cover
Contact Name
Indrya Mulyaningsih
Contact Email
widyantaraikaprobsi@gmail.com
Phone
+6289667890219
Journal Mail Official
widyantaraikaprobsi@gmail.com
Editorial Address
Jl. Ir. Sutami No. 36 A Kentingan Surakarta
Location
Kota surakarta,
Jawa tengah
INDONESIA
WIDYANTARA
Published by IKAPROBSI
ISSN : -     EISSN : 30262607     DOI : https://doi.org/10.63629/widyantara
WIDYANTARA encourages submissions that incorporate theories and methodologies from all traditions of linguistics and language study to explore any aspect of education. Areas of study at the intersection of linguistics and education include, but are not limited to: sociolinguistics, discourse analysis, critical discourse analysis, conversation analysis, linguistic anthropology, ethnography of communication, language socialization, narrative studies, gesture/sign/visual forms of communication, social semiotics, literacy studies, language policy, language ideology, functional grammar or text/corpus linguistics. WIDYANTARA is a research-oriented journal. Papers may address practical and policy implications for education but must be built on robust research and have a strong conceptual grounding in their analyses and discussions. Linguistics and Education welcomes papers from across disciplinary and interdisciplinary research traditions that reflect principled application of qualitative, quantitative, or mixed methodological paradigms and research designs (e.g. case studies, ethnographic fieldwork, experimental/semi-experimental studies, etc.). Papers must be relevant to an international readership.
Articles 50 Documents
Keterampilan Menulis Teks Berita Ditinjau dari Penguasaan Kosakata dan Motivasi Belajar Nur'aini, Dhiva Maulida Rizqi; Sumarwati, Sumarwati; Suryanto, Edy; Suwandi, Sarwiji
Widyantara Vol 2 No 1 (2024)
Publisher : Ikaprobsi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.63629/widyantara.v2i1.56

Abstract

Sejumlah hasil riset menunjukkan bahwa keterampilan menulis siswa masih kurang, khususnya menulis teks berita. Beberapa faktor penyebabnya, seperti kemampuan membaca, penguasaan kosakata, dan motivasi belajar. Penelitian ini bertujuan untuk menemukan ada tidaknya hubungan: (1) penguasaan kosakata dengan keterampilan menulis teks berita; (2) motivasi belajar dengan keterampilan menulis teks berita; dan (3) penguasaan kosakata dan motivasi belajar secara bersama-sama dengan keterampilan menulis teks berita. Populasi penelitian korelasional ini adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Simo sebanyak 254 siswa. Sampel diambil sebagian dari populasi yakni sebanyak 128 siswa. Teknik pengambilan sampel menggunakan cluster random sampling. Teknik pengumpulan data menggunakan tes dan angket. Validasi instrumen menggunakan uji validitas internal. Analisis data menggunakan teknik regresi korelasi sederhana dan ganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) terdapat korelasi positif antara penguasaan kosakata dan keterampilan menulis teks berita; (2) terdapat korelasi positif antara motivasi belajar dan keterampilan menulis teks berita; serta (3) terdapat korelasi positif antara penguasaan kosakata dan motivasi belajar secara bersama-sama dengan keterampilan menulis teks berita. Hasil penelitian ini dapat menjadi referensi bagi para guru dalam proses belajar, khususnya menulis teks berita.   News Text Writing Skills Viewed from Vocabulary Mastery and Learning Motivation A number of research results show that students' writing skills are still lacking, especially writing news texts. Several factors cause this, such as reading ability, vocabulary mastery, and learning motivation. This research aims to find out whether there is a relationship between: (1) vocabulary mastery and news text writing skills; (2) motivation to learn with news text writing skills; and (3) vocabulary mastery and learning motivation together with news text writing skills. The population of this correlational research was 254 students in class VIII of SMP Negeri 1 Simo. The sample was taken from a portion of the population, namely 128 students. The sampling technique uses cluster random sampling. Data collection techniques use tests and questionnaires. Validation of the instrument uses an internal validity test. Data analysis uses simple and multiple correlation regression techniques. The research results show that (1) there is a positive correlation between vocabulary mastery and news text writing skills; (2) there is a positive correlation between learning motivation and news text writing skills; and (3) there is a positive correlation between vocabulary mastery and learning motivation together with news text writing skills. The results of this research can be a reference for teachers in the learning process, especially writing news texts.
Tindak Tutur Ekspresif Guru dan Siswa dalam Pembelajaran di Sekolah Dasar Fahira, Astried Salma; Burhanuddin; Hidayat, Rahmad
Widyantara Vol 2 No 1 (2024)
Publisher : Ikaprobsi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.63629/widyantara.v2i1.57

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji jenis tindak tutur ekspresif guru dan siswa dalam pembelajaran di ruangan kelas. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif yang menggunakan tinjauan teori pragmatik. Data yang dipakai adalah tindak tutur ekspresif guru dan siswa ketika proses belajar mengajar berlangsung di kelas. Berdasarkan hasil analisis data dapat ditemukan frekuensi kemunculan tindak tutur ekspresif. Frekuensi kemunculan tindak tutur ekspresif mengucapkan selamat sebanyak 3 kali dengan persentase 9,67%, berterima kasih sebanyak 2 kali dengan persentase 6,45%, belasungkawa sebanyak 1 kali dengan persentase 3,22%, menyalahkan sebanyak 15 kali dengan persentase 48,38%, meminta maaf sebanyak 2 kali dengan persentase 6,45%, memuji sebanyak 8 kali dengan persentase 25,80%, dan menyindir sebanyak 1 kali dengan persentase 3,22%. Jumlah paling banyak pada tuturan jenis menyalahkan sebanyak 15 kali. Jenis tuturan paling sedikit pada tuturan bela sungkawa dan menyindir sebanyak 1 kali.   Expressive Speech Acts of Teachers and Students in Learning in Elementary School This research aims to examine the types of expressive speech acts of teachers and students in classroom learning. This type of research is descriptive qualitative which uses a review of pragmatic theory. The data used are the expressive speech acts of teachers and students when the teaching and learning process takes place in the classroom. Based on the results of data analysis, the frequency of occurrence of expressive speech acts can be found. The frequency of occurrence of expressive speech acts is saying congratulations 3 times with a percentage of 9.67%, thanking 2 times with a percentage of 6.45%, condolences 1 time with a percentage of 3.22%, blaming 15 times with a percentage of 48.38%, apologized twice with a percentage of 6.45%, praised 8 times with a percentage of 25.80%, and was sarcastic once with a percentage of 3.22%. The highest number of blaming types of speech was 15 times. The least types of speech include condolence and sarcasm 1 time.
Kesalahan Bahasa Bidang Morfologi pada Rubrik Ekonomi Media Online Soloensis Setiawan, Roni; Mahendra, Radeva; Rahmawati, Shafa Amanda; Ulya, Chafit; Chaesar, Ari Suryawati Secio
Widyantara Vol 2 No 1 (2024)
Publisher : Ikaprobsi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.63629/widyantara.v2i1.73

Abstract

Kesalahan berbahasa masih banyak ditemukan terutama dalam rubrik ekonomi media online soloensis. Kesalahan berbahasa tersebut terutama muncul pada bidang morfologi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan menginterpretasi kesalahan berbahasa pada bidang morfologi dalam rubrik ekonomi soloenis. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah analisis dokumen. Sumber data yang terdapat dalam penelitian ini berupa kesalahan-kesalahan bahasa bidang morfologi dalam rubrik ekonomi Solonesis. Kesalahan berbahasa pada penelitian ini didominasi oleh kesalahan afiksasi berupa penghilangan afiks (prefiks, konfiks, sufiks) dan penggunaan afiks yang tidak tepat serta kesalahan menyusun kata majemuk.   Language Errors in the Field of Morphology in the Soloensis Online Media Economics Rubric Language errors are still often found, especially in the Soloensis online media economics rubric. These language errors mainly appear in the field of morphology. This research aims to analyze and interpret language errors in the field of morphology in the Soloenis economics rubric. The research method used in this research is a qualitative descriptive method. The data collection technique used is document analysis. The data source in this research is language errors in the field of morphology in the Solonesis economics rubric. Language errors in this study were dominated by affixation errors in the form of omitting affixes (prefixes, confixes, suffixes) and inappropriate use of affixes as well as errors in arranging compound words.
Analisis Wacana Kritis dalam Konten Somasi pada Kanal Deddy Corbuzier Arlinda, Alvita; Parto; Edi Pornomo, Bambang
Widyantara Vol 2 No 1 (2024)
Publisher : Ikaprobsi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.63629/widyantara.v2i1.77

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kritik yang disampaikan oleh para komika dalam konten Somasi di kanal Deddy Corbuzier. Penelitian ini termasuk ke dalam jenis penelitian kualitatif deskriptif model Analisis Wacana Kritis (AWK) Teun A van Dijk. Data dalam penelitian ini berupa kata, frasa, kalimat, dan konteks yang diperoleh dari konten Somasi. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah tuturan dan konteks komedian yang diperoleh melalui konten Somasi di kanal Deddy Corbuzier. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah teknik dokumentasi. Data yang terkumpul kemudian dianalisis dengan menggunakan teknik analisis wacana kritis Teun A van Dijk. Hasil dari penelitian ini, yaitu ideologi yang disampaikan untuk mengkritik ketidakadilan proses hukum di Indonesia terkait kasus penembakan yang didalangi oleh oknum polisi yang tidak kooperatif. Representasi kritik atau ketidakpuasan tersebut diekspresikan melalui humor yang disampaikan ketika komedian melakukan stand-up comedy. Kanal Deddy Corbuzier memanfaatkan popularitasnya sebagai akses yang besar dan kesempatan yang lebih banyak untuk dapat mengontrol kesadaran audiens, serta berperan sebagai fasilitator yang memberikan ruang kepada komedian untuk menyampaikan keresahannya.   Critical Discourse Analysis in Somasi Content of Deddy Corbuzier Channel This study aims to describe the criticism expressed by comedians in the content of Somasi on the Deddy Corbuzier Channel. This research belongs to the descriptive qualitative research type of AWK van Dijk model. The data in this study are in the form of words, phrases, sentences, and contexts obtained from the Somasi content. The data source used in this research is the speech and context of the comedian obtained through the Somasi content on Deddy Corbuzier's channel. The data collection technique in this research is a documentation technique. The data collected was then analyzed using van Dijk's critical discourse analysis technique. The results of this study, namely the ideology conveyed to criticize the injustice of the legal process in Indonesia related to the shooting case masterminded by uncooperative police officers. The representation of criticism or dissatisfaction is expressed through humor delivered when the comedian performs stand-up comedy; Deddy Corbuzier channel utilizes his popularity as a great access and more opportunity to be able to control audience awareness, and acts as a facilitator who provides space for comedians to convey their concerns.
Pendekatan Proyek dan Dialog Kritis untuk Meningkatkan Keterampilan Siswa dalam Menulis Setyorini, Ririn; Suwandi, Sarwiji; Andayani
Widyantara Vol 2 No 1 (2024)
Publisher : Ikaprobsi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.63629/widyantara.v2i1.82

Abstract

Materi menulis pada pembelajaran bahasa Indonesia menjadi pembelajaran yang paling sulit dikuasai siswa. Salah satu aspek menulis yang sulit adalah menulis cerita fantasi. Cerita fantasi merupakan jenis cerita yang baru dan memiliki sedikit contoh di Indonesia. Cerita fantasi juga memiliki kesamaan dengan cerita fabel, legenda, dan cerpen, sehingga pembelajaran cerita fantasi membutuhkan kesiapan belajar khusus dan kejelian dalam memahami berbagai jenis cerita. Project Based Learning menurut asumsi dari berbagai sumber merupakan model pembelajaran yang didesain untuk siswa agar mampu berpikir kreatif dalam keterampilan menulis, sedangkan Deep Dialogue/ Critical Thinking (DD/CT) atau dialog kritis merupakan model pembelajaran penalaran agar siswa mampu berpikir kritis. Dialog kritis dalam beberapa penelitian juga membuktikan model ini mampu meningkatkan keterampilan menulis siswa. Namun, dalam pelaksanaannya kedua model tersebut memiliki masing-masing kelemahan dan kelebihan yang saling melengkapi. Implementasi dan perpaduan kedua model tersebut akan menjadikan suatu inovasi model pembelajaran mutakhir, yakni pembelajaran berbasis proyek dan dialog kritis yang dalam pembelajarannya memadukan kedua kelebihan dari model PjBL dan dialog kritis.   Project Approach and Critical Dialogue to Improve Students' Writing Skills Writing material in Indonesian language learning is the most difficult learning for students to master. One of the difficult aspects of writing is writing fantasy stories. Fantasy stories are a new type of story and have few examples in Indonesia. Fantasy stories also have similarities with fables, legends, and short stories, so learning fantasy stories requires special learning readiness and foresight in understanding various types of stories. Project Based Learning, according to assumptions from various sources, is a learning model designed for students to be able to think creatively in writing skills, while Deep Dialogue / Critical Thinking (DD / CT) or critical dialog is a reasoning learning model for students to be able to think critically. Critical dialog in several studies also proved this model can improve students' writing skills. However, in its implementation, both models have their own weaknesses and advantages that complement each other. The implementation and combination of the two models will make an innovation of the latest learning model, namely project-based learning and critical dialog, which in its learning combines the two advantages of the PjBL model and critical dialog.
Challenges in 21st Century of Teaching Critical Thinking: Navigating Creativity Challenges in Elementary Schools Muzaki, Ferril Irham; Dawud
Widyantara Vol 2 No 1 (2024)
Publisher : Ikaprobsi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.63629/widyantara.v2i1.84

Abstract

This exploration explores the vital part of critical thinking in abecedarian education within the frame of 21st century literacy. In the fleetly evolving educational geography, fostering critical thinking chops in abecedarian academy is imperative for preparing scholars to thrive in a complex and dynamic world. The abstract highlights crucial rudiments of 21st century literacy, emphasizing the integration of critical thinking into the class. Keywords similar as abecedarian education, critical thinking, 21st century literacy, cognitive development, problem-working, and rigidity emphasize the interconnectedness of these generalities. The abstract underscores the significance of nurturing logical chops from an early age to equip scholars with the cognitive tools necessary for success in the contemporary educational terrain and beyond. The community between critical thinking and creativity is a potent force that propels individualities, educational institutions, and societies toward intellectual vitality and innovative excellence. Feting and fostering this interplay aren’t just an educational imperative but a societal necessity. By cultivating both critical thinking and creativity, we empower individualities to navigate the complications of the ultramodern world with intellectual perceptivity, innovative faculty, and a commitment to progress.   Tantangan Berpikir Kritis di Abad ke-21: Analisis Kompleksitas Menumbuhkan Kreativitas di Sekolah Dasar Penjelajahan ini mengeksplorasi peran penting berpikir kritis dalam pendidikan abjad dalam kerangka literasi abad ke-21. Dalam lanskap pendidikan yang berkembang pesat, pengembangan keterampilan berpikir kritis di sekolah dasar menjadi penting untuk mempersiapkan siswa agar dapat berkembang di dunia yang kompleks dan dinamis. Abstrak ini menyoroti unsur-unsur penting literasi abad ke-21, dengan menekankan integrasi berpikir kritis dalam kurikulum. Kata kunci seperti pendidikan abjad, berpikir kritis, literasi abad ke-21, perkembangan kognitif, pemecahan masalah, dan ketangguhan menekankan keterkaitan konsep-konsep tersebut. Abstrak ini menegaskan pentingnya membina kemampuan berpikir logis sejak dini untuk membekali siswa dengan alat-alat kognitif yang diperlukan untuk sukses dalam lingkungan pendidikan kontemporer dan di masa depan. Hubungan antara berpikir kritis dan kreativitas adalah kekuatan yang mendorong individu, lembaga pendidikan, dan masyarakat menuju keberlanjutan intelektual dan keunggulan inovatif. Memperingati dan memajukan interaksi ini bukan hanya suatu keharusan pendidikan tetapi juga suatu keharusan sosial. Dengan membudayakan berpikir kritis dan kreativitas, kita memberdayakan individu untuk menavigasi kompleksitas dunia modern dengan kecerdasan intelektual, kemampuan inovatif, dan komitmen untuk kemajuan.
Implementasi Kurikulum Merdeka pada Pembelajaran Teks Biografi Kelas X Magfiroh, Meilina Avivah Zahwa; Andayani; Ulya, Chafit
Widyantara Vol 2 No 1 (2024)
Publisher : Ikaprobsi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.63629/widyantara.v2i1.86

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh informasi mengenai perencanaan, pelaksanaan, dan hambatan, serta solusi dalam penerapan kurikulum merdeka di kelas X SMK Satya Karya Karanganyar. Penelitian ini menggunakan metode deskripsi kualitatif dengan pendekatan studi kasus terpancang tunggal. Penelitian ini berisi penjelasan serta gambaran pelaksanaan penerapan kurikulum merdeka di kelas X SMK Satya Karya Karanganyar. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa masih terdapat ketidaksesuaian pada tahap perencanaan dan pelaksanaan kurikulum merdeka dalam pembelajaran teks biografi di kelas X SMK Satya Karya Karanganyar. Hambatan yang ditemukan dalam penerapan di antaranya mengenai proses adaptasi, kurangnya pelatihan, penilaian, dan kondisi peserta didik. Solusi yang ditawarkan guru adalah berusaha untuk mempelajari kurikulum merdeka secara lebih mendalam, menambah pelatihan, melakukan refleksi asesmen atau penilaian, lebih memperhatikan kondisi siswa, serta menentukan metode yang lebih menarik.   Implementation of the Merdeka Curriculum in Class X Biographical Text Learning This research aims to obtain information regarding planning, implementation, and obstacles, as well as solutions in implementing the independent curriculum in class X of SMK Satya Karya Karanganyar. This research uses a qualitative description method with a single case study approach. This research contains an explanation and description of the implementation of the independent curriculum in class X of SMK Satya Karya Karanganyar. The results of this research indicate that there are still discrepancies at the planning and implementation stages of the independent curriculum in learning biographical texts in class X at SMK Satya Karya Karanganyar. Barriers found in implementation include the adaptation process, lack of training, assessment, and student conditions. The solution offered by teachers is to try to study the independent curriculum in more depth, add training, reflect on assessments, pay more attention to students' conditions, and determine more interesting methods.
Psikologi Humanistik Novel “Biang Terbunuh Berkali-kali” Karya Ni Nyoman Ayu Suciartini Shufi, Sayyida Nuriyana; Taufiq, Akhmad; Murti, Fitri Nura
Widyantara Vol 2 No 1 (2024)
Publisher : Ikaprobsi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.63629/widyantara.v2i1.87

Abstract

Penelitian ini membahas tentang psikologi humanistik novel Biang Terbunuh Berkali-kali karya Ni Nyoman Ayu Suciartini dan pemanfaatannya sebagai alternatif materi pembelajaran sastra di SMA. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan hierarki kebutuhan Abraham Maslow yang dipenuhi oleh tokoh utama dalam novel Biang Terbunuh Berkali-kali. Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif dengan rancangan penelitian psikologi sastra. Data dalam penelitian ini berupa kutipan kalimat, paragraf dan dialog tokoh. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik dokumentasi. Teknik analisis data meliputi reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini menemukan lima kebutuhan bertingkat yang dimiliki oleh tokoh utama dalam novel Biang Terbunuh Berkali-kali karya Ni Nyoman Ayu Suciartini, yang meliputi kebutuhan fisiologis, kebutuhan rasa aman, kebutuhan cinta dan kepemilikan, kebutuhan harga diri, dan kebutuhan aktualisasi diri. Hasil penelitian ini dapat dijadikan alternatif materi pembelajaran sastra di SMA untuk membentuk dan memperkuat karakter siswa.   Humanistic Psychology of the Novel "Biang Terbunuh Berkali-kali" By Ni Nyoman Ayu Suciartini This research discusses the humanistic psychology of the novel Biang Terbunuh Berkali-kali by Ni Nyoman Ayu Suciartini and its use as an alternative literature learning material in high school. The research aims to describe Abraham Maslow's hierarchy of needs which is fulfilled by the main character in the novel Biang Killed Many Times. This research uses qualitative research with a literary psychology research design. The data in this research is in the form of quotations from sentences, paragraphs, and character dialogue. Data collection techniques use documentation techniques. Data analysis techniques include data reduction, data presentation, and drawing conclusions. The results of this research found five multilevel needs possessed by the main character in the novel Biang Terbunuh Berkali-kali by Ni Nyoman Ayu Suciartini, which include physiological needs, security needs, love and belonging needs, self-esteem needs, and self-actualization needs. The results of this research can be used as an alternative literature learning material in high school to shape and strengthen student character.
Keefektifan Readathon Terhadap Minat Baca Pada Siswa Sekolah Menengah Pertama Adella Samrotul Hasanah; Mulyaningsih, Indrya; Nuryanto, Tato
Widyantara Vol 2 No 2 (2024)
Publisher : Ikaprobsi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.63629/widyantara.v2i2.91

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keefektifan readathon terhadap minat baca pada siswa kelas 8 SMP Negeri 2 Sumber Cirebon. Penelitian ini termasuk dalam jenis penelitian kuantitatif. Desain Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif eksperimen. Sumber data penelitian ini adalah peserta didik kelas 8 SMP Negeri 2 Sumber Cirebon. Teknik pengumpulan data dengan menggunakan angket (pretest dan Posttest) dan wawancara. Teknik analisis data menggunakan Statistical Package for the Social Sciences (SPSS) Versi 26. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa berdasarkan analisis deskriptif, diperoleh nilai rerata gainscore minat baca siswa pada kelompok eksperimen = 3.5938 dan pada kelompok kontrol = 2.7273. Berdasarkan hasil tersebut minat baca pada siswa yang mendapatkan kegiatan readathon lebih tinggi dibandingkan siswa yang tidak diberikan kegiatan readathon. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa pemberian kegiatan readathon berpengaruh secara signifikan terhadap minat baca siswa kelas 8 SMP Negeri 2 Sumber Cirebon. Kebutuhan terhadap minat baca menjadi indikator dari variable minat baca, banyak siswa yang menganggap buku sebagai kebutuhan. Rasa senang terhadap bacaan menjadi indikator yang belum tercapai, banyak siswa yang belum memunculkan perasaan senang dalam membaca. Kegiatan readathon yang berjalan dengan baik akan menumbuhkan minat baca siswa. Hal ini berarti semakin berjalan keefektifan kegiatan readathon maka semakin bertambah pula minat baca. This research aims to determine the effectiveness of the readathon on reading interest in grade 8 students at SMP Negeri 2 Sumber. This research is included in the type of quantitative research. This research design uses quantitative experimental methods. The data source for this research is grade 8 students at SMP Negeri 2 Sumber. Data collection techniques used questionnaires (pretest and posttest) and interviews. Subject The data analysis technique used SPSS Version 26. The results of this study showed that based on descriptive analysis, the average gain score for students' reading interest in the experimental group = 3.5938 and in the control group = 2.7273. Based on these results, interest in reading among students who received readathon activities was higher than students who were not given readathon activities. Thus, it can be concluded that providing readathon activities has a significant effect on the reading interest of grade 8 students at SMP Negeri 2 Sumber. The need for interest in reading is an indicator of the variable interest in reading, many students consider books as a necessity. Meanwhile, enjoyment of reading is an indicator that has not been achieved, many students have not developed feelings of enjoyment in reading. Readathon activities that run well will foster students' interest in reading. This means that the more effective the readathon activities are, the more interest in reading will increase.
Pengaruh Media Ular Tangga terhadap Efikasi Diri Siswa pada Pembelajaran Cerita Pendek Aliyah, Himatun; Mulyaningsih, Indrya; Sri Uswati, Tati
Widyantara Vol 2 No 1 (2024)
Publisher : Ikaprobsi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.63629/widyantara.v2i1.92

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan permainan ular tangga dalam pembelajaran cerita pendek terhadap tingkat efikasi diri siswa. Metode pengumpulan data dengan cara observasi, wawancara, dan penyebaran angket. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan desain korelasi. Populasi penelitian adalah kelas IX di MTsN 2 Cirebon. Sampel terdiri atas 24 siswa. Analisis data meliputi perhitungan rerata, uji normalitas, uji homogenitas, uji linieritas sederhana, dan uji-f. Hasil penelitian menunjukkan bahwa siswa yang menggunakan media ular tangga memiliki rerata nilai tingkat efikasi berdasarkan hasil Post-Tes sebesar 27.38 dari 24 responden, berdasarkan frekuensinya berada pada kategori sedang dengan frekuensi sebanyak 12 atau persentase sebesar 50%, pada kategori baik mendapatkan frekuensi 7 dengan persentase 29%, sedangkan pada kategori rendah mendapatkan frekuensi sebanyak 5 atau 21%. Berdasarkan uji F nilai, didapatkan fhitung sebesar 4,692 lebih besar dibandingkan dengan f-tabel yaitu 4.30 dengan taraf signifikan 5%. Serta berdasarkan nilai signifikansi didapatkan nilai 0.041 < 0.05, maka dengan kata lain menolak hipotesis nol (Ho) dan menerima hipotesis alternatif (Ha). Sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel media ular tangga (X) memiliki pengaruh secara simultan terhadap variabel efikasi diri siswa (Y).   The Influence of Snakes and Ladders Media on Student Self-Efficacy on Short Story Learning This research aims to determine the effect of using the ular tangga game in learning short stories their level of self-efficacy. Data collection methods involve observation, interviews, and distributing questionnaires. This research uses quantitative methods with a correlation design. The population studied was class IX at MTsN 2 Cirebon, with a sample consisting of 24 students. Data analysis includes calculating the average, normality test, homogeneity test, linearity test, simple linearity test, and f-test. The research results showed that students who used ular tangga media had an average efficacy level score based on post-test results of 27.38 from 24 respondents, based on frequency it was in the medium category with a frequency of 12 or a percentage of 50%, in the good category it had a frequency of 7 with a percentage of 29%, while in the low category the frequency is 5 or 21%. Based on the F test value, the f-count is 4.692, which is greater than the f-table, namely 4.30 with a significance level of 5%. And based on the significance value, the value obtained is 0.041 < 0.05, so in other words rejecting the null hypothesis (Ho) and accepting the alternative hypothesis (Ha). So, it can be concluded that the ular tangga media variable (X) has a simultaneous influence on the student self-efficacy variable (Y).