cover
Contact Name
Bambang Setiawan
Contact Email
bambang.setiawan@usk.ac.id
Phone
08116876687
Journal Mail Official
bambang.setiawan@usk.ac.id
Editorial Address
Earth Engineering Department Jl. Tgk. Syech Abdurrauf 7 Darussalam Kota Banda Aceh 23111 INDONESIA
Location
Kab. aceh besar,
Aceh
INDONESIA
Acta Geoscience, Energy, and Mining
ISSN : -     EISSN : 30471826     DOI : https://doi.org/10.24815/actaGEM.v3i2.38841
Acta Geoscience, Energy, and Mining (GEM) is a multidisciplinary journal focusing on all aspects of geosciences, such as geology, geophysics, energy, mining, and other related fields. Acta GEM is a peer-reviewed journal published four times a year (March, June, September, and December). This journal publishes articles that contribute new results in all areas of geology, geophysics, energy, mining, and other engineering-related fields. This journal is devoted to the publication of high-quality papers on theoretical and practical aspects of geology, geophysics, mining, petroleum, energy, and other engineering-related fields. This journal aims to bring together researchers and practitioners from academia and industry to focus on advancements in geology, geophysics, mining, petroleum, energy, and other engineering-related fields and establish new collaborations in these areas. Theoretical papers, practice-oriented papers including case studies, and state-of-the-art reviews are all welcomed and encouraged to advance science and engineering. The journal publishes original papers within the broad field of geology, geophysics, energy, and mining which include, but are not limited to, the following: 1. Geological Engineering, 2. Geophysical Engineering, 3. Energy Engineering, 4. Mining Engineering, 5. Petroleum Engineering, 6. Fossil Energy and Renewable Energy, 7. Hydrology, Coastal and Harbor Engineering, 8. Geotechnical Engineering, 9. Surveying and Geo-Spatial Engineering, 10. Disaster Mitigation & Management, 11. Earthquake Resistant Design Practices, and 12. Environmental Engineering.
Articles 54 Documents
Analisis Ukuran Butir Sedimen Dataran Banjir Sungai Krueng Sawang di Daerah Sawang, Kabupaten Aceh Utara Putri, Febby Sinta; Setiawan*, Bambang; Adrian, Fahri; Rahmatillah, Lia Fitria
Acta Geoscience, Energy, and Mining Vol 2, No 3 (2023): September 2023
Publisher : Departemen Teknik Kebumian Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24815/actaGEM.v2i3.36733

Abstract

Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Sawang dan sekitarnya, Kabupaten Aceh Utara, Provinsi Aceh yang terletak pada koordinat 57'45.49" - 511'1.48" Lintang Utara dan 965310,39 - 965533,82 Bujur Timur. Pemilihan lokasi penelitian dikarenakan pada lokasi tersebut sering terjadi banjir sehingga menyebabkan sedimen pada dataran banjir Sungai Krueng Sawang mengalami perubahan. Lingkup penelitian ini meliputi kajian tentang ukuran butir sedimen, proses sedimentasi dan lingkungan pengendapan sedimen yang menyusun dataran banjir di lokasi penelitian. Metode yang digunakan adalah metode analisis ukuran butir yang dilakukan dengan mengambil sampel sedimen dataran banjir di 8 titik menggunakan tabung baja dengan kedalaman 100 cm dan dibagi per 20 cm dan selanjutnya dilakukan pengayakan yang akan memisahkan sedimen berdasarkan ukuran mesh. Analisis ukuran butir menghasilkan ukuran butir sedimen, yaitu pasir sedang, pasir halus dan pasir sangat halus yang kemudian dianalisis sehingga diketahui proses sedimentasi dan lingkungan pengendapan sedimen yang menyusun dataran banjir, yaitu lingkungan fluvial dan fluvial - pantai serta lingkungan fluvial - pantai dan pantai.
Analisis Diagenesis Batupasir pada Formasi Keutapang, Kecamatan Juli dan Kecamatan Peusangan Selatan, Kabupaten Bireuen, Provinsi Aceh Arrahman, Andri; Putra*, Hidayat Syah; Sartika, Dewi
Acta Geoscience, Energy, and Mining Vol 2, No 3 (2023): September 2023
Publisher : Departemen Teknik Kebumian Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24815/actaGEM.v2i3.36728

Abstract

Formasi Keutapang merupakan salah satu formasi yang berperan sebagai reservoir rock di Cekungan Sumatera Utara. Tujuan yang diharapkan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui keadaan geologi permukaan pada daerah penelitian dan untuk mengetahui proses diagenesis yang berlangsung di daerah penelitan. Pada penelitian ini akan digunakan tiga metode, yaitu metode pemetaan geologi (pengambilan data primer langsung di lapangan), metode analisis studio, dan metode analisis laboratorium. Stratigrafi daerah penelitian dari tua ke muda terdiri dari Satuan Perselingan Batulanau Karbonatan dan Batupasir Karbonatan Seumpo N9-N14 (Miosen Tengah), Satuan Batulanau Karbonatan Keutapang N18 N20 (Miosen Akhir Pliosen), Satuan Batupasir Karbonatan Keutapang N19 (Pliosen) dan Satuan Endapan Lepas (Kuarter). Analisis diagenesis batupasir Formasi Keutapang berada pada rezim mesogenesis yang ditandai dengan ciri-ciri kompaksi, rekristalisasi, pelarutan, dan sementasi yang telah sampai pada fase effective burial.
Analisis Zona Kerawanan Longsor di Kecamatan Mesjid Raya dan Sekitarnya Juraida, Juraida; Rusydy*, Ibnu; Setiawan, Bambang
Acta Geoscience, Energy, and Mining Vol 2, No 2 (2023): June 2023
Publisher : Departemen Teknik Kebumian Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24815/actaGEM.v2i2.31815

Abstract

Pemetaan yang dilakukan untuk tugas akhir ini mengambil tempat di Kabupaten Aceh Besar, tepatnya di Kecamatan Mesjid Raya dan Sekitarnya. Yang memiliki luas wilayah sebesar 6 x 6 Km. Kondisi lereng dan tanah yang terus mengalami pelapukan sehingga menyebabkan daerah ini sering mengalami longsor menjadi fokus perhatian dalam penelitian ini . Adapun luas yang akan di teliti adalah seluruh wilayah penelitian yaitu 36 km. Waktu pengambilan data dilapangan dilakukan selama jangka waktu 1-2 bulan. Metode yang digunakan untuk pemetaan geologi adalah analisis singkapan dan morfologi daerah. Analisis singkapan meliputi deskripsi litologi dan struktur geologi singkapan. Pengolahan data pemetaan dan pembuatan peta akan dilakukan dengan menggunakan perangkat lunak ArcGis sedangkan untuk penelitian pemetaan zona kerawanan longsor adalah dengan menggunakan metode pembobotan dan pemberian skor pada tiap-tiap parameter yang berpengaruh terhadap longsor. Hasil yang didapat berupa peta geologi, peta geomorfologi, dan peta zona kerawanan longsor yang terbagi kedalam tiga kelas kerawanan.
Analisis Kestabilan Lereng Daerah Kecamatan Kuta Baro dan Sekitarnya, Kabupaten Aceh Besar, Provinsi Aceh Sari*, Novita; Setiawan, Bambang; Rusydy, Ibnu
Acta Geoscience, Energy, and Mining Vol 2, No 2 (2023): June 2023
Publisher : Departemen Teknik Kebumian Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24815/actaGEM.v2i2.36737

Abstract

Penelitian ini dilaksanakan di daerah Krueng Raya yang secara administratif mencakup beberapa kecamatan yaitu Kecamatan Kuta Baro, Kecamatan Mesjid Raya dan Kecamatan Blang Bintang dengan luas sekitar 5 x 5 km2. Informasi geologi umum yang digunakan untuk daerah penelitian mengacu pada Peta Geologi Regional Lembar Banda Aceh. Daerah penelitian ini termasuk ke dalam Formasi Gunung Api Lamteuba yang terdiri dari satuan beku dasit - andesit, aliran abu, agglomerat, tuf, dan breksi berbatuapung. Dalam memperbarui informasi geologi serta bentangalam geomorfologi daerah penelitian dilakukan pengkajian ulang dengan melakukan pemetaan geologi. Pemetaan geologi dilakukan dengan identifikasi secara langsung di lapangan, melakukan pengamatan singkapan batuan, pengambilan sampel batuan pada singkapan, serta menganalisis keadaaan geomorfologi daerah penelitian. Disamping itu, dilakukan suatu kajian khusus dalam bidang analisis kestabilan lereng dengan mencari nilai faktor keamanan dari lereng tanah yang berpotensi longsor pada jalan lintas Krueng Raya - Blang Bintang Kabupaten Aceh Besar. Lereng yang tidak stabil sangatlah berbahaya terhadap lingkungan sekitarnya, oleh sebab itu analisis kestabilan lereng sangat diperlukan. Analisis kestabilan lereng ini dilakukan dengan menggunakan Metode Fellenius serta penggunaan program komputer Rocscience Slide. Dari hasil penelitian ini, didapatkan beberapa satuan batuan seperti tuf aliran piroklastik, batuan beku andesit dan tuf lapilli piroklastik sedangkan dalam satuan geomorfologi dapat dibedakan kedalam empat satuan yakni satuan geomorfologi lereng landai tuf lapili piroklastik, satuan geomorfologi perbukitan landai tuf aliran piroklastik, satuan geomorfologi perbukitan curam batuan beku andesit dan satuan geomorfologi perbukitan sangat curam batuan beku andesit. Pada kajian kestabilan lereng didapatkan nilai faktor keamanan pada salah satu lereng yang ada pada daerah penelitian yang berada pada kelas longsor jarang terjadi.
Analisis Kestabilan Lereng pada Jalan Raya Daerah Beureunut, Kecamatan Seulimeum, Kabupaten Aceh Besar Mufida*, Nur Syafiqa; Setiawan, Bambang; Al-Huda, Nafisah
Acta Geoscience, Energy, and Mining Vol 2, No 2 (2023): June 2023
Publisher : Departemen Teknik Kebumian Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24815/actaGEM.v2i2.36739

Abstract

Daerah penelitian terletak di Desa Beureunut, Mukim Lampanah, Kecamatan Seulimeum, Kabupaten Aceh Besar dengan luasan mencapai 25 km2. Pada lokasi penelitian, bentang alam berupa perbukitan dipotong untuk pembuatan jalur transportasi menuju Desa Beureunut sehingga banyak ditemukan daerah berlereng sedang-terjal dengan material pembentuknya berupa tuf pasiran karbonatan yang tidak terkonsolidasi dan berpotensi terjadi longsor. Pemilihan lokasi penelitian ini dilatarbelakangi oleh terlihat adanya pelapukan pada material pembentuk lereng yang diperkirakan dapat menyebabkan kestabilan lereng terganggu sehingga membahayakan pengguna jalan raya dan menghambat jalur transportasi utama menuju Desa Beureunut. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui kondisi geologi, persebaran litologi, kondisi geoteknik batuan/tanah pembentuk lereng dan nilai faktor keamanan lereng. Kondisi geologi dan persebaran litologi dianalisis dengan menggunakan metode pemetaan geologi sedangkan perhitungan nilai faktor keamanan lereng dianalisis dengan menggunakan metode Bishop yang disederhanakan dan program Plaxis. Analisis kestabilan lereng hanya ditinjau oleh pengaruh data batuan/tanah pembentuk lereng, geometri lereng mencakup ketinggian dan kemiringan lereng serta kondisi lereng tanpa pembebanan dan rembesan air. Hasilnya berupa peta geomorfologi daerah penelitian, peta lintasan daerah penelitian dan peta geologi daerah penelitian. Peta geomorfologi daerah penelitian mencakup 3 satuan yaitu satuan geomorfologi fluvial, satuan geomorfologi marine dan satuan geomorfologi vulkanik sedangkan peta geologi daerah penelitian mencakup 5 satuan yaitu endapan aluvium, batupasir tuf, batuan dasit, batupasir tuf karbonatan, batuan tuf pasiran karbonatan dan batuan tuf karbonatan. Selain itu, hasil dari perhitungan nilai faktor keamanan lereng dengan metode Bishop yang disederhanakan dan program Plaxis masing-masing adalah sebesar FK = 6,973 dan FK = 4,429. Kedua nilai faktor keamanan tersebut mengklasifikasikan bahwa lereng di lokasi penelitian termasuk relatif stabil dan jarang terjadi longsor.
Analisis Karakteristik Endapan Emas Plaser di Daerah Kecamatan Sungai Mas dan Sekitarnya, Kabupaten Aceh Barat, Provinsi Aceh Rahmadi, Rahmadi; Setiawan*, Bambang; Aziz, Mochammad
Acta Geoscience, Energy, and Mining Vol 2, No 2 (2023): June 2023
Publisher : Departemen Teknik Kebumian Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24815/actaGEM.v2i2.36751

Abstract

Daerah penelitian terletak di Kecamatan Sungai Mas, Kabupaten Aceh Barat, Provinsi Aceh. Secara geografis lokasi penelitian berada pada koordinat : 960'49.50" BT- 96 4'5.10" BT, dan 431'39.93" LU- 429'28.97" LU dengan luas wilayah 24 Km2. Daerah penelitian ini merupakan bagian dari lokasi Izin Usaha Pertambangan (IUP) PT. Megallanic Garuda Kencana. Berdasarkan penelitiannya, Cameron menyebutkan bahwa di sepanjang krueng Woyla, sungai besar yang terdapat di Kecamatan Sungai Mas ditemukan endapan emas dalam bentuk endapan plaser/aluvial yang berasal dari pelapukan batuan induk yang mengandung emas primer dan tertransportasi lalu terendapkan sebagai emas plaser. Pada zaman penjajahan penambangan dilakukan di sepanjang tubuh sungai oleh orangorang Belanda menggunakan kapal keruk. Untuk saat ini PT. Megallanic Garuda Kencana melakukan penambangan di bukit-bukit sepanjang tubuh sungai utama. Lokasi penelitian terdiri atas 1 endapan dan 2 formasi, yaitu Endapan Permukaan (Qh), Formasi Gunung Api Calang (Tmvc) dan Formasi Tutut (QTt). Formasi Tutut diduga sebagai formasi pembawa emas plaser/aluvial yang terdapat pada satuan batu pasir dan satuan konglomerat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kondisi geologi, kandungan emas plaser/aluvial dan mineral ikutan (gangue mineral) serta mengetahui prospek endapan emas di daerah penelitian. Penelitian ini dilakukan menggunakan metode pemetaan geologi permukaan dengan pengambilan data langsung di lapangan untuk mendapatkan informasi geologi yaitu litologi, geomorfologi dan struktur geologi. Kemudian dilanjutkan dengan analisis petrografi dan analysis grain counting (AGC). Hasil yang akan didapatkan dari penelitian ini berupa peta faktual, peta geomorfologi, peta geologi dan data mengenai endapan emas di lokasi penelitian yang diolah dengan menggunakan software ArcGIS dari lokasi penelitian. Penelitian ini diharapkan dapat membantu dalam penelitian selanjutnya serta dapat dijadikan referensi untuk kepentingan eksplorasi sumber daya alam lanjutan di daerah penelitian.
Analisis lingkungan pengendapan di Kecamatan Darul Kamal dan sekitarnya, Kabupaten Aceh Besar, Provinsi Aceh Imaduddin, Imaduddin; Sartika*, Dewi; Adrian, Fahri; Putra, Hidayat Syah
Acta Geoscience, Energy, and Mining Vol 2, No 1 (2023): March 2023
Publisher : Departemen Teknik Kebumian Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24815/actaGEM.v2i1.30757

Abstract

Pemetaan geologi merupakan suatu kegiatan pendataan informasi di lapangan mengenai kondisi permukaan bumi dengan menggabungkan beberapa peta yang berkaitan dengan sejarah pengendapan dari suatu wilayah seperti peta persebaran batuan, peta geomorfologi dan data-data stratigrafi. Formasi dan anggota formasi batuan yang ditemukan di Kecamatan Darul Kamal dan Sekitarnya, Kabupaten Aceh Besar, Provinsi Aceh diantaranya adalah Anggota Formasi Terumbu (Murlr), Formasi Indrapuri (Qpin) dan Aluvium (Qh). Tujuan dari penelitian adalah untuk mengetahui kondisi geologi permukaan pada daerah penelitian, untuk mengetahui proses pengendapan pada daerah penelitian, dan untuk mengetahui persebaran lingkungan pengendapan pada daerah penelitian. Pengumpulan data dilakukan menggunakan data primer dan sekunder. Metode yang digunakan pada penelitian ini yaitu metode geologi seperti pemetaan geologi, data litologi dan metode analisis petrografi yang dilakukan dengan mengamati sayatan tipis batuan (thin section). Kondisi litologi di daerah penelitian terdiri dari satuan endapan lempung, satuan pasir konglomeratan, satuan pasir gampingan, satuan batugamping, dan satuan batu rijang. Berdasarkan analisis megaskopis dan petrografi, sebaran lingkungan pengendapan pada bagian utara daerah penelitian berupa lingkungan dataran banjir. Sedangkan pada bagian selatan terbagi atas lingkungan sungai, lingkungan pasang surut air laut, lingkungan fore reef, lingkungan reef crest, lingkungan back reef, lingkungan reef front, dan lingkungan laut dalam (abisal). Hasil akhir dari penelitian disajikan dalam bentuk peta dengan skala 1:12.500 berupa peta geomorfologi, peta lintasan, peta geologi, dan peta persebaran lingkungan pengendapan.
Petrografi Batupasir Daerah Siron Blang dan Sekitarnya, Kecamatan Kuta Cot Glie, Kabupaten Aceh Besar Octaviani*, Emmi; Sartika, Dewi; Gunarsih, Dina; Rifqan, Rifqan; Akbar, Muhammad Arif; Adrian, Fahri
Acta Geoscience, Energy, and Mining Vol 2, No 1 (2023): March 2023
Publisher : Departemen Teknik Kebumian Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24815/actaGEM.v2i1.30890

Abstract

Siron Blang merupakan daerah lokasi penelitian yang berada di Kota Jantho, Aceh Besar dengan luas 5 x 5 km2 atau 25 km2 pada koordinat 51628,61 LU - 51913,24 LU dan 95302,01BT - 953242,73 BT. Fokus penelitian ini yaitu petrogenesa batupasir yang memiliki beberapa manfaat dalam dunia keteknikan dan banyaknya pertambangan batupasir di Aceh khususnya di sekitar Jantho Indrapuri. Berdasarkan peta regional Bennet dkk, tahun 1981, lokasi penelitian ini terbagi atas 5 formasi yaitu Formasi Seulimeum (QTps), Formasi Indrapuri (Qpin), Formasi Komplek Indrapuri (Tuic), Formasi Anggota Terumbu (Murlr) dan Formasi Meucampli (Tlm). Adapun tujuan penelitian ini yaitu mengetahui kondisi daerah penelitian, mengetahui petrogenesa batupasir dengan melihat komponen penyusun batuan dan dapat mengklasifikasikan batupasir menurut Petijhon (1975). Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan dua metode yaitu metode pemetaan geologi yang terdiri dari deskripsi singkapan, pengukuran strike/dip pada singkapan, pengamatan gemorfologi dan metode analisis sayatan tipis (thin section) dengan melihat komponen penyusun batuan sedimen seperti: mineral, tekstur, porositas batuan dan sebagainya sehingga dapat mengetahui genesa batupasir serta lingkungan pengendapan pada daerah penelitian. Hasil dari penelitian pada kondisi geomorfologi terdapat 4 satuan yaitu dataran rendah pedalaman, perbukitan rendah, perbukitan dan perbukitan tinggi. Sedangkan kondisi litologi pada daerah ini terdapat 5 satuan batuan yaitu satuan endapan unda tua, satuan batupasir tufaan, satuan batuan konglomerat, satuan batupasir, dan satuan batuan serpentinit. Berdasarkan hasil analisis petrografi batupasir terdapatnya 4 satuan batupasir berdasarkan klasifikasi Petijhon (1975) yaitu Feldspatic Wacke, Quartz Arenite, Quartz Wacke, Lithic Wacke. Batuan ini berada di lingkungan pengendapan yaitu fluvial system.
Analisis Lingkungan Pengendapan Batugamping di Kecamatan Lhoong, Kabupaten Aceh Besar, Provinsi Aceh Agustina, Yolandari; Adrian*, Fahri; Rusydy, Ibnu
Acta Geoscience, Energy, and Mining Vol 2, No 1 (2023): March 2023
Publisher : Departemen Teknik Kebumian Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24815/actaGEM.v2i1.30753

Abstract

Daerah penelitian merupakan daerah dengan persebaran batuan yang didominasi oleh batugamping. Penelitian ini berada di Daerah Kecamatan Lhoong, Kabupaten Aceh Besar, Provinsi Aceh. Berdasarkan peta Regional Banda Aceh yang ditulis oleh Bennett, dkk, (1981) batugamping pada daerah penelitian berasal dari dua Formasi, yaitu Formasi batugamping Lamno dan Formasi batugamping Raba yang merupakan bagian dari Kelompok Woyla dengan umur geologi Jura hingga Kapur yaitu sekitar 160 - 100 juta tahun. Namun Bennett, dkk (1981) tidak menjelaskan tentang jenis batugamping dan lingkungan pengendapannya secara lebih rinci. Hal inilah yang menjadi penyebab perlu dilakukan analisis lebih lanjut terkait lingkungan pengendapannya guna mengetahui sejarah geologi yang terjadi. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui kondisi geologi, geomorfologi dan lingkungan pengendapan, mengetahui jenis batugamping berdasarkan klasifikasi Embry Klovan (1971) serta mengetahui lingkungan pengendapan batugamping di daerah penelitian bedasarkan Zona Pengendapan Terumbu (James Bourque, 1992), Zona Pengendapan Karbonat dan Lingkungan Diagenesis (Tucker Wright, 1990). Metode yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari dua metode yaitu metode pemetaan geologi dan metode analisis petrografi. Metode pemetaan geologi dilakukan dengan deskripsi setiap singkapan yang ditemui sepanjang jalur lintasan. Sedangkan analisis petrografi dilakukan dengan menganalisis sayatan tipis pada tiga sampel batugamping dan satu sampel batuan beku. Kondisi geologi daerah penelitian terdiri atas tujuh satuan batuan, yaitu yaitu Satuan Endapan Aluvium, Satuan Diorit, Satuan Granodiorit, Satuan Batugamping, Satuan Batugamping Berurat Kalsit, Satuan Batugamping Kristal Kalsit dan Satuan Basalt. Satuan batugamping daerah penelitian terdiri dari tiga jenis batugamping, yaitu bindstone yang terendapkan pada lingkungan reef flat, wackestone yang terendapkan pada lingkungan back reef lagoon dan crystalline yang terdiagenesis pada lingkungan meteoric vadose. kempat satuan ini berumur jura akhir sampai kapur awal.
Penentuan Laju Erosi dan Sedimentasi Untuk Estimasi Umur Embung Lambadeuk, Aceh Besar Fasya, Kemal; Setiawan, Bambang; Yulianur*, Alfiansyah
Acta Geoscience, Energy, and Mining Vol 2, No 1 (2023): March 2023
Publisher : Departemen Teknik Kebumian Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24815/actaGEM.v2i1.30754

Abstract

Pada dasarnya embung berfungsi sebagai penampung air yang dapat mewadahi air pada saat curah hujan tinggi di suatu daerah, dimana air tersebut digunakan untuk kepentingan masyarakat. Embung Lambadeuk yang menjadi objek penelitian terletak di Desa Lambadeuk, Kecamatan Peukan Bada, Kabupaten Aceh Besar. Cakupan penelitian ini berupa kajian tentang kondisi geologi di lokasi penelitian, dan penentuan laju erosi serta sedimentasi untuk mengetahui estimasi umur embung Lambadeuk. Berdasarkan kondisi geomorfologi, daerah penelitian diklasifikasikan kedalam 4 satuan bentang alam diantaranya satuan dataran rendah, dataran rendah pedalaman, perbukitan rendah, dan perbukitan. Sedangkan untuk batuannya, pada daerah penelitian tersusun atas 7 satuan batuan diantaranya satuan batuan lanau, konglomerat, batupasir mikaan, batugamping terumbu, serpih, sekis, dan anggota terumbu. Kemudian data data tersebut diolah dengan menggunakan software ArcGis dan menghasilkan peta lintasan, peta geomorfologi, serta peta geologi lokasi penelitian. Adapun beberapa pembentukan struktur geologi juga yang ditemukan di lapangan diantaranya seperti adanya pembentukan sesar Lambadeuk, lapisan tegak, Fault Propagation Fold (FPF), fracture zone, perlapisan offset, slickensides, dan scratchs. Selain itu, dilakukan pengampilan sampel tanah untuk pengujian laboratorium, dan nilai hasil pengujian tersebut akan digunakan dalam perhitungan laju erosi dengan menggunakan rumus universal soil loss equation (USLE). Selanjutnya dilakukan perhitungan untuk nilai laju sedimentasi, dimana hasilnya akan dibagi dengan sisa volume tampungan mati embung sehingga didapatkan jika Embung Lambadeuk diperkirakan memiliki sisa usia guna embung sekitar 16 tahun lagi.