cover
Contact Name
Muhammad Abdan Shadiqi
Contact Email
abdan.shadiqi@ulm.ac.id
Phone
081349558346
Journal Mail Official
kognisia@ulm.ac.id
Editorial Address
Unit Jurnal dan Publikasi, Program Studi Psikologi, Fakultas Kedokteran, Universitas Lambung Mangkurat, Jl. A. Yani KM 36 Banjarbaru, Kalimantan Selatan, 70714
Location
Kota banjarmasin,
Kalimantan selatan
INDONESIA
Jurnal Kognisia
ISSN : 28096827     EISSN : 28096215     DOI : -
Core Subject : Social,
Jurnal Kognisia merupakan jurnal ilmiah yang berfokus pada riset Ilmu Psikologi, khususnya yang berkaitan dalam bidang psikologi kognitif dengan menggunakan pendekatan metode kuantitatif ataupun kualitatif. Jurnal Kognisia juga menerima artikel penelitian di bidang psikologi lain terkait topik kognitif atau perilaku secara umum. Jurnal Kognisia sebagai sarana komunikasi untuk menyebarluaskan hasil penelitian ilmiah di bidang psikologi kognitif. Adapun contoh topik penelitian yang relevan untuk jurnal kami: Kemampuan kognitif, Perkembangan kognitif, Terapi kognitif, Gaya kognitif, Proses belajar, Kognisi spasial, Persepsi, Berpikir, Penalaran, Memori, Perhatian, Pemecahan masalah, Pengolahan bahasa, Pengambilan keputusan dan lain-lain.
Articles 200 Documents
PERANAN KELEKATAN TEMPAT TERHADAP PERILAKU PRO LINGKUNGAN PADA MASYARAKAT DAERAH PINGGIRAN SUNGAI DI DESA PAKAUMAN ULU Putri, Zerlinda Rezkika Lestari; Anward, Hemy Heryati; Erlyani, Neka
Jurnal Kognisia Vol 2, No 2 (2019): Oktober
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jk.v2i2.1687

Abstract

Di Indonesia, khususnya di wilayah Kalimantan Selatan, pada umumnya tidak jarang ditemukan area hunian yang berada di pinggiran sungai. Adanya masyarakat yang tinggal di pinggiran sungai, sering sangat terkait dengan kebersihan sungai tersebut. Sungai dan area sekitarnya akan terpelihara kalau ada perilaku pro lingkungan pada masyarakat. Perilaku pro-lingkungan tidak muncul begitu saja, terdapat faktor yang mempengaruhi perilaku tersebut, salah satunya adalah kelekatan tempat. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui peranan kelekatan tempat terhadap perilaku pro-lingkungan pada masyarakat daerah pinggiran sungai di Desa Pakauman. Populasi pada penelitian ini adalah masyarakat Desa Pakauman Ulu dengan sampel sebanyak 93 yang dipilih secara cluster random sampling. Penelitian ini menggunakan skala kelekatan tempat dan skala perilaku pro lingkungan. Analisa data menggunakan analisis regresi linear sederhana melalui SPSS versi 21 for windows. Berdasarkan hasil analisis regresi didapatkan peranan antara kelekatan tempat terhadap perilaku pro lingkungan dengan nilai t hitung = 5,448 dengan nilai signifikan 0,000. Koefisien determinasi menunjukkan peranan kelekatan tempat terhadap perilaku pro lingkungan sebesar 24,6%, sedangkan 75,4% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak disertakan dalam penelitian ini.
HUBUNGAN KELEKATAN PADA AYAH DENGAN SIKAP ASERTIF REMAJA SMPN 5 BANJARBARU Auliyaningrum, Salma; Fauzia, Rahmi; Yuserina, Firdha
Jurnal Kognisia Vol 3, No 2 (2020): Oktober
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jk.v3i2.2672

Abstract

Masa remaja merupakan masa perkembangan yang mengalami transisi dari masa anak-anak menuju ke masa dewasa. Pada masa transisi ini  remaja mulai dihadapkan dengan berbagai macam konflik baik secara eksternal maupun internal sehingga diperlukan kelekatan pada orangtua khususnya pada ayah agar remaja dapat memiliki sikap asertif yang baik agar dapat bersikap jujur, mampu bertanggung jawab, percaya diri dan mengungkapkan apa yang dirasakannya tanpa menyakiti orang lain sehingga mampu mengekspresikan perasaannya ke arah yang positif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kelekatan pada ayah dengan sikap asertif remaja SMPN 5 Banjarbaru. Subjek dalam penelitian ini berjumlah 100 orang. Adapun teknik pengambilan sampel pada penelitian ini ialah menggunakan teknik purposive sampling. Metode analisis data menggunakan korelasi product moment dari Karl Person dan metode pengumpulan data menggunakan skala sikap asertif dan skala kelekatan ayah. Hasil penelitian menunjukan hubungan kelekatan ayah dengan sikap asertif remaja SMPN 5 Banjarbaru memiliki korelasi 0,493. Hasil analisis data menunjukkan ada hubungan yang positif dan signifikan antara kelekatan pada ayah dengan sikap asertif remaja SMPN 5 Banjarbaru. Artinya semakin tinggi kelekatan yang diberikan ayah pada remaja, maka semakin tinggi pula sikap asertif yang ada dalam diri remaja tersebut. Sebaliknya, semakin rendah kelekatan yang diberikan ayah maka semakin rendah sikap asertif yang ada pada remaja di SMPN 5 Banjarbaru. Koefisien determinasi menunjukkan hubungan kelekatan ayah dengan sikap asertif sebesar 24,3%, sedangkan 75,7% sisanya merupakan sumbangan dari faktor lainnya.
HUBUNGAN KEBAHAGIAAN DENGAN PERILAKU ALTRUISME PADA MASYARAKAT SEKITAR TAMBANG ASAM-ASAM Akbar, Gigih Hariyanto; Erlyani, Neka; Zwagery, Rika Vira
Jurnal Kognisia Vol 1, No 2 (2018): Oktober
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jk.v1i2.1553

Abstract

Indonesia merupakan negara dengan sumber daya alam yang sangat berlimpah, khususnya dibidang pertambangan. Pertambangan merupakan sektor yang menyumbangkan 11% nilai ekspor sejak tahun 2002. Tentunya dengan banyaknya tambang yang ada menimbulkan berbagai dampak baik positif dan negatif di lingkungan masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara  kebahagiaan  dengan  perilaku  altruism pada masyarakat sekitar tambang Asam-asam. Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini adalam menggunakan total sampling yaitu subjek masyarakat sekitar tambang Asam-asam desa Simpang Empat RT. 17 sebanyak 68 orang. Metode analisis data menggunakan skala kebahagiaan dan perilaku altruism. Hasil penelitian ini menunjukan hubungan antara kebahagiaan dengan perilaku altruism pada masyarakat sekitar tambang Asam-asam memiliki korelasi 0,306 dan taraf signifikansi sebesar 0,004. Nilai ini menunjukan bahwa hubungan yang rendah dan positif antar kedua variabel, artinya semakin rendah kebahagiaan maka semakin rendah pula perilaku altruism, sebaliknya jika semakin tinggi kebahagiaan maka akan semakin tinggi pula perilaku altruism. Hubungan kebahagiaan dengan perilaku altruism adalah sebesar 9,4% sedangkan 90,6% sisanya adalah faktor-faktor lain yang tidak diteliti pada penelitian ini. Saran penelitian ini adalah perlunya menciptakan lingkungan yang menyenangkan agar warga merasa bahagia dan tumbuh perilaku altruisme pada masyarakat sekitar tambang.
HUBUNGAN ANTARA MINAT BELAJAR DENGAN KESULITAN BELAJAR MATEMATIKA PADA SISWAaKELAS XI DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 1 BANJARBARU RELATIONSHIP BETWEEN INTEREST IN LEARNING AND LEARNING DIFFICULTY IN MATHEMATICS IN CLASS XI STUDENTS AT SMK NEGERI 1 (VOCATIONAL HIGH SCHOOL) BANJARBARU Fadilasari, Fatya; AKbar, Sukma Noor; Erlyani, Neka
Jurnal Kognisia Vol 3, No 2 (2020): Oktober
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jk.v3i2.2675

Abstract

Penelitianainiabertujuanauntukamengetahuiahubunganaantara minat belajar dengan kesulitan belajar matematika pada siswa kelas XI di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 1 Banjarbaru. Populasiadalamapenelitiankinikadalahkseluruh siswaikelasiXI di SMK Negeri 1 Banjarbaru, sedangkan subjek pada penelitian ini sebanyak 64 siswa berdasarkan teknikipurposive sampling denganikriteria siswaiyang memiliki kesulitan belajar pada matematika dengan nilai dibawah 75. Metode pengumpulanidataimenggunakan instrumen penelitian berupa skala minat belajar dan skala kesulitan belajar matematika. Berdasarkan hasil uji korelasi product moment didapatkan nilai r = -0,442; p < 0,05, artinya adanya hubungan negatif antara minat belajar dengan kesulitan belajar matematika. Nilai negatif pada r menunjukkan bahwa semakin tinggi minat belajar maka semakin rendah kesulitan belajar matematika, sebaliknya semakin rendah minat belajar maka semakin tinggi kesulitan belajar matematika sehingga nilai matematika siswa tersebut rendah. Hasil analisis tersebutimembuktikan bahwa hipotesisiyang menyatakaniadanya hubungan antara minat belajar dengan kesulitan belajar matematika dapat diterima.  Kata Kunci: Minat Belajar, Kesulitan Belajar Matematika, Sekolah Menengah KejuruanThe purpose of this study was to find out the relationship between interest in learning and learning difficulty in mathematics in class XI students at SMK Negeri 1 Banjarbaru. The population in this study were all class XI students at SMK Negeri 1 Banjarbaru, while the subjects in this study were 64 students selected using the purposive sampling technique with the criteria of students who had learning difficulty in mathematics with the score below 75. Data were collected using the research instruments, namely the scale for interest in learning and the scale for learning difficulty in mathematics. The results of the product moment correlation test showed that the value of r was -0.442; p < 0.05, indicating that there was a negative relationship between interest in learning and learning difficulty in mathematics. The negative value on r indicated that the higher the interest in learning, the lower the learning difficulty in mathematics, and conversely the lower the interest in learning, the higher the learning difficulty in mathematics, which explained the lower student scores in mathematics. The results of the analysis prove that the hypothesis which states that there is a relationship between interest in learning and learning difficulty in mathematics is acceptable. Keywords: Interest in Learning, Learning Difficult in Mathematics, Vocational High School.
HUBUNGAN PERSEPSI BEBAN KERJA DENGAN KETERIKATAN KERJA PADA KARYAWAN DIVISI PEMASARAN DI PT. WORLD INNOVATIVE TELECOMMUNICATION (OPPO) BANJARMASIN Ulfah, Khannys Dahliana; Dewi, Rooswita Santia; Hidayatullah, Muhammad Syarif
Jurnal Kognisia Vol 2, No 1 (2019): April
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jk.v2i1.1606

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat hubungan persepsi beban kerja dengan keterikatan kerja. Subjek penelitian ini yaitu karyawan divisi pemasaran Di PT. World Innovative Telecommunication (OPPO) Banjarmasin  berjumlah 65 orang. Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling dengan diambil berdasarkan atas kriteria yang ada yaitu lama bekerja minimal satu tahun. Instrumen yang digunakan penelitian  ini menggunakan  skala psikologi meliputi skala persepsi beban kerja dan skala keterikatan kerja. Hasil uji korelasi product  moment dari Karl Pearson menunjukan bahwa terdapat hubungan positif0antara persepsi beban kerja dengan keterikatan kerja pada karyawan divisi pemasaran Di PT. World Innovative Telecommunication  (OPPO)  Banjarmasin.  Adapun sumbangan  efektif  persepsi beban kerja terhadap keterikatan kerja diketahui sebesar 63,8% dengan demikian 36,2% lainnya merupakan sumbangan faktor diluar persepsi beban kerja dan keterikatan kerja, faktor sumber pekerjaan seperti otonomi, dukungan sosial, bimbingan dar8atasan, dan kesempatan untuk berkembang secara profesional, dan sumber personal seperti efikasi diri, organizational-based self-esteem, optimisme, dan kepribadian, gaya kepimpinan, karakteristik pekerjaan, kepuasaan kerja, serta insentif. Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa semakin  positif  persepsi beban kerja maka semakin tinggi keterikatan kerja.
Peranan Kesepian terhadap Quarter Life Crisis pada Perempuan di Kota Banjarmasin Ariani, Bunga Asri Dwi; Safitri, Jehan; Akbar, Sukma Noor
Jurnal Kognisia Vol 7, No 2 (2024): OKTOBER
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jk.v7i2.9615

Abstract

Kesepian adalah kondisi individu merasa hubungan sosial yang dimiliki tidak memenuhi kebutuhan sosial yang dianggap penting. Perempuan yang memasuki masa dewasa awal lebih cenderung mengalami quarter life crisis diakibatkan banyaknya tuntutan yang harus dipenuhi. Permasalahan quarter life crisis yang sering ditemui adalah permasalahan keluarga dan hubungan romantis. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran kesepian terhadap quarter life crisis pada perempuan di Kota Banjarmasin. Metode penelitian ini menggunakan kuantitatif korelasional dengan teknik analisis regresi sederhana dan teknik pengambilan sampel penelitian nonprobability sampling dengan jenis incidental sampling. Alat ukur yang digunakan yakni social and emotional loneliness scale adult short version (SELSA-S) dan alat ukur quarter life crisis, alat ukur ini digunakan kepada 207 perempuan di Kota Banjarmasin. Hasil uji analisis regresi sederhana menunjukkan bahwa terdapat peranan bersifat positif antara kesepian dan quarter life crisis pada perempuan di Kota Banjarmasin. Hal ini menunjukkan bahwa kesepian menjadi salah satu faktor yang berperan terhadap munculnya quarter life crisis pada perempuan di Kota Banjarmasin.
PERBEDAAN PERILAKU MENOLONG ANAK USIA DINI YANG DIBERIKAN METODE CERITA MORAL YANG MENEKANKAN EMOSI POSITIF TOKOH DAN METODE CERITA NONMORAL DI PAUD IDAMAN BANJARBARU Aminy, Rizka Syifa; Zwagery, Rika Vira; Safitri, Jehan
Jurnal Kognisia Vol 2, No 2 (2019): Oktober
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jk.v2i2.1674

Abstract

Anak usia dini sudah berpartisipasi dalam perilaku menolong meskipun pada usianya mereka masih memiliki egosentrisme (memikirkan diri sendiri) yang tinggi. Perilaku menolong meliputi dua aspek yang berbeda, yaitu niat menolong danperilaku menolong. Niat adalah keputusan untuk melakukan suatu perilaku. Penelitian menggunakan metode eksperimenreplikasidan memiliki tujuan untuk melihat apakah ditemukan perbedaan niat menolong dan perilaku menolong pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol di PAUD Idaman Banjarbaru. Teknik penentuan subjek menggunakan purposive sampling yaitu 15 siswa pada setiap kelompok dengan anak usia dini yang memiliki umur 5 sampai 6 tahun dengan kategori normal dan belum pernah mendengarkan cerita yang akan diberikan yaitu cerita yang bertema cerita moral emosi positif tokoh dan cerita nonmoral. Berdasarkan hasil Uji Mann-Whitney nilai signifikansi untuk niat menolong bernilai 0.644 (>0.05) dan perilaku menolong bernilai 0.074 (>0.05), analisis ini menunjukan tidak ada perbedaan signifikan perilaku menolong dan niat menolong pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Hal ini disebabkan adanya faktor proactive history, model, dan menolong orang yang disukai.
HUBUNGAN IKLIM ORGANISASI DENGAN KECERDASAN EMOSIONAL PADA DOSEN DI UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT Hadijah, Desy Noor; Istiqomah, Ermina; Dewi, Rooswita Santia
Jurnal Kognisia Vol 1, No 1 (2018): April
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jk.v1i1.1457

Abstract

Dosen merupakan salah satu elemen penting yang ada di perguruan tinggi. Dosen memegang peranan penting dalam mencapai tujuan dari  suatu  perguruan  tinggi,  untuk  itu  institusi  pendidikan  harus  mampu  menciptakan  kondisi yang dapat mendorong dosen untuk mengembangkan kemampuan yang dimiliki secara optimal. Agar dapat mencapai hal tersebut, beberapa faktor yang berpengaruh diantaranya yaitu iklim organisasi dan kecerdasan emosional. Penelitian  ini  bertujuan  untuk  mengetahui  ada  tidaknya  hubungan  antara  iklim  organisasi  dengan  kecerdasan  emosi pada dosen di Universitas Lambung Mangkurat. Hipotesis yang diajukan adalah ada hubungan positif antara iklim organisasi dengan kecerdasan emosional pada dosen di Universitas Lambung Mangkurat. Populasi pada penelitian ini yaitu seluruh  dosen di Universitas Lambung Mangkurat yang berjumlah 995 orang dosen. Jenis sampling yang digunakan  yaitu cluster  random  sampling. dengan jumlah  populasi  >100 orang maka diambil  10% dari populasi sehingga didapat sampel sebanyak 100 orang  dosen. Metode analisis data penelitian ini menggunakan korelasi product moment Pearson, pengumpulan data penelitian menggunakan angket yang terdiri dari angket iklim organisasi dan kecerdasan emosional. Berdasarkan uji normalitas iklim organisasi dengan signifikansi sebesar 0,099 yang berarti sebaran normal, sedangkan untuk iklim organisasi dengan signifikansi sebesar 0,087 artinya sebaran normal. Hubungan variabel iklim organisasi dengan kecerdasan emosional memiliki korelasi sebesar 0,641.
PENGARUH STRES AKADEMIK TERHADAP ACADEMIC HELP SEEKING PADA MAHASISWA PSIKOLOGI UNLAM DENGAN INDEKS PRESTASI KUMULATIF RENDAH Putri, Citra Pertiwi; Mayangsari, Marina Dwi; Rusli, Rusdi
Jurnal Kognisia Vol 1, No 2 (2018): Oktober
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jk.v1i2.1544

Abstract

IPK rendah dapat menjadi sumber stress bagi mahasiswa, sebab IPK rendah akan berdampak pada masa kuliah, beasiswa, bahkan pekerjaan di masa mendatang. Mahasiswa dengan IPK rendah yang masih memiliki kesempatan untuk meningkatkan nilai kreditnya memiliki kemungkinan dan kesempatan untuk melakukan academic help seeking guna mengatasi stress akademik yang dialami akibat rendahnya indeks prestasi yang diperoleh. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah stres akademik berpengaruh terhadap academic help seeking. Subjek pada penelitian ini adalah mahasiswa Psikologi UNLAM dengan indeks prestasi rendah berjumlah 114 orang. Sampling pada penelitian menggunakan total sampling, yaitu semua mahasiswa dijadikan sampel penelitian. Metode pengumpulan data menggunakan skala yang terdiri dari skala stres akademik dan skala academic help seeking. Hasil uji hipotesis dengan analisis regresi linier sederhana, diperoleh nilai signifikansi 0,000 yang berarti hipotesis peneliti bahwa terdapat pengaruh stres akademik terhadap academic help seeking dapat diterima. Diketahui juga t hitung < dari t tabel (-5,702 < 1,664) yang berarti bahwa terdapat pengaruh negatif stres akademik terhadap academic help seeking pada mahasiswa psikologi UNLAM dengan indeks prestasi rendah. Kontribusi pengaruh yang diberikan variabel stres akademik adalah sebesar 29,7%, sedangkan sisanya sebesar 70,3% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang tidak dimasukkan dalam penelitian ini. Berdasarkan hasil penelitian tersebut maka dapat ditarik kesimpulan bahwa semakin tinggi stres akademik, maka akan semakin rendah academic help seeking
Hubungan Kualitas Kehidupan Kerja dengan Persepsi Kinerja pada Perawat di Rumah Sakit Daerah Idaman Banjarbaru Helman, Selvina; Dewi, Rooswita Santia; Achmad, Rendy Alfiannoor
Jurnal Kognisia Vol 5, No 2 (2022): OKTOBER
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jk.v5i2.2698

Abstract

Sebagai organisasi yang bergerak dalam bidang jasa pelayanan kesehatan, dalam pelaksanaan aktivitasnya rumah sakit bergantung dengan kemampuan sumber daya manusianya. Salah satu sumber daya manusia yang memegang peranan penting dalam pelaksanaan  pelayanan kesehatan di rumah sakit adalah perawat. Tenaga keperawatan yang berkualitas serta profesional akan membuat sistem pelayanan menjadi efektif dan efisien. Pelayanan yang baik dapat terwujud  ketika seorang perawat memiliki persepsi yang baik terhadap hasil yang telah dicapai dalam bekerja. Salah satu upaya dalam meningkatkan persepsi kinerja karyawan yang dapat dilakukan oleh organisasi atau perusahaan adalah dengan memberikan kualitas kehidupan kerja yang baik kepada karyawan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kualitas kehidupan kerja dengan persepsi kinerja pada Perawat RSD Idaman Kota Banjarbaru. Populasi pada penelitian ini sekitar 261 Perawat RSD Idaman Kota Banjarbaru dengan sampel yang di gunakan sebanyak 120 perawat, jumlah tersebut diperoleh dengan menggunakan teknik purposive sampling yaitu dengan kriteria perawat yang aktif, berusia ≥ 21 tahun dan lama bekerja ≥  2 tahun. Penelitian ini menggunakan dua alat ukur yaitu skala kualitas kehidupan kerja dan skala persepsi kinerja. Analisis data menggunakan analisis korelasional didapatkan hubungan positif antara kualitas kehidupan kerja dengan persepsi kinerja dengan nilai r = 0,201 dengan nilai signifikansi 0,028 yang artinya semakin tinggi kualitas kehidupan kerja maka semakin tinggi persepsi kinerja. Koefisien determinasi menunjukkan sumbangan efektif kualitas kehidupan kerja dengan persepsi kinerja sebesar 4% sedangkan 96% merupakan sumbangan faktor lainnya.

Page 4 of 20 | Total Record : 200