cover
Contact Name
Budirman
Contact Email
mediapengmas@poltekkes-mks.ac.id
Phone
+6281342567647
Journal Mail Official
mediapengmas@poltekkes-mks.ac.id
Editorial Address
Jl. Wijaya Kusuma Raya No. 46 Banta-Bantaeng, Kota Makassar, Sulawesi Selatan, Indonesia
Location
Kota makassar,
Sulawesi selatan
INDONESIA
Media Implementasi Riset Kesehatan
ISSN : -     EISSN : 27227480     DOI : https://doi.org/10.32382/mirk.v5i2
Jurnal Media Implementasi Riset Kesehatan adalah jurnal ilmiah yang dipublikasioleh Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Poltekkes Kemenkes Makassar. Jurnal Media Implementasi Riset Kesehatan merupakan Jurnal Nasional yang diterbitkan dalam Bahasa Indonesia. Jurnal Media Implementasi Riset Kesehatan fokus pada hasil-hasil pengabdian masyarakat dalam lingkup ilmu kesehatan mencakup ilmu keperawatan, kebidanan, kesehatan lingkungan, ilmu farmasi, analis kesehatan atau laboratorium medis, ilmu gizi, fisioterapi, kesehatan gigi, ilmu kesehatan masyarakat dan ilmu kesehatan lainnya.
Articles 14 Documents
Search results for , issue "Vol 5 No 2 (2024): Media Implementasi Riset Kesehatan (Desember)" : 14 Documents clear
Pembuatan Desinfektan Alami Untuk Sterilisasi Ruangan Guna Mencegah Sick Building Syndrome Khaer, Ain; Mulyadi, Mulyadi
Media Implementasi Riset Kesehatan Vol 5 No 2 (2024): Media Implementasi Riset Kesehatan (Desember)
Publisher : Poltekkes Kemenkes Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/mirk.v5i2.928

Abstract

Mikroorganisme tersebar luas di alam dan dapat mencemari produk pangan serta udara dalam ruangan, sehingga berkontribusi terhadap gangguan kesehatan seperti Sick Building Syndrome (SBS). SBS ditandai dengan keluhan kesehatan seperti kelelahan, sakit kepala, iritasi kulit, dan kurang konsentrasi, yang sering terjadi akibat kualitas udara buruk di gedung modern. Faktor utama penyebab pencemaran udara dalam ruangan meliputi ventilasi buruk (52%), kontaminasi struktur dalam (17%), dan kontaminasi bakteri (5%). Standar lingkungan kerja ideal meliputi suhu 18–28°C, kelembaban 40–60%, dan angka bakteri <700 koloni/m³. Penggunaan disinfektan kimia untuk sterilisasi ruangan memiliki risiko kesehatan jangka panjang karena bahan beracun seperti klorin dan hidrogen peroksida. Oleh karena itu, disinfektan alami menjadi alternatif yang lebih aman dan ramah lingkungan. Namun, pengetahuan masyarakat mengenai pembuatan disinfektan alami masih terbatas. Program pengabdian masyarakat ini bertujuan memberikan pelatihan pembuatan disinfektan alami guna mengendalikan mikroorganisme dalam ruangan dan mencegah SBS. Kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari penelitian sebelumnya yang menganalisis mikroorganisme di ruang ber-AC dan tidak ber-AC terhadap kejadian SBS di Kota Makassar. Diharapkan pelatihan ini dapat meningkatkan kesadaran dan kemampuan masyarakat dalam menciptakan lingkungan kerja yang lebih sehat. Kata kunci : Desinfektan, Sick Building Syndrome (SBS), Sterilisasi
Peningkatan Upaya Kesehatan Dan Keselamatan Kerja Melalui Program Konservasi Pendengaran Pada Masyarakat Nelayan Yang Terpapar Kebisingan di Kelurahan Untia Kota Makassar Suryadi, Iwan; Rivai, Abdur; Fitriani, Nurlaila
Media Implementasi Riset Kesehatan Vol 5 No 2 (2024): Media Implementasi Riset Kesehatan (Desember)
Publisher : Poltekkes Kemenkes Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/mirk.v5i2.964

Abstract

Penggunaan mesin-mesin produksi akan menimbulkan kebisingan di lingkungan kerja. Paparan kebisingan di atas nilai ambang batas (NAB) akan berisiko terhadap penurunan pendengaran. Nelayan merupakan jenis pekerjaan yang memiliki tingkat resiko yang tinggi terkena penyakit akibat kerja atau penurunan pendengaran akibat paparan kebisingan. Oleh karena itu Nelayan  waib untuk melakukan pencegahan risiko penurunan ambang dengar dengan menerapkan program konservasi pendengaran. Tujuan pengabdian masyarakat ini adalah untuk memberikan edukasi tentang peningakatan upaya keselamatan dan kesehatan kerja utamanya terkait penurunan nilai ambang dengar dengan program konservasi pendengaran (PKP) pada masyrakat nelayan Kelurahan Untia. Metode, pengabdian masyarakat dilakukan dengan 7 elemen program PKP yakni penilaian paparan bising, pengendalian kebisingan, tes pendengaran, edukasi dan pemberian APT, motivasi dan edukasi, pelaporan dan evaluasi program. Hasil pengabdian masyarakat adalah peningkatan pengetahuan dan keterampilan tentang faktor risiko bising di area kerja, mampu mengukur kebisingan secara mandiri, mampu melakukan tes pendengaran secara mandiri serta mengetahui pengendalian yang harus dilakukan. Kesimpulan kegiatan ini telah dilakukan dengan pemberian pengetahuan dan keterampilan pelaksanaan PKP sehingga partisipan mampu secara mandiri untuk mengidentifikasi faktor risiko kebisingan dan mampu mengendalikan risiko berkurangnya kemampuan dengar dengan menggunakan program konservasi pendengaran. Kata kunci: Keselamatan dan Kesehatan Kerja, Kebisingan, Program Konservasi Pendengaran
Manfaat Penyuluhan Gizi Terhadap Peningkatan Pengetahuan dan Sikap Mengenai Konsumsi Tablet Tambah Darah Untuk Mencegah Anemia Pada Remaja Putri di SMP Negeri 35 Makassar Sukmawati, Sukmawati; Sirajuddin, Sirajuddin
Media Implementasi Riset Kesehatan Vol 5 No 2 (2024): Media Implementasi Riset Kesehatan (Desember)
Publisher : Poltekkes Kemenkes Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/mirk.v5i2.999

Abstract

Remaja putri sangat rentan terhadap anemia karena kurangnya asupan zat besi. WHO (2019) menyatakan angka kejadian anemia remaja putri dan wanita usia subur di dunia sebesar 81,5 %. Remaja putri yang mengkonsumsi Tablet Tambah Darah (Kemenkes, 2021) masih belum mencapai target yaitu 35,68% dari target Kementerian Kesehatan sebesar 52%. Berdasarkan data Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan jumlah remaja putri yang mengalami anemia sebesar 33,7%. Berdasarkan data cakupan remaja putri yang minum tablet tambah darah pada bulan April 2024 di Puskesmas Paccerakkang sebesar 70,8%. Cakupan ini masih jauh dari nilai target yaitu 100%. Diperlukan strategi dan kegiatan dalam meningkatkan kepatuhan remaja putri mengonsumsi tablet tambah darah dengan cara melakukan peningkatan pengetahuan dan sikap melalui penyuluhan gizi. Tujuan pengabdian masyarakat adalah untuk meningkatkan pengetahuan dan sikap mengenai konsumsi tablet tambah darah untuk mencegah anemia pada remaja. Tempat pelaksanaan kegiatan pengabdian masyarakat yaitu di SMP Negeri 35 Makassar.  Waktu pelaksanaan kegiatan pengabmas tanggal 31 Juli 2024.  Penyuluhan dilaksanakan dalam bentuk ceramah interaktif dan praktik langsung konsumsi tablet tambah darah, menggunakan media leaflet dan banner. Sasaran kegiatan penyuluhan adalah siswi kelas VII di SMP Negeri 35 Makassar. Jumlah sasaran sebanyak 40 orang. Hasil kegiatan pegabdian masyarakat, menunjukkan bahwa terjadi peningkatan pengetahuan, diamana sebelum penyuluhan hanya 4 siswi (10%) yang menjawab soal dengan benar, dan setelah penyuluhan semua siswi 40 (100%) menjawab soal dengan benar. Terjadi peningkatan/perbaikan sikap, diamana sebelum penyuluhan hanya 30 siswi (75%) yang menunjukkan sikap baik, dan setelah penyuluhan semua siswi 40 (100%)  menunjukkan sikap baik. Program ini memberikan dampak langsung terhadap peningkatan literasi gizi dan kesadaran akan pentingnya pencegahan anemia di kalangan remaja putri. Kata kunci: Anemia, Penyuluhan gizi, Pengetahuan, Sikap
Upaya Pencegahan Penyakit Dbd Melalui Jumantik Di Sekolah Madrasah Aliyah Faqihul Ilmi Sulasmi, Sulasmi; Rachman, Erwinda; Mulyadi, Mulyadi; Ramli, Alif; Mardiyanti, Naila
Media Implementasi Riset Kesehatan Vol 5 No 2 (2024): Media Implementasi Riset Kesehatan (Desember)
Publisher : Poltekkes Kemenkes Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/mirk.v5i2.1027

Abstract

Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan salah satu masalah kesehatan di negara berkembang dan global. Penyakit DBD merupakan penyakit infeksi akut menular kepada manusia melalui perantara gigitan nyamuk Aedes yang mengandung virus dengue. Dinas Kesehatan Kota Makassar mencatat terjadi kenaikan kasus Demam Berdarah (DBD) di tahun 2024. Dimana, lonjakan kasus DBD terjadi di bulan Maret 2024 yakni 114 kasus. Sedangkan, di bulan Januari ada 47 kasus dan Februari sebanyak 74 kasus. Dengan adanya kasus  tersebut, maka perlu adanya edukasi terus menerus mengenai bahaya DBD dan pencegahannya melalui JUMANTIK baik di masyarakat maupun di sekolah-sekolah. Pengabdian masyarakat dilakukan di sekolah Madrasah Aliyah Faqiul untuk menambah wawasan khususnya bagi siswa-siswi yang akan berperan aktif pada masa yang akan datang tercipta masyarakat yang lebih sehat dan terhindar dari penyebaran DBD. Metode yang digunakan  melalui penyuluhan,  tanya jawab. Serta melakukan pre test dan post test. Hasil penyuluhan mengalami peningkatan pengetahuan pada sasaran dari 56% meningkat menjadi 85% dalam menerapkan 3M. Sehingga disarankan guru dan staff berperan aktif dalam melaksanakan kebersihan lingkungan Kata Kunci : DBD, 3 M Plus, JUMANTIK
Sosialisasi Dan Pendidikan Kesehatan Dalam Optimalisasi Temuan Kasus Tuberculosis Di Kelurahan Mamajang Dalam Kota Makassar J, Abd Hady; Simunati, Simunati; Hariani, Hariani
Media Implementasi Riset Kesehatan Vol 5 No 2 (2024): Media Implementasi Riset Kesehatan (Desember)
Publisher : Poltekkes Kemenkes Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/mirk.v5i2.1075

Abstract

Penelitian Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) dalam Program Pengembangan Desa Mitra (PDM) ini bertujuan meningkatkan keberdayaan mitra dalam sosialisasi dan pendidikan kesehatan dalam optimalisasi temuan kasus tuberculosis. Lokasi di Kelurahan Mamajang Dalam Kota Makassar. Mitra utama dalam kegiatan Pengabmas ini adalah Pemerintah Kelurahan, Puskesmas, Posyandu, serta kader kesehatan, dan PMO. Khalayak sasaran adalah kader kesehatan. Pelaksanaan kegiatan Pengabmas dilakukan selama tujuh bulan. Kegiatan intervensi utama adalah focus group discussion (FGD), pendidikan dan pelatihan, serta sosialisasi. Hasilnya, pelaksanaan PkM memainkan fungsi dan peran yang signifikan dalam meningkatkan kompetensi dan keberdayaan Mitra partisipan dalam sosialisasi dan pendidikan kesehatan serta peningkatan temuan kasus Tb. Pelaksanaan FGD, pendidikan dan pelatihan, serta sosialisasi semakin urgen, penting dan strategis dalam mendukung keberhasilan peningkatan kompetensi mitra sebesar 35% pasca PkM. Masih terdapat sejumlah tantangan permasalahan serta hambatan/ kendala teknis dan non-teknis baik yang sifatnya internal maupun eksternal. Oleh karena itu, Tim Pengabmas perlu memiliki kompetensi baik kompetensi teknis dan manajerial, maupun kompetensi strategis dan social dalam mengupayakan solusi atas setiap tantangan permasalahan serta hambatan/ kendala yang dihadapi di lapangan.  Kata kunci: Sosialisasi, pendidikan, tuberculosis, temuan kasus.
Penyuluhan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Pada Anak Sekolah Dasar Arief, Muh.Ikbal; Salzabilah, Nadya
Media Implementasi Riset Kesehatan Vol 5 No 2 (2024): Media Implementasi Riset Kesehatan (Desember)
Publisher : Poltekkes Kemenkes Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/mirk.v5i2.1088

Abstract

Perilaku Hidup bersih dan sehat (PHBS) merupakan langkah yang harus dilakukan untuk mencapai derajat kesehatan yang optimal bagi setiap orang. Kondisi sehat tidak serta merta terjadi, tetapi harus senantiasa diupayakan dari yang tidak sehat menjadi hidup yang sehat serta menciptakan lingkungan yang sehat. Upaya ini harus dimulai dari menanamkan pola pikir sehat kepada masyarakat yang harus dimulai dan diusahakan oleh diri sendiri. Upaya ini adalah untuk mewujudkan derajat kesehatan masyarakat setinggi- tingginya sebagai satu investasi bagi pembangunan sumber daya manusia yang produktif. Sementara itu, kesadaran masyarakat akan kesehatan dan pola hidp bersih sehat, khususnya  masyarakat  desa  masih  sangat  rendah.  Untuk  itu  pemberian  penyuluhan terkait Perilaku Hidup bersih sehat diharapkan dapat menjadi upaya menyadarkan masyarakat akan pentingnya melakukan upaya Perilaku Hidup bersih sehat dalam kehidupan sehari-hari sekaligus memberikan pengetahuan bagaimana cara merealisasikannya sehingga bisa terwujud masyarakat yang peduli sehat Kata kunci: Perilaku Hidup bersih sehat, peduli sehat
Penerapan Model Promosi Kesehatan Dengan Antenatal Care Terstandar Mencegah Anemia Ibu Hamil Pasca Pandemi Covid 19 Di Wilayah Puskesmas Kassi-Kassi Kota Makassar Syarifah, Marhaeni; Sonda, Maria; A. Amdadi, Zulaeha
Media Implementasi Riset Kesehatan Vol 5 No 2 (2024): Media Implementasi Riset Kesehatan (Desember)
Publisher : Poltekkes Kemenkes Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/mirk.v5i2.1095

Abstract

Prevalensinya anemia pada ibu hamil masih cukup tinggi di Indonesia sebesar 48,9%, dan di Puskesmas Kassi-Kassi sebesar 9,6%. Pengabdian kepada masyarakat oleh dosen menjadi harapan untuk meningkatkan partisipasi dalam upaya kesehatan. Kurangnya pengetahuan dan pemahaman masyarakat menjadi pemicu tingginya anemia pada ibu hamil, solusi terbaik dengan Penerapan Model promosi kesehatan menggunakan metode edukatif, dikembangkan berdasar atas pemenuhan empat kebutuhan psikologi dasar ibu hamil untuk memberikan informasi dan pengetahuan yang cukup, pemahaman serta sikap positif untuk diwujudkan dalam bentuk tindakan yang memungkinkan untuk mengeksplorasi pilihan melalui pendekatan pendidikan kesehatan, bagaimana meningkatkan komitmen ibu dengan kesadarannya dalam meningkatkan motivasi intrinsic sehingga akan mampu memfasilitasi perubahan perilaku kesehatan dalam tingkatan pencegahan primer, pencegahan sekunder hingga penegahan tersier terhadap anemia yang lebih berat. Sasarannya adalah ibu hamil yang dilayani di Puskesmas Kassi-Kassi. Hasilnya diperoleh berdasarkan evaluasi dengan metode pre-test sebelum dilakukan edukasi dan tindaklanjut dilakukan simulasi saat pembinaan di Posyandu dan evaluasi akhir dilakuka post-test, dan hasilnya sangat meggembiraakan dimana semua ibu hamil memahami pentingnya memperoleh pelayanan antenatal testandar yang pada evaluasi awal mereka rata-rata kurang memahami tentang natenatal terstandar tersebut. Lebih dari itu kader yang mendampingi pada saat intervensi juga memperoleh pemahaman bahkan mampu memberi penyuluhan terkait materi tersebut. Sebagai luaran yang dari kegiatan ini berupa artikel, Leaflet, dan kekayaan intelektual, juga terbentuknya jejaring sosial dimasyarakat khususnya di wilayah Puskesmas Kassi-Kassi. Kata Kunci: Model Promosi Kesehatan mencegah anemia
Penyuluhan Penerapan Lima Pilar STBM Terhadap Kejadian Stunting B, Muslimin; Ruqaiyah, Ruqaiyah; Imran, Ali
Media Implementasi Riset Kesehatan Vol 5 No 2 (2024): Media Implementasi Riset Kesehatan (Desember)
Publisher : Poltekkes Kemenkes Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/mirk.v5i2.1099

Abstract

Satu indikator faktor lingkungan yang dapat menyebabkan stunting masyarakat secara tidak langsung adalah sanitasi total berbasis masyarakat (STBM). Metode pembangunan kesehatan yang berkaitan dengan sanitasi ini memanfaatkan pemberdayaan masyarakat untuk mendorong perubahan perilaku, terutama perilaku yang berpotensi mengakibatkan peningkatan kasus stunting. Karena kekurangan sumber daya dan jangkauan area kegiatan yang begitu luas, kegiatan penyuluhan belum dilakukan sepenuhnya. Tujuan: Meningkatkan pengetahuan dan pemahaman tentang lima Pilar STBM dan stunting pada ibu balita di Desa Benteng Gajah. Metode: Penyuluhan memberikan pengabdian masyarakat, yang kemudian digunakan untuk mengukur indikator keberhasilan dengan menggunakan pre-test dan post-test. Hasil: Hasil dari kegiatan penyuluhan menunjukkan peningkatan pengetahuan peserta tentang 5 Pilar STBM dan Stunting. Ini ditunjukkan oleh nilai pre-test dan nilai post-test peserta baik sebelum maupun sesudah penyuluhan, dengan 61% peserta mengetahui tentang pilar STBM dan Stunting, dan 89% peserta mengetahui tentang pilar tersebut setelah penyuluhan. Keputusan: Kegiatan penyuluhan dapat membantu ibu balita lebih memahami penerapan 5 Pilar STBM dan Stunting. Untuk itu, kegiatan penyuluhan harus ditingkatkan agar petugas kesehatan dapat mengajarkan ibu balita hal-hal baru tentang kesehatan. Kata Kunci: pengabdian masyarakat ,penyuluhan,  pengetahuan,5 Pilar STBM, Stunting
Pemberdayaan Petugas Kia Tentang Cara Mendeteksi Monosodium Glutamat (Msg) dan Klorin Pada Makanan Serta Dampak Penggunaannya Terhadap Kesehatan Ibu Hamil Nuradi, Nuradi; Pratama, Ridho; Nasir, Muhammad
Media Implementasi Riset Kesehatan Vol 5 No 2 (2024): Media Implementasi Riset Kesehatan (Desember)
Publisher : Poltekkes Kemenkes Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/mirk.v5i2.1115

Abstract

Pemberdayaan petugas kesehatan dalam mendeteksi bahan tambahan pangan (BTP) berbahaya seperti Monosodium Glutamat (MSG) dan klorin pada makanan menjadi sangat penting, terutama di kalangan ibu hamil. Tujuan kegiatan ini adalah untuk memberdayakan petugas Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) di Puskesmas Mamajang Kota Makassar dalam mendeteksi MSG dan klorin pada makanan serta memberikan edukasi mengenai dampaknya terhadap kesehatan ibu hamil. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini adalah melalui pelatihan kepada petugas KIA. Pelatihan meliputi teori mengenai MSG dan klorin, metode deteksi sederhana, serta dampak kesehatan yang ditimbulkan. Hasil kegiatan pengabdian ini menunjukkan bahwa setelah mengikuti pelatihan, pengetahuan dan keterampilan petugas KIA dalam mendeteksi MSG dan klorin meningkat secara signifikan. Petugas juga mampu menyampaikan informasi yang benar kepada ibu hamil mengenai bahaya konsumsi MSG dan klorin berlebihan. Simpulan dari kegiatan ini adalah pelatihan pemberdayaan petugas KIA sangat efektif dalam meningkatkan kapasitas mereka dalam mendeteksi BTP berbahaya dan memberikan edukasi kepada masyarakat. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat, khususnya ibu hamil, akan pentingnya mengkonsumsi makanan yang aman dan bergizi. Kata kunci : Pemberdayaan Petugas KIA, MSG, Klorin, Ibu hamil, kesehatan.
Pengaruh Pemeriksaan Darah Rutin Pada Ibu Hamil Di Makassar Terhadap Pencegahan Stunting Artati, Artati; Mas’ud, Hikmawati; Budirman, Budirman
Media Implementasi Riset Kesehatan Vol 5 No 2 (2024): Media Implementasi Riset Kesehatan (Desember)
Publisher : Poltekkes Kemenkes Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/mirk.v5i2.1148

Abstract

Pemeriksaan darah rutin, khususnya hemoglobin, eritrosit, leukosit, dan trombosit, merupakan salah satu pemeriksaan laboratorium penting dalam kehamilan untuk mendeteksi kesehatan ibu hamil secara dini. Penelitian ini melibatkan 27 ibu hamil di Kelurahan Banta-Bantaeng dan Mandala, Kota Makassar. Berdasarkan data Demografi, peserta terdiri dari berbagai usia, dengan mayoritas berusia 20-30 tahun, dan latar belakang pendidikan yang bervariasi, termasuk lulusan SMA dan perguruan tinggi. Hasil pemeriksaan darah rutin yang abnormal dapat berpotensi memicu masalah stunting pada generasi mendatang. Kegiatan sosialisasi ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan ibu hamil tentang pentingnya pemeriksaan darah rutin dan menyediakan layanan pemeriksaan gratis. Metode yang digunakan termasuk penyuluhan, wawancara, dan pemeriksaan darah. Sebelum sosialisasi, dilakukan pre test untuk mengukur pengetahuan awal peserta, dengan hasil menunjukkan bahwa 74,1 % peserta memiliki pemahaman yang rendah tentang pemeriksaan rutin. Setelah sosialisasi, post test menunjukkan peningkatan pengetahuan yang signifikan, dengan 100 % peserta menunjukkan pemahaman yang baik mengenai pentingnya pemeriksaan darah rutin. Hasil analisis menunjukkan bahwa terdapat peningkatan yang signifikan dalam pengetahuan ibu hamil. Sedangkan pemeriksaan darah rutin pada sampel darah di lakukan di Laboratorium. Hasil Pengabmas terjadi peningkatan pengetahuan dan informasi terkait  manfaatnya pemeriksaan darah rutin secara berkala dengan hasil darah rutin yang normal (hemoglobin dan eritrosit  100 % normal, leukosit 89% dan trombosit 92,6%). Kesimpulan terjadi peningkatan pemahaman dan wawasan ibu hamil tentang pentingnya pemeriksaan darah rutin secara berkala. Implikasi dari kegiatan ini menunjukkan pentingnya pendidikan kesehatan yang berkelanjutan untuk mencegah stunting, dan diharapkan program ini dapat dilanjutkan secara berkala untuk memastikan keberlanjutan dalam upaya pencegahan stunting di masyarakat. Kata kunci: Ibu hami, pemeriksaan darah rutin, stunting

Page 1 of 2 | Total Record : 14