
Articles 78 Documents
Analisis Tingkat Pengetahuan dan Implementasi Informasi Masa Pakai Obat Non Steril oleh Apoteker Kota Salatiga Hati, Anita Kumala; Asury, Viktoryana Grathia S; Anajwa, Afifta Yogi; Ratnasari, Yunia
Generics: Journal of Research in Pharmacy Vol 5, No 2 (2025): Generics : Journal of Research in Pharmacy Volume 5, Edisi 2, 2025
Publisher : Faculty of Medicine, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/genres.v5i2.26323

Abstract

Masa pakai obat yang tepat sangat penting untuk menjamin keamanan dan efektivitas terapi. Apoteker harus memiliki pengetahuan yang baik tentang masa pakai obat agar dapat menentukan dan menginformasikan masa pakai obat kepada pasien. Tujuan penelitian untuk mengetahui tingkat pengetahuan dan penerapan informasi masa pakai obat non steril oleh apoteker Kota Salatiga. Penelitian ini merupakan penelitian analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi penelitian adalah Apoteker anggota Ikatan Apoteker Indonesia (IAI) Kota Salatiga sebanyak 69 responden yang dipilih melalui teknik purposive sampling. Instrument yang digunakan kuesioner online, dimana jawaban benar diberi skor 1 dan salah 0. Analisis data dilakukan secara univariat metode deskriptif. Berdasarkan penelitian, pengetahuan apoteker di Kota Salatiga tentang masa pakai obat non steril terbagi menjadi kategori baik (18,84%), cukup (11,6%), dan kurang (69,56%), dengan rata-rata tingkat pengetahuan apoteker 42,32% ± 24,62 yang tergolong dalam kategori kurang. Responden menyatakan penerapan informasi masa pakai obat sangat penting (86,96%), penting (11,59%), dan tidak penting (1,45%). Kendala yang dihadapi apoteker dalam menyampaikan informasi masa pakai obat antara lain : faktor pasien (71,85%), faktor lingkungan apotek kurang mendukung (23,30%), faktor apoteker (4,85%). Kesimpulan penelitian ini yaitu tingkat pengetahuan apoteker Kota Salatiga mengenai masa pakai obat non steril tergolong dalam kategori kurang, perlu keterampilan Apoteker untuk mengatasi kendala-kendala penyampaian informasi masa pakai obat.
Identifikasi Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) Vaksin COVID-19 pada Karyawan Apotekku Group Wilayah Bali Periode Februari-Maret Tahun 2023 Ratnasari, Pande Made Desy; Yuliawati, Agustina Nila; Dewi, Gusti Ayu Putu Suci Nirmala; Sapitri, Ni Kadek Dwita; Angoluan, Rona; Hardianta, I Nyoman
Generics: Journal of Research in Pharmacy Vol 5, No 2 (2025): Generics : Journal of Research in Pharmacy Volume 5, Edisi 2, 2025
Publisher : Faculty of Medicine, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/genres.v5i2.26666

Abstract

Hingga kini belum ditemukan obat untuk menangani penyakit Coronavirus Disease 2019 (COVID-19), sehingga pemerintah melakukan upaya pencegahan dengan pemberian vaksinasi. Setelah pemberian vaksinasi, muncul beberapa Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) yang menandakan vaksin telah bekerja. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran KIPI setelah pemberian vaksin COVID-19. Rancangan penelitian adalah cross-sectional yang melibatkan 105 responden (Februari-Maret 2023) diambil dengan teknik purposive sampling berdasarkan kriteria inklusi (seluruh karyawan Apotekku Group Bali yang telah divaksin COVID-19 dan kriteria eksklusi (responden tidak bersedia atau menyetujui informed concent). Pengumpulan data menggunakan panduan wawancara terstruktur, lalu melihat kartu dan catatan vaksinasi responden. Hasil penelitian menunjukkan mayoritas responden berjenis kelamin perempuan (72,38%), berusia 21-25 tahun (44,76%) dan berprofesi tenaga vokasi farmasi (69,52%). Seluruh responden tidak memiliki riwayat komorbid dan alergi. Jenis vaksin yang mayoritas diberikan adalah Sinovac dosis pertama (56,20%) dan kedua (55,00%), sementara Astra Zeneca dosis ketiga (44,16%) dan Moderna dosis keempat (55,56%). Gambaran KIPI yang kerap dialami (dosis 1-4) adalah nyeri area suntikan (29,62-46,55%; 34,10-54,83%; 33,33-62,50%; 57,14-60%). Waktu munculnya KIPI paling banyak 1 jam setelah vaksinasi (54,91%) dengan durasi 1 hari (55,20%) serta penanganan dengan parasetamol (69,50 %). Temuan menunjukkan mayoritas KIPI pada pemberian vaksin COVID-19 tidak menimbulkan keparahan, namun hanya memberikan rasa tidak nyaman.
Evaluasi Waktu Tunggu Pelayanan Resep Obat Racikan dan Non-Racikan di Rumah Sakit X Kota Surakarta Mengacu Pada Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit Purwaningsih, Avianti Eka Dewi Aditya; Untsa, Farrohatul; Widyaningrum, Riana
Generics: Journal of Research in Pharmacy Vol 5, No 2 (2025): Generics : Journal of Research in Pharmacy Volume 5, Edisi 2, 2025
Publisher : Faculty of Medicine, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/genres.v5i2.25643

Abstract

Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit dalam pelayanan kefarmasian diklasifikasikan berdasarkan sejumlah kriteria, satu diantaranya adalah durasi waktu tunggu resep. Rumah Sakit X di Kota Surakarta, yang merupakan fasilitas kesehatan pemerintah Tipe C sekaligus pusat rujukan, mengalami lonjakan pasien di setiap polikliniknya. Kondisi ini menyebabkan tingginya jumlah resep yang diterima oleh unit farmasi rawat jalan, sehingga kerap terjadi keterlambatan yang menyulitkan pasien. Penelitian ini ditujukan guna mengetahui kesesuaian waktu tunggu pelayanan resep obat racikan dan non racikan pasien rawat jalan di Rumah Sakit X Kota Surakarta berdasarkan Standar Pelayanan Minimal (SPM) Kementerian Kesehatan RI. Berdasarkan temuan penelitian kesesuaian waktu tunggu pada resep non racikan dan racikan di Rumah Sakit X Kota Surakarta sudah mengacu pada standar pelayanan minimal pelayanan rumah sakit. Keseluruhan jumlah resep  nonracikan dan racikan di Rumah Sakit X Kota Surakarta yang merujuk kepada standar pelayanan minimal pelayanan rumah sakit berjumlah 199 resep (95,7%) dan hanya 9 resep (4,3%) yang tidak mengacu pada waktu tunggu berdasarkan standar pelayanan minimal pelayanan rumah sakit. Dengan demikian, maka dapat ditarik simpulan bahwasanya sebagian besar waktu tunggu pelayanan resep obat racikan dan nonracikan di Rumah Sakit X Kota Surakarta sudah sesuai dengan Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit.
Optimasi Na-CMC dan Gliserin Pada Gel Tabir Surya Ekstrak Bunga Telang (Clitoria ternatea) dengan Metode Simplex Lattice Design Sumule, Arsiaty
Generics: Journal of Research in Pharmacy Vol 5, No 2 (2025): Generics : Journal of Research in Pharmacy Volume 5, Edisi 2, 2025
Publisher : Faculty of Medicine, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/genres.v5i2.26092

Abstract

Tabir surya mencegah efek negatif dari sinar ultraviolet. Namun, agen tabir surya sintetis memiliki efek samping. Sebab itu, diperlukan tabir surya berbahan alam karena ramah lingkungan dan minim efek samping. Bunga telang mengandung senyawa antosianin yang menangkal radikal bebas. Gelling agent dan humektan menjadi faktor kritis yang mempengaruhi sifat fisik gel. Optimasi formula memungkinkan penentuan rasio bahan yang ideal tanpa melalui proses coba-coba, sehingga menghemat waktu, biaya, dan penggunaan bahan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh kombinasi Na-CMC dan gliserin pada sifat fisik gel tabir surya ekstrak bunga telang dan mengetahui formula yang optimum. Jenis penelitian yaitu eksperimental dengan membuat delapan formula gel variasi Na-CMC dan gliserin serta diuji sifat fisiknya meliputi organoleptis, homogenitas, nilai pH, daya sebar, viskositas, dan daya lekat. Hasil dianalisis menggunakan Design Expert 11.1.2.0 dengan metode simplex lattice design untuk mendapatkan formula optimum. Hasil penelitian menunjukkan formula optimum gel tabir surya ekstrak bunga telang dengan kombinasi Na-CMC 6% dan gliserin 4% sehingga diperoleh nilai pH 5,459, daya lekat 57,685 detik, daya sebar 2,784 cm2, dan viskositas 555,036 dPas. Kombinasi Na-CMC dan gliserin memberikan pengaruh pada sifat fisik, seperti nilai pH, daya lekat, daya sebar, dan viskositas pada sediaan gel tabir surya ekstrak bunga telang.
Pengaruh Pemberian Ekstrak Etanol Daun Bakau Rhizophora mucronata terhadap Pertumbuhan Jamur Candida albicans Wijayanti, Grace Eka; Ardiana, Dian; Rusli, Christina
Generics: Journal of Research in Pharmacy Vol 5, No 2 (2025): Generics : Journal of Research in Pharmacy Volume 5, Edisi 2, 2025
Publisher : Faculty of Medicine, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/genres.v5i2.25718

Abstract

Candida albicans merupakan jamur oportunistik yang banyak ditemukan di negara tropis seperti Indonesia dan dapat menyebabkan sariawan, lesi kulit, vulvavaginitis, kandidiuria, serta kandidiasis pada individu dengan gangguan sistem imun. Obat antijamur Candida albicans yang digunakan selama ini memiliki efek samping serta resistensi. Alternatif yang mungkin dapat digunakan adalah daun Rhizophora mucronata yang mengandung alkaloid, flavonoid, steroid, triterpenoid, tanin, dan saponin yang berperan sebagai antijamur. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan menggunakan metode difusi cakram.  Sampel penelitian ini terdiri dari 24 sampel yang terbagi dalam 6 kelompok, yakni kelompok kontrol positif dengan nistatin, kontrol negatif dengan akuades, kelompok ekstrak 25%, 50%, 75%, dan 100%. Candida albicans diinokulasi pada sabouraud dextrose agar. Kemudian agar tersebut diberi ekstrak etanol daun Rhizophora mucronata dan diukur daya hambatnya dengan jangka sorong. Hasil analisis data menunjukkan bahwa ekstrak 50%, 75%, dan 100% dengan konsentrasi 100% memiliki daya hambat paling tinggi, yakni sebesar 9,2225 mm. Pada konsentrasi ekstrak 25% tidak menunjukkan adanya daya hambat. Dengan demikian, ekstrak etanol daun Rhizophora mucronata dapat menghambat pertumbuhan Candida albicans mulai pada konsentrasi 50%. Ekstrak Rhizophora mucronata konsentrasi 100% membentuk zona hambat tertinggi pada pertumbuhan Candida albicans.
Kualitas Hidup dan Faktor yang Mempengaruhinya pada Pasien dengan Diabetes Melitus: Narrative Review Nugraha, Akbar Eka
Generics: Journal of Research in Pharmacy Vol 5, No 2 (2025): Generics : Journal of Research in Pharmacy Volume 5, Edisi 2, 2025
Publisher : Faculty of Medicine, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/genres.v5i2.26098

Abstract

Diabetes melitus merupakan kelompok penyakit kronik yang akan terus menyertai sepanjang hidup sehingga mempengaruhi kualitas hidup penderitanya. Artikel ini bertujuan untuk melakukan narrative review terhadap tingkat kualitas hidup dan faktor sosial ekonomi yang mempengaruhinya. Narrative review dilakukan dengan menggunakan prisma diagram yang menunjukan proses pemilihan artikel. Pemilihan artikel menggunakan database di Medline, Sage Journal, dan Science Direct. Artikel yang sesuai dengan kriteria inklusi kemudian dilakukan ekstraksi data berupa rangkuman nilai kualitas hidup dan faktor sosial ekonomi yang mempengaruhinya. Keseluruhan artikel menggunakan berbagai model kuesioner kualitas hidup, yang sebagian besar menggunakan kuesioner EQ 5D 5L, dalam mengukur tingkat kualitas hidup pasien dengan diabetes pada berbagai lokasi penelitian di beberapa negara. Nilai kualitas hidup pasien dengan diabetes melitus berdasarkan hasil penelitian memiliki tingkat rendah ke moderat. Faktor sosial ekonomi yang berpengaruh adalah jenis kelamin, umur, tingkat pendidikan, status pekerjaan, tingkat pendapatan, status pernikahan, dan dukungan sosial. Selain itu faktor klinik juga mempengaruhi kualitas hidup pasien diabetes, yaitu adanya penyakit penyerta dan komplikasi, tingkat kontrol glukosa, kebiasaan aktivitas fisik, lama menderita, dan peningkatan BMI. Penelitian lanjutan dapat lebih berfokus pada tingkat kekuatan dampak faktor sosial ekonomi terhadap nilai kualitas hidup pada pasien diabetes melitus. 
The Association Between the Knowledge and Self-Medication Practices for Upper Respiratory Tract Infection (URTI) in the DKI Jakarta Population Nathanael, Kevin; Jonlean, Reganedgary; Gayatri, Anggi
Generics: Journal of Research in Pharmacy Vol 5, No 2 (2025): Generics : Journal of Research in Pharmacy Volume 5, Edisi 2, 2025
Publisher : Faculty of Medicine, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/genres.v5i2.26022

Abstract

Most upper respiratory infections (URTIs) are caused by viruses and are self-limiting. It is one of the most frequent diseases to be treated with self-medication. Approriate self-medication practices will increase the safety of drug use. These practices need to be supported by a good level of knowledge. Therefore, this study was aimed to assess the association between level of knowledge and self-medication practices for URTIs in DKI Jakarta population. This cross-sectional study used an online questionnaire distributed around DKI Jakarta. The answers given by the subjects in the questionnaire will be used as our primary data, and the sample population was comprised of adult residents of DKI Jakarta. The questionnaire was developed by the study team and had been tested for validity and reliability before being used for data collection9. The questionnaire was divided into 3 parts, for collecting demographic data, self-medication patterns and level of knowledge regarding self-medication in URTIs. A Chi Square test was performed to analyze the association between level of knowledge and appropriateness of self-medication practices, with p value = 0.05. A total of 102 participants were analyzed at the end of this study. Information from peers tends to be the source of information for most participants, with 73.5% from friends and neighbors and 84.3% from family members. Only 21.6% of participants sought information from medical professionals. As many as 91.2% of participants took antibiotics to relieve their symptoms of URTI without prescription. Most subjects had an adequate level of knowledge (51%) and only a few subjects had a poor level of knowledge (4.9%). There was no significant association between the level of knowledge and the appropriateness of selecting drugs to treat fever, cough and rhinorrhea in this study. Most of the participants have an adequate level of knowledge on self-medication for URTI symptoms. However, there was no association between level of knowledge and the appropriateness of drug selection and the consumption of antibiotics without doctor prescription is still a common practice
Evaluasi Penggunaan Obat Antibiotik Secara Kualitatif dan Kuantitatif Pada Pasien Rawat Inap Tonsilitas RS X Surakarta Purwaningsih, Avianti Eka Dewi Aditya; Effendy, Aura Nurul Alfiah; Widyaningrum, Riana
Generics: Journal of Research in Pharmacy Vol 5, No 2 (2025): Generics : Journal of Research in Pharmacy Volume 5, Edisi 2, 2025
Publisher : Faculty of Medicine, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/genres.v5i2.25642

Abstract

Tonsilitis suatu kondisi peradangan pada bagian tonsil palatinda, termasuk salah satu bagian dari cincin waldeyer yang sering disebabkan oleh virus Epstein Barr. Infeksi ini ditularkan melalui cairan tubuh (air liur) dan udara (air borne, droplet). Pemberian antibiotik pada nyeri tenggorokan khususnya pada tonsilitis yang tidak sesuai dengan algoritma terapi dapat menimbulkan resistensi bakteri. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi penggunaan antibiotik di Rumah Sakit X Surakarta. Penelitian observasional dengan metode probability sampling untuk analisa deskriptif. Penggunaan antibiotika dianalisa kuantitatif (metode ATC/DDD) dan kualitatif (metode Gyssens). Data yang didapatkan dianalisa secara deskriptif kemudian ditampilkan dalam bentuk tabel. Hasil penelitian, penggunaan antibiotik selama bulan Januari – Desember 2023 memiliki nilai DDD sebesar 39,182 DDD. Penggunaan antibiotik paling besar yaitu Cefuroxime dengan nilai DDD/100 hari sebesar 19,705 DDD. Hasil evaluasi secara kualitatif ditemukan ketidakcocokan pada kategori IVA, IVC, IVD, dan IIIB sebanyak 33 kasus (53,2%).