cover
Contact Name
Muhamad Rudi Wijaya
Contact Email
rudiwijaya68@gmail.com
Phone
+6282175218558
Journal Mail Official
rudiwijaya68@gmail.com
Editorial Address
Dusun Rejo Agung Desa Rejo Agung Kecamatan Batanghari, Kab. Lampung Timur, Provinsi Lampung, 34181
Location
Kab. lampung timur,
Lampung
INDONESIA
An Najah (Jurnal Pendidikan Islam dan Sosial Keagamaan)
Published by CV Najah Bestari
ISSN : 29649633     EISSN : 2964965X     DOI : -
Jurnal An Najah (Jurnal Pendidikan Islam dan Sosial Keagamaan) khusus membahas masalah pendidikan Islam. Ruang lingkup jurnal meliputi penelitian, pemikiran pendidikan Islam, dan kerja lapangan tentang pendidikan Islam. Pendekatannya bersifat interdisipliner, melingkupi, dan menggabungkan perspektif dari filsafat pendidikan Islam, studi banding pendidikan Islam, kurikulum, proses belajar mengajar dalam pendidikan Islam, evaluasi, pendidikan Islam, dan pendidikan khusus yang relevan dengan isu-isu pendidikan Islam.
Articles 278 Documents
HIJAB: ISLAM, CADAR, JILBAB, DAN BURQA (Perspektif Al-Qur’an Analisis Tafsir Maudhu’i) Muhammad Farhan Zein; Didin Nurwahidin; Suci Rahmawati; Sherly Afiyani Nurhidayati; Asep Abdul Muhyi
An Najah (Jurnal Pendidikan Islam dan Sosial Keagamaan) Vol. 4 No. 3: Mei 2025
Publisher : Najah Bestari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini mengkaji landasan pemikiran Islam tentang penggunaan cadar, jilbab, dan burqa melalui metode tafsir maudhu'i dengan pendekatan kualitatif berbasis studi pustaka. Hasil analisis terhadap Al-Qur'an, Hadis, dan pandangan ulama menunjukkan bahwa busana-busana tersebut merupakan bentuk ekspresi iman dan identitas dengan dimensi spiritual dan sosial. Di Indonesia, perdebatan mengenai penggunaannya terus berlangsung dalam berbagai sektor. Kajian menyimpulkan pentingnya pemahaman seimbang terhadap fenomena ini, dengan tetap menekankan esensi syariat Islam pada nilai kesopanan, kehormatan, dan perlindungan perempuan untuk menghindari polarisasi yang merugikan hak perempuan Muslim
DESENTRALISASI PENDIDIKAN DAN IMPLIKASINYA TERHADAP SISTEM PENGEMBANGAN PENDIDIKAN ISLAM Olga Navelia; Nadia Rihadatul Aisy; Abdul Azis
An Najah (Jurnal Pendidikan Islam dan Sosial Keagamaan) Vol. 4 No. 3: Mei 2025
Publisher : Najah Bestari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini dilakukan untuk mengkaji lebih dalam mengenai desentralisasi pendidikan terhadap pengembangan sistem pendidikan islam di Indonesia berdasarkan kebijakan otonomi daerah. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk menganalisis desentralisasi pendidikan yang mempengaruhi lembaga pendidikan islam khususnya madrasah dalam hal pengelolaan kurikulum, pendanaan, dan kelembagaan. Metode yang dipakai adalah pendekatan kualitatif dengan studi pustaka yang mengambil sumber data dari literatur buku maupun artikel ilmiah yang relevan. Teknik analisis data yang digunakan adalah reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan desentralisasi memberikan peluang yang strategis dalam pengembangan pendidikan islam, tetapi dalam pelaksanaannya masih mengalami tantangan seperti keterbatasan kelembagaan, lemahnya pengawasan, rendahnya kualittas sumber daya manusia, dan kurangnya perhatian pemerintah daerah terhadap pendidikan islam. Selain itu, pelaksanaan kebijakan juga cenderung sebagai simbolik dan belum menyentuh substansi pendidikan islam. Ketimpangan dalam distribusi sumber daya dan kebijakan antar daerah juga memperbesar adanya kesenjangan kualitas antar lembaga pendidikan islam. Oleh karena itu, desentralisasi belum sepenuhnya memberikan dampak yang positif terhadap pendidikan islam bila tidak didukung oleh kesiapan institusi, perencanaan teknis, dan komitmen politik.
PENINGKATAN KUALITAS PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DI DESA KARYA MUHTI DENGAN METODE ASSET BASED COMMUNITY DEVELOPMENT (STUDI PENINGKATAN KUALITAS PENDIDIKAN, KARYA MUHTI, SUMATRA SELATAN) Intan Mualifah; Luluk unadroh; Fajar Aris Dianto; Rizky Hidayatulloh
An Najah (Jurnal Pendidikan Islam dan Sosial Keagamaan) Vol. 4 No. 3: Mei 2025
Publisher : Najah Bestari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis strategi peningkatan kualitas pendidikan anak usia dini (PAUD) di Desa Karya Muhti, Sumatera Selatan, dengan pendekatan Asset Based Community Development (ABCD). Metode ini berfokus pada pengembangan potensi dan aset lokal sebagai dasar penguatan pendidikan di tingkat komunitas. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan teknik pengumpulan data berupa observasi, wawancara mendalam, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keterlibatan masyarakat, pemetaan aset lokal, dan kolaborasi antar pemangku kepentingan menjadi kunci dalam peningkatan mutu PAUD di desa. Selain itu, metode ABCD terbukti efektif dalam membangun kesadaran kolektif, meningkatkan partisipasi orang tua, serta memanfaatkan sumber daya lokal seperti kader pendidikan dan ruang belajar informal. Kesimpulannya, pendekatan ABCD dapat dijadikan model pemberdayaan komunitas dalam meningkatkan mutu pendidikan anak usia dini secara berkelanjutan dan kontekstual
PLURALISME DALAM PRESPEKTIF AL-QUR’AN: ANALISIS TAFSIR MAUDHUI Putri Sarah Auliya; Muhammad Abdul Jalil; Mar’ah Nur’afifah; Arya Ridwan Alfarisy; Asep Abdul Muhyi
An Najah (Jurnal Pendidikan Islam dan Sosial Keagamaan) Vol. 4 No. 4 (2025): Juli 2025
Publisher : Najah Bestari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pluralisme agama merupakan isu yang terus menjadi perdebatan dalam dunia Islam kontemporer. Perbedaan penafsiran terhadap makna pluralisme memunculkan spektrum pandangan yang luas, mulai dari penerimaan sebagai bentuk toleransi hingga penolakan karena dianggap relativistik. Artikel ini bertujuan untuk menganalisis konsep pluralisme dalam Islam melalui pendekatan tafsir maudhui, yakni dengan menelusuri ayat-ayat al-Qur’an yang membahas hubungan antar umat beragama, pengakuan terhadap keragaman, dan prinsip koeksistensi damai. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan tahapan inventarisasi ayat, kajian tematik, serta analisis komparatif terhadap pandangan mufasir klasik dan kontemporer. Hasil kajian menunjukkan bahwa Islam secara normatif mengakui keberagaman agama sebagai bagian dari kehendak Ilahi, namun tetap menegaskan posisi Islam sebagai jalan kebenaran. Dengan demikian, pluralisme dalam Islam tidak berarti penyeragaman keyakinan, melainkan etika hidup berdampingan dalam keadilan dan perdamaian. Kajian ini diharapkan menjadi kontribusi ilmiah dalam membangun pemahaman yang inklusif dan kontekstual terhadap pluralitas agama di tengah masyarakat majemuk
ISLAM DAN HAK ASASI MANUSIA Aliya Fatimatuz Zahra; Guntur Saputra; Mujahid ‘Abid Fadhlullah; Asep Abdul Muhyi
An Najah (Jurnal Pendidikan Islam dan Sosial Keagamaan) Vol. 4 No. 4 (2025): Juli 2025
Publisher : Najah Bestari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini menggunakan metodologi kualitatif, meliputi kajian pustaka dan metodologi tafsir maudhu'i (tafsir tematik), untuk mengkaji pengertian Hak Asasi Manusia (HAM) dari perspektif Islam. Penelitian ini dimaksudkan untuk mengkaji persepsi tentang pertentangan antara syariat Islam dan hak asasi manusia, sekaligus untuk memahami bagaimana Islam memandang hak asasi manusia dan membandingkannya dengan gagasan hak asasi manusia Barat. Maqasid al-syariah, yang melindungi lima aspek hakiki eksistensi manusia, agama (hifz al-din), jiwa (hifz al-nafs), akal (hifz al-aql), keturunan (hifz al-nasl), dan harta (hifz al-mal) merupakan cara Islam memperkenalkan gagasan hak asasi manusia jauh sebelum Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia tahun 1948, menurut temuan kajian ini. Hak asasi manusia dalam Islam bersifat teosentris dan berakar pada wahyu ilahi, berbeda dengan hak asasi manusia Barat yang berasal dari sekuler. Banyak ayat dalam Al-Qur'an dan yang menjunjung tinggi hak asasi manusia yang fundamental, termasuk hak untuk hidup, kebebasan beragama, harga diri, keadilan, dan kesejahteraan sosial. Menurut penelitian ini, kurangnya kontekstualisasi dalam penerapan hukum Islam dan pemahaman yang dangkal terhadap ajaran-ajarannya lebih menjadi penyebab konflik yang dirasakan antara kedua kerangka hukum ini. Islam pada dasarnya konsisten dengan konsep-konsep hak asasi manusia global, menurut para ulama seperti Quraish Shihab, Rasyid Rida, Fazlur Rahman, dan Hamka. Karena didasarkan pada cita-cita ilahi, Islam bahkan menawarkan fondasi yang lebih kuat. Menurut prinsip Islam al-huquq wa al-wajibat, hak selalu disertai dengan kewajiban untuk menjaga keseimbangan antara kepentingan individu dan kolektif
KREATIVITAS GURU PAI DALAM MENGEMBANGKAN MEDIA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM Atina Rahmatia; Qiso, Ahmad; Muhammad Wahyudi
An Najah (Jurnal Pendidikan Islam dan Sosial Keagamaan) Vol. 4 No. 4 (2025): Juli 2025
Publisher : Najah Bestari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Teachers' creativity in developing learning media plays a crucial role in providing engaging, relevant, and effective learning experiences that benefit the learning process. However, there is still a lack of knowledge among Islamic Education (PAI) teachers regarding learning media, such as their limited mastery of software. The purpose of this research is to investigate and describe how teachers’ creativity is applied in developing learning media at SDN 7 Pemulutan Barat, as well as to identify and describe the supporting and inhibiting factors in the development of learning media at SDN 7 Pemulutan Barat. This study employs a qualitative descriptive approach (field research). The research method uses a qualitative approach with the theme "Creativity of PAI Teachers in Developing Learning Media at SDN 7 Pemulutan Barat" as the research object, involving PAI teachers, teacher leaders (guru penggerak), and students as respondents. Data collection techniques include observation, interviews, and documentation, while data analysis techniques involve data reduction, data presentation, and data verification. The research findings are as follows: (1) It can be concluded that in PAI (Islamic Education) learning at SDN 7 Pemulutan Barat, in terms of creativity, PAI teachers develop learning media using methods that align with the material to be taught, taking into account the content, objectives, methods, and characteristics of the students in the classroom. This approach ensures that the use of learning media remains consistent with the intended goals and is reviewed beforehand, making it easier for students to understand the material with the aid of learning media. (2) The supporting factors include the school environment and fellow teachers. (3) The inhibiting factors are the limited availability of projectors, laptops, internet networks, and frequent power outages.
STRATEGI MEMPERKUAT EKSISTENSI PENDIDIKAN ISLAM DI ERA INDUSTRI 4.0 DAN SOCIETY 5.0 Ikhwan Maulana; Rizky Ananda Putra; Herlini Puspika Sari
An Najah (Jurnal Pendidikan Islam dan Sosial Keagamaan) Vol. 4 No. 4 (2025): Juli 2025
Publisher : Najah Bestari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pendidikan Islam di era industri 4.0 society 5.0 menghadapi tantangan besar dalam mempertahankan eksistensinya. Perkembangan teknologi yang cepat dan perubahan sosial yang signifikan memerlukan strategi yang tepat untuk memperkuat eksistensi pendidikan Islam. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi strategi yang efektif dalam memperkuat eksistensi pendidikan Islam di era industri 4.0 society 5.0. Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi yang efektif dalam memperkuat eksistensi pendidikan Islam di era industri 4.0 society 5.0 adalah dengan mengintegrasikan teknologi digital ke dalam proses pembelajaran, meningkatkan kualitas guru dan tenaga kependidikan, serta memperkuat kurikulum pendidikan Islam yang relevan dengan kebutuhan masyarakat.Selain itu, penelitian ini juga menunjukkan bahwa pendidikan Islam harus beradaptasi dengan perubahan sosial dan teknologi yang cepat, serta harus mampu menjawab tantangan dan kebutuhan masyarakat. Dengan demikian, pendidikan Islam dapat mempertahankan eksistensinya dan tetap relevan di era industri 4.0 society 5.0
TRADISI SLAMETAN DALAM PERSPEKTIF AHLI SUNNAH WAL JAMA'AH: ANTARA PELESTARIAN BUDAYA DAN AJARAN ISLAM Ishmatun Nabila; Nurul Hikmah; Nurul Mubin
An Najah (Jurnal Pendidikan Islam dan Sosial Keagamaan) Vol. 4 No. 4 (2025): Juli 2025
Publisher : Najah Bestari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Menurut pandangan Ahli Sunnah wal Jamaah (Aswaja), slametan adalah manifestasi dari prinsip moderasi Islam dalam menangani budaya lokal. Konsep al-muhafadzah 'ala al-qadim ash-shalih wa al-akhdzu bi al-jadid al-ashlah, yang berarti mempertahankan tradisi yang baik dan menerima yang baru, dianggap sebagai implementasi dari tradisi slametan yang telah mengakar dalam masyarakat Muslim Indonesia, terutama di Jawa. Metodologi yang digunakan terdiri dari analisis teks kitab-kitab Aswaja klasik serta pengamatan terhadap praktik slametan dalam masyarakat modern. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tradisi slametan memiliki landasan teologis yang kuat dalam Al-Quran dan Hadits; itu juga mengandung keuntungan (manfaat) spiritual, sosial, dan ekonomi. Selain itu, itu dapat berubah seiring perkembangan zaman tanpa kehilangan nilai spiritualnya. Tradisi ini mencerminkan sifat moderat Aswaja yang tidak ekstrim, yang menilai budaya lokal berdasarkan kesesuaiannya dengan ajaran Islam dan manfaatnya bagi masyarakat.
TRANSFORMASI PEMIKIRAN PENDIDIKAN ISLAM MENUJU STANDAR INTERNASIONAL: TANTANGAN DAN PELUANG Faiz Akmal Baihaqi; M.Khoirul Muttaqin; Bagas Bima Sena; Moh.Nur Fauzi
An Najah (Jurnal Pendidikan Islam dan Sosial Keagamaan) Vol. 4 No. 4 (2025): Juli 2025
Publisher : Najah Bestari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstract The transformation of Islamic education thought towards international standards has become an increasingly relevant topic in the era of globalization. This research aims to analyze the challenges and opportunities in the effort to harmonize Islamic education with global education standards, without erasing the identity and values of Islam. The research method used is library research with a qualitative-descriptive approach. Data sources come from academic literature, journals, and educational policies of Islamic education in various countries. The results of the research show that the main challenges in this transformation include curriculum differences, language barriers, cultural resistance, and resource limitations. However, there are significant opportunities such as increasing international cooperation, the use of technology in learning, and the integration of Islamic knowledge with modern science. The discussions in this research highlight the importance of an adaptive approach in adopting international standards without neglecting the distinctive characteristics of Islamic education. In addition, curriculum innovation, improving the quality of educators, and utilizing digital technology are important aspects of this transformation. In conclusion, Islamic education needs to develop a flexible and globally competency-based education model, while still rooted in Islamic values. With the right strategies, Islamic education can contribute to building an inclusive world civilization oriented towards the welfare of humanity. Keywords: Islamic Education, transformation, international standards, challenges, opportunities.
IMPLEMENTASI ASESMEN AWAL TERHADAP KEBERHASILAN PEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI MATA PELAJARAN AKIDAH AHLAK DI MA AL-FALAH LIMBOTO BARAT Anatasya Zweta Denia Buahari; Lian G. Otaya; Syahrial Labaso
An Najah (Jurnal Pendidikan Islam dan Sosial Keagamaan) Vol. 4 No. 4 (2025): Juli 2025
Publisher : Najah Bestari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Hasil penelitian ditemukan: Implementasi asesmen awal di MA al-Falah dalam meningkatkan pemahaman siswa dilakukan dua bentuk yakni pada tahun ajaran baru dan ketika memasuki materi baru. Langkah penerapan implementasi asesmen awal oleh guru akidah akhak dimulai dengan tahap perencaan melaui menyusun soal dan memilih jenis tes yang sesuai dengan materi. Tahap kedua, pelaksanaan asesmen dengan teknik tes tertulis dan diskusi kelompok. Tahap ketiga, analisis dan pemetaan kemampuan siswa. Asesmen awal terbukti dapat meningkatkan pemahaman siswa sebab siswa merasa lebih siap dan mendapatkan gambaran materi yang akan diajarkan guru. 2) Hambatan dan kendala yang dihadapi guru dalam menerapkan asesmen awal untuk mendukung pembelajaran berdiferensiasi pada mata pelajaran akidah akhlak mencakup; Pertama, kurangnya kompetensi guru dalam penerapan pembelarajan berdiferensiasi. Kedua, inkonsistensi guru dalam melakukan asesmen awal pada setiap bab baru. Ketiga, keterbatasan akses HP bagi siswa. Keempat keterbatasan waktu guru dalam pelaksanaan asesmen awal dan kelima, kurangnya pelatihan dan bimbingan terhadap guru